Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN IPA


“KAJIAN PENDEKATAN ORGANISASI KLASIK”

Dosen Pengampu :
Dr. Iwan Wicaksono. M.Pd.
Aris Singgih Budiarso. S.Pd.. M.Pd.

Oleh :
1. Rohmah Jwita Sari (170210104036)
2. Irma Novita Sari (170210104038)
3. Afina Aninnas (170210104044)
4. Intifada Birul Umaroh (170210104047)
5. Umi Nur Faizzah (170210104051)
6. Uswatun Khasanah (170210104057)
7. Hilma Nurbayanti (170210104059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat.
Taufiq. serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemeen Pendidikan IPA yang berjudul “Kajian Pendekatan Organisasi
Klasik”. Penulisan makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan IPA.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
yaitu Bapak Dr. Iwan Wicaksono. M. Pd.. dan Bapak Aris Singgih Budiarso.
S.Pd.. M.Pd. beserta semua pihak yang terkait yang telah melancarkan dan
membantu menghadapi berbagai hambatan dalam menyusun makalah ini.
Dalam makalah yang sederhana kami selaku penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dari segi penulisan
maupun isi makalah. maka dari itu kami mengharapkan kritik yang membangun
dari pembaca guna perbaikan makalah ini dimasa mendatang.

Jember. 28 Maret 2019

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian Organisasi Menurut Teori Organisasi Klasik ......................... 3

2.2 Pendekatan dalam Oganisasi Klasik ......................................................... 3

2.3 Aliran Pendekatan dalam Organisasi Klasik ............................................ 4

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10

3.2 Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk organisasi. Oleh karena itu begitu ia dilahirkan
kedunia. ia menjadi anggota organisasi genetis yang disebut anggota organisasi
keluarga. Bahkan. organisasi itu sudah ada sebelum kita dilahirkan karena
kelahiran kita juga akibat hasil dari organisasi pernikahan. disamping itu begitu
manusia lahir ia juga langsung menjadi anggota rukun tetangga. rukun warga.
kelurahan. kecamatan. kabupaten. provinsi dan warga negara Indonesia
bahkanmenjadi warga dunia.
Jadi manusia sejak dilahirkan sampai kematiannya tidak dapat dipisahkan
dari organisasi. Manusia adalah makhluk organisasional karena sejak lahir
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi dibentuk
untuk kepentingan manusia (antroposentris). organisasi sebenarnya diciptakan
untuk orang bukan orang untuk organisasi. Manusia jangan sampai diperbudak
organisasi. tetapi manusia harus memperbudak organisasi. Organisasi bukan
tujuan. melainkan sebagai alat bagi manusia untuk mencapai tujuan.
Organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
kehidupandan penghidupan manusia. Setiap hari manusia berhubungan dengan
organisasinya. Walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan
dan menjengkelkan. ada yang positif dan ada pula yang negatif. tetapi manusia
tetap saja memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi
bahwa. manusia pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan.
Perbedaan ini terjadi karena latar belakang pendidikan. pengalaman. status
sosial ekonomi. budaya. usia. dan sebagainya yang berbeda. Tidak ada satupun
manusia yang sama persis. sekalipun mereka kembar. Segala aktivitas manusia
memang tidak terlepas dari lingkup organisasi. namun tak banyak manusia yang
menyadari akan aktivitasnya. Maka. dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai organisasi dalam sudut pandang pendekatan dalam organisasi klasik.
Dengan maksud agar manusia mengetahui dan dapat memaknai segala aktivitas
kesehariannya.
2

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan organisasi menurut teori organisasi klasik?
1.2.2 Bagaimana pendekatan dalam organisasi klasik?
1.2.3 Apa saja aliran-aliran pendekatan dalam organisai klasik ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui maksud dari organisasi menurut teori
organisasi klasik.
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui pendekatan dalam organisasi klasik.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui aliran-aliran pendekatan dalam organisasi
klasik.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Menurut Teori Organisasi Klasik


Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke 19 digolongkan ke
dalam teori organisasi klasik atau disebut juga teori tradisional atau teori mesin.
Pada masa ini. organisasi divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang
membentuk lembaga. Tiap-tiap bagian organisasi tersebut memiliki spesialisasi
dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang. Definisi organisasi menurut teori
klasik: Organisasi merupakan struktur hubungan. kekuasaan-kekuasaan. tujuan-
tujuan. perana-nperanan. kegiatan-kegiatan. komunikasi dan faktor-faktor lain
apabila orang bekerja sama. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.

2.2 Pendekatan dalam Oganisasi Klasik


Sifat abstrak dari organisasi dan hubungannya dengan aspek-aspek sosial
menyebabkan cakupan organisasi menjadi sangat luas yang mengakibatkan studi
mengenai organisasi dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang atau
pendekatan. Salah satu pendekatan dalam organisasi adalah pendekatan klasik.
pendekatan.
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik mendasarkan pada pengaturan kerja dan
merumuskan cara kerja yang paling efisien yang didasarkan pada pandangan
bahwa :
a. Setiap pekerjaan bisa dianalisis secara ilmiah (scientific) untuk
menemukan cara terbaik dalam melaksanakan berupa metode kerja baku
yang efisien.
b. Metode kerja baku belum sesuai dengan keinginan pekerja. tetapi pekerja
bisa dirangsang dengan imbalan finansial agar bersedia melaksanakan.
4

Pendekatan klasik tersebut mendasarkan pada pembagian kerja.


spesialisasi dan standar dalam mendesain organisasi sehingga organisasi dapat
efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Tingkat efisiensi merupakan
kriteria utama untuk menentukan keberhasilan organisasi yang dilakukan
melalui control system. Manusia dalam pendekatan klasik hanya dapat
digerakkan dengan insentif ekonomi. Konsep spesialisasi dengan standar kerja
di atas mempunyai pengaruh terhadap bentuk organisasi karena :
1. Ada pemisahan secara tegas pekerjaan yang jenisnya berbeda sehingga
berpengaruh dalam pembagian kerja.
2. Penggunaan standar kerja yang dapat digunakan untuk mengontrol kinerja
pekerja.
3. Adanya standar kerja memungkinkan untuk menetapkan besarnya upah
untuk memotivasi pekerja.
Pendekatan klasik yang menekankan pada pencapaian efisiensi kerja.
berdasarkan prinsip spesialisasi memunculkan berbagai kritikan yaitu :
1. Organisasi dipandang sebagai sistem tertutup dan dianggap seperti suatu
mesin.
2. Pekerja dipandang seperti onderdil mesin yang dapat diganti setiap saat.

2.3 Aliran Pendekatan dalam Organisasi Klasik


Pendekatan dalam organisasi klasik memiliki beberapa aliran. diantaranya
sebagai berikut:
1. Teori Organisasi Klasik 1 – Teori Birokrasi
Teori organisasi birokrasi berkembang dalam ranah ilmu sosiologi dan
menekankan pada aspek legal rasional. Legal dalam hal ini dimaknai sebagai
bentuk wewenang yang dirumuskan dengan jelas berkaitan dengan aturan
prosedur dan peranan masing–masing elemen. Sementara rasional. mengacu
pada suatu tujuan yang jelas dan ditetapkan bersama. Salah satu tokoh
pengusung teori organisasi klasik adalah Max Weber (21 April 1864 – 14 Juni
1920). Seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog jerman. Dalam salah satu
karyanya yang terkenal. The Pretestant Ethic and Spirit of Capitalism dan The
5

Theory of Social and Economic Organization. Weber menjelaskan mengenai


karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal – hal berikut ini :
a. Pembagian Kerja
b. Hirarki wewenang
c. Program Rasional
d. Sistem Prosedur
e. Sistem aturan dan hak kewajiban
f. Hubungan antra pribadi yang bersifat impersonal

2. Teori Organisasi Klasik 2- Teori Administrasi


Teori administrasi dalam teori organisasi klasik menekankan pada
aspek makro dan praktik langsung manajemen. Beberapa tokoh pengusung
teori administrasi adalah Henry Fayol (1841 -1925) dan Lyndall Unwick dari
Erpa. serta James D. Mooney dan Allen Reily dari Amerika. Teori ini
dikembangkan pada tahun 1841-1925: Seorang industrialis asal Perancis tahun
1916 menulis sebuah buku “Admistration industrielle et Generale”
diterjemahkan dalam bahasa Inggris 1926 dan baru dipublikasikan di Amerika
1940. Dalam buku Administration industrielle et generale karya Henry Fayol
(terbit 1916). misalnya. industrialis asal Prancis itu menyebutkan bahwa
semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 5 (enam) kelompok.
yakni:
a. Kegiatan – kegiatan Teknikal
b. Kegiatan – kegiatan komersial
c. Kegiatan – kegiatan Financial
d. Kegiatan – kegiatan Keamanan
e. Kegiatan – kegiatan akuntansi dan
f. Kegiatan – kegiatan manajerial
Selain itu. Fayol juga menyatakan bahwa terdapat 14 dasar yang
menjadi kaidah perkembangan teori administrasi. Kaidah manajemen tersebut
terdiri atas pembangian kerja. wewenang dan tanggung jawab. disiplin.
kesatuan perintah. kesatuan pengarahan. mendahulukan kepentingan umum.
6

balas jasa. sentralisasi. rantai skalar. tata terbit. keadilan. kelangganggengan


personalia. inisiatif dan semangat korps. Sementara itu. James D Mooney dan
Allen Reilly berpendapat bahwa koordinasi memegang peranan penting dalam
sebuah perencanaan organisasi. Sebuah organisasi harus menerapkan tiga
prinsip utama. yakni sebagai berikut :
a. Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1) Pembagian kerja
2) Wewenang dan tanggung jawab
3) Disiplin
4) Kesatuan perintah
5) Kesatuan pengarahan
6) Mendahulukan kepentingan umum
7) Balas jasa
8) Sentralisasi
9) Rantai Skalar
10) Aturan
11) Keadilan
12) Kelanggengan personalia
13) Inisiatif
14) Semangat korps
b. Kegiatan Manajerial atau “Fayol’s Functionalism”. yaitu:
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pemberian perintah
4) Pengkoordinasian
5) Pengawasan
James D. Mooney dan Allen Reily (1931) Menerbitkan sebuah
buku “Onward Industry” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi
merupakan faktor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip
yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
7

b. Prinsip Skalar dan Hirarkis


c. Prinsip Fungsional

3. Teori Organisasi Klasik 3 – Teori Manajemen Ilmiah


Berbeda dengan teori administrasi. manajemen ilmiah lebih
memusatkan teori organisasi pada aspek makro organisasi. Teori ini banyak
berkembang di Mesir. Cina. dan Romawi. Salah satu tokoh pengusung Teori
ini. FW Taylor yaitu pada tahun 1900 an yang memberi definisi teori
manajemen ilmiah sebagai seperangkat mekanisme untuk meningkatkan
efisiensi kerja atau dengan pernyataan lain yaitu “Penerapan metode ilmiah
pada studi. analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”. Sebuah buku telah
dilahirkan dengan judul “Scientific Management” yang diperoleh dari tiga
makalah yang terkenal. yaitu “Shop Management”. “The Principle Of
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.
Lebih jauh. FW Taylor menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah.
yaitu sebagai berikut :
a. Metode-metode kerja dalma praktik mulai digantikan dengan berbagai
metode yang dikembangkan atas dasr ilmu p engetahuan tentang kerja
ilmiah yang benar.
b. Agar memungkinkan para karaywan bekerja sebaik- baiknya sesuai
dengan spesialisasinya. perusahaan harus rutin mengadakan seleksi.
latihan-latiahna dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
c. Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat
upah yang tinggi. sementara manajemen dapat menekan biaya produksi
menjadi rendah. pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi. latihan
dan pengembngangan serara ilmiah harus diintegrasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental para karaywan melalui
pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk
menimbulkan suasana kerja sama yang baik dan tercapainya manfaat
manajemen ilmiah.
8

2.4 Implementasi Teori Manajemen Klasik dalam Bidang Pendidikan


Terdapat banyak jenis layanan yang diberikan oleh bagian tata usaha pada
sekolah. Untuk mewujudkan layanan kegiatan tersebut berjalan dengan baik,
maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya adalah pengembangan
program, pengembangan staf, dan pemanfaatan sumber daya. Hal ini sejalan
dengan konsep manajemen klasik misalnya dalam pengembangan staf.
Dibutuhkan teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak yang mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
Selain itu, dalam teori birokrasi manajemen klasik juga diterapkan
pembagian kerja yang jelas, dan dalam layanan admistrasi oleh tata usaha
dilakukan pembagian kerja yang jelas dari kepala sub bagian tata usaha hingga
staff tata usaha kepada seluruh komponen sekolah.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan


Dalam manajemen klasik metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-
macam kegiatan organisasi, jadi bukan hanya pada organisasi industri. Berikut
beberapa kelebihan dari manajemen klasik:
1. Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study)
mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
2. Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya
latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
3. Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer
untuk mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
4. Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap
manajemen yang masih relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara
menyeluruh mengenai sifat dari pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang
yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan
keputusan secara rasional semuanya adalah ide yang berguna dan masing
masing dikembangkan selama periode ini.
5. Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam
rancangan organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui. Manajer
9

seharusnya mengakui bahwa efisiensi dan produktivitas dapat diukur dan


dikendalikan dalam banyak situasi.
Menurut Filley, Kerr dan Hous (1976) dalam Nanang Fatah (2008:24)
kelemahan-kelemahan teori klasik secara garis besar dikemukakan sebagai
berikut:
1. Teori klasik adalah teori yang terikat waktu. Teori ini cocok diterapkan pada
permulaan abad dua puluhan, karena motif pekerja waktu itu yang terutama
ialah memenuhi kebutuhan fisiologis.
2. Teori klasik mempunyai ciri-ciri deterministik. Teori sangat menekankan pada
prinsip-prinsip manajemen dan tidak memperhitungkan berbagai dimensi
dalam manajemen seperti motivasi, pengambilan keputusan, dan hubungan
informal.
3. Teori ini merumuskan asumsinya secara eksplisit. Malahan banyak asumsi
yang lemah dan tidak lengkap secara implisit terdapat dalam teori klasik itu,
antara lain: efisiensi hanya diukur oleh tingkat produktivitas yang hanya
menyangkut penggunaan sumber secara ekonomis tanpa memperhitungkan
faktor manusiawi.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Organisasi merupakan struktur hubungan. kekuasaan-kekuasaan. tujuan
tujuan. peranan-peranan. kegiatan-kegiatan. komunikasi dan faktor-faktor lain
apabila orang bekerja sama.
3.1.2 Pendekatan klasik tersebut mendasarkan pada pembagian kerja.
spesialisasi dan standar dalam mendesain organisasi sehingga organisasi dapat
efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya.
3.1.3 Aliran-aliran yang terdapat pada pendekatan dalam organisasi klasik.
diantaranya adalah teori birokrasi. teori administrasi. teori manajemen ilmiah.

3.2 Saran
Untuk penulis. sebaiknya lebih ditingkatkan kerjasama dan efektifitas
dalam berkerja. Tidak hanya itu untuk pemahaman materi setiap individu juga
harus ditingkatkan agar untuk selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Untuk
pembaca. sebaiknya pembaca juga membaca referensi lain agar wawasan berpikir
mengenai pendekatan dalam organisasi klasik lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, Ibrahim. 1983. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru.

Anaroga, Panji .1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya.

Duncan. Jack. 1981. Organizational Behavior. Boston: Houghton Mifflin Coy.

Enco Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan


Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Jakarta: Gunung Agung.

Anda mungkin juga menyukai