BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis, sehingga mereka
8
9
belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini tentu mengubah kegiatan
belajar mengajar yang semula teacher oriented menjadi student oriented. Oleh
karena itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk menjadi seorang problem
solver, seorang saintis, historin, atau ahli matematika. Dalam metode Discovery
Learning, bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk
3) Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
dalam menemukan.
10
kasus, Iebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam
Ratumanan (2015).
Fase Deskripsi
a. Keunggulan
pengenalanpeserta didik.
7. Berpusat pada peserta didik tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
b. Kelemahan
1. Pada peserta didik harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara
belajar ini. Peserta didik harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui
2. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
3. Bagi guru danpeserta didik yang sudah biasa dengan perencanaan dan
penemuan.
4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep
digunakan dalam penemuan fakta dan konsep yang terhimpun dalam suatu disiplin
keterampilan proses sains (KPS) dasar dan keterampilan proses sains (KPS)
terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat sebuah tabel dari data,
sains yang paling mendasar, mengobservasi sebuah benda atau zat berarti
memiliki berbagai macam sifat seperti warna, tekstur, aroma, bentuk, berat,
Sistem klasifikasi digunakan dalam sains dan disiplin ilmu yang lain untuk
asumsi-asumsi dari apa yang kita amati dan tanyakan. Kemampuan peserta
6) Memprediksi, Prediksi adalah sebuah ramalan atas apa yang akan teramati pada
masa yang akan datang. Kemampuan untuk membuat prediksi tentang suatu
benda atau peristiwa membantu kita untuk menentukan perilaku yang sesuai
1) Mengidentifikasi variabel, Variabel adalah ciri dari sebuah benda atau peristiwa
yang bisa berubah dan memiliki jumlah yang berbeda-beda desain eksperimen
a) Variabel Bebas adalah variabel yang akan diuji. Variabel ini merupakan
kupu-kupu terhadap bunga berwarna kuning maka warna bunga adalah variabel
bebas.
pengaruh dari sebuah variabel.Oleh karena itu, variabel yang berubah hanyalah
variabel bebas dan variabel terikat. Faktor-faktor lain dapat berubah harus
2) Membuat sebuah tabel dari data, Meskipun tidak ada aturan baku dalam
membuat sebuah tabel data, tetapi terdapat konvensi atau kesepakatan tidak
komunikasi antara penulis dan pembaca. Sebagai contoh, saat membuat tabel
data, variabel bebas dicatat dalam kolom sebelah kiri sedangkan variabel
3) Membuat grafik, Terdapat tiga tahap dalam membuat grafik garis, yakni: (1)
memberikan label ”x” dan ”y” pada kedua sumbu, (2) menentukan skala
interval untuk setiap sumbu, dan (3) memplot pasangan data sebagai sebuah
dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat dalam sains yang paling
semakin terarah dan dapat dilakukan jika variabel bebas dan variabel terikat
1) Mengobservasi/mengamati
2) Mengklasifikasikan
b) Mencari perbedaan/persamaan
c) Mengontraskan ciri-ciri
d) Membandingkan
3) Menafsirkan/menginterpretasi
c) Menyimpulkan
4) Meramalkan/memprediksi
diamati
5) Berkomunikasi
6) Mengajukan Pertanyaan
7) Mengajukan Hipotesis
a) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu
kejadian
8) Merencanakan Percobaan
a) Memakai alat/bahan/sumber
sedang terjadi
direncanakan.
a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam melatihkan ini
siswa dipicu untuk berpartisipasi secara aktif dan efisien dalam belajar.
kehidupan bermasyarakat.
masyarajat, karena siswa telah dilatih keterampilan dan berpikir logis dalam
3. Hasil Belajar
pembelajaran. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa
berupa keterampilan, nilai kognitif dan sikap setelah siswa mengalami proses
Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Hasil
Tes Hasil Belajar (THB) adalah salah satu alat ukur yang paling banyak di
mengajar atau untuk menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan. Alat ukur
pedoman observasu, angket, skala sikap, dan daftar isian. Kesemua alat ukur ini
mempunyai peranan tersendiri namun alat ukur yang satu dengan yang lain dapat
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja
membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan
mencari keterkaitan dari tiaptiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana
konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa.
22
yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru
(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk gagasan,
seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup
jawab dalam memberikan respon terhadap stimulus dari luar yang datang
pada dirinya.
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang diterima oleh peserta didik.
hubungan suatu nilai dengan nilai yang lain, serta pemantapan dan prioritas
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang yang
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya,
semuanya akan membantu dalam proses hasil belajar. Peserta didik yang
peserta didik yang tidak kekurangan gizi. Demikian juga, kondisi saraf pengontrol
kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang
yang minum minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar,
2) Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau
terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan
ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa
minat dan bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar. b. Faktor Eksternal
sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai
jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar.
Indikator
Hasil Belajar Kognitif
3.3.1 Menjelaskan Konsep Usaha
3.3.2 Memberi contoh usaha dalam kehidupan sehari-hari
3.3.3 Menghitung besar usaha dan jarak benda yang dikenai usaha
Tabel 2.3 Pengorganisasian Tatap Muka Pada Materi Pokok Usaha dan pesawat
Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari
Tatap Muka Materi Alokasi Waktu Jam
Ke- Pelajaran (JP)
1 Usaha 3JP
(3×40 menit)
Pesawat Sederhana 2 JP
2 a. Katrol
(2×40 menit)
b. Roda berporos
Pesawat Sederhana 3JP
3 a. Bidang miring
(3×40 menit)
b. Pengungkit
Prinsip kerja pesawat 2 JP
4 sederhana pada sistem gerak
(2×40 menit)
manusia
a. Usaha
Besarnya usaha dapat dihitung dengan menggunakan rumus W= F·Δs. Satuan dari
27
usaha adalah joule. Semakin besar gaya yang digunakan untuk memindahkan
benda, semakin besar pula usaha yang dilakukan. Semakin besar perpindahan
benda, semakin besar pula usaha yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan tersebut
gaya yang diberikan pada benda (F) dan besar perpindahannya (Δs). Secara
W= F∙ Δs
keterangan:
W = usaha (joule)
F = gaya (newton)
Δs = perpindahan (meter)
b. Pesawat Sederhana
dengan tali dan digunakan untuk memudahkan dalam melakukan kerja karena
katrol dapat mengubah arah gaya ketika menarik atau mengangkat beban.
b) Roda Berporos
Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan sepeda, bahkan sebagian
besar di antara kamu pasti pernah menggunakannya. Roda gigi (gear) dan ban
pada sepeda adalah salah satu contoh pesawat sederhana yang tergolong roda
berporos. Roda gigi berfungsi sebagai pusat pengatur gerak roda sepeda yang
Gambar 2.2 menunjukkan roda gigi pada sepeda motor sebagai contoh roda
c) Bidang Miring
sebagai berikut.
KM = Gaya Beban(FB)
Gaya Kuasa (FK)
29
Karena segi tiga yang besar sebangun dengan segitga yang kecil, maka :
FB =
FK ℎ
Keterangan :
KM = keuntungan mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
d) Pengungkit
botol, pemecah biji kenari, sekop, koper, pinset, dan sebagainya. Tabel 2.4
dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui besar gaya yang
membagi panjang lengan kuasa dengan panjang lengan beban. Panjang lengan
kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya gaya kuasa. Panjang
lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai dengan titik bekerjanya gaya
adalah FB × LB = FK × LK
dan KM = FB = maka KMtuas Lk
FK LB
dengan :
KM = keuntungan mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
LK = lengan kuasa
LB = lengan beban
31
Tabel 2.4 Jenis pengungkit yang dikelompokkan berdasarkan letak titik tumpu,
lengan kuasa dan lengan beban
Jenis Pertama
Jenis kedua
Jenis Ketiga
Selain pada peralatan yang biasa kamu gunakan pada kehidupan sehari-hari
tersebut, prinsip pesawat sederhana juga ada yang berlaku pada struktur otot dan
rangka manusia. Pada saat mengangkat barbel telapak tangan yang menggenggam
barbel berperan sebagai gaya beban, titik tumpu berada pada siku (sendi di antara
bawah. Titik tumpu berada di antara lengan beban dan kuasa, oleh karena itu
Gambar 2.5 (a) Seseorang mengangkat barbel, (b) Posisi lengan kuasa, lengan beban,
dan penumpu pada tangan saat mengangkat barbell, Sumber : Kemendikbud 2017
Prinsip pengungkit juga dapat digunakan untuk menganalisis pola gerak tubuh
Gambar 2.6 Prinsip kerja pesawat sederhana pada saat bermain bulu tangkis
Sumber : Kemendikbud 2017
33
B. Kerangka Pikir
Semua proses pembelajaran terdapat tujuan yang hendak dicapai, hal ini
untuk memfokuskan pembelajaran dan juga sebagai batasan yang jelas dalam
penelitian ini perubahan yang dilihat adalah keterampilan peoses sains dan hasil
proses sains dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan menerapkan model
Discovery Learning adalah salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk
sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini tentu mengubah kegiatan belajar
mengajar.
sains dan hasil belajar IPA peserta didik. Pada penelitian ini digunakan model
kerangka pikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan alur kerangka pikir sebagai
berikut.
34
C. Hipotesis Penelitian
keterampilan proses sains peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala
pada materi pokok usaha dan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-
hari.
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala pada materi pokok usaha