Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Lentera Sains (Lensa)

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DALAM


PEMBELAJARAN IPA SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-I
DI SMP NEGERI 1 KALIANGET
Eko Wahjudi
Pengajar SMPN 1 Kalianget
ekowahjudi99@yahoo.com

ABSTRAK

Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan peserta didik untuk memahami


konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Penggunaan Discovery Learning, ingin mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi
aktif dan kreatif, pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented, dan mengubah modus
ekspository siswa hanya menerima informasi dari guru ke modus Discovery siswa menemukan
informasi sendiri.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Dengan metode penelitian tindakan kelas melalui dua siklus didapatkan data adanya peningkatan
hasil belajar siswa kelas IX-I SMPN 1 Kalianget dari rerata nilai 85,32 menjadi 98,61, dan dari
keterlibatan siswa dalam belajar juga meningkat dari 86,57% menjadi 97,22%, sedangkan
aktivitas dalam belajar dalam kegiatan kelompok keterlibatan siswa mengalami peningkatan dari
86,81% menjadi 97,22%.
Pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran IPA akan meningkatkan aktifitas
siswa dalam belajar baik secara individu maupun secara kelompok. Meningkatnya aktifitas siswa
dalam pembelajaran membuat siswa semakin bersemangat dalam belajar dan akan meningkatkan
hasil belajar siswa.

Kata kunci: Student Centered Learning, Pembelajaran Discovery Learning, Hasil Belajar Siswa

PENDAHULUAN peralatan urgen seperti alat-alat ukur


Permasalahan pembelajaran IPA di ,yang seharusnya tidak boleh diabaikan
SMPN 1 Kalianget yang paling utama serta kondisi nyata dimana lingkungan di
adalah kurang diterapkannya luar sekolah siswa mengenali ICT dengan
pembelajaran siswa aktif. Sebagian guru kemajuan teknologi yang pesat,
IPA lebih banyak menggunakan metode sementara di lingkungan sekolah siswa
ceramah, suatu metode yang digunakan belum mendapatkannya sehingga dengan
untuk menyampaikan keterangan atau kondisi inilah guru harus menjembatani
informasi mengenai suatu masalah secara ketimpangan sektor kelebihan di luar
lisan dengan harapan siswa mendapat sekolah terhadap sektor kekurangan di
informasi mengenai suatu masalah dalam sekolah. Untuk memfasilitasi
tertentu. Hal ini dapat dipahami, kegiatan siswa yang amat mendasar
mengingat SMPN 1 Kalianget belum seperti melaksanakan eksperimen-
memiliki laboratorium IPA yang eksperimen IPA untuk mendukung
representatif. Pembelajaran dengan pemahaman konsep dasar IPA seperti
metode ini kurang memberikan listrik statis, muatan listrik dan arus
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi listrik, mengingat hasil pembelajaran IPA
dengan sesamanya. Kegiatan belajar lebih selama ini terkesan tidak kontekstual,
bersifat individual. Dengan ketiadaan bahkan siswa cenderung memahami

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 1


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

konsep IPA dengan cara menghafal, bila sendiri adalah the mental process
ada permasalahan sesungguhnya maka of assimilating conceps and
bingunglah mereka. principles in the mind.
Dalam mengatasi permasalahan
tersebut di atas perlu dilakukan Dalam mengaplikasikan metode
pembelajaran yang dapat mendukung Discovery Learning di kelas, ada
pemahaman konsep-konsep IPA dengan beberapa prosedur yang harus
baik antara lain penggunaan model dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran Discovery Learning yang pembelajaran, secara umum sebagai
merupakan bagian dari pembelajaran berikut.
yang berpusat pada siswa. Pembelajaran 1) Stimulation (stimulasi/pemberian
yang berpusat pada siswa (Student- rangsangan)
Centered Leaning), peserta didik Pertama-tama pada tahap ini siswa
diharapkan sebagai peserta aktif dan dihadapkan pada sesuatu yang
mandiri dalam proses belajarnya, yang menimbulkan kebingungannya,
bertanggung jawab dan berinitiatif untuk kemudian dilanjutkan untuk tidak
mengenali kebutuhan belajarnya, memberi generalisasi, agar timbul
menemukan sumber-sumber informasi keinginan untuk menyelidiki sendiri.
untuk dapat menjawab kebutuhannya, Disamping itu guru dapat memulai
membangun serta mempresentasikan kegiatan pembelajaran dengan
pengetahuannya berdasarkan kebutuhan mengajukan pertanyaan, anjuran
serta sumber-sumber yang ditemukannya membaca buku, dan aktivitas belajar
(Aris Pongtuluran, 2000). Sedangkan lainnya yang mengarah pada
Discovery Learning sesuai apa yang persiapan pemecahan masalah.
tercantum dalam Permendikbud Nomor Stimulasi pada tahap ini berfungsi
58 Tahun 2014 pada lampiran III adalah untuk menyediakan kondisi interaksi
sebagai berikut : belajar yang dapat mengembangkan
Model pembelajaran Discovery dan membantu siswa untuk
Learning mengarahkan peserta melakukan eksplorasi.
didik untuk memahami konsep, 2) Problem statement (pernyataan/
arti, dan hubungan, melalui proses identifikasi masalah)
intuitif untuk akhirnya sampai Setelah melakukan stimulasi langkah
kepada suatu kesimpulan. selanjutya adalah guru memberi
Penemuan konsep tidak disajikan kesempatan kepada siswa untuk
dalam bentuk akhir, tetapi peserta mengidentifikasi sebanyak mungkin
didik didorong untuk agenda-agenda masalah yang relevan
mengidentifikasi apa yang ingin
dengan bahan pelajaran, kemudian
diketahui dan dilanjutkan dengan
mencari informasi sendiri pilih salah satu masalah dan
kemudian mengorganisasi atau dirumuskan dalam bentuk hipotesis
mengkonstruksi apa yang mereka (jawaban sementara atas pertanyaan
ketahui dan pahami dalam suatu masalah). Memberikan kesempatan
bentuk akhir. Hal tersebut terjadi siswa untuk mengidentifikasi dan
bila peserta didik terlibat, terutama menganalisa permasasalahan yang
dalam penggunaan proses mereka hadapi, merupakan teknik
mentalnya untuk menemukan yang berguna dalam membangun
beberapa konsep dan prinsip. pemahaman siswa agar terbiasa
Discovery dilakukan melalaui untuk menemukan masalah.
observasi, klasifikasi, pengukuran,
3) Data collection (pengumpulan data)
prediksi, penentuan dan inferring.
Proses tersebut disebut cognitive Tahap ini berfungsi untuk menjawab
process sedangkan discovery itu pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, dengan memberi

2 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

kesempatan siswa mengumpulkan pernyataan atau hipotesis yang telah


berbagai informasi yang relevan, dirumuskan terdahulu itu kemudian
membaca literatur, mengamati objek, dicek, apakah terjawab atau tidak,
wawancara dengan nara sumber, apakah terbukti atau tidak.
melakukan uji coba sendiri dan 6) Generalization (menarik kesimpulan/
sebagainya. Konsekuensi dari tahap generalisasi)
ini adalah siswa belajar secara aktif Tahap generalisasi adalah proses
untuk menemukan sesuatu yang menarik kesimpulan yang dapat
berhubungan dengan permasalahan dijadikan prinsip umum dan berlaku
yang dihadapi, dengan demikian untuk semua kejadian atau masalah
secara tidak disengaja siswa yang sama, dengan memperhatikan
menghubungkan masalah dengan hasil verifikasi.
pengetahuan yang telah dimiliki. Menurut Sudjana (2010: 22), hasil
4) Data processing (pengolahan data) belajar adalah kemampuan yang dimiliki
Pengolahan data merupakan kegiatan siswa setelah menerima pengalaman
mengolah data dan informasi yang belajar. Selanjutnya Warsito (dalam
telah diperoleh para siswa baik Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan
melalui wawancara, observasi, dan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua dengan adanya perubahan perilaku ke
informai hasil bacaan, wawancara, arah positif yang relatif permanen pada
observasi, dan sebagainya, semuanya diri orang yang belajar. Sehubungan
diolah, diacak, diklasifikasikan, dengan pendapat itu, maka Wahidmurni,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa
dengan cara tertentu serta ditafsirkan seseorang dapat dikatakan telah berhasil
pada tingkat kepercayaan tertentu. dalam belajar jika ia mampu
Data processing disebut juga dengan menunjukkan adanya perubahan dalam
pengkodean coding/ kategorisasi dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di
yang berfungsi sebagai pembentukan antaranya dari segi kemampuan
konsep dan generalisasi. Dari berpikirnya, keterampilannya, atau
generalisasi tersebut siswa akan sikapnya terhadap suatu objek.
mendapatkan pengetahuan baru Untuk mengetahui hasil belajar
tentang alternatif jawaban/ seseorang dapat dilakukan dengan
penyelesaian yang perlu mendapat melakukan tes dan pengukuran. Tes dan
pembuktian secara logis. pengukuran memerlukan alat sebagai
5) Verification (pembuktian) pengumpul data yang disebut dengan
Pada tahap ini siswa memeriksa instrumen penilaian hasil belajar.
secara cermat untuk membuktikan Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28),
benar atau tidaknya hipotesis yang instrumen dibagi menjadi dua bagian
ditetapkan dengan temuan alternatif, besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya,
dihubungkan dengan hasil data yang menurut Hamalik (2008: 155),
telah diolah. Verifikasi bertujuan memberikan gambaran bahwa hasil
agar proses belajar berjalan dengan belajar yang diperoleh dapat diukur
baik dan kreatif jika guru melalui kemajuan yang diperoleh siswa
memberikan kesempatan kepada setelah belajar dengan sungguh-sungguh.
siswa untuk menemukan suatu Hasil belajar tampak terjadinya
konsep, teori, aturan atau perubahan tingkah laku pada diri siswa
pemahaman melalui contoh-contoh yang dapat diamati dan diukur melalui
yang ia jumpai dalam kehidupannya. perubahan sikap dan keterampilan.
Berdasarkan hasil pengolahan dan Perubahan tersebut dapat diartikan
tafsiran, atau informasi yang ada, terjadinya peningkatan dan

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 3


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

pengembangan yang lebih baik pernerapan pembelajaran discovery


dibandingkan dengan sebelumnya. learning dapat meningkatkan hasil
Berdasarkan konsepsi di atas, belajar siswa
pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku METODE PENELITIAN
secara positif serta kemampuan yang Penelitian dilakukan dengan
dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak metode penelitian tindakan kelas, yaitu
belajar dan mengajar yang berupa hasil metode penelitian yang dilakukan di
belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dalam kelas untuk melakukan perbaikan
dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar dan pengamatan kemampuan belajar
motorik. Perubahan tersebut dapat siswa kelas IX-I di SMPN 1 Kalianget
diartikan terjadinya peningkatan dan pada tanggal 5 Nopember 2014 dan 19
pengembangan yang lebih baik Nopember 2014.
dibandingkan dengan sebelumnya. Prosedur pelaksanaan penelitian
Dari apa yang telah disampaikan di dapat digambarkan secara skema sebagai
atas penulis melakukan penelitian Apakah berikut:

Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian

I. Tahap Orientasi Masalah B. Perencanaan Tindakan.


A. Menentukan/Identifikasi Permasalahan 1. Tahap Persiapan, meliputi :
dan Fokus Permasalahan. a. Mengidentifikasi
Permasalahan penelitian merupakan permasalahan,mengumpulkan data
suatu kondisi yang tidak diharapkan pendukung berupa data primer dan
keberadaannya dalam proses data sekunder
pembelajaran. Permasalahan tersebut b. Menyusun kuesioner untuk diisi
merupakan temuan yang dapat dijadikan oleh siswa
sebagai permasalahan dalam penelitian. c. Menyusun daftar hadir dan alat-alat
Langkah berikutnya adalah dokumentasi
mengidentifikasi permasalahan yang 2. Implementasi Kegiatan, meliputi :
disusul dengan penyusunan kerangka a. Inventarisir program kegiatan.
pemikiran dan menyusun hipotesis awal b. Menyiapkan Lembar Kegiatan
guna mendapatkan gambaran sementara Siswa
untuk melakukan pelaksanaan penelitian c. Pembuatan Rencana Program
dalam mengatasi masalah yang telah Pembelajaran (RPP)
diperoleh.

4 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

d. Menyiapkan alat dan bahan lembar pengamatan peneliti


perlengkapan pembelajaran mengamati pelaksanaan model
e. Menyiapkan alat penilaian pembelajaran Discovery Learning
3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi, sesuai dengan kompetensi dasar di
meliputi : tingkat yang sesuai.
a. Mencatat semua kelemahan dan D. Refleksi, yaitu kegiatan dalam usaha
kekurangan perbaikan untuk pertemuan kegiatan
b. Mencatat semua kendala yang selanjutnya,dari evaluasi kekurangan
timbul dalam menanggulangi pertemuan sebelumnya. Perbaikan ini
kelemahan dan kekurangan bertitik tolak dari hasil pengamatan
4. Tahap Analisis dan Refleksi dan hasil diskusi yang dilakukan oleh
a. Merancang kegiatan untuk peneliti dengan guru-guru observer
menyelesaikan permasalahan yang yang membantu peneliti. Perbaikan ini
ditemui dapat dilihat dalam persiapan dan
b. Mengantisipasi adanya masalah perencanaan pembelajaran berikutnya.
yang timbul dengan III. Pengumpulan Data
penyempurnaan perencanaan dan Pengumpulan data dalam penelitian
pelaksanaannya. ini menggunakan pendekatan penelitian
c. Menindaklanjuti tindakan yang tindakan kelas dengan teknik :
perlu dilakukan dalam rangka A. Pengamatan (Observasi), observasi
meningkatkan belajar siswa dilakukan oleh peneliti dan
didalam proses pembelajaran dilaksanakan pada saat proses
Discovery Learning. pembelajaran berlangsung. Observasi
II. Tahap Pelakasanaan Tindakan dilakukan untuk memperoleh data
Setelah persiapan lapangan dan aktivitas siswa dalam kelompok
instrumen yang dibutuhkan tersedia, sekaligus mengevaluasi kekurangan-
pelaksanaan tindakan penerapan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar, serta untuk
pembelajaran fisika sebagai model memperoleh data kemampuan siswa
inovasi untuk meningkatkan prestasi dalam proses pembelajaran discovery
siswa kelas IX - I, dilakukan sebanyak 2 learning.
siklus, pada setiap siklus terdiri atas B. Evaluasi, dilakukan terhadap hasil
tahap-tahap berikut : kerja siswa dalam proses pembelajaran
A. Perencanaan, yaitu menentukan tujuan secara keseluruhan untuk menilai
pembelajaran, memilih materi kelengkapan, sistematik dan sistematis
pelajaran, mengembangkan bahan- dari hasil belajar siswa. Aspek yang
bahan untuk dipelajari siswa, dievaluasi merupakan seluruh aspek
melakukan penilaian proses dan hasil yang dilakukan oleh siswa dalam
belajar siswa pembelajaran discovery learning.
B. Pelaksanaan Tindakan Kelas, yaitu C. Dokumentasi, merupakan data yang
kegiatan proses belajar mengajar berupa visual foto yang diambil ketika
dengan model pembelajaran Discovery kegiatan berlangsung.
Learning antara peneliti dengan para IV. Analisis Data
siswa kelas IX - I, sehingga terjadi Data yang diperoleh dalam
interaksi antara siswa dengan siswa , penelitan ini secara umum dianalisis
juga antara guru dengan siswa. melalui deskriptif kualitatif. Analisis data
C. Pengamatan, yaitu pengamatan secara dilakukan pada tiap data yang
langsung dari peneliti terhadap dikumpulkan, baik data kuantiatif
aktivitas para siswa sebagai subjek maupun data kualitatif. Data kuantiatif
bimbingan. Dengan menggunakan dianalisis denganmengunakan cara

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 5


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

kuantiatif sederhana, yakni persentase PEMBAHASAN


(%) dan data kuantiatif dianalisis dengan Dari rencana tindakan yang sudah
membuat penilaian kuantiatif (kategori). tersusun di atas penulis melakukan
Menurut Suharsimi Arikunto penyajian pembelajaran discovery
(2010: 269) lima kategori predikat learning dalam 2 siklus, sebagai berikut :
tersebut yaitu seperti pada tabel berikut: I. SIKLUS I
A. Perencanaan/Tahap Orientasi
Tabel 1. Klasifikasi Kategori Tingkatan a. Identifikasi Masalah
dan Persentase Sebelum pelaksanaan tindakan
No Interval Kategori berlangsung, dilakukan observasi awal
1 81 100 Baik Sekali yang merupakan tahap perencanaan
2 61 - 80 Baik
untuk mengetahui kondisi dan situasi
3 41 - 60 Cukup
4 21 - 40 Kurang
siswa dalam pembelajaran IPA,
5 0 - 20 Sangat Kurang dimana sebenarnya penulis sudah
(sumber : Suharsini Arikunto, 2010) memahami kondisi ini cukup lama,
serta catatan-catatan yang merupakan
Hasil observasi dianalisis kekurangan kekurangan dalam
menggunakan teknik deskriptif proses pembelajaran yang dilakukan
kualitatif yang digambarkan dengan kata- siswa. Adapun temuan yang menjadi
kata atau kalimat, dipisah-pisahkan catatan yang harus diperbaiki pada
menurut kategori untuk memperoleh kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu :
kesimpulan.

Tabel 2. Hasil Observasi Awal


No Temuan Masalah Dampak yang ditimbulkan Saran Perbaikan (Refleksi)
1 Pada kegiatan Pendahuluan Tidak tercapai tujuan yang 1. Peningkatan kemampuan
siswa kurang aktif menanggapi seharusnya dalam pelaksanaan siswa melalui pembelajaran
pertanyaan-pertanyaan dari pembelajaran serta arah discovery learning, agar
guru pembelajaran siswa tidak tentu siswa lebih aktif.
2 Dalam kegiatan inti, siswa Pelaksanaan kegiatan 2. Pelaksanaan bimbingan
masih terlihat bingung, tidak pembelajaran terlalu teacher belajar dengan pembelajaran
semangat, kurang aktif ketika center, siswa cenderung tidak discovery learning oleh guru
guru melakukan pembelajaran menguasai konsep, dan jenuh. kepada siswa
DI (direct instruction) 3. Pengefektifan pembelajaran
3 Pada kegiatan penutup, Siswa tidak memperoleh IPA melalui percobaan dan
perencanaan tindak lanjut kesiapan mental untuk pengamatan dalam model
remedial, program pengayaan, kegiatan pembelajaran pembelajaran discovery
layanan konseling, memberikan berikutnya. learning.
tugas individual/kelompok,
siswa semakin jenuh.
4 Pada proses evaluasi, hasilnya Proses pembelejaran
tidak mencapai kriteria dinyatakan tidak berhasil
ketuntasan minimal

b. Perencanaan Tindakan Awal kegiatan penelitian. Setelah mendapat


Setelah mendapatkan permasalahan persetujuan maka penulis
dari observasi kondisi awal siswa, menyampaikan kepada seluruh siswa
penulis mengajukan rencana penelitian kelas IX I (kelas subyek penelitian)
tindakan kelas kepada Kepala Sekolah bahwa untuk pertemuan tanggal 5
yang antara lain tentang waktu dan Nopember dan 19 Nopember 2014
jadwal penelitian, guru yang ditunjuk akan digunakan penulis untuk
untuk melakukan pengamatan dan melakukan kegiatan penelitian.

6 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

Pada tanggal 1 Nopember 2014 menuliskannya di papan tulis hari


penulis bertemu dengan 2 orang ini kita akan melanjutkan pelajaran
pengamat yaitu pengamat I pengajar minggu lalu tentang listrik statis,
IPA kelas VIII dan pengamat II kali ini kita akan mencoba
pengajar IPA kelas VII di SMPN 1 memahami tentang gaya listrik
Kalianget, dalam pertemuan tersebut yang dikemukan oleh hukum
penulis menyampaikan rencana coulomb
penelitian, RPP yang akan disajikan 3) Penulis mengambil beberapa alat
dalam pembelajaran dan beberapa dan bahan yang sudah disiapkan
instrumen pengamatan yang kemudian mendemonstrasikan
digunakan dalam kegiatan penelitian. kepada siswa coba kalian
Dan dari pertemuan tersebut juga perhatikan setelah batang PVC ini
disepakati kegiatan refleksi dilakukan saya gosok dengan kain wol dan
pada tanggal 8 dan 22 Nopember kemudian saya dekatkan pada
2014. potongan kertas tisu apa yang
B. Pelaksanaan Tindakan terjadi sesuai pengamatan kalian
1. Pelaksanaan Pembelajaran dan saya minta dalam
Pada hari Rabu tanggal 5 Nopember menyampaikan jawaban tunjuk jari
2014 jam ke 5 6 (pukul 10.10 WIB dulu, dengan menyebut nama
s.d 11.30 WIB) penulis dan 2 orang siswa yang menunjukkan jarinya
guru pengamat berada di kelas IX-I. penulis menanyakan apa jawaban
Penulis dalam menyajikan siswa tersebut dan hal ini dilakukan
pembelajaran di awali dengan penulis kepada 4 orang siswa yang
menyampaikan salam kepada seluruh telah menunjukkan jarinya, ternyata
siswa, Assalamualaikum Wr Wb, jawaban 4 siswa hampir sama
seluruh siswa menjawab hampir potongan kertas tisu tertarik
bersamaan Waalaikumsalam Wr karena adanya muatan listrik pada
Wb, selanjutnya terjadilah proses batang PVC. Dari setiap jawaban
belajar mengajar sebagai berikut : yang diberikan siswa, penulis selalu
a. Pada kegiatan pendahuluan, menyampaikan pujian dan dari
1) Setelah menyampaikan salam, semua jawaban yang diberikan
penulis memastikan jumlah siswa siswa penulis merasa senang bahwa
yang hadir dalam kegiatan apa yang disampaikan pada
pembelajaran dan ternyata seluruh pertemuan sebelumnya dapat
siswa hadir kemudian penulis diserap dengan baik oleh siswa.
mengkondisikan siswa siap b. Kegiatan Inti,
menerima pembelajaran dengan 1) Penulis memperagakan kembali
mempersilahkan siswa untuk demonstrasi pada kegiatan
menyiapkan alat-alat pembelajaran pendahuluan dengan penyampaian
seperti buku catatan, alat-alat tulis, yang berbeda coba sekarang
dan buku paket IPA serta kalian perhatikan ketika batang
menanyakan beberapa siswa yang PVC yang sudah digosok kain wol
belum menyiapkan seluruh alat-alat ini saya dekatkan pada jarak yang
pembelajarannya dan menanyakan berbeda terhadap potongan kertas
alasannya. Penulis mengingatkan tisu, kalian amati yang terjadi pada
bahwa itu penting dalam belajar kertas tisu dan saya ingin kalian
agar tidak mengulanginya lagi. menyampaikan pendapat atau
2) Setelah kondisi kelas kondusif pertanyaan kalian terhadap apa
penulis mulai menyampaikan yang kalian amati
tujuan pembelajaran dan

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 7


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

2) Setelah mengamati, ada 4 orang 15 menit untuk menyelesaikan


siswa mengajukan pertanyaan dan kegiatan kalian dan apabila ada
semua pertanyaan ditulis oleh kelompok yang tidak mendapatkan
penulis di papan tulis : hasil dalam percobaannya saya
Mengapa saat batang PVC minta jujur menyampaikannya,
jaraknya jauh kertas yang tidak mencontoh hasil kelompok
tertarik jumlahnya sedikit dan lain
mengapa ketika batang PVC 6) Ketika semua siswa melakukan
jaraknya dengan kertas dekat kegiatan, penulis melakukan
jumlah yang tertarik lebih kegiatan pengamatan dan penilaian
banyak? pada setiap kelompok ini tadi
Apa yang menyebabkan banyak kelompok berapa, siapa saja
tidaknya jumlah potongan kertas anggotanya dalam kegiatan ini
yang tertarik? penulis juga mendalami
Mengapa ketika PVC semakin pengetahuan siswa terhadap alat
dekat dengan kertas semakin dan bahan yang digunakan coba
banyak yang tertarik? PVC dan kain ini kalian gunakan
Apakah lamanya menggosok untuk apa, dan apa gunanya kertas
PVC dengan kain wol aluminium foil, kawat tembaga dan
mempengaruhi banyak tidaknya gelas erlemeyer
kertas yang tertarik? 7) Setelah 15 menit, penulis
3) Setelah menuliskan pendapat atau menyuruh seluruh kelompok untuk
pertanyaan siswa, penulis menghentikan kegiatan kerjanya
menyampaikan baik dari semua dan meminta untuk memperhatikan
pertanyaan yang kalian sampaikan kelompok yang akan menyampai-
akan kalian temukan sendiri kan hasil pekerjaannya coba
jawabannya setelah kalian perhatikan sudah 15 menit semua
melakukan percobaan kelompok tidak melakukan
4) Penulis membagi siswa dalam 9 aktifitasnya, semua memperhatikan
kelompok yang beranggotakan apa yang akan disampaikan oleh
masing-masing 4 orang siswa dua kelompok 1, silahkan kelompok 1
orang dari masing-masing salah seorang menyampaikan
kelompok maju ke depan hasil
mengambil alat dan bahan yang 8) Setiap hasil kerja yang disampaikan
sudah disiapkan, setiap kelompok oleh salah satu kelompok, penulis
mendapat 1 batang PVC, 1 potong menyakan pendapat kelompok yang
kain wol, 1 set elektroskop lain tentang hasil kelompoknya
sederhana, lembar LKS untuk dari apa yang disampaikan oleh
setiap anggotanya kelompok 1 untuk kegiatan 1,
5) Setelah semua kelompok dipastikan bagaimana pendapat kelompok lain
mendapatkan semua alat, bahan dan apa ada yang berbeda?
LKS, penulis menyampaikan 9) Setelah mendapat pendapat dan
lakukan kegiatan sesuai dengan hasil dari kegiatan seluruh
apa yang tertuang dalam LKS kelompok, penulis mengevaluasi
kalian, kerjakan dengan hati-hati hasil kegiatan dari 9 kelompok
dan teliti, dan ingat jangan yang memberikan pendapat atau
bergurau agar mendapatkan hasil hasil yang hampir sama ada 6
yang baik dan benar serta tidak kelompok, 1 kelompok memberikan
merusak alat-alat yang kalian hasil yang berbeda dan cenderung
gunakan, saya beri waktu sekitar berlawanan dari 6 kelompok, 1

8 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

kelompok tidak mendapatkan hasil c. Kegiatan Penutup


dan 1 kelompok yang tadi saya 1) Setelah semua siswa sudah selesai
amati sebenarnya tidak mendapat- menyalin catatan tentan konsep
kan hasil tapi memaksakan hukum coulomb, penulis memberi-
menyampaikan hasilnya dari kan 5 soal uraian untuk dikerjakan
mencontoh hasil kelompok yang dalam waktu 15 menit coba
lain, maka untuk kelompok yang saya dibantu untuk membagi soal
hasilnya berlawan dan yang tidak ini pada setiap siswa dan tuliskan
mendapatkan hasil besok waktu jawaban di bawahnya dalam waktu
istirahat mencoba kembali bersama kurang lebih 15 menit, hasilnya
saya saya sampaikan pada pertemuan
10) Dari evaluasi yang disampaikan, besok tanggal 6 dan dirumah
penulis menanyakan pada seluruh kalian kerjakan halaman di buku
kelompok tentang jawaban dari catatan kalian kita bahas besok
pertanyaan 4 orang siswa yang tadi 2) Setelah seluruh siswa menyampai-
disampaikan saat awal kegiatan kan hasilnya, penulis menutup
inti, dan ternyata masing-masing pembelajaran dengan menyampai-
kelompok dapat memberikan kan salam dan mengingatkan agar
pendapatnya dengan baik bahwa tugas dirumah segera dikerjakan
yang menyebabkan potongan kertas jangan lupa ada tugas dirumah
tisu tertarik oleh batang PVC segera dikerjakan dan saya akhiri
adalah adanya gaya listrik, dan Assalamualaikum Wr Wb
semakin dekat jarak batang PVC 2. Pengamatan
dengan potongan kertas maka Pengamatan yang dilakukan oleh 2
semakin besar gaya listriknya orang guru pengamat terdiri dari :
11) Penulis menyampaikan tentang a. Pengamatan penyajian pembelajaran
hukum coulomb dan menuliskan- b. Pengamatan kinerja kelompok
nya di papan tulis serta me- c. Pengamatan hasil belajar siswa
merintahkan siswa untuk menyalin
dalam buku catatannya.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Penyajian Pembelajaran Pengamat I


No Kegiatan Pembelajaran Keterlibatan Siswa Persentase
1 Pemberian Stimulus 33 siswa 91,66%
2 Identifikasi Masalah 32 siswa 88,89%
3 Observasi dan Pengumpulan data 36 siswa 100%
4 Pengolahan Data 24 siswa 66,67%
5 Verifikasi 8 kelompok 88,89%
6 Generalisasi 30 siswa 83,33%
Rata - rata 86,57%

Tabel 3 menunjukkan hasil jumlah siswa sedangkan pada kegiatan


pengamatan dari pengamat I bahwa pengamatan dan pengumpulan data
dalam fase pemberian stimulus yang semua siswa terlibat aktif dan hanya
dilakukan penulis direspon oleh 33 24 siswa yang dapat mengelola
siswa yang menunjukkan jarinya dari datanya dengan baik sedangkan 12
36 siswa dalam kelas atau 91,66%, siswa merasa kebingungan karena alat
sedangkan dalam mengidentifikasi yang digunakan tidak memberikan
masalah ada 32 siswa yang tunjuk jari hasil yang diharapkan. Pada saat
ingin memberikan pendapat atau presentasi ada 8 kelompok yang
pertanyaannya atau 88,89% dari menyampaikan hasil kegiatannya

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 9


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

sedangkan 1 kelompok menyatakan kegiatan menarik kesimpulan secara


dari kegiatan yang dilakukan tidak umum ada 30 siswa yang ingin
mendapatkan hasil, dan ketika menyampaikan hasilnya.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Penyajian Pembelajaran Pengamat II


No Kegiatan Pembelajaran Keterlibatan Siswa Persentase
1 Pemberian Stimulus 32 siswa 88,89%
2 Identifikasi Masalah 32 siswa 88,89%
3 Observasi dan Pengumpulan data 36 siswa 100%
4 Pengolahan Data 32 siswa 88,89%
5 Verifikasi 8 kelompok 88,89%
6 Generalisasi 32 siswa 88,89%
Rata-rata 90,74%

Dari Tabel 4 hasil pengamat II jika kerjanya dikarenakan alat kurang


dirata-rata dengan hasil pengamat I berfungsi dengan baik
maka didapatkan 88,65% sesuai Tabel b. Masih ada kelompok yang
8. Tentang kategori pencapaian sudah memaksakan memberikan hasil
mencapai target yaitu 85,00 100, sedangkan sebenarnya dari kegiatan
tetapi beberapa temuan dalam yang dilakukan belum
pembelajaran masih perlu dibenahi menunjukkan hasil yang jelas
seperti : c. Masih ada kelompok yang
a. Masih ada kelompok yang merasa memberikan hasil yang berlawanan
bingung dalam mendapatkan hasil dari seluruh kelompok yang
memberikan hasilnya.

Tabel 5. Pengamatan Kinerja Kelompok Pengamat I


Jumlah siswa aktif dalam kelompok
No Kinerja yang diamati %
I II III IV V VI VII VIII IX
1 Aktif kerjasama 4 4 4 4 3 3 4 4 4 94,44
2 Aktif bertanya 4 3 4 4 2 3 4 4 2 83,33
3 Aktif berpendapat 4 2 4 4 2 4 4 3 3 83,33
4 Antusias dalam kerja 4 4 4 4 2 3 4 4 2 86,11
Persentase 100 81,25 100 100 56,25 81,25 100 93,75 68,75 86,80

Tabel 6. Pengamatan Kinerja Kelompok Pengamat II


Jumlah siswa aktif dalam kelompok
No Kinerja yang diamati %
I II III IV V VI VII VIII IX
1 Aktif kerjasama 4 4 4 4 2 3 4 4 4 91,67
2 Aktif bertanya 4 3 4 4 2 3 4 4 2 83,33
3 Aktif berpendapat 4 3 4 4 2 4 4 3 3 86,11
4 Antusias dalam kerja 4 4 4 4 2 3 4 4 2 86,11
Persentase 100 87,5 100 100 50 81,25 100 93,75 68,75 86,81

Dari pengamatan kinerja yang sesuai target, tetapi ada 2 kelompok


dilakukan oleh 2 (dua) pengamat yang hasil kinerjanya belum sesuai
memberikan hasil yang kurang lebih target yaitu kelompok 5 dan 9.
sama yaitu secara keseluruhan sudah

10 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Siklus I


No. Soal / Skor Maksimal
1 2 3 4 5 Jml Skor
Kode Siswa Nilai Keterangan
diperoleh
2 2 2 3 5
I.1 2 2 2 3 5 14 100 Tuntas
I.2 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
I.3 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
I.4 2 2 2 3 5 14 100 Tuntas
II.1 2 2 2 2 4 12 85,71 Tuntas
II.2 2 2 2 1 3 10 71,43 Tuntas
II.3 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
II.4 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
III.1 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
III.2 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
III.3 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
III.4 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
IV.1 2 2 2 2 4 12 85,71 Tuntas
IV.2 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
IV.3 2 2 2 3 5 14 100 Tuntas
IV.4 2 2 2 3 5 14 100 Tuntas
V.1 2 2 2 3 3 12 85,71 Tuntas
V.2 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
V.3 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
V.4 2 2 2 3 3 12 85,71 Tuntas
VI.1 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
VI.2 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
VI.3 2 2 2 3 4 13 92,86 Tuntas
VI.4 2 2 2 3 3 12 85,71 Tuntas
VII.1 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VII.2 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VII.3 2 2 2 1 3 10 71,43 Tuntas
VII.4 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VIII.1 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VIII.2 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VIII.3 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
VIII.4 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
IX.1 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
IX.2 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
IX.3 2 2 2 2 3 11 78,57 Tuntas
IX.4 2 2 2 1 3 10 71,43 Tuntas
Jumlah 72 72 72 86 128 430
Rata-rata Nilai 85,32
Daya Serap
100 100 100 79,63 71,11 85,32
Soal

Dari Tabel 7 rata-rata hasil belajar 3. Refleksi


siswa yaitu nilai dari hasil belajar Pada tanggal 8 Nopember 2014
siswa tuntas, tetapi untuk daya serap penulis dan 2 orang pengamat
soal terdapat 2 soal no. 4 dan 5 kurang melakukan refleksi hasil pengamatan,
85% dan hasilnya sebagai berikut :

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 11


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

Tabel 8. Hasil Refleksi Siklus I


No Temuan Masalah Dampak yang ditimbulkan Saran Perbaikan (Refleksi)
1 Pada kegiatan Pendahuluan masih Siswa yang kurang aktif belum 1. Lebih meningkatkan
terdapat siswa kurang aktif me- memahami tujuan pembelajaran kemampuan siswa melalui
nanggapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran discovery
dari guru pembelajaran learning, agar seluruh
2 Dalam kegiatan inti, terlihat Kelompok siswa yang siswa lebih aktif.
beberapa siswa masih terlihat kesulitan mengolah data tidak 2. Lebih aktif melakukan
kesulitan dalam mengolah data dapat menyampaikan hasil bimbingan kepada siswa
hasil pengamatan yang mereka dari kegiatan yang dilakukan yang merasa kesulitan
lakukan dengan pembelajaran
3 Pada kegiatan penutup, review Beberapa siswa belum discovery learning
pembelajaran terlalu singkat, mendapat penguatan yang 3. Lebih mengefektifan
beberapa siswa optimal dalam memahami pembelajaran IPA melalui
konsep materi pelajaran percobaan dan pengamatan
4 Pada proses evaluasi, terdapat 2 Ketuntasan belajar belum dalam model pembelajaran
soal yang pencapainya kurang 85% mencapai 100% discovery learning.

II. SIKLUS II materi pembelajaran pada


A. Perencanaan pertemuan kali ini.
Dari refleksi pada siklus I b. Kegiatan Inti
penulis melakukan penyusunan RPP Pada kegiatan ini penulis menggali
dimana pada kegiatan penutup permasalahan dari siswa dengan
memberikan tambahan waktu dengan mendemonstrasikan penggunaan
mengurangi waktu pada kegiatan larutan air garam sebagai bahan
pendahuluan dan dalam penyusunan sumber tegangan, dari pertanyaan
lembar kerja siswa pada kegiatan dan pendapat siswa maka diperoleh
pengumpulan data lebih detail agar permasalahan Bagaimana cara
siswa mudah dalam melakukan menimbulkan arus listrik dengan
pengolahan data. Selain hal di atas menggunakan larutan air garam?,
penulis juga lebih mempersiapkan alat setelah itu penulis membagi siwa
dan bahan untuk kegiatan percobaan dalam 6 kelompok berdasarkan alat
lebih efektif agar tidak menyita waktu basicmeter yang terdapat di
saat siswa melakukan kegiatan Laboratorium IPA SMPN 1
pengamatan dan pengumpulan data. Kalianget dan kemudian mem-
B. Pelakasanaan Tindakan persilahkan perwakilan kelompok
1. Pelaksanaan Pembelajaran untuk mengambil alat, bahan dan
a. Kegiatan Pendahuluan lembar kerja siswa, pada kegiatan
Penulis membuka kegiatan pengamatan untuk memperoleh dan
pembelajaran dengan menyampai- mengolah data penulis memberi
kan salam dan memastikan jumlah waktu 20 menit.
siswa yang hadir, setelah itu penulis Setelah waktu pengamatan dan
memberikan motivasi dan apersepsi pengolahan data selesai, penulis
Coba kalian perhatikan rangkain mempersilahkan setiap kelompok
listrik berikut, mengapa lampu menyampaikan hasil kegiatannya
dapat menyala? seluruh siswa secara bergantian dan ternyata hasil
menunjukkan jari untuk memberi- yang disampaikan setiap kelompok
kan jawaban dan penulis menunjuk hampir sama, kemudian penulis
3 siswa untuk menjawab dengan melakukan generalisasi dari
tujuan memastikan bahwa seluruh kesimpulan yang telah diberikan
siswa sudah memahami materi oleh masing-masing kelompok.
sebelumnya dan melanjutkan

12 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

c. Kegiatan Penutup pastikan menyelesaikan mencatat-


Pada kegiatan penutup, penulis nya dan tidak ada lagi siswa yang
mereview seluruh kegiatan dan bertanya, penulis memberikan tes
menuliskan konsep sumber untuk mengukur daya serap siswa
tegangan di papan tulis, kemudian pada materi ini, setelah seluruh
mempersilahkan siswa untuk siswa menyampaikan hasilnya,
menyalin dalam catatannya dan penulis menyampai-kan kegiatan
mempersilahkan bertanya dari apa pembelajaran pertemuan berikutnya
yang belum mereka pahami. dan menutupnya dengan salam.
Setelah seluruh siswa sudah di- 2. Pengamatan

Tabel 9. Hasil Pengamatan Penyajian Pembelajaran Pengamat I


Persentase Keterlibatan Siswa
No Kegiatan Pembelajaran
Siklus I Siklus II
1 Pemberian Stimulus 91,66% 97,22%
2 Identifikasi Masalah 88,89% 97,22%
3 Observasi dan Pengumpulan data 100% 100%
4 Pengolahan Data 66,67% 100%
5 Verifikasi 88,89% 100%
6 Generalisasi 83,33% 88,89%
Rata - rata 86,57% 97,22%

Dari Tabel 9 menunjukkan hasil pengamatan dari pengamat I bahwa pada seluruh fase
pembelajaran mengalami peningkatan.

Tabel 10. Hasil Pengamatan Penyajian Pembelajaran Pengamat II


Persentase Keterlibatan Siswa
No Kegiatan Pembelajaran
Siklus I Siklus II
1 Pemberian Stimulus 88,89% 97,22%
2 Identifikasi Masalah 88,89% 97,22%
3 Observasi dan Pengumpulan data 100% 100%
4 Pengolahan Data 88,89% 100%
5 Verifikasi 88,89% 100%
6 Generalisasi 88,89% 88,89%
Rata-rata 90,74% 97,22%

Dari Tabel 10 Hasil pengamat II sama Bahwa seluruh siswa telah mengikuti
halnya dengan pengamat I bahwa pembelajaran dengan baik walaupun
terjadi peningkatan dan pada siklus II masih ada 2 3 orang siswa belum
memberikan hasil yang sama. Jadi dari menunjukkan keterlibatannya dengan
seluruh kegiatan pembelajaran telah baik dalam pembelajaran.
mencapai target yang diharapkan.

Tabel 11. Pengamatan Kinerja Kelompok


Jumlah siswa aktif dalam kelompok
No Kinerja yang diamati Pengamat I Pengamat II
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 Aktif kerjasama 94,44 100 91,67 100
2 Aktif bertanya 83,33 94,44 83,33 94,44
3 Aktif berpendapat 83,33 94,44 86,11 100
4 Antusias dalam kerja 86,11 97,22 86,11 97,22
Persentase 86,80 96,53 86,81 97,92

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 13


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

Dari pengamatan kinerja yang sama yaitu mengalami peningkatan


dilakukan oleh 2 (dua) pengamat dan keseluruhan sudah sesuai target
memberikan hasil yang kurang lebih

Tabel 12. Hasil Belajar Siswa Siklus II


No. Soal / Skor
Kode Jml Skor
1 2 3 4 5 Nilai Keterangan
Siswa diperoleh
2 2 2 2 2
I.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
I.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
I.3 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
I.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
I.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
I.6 2 2 2 1 2 9 90 Tuntas
II.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
II.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
II.3 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
II.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
II.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
II.6 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.3 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
III.6 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.3 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
IV.6 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
V.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
V.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
V.3 2 2 2 1 1 8 80 Tuntas
V.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
V.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
V.6 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.1 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.2 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.3 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.4 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.5 2 2 2 2 2 10 100 Tuntas
VI.6 2 2 2 1 1 8 80 Tuntas
Jumlah 72 72 72 69 70 355
Daya Rata-rata Nilai 98,61
100 100 100 95,83 97,22 98,61
Serap Soal

Dari Tabel 12 dapat disimpulkan timbulnya gaya listrik oleh benda


terjadi peningkatan hasil belajar siswa bermuatan lsitrik dapat disimpulkan
dibanding hasil belajar siswa pada bahwa didapatkan 88,65% pencapaian
siklus I.hasil pengamatan dan hasil target pembelajaran discovery
belajar yang dicapai siswa pada siklus learning, hal ini sudah dikatakan
I dengan materi pokok menentukan mencapai target yaitu 85,00 100,

14 Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015


Jurnal Lentera Sains (Lensa)

tetapi beberapa temuan dalam Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan


pembelajaran masih perlu dibenahi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
seperti : Aksara.
a. Masih ada kelompok yang merasa Kemendikbud. 2014. Model Discovery
bingung dalam mendapatkan hasil Learning: Lampiran III:
kerjanya dikarenakan alat kurang Permendikbud Nomor 58 Tahun
berfungsi dengan baik 2014. Jakarta: Tidak diterbitkan.
b. Masih ada kelompok yang
memaksakan memberikan hasil Pongtuluran, Aris. 2000. Student -
sedangkan sebenarnya dari kegiatan Centered Learning:The Urgency
yang dilakukan belum and Possibilities. Surabaya:
menunjukkan hasil yang jelas Universitas Kristen Petra.
c. Masih ada kelompok yang Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses
memberikan hasil yang berlawanan Belajar-Mengajar. Bandung: PT
dari seluruh kelompok yang Remaja Rosdakarya.
memberikan hasilnya.
Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi
KESIMPULAN Pembelajaran Kompetensi dan
Dari hasil analisa data dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera.
pembahasan di atas menunjukkan bahwa
beberapa kemajuan yang dicapai selama
pembelajaran menggunakan model
Discovery Learning. Maka hasil
penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Discovery Learning
meningkatkan aktifitas siswa dalam
belajar baik secara individu maupun
secara kelompok.
2. Meningkatnya aktifitas siswa dalam
pembelajaran membuat siswa semakin
bersemangat dalam belajar dan akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Beberapa temuan lain yang
diperoleh adalah munculnya kreatifitas
siswa dalam melakukan percobaan,
banyaknya pertanyaan yang diajukan
siswa, adanya tanggung jawab
menyelesaikan tugas, hilangnya keluhan
bosan, bahkan siswa lebih senang
menyelesaikan tugas daripada
beristirahat.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Model Pengembangan
Silabus Mata Pelajaran Dan
Rencana Pelaksanan Pembelajaran
IPA Terpadu. Jakarta: Tidak
diterbitkan.

Jurnal Lensa, Volume 5 Jilid I Mei 2015 15

Anda mungkin juga menyukai