A. Learning Cycle 3E
B. Learning Cycle 5E
3. Explanation (Penjelasan)
4. Elaboration (Pengembangan)
5. Evaluation (Evaluasi)
C. Learning Cycle 7E
Fase dimana siswa dan guru akan saling memberikan informasi dan
pengalaman tentang pertanyaan-pertanyaan awal tadi memberikan siswa
tentang ide dan rencana pembelajaran sekaligus memotivasi siswa agar
siswa berminat untuk mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam
mengajar. Fase ini dapat dilakukan dengan demostrasi diskusi, membaca,
atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan
mengembangkan rasa keingintahuan siswa.
3. Explore (menyelidiki)
4. Explain (menjelaskan)
5. Elaborate (menerapkan)
6. Evaluate (menilai)
7. Extend (memperluas)
I. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.
III. INDIKATOR
IV. TUJUAN
Melaui proses praktikum dan diskusi, siswa dapat :
1. Menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi terhadap
kehidupan sehari-hari
3. Merancang percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
4. Melakukan percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
5. Menarik simpulan hasil percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
6. Menyajikan hasil percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Laju Reaksi
Dalam fisika, istilah laju digunakan untuk menyatakan besarnya
perpindahan suatu benda tiap satuan waktu. Akan tetapi, dalam kimia, laju
reaksi didefinisikan sebagai ukuran yang menyatakan jumlah berkurangnya
jumlah zat-zat pereaksi tiap satuan waktu atau bertambahnya zat-zat hasil
reaksi tiap satuan waktu. Karena jumlah zat-zat yang terlibat dalam suatu
reaksi kimia biasanya dinyatakan dalam konsentrasinya, maka laju reaksi juga
didefinisikan sebagai ukuran yang menyatakan perubahan konsentrasi zat-zat
pereaksi atau zat-zat hasil reaksi tiap satuan waktu.
Jika suatu reaksi kimia dinyatakan dengan : A → B
Dengan : A = reaktan dan B = produk
Maka laju reaksinya dinyatakan dengan perumusan berikut:
r=
r=+
atau
Laju reaksi dapat dibagi menjadi tiga yaitu, laju awal yaitu laju
reaksi ketika pertama kali reaktan mengalami reaksi, laju sesaat yaitu laju
reaksi pada saat tertentu dan laju rata-rata yaitu laju reaksi pada saat selang
waktu tertentu.
Pada dasarnya laju reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan
cara fisika maupun cara kimia. Cara fisika untuk menentukan laju reaksi
didasarkan pada sifat-sifat fisis zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia
yang berhubungan dengan konsentrasi zat tersebut seperti tekanan,
konduktivitas listrik. Secara kimia, laju reaksi dapat ditentukan dengan
menentukan konsentrasi zat-zat pada waktu tertentu.
Jika terjadi reaksi: xA + yB zC maka laju reaksi berbanding lurus
dengan konsentrasi pereaksi dipangkatkan dengan bilangan tertentu yang sama
dengan koefisien reaksinya. Oleh karena itu, laju reaksi tersebut dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut.
v = [A]m [B]n atau v = k [A]m [B]n
B. Teori Tumbukan
Gagasan utama dari teori tumbukan tentang laju reaksi adalah bahwa
reaksi untuk menjadi molekul, atom atau ion harus terjadi tumbukan.
Peningkatan konsentrasi dari spesi reaktan menghasilkan jumlah tumbukan
per satu satuan waktu lebih besar. Namun, tidak semua tumbukan
menghasilkan reaksi sehingga tidak semua tumbukan adalah tumbukan
efektif. Untuk tumbukan yang efektif, spesi reaktan harus (1) prosesnya
paling sedikit mengandung energi minimum yang dibutuhkan untuk mengatur
elektron terluar pada pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan dan (2)
mempunyai orientasi yang tepat terhadap satu dengan yang lainnya pada
tumbukan tersebut. Tumbukan harus terjadi dalam reaksi kimia, tetapi tidak
menjamin reaksi tersebut akan berlangsung.
Laju suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
luas permukaan, suhu, konsentrasi, tekanan dan katalis. Berikut ini penjelasan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut.
a. Suhu
Perubahan suhu akan mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Pada
umumnya, kenaikan suhu akan meningkatkan laju reaksi. Jika suhu naik,
maka partikel-partikel zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan menyerap kalor
(energi), sehingga energi kinetik partikel-partikel tersebut meningkat. Oleh
karena itu, dengan meningkatnya suhu, maka semakin banyak partikel yang
mempunyai energi kinetik lebih besar dari energi aktivasi. Keadaan ini
memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antara partikel-partikel, sehingga
reaksi akan berlangsung lebih cepat.
b. Luas Permukaan
Pada reaksi-reaksi zat padat, luas permukaan zat padat tersebut akan
mempengaruhi laju reaksi.oleh karena itu, luas permukaan zat padat akan
mempengaruhi seberapa cepat reaksi tersebut berlangsung. Zat padat yang
berbentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan
dengan zat padat dalam bentuk batangan untuk massa zat padat yang sama.
Pada reaksi zat padat yang berbentuk serbuk, setiap bagian zat
padat akan segera bereaksi dengan zat lain pada waktu yang bersamaan
karena luas permukaan zat padat tersebut relatif besar. Sementara itu, pada
reaksi zat padat yang berbentuk batangan atau lempengan, reaksinya akan
terjadi pada permukaan zat padat yang bersentuhan dengan zat lain, sehingga
untuk terjadi reaksi pada seluruh bagian zat padat diperlukan waktu yang
cukup lama.
c. Konsentrasi
v=
Dimana: k[A]x[B
v = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi pereaksi A
[B] = konsentrasi pereaksi B
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
x+y = orde reaksi total
Tetapan jenis reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya
bergantung pada jenis pereaksi, suhu dan katalis. Setiap reaksi mempunyai
harga k tertentu pada suhu tertentu. Harga k akan berubah jika suhu berubah.
Langkah-
Langkah Alokasi
Pokok Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Wa
Pembelajara ktu
n
Kegiatan Awal (5 menit)
Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa Memberikan salam kepada 5 menit
Mempersiapkan siswa untuk belajar faktor-faktor yang guru
mempengaruhi laju reaksi. Menyimak informasi yang
diberikan guru
Guru meminta siswa untuk memahami permasalahan yang disajikan Siswa memahami dan
menghayati permasalahan yang
pada LKS.
disajikan dalam LKS.
pemahaman siswa tentang pengaruh katalis terhadap laju reaksi. yang diberikan oleh guru
……………………………….. ……………………………………..
NIP. ……………………………… NIP………………………………..