Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI TEORI KEPEMIMPINAN

Disusun oleh :

Nama : Mauren Hosea Siahaan

Kelas : PKO-H

Dosen Pengampu : 1. Haris Kurniawan, S.Pd, M.Pd

2. Drs. Basyaruddin Saulay, M.Kes

Mata Kuliah : Kepemimpinan

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah ”Teori-Teori Kepemimpinan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Kepemimpinan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun.
Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah inidapat
berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Namorambe , 18 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................................2
1.4 Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Teori Kepemimpinan............................................................................................................3
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6
3.2 Saran.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan dipandang sangat penting karena dua hal: pertama, adanya kenyataan
bahwa penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit, instansi atau organisasi;
kedua, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi
keberhasilan organisasi adalah kepemimpinan, mencakup proses kepemimpinan pada setiap
jenjang organisasi, kompetensi dan tindakan pemimpin yang bersangkutan (Yukl, 1989).
Kenyataan dan/atau gagasan, serta hasil penelitian tersebut tak dapat dibantah kebenarannya.
Semua pihak maklum adanya, sehingga muncul jargon “ganti pimpinan, ganti kebijakan”,
bahkan sampai hal-hal teknis seperti ganti tata ruang kantor, ganti kursi, atau ganti warna
dinding. Demikianlah, kepemimpinan itu merupakan fenomena yang kompleks sehingga selalu
menarik untuk dikaji.
Dalam berbagai literatur, kepemimpinan dapat dikaji dari tiga sudut pandang, yakni: (1)
pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir, atau traits approach; (2) pendekatan gaya atau
tindakan dalam memimpin, atau style approach; dan (3) pendekatan kontingensi atau
contingency approach. Pada perkembangan selanjutnya, fokus kajian lebih banyak pada cara-
cara menjadi pemimpin yang efektif, termasuk dengan mengembangkan kesadaran tentang
kapasitas spiritual untuk menjadi pemimpin profesional dan bermoral.
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman
sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader). Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau
berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda.
Bila kita lihat sekarang para pemimpin kita, dari lapisan bawah sampai lapisan tertinggi,
dari pusat hingga ke daerah-daerah. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan
sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari
harapan rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk

1
melayani masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan
lebih mengutamakan kepentingan kelompok.
Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi,
2003:113). Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku
bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi
(Malayu, 2000:167).
Manusia adalah makhluk Tuhan

2.1 Teori Kepemimpinan


Dari sejumlah literatur tentang kepemimpinan, ada sejumlah teori kepemimpinan, diantaranya :
 Teori Sifat
Trait theory ini mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat seseorang menjadi
pemimpin. Dan teori ini dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah dilahirkan.
 Teori Kelompok
Menurut group theory ini, agar kelompok-kelompok dalam organisasi bisa mencapai
tujuannya maka harus ada pertukaran positif antara pemimpin dan pengikut atau
bawahan. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial, yang
selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hubungan ini terutama dilakukan
untuk menopang kehidupan antar umat manusia. Maka untuk itulah kita dapat melihat
manusia cenderung untuk hidup secara berkelompok-kelompok. Menurut Mardikanto
(1993) kelompok adalah himpunan yang terdiri dari dua atau lebih individu (manusia)
yang memiliki ciri-ciri: (1) memiliki ikatan yang nyata, (2) memiliki interaksi dan
interrelasi sesama anggotanya, (3) memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas, (4)
memiliki kaidah-kaidah atau norma tertentu yang disepakati bersama, dan (5) memiliki
keinginan dan tujuan bersama. Definisi kelompok menurut Slamet (2010) adalah dua atau
lebih orang yang berhimpun atas dasar adanya kesamaan (tujuan, kebutuhan, minat, jenis)
yang saling berinteraksi melalui pola/struktur tertentu guna mencapai tujuan bersama,
dalam kurun waktu yang relatif panjang. Menurut Horton dan Hunt (1999) adalah
sejumlah orang yang memiliki pola interaksi yang terorganisasi dan terjadi secara
berulang-ulang.

2
 Teori Situasional dan Model Kontijensi
Studi kepemimpinan ini berangkat dari anggapan bahwa kepemimpinan seseorang
ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan saling ketergantungan satu sama lainnya.
 Teori situasional Hersey dan Blanchard
Suatu teori kemungkinan yang memusatkan perhatian kepada para pengikut
kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang tepat
yang tergantung pada tingkat kesiapan atau kedewasaan para pengikutnya.

 Teori pertukaran pemimpin-anggota


Para pemimpin menciptakan kelompok dalam dan kelompok luar. Bawahan dengan
status kelompok dalam mempunyai penilaian kinerja yang lebih tinggi, tingkat keluarnya
karyawan lebih rendah dan kepuasan yang lebih besar bersama atasan mereka.
 Teori jalur tujuan
Hakikat dari teori ini adalah bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya
mencapai tujuan dan untuk memberikan pengarahan atau dukungan yang perlu guna
memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran keseluruhan dari kelompok atau
organisasi
 Teori sumber daya kognitif
Suatu teori yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh kinerja kelompok
yang efektif dengan pertama-tama membuat rencana keputusan dan strategi yang efektif
dan kemudian mengkomunikasikannya lewat perilaku pengaruh. Teori Sumberdaya
Kognitif (Cognitive Resource Theory). Intisari dari teori baru ini adalah
bahwa ketegangan jiwa adalah musuh rasionalitas. Sulit untuk pemimpin atau siapapun
dapat berpikir logis dan analitis ketika jiwa mereka tegang. Teori ini membahas
munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan
lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara
baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori Sumber Daya Kognitif
didasarkan pada asumsi berikut:
 Keberhasilan seorang pemimpin bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti
kecerdasan, pengalaman, dan sarana kognitif lainnya.

3
 Keberhasilan kepemimpinan tidak didasarkan pada kemampuan kognitif saja.

 Stres mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan.

 Teori neokharismatik
Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional dan komitmen
pengikut yang luar biasa.
 Teori kepemimpinan kharismatik
Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribut dari kemampuan
kepemimpinan yang heroik bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu.
Kepemimpinan karismatik ini menekankan terhadap adanya aura istimewa seorang
pemimpin yang mengakibatkan banyaknya pengikut yang dengan rela patuh dan taat
kepadanya. Disimpulkan bahwa seorang pemimpin karismatik harus terus menjaga
keistimewaannya terhadap pengikutnya agar kapatuhan dan ketaatan mereka tidak pudar.
Menurut (Conger & Kanungo, 1987) dalam (Yukl, 2015) menyatakan bahwa
kepemimpinan karismatik yaitu pengakuan oleh pengikut atas kualitas seorang pemimpin
karismatik yang ditentukan melalui perilaku, keahlian, dan serta aspek situasi. (House,
1977) dalam (Robbins, 2015) kepemimpinan karismatik adalah di mana para bawahan
membuat sebuah atribut kepahlawan atau keahlian seorang pemimpin dalam
kepemimpinan yang luar biasa dan dapat diamati melalui perilaku-perilaku tertentu.
Robbins (2005) menyatakan bahwa kepemimpinan karismatik yaitu seorang pemimpin
yang sangat antusias, memiliki kepercayaan diri yang sangat luar biasa, dan apa yang
dilakukan oleh pemimpin tersebut dapat memberikan pengaruh pada orang-orang untuk
bertindak.

2.1.1 Definisi Kepemimpinan


 Ralp M. Stogdill dalam Sopiah (2008:108) menyatakan “jumlah batasan atau definisi
yang berbeda-beda mengenai kepemimpinan hampir sama banyaknya dengan jumlah
orang yang mencoba memberikan batasan tentang konsep tersebut”.
Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga
pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan
lebih mempengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka,

4
dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah motivasi
kepentingan anggota lainnya dalam kelompok (Bernards M. Bass, 1990: 21).
 R Terry (1998:17) mengemukakan kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri
seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk
mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya. (Rennis Linkert, 1961: 30).
 Kepemimpinan adalah suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan
situasi pada suatu waktu tertentu. (J.A. Klein dan P.A. Pose 1986: 125).
 Anagora (1992) dalam Harbani (2008:5) mengemukakan, bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun
tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh
pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu.
Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas
yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan
sebagai kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan
mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama,
dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara, dan
mengembangkan budaya organisasi (Stogdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang
sama dan terarah pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.
Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada hakikatnya merupakan seorang yang
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan orang lain sekaligus mampu mempengaruhi orang
tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pemimpin yang
dimaksud dalam kajian ini adalah Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Sulawesi Selatan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memimpin secara
profesional dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang menurutnya dipandang efektif
dalam pengelolaan organisasi atau unit kerja yang dipimpinnya.

5
Karakteristik pemimpin perubahan sejati tersebut tampak sejalan dengan
karekateristik kepemimpinan transformasional sebagaimana dikemukakan oleh Kouzes dan
Posner di atas. Sejalan dengan pemikiran tersebut Bender (2001) mengemukakan tanda-
tanda dari kepemimpinan baru, sebagai berikut.
 Kepemimpinan adalah tentang manusia.
 Kepemimpinan adalah tentang menjadi pemimpinmu.
 Kepemimpinan adalah tentang motivasi internal.
 Kepemimpinan adalah tentang mengupayakan kesempurnaan, sekaligus menerima
ketidaksempurnaan kita.
 Kepemimpinan adalah tentang perubahan.
 Kepemimpinan adalah tentang kepemilikan kepercayaan diri.
 Kepemimpinan adalah tentang pertumbuhan.
 Kepemimpinan adalah tentang kepemilikan energi (kekuatan).
 Kepemimpinan adalah tentang menciptakan pengalaman positip.
 Kepemimpinan adalah tentang mencciptakan hasil dengan integritas.
 Kepemimpinan adalah tentang mengurangi ketakutan dan meningkatkan harapan.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang menjadi
pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin, dan teori tentang kepemimpinan
itu diantaranya adalah teori kelebihan, teori sifat, teori keturunan, teori kharismatis, teori
bakat dan teori sosial.
Terdapat beberapa teori kepemimpinan diantaranya ialah teori sifat, teori perilaku dan
teori situasional-kontigensi. Pertama, teori sifat berasumsi pemimpin dilahirkan bukan
diciptakan. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin. Kedua, teori perilaku. Teori ini merupakan kritisi
terhadap teori sifat. Sebagaimana namanya, teori ini sangat diwarnai oleh psikologis dengan
fokus menemukan dan mengklasifikasikan perilaku-perilaku yang membantu pengertian kita
tentang kepemimpinan. Ketiga, teori ini yang memandang bahwa kepemimpinan sangat
bergantung pada situasi. Teori ini tidak melihat kepemimpinan dari sudut pandang yang
bersifat psikologis dan sosiologis, tetapi juga berdasarkan ekonomi dan politik. Menurut
konsep ini, kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the
situation) serta Teori-teori kontigensi berasumsi bahwa berbagai pola prilaku pemimpin
(atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektifitas kepemimpinan. Teori Path-

7
Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin
mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut.

3.2 Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang penulisan “Teori Kepemimpinan“ pasti tidak
terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat dan penyusunan makalah ini
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh
para pembaca dalam khususnya pembimbing mata kuliah Leadership. Oleh karena itu
penulis makalah ini mengharap kepada para pembaca mahasiswa dan dosen pembimbing
mata kuliah ini terdapat kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam terselesainya
makalah yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bender, Peter Urs. (2001). Leadership From Within. Toronto: Stoddart Publishing Co. Limited.
Dunford, Richard W. (1995). Organisational Behaviour: An Organisational Analysis
Perspective. Sydney: Addison-Wesley Publishing Company.
Fowles, J. (Ed.). (1984). Handbook of Futures Research. London: Greenwood Press.
Harbani, Pasolong.2008.Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : CV.Alfabeta.
Hersey, Paul. 1994. Kunci Sukses Pemimpin Situasional. Jakarta : Delaprasata.
Husaini, Usman.2008. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung : Bumi Aksara
Kristiadi. 1996. Kepemimpinan. Jakarta: LAN RI
Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?.
PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Mangkunegara,A. A. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Masaong, Kadim dan Arfan A. Tilomi. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence.
Bandung : Alfabeta.
Mathis, Robert dan John Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Buku 2. Jakarta: PT.
Salemba 4.

8
Nawawi, Hadari & Hadari, M. Martini. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta
Robbins S.P dan Judge, T.A.2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat.
Salusu, J.1996. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Siagian P. Sondang. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai