Anda di halaman 1dari 3

Prinsip 1 : Pentingnya Makan Makanan yang Beraneka Ragam untuk Anak 6-9

Tahun
Komposisi tubuh anak setelah berumur 5 tahun mulai berubah. Tubuh anak
perempuan lebih banyak lemak, sementara tubuh anak laki-laki lebih banyak otot.
Kecepatan pertumbuhan anak di rentang umur ini merupakan kecepatan genetis
masing-masing anak, yang juga dipengaruhi faktor lingkungan, terutama
makanan. Beberapa anak akan tumbuh tinggi dan lainnya pendek.
Di umur ini, anak juga banyak beraktivitas di luar rumah seperti sekolah, bermain,
berolahraga dan sebagainya. Anak boleh jadi lebih suka jajan, makan makanan
yang kurang serat, suka makanan dan minuman manis dan lain sebagainya.
Kebiasaan makan yang tak bergizi seimbang berdampak pada berat badan yang
rendah karena kurang gizi dan sering sakit. Atau sebaliknya, anak mengalami
obesitas akibat asupan energi berlebih (terlalu sering makan dan minum padat
energi). Selain itu, berbagai masalah gizi yang sering ditemukan pada kelompok
usia anak sekolah ini adalah :
a. Anemia
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, yang dapat berpengaruh pada
perkembangan mental anak, prestasi belajarnya lebih rendah dibandingkan
dengan anak normal. Anemia juga bisa terjadi karena kekurangan vitamin
B12 (makanan hewani), folat dan vitamin C (Sayur dan buah)
b. Kekurangan Vitamin A (KVA)
KVA terjadi karena kurang makan telur, hati, sayur dan buah. KVA dapat
mengakibatkan rendahnya kekebalan tubuh, gangguan mata dan kulit.
Vitamin A juga dibutuhkan untuk proses pemanjangan tulang.
c. Kekurangan Iodium
Iodium banyak terdapat pada makanan hasil laut seperti ikan dan garam
beriodium. Kekurangan iodium akan berpengaruh terhadap tingkat
kecerdasan dan pertumbuhan anak.
Gizi yang baik di masa ini akan menjadi landasan gizi, kesehatan dan stamina
yang optimal pada masa selanjutnya. Biasakan anak mengonsumsi beragam jenis
makanan dengan kadungan gizi yang baik, termasuk membiasakan mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan. Penuhi kebutuhan zat gizinya dengan mengonsumsi
aneka makanan sumber karbohidrat seperti nasi, mie, roti. Sumber protein hewani
seperti daging, ikan, telur, susu dan produk olahannya. Sumber protein nabati
seperti kacang-kacangan, tahu, tempe dan susu kedelai. Serta vitamin dan mineral
dari sayuran dan buah-buahan. Akan lebih baik bila anak dibiasakan membawa
bekal makanan dan minuman sehingga tidak perlu jajan di sekolah. Bila jajan
terpaksa dilakukan, ibu dapat mengikuti tips memilih jajanan yang aman berikut
ini :
Anjuran Pembagian Makanan sehari Balita Umur 6-9 Tahun
No. Bahan 1.500 kkal
Makanan
atau Jumla Pagi Selinga Siang Selinga Malam
Penukarnya h n Pagi n Sore
Porsi
(p)
1. Nasi 3 1/2 1/2 1 - 1
2. Sayur 2 1/2 -- 1 - 1/2
3. Buah 3½ 1/2 ½ 1/2 ½ 1/2

4. Tempe 2 1/2 - 1 - 1/2

5. Daging 3 1/2 - 1 - 1

6. Minyak 3 1/2 ½ 1 - 1
7. Gula 2 - 1 - ½ 1/2

8. Susu 1 - 1 - - -
Total Sehari (kkal) 1.500 275 225 450 112, 5 437,5

No. Bahan 1.700 kkal


Makanan
atau Jumlah Pagi Selinga Siang Selingan Malam
Penukarnya Porsi n Pagi Sore
(p)
1. Nasi 3½ 3/4 1/2 1 - 1¼
2. Sayur 3 1 - 1 - 1
3. Buah 4 ½ 1 1 1/2 1
4. Tempe 2 1/2 - 1/2 - 1
5. Daging 3 1 - 1 - 1
6. Minyak 1¼ 1 1/4 1½ - 1½
7. Gula 2 - 1/2 1/2 1 -
8. Susu 1 - - 1/4 3/4 -
Total Sehari (kkal) 1.700 343,75 175 493,75 168,75 518,75

*Keterangan :
1. Nasi 1 porsi = ¾ gls =100 gram = 175 kkal
2. Sayur 1 porsi = 1 gls = 100 gram = 25 kkal
3. Buah 1 porsi = 1-2 bh = 50-190 gram = 50 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 ptg sdg = 50 gram =75 kkal
5. Daging 1 porsi = 1 ptg sdg = 35 gram = 75 kkal
6. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gram = 50 kkal
7. Gula 1 porsi = 1 sdm =13 gram = 50 kkal
8. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi = 4 sdm = 20 gram = 75 kkal

Faktor yang mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan

Kecukupan asupan makanan tidak hanya tergantung pada ketersediaan makanan,


tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti budaya, lingkungan dan interaksi sosial.
Perilaku makan anak memiliki hubungan dengan kebiasaan makan orang tua.
Banyak penelitian bahwa orang tua secara sadar maupun tidak sadar telah
menuntun kesukaan makan anak dan membentuk gaya makan anak sama seperti
mereka.

Pemilihan makan anak juga dipengaruhi oleh idola atau tokoh populer yang
menarik bagi anak. Kebiasaan makan teman sebaya, serta lingkungan tempat
tinggal.

Anda mungkin juga menyukai