ABSTRAK
Kata kunci: Student Centered Learning, Pembelajaran Discovery Learning, Hasil Belajar Siswa
konsep IPA dengan cara menghafal, bila sendiri adalah the mental process
ada permasalahan sesungguhnya maka of assimilating conceps and
bingunglah mereka. principles in the mind.
Dalam mengatasi permasalahan
tersebut di atas perlu dilakukan Dalam mengaplikasikan metode
pembelajaran yang dapat mendukung Discovery Learning di kelas, ada
pemahaman konsep-konsep IPA dengan beberapa prosedur yang harus
baik antara lain penggunaan model dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran Discovery Learning yang pembelajaran, secara umum sebagai
merupakan bagian dari pembelajaran berikut.
yang berpusat pada siswa. Pembelajaran 1) Stimulation (stimulasi/pemberian
yang berpusat pada siswa (Student- rangsangan)
Centered Leaning), peserta didik Pertama-tama pada tahap ini siswa
diharapkan sebagai peserta aktif dan dihadapkan pada sesuatu yang
mandiri dalam proses belajarnya, yang menimbulkan kebingungannya,
bertanggung jawab dan berinitiatif untuk kemudian dilanjutkan untuk tidak
mengenali kebutuhan belajarnya, memberi generalisasi, agar timbul
menemukan sumber-sumber informasi keinginan untuk menyelidiki sendiri.
untuk dapat menjawab kebutuhannya, Disamping itu guru dapat memulai
membangun serta mempresentasikan kegiatan pembelajaran dengan
pengetahuannya berdasarkan kebutuhan mengajukan pertanyaan, anjuran
serta sumber-sumber yang ditemukannya membaca buku, dan aktivitas belajar
(Aris Pongtuluran, 2000). Sedangkan lainnya yang mengarah pada
Discovery Learning sesuai apa yang persiapan pemecahan masalah.
tercantum dalam Permendikbud Nomor Stimulasi pada tahap ini berfungsi
58 Tahun 2014 pada lampiran III adalah untuk menyediakan kondisi interaksi
sebagai berikut : belajar yang dapat mengembangkan
Model pembelajaran Discovery dan membantu siswa untuk
Learning mengarahkan peserta melakukan eksplorasi.
didik untuk memahami konsep, 2) Problem statement (pernyataan/
arti, dan hubungan, melalui proses identifikasi masalah)
intuitif untuk akhirnya sampai Setelah melakukan stimulasi langkah
kepada suatu kesimpulan. selanjutya adalah guru memberi
Penemuan konsep tidak disajikan kesempatan kepada siswa untuk
dalam bentuk akhir, tetapi peserta mengidentifikasi sebanyak mungkin
didik didorong untuk agenda-agenda masalah yang relevan
mengidentifikasi apa yang ingin
dengan bahan pelajaran, kemudian
diketahui dan dilanjutkan dengan
mencari informasi sendiri pilih salah satu masalah dan
kemudian mengorganisasi atau dirumuskan dalam bentuk hipotesis
mengkonstruksi apa yang mereka (jawaban sementara atas pertanyaan
ketahui dan pahami dalam suatu masalah). Memberikan kesempatan
bentuk akhir. Hal tersebut terjadi siswa untuk mengidentifikasi dan
bila peserta didik terlibat, terutama menganalisa permasasalahan yang
dalam penggunaan proses mereka hadapi, merupakan teknik
mentalnya untuk menemukan yang berguna dalam membangun
beberapa konsep dan prinsip. pemahaman siswa agar terbiasa
Discovery dilakukan melalaui untuk menemukan masalah.
observasi, klasifikasi, pengukuran,
3) Data collection (pengumpulan data)
prediksi, penentuan dan inferring.
Proses tersebut disebut cognitive Tahap ini berfungsi untuk menjawab
process sedangkan discovery itu pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis, dengan memberi
Dari Tabel 9 menunjukkan hasil pengamatan dari pengamat I bahwa pada seluruh fase
pembelajaran mengalami peningkatan.
Dari Tabel 10 Hasil pengamat II sama Bahwa seluruh siswa telah mengikuti
halnya dengan pengamat I bahwa pembelajaran dengan baik walaupun
terjadi peningkatan dan pada siklus II masih ada 2 3 orang siswa belum
memberikan hasil yang sama. Jadi dari menunjukkan keterlibatannya dengan
seluruh kegiatan pembelajaran telah baik dalam pembelajaran.
mencapai target yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Model Pengembangan
Silabus Mata Pelajaran Dan
Rencana Pelaksanan Pembelajaran
IPA Terpadu. Jakarta: Tidak
diterbitkan.