KELOMPOK 5
Disusun oleh:
DOSEN PENGAMPU :
Andiyanto,M.Pd
Bismillahirrahmanirrahim
Assalmualaikum Wr.Wb
Kelompok 5
i
DAFTARISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…………....i
BABI PENDAHULUAN…………………………………………………........….…1
A. LatarBelakang……………………………………...……….……………...….1
B. RumusanMasalah………………………………...……….……….………..…2
C. Tujuan…….…………………………………………………………………...2
BABII PEMBAHASAN…………………………………………………...……..….3
A. Pengertian Intelegensi................…………………….......................………......3
Remaja….........................................................................................................11
BABIII PENUTUPAN…………………………..……………………..….…....…..12
A. Kesimpulan………………………...………..………………………….…….12
B. Saran…………………………………….…………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA……...…………………………………………………......…13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling
terkait. Pada umumnya anak yang memiliki intelegensi tinggi akan memiliki prestasi
yang membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan
lebih mudah meraih keberhasilan. Secara umum intelegensi itu pada hakikatnya
adalah merupakan suatu kemampuan umum untuk memperoleh suatu kecakapan
yang mengandung berbagai komponen.Untuk mengungkap kemampuan individu
biasanya dipergunakan instrumen tes intelegensi.Tes intelegensi mengukur
kecakapan potensial yang bersifat umum. Kecakapan ini berkenaan dengan
kemampuan untuk memahami, menganalisis, memecahkan masalah dan
mengembangkan sesuatu dengan menggunakan rasioatau pemikirannya.
Tes intelegensi sebagai suatu instrumen tes psikologis dapat menyajikan
fungsi-fungsi tertentu, diantaranya: dapat memberikan data untuk membantu peserta
didik dalam meningkatkan pemahaman diri (self understanding), penilaian diri (self
evaluation), dan penerimaan diri (self acceptance). Hasil pengukuran dengan
menggunakan tes intelegensi juga dapat meningkatkan persepsi dirinya secara
maksimal dan mengembangkan eksplorasi dalam beberapa bidang tertentu. Hal ini
diperlukan untuk mendukung siswa dalam mencapai prestasi yang optimal di
sekolah.Prestasi yang optimal terkait dengan kemampuan orang tua dan guru dalam
memahami peserta didik sebagai individu yang unik. Dengan adanya tes
intelegensi, potensi individu akan terlihat bahwa masing-masing memiliki potensi
yang berbeda. Dengan demikian, hasil tes intelegensi akan memberikan arahan
bagi pendidik dalam mengembangkan potensi peserta didik secara seimbang.
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH
A. Pengertian Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris yaitu Intelligence. Intelligence sendiri
adalah terjemahaan dari bahasa Latin yaitu intellectus dan intelligentia. Teori tentang
intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada
tahun 1951 Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai
suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal
pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut Nous,
sedangkan penggunaan kekuatan disebut Noesis. Para ahli belum sepakat mengenai
berbagai hal tentang inteligensi. Konsensus mengenai arti inteligensi hampir tidak
mungkin. Tahun 1921 diadakan simposium tentang inteligensi yang dilaporkan
dalam Journal of Educational Psychology. Dari 12 orang psikolog yang diminta
pandangannya, terdapat 12 pandangan yang berbeda (Woolfolk dan Nicolich, 1984 :
130). Dalam hal definisi, terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para
ahli dengan beberapa variasi perbedaan. Definisi Thornburg, Freeman dan
Robinson & Robinson mempunyai banyak kesamaan. Menurut Thornburg (1984
: 179), inteligensi adalah ukuran bagaimana individu berperilaku. Inteligensi diukur
dengan perilaku individu, interaksi interpersonal dan prestasi. Inteligensi dapat
didefinisikan dengan beragam cara:
1. kemampuan berpikir abstrak
2. kemampuan mempertimbangkan, memahami dan menalar
3. kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, dan
4. kemampuan total individu untuk bertindak dengan sengaja dan secara
rasional dalam lingkungan.
Menurut Freeman (Abror, 1993:43) , inteligensi mempunyai pengertian:
1. inteligensi adalah adaptasi atau penyesuaian individu dengan ke seluruhan
lingkungan
3
4
terhadap sesuatu
5. Kebebasan Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih Metode yang
tertentu dalam memecahkan masalah masalah. Manusia mempunyai
kebebasan-kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah
sesuai dengan kebutuhannya. Dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa
minat itu tidak selamanya menajdi syarat dalam perbuatan intelegensi
6. Lingkungan Lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang
berarti. Intelegensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak
sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-
rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga
memegang peranan yang amat penting. Pengembangan potensi anak
mencapai aktualisasi optimal bukan hanya dipengaruhi faktor bakat,
melainkan faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk
perkembangan anak. Faktor lingkungan dalam banyak hal justru memberi
andil besar dalam kecerdasan anak. Seperti yang dikemukakan oleh Conny
Semiawan dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran dalam
Taraf Pendidikan Usia Dini. Dalam buku ini dinyatakan bahwa: "Seseorang
secara genetis telah lahir dengan suat prganisme yang disebut intelegensi
yang bersumber dari otaknya, kalau struktur otak sudah ditentukan oleh
biologis, berfungsinya otak tersebut. sangat dipengaruhi oleh interaksi
dengan lingkungannya."
Anak yang memiliki skor IQ dibawah 70 tidak mungkin dapat belajar dan mencapai
hasil belajar seperti anak-anak dengan skor IQ normal, apalagi dengan anak-anak
jenius. Kenyatannya bahwa anak-anak memiliki IQ yang berbede-beda. Ada anak-anak
yang cepat menerima informasi baru dan ada anak yang lamban dalam menerima
informasi baru, tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) seorang individu tidak dapat
diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar individu tersebut.
Semakin tinggi kemampuan intelegensi individu tersebut tersebut maka semakin besar
peluangnya untuk meraih sukses dibidang akademis. Tentunya, perbedaan tersebut
menjadi warna di dalam kelas. Maka dari itu guru harus menyesuaikan tujuan
pembelajarannya dengan kapasitas intelegensi siswa. Perbedaan intelegensi yang
dimiliki oleh siswa bukan berarti membuat guru harus memandang rendah pada siswa
yang kurang, tetapi guru harus mengupayakan agar pembelajaran yang diberikan dapat
membantu semua siswa, tentu saja dengan perlakuan metode yang beragam. Usaha
guru yang perlu untuk menyikapi perbedaan siswa tersebut dan membantu siswa sesuai
dengan potensinya sesuai dengan intelegensinya diantaranya: Guru menyikapi
perbedaan individu dan membantu siswa dengan membimbing, dan mengarahkan agar
siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Selain itu
motivasi diperlukan siswa dan tugas guru memberikan motivasi terbaik agar siswa
tersebut mampu menerima serta memahami materi yang telah disampaikan serta
bertujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Upaya yang
dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi atau membangkitkan keinginan siswa
untuk belajar:
a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan
belajar yang di alaminya
b) Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
c) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
d) Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada
9
perilaku belajar.
e) Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia
dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
f) Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa.
caramelakukan analis. Misalnya anak diberi lima buah gelas berisi cairan
tertentu.Suatu kombinasi ini membuat cairan tadi berubah warna.Anak diminta
untukmencari kombinasi ini. Anak yang berpikir operasional formal lebih dulu secara
teoritik membuatmatriknya mengenai segala macam kombinasi yang mungkin,
kemudian secarasistematik mencoba mengisi setiap sel matriks tersebut secara empirik.
Bila iamencapai penyelesaian yang betul, maka ia juga akan segera
dapatmereproduksinya.Seorang remaja dengan kemampuan berpikir normal tetapi
hidup dalamlingkungan atau kebudayaan yang tidak merangsang cara berpikir,
misalnya tidakadanya kesempatan untuk menambah pengetahuan, pergi ke sekolah
tetapi tidakadanya pasilitas yang dibutuhka, maka remaja itu sampai dewasa pun tidak
akansampai pada taraf berpikir abstrak.Adapun contoh lain dari perkembangan
intelegensi remaja adalah:
1. Timbul kesadaran berfikir
2. Mulai adanya pemikiran tentang masa depan
3. Mampu memahami norma dan nilai
4. Bersifat kritis
5. Mampu menggunakan teori-teori
6. Mampu mengasimilasikan kata-kata
7. Dapat membedakan mana yang penting
8. Mampu mengambil manfaat dari pengalaman
9. Makin berkembangnya rasa toleransi
10. Mulai mampu berfikir tentang masalah yang tidak konkrit
11. Mulai memiliki pertimbangan-pertimbangan yang rasional.
11
A. KESIMPULAN
Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling
terkait. Pada umumnya anak yang memiliki intelegensi tinggi akan memiliki prestasi
yang membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan
lebih mudah meraih keberhasilan. Secara umum intelegensi itu pada hakikatnya
adalah merupakan suatu kemampuan umum untuk memperoleh suatu kecakapan
yang mengandung berbagai komponen.Untuk mengungkap kemampuan individu
biasanya dipergunakan instrumen tes intelegensi.Tes intelegensi mengukur
kecakapan potensial yang bersifat umum. Kecakapan ini berkenaan dengan
kemampuan untuk memahami, menganalisis, memecahkan masalah dan
mengembangkan sesuatu dengan menggunakan rasioatau pemikirannya.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
keterbatasan pengalaman, kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan
dan kelengkapan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13