Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN OBSERVASI SINGKAT

SDN MENGKUBUMEN LOR NO. 15


KELAS 3

Oleh
SRI MULYATININGSIH
PENJASKES D

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN REKREASI


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkankan puji syukur atas segala nikmat dan hidayah yang
telah diberikan oleh Allah SWT kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan singkat hasil Obsevasi 1 di SDN Mengkubumen Lor No. 15
Adapun tujuan observasi dalam rangkaian pendidikan Obsevasi 1 ini adalah :

1. Untuk mengetahui Karakter peserta didik, Managemen Sekolah, dan


Lingkungan belajar
2. Sebagai bahan laporan pada program Obervasi 1 mahasiswa PPG Prajabatan
Tahun 2022 Gel 1 Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Laporan Observasi 1 ini penulis mendapat bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis akan
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan Observasi 1.
2. Selaku Kepala di SDN Mengkubumen Lor No. 15.
3. Selaku guru pamong di SDN Mengkubumen Lor No. 15
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, November 2022

PPL PPG Prajabatan

2
DAFTAR PUSTAKA

JUDUL ……………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3
BAB I ……………………………………………………………………………… 4

PENDAHULUAN…………………………………………………………. 4
Perkembangan Fisiologis Peserta Didik……………………………. 4

Perkembangan Psikologis Peserta Didik…………………………… 5


Perkembangan Emosional Peserta Didik…………………………... 6

Perkembangan Sosial Peserta Didik………………………………… 6

Perkembangan Moral Peserta Didik…………………………………. 8


Motivasi Belajar Peserta Didik………………………………………... 8

Panduan Observasi…………………………………………………….. 10
BAB II ………………………………………………………………………………. 13
Hasil Analisis Data Peserta Didik Berdasarkan Perspektif Karakteristik…... 13
Pengamatan terhadap Kondisi Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman, 14
dan Berpihak pada Ekosistem Pembelajaran…………………………………….

BAB III ………………………………………………………………………………. 23


KESIMPULAN……………………………………………………………. 23
BAB IV ………………………………………………………………………………. 24

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 24

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………. 25
Lampiran 1………………………………………………………………... 25
Lampiran 2………………………………………………………………... 28
Lampiran 3………………………………………………………………... 29

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dunia pendidikan dan pengajaran, yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya. Sebagai seorang guru atau pengelola pendidikan, Anda perlu
mempelajari dan memahami dengan baik tentang pertumbuhan dan perkembangan
setiap peserta didik. Anda bertanggung jawab atas banyaknya ragam variasi
peserta didik di kelas. Semakin Anda belajar dan memahami tentang
perkembangan peserta didik, semakin Anda dapat paham di tingkat mana Anda
harus mengajar mereka. Semakin Anda memahami tingkat perkembangan peserta
didik, semakin efektif proses pembelajaran yang Anda berikan.
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu
waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan secara keseluruhan mengikuti periodisasi yang teratur, dimulai dari
masa pra-natal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan masa dewasa
yang diikuti tahun perkembangan kemampuan fungsi fisik sebagai akibat dari
proses kematangan. Kematangan sendiri mengacu pada runtutan pertumbuhan
secara alamiah atau pertubuhan jasmani yang relatif terbebas dari faktor
lingkungan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan antara lain
adalah faktor biologis yang berkaitan dengan kematangan fisik atau keturunan, dan
faktor sosial kultural yang berkaitan dengan situasi lingkungan sosial, nilai-nilai
serta norma.

1. Perkembangan Fisiologis Peserta Didik


Perkembangan Fsiologis sebagai proses perubahan kapasitas fungsional atau
kemampuan organ atau kemampuan organ- oran tubuh, maka organ tubuh,
perkembangan secara fisiologis akan ditandai dengan adanya perubahan secara
kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem kerja hayati. Perkembangan fisik
masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan individu yang
sangat kompleks, karena pada masa ini adalah awal terbentuknya organ-organ
tubuh dan tersusunnya jaringan saraf manusia. Pertumbuhan fisik individu
berlangsung sampai masa dewasa yang secara langsung maupun tidak langsung
akan mempengaruhi perilaku individu. Perkembangan fisik individu mencakup
beberapa aspek, diantaranya: 1) sistem saraf yang sangat mempengaruhi
4
perkembangan kecerdasan dan emosi, 2) otot-otot yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik, dan 3) kelenjar endokrin yang
menimbulkan munculnya pola perilaku baru.

2. Perkembangan Psikologis (Kognitif, Emosi, Psikososial dan Moral)


Piaget (1954) mengusulkan bahwa terdapat empat tahapan perkembangan kognitif:

a. Tahap Sensori Motorik (0-2tahun)


Pada tahap ini, bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan

mengkoordinasikan pengalaman sensorik mereka (seperti melihat dan


mendengar) dengan tindakan motorik mereka (mencapai dan menyentuh

b. Tahap Pra Operasional (2-7 tahun)


Tahap pra operasional merupakan tahapan yang lebih simbolis daripada
pemikiran sensorimotor, tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional.
Akan tetapi, tahap ini lebih egosentris dan intuitif daripada logis. Tahap

Pra operasional memiliki 2 sub tahap, yaitu fungsi simbolik yang terjadi
kira- kira antara 2 dan 4 tahun, dan tahap intuitif dimulai pada usia

sekitar 4 tahun.
c. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Tahapan ini menggantikan penalaran intuitif pada individu, namun hal ini
hanya terjadi dalam situasi konkret. Pada tahap ini, individu sudah

mampu untuk melakukan klasifikasi terhadap benda-benda konkret.


Operasi konkret adalah tindakan mental yang dapat dibalik yang
berkaitan dengan objek nyata dan konkret. Operasi konkret
memungkinkan anak untuk mengkoordinasikan beberapa karakteristik

daripada fokus pada satu properti objek. Pada tingkat operasional


konkret, anak-anak dapat melakukan secara mental apa yang sebelumnya

hanya dapat mereka lakukan secara fisik, dan mereka dapat membalikkan
operasi konkret.

d. Tahap operasional Formal (11-15 tahun)

5
Pada tahap ini, individu bergerak melampaui penalaran hanya tentang
pengalaman konkret dan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis,

dan logis.
3. Perkembangan Emosi
a. Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner berfokus

pada konteks sosial yang mempengaruhi kehidupan individu sehingga


turut mempengaruhi perkembangan mereka. Bronfenbrenner

mengungkapkan bahwa individu akan dipengaruhi oleh lima sistem


lingkungan yang berasal dari interaksi interpersonal terbuka hingga

pengaruh berbasis luas budaya. Kelima sistem tersebut adalah


mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.

b. Teori Perkembangan Rentang Hidup Erikson


Teori Erik Erikson menyajikan pandangan perkembangan kehidupan

masyarakat secara bertahap (rentang hidup). Terdapat delapan tahap


perkembangan yang terungkap ketika manusia melalui rentang

kehidupannya antara lain Trust vs Mistrust, Autonomy vs Shame & Doubt,


Initiative vs Guilt, Industry vs Inferiority, Identity vs Role Confusion,

Intimacy vs Isolation, Generativity vs Stagnation, dan Integrity vs


Desperate.

4. Perkembangan Sosial
Pada teori Bronfenbrenner, konteks sosial merupakan pengaruh penting pada

kehidupan dan perkembangan anak-anak. Pada pembahasan ini kita akan


mengeksplorasi tiga konteks anak-anak menghabiskan banyak waktu mereka:

keluarga, teman sebaya, dan sekolah


a. Keluarga

Orangtua memiliki peran penting dalam mendukung dan mendorong


prestasi akademik anak-anak dan sikapnya terhadap sekolah. Pengaruh

orangtua terhadap kegiatan sekolah dan prestasi anak berfokus pada


gaya pengasuhan, pengasuhan bersama, perubahan keluarga dalam

6
masyarakat yang berubah, dan hubungan sekolah-keluarga. Baumrind
mengatakan bahwa gaya pengasuhan datang dalam empat bentuk

utama
 Pengasuhan otoriter (authoritative) adalah membatasi dan

menghukum
 Pengasuhan otoritatif (authoritarian) mendorong anak-anak

untuk mandiri namun masih menempatkan batas normal pada


tindakan mereka

 Pengasuhan pengabaian (neglectful) gaya pengasuhan ketika


orang tua sangat terlibat dengan anak-anak mereka, tetapi

menempatkan beberapa batasan atau pembatasan pada perilaku


mereka.

 Pengasuhan bersama, orang tua mendukung satu sama lain untuk


bersama-sama membesarkan anak.

b. Teman Sebaya
Selain keluarga dan guru, rekan sebaya juga memainkan peran yang

kuat dalam perkembangan anak-anak dan pendidikan. Dalam


pertemanan rekan sebaya Terdapat lima jenis status rekan sebaya, yaitu:

 Anak popular sering dinominasikan sebagai sahabat dan jarang


tidak disukai oleh rekan sebaya mereka

 Anak rata-rata menerima jumlah rata-rata dari kedua nominasi


positif dan negatif dari rekan-rekan mereka.

 Anak terabaikan atau terlantar yang jarang dinominasikan sebagai


sahabat, namun bukan berarti tidak disukai oleh rekan-rekan

mereka.
 Anak yang ditolak jarang dinominasikan sebagai sahabat

seseorang dan sering secara aktif tidak disukai oleh rekan-rekan


mereka.
 Anak kontroversial sering dinominasikan baik sebagai sahabat

seseorang dan sebagai orang yang tidak disukai.


7
5. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah tentang aturan dan konvensi berinteraksi antara


orang-orang. aturan aturan ini dapat dipelajari dalam tiga domain: kognitif,

perilaku, dan emosional. masalah utama dalam domain kognitif adalah


bagaimana siswa berpikir mengenai alasan atau aturan untuk perilaku etis.

Dalam domain perilaku fokusnya adalah pada cara siswa benar-benar


berperilaku, bukan pada moralitas pemikiran mereka. Sementara itu, dalam

domain emosional penekanannya adalah pada cara siswa merasa secara moral.
Lawrence Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral merupakan

penalaran moral yang terjadi secara bertahap. Kohlberg membagi


perkembangan moral menjadi tiga level yang tersusun atas enam tahap:

a) Level 1 Penalaran Pra-Konvensional


Level ini merupakan level terendah dari penalaran dalam teori Kohlberg.

Level ini terdiri atas dua tahap yaitu hukuman dan orientasi kepatuhan
(tahap 1) dan individualisme, tujuan instrumental, dan pertukaran (tahap

2).
b) Level 2 Penalaran Konvensional

Individu pada level ini mematuhi standar tertentu (internal), seperti


orang tua atau hukum masyarakat. penalaran konvensional terdiri atas

dua tahap: harapan interpersonal bersama, hubungan, dan kesesuaian


interpersonal (tahap 3), dan sistem moralitas sosial (tahap 4) .

c) Level 3 penalaran Pasca-Konvensional


Pada tingkat ini moralitas lebih internal. Tingkat Pasca konvensional

moralitas terdiri atas dua tahap: hak kontrak atau utilitas individu dan
sosial (tahap 5) dan prinsip-prinsip etis yang universal (tahap 6).

6. Motivasi Belajar
Berbagai perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda.
Mari kita sama-sama mengeksplorasi keempat perspektif ini.

8
a. Perspektif Perilaku

Pada perspektif perilaku, motivasi seringkali dikaitkan dengan imbalan


dan hukuman eksternal sebagai penentu keberhasilan siswa. Misal:

pemberian nilai angka dan huruf, memberikan pengakuan kepada siswa,


memberikan “hak istimewa”, dan sebagainya.

b. Perspektf Humanistik
Pada perspektif humanistik, motivasi lebih ditekankan kepada

kemampuan pertumbuhan pribadi siswa, kemerdekaan untuk memilih


dan sifat-sifat positif. Perspektif ini sangat erat dengan keyakinan

Abraham Maslow bahwa terdapat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi


sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dapat dipuaskan.

c. Perspektif Kognitif
Pada perspektif kognitif, motivasi muncul karena adanya pemikiran dari

setiap individu. Jika perspektif perilaku lebih menekankan pada insentif


eksternal, maka dalam perspektif kognitif tekanan dari eksternal tidak

perlu terlalu ditonjolkan. Menurut perspektif kognitif, seseorang perlu


diberikan lebih banyak kesempatan, tanggung jawab, serta

mengendalikan hasil prestasi sendiri.


d. Perspektif Sosial

Pada perspektif sosial, motivasi sering dikaitkan dengan kemampuan


seseorang dalam membangun, memelihara, dan memulihkan hubungan

pribadi yang dekat dan hangat pada orang lain.

9
B. Panduan Observasi

LEMBAR PANDUAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa : Sri Mulyatiningsih


PPG
Kelas Sasaran : Kelas 3 SDN Mengkubumen Lor No. 15
Observasi

*Aspek sesuai dengan kebutuhan


Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang
optimal?
Interpretasi:
● Secara umum, apakah profil pelajar
Pancasila dihidupkan dalam sekolah?

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik
melakukan kesepakatan kelas?
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai
Interpretasi:
profil pelajar Pancasila kepada peserta
didik,

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung?
Dalam bentuk apa saja keterlibatan
peserta didik dalam pembelajaran ini?
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi Interpretasi:
peserta didik untuk terlibat dalam
pembelajaran?
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak

10
termotivasi dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap antusiasme
belajar dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon
pertanyaan guru selama pembelajaran
berlangsung? Jelaskan

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru
mengamati atau mengecek kesiapan
peserta didik? Baik secara kondisi
Interpretasi:
maupun secara materi yang akan
diajarkan
● Apa yang dilakukan oleh guru saat
mengetahui bahwa kompetensi awal
peserta didik beragam?
● Bagaimana guru mendampingi setiap
peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran?

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang
pembelajaran lainnya menjadi ruang
ekspresi diri yang sehat untuk peserta
Interpretasi:
didik?
● Bagaimana guru merespons peserta
didik yang belum bisa
mengekspresikan diri dengan tepat?

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru
membangun atmosfer yang mendukung
peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi? misalnya
Interpretasi:
peka terhadap situasi sekitar,

11
berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi?
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh, kerja
kelompok, mengerjakan proyek
bersama)?

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam
membangun nilai-nilai integritas dan
spiritual peserta didik?
Interpretasi:

Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Muhammad Mariyanto, M.Kes


Hari Sutrisno, S.Pd
NIP. 196404271983041001
NIP. 196404271983041001

12
BAB II
HASIL ANALISIS DATA

A. Hasil Analisis Data Peserta Didik Berdasarkan Perspektif Karakteristik


Berdasarkan format lembar observsi yang telah dibuat maha hasil analisis
data tentang peserta didik menyatakan bahwa suasana SDN Mengkubumen Lor No.
15 sangat mendukung dalam proses pembelajaran dan pengajaran, interaksi antar
guru dan peserta didik yang terjalin dalam proses pembelajaran dan pengajaran
berjalan dengan baik. Profil Pelajar Pancasla di SDN Mangkubumen Lor No. 15
sudah dihidupkan dalam pembelajaran, baik pembelajaran di kelas maupun
pembelajaran PJOK dilapangan dengan memulai pembelajaran dengan berdoa
sesuai dengan kepercayaan agama yang dianut masing- masing peserta didik,
berkolaborasi, bekerjasama dalam kelompok kecil pada saat pembelajaran praktik,
bergotong royong merapikan peralatan setelah digunakan untuk pembelajaran.
Selain itu guru dan peserta didik melakukan kesepakatan kelas, seperti halnya pada
saat pembelajaran PJOK. Peserta didik diberi waktu untuk bersiap melaksanakan
pembelajaran praktk dilapangan 10 menit sebelum pembelajaran di mulai,
menggunakan alas kaki pada saat pembelajaran praktik berlangsung, kuku tidak
boleh panjang, sarapan dan membawa bekal dan air minum. Penerapan nilai- nilai
Profil Pelajar Pancasil kepada peserta didik dengan cara berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran berlansung, bekerjasama dalam kelompok bessar/kecil dalam
pembelajaran, berani bertanya/ mengemukakan pendapat, saling menghargai antar
sesame dan tidak memandang status, kedudukan, ras, suku dan agama dalam
proses pengajaran dan pembelajaran.
Peserta didik dalam proses pengajaran dan pembelajaran berperan aktif,
keterlibatan peserta didik dalam proses pengajaran dan pembelajaran seberti pada
pembelajaran PJOK dalah bagi peserta didik yang mengetahui cara menggiring bola,
guru akan mempersilahkan peserta didik tersebut untuk memberikan contoh kepada
teman- temanya. Jika masih ada kekeliruan, guru bisa langsung mengevaluasi dan
menanyakan kepada peserta didik yang lain, apakah ada yag bisa melakukan teknik
menggiring bola dengan benar? Hal ini akan memotivasi siswa aktif dalam proses
pembelajaran dan pengajaran berlangsung. Apabila ada peserta didik yang tidak
bisa melakukan teknik menggiring bola, guru harus mendampingi siswa tersebut dan
memberikan motivasi kepada siswa tersebut agar mau mencoba dan bisa
melaksanakan menggiring bola dengan baik. Dalam pebelajaran PJOK, anusiasme
13
peserta didik sangat tinggi, peserta didik juga merespon pertanyaan- pertanyaan
yang guru berkan selama proses pembelajaran dan pengajaran berlangsung.
Pada awal pembelajaran guru akan mengecek siswa yang hadir dan yang
tidak hadir, selain itu guru juga mengecek kesiapan dan kondisi kesehatan siswa.
Apakah siswa siap melakukan pembelajaran paktik PJOK atau tidak. Jika tidak
memungkinkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dan pengajaran,
maka guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk dan mengamati pembelajaran
atau istirahat di UKS.
Keberagaan karakter peserta didik membuat guru akan melakukan
pengelompokan peserta didik. Tujuan pengelompokan ini bermaksud agar peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran. Jika ada peserta didik yng mengalami
kendala dalam proses pengajaran dan pembelajaran, guru mendampingi dengan
sistim among. Selain itu guru melakukan pendekatan dengan tujuan menanyaan hal
apa yang menyebabkan peserta didik mengalami kendala dalam proses pengajaran
dan pembelajaran. Guru bersikap profesional dan harus ekstra sabar jika
menghadapi peserta didik yang mengalami kendala. Selain guru melakukan
pendampingan, guru juga bisa meminta bantuan teman untuk menjadi tutor sebaya
bagi teman yang mengalami kesulitan

B. Pengamatan terhadap Kondisi Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman,


dan Berpihak pada Ekosistem Pembelajaran
Mahasiswa dapat mewawancara Kepala Satuan Pendidikan, Wakil Kepala
Satuan Bidang Kurikulum, atau Guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di
tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang
dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
a. Observasi terhadap Pelaksanaan Pebelajaran

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


(tuliskan apa yang terjadi kelas tersebut, hal apa
dan alasannya) yang akan Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta Peserta didik telah belajar Apabila saya menjadi guu
didik benar-benar telah materi hari ini. Hal tersebut kelas tersebut yang saya
belajar tentang topik dibuktikan dengan peran lakukan sama.
pembelajaran hari ini? aktif peserta didik dalam Perbedaanya media yang
14
Bagaimana proses mereka melaksanakan praktik digunakan. Saya
belajar? lompat jauh menggunakan menggunakan 3 lingkaran
media papan lompat lipat untuk patokan gerak
dan cone. Praktik dimulai awalan, tumpuan dan
dengan peserta didik baris pendarat.
memanjang kebelakang,
bergantian melompati
papan lompat lipat
sebanyak 5 papan,
kembali ke barisan dengan
melompati papan lipat lagi.
Melompat melewati papan
lompat lipat dilaksanakan
3x. Selanjutnya peserta
didik lari zigzag melewai 5
cone dan dilanjutkan lari
dan melompat melewati
papan lipat lompat
sebanyak 3x pengulangan.

Peserta didik mana yang Sebagian besar peserta Jika saya guru PJOK di
tidak dapat mengikut didik mampu kelas tersebut, saya akan
kegiatan pembelajaran melaksanakan pembelajar mendampingi siswa yang
pada hari ini? hari ini dengan baik, hanya belum bisa melaksanakan
saja ada beberapa siswa praktik lompat jauh.
perempuan dan beberapa Dengan cara memberikan
siswa laki- lak yang masih contoh lagi dengan lebih
membutuhkan pelan gerakanya kemudian
pendampingan dalam setelah mengamati,
melaksanakan praktik peserta didik
lompat jauh. mempraktikan dengan
pengawasan guru PJOk,
jika asih ada gerakan atau
langkah yang salah guru
langsung mengevaluasi
dan peserta didik
melaksanakan lagi lompat
jauh.

Mengapa peserta didik Menurut saya kenapa Bila saya menjadi guru
tersebut tidak dapat belajar pserta didik tersebut tidak kelas, saya akan
dengan baik? Menurut dapat melakukan dengan melakukan hal yang sama
Anda apa penyebabnya baik karena kurangnya yaitu menggunakan teori
dan bagaimana alternatif motivasi dan peserta didik Behaviorism atau dengan
solusinya? terkadang acuh dengan cara saat peserta didik
evaluasi yang dberikan praktik, guru mendampingi
guru. Solusi alternative di sebelah peserta didik
menurut saya bias yang sedang praktik.
menggunakan teori
Behaviorism atau dengan

15
cara saat peserta didik
praktik, guru mendampingi
di sebelah peserta didik
yang sedang praktik.

Bagaimana usaha guru Usaha guru model dalam Jika saya menjadi guru
model dalam mendorong mendorong peserta didik kelas saya akan
peserta didik yang tidak yang tidak aktif belajar melakukan hal yang sama,
aktif untuk belajar? Apakah dengan cara memberi memberi motivasi, jika
usaha tersebut berhasil motivasi, jika diperlukan diperlukan memberikan
memberikan stimulus jika stimulus jika cepat
cepat menyelesaikan menyelesaikan praktik
praktik akan cepat isirahat. akan cepat isirahat. Usaha
Usaha guru model guru model memberikan
memberikan motivasi dan motivasi dan stimulus pada
stimulus pada siswa siswa berhasil dan siswa
berhasil dan siswa pun pun mengikuti
mengikuti pembelajaran pembelajaran denan
denan semangat. semangat.

Apakah pembelajaran Pembelajaran berjalan Jika saya menjadi guru


berjalan dengan efektif? efektif, peserta didik kelas tersebut saya
(Semua kegiatan yang melaksanakan praktik melakukan hal yang sama.
diberikan bermakna untuk dengan sungguh- sungguh
peserta didik, semua dan semangat, peserta
peserta didik terlibat aktif didik juga berperan aktif
dan tidak ada yang idle) dalam pelaksanaaan
pembelajaran.

Bagaimana usaha guru Usaha guru membantu Jika saya menjadi guru
membantu peserta didik peserta didik yang kelas tersebut saya
yang mengalami kesulitan kesulitan dalam mencapai melakukan hal yang sama,
dalam mencapai tujuan tujuan pembelajaran saya akan mengevaluasi
pembelajaran? dengan cara mengevaluasi gerakan yang salah dari
gerakan yang salah dari peserta didik,
peserta didik, membetulkan dengan cara
membetulkan dengan cara member contoh secara
member contoh secara perlahan, memberi
perlahan, memberi motivasi dan memberikan
motivasi dan memberikan dorongan semangat
dorongan semangat kepada peserta didik
kepada peserta didik

Bagaimana usaha guru Guru memfasilitasi siswa Jika saya menjadi guru
dalam memfasilitasi yang lebih cepat mencapai kelas tersebut saya
peserta didik yang lebih tujuan pembelajaran dari melakukan hal yang sama,
cepat dari rata-rata kelas peserta didik yang lain saya memberikan
dalam mencapai tujuan seperti memberikan tantangan jarak papan

16
pembelajaran? tantangan jarak papan lopat lipat lebih jauh dari
lopat lipat lebih jauh dari sebelumnya utuk
sebelumnya utuk mengukur jauhnya
mengukur jauhnya lompatan.
lompatan

Apakah guru melakukan Guru melakukan modifikasi Jika saya menjadi guru
modifikasi dari modul modul ajar/RPP kelas tersebut saya
ajar/RPP? Apakah dikarenakan d SDN melakukan hal yang sama.
modifikasi tersebut Mengkubumen Lor tidak
merupakan keputusan memiliki lapangan untuk
guru untuk merespons lompat jauh atau bak pasir.
situasi kelas dan peserta Jadi guru memodifikasi
didik? menggunakan papan lipat
lompat dan matras untuk
tumpuan saat mendarat
dalam lompat jauh.

b. Lembar Observasi Managemen Sekolah


Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
A. Manajemen Hasil Observasi
Kesiswaan
1. Apa saja kebutuhan 1. Kebutuhan siswa tentang ruang kelas yang
siswa yang menjadi nyaman, buku pembelajaran, sarana prasarana.
prioritas sekolah? 2. Upaya dibaiayai oleh dana BOS, dan dukungan
2. Apa yang sudah dari masayarakat seperti sumbangan wali murid
diupayakan satuan melalui rapat komite.
pendidikan untuk 3. Kebutuhan tercermin melalui rapat komite, guru
memenuhi dan wali murid.
kebutuhan tersebut 4. Kebutuhan peserta didik tercermin dalam
3. Bagaimana kegiatan pembelajaran peserta didik.
kebutuhan siswa ini
tercermin dalam Interpretasi Hasil Observasi
analisis karakteristik
satuan pendidikan? Kebutuhan siswa menjadi prioritas sekolah lebih
4. Bagaimana ditekankan kepada terciptanya ruang kelas yang
kebutuhan peserta nyaman. Kebutuhan lain yang serupa tentang
didik ini tercermin adanya ketersediaan buku penunjang pembelajaran
dalam tujuan satuan sebagai bahan literatur untuk mendukung
pendidikan? keterlaksanaan pembelajaran. Sarana dan
prasarana dalam seperti perlengkapan media dan
alat peraga juga diprioritaskanoleh sekolah untuk
mendukung pembelajaran yang baik.
Upaya Sekohah dalam mewujudkan
ketersediaan tersebut memang masih bergantung
17
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
kedapa dana BOS dan hasil dana sumbangan dari
wali murid melalui komite. Singkronisasi antara
pemerintah dan masyarakat dalam arti wali murid
juga masih terjalin baik sehingga perwujudan
prioritas ini terjaga. Secara umum, prioritas
kebutuhan siswa masih dalam jangkauan terpenuhi
tidak ada permasalahan yang merujuk kepada
hambatan tentang prioritas kebutuhan siswa.

B. Manajemen Hasil Observasi


Kurikulum
1. Bagaimana satuan 1. Satuan pendidikan mengelola pembelajaran
pendidikan dengan mengacu pada kurikulum dijabarkan
mengelola dilabus lalu RPP.
pembelajarannya? 2. Kurukulum mengacu pada kemendikbudristek
2. Bagaimana proses kemudian turun pada dinas dan turun lagi ke
perencanaan dan sekolah. Sekolah mereview, mengembangkan
desain kurikulum? kurikulum sekarang serta melibatkan stakeholder
3. Seberapa jauh/rutin menyusun kurikulum.
sekolah melakukan 3. Yang memonitoring dari pengawas satu tahun 2
monitoring terhadap kali.
pelaksanaan 4. Yang merefleksi dari guru masing-masing.
kurikulum?
4. Seberapa jauh Interpretasi Hasil Observasi
penggunaan data
dalam proses refleksi Pengelolalan di satuan pendidikan ini dalam
kurikulum? konteks pembelajaran, tetap mengacu landasan
patokan yang digunakan dalam standar
pengelolaan. Unsur patokan dari yuridisme yang
kemudian dirancang ke dalam pembelajaran
dengan mengacu pada kurikulum dijabarkan dilabus
lalu RPP. Desain kurikulum melibatkan banyak
stakeholder dengan mengacu pada
kemendikbudristek kemudian turun pada dinas dan
turun lagi ke sekolah. Tugas Sekolah tetap ada
review, mengembangkan kurikulum sekarang serta
melibatkan stakeholder menyusun kurikulum.
Rutinitas masih dalam kepengawasan yang baik,
kegiatan supervisi masih dalam naungan Pengawas
Sekolah. Pelaksanaan monitoring oleh pengawas
sekolah satu tahun 2 kali. Hasil supervisi yang
kemudian ditelaah oleh satuan pendidikan bersama
guru, untuk merefleksikan kekurangan yang

18
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
seharusnya ideal secara patokan. Secara umum,
sekolah masih dalam kontrol monitoring yang baik,
pelaksanaan dalam mendesain kurikulum juga
menunjukan tata kelola yang prosedural.

C. Manajemen Sumber Hasil Observasi


Daya Manusia
1. Bagaimana proses 1. Model penerimaan dari naungan pemerintah
penerimaan guru daerah/dinas setempat langsung, baik secara
dalam satuan PPPK, PNS maupun tenaga kontrak kota
pendidikan? (PKPK).
2. Apakah ada kegiatan 2. Pembekalan guru dari Latsar.
khusus untuk 3. Pengembangan guru mengikuti program
membekali guru yang pemerintah serta KKG.
baru mengajar?
3. Apakah ada kegiatan Interpretasi Hasil Observasi
khusus untuk
pengembangan Penerimaan tenaga pendidika/guru
profesional guru? menggunakan model penerimaan dari naungan
pemerintah daerah/dinas setempat langsung, baik
secara ASN-PPPK, ASN-CPNS maupun tenaga
kontrak kota (PKPK). Hal ini menjadi perhatian
dalam menggunakan SDM yang sesuai dengan
Peraturan Pemerintah dalam seleksi penerimaan
yang baik. Sekolah tidak memberikan pembekalan
terkait dengan Guru baru, karena sudah ada
pembekalan dari pemerintah mengenai status
kepegawaian merekan. Guru/SDM baru ini dibekali
lewat LATSAR ataupun orientasi baru kepegawaian
PPPK. Berkaitan dnegan kegiatan khusus dalam
menjaga mutu dan tentang pengembangan
keprofesionalitas guru, sekolah memberikan
dorongan untuk mengikuti program pemerintah
seperti PPG serta KKG.

D. Manajemen sarana Hasil Observasi


& prasarana
1. Apa saja data yang 1. Data yang digunakan yaitu pengumpulan data
digunakan untuk kemudian di klaster sesuai dengan prioritas
perencanaan sarana pendataan sarpras dilakukan oleh petugas
dan prasarana? inventaris dibantu operator sekolah melalui
2. Apakah penggunaan aplikas simda serta dapodik.
sarana dan prasarana 2. Sarana prasarana sudah efektif karena

19
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
sudah efektif untuk memadai.
mendukung proses 3. Sekolah tidak memiliki sarana prasaran
pembelajaran? penduung dari luar.
3. Apakah ada sarana
dan prasarana di Interpretasi Hasil Observasi
sekitar sekolah yang
dapat dimanfaatkan Perencanaan tentang sarana dan prasarana
untuk mendukung menggunakan tenaga inventaris sekolah. Data
pembelajaran? inventaris tersebut digunakan dalam fungsi
pengumpulan data yang kemudian di klaster sesuai
dengan prioritas pendataan sarpras tsb.
Pelaksanaan pendataan sarpras ini, dibantu
operator sekolah yang kemudian diinput melalui
aplikasi simda serta dapodik. Input data sarpras
sebagai bahan acuan dalam melihat kekurangan
sarpras yang seharusnya dapat dipenuhi untuk
kebutuhan pembelajaran.
Penggunaan sarpras di sekolah ini efektif dalam
artian mendukung proses untuk melaksanakan
proses kegiatan pembelajaran ideal. Sekolah ini
memiliki sarana dan memadai, dari sis kelas in door
maupun kelas out door. Kelas in door atau ruag
kelas sudah ada papan tulis seperti white board,
LCD projektor, dan sound audio, bangku tempat
duduk juga sudah memenuhi kapasitas kelas. Kelas
out dooor seperti balai dalam melaksanakan
prakarya dan aula yang juga dapat dimaknfaatkan
untuk menunjag pembelajaran. Namu, sekolah tidak
memeiliki sarana dan prasarana dukungan dari luar
sekolah.

E. Manajemen Hasil Observasi


anggaran
Sistem dalam merencanakan, melaksanakan
Apakah satuan dan memonitor anggaran dan penggunaan dengan
pendidikan memiliki RAPBS oleh sekolah dan komite sekolah.
sistem dalam
merencanakan, Interpretasi Hasil Observasi
melaksanakan, dan Sekolah ini memiliki sistem dalam
memonitor anggaran merencanakan, melaksanakan, dan memonitor
dan anggaran dan penggunaannya. Perbendaharaan
penggunaannya? sekolah mempunya fungsi selain dalam mengelola
tugas dalam kependidikan. Fungsi pengelolaan ini

20
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
diatur untuk mewujudkan beberapa transpransi
dalam mengelola keuangan sekolah. RAKS
(rencana kegiatan dan anggaran sekolah)
dilaksanakan untuk pembukuan, pengawasan,dan
pertanggungjawaban terhadap anggaran sekolah.
Kebutuhan sekolah dan bersama tim manajemen
BOS sekolah melakukan evaluasi, hasil evaluasi
tersebut yang kemudian dijadikan refleksi diri oleh
sekolah.

F. Manajemen Sistem Hasil Observasi


Informasi
1. Apa saja 1. Data yang dikumpulkan dalam mendukung
informasi/data yang proses pembelajaran selalu ada data pendukung
dikumpulkan dalam seperti administrasi guru dan portofolio.
mendukung proses 2. Informasi dikelola menggunakan web sekolah
pembelajaran? untuk pengeloaan informasi berbasis data
2. Bagaimana informasi emnggunakan dapodik dan melaului WA
dikelola sehingga 3. Guru mempunyai acuan belajar menggunakan
pembelajaran bisa belajar.id dan SIMPKB
dilakukan berbasis
data? Interpretasi Hasil Observasi
3. Sejauh mana guru
bisa mengakses dan Informasi/data yang dikumpulkan dalam
menggunakan data mendukung proses pembelajaran berupa
tersebut untuk administrasi guru dan portofolio. Data pembelajaran
mendukung proses ini dikumpulkan sebagai arsip dalam memelihara
pembelajaran? prinsip akuntabilitas. Data yang disusun dengan
baik sebagai bahan dalam pengawsan oleh
supervisi maupun pengawas sekolah dalam tahap
monitoring ke sekolah. administrasi dan ptortofolio
sebagai bukti dalam keterlaksanaan pembelajaran
didokumentasikan dengan baik.
Informasi keseluruhan di sekolah ini dikelola
menggunakan web sekolah. Pengelolaan data
sekolah untuk mendukung informasi berbasis data
melalui dapodik dan melaului media sosial group.
Guru keseluruhan sudah mampu mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk mendukung
proses pembelajaran. Mutu guru diwadahi melalui
sistem aplikasi acuan belajar menggunakan Akun
Belajar.id dan SIMPKB.

21
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
G. Manajemen Hasil Observasi
Ketatalaksanaan
Apa saja yang Satuan pendidikan menggunakan jasa operator,
dimiliki satuan laptop dan printer serta sarana pendukung yang
pendidikan untuk lain.
membantu sistem
administrasi? Interpretasi Hasil Observasi
Sekolah ini memiliki tenaga kependidikan dalam
membantu sistem administrasi sekolah.
Keseluruhan administrasi sekolah sudah dikelola
dengan baik oleh jasa operator dan Tata Usaha
dalam mendukung sistem administrasi. Sarana dan
praarana oleh kebutuhan admnistrasi juga sudah
memenuhi mualai dari jaringan internet, PC/Laptop
atau Priter, dan sarana pendukung lainnya.
Administrasi guru dalam bentuk fortofolio juga sudah
ada diarsip admnistrasi sekolah yang berhubungan
dengan data-data mereka sebagai pendidik.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil observasi adalah SDN Mengkubumen
Lor No. 15 sudah menerapkan proses pembelajaran dan pengajaran dengan
menerapkan nilai- nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik
SDN Mengkubumen Lor No.15 juga aktif, responsive, saling meghargai dan bergaul
dengan siapa saja tanpa memandang ras, suku, bahasa dan ekonomi. Pendidik atau
guru SDN Mengkubumen Lor No.15 dalam proses pembelajaran dan pengajaran
sudah kreatif, inovatif, solutif, dan professional. Hasil observasi tentang manajemen
satuan pendidikan SDN Mangkubumen Lor 15 Surakarta, secara keseluruhan sudah terpenuhi
dengan baik dalam mendukung proses pembelajaran dan admnistrasi satuan pendidikan.
Informasi yang saya dapatkan terkait dengan kesiswaan, kurikulum, SDM, sarpras, anggaran,
sistem informasi dan ketatalaksanaan sudah memenuhi pemenuhan yang seharusnya.
Beberapa hal lain yang untuk menukung sebagian kecil kekurangan sudah dapat diatasi
dengan baik oleh satuan pendidikan ini.
22
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

LMS PPG PRAJABATAN, Topik 2, Teori Perkembangan(Kognitif, Psikososial,


Emosional, Sosial-Konteks.
LSM PPG PRAJABARAN, Topik PPL 1, Pendahuluan PPL 1

23
Lampiran 1

LEMBAR PANDUAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa : Sri Mulyatiningsih


PPG
Kelas Sasaran : Kelas 3 SDN Mengkubumen Lor No. 15
Observasi

*Aspek sesuai dengan kebutuhan


Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang
optimal?
Interpretasi:

24
● Secara umum, apakah profil pelajar
Pancasila dihidupkan dalam sekolah?

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik
melakukan kesepakatan kelas?
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai
Interpretasi:
profil pelajar Pancasila kepada peserta
didik,

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung?
Dalam bentuk apa saja keterlibatan
peserta didik dalam pembelajaran ini?
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi Interpretasi:
peserta didik untuk terlibat dalam
pembelajaran?
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak
termotivasi dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap antusiasme
belajar dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon
pertanyaan guru selama pembelajaran
berlangsung? Jelaskan

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru
mengamati atau mengecek kesiapan
peserta didik? Baik secara kondisi
Interpretasi:
maupun secara materi yang akan
diajarkan
● Apa yang dilakukan oleh guru saat
mengetahui bahwa kompetensi awal

25
peserta didik beragam?
● Bagaimana guru mendampingi setiap
peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran?

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang
pembelajaran lainnya menjadi ruang
ekspresi diri yang sehat untuk peserta
Interpretasi:
didik?
● Bagaimana guru merespons peserta
didik yang belum bisa
mengekspresikan diri dengan tepat?

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru
membangun atmosfer yang mendukung
peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi? misalnya
Interpretasi:
peka terhadap situasi sekitar,
berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi?
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh, kerja
kelompok, mengerjakan proyek
bersama)?

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam
membangun nilai-nilai integritas dan
spiritual peserta didik?
Interpretasi:

26
Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Muhammad Mariyanto, M.Kes


Hari Sutrisno, S.Pd
NIP. 196404271983041001
NIP. 196404271983041001

Lampiran 2

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik


benar-benar telah belajar tentang
topik pembelajaran hari ini?
Bagaimana proses mereka
belajar?

Peserta didik mana yang tidak


dapat mengikut kegiatan
pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut


tidak dapat belajar dengan baik?
Menurut Anda apa penyebabnya
dan bagaimana alternatif
solusinya?

Bagaimana usaha guru model


dalam mendorong peserta didik
yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil
27
Apakah pembelajaran berjalan
dengan efektif? (Semua kegiatan
yang diberikan bermakna untuk
peserta didik, semua peserta
didik terlibat aktif dan tidak ada
yang idle)

Bagaimana usaha guru


membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Bagaimana usaha guru dalam


memfasilitasi peserta didik yang
lebih cepat dari rata-rata kelas
dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Apakah guru melakukan


modifikasi dari modul ajar/RPP?
Apakah modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru
untuk merespons situasi kelas
dan peserta didik?

Lampiran 3
Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
5. Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas sekolah?
6. Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
7. Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin Interpretasi Hasil Observasi
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan?
8. Bagaimana kebutuhan peserta didik ini
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan?
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
9. Bagaimana satuan pendidikan mengelola
pembelajarannya?
10. Bagaimana proses perencanaan dan desain
kurikulum?
11. Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan Interpretasi Hasil Observasi
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum?
12. Seberapa jauh penggunaan data dalam proses
refleksi kurikulum?

28
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
13. Bagaimana proses penerimaan guru dalam
satuan pendidikan?
14. Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali
guru yang baru mengajar? Interpretasi Hasil Observasi
15. Apakah ada kegiatan khusus untuk
pengembangan profesional guru?
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
16. Apa saja data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana?
17. Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? Interpretasi Hasil Observasi
18. Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran?
Manajemen anggaran Hasil Observasi
19. Apakah satuan pendidikan memiliki sistem
dalam merencanakan, melaksanakan, dan Interpretasi Hasil Observasi
memonitor anggaran dan penggunaannya?
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
20. Apa saja informasi/data yang dikumpulkan
dalam mendukung proses pembelajaran?
21. Bagaimana informasi dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? Interpretasi Hasil Observasi
22. Sejauh mana guru bisa mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk mendukung
proses pembelajaran?
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
23. Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk
membantu sistem administrasi? Interpretasi Hasil Observasi

29

Anda mungkin juga menyukai