Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Organisasi
OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
KELAS D1
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak terlupakan juga Shalawat
serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, serta para
keluarga, sahabat, dan umatnya.
Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, meskipun itu
diupayakan untuk dikerjakan secara sempurna. Untuk itu, saran dan kritik
demi perbaikan makalah ini diharapkan dengan sangat. Semoga makalah ini
dapat memberikan energi positif dan kemanfaatan bagi mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................................7
A. Pengertian Ergonomi...........................................................................................................7
B. Prinsip Ergonomi.................................................................................................................9
C. Tujuan Ergonomi...............................................................................................................12
D. Komponen Ergonomi.........................................................................................................13
E. Psikologi Kondisi Kerja.....................................................................................................15
F. Sistem Mesin-mesin Manusia............................................................................................18
G. Penyajian Informasi.......................................................................................................20
H. Fungsi-fungsi Kendali Sebuah Organisasi....................................................................23
BAB III............................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................................24
B. Saran...................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut International Ergonomics Association (IEA), Ergonomi dan faktor
manusia merupakan disiplin keilmuan yang memberi perhatian pada pemahaman
tentang interaksi antara manusia dengan elemen lain dari suatu sistem. Para
profesional di bidang ergonomi ini mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode
guna membuat rancangan untuk mengoptimasi kesejahteraan manusia dan kinerja
sistem secara keseluruhan. Praktisi ergonomi berkontribusi merancang dan
mengevaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan, dan sistem dalam rangka
menyelaraskannya dengan kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan dari manusia.
Pengkajian mengenai latar belakang, tren, dan tantangan ergonomi di suatu
kawasan tertentu pernah dilakukan di Amerika Latin, dengan memberikan deskripsi
singkat sejarah perkembangan ergonomi di berbagai negara, seperti: Argentina,
Brasil, Cili, Kolombia, Meksiko, dan Peru, serta bagaimana pengajaran ergonomi,
organisasi profesi ergonomi, area peminatan, dan contoh praktis penerapan
ergonomi di masing-masing negara tersebut. Pendekatan seperti ini juga dilakukan
pada negara-negara berkembang di asia tenggara. Riset ergonomi yang berhubungan
dengan aktivitas penggunaan peralatan kerja, operasi stasiun kerja, teknik
penanganan material, dan lingkungan fisik dikatakan memiliki peran vital pada
industri di negara berkembang. Terdapat kemiripan problematika di negara-negara
berkembang tersebut, antara lain ketidak-tepatan transfer teknologi, pendidikan dan
pelatihan ergonomi yang tidak menyeluruh, dan kondisi kerja yang buruk.
Telaah literatur akademik juga pernah dilakukan terhadap aspek keandalan
manusia dalam perspektif ergonomi. Pendekatan dilakukan dengan teknik
bibliometrik, analisis konten, dan analisis jaringan sosial, pada 304 artikel sampel
yang terjadi dari tahun 1963 hingga tahun 2011. Artikel ditabulasi menurut tahun
publikasi, jumlah publikasi per-jurnal, area utama peminatan, dan hubungan antara
artikel dengan metode riset. Analisis jaringan dilakukan dengan penelusuran kata
kunci dan sitasi. Survei sistematik terhadap publikasi riset dalam bidang ergonomi
juga dilakukan terkait dengan pembangunan berkelanjutan sepanjang dua dekade
(1992-2011), guna mengidentifikasi tren riset dan area konvergen ergonomi dalam
pembangunan berkelanjutan. Metode dan teknik, karakteristik manusia, desain kerja
dan organisasi, kesehatan dan keselamatan kerja, serta tempat kerja dan desain
peralatan menjadi lima area riset ergonomi terpopuler. Disebutkan pula bahwa
ergonomi dapat berkontribusi dalam kategori desain produk dan industri, arsitektur,
kesehatan dan keselamatan kerja, dan interaksi manusia-mesin, terutama untuk isu-
isu pengurangan energi di dalam ruang lingkup pembangunan berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ergonomi?
2. Apa prinsip Ergonomi ?
3. Apa tujuan Ergonomi ?
4. Apa komponen Ergonomi ?
5. Apa yang dimaksud Psikologi Kondisi Kerja ?
6. Apa yang dimaksud Sistem-sistem mesin manusia ?
7. Apa yang dimaksud Penyajian Informasi ?
8. Apa saja Fungsi-fungsi Kendali Sebuah Organisasi ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi Ergonomi.
2. Untuk mengetahui prinsip Ergonomi.
3. Untuk mengetahui tujuan Ergonomi.
4. Untuk mengetahui komponen Ergonomi.
5. Untuk mengetahui definisi Psikologi Kondisi Kerja.
6. Untuk mengetahui definisi Sistem-sistem mesin manusia.
7. Untuk mengetahui definisi Penyajian Informasi.
8. Untuk mengetahui Fungsi-fungsi Kendali Sebuah Organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergos (kerja) dan nomos (aturan/hukum
alam), sehingga dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dan
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain/perancangan.1
Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia dengan mesin serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kinerja system secara keseluruhan.2
Banyak sekali definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar
dibidangnya, antara lain:
Ergonomi adalah ilmu atau pendekatan multidisipliner yang mempunyai
tujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga dapat
tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan
efisien.
Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk
menyerasikan, menyelaraskan atau menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan, baik itu dalam beraktifitas maupun istirahat
dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, baik fisik maupun
mental, sehingga kualitas kehidupan secara keseluruhan menjadi lebih
baik.
Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja.
1
Eko Nurmianto, “Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Guna Widya” (Surabaya, 1996).
2
Kristian S. Gould et al., “Effects of Navigation Method on Workload and Performance in Simulated High-
Speed Ship Navigation,” Applied Ergonomics 40, no. 1 (2009): 103–14.
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang, ataupun
sebaliknya, dengan tujuan mencapai produktifitas dan efisiensi yang
setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.
Ergonomi adalah praktek dalam hal mendesain peralatan dan rincian
pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja, dengan tujuan untuk
mencegah cidera pada pekerja.
B. Prinsip Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari keserasian dalam suatu sistem
pekerjaan (worksystem), yang terdiri dari manusia, mesin dan lingkungan kerja. 3
Pada penerapannya, jika pekerjaan menjadi aman bagi pekerja atau manusia dan
3
Paul T. McCabe, Contemporary Ergonomics 2003 (CRC Press, 2002).
efisiensi kerja meningkat, maka tercapai kesejahteraan manusia. Keberhasilan
aplikasi ilmu ergonomi dilihat dari adanya perbaikan produktivitas, efisiensi,
keselamatan dan diterimanya sistem desain yang dihasilkan (mudah, nyaman dan
sebagainya).4
Ergonomi dapat digunakan dalam menelaah sistem manusia dan produksi
yang kompleks, yang berlaku dalam industri sektor informal. Dengan mengetahui
prinsip ergonomi tersebut, maka dapat ditentukan pekerjaan apa yang layak
digunakan agar mengurangi kemungkinan keluhan dan menunjang produktivitas.
Adapun penerapan ergonomi dapat dilakukan melalui dua macam
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan ini dilakukan pada suatu proses yang sudah
berlangsung atau sedang berlangsung. Kegiatan dari pendekatan ini
berupa intervensi, modifikasi atau perbaikan dari proses yang telah
berjalan. Sasaran dari kegiatan ini adalah kondisi kerja dan lingkungan
kerja, yang dalam pelaksanaannya terkait dengan tenaga kerja dan proses
kerja yang sedang berlangsung.
2. Pendekatan Konseptual
Pendekatan ini lebih dikenal sebagai pendekatan sistem dan akan
sangat efektif dan efisien jika dilakukan pada saat perencanaan. Jika
terkait dengan teknologi, sejak proses pemilihan dan alih teknologi,
prinsip-prinsip ergonomi telah diterapkan. Penerapannya bersamaan
dengan kajian lain, misalnya kajian teknis, ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan. Pendekatan holistik ini dikenal dengan pendekatan teknologi
tepat guna.
4
Stephen Pheasant and Christine M. Haslegrave, Bodyspace: Anthropometry, Ergonomics and the Design of
Work (CRC press, 2018).
Pengaplikasian ergonomi dapat dilaksanakan dengan prinsip pemecahan
masalah. Pertama, melakukan identifikasi masalah yang sedang dihadapi dengan
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi masalah. Kedua, menentukan prioritas
masalah dan masalah yang paling mencolok harus ditangani lebih dulu. Kemudian
dilakukan analisis untuk menentukan alternatif intervensi.
C. Tujuan Ergonomi
Tujuan utama ergonomi adalah untuk mempelajari batasan-batasan pada
tubuh manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan kerjanya, baik itu secara
jasmani maupun psikologis. Selain itu, juga untuk mengurangi datangnya kelelahan
yang terlalu cepat dan menghasilkan suatu produk yang nyaman, enak dipakai oleh
penggunanya. 6
Menurut Tarwaka (2004, h7), secara umum tujuan dari penerapan ergonomi
adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
6
Keselamatan Tarwaka, “Kesehatan Kerja Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja” (Harapan
Press, Surakarta, 2014).
2. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek teknis,
ekonomis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
3. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah produktif.
D. Komponen Ergonomi
Komponen yang terdapat dalam ergonomi menghubungkan antara satu
dengan yang lain, jadi antara beberapa komponen pasti memiliki hubungan satu
sama lain. Berikut komponen-komponen ergonomi tersebut:
Manusia kepada mesin
Interaksi:
Tindakan pengendalian dasar yang dilakukan manusia dalam
penggunaan mesin. Pengaplikasiannya berupa penggunaan kekuatan
yang besar, penanganan material, perawatan dan lain sebagainya.
Evaluasi:
Anatomi (postur tubuh, pergerakan, besaran kekuatan, durasi dan
frekuensi pergerakan, kelelahan otot), fisiologi (work rate (konsumsi
oksokan dan detak jantung), kebugaran dan kelelahan fisiologi),
psikososial (persyaratan kemampuan, beban mental, proses informasi
yang pararel atau berkelanjutan).
Manusia kepada lingkungan
Interaksi:
Efek manusia terhadap lingkungan. Manusia mengeluarkan
karbondioksida, kebisingan, panas dan sebagainya.
Evaluasi:
Fisik (pengukuran obyektif dari lingkungan kerja. Implikasinya berupa
pemenuhan standar yang berlaku).
Mesin kepada manusia
Interaksi:
Umpan balik dan display informasi. Mesin dapat memberikan efek
tekanan terhadap manusia berupa getaran, percepatan dan lain
sebagainya. Permukaan mesin yang panas atau dingin dapat mengancam
kesehatan manusia.
Evaluasi:
Anatomi (desain dari kendali dan alat fisik; pengukuran obyektif dari
getaran, reaksi kekuatan dari tenaga mesin, kebisingan dan temperatur
permuakaan lingkungan kerja), fisiologi (aplikasi dari prinsip
pengelompokan desain dari faceplates, panel dan display grafik).
Mesin kepada lingkungan
Interaksi:
Mesin dapat mengubah lingkungan kerja dengan mengeluarkan
kebisingan, panas dan buangan gas.
Evaluasi:
Umumnya ditangani oleh teknisi lapangan dan industrial hygienist.
Lingkungan kepada manusia
Interaksi:
Lingkungan juga dapat mempengaruhi kemampuan manusia dalam
berinteraksi dengan mesin atau sistem kerja (dikarenakan oleh asap,
kebisingan, panas dan lain sebagainya).
Evaluasi:
Fisik-fisiologi (kebisingan, pencahayaan dan temperatur).
Lingkungan kepada mesin
Interaksi:
Lingkungan dapat mempengaruhi fungsi dari mesin dengan
menimbulkan pemanasan atau pembekuan komponen mesin.
Evaluasi:
Ditangani oleh teknisi lapangan, personil perawatan, fasilitator
manajemen dan lain sebagainya.
G. Penyajian Informasi
Manusia memiliki banyak alat indra, meskipun demikian alat indra yang
paling banyak digunakan selama manusia sebagai tenaga kerja bekerja adalah alat
indria penglihatan dan pendengaran. Dalam merancang konstruksi mesin, yang
pengaruhnya besar terhadap effisiensi kerja adalah keputusan yang harus diambil
tentang peraga apa yang akan digunakan sebagai saluran komunikasi antara mesin –
manusia, serta bagaimana bentuk peraga tersebut. Penetapan terhadap saluran
komunikasi antara mesin – manusia tergantung pada :
1. Pesan yang harus disampaikan adalah pesan yang majemuk atau abstrak,
atau mengandung istilah teknikal maupun ilmiah.
4. Pesan berkaitan dengan orientasi ruang atau lokasi dari titik yang ada
dalam ruang.
5. Kondisi suatu sistem harus dibandingkan dengan sesuatu garis dasar atau
kondisi operasi normal.
1. Pesan sederhana.
(1). Mencocokkan alat kendali dengan anggota tubuh, jangan sampai ada
satu anggota tubuh yang bebannya terlalu besar.
A. Kesimpulan
Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan,
dan kapabilitas manusia. Maka dari itu, dalam usaha untuk mencegah cidera,
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan, dibutuhkan penyerasian
antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pelaksanaan
pekerjaan tersebut. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia dengan maksud untuk
menurunkan stres yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa: menyesuaikan
ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu,
cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan situasi dan kebutuhan tubuh
manusia. lingkungan kerja adalah suatu kondisi dimana para karyawan bekerja
dalam suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga lingkungan kerja
dapat dikatakan baik apabila karyawan dapat bekerja dengan optimal, tenang dan
produktifitas tinggi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, meskipun
dalam penyelesaiannya sudah diupayakan secara optimal. Kedepannya kami akan
lebih baik lagi dalam menjelaskan tentang makalah tersebut dengan sumber-sumber
yang lebih luas dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kami juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Gould, Kristian S., Bjarte K. Røed, Evelyn-Rose Saus, Vilhelm F. Koefoed, Robert S.
Bridger, and Bente E. Moen. “Effects of Navigation Method on Workload and
Performance in Simulated High-Speed Ship Navigation.” Applied Ergonomics 40,
no. 1 (2009): 103–14.
Lumbantoruan, Astrina. “The Importance of Implementing an Ergonomic Office in a
Company Pentingnya Penerapan Kantor Ergonomis Dalam Suatu Perusahaan,” n.d.
McCabe, Paul T. Contemporary Ergonomics 2003. CRC Press, 2002.
Nurmianto, Eko. “Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Guna Widya.” Surabaya,
1996.
Pheasant, Stephen, and Christine M. Haslegrave. Bodyspace: Anthropometry, Ergonomics
and the Design of Work. CRC press, 2018.
Tarwaka, Keselamatan. “Kesehatan Kerja Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat
Kerja.” Harapan Press, Surakarta, 2014.