Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Bakat Khusus

Istilah bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu
melakukan aktivitas dan tugas secara mudah dan sukses. Dari keterangan ini dapat
dicontohkan bahwa burung punya bakat terbang, ikan untuk berenang, dan harimau
berlari kencang dan berburu.

Bakat ditentukan oleh banyak hal, heriditer (faktor genetik) selalu memegang peranan
walaupun bukan satu-satunya yang terpenting, training (latihan). Sejumlah ahli
mengemukakan pengertian bakat sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing :

a. S.C. Utami Munadar (1985)

Bakat pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat
“kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan.

Kemampuan menunjukan tindakan dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat


memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang
akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Orang berbakat
matimatika diperkirakan akan mampu mencapai prestasi tinggi dalam bidang
matimatika. Jadi “prestasi”merupakan perwujudan bakat dan kemampuan. Presatasi
yang menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam
bidang tersebut,begitu juga sebaliknya.

b. Kartini Kartono (1979)

Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari
kehidupan nya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan
keahlian,kecakapan,dan keterampilan khusus tertentu.Bakat bersifat laten potensial
(dalam arti dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat diaktifkan
potensinya. Potensi-potensi yang terpendam dan masih tetap itu dapat dibuat aktif.

c. Suganda Pubakawatja

Bakat sebagai “Benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika mendapat
kesempatan atau kemungkinan untuk berkembangan”.

d. Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono;1989)

Bakat adalah suatu kondisi atau seranagkaian karakteristik dari kemampuan seseorang
untuk memcapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mangenai pengetahuan,
keterampilan, atau serangkaian, respon misalnya kemampuan berbahasa, mengarang
lagu, dll.

e. Sarlito Wirawan Sarwono (1979)

Bakat adalah kondisi dalam diri seseoarang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai kecakapan, penetahuan dan keterampilan khusus.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bakat meruakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.

2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturuan
dan factor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang
melalui proses belajar,dan memiliki ciri khusus..

3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai
prestasi tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan
kemampuan.

4. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana
memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk intelegensi, kepribadian, interes,
dan keterampilan khusus. “Bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu” arti
kapasitas adalah potensi kemampuan untuk berkembang.

B. Jenis-jenis Bakat Khusus

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda sesuai dengan potensi yang ada pada
dirinya. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada yang khusus.
Intelegensi termasuk kemampuan umum, sedangkan kemampuan khusus mengacu
kepada bakat yang dimiliki individu yang biasanya disebut dengan bakat khusus.
Bakat khusus adalah seperangkat nilai yang dianggap sebagai tanda kemampuan
individu untuk menerima latihan atau respon, seperti kemampuan berbahasa, musik,
berhitung, mekanik, olahraga, dan sebagainya. Raven (dalam Pali, 1995)
mengelompokkan bakat khusus seseorang sebagai berikut : bakat pemahaman verbal,
kemampuan numerical, skolastik, bakat kerani (kesekretariatan), pemahaman mekanik,
tilikan (pandangan) ruang atau berpikir 3 dimensi, dan bakat bahasa.

Selanjutnya ditinjau dari cara berfungsinya, Ny. Moesono (1979) mengemukakan


bahwa bakat dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Bakat kemahiran atau kemampuan mengenai bidang pekerjaan yang khusus seperti
bakat musik, bakat menari, olahraga (sepakbola, senam), dan sebagainya.
b. Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk merealisir
kemampuan tertentu, misalnya bakat melihat ruang (dimensi) yang diperlukan untuk
merealisir bakat insinyur, bakat berhitung untuk merealisir bakat sebagai ahli statistik
atau akuntansi, bakat verbal untuk merealisisr baakt sebagai wartawan atau penulis
novel, bakat bahasa untuk merealisir bakat orator dan penceramah.
Bakat bukanlah sifat tunggal, melainkan sekelompok sifat-sifat yang secara bertingkat
membentuk bakat.

C. Hubungan Antara Bakat Khusus dengan Kreativitas

Dari hasil-hasil penelitian Keberbakatan dan Anak Berbakat, Renzulli dkk. (1981)
menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah pada
hakekatnya tiga kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu : kemampuan di atas rata-rata,
kreativitas, pengikatan diri (tanggung jawab terhadap tugas). Seseorang yang berbakat
adalah seseorang yang memiliki ketiga ciri tersebut. Kreativitas sebagai kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah
ada sebelumnya, adalah sama pentingnya.

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena kreativitas
juga merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat. Meskipun
demikian, hubungan antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan bukti-bukti
yang memuaskan. Bakat yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang
rendah pula. Namun semakin tinggi bakat seseorang, tidak selalu diikuti tingkat
kreativitas yang tinggi pula. Hal ini tergantung pada proses perkembangan bakat yang
harusnya disertai dengan proses perkembangan kreativitas.

D. Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam


menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini,
terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang
spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan.
Inilah yang disebut Bakat. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk
menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera
diketahui lewat tes inteligensi.

Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki
kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi.
Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi atau
pelayanan yang di luar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan
bakat-bakat mereka secara optimal, baik bagi pengembangan diri maupun untuk dapat
memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan masyarakat dan negara.
Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud meliputi :
kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan
dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial
seperti bakat kepemimpinan. Keberbakatan itu meliputi bermacam-macam bidang,
namun biasanya seseorang mempunyai bakat istimewa dalam salah satu bidang saja.
Dan tidak pada semua bidang. Misalnya : Si A menonjol dalam matematika, tetapi
tidak dalam bidang seni. Si B menunjukkan kemampuan memimpin, tetapi prestasi
akademiknya tidak terlalu menonjol. Hal ini kadang-kadang dilupakan oleh pendidik.
Mereka menganggap bahwa seseorang telah diidentifikasi sebagai berbakat harus
menonjol dalam semua bidang. Selanjutnya perumusan tersebut menekankan bahwa
anak berbakat mampu memberikan prestasi yang tinggi. Mampu belum tentu terwujud.
Contoh, ada anak-anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka yang unggul,
tetapi ada pula yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar dapat
terampil dalam prestasi yang unggul.

E. Usaha-usaha Guru untuk Mengembangkan Bakat Khusus

Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu anak-
anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah, orang tua
memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya
bahwa adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar
bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran
pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi
(perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang
berbakat. Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua
bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai
kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik. Bakat bersifat
potensial yang memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan bakat ada sejumlah
hal yang harus dilakukan oleh para guru, antara lain adalah :
a. Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman, dan membangun motivasi
belajar. Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dimana dia berbakat.

b. Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak


mengarang, anjurkan dia untuk mengambarkannya.

c. Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.


d. Berilah penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukannya sekecil apapun
usaha tersebut.

e. Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan bakat anak.

Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu pengembangan bakat
anak adalah :

a.Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.


b.Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c.Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
d.Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi
di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa
yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab,
atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.

e. Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau
menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari
tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat
kota.
f. Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti
pentas musik, museum atau galeri seni.

g. Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan
bakat mereka.

Namun, ada hal-hal yang Orang tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah
mereka memberikan respon sungguh terhadap kebutuhan anak ataukah hanya
memberikan respon kepada bakat yang dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua yang
salah dalam hal ini, yaitu adakalanya orang tua menyadari anak mereka berbakat
lantas secara menggebu-gebu memaksa anakya mengikuti latihan-latihan dengan
program yang sangat ketat. Dorongan seperti ini lambat laun akan membuat anak
menyadari bahwa orang tua mereka lebih berminat pada bakat yang mereka miliki
daripada memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan diri mereka selaku anak-
anaknya.

Anda mungkin juga menyukai