Oleh
SRI MULYATININGSIH
PENJASKES D
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkankan puji syukur atas segala nikmat dan hidayah yang
telah diberikan oleh Allah SWT kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan singkat hasil Obsevasi 1 di SDN Mengkubumen Lor No. 15
Adapun tujuan observasi dalam rangkaian pendidikan Obsevasi 1 ini adalah :
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, November 2022
2
DAFTAR PUSTAKA
JUDUL ……………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3
BAB I ……………………………………………………………………………… 4
PENDAHULUAN…………………………………………………………. 4
Perkembangan Fisiologis Peserta Didik……………………………. 4
Panduan Observasi…………………………………………………….. 10
BAB II ………………………………………………………………………………. 13
Hasil Analisis Data Peserta Didik Berdasarkan Perspektif Karakteristik…... 13
Pengamatan terhadap Kondisi Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman, 14
dan Berpihak pada Ekosistem Pembelajaran…………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 24
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………. 25
Lampiran 1………………………………………………………………... 25
Lampiran 2………………………………………………………………... 28
Lampiran 3………………………………………………………………... 29
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dunia pendidikan dan pengajaran, yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya. Sebagai seorang guru atau pengelola pendidikan, Anda perlu
mempelajari dan memahami dengan baik tentang pertumbuhan dan perkembangan
setiap peserta didik. Anda bertanggung jawab atas banyaknya ragam variasi
peserta didik di kelas. Semakin Anda belajar dan memahami tentang
perkembangan peserta didik, semakin Anda dapat paham di tingkat mana Anda
harus mengajar mereka. Semakin Anda memahami tingkat perkembangan peserta
didik, semakin efektif proses pembelajaran yang Anda berikan.
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu
waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan secara keseluruhan mengikuti periodisasi yang teratur, dimulai dari
masa pra-natal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan masa dewasa
yang diikuti tahun perkembangan kemampuan fungsi fisik sebagai akibat dari
proses kematangan. Kematangan sendiri mengacu pada runtutan pertumbuhan
secara alamiah atau pertubuhan jasmani yang relatif terbebas dari faktor
lingkungan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan antara lain
adalah faktor biologis yang berkaitan dengan kematangan fisik atau keturunan, dan
faktor sosial kultural yang berkaitan dengan situasi lingkungan sosial, nilai-nilai
serta norma.
Pra operasional memiliki 2 sub tahap, yaitu fungsi simbolik yang terjadi
kira- kira antara 2 dan 4 tahun, dan tahap intuitif dimulai pada usia
sekitar 4 tahun.
c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Tahapan ini menggantikan penalaran intuitif pada individu, namun hal ini
hanya terjadi dalam situasi konkret. Pada tahap ini, individu sudah
hanya dapat mereka lakukan secara fisik, dan mereka dapat membalikkan
operasi konkret.
5
Pada tahap ini, individu bergerak melampaui penalaran hanya tentang
pengalaman konkret dan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis,
dan logis.
3. Perkembangan Emosi
a. Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner berfokus
4. Perkembangan Sosial
Pada teori Bronfenbrenner, konteks sosial merupakan pengaruh penting pada
6
masyarakat yang berubah, dan hubungan sekolah-keluarga. Baumrind
mengatakan bahwa gaya pengasuhan datang dalam empat bentuk
utama
Pengasuhan otoriter (authoritative) adalah membatasi dan
menghukum
Pengasuhan otoritatif (authoritarian) mendorong anak-anak
b. Teman Sebaya
Selain keluarga dan guru, rekan sebaya juga memainkan peran yang
mereka.
Anak yang ditolak jarang dinominasikan sebagai sahabat
domain emosional penekanannya adalah pada cara siswa merasa secara moral.
Lawrence Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral merupakan
Level ini terdiri atas dua tahap yaitu hukuman dan orientasi kepatuhan
(tahap 1) dan individualisme, tujuan instrumental, dan pertukaran (tahap
2).
b) Level 2 Penalaran Konvensional
moralitas terdiri atas dua tahap: hak kontrak atau utilitas individu dan
sosial (tahap 5) dan prinsip-prinsip etis yang universal (tahap 6).
6. Motivasi Belajar
Berbagai perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda.
Mari kita sama-sama mengeksplorasi keempat perspektif ini.
8
a. Perspektif Perilaku
b. Perspektf Humanistik
Pada perspektif humanistik, motivasi lebih ditekankan kepada
c. Perspektif Kognitif
Pada perspektif kognitif, motivasi muncul karena adanya pemikiran dari
9
B. Panduan Observasi
10
termotivasi dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap antusiasme
belajar dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon
pertanyaan guru selama pembelajaran
berlangsung? Jelaskan
11
berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi?
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh, kerja
kelompok, mengerjakan proyek
bersama)?
Kesimpulan :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
12
BAB II
HASIL ANALISIS DATA
Apakah semua peserta Peserta didik telah belajar Apabila saya menjadi guu
didik benar-benar telah materi hari ini. Hal tersebut kelas tersebut yang saya
belajar tentang topik dibuktikan dengan peran lakukan sama.
pembelajaran hari ini? aktif peserta didik dalam Perbedaanya media yang
14
Bagaimana proses mereka melaksanakan praktik digunakan. Saya
belajar? lompat jauh menggunakan menggunakan 3 lingkaran
media papan lompat lipat untuk patokan gerak
dan cone. Praktik dimulai awalan, tumpuan dan
dengan peserta didik baris pendarat.
memanjang kebelakang,
bergantian melompati
papan lompat lipat
sebanyak 5 papan,
kembali ke barisan dengan
melompati papan lipat lagi.
Melompat melewati papan
lompat lipat dilaksanakan
3x. Selanjutnya peserta
didik lari zigzag melewai 5
cone dan dilanjutkan lari
dan melompat melewati
papan lipat lompat
sebanyak 3x pengulangan.
Peserta didik mana yang Sebagian besar peserta Jika saya guru PJOK di
tidak dapat mengikut didik mampu kelas tersebut, saya akan
kegiatan pembelajaran melaksanakan pembelajar mendampingi siswa yang
pada hari ini? hari ini dengan baik, hanya belum bisa melaksanakan
saja ada beberapa siswa praktik lompat jauh.
perempuan dan beberapa Dengan cara memberikan
siswa laki- lak yang masih contoh lagi dengan lebih
membutuhkan pelan gerakanya kemudian
pendampingan dalam setelah mengamati,
melaksanakan praktik peserta didik
lompat jauh. mempraktikan dengan
pengawasan guru PJOk,
jika asih ada gerakan atau
langkah yang salah guru
langsung mengevaluasi
dan peserta didik
melaksanakan lagi lompat
jauh.
Mengapa peserta didik Menurut saya kenapa Bila saya menjadi guru
tersebut tidak dapat belajar pserta didik tersebut tidak kelas, saya akan
dengan baik? Menurut dapat melakukan dengan melakukan hal yang sama
Anda apa penyebabnya baik karena kurangnya yaitu menggunakan teori
dan bagaimana alternatif motivasi dan peserta didik Behaviorism atau dengan
solusinya? terkadang acuh dengan cara saat peserta didik
evaluasi yang dberikan praktik, guru mendampingi
guru. Solusi alternative di sebelah peserta didik
menurut saya bias yang sedang praktik.
menggunakan teori
Behaviorism atau dengan
15
cara saat peserta didik
praktik, guru mendampingi
di sebelah peserta didik
yang sedang praktik.
Bagaimana usaha guru Usaha guru model dalam Jika saya menjadi guru
model dalam mendorong mendorong peserta didik kelas saya akan
peserta didik yang tidak yang tidak aktif belajar melakukan hal yang sama,
aktif untuk belajar? Apakah dengan cara memberi memberi motivasi, jika
usaha tersebut berhasil motivasi, jika diperlukan diperlukan memberikan
memberikan stimulus jika stimulus jika cepat
cepat menyelesaikan menyelesaikan praktik
praktik akan cepat isirahat. akan cepat isirahat. Usaha
Usaha guru model guru model memberikan
memberikan motivasi dan motivasi dan stimulus pada
stimulus pada siswa siswa berhasil dan siswa
berhasil dan siswa pun pun mengikuti
mengikuti pembelajaran pembelajaran denan
denan semangat. semangat.
Bagaimana usaha guru Usaha guru membantu Jika saya menjadi guru
membantu peserta didik peserta didik yang kelas tersebut saya
yang mengalami kesulitan kesulitan dalam mencapai melakukan hal yang sama,
dalam mencapai tujuan tujuan pembelajaran saya akan mengevaluasi
pembelajaran? dengan cara mengevaluasi gerakan yang salah dari
gerakan yang salah dari peserta didik,
peserta didik, membetulkan dengan cara
membetulkan dengan cara member contoh secara
member contoh secara perlahan, memberi
perlahan, memberi motivasi dan memberikan
motivasi dan memberikan dorongan semangat
dorongan semangat kepada peserta didik
kepada peserta didik
Bagaimana usaha guru Guru memfasilitasi siswa Jika saya menjadi guru
dalam memfasilitasi yang lebih cepat mencapai kelas tersebut saya
peserta didik yang lebih tujuan pembelajaran dari melakukan hal yang sama,
cepat dari rata-rata kelas peserta didik yang lain saya memberikan
dalam mencapai tujuan seperti memberikan tantangan jarak papan
16
pembelajaran? tantangan jarak papan lopat lipat lebih jauh dari
lopat lipat lebih jauh dari sebelumnya utuk
sebelumnya utuk mengukur jauhnya
mengukur jauhnya lompatan.
lompatan
Apakah guru melakukan Guru melakukan modifikasi Jika saya menjadi guru
modifikasi dari modul modul ajar/RPP kelas tersebut saya
ajar/RPP? Apakah dikarenakan d SDN melakukan hal yang sama.
modifikasi tersebut Mengkubumen Lor tidak
merupakan keputusan memiliki lapangan untuk
guru untuk merespons lompat jauh atau bak pasir.
situasi kelas dan peserta Jadi guru memodifikasi
didik? menggunakan papan lipat
lompat dan matras untuk
tumpuan saat mendarat
dalam lompat jauh.
18
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
seharusnya ideal secara patokan. Secara umum,
sekolah masih dalam kontrol monitoring yang baik,
pelaksanaan dalam mendesain kurikulum juga
menunjukan tata kelola yang prosedural.
19
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
sudah efektif untuk memadai.
mendukung proses 3. Sekolah tidak memiliki sarana prasaran
pembelajaran? penduung dari luar.
3. Apakah ada sarana
dan prasarana di Interpretasi Hasil Observasi
sekitar sekolah yang
dapat dimanfaatkan Perencanaan tentang sarana dan prasarana
untuk mendukung menggunakan tenaga inventaris sekolah. Data
pembelajaran? inventaris tersebut digunakan dalam fungsi
pengumpulan data yang kemudian di klaster sesuai
dengan prioritas pendataan sarpras tsb.
Pelaksanaan pendataan sarpras ini, dibantu
operator sekolah yang kemudian diinput melalui
aplikasi simda serta dapodik. Input data sarpras
sebagai bahan acuan dalam melihat kekurangan
sarpras yang seharusnya dapat dipenuhi untuk
kebutuhan pembelajaran.
Penggunaan sarpras di sekolah ini efektif dalam
artian mendukung proses untuk melaksanakan
proses kegiatan pembelajaran ideal. Sekolah ini
memiliki sarana dan memadai, dari sis kelas in door
maupun kelas out door. Kelas in door atau ruag
kelas sudah ada papan tulis seperti white board,
LCD projektor, dan sound audio, bangku tempat
duduk juga sudah memenuhi kapasitas kelas. Kelas
out dooor seperti balai dalam melaksanakan
prakarya dan aula yang juga dapat dimaknfaatkan
untuk menunjag pembelajaran. Namu, sekolah tidak
memeiliki sarana dan prasarana dukungan dari luar
sekolah.
20
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
diatur untuk mewujudkan beberapa transpransi
dalam mengelola keuangan sekolah. RAKS
(rencana kegiatan dan anggaran sekolah)
dilaksanakan untuk pembukuan, pengawasan,dan
pertanggungjawaban terhadap anggaran sekolah.
Kebutuhan sekolah dan bersama tim manajemen
BOS sekolah melakukan evaluasi, hasil evaluasi
tersebut yang kemudian dijadikan refleksi diri oleh
sekolah.
21
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
G. Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan
Apa saja yang Satuan pendidikan menggunakan jasa operator,
dimiliki satuan laptop dan printer serta sarana pendukung yang
pendidikan untuk lain.
membantu sistem
administrasi? Interpretasi Hasil Observasi
Sekolah ini memiliki tenaga kependidikan dalam
membantu sistem administrasi sekolah.
Keseluruhan administrasi sekolah sudah dikelola
dengan baik oleh jasa operator dan Tata Usaha
dalam mendukung sistem administrasi. Sarana dan
praarana oleh kebutuhan admnistrasi juga sudah
memenuhi mualai dari jaringan internet, PC/Laptop
atau Priter, dan sarana pendukung lainnya.
Administrasi guru dalam bentuk fortofolio juga sudah
ada diarsip admnistrasi sekolah yang berhubungan
dengan data-data mereka sebagai pendidik.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil observasi adalah SDN Mengkubumen
Lor No. 15 sudah menerapkan proses pembelajaran dan pengajaran dengan
menerapkan nilai- nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik
SDN Mengkubumen Lor No.15 juga aktif, responsive, saling meghargai dan bergaul
dengan siapa saja tanpa memandang ras, suku, bahasa dan ekonomi. Pendidik atau
guru SDN Mengkubumen Lor No.15 dalam proses pembelajaran dan pengajaran
sudah kreatif, inovatif, solutif, dan professional. Hasil observasi tentang manajemen
satuan pendidikan SDN Mangkubumen Lor 15 Surakarta, secara keseluruhan sudah terpenuhi
dengan baik dalam mendukung proses pembelajaran dan admnistrasi satuan pendidikan.
Informasi yang saya dapatkan terkait dengan kesiswaan, kurikulum, SDM, sarpras, anggaran,
sistem informasi dan ketatalaksanaan sudah memenuhi pemenuhan yang seharusnya.
Beberapa hal lain yang untuk menukung sebagian kecil kekurangan sudah dapat diatasi
dengan baik oleh satuan pendidikan ini.
22
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
23
Lampiran 1
24
● Secara umum, apakah profil pelajar
Pancasila dihidupkan dalam sekolah?
25
peserta didik beragam?
● Bagaimana guru mendampingi setiap
peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran?
26
Kesimpulan :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Lampiran 2
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?
Lampiran 3
Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
5. Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas sekolah?
6. Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
7. Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin Interpretasi Hasil Observasi
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan?
8. Bagaimana kebutuhan peserta didik ini
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan?
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
9. Bagaimana satuan pendidikan mengelola
pembelajarannya?
10. Bagaimana proses perencanaan dan desain
kurikulum?
11. Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan Interpretasi Hasil Observasi
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum?
12. Seberapa jauh penggunaan data dalam proses
refleksi kurikulum?
28
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
13. Bagaimana proses penerimaan guru dalam
satuan pendidikan?
14. Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali
guru yang baru mengajar? Interpretasi Hasil Observasi
15. Apakah ada kegiatan khusus untuk
pengembangan profesional guru?
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
16. Apa saja data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana?
17. Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? Interpretasi Hasil Observasi
18. Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran?
Manajemen anggaran Hasil Observasi
19. Apakah satuan pendidikan memiliki sistem
dalam merencanakan, melaksanakan, dan Interpretasi Hasil Observasi
memonitor anggaran dan penggunaannya?
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
20. Apa saja informasi/data yang dikumpulkan
dalam mendukung proses pembelajaran?
21. Bagaimana informasi dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? Interpretasi Hasil Observasi
22. Sejauh mana guru bisa mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk mendukung
proses pembelajaran?
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
23. Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk
membantu sistem administrasi? Interpretasi Hasil Observasi
29