KELOMPOK 7:
AJENG AYU NINGRUM (6203111058)
ERIKSON SIMANIHURUK (6203111019)
GABBY CHINTYA S (6203111008)
GABRIEL RINDU GABE PANGIHUTAN (6203111064)
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS 1
1. Pengertian Perkembangan Bakat Khusus 1
2. Jenis-Jenis Bakat Khusus 2
3. Hubungan antara Bakat Khusus dengan Kreativitas 4
4. Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik 5
5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus 5
6. Usaha – Usaha Guru dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Bakat Khusus. 7
B. KHASUS 8
C. PEMBAHASAN 9
D. PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB 7 PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
1
2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan
faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses
belajar, dan memiliki ciri khusus.
3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prstasi
tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.
4. Bakat mencakup cirri-ciri yang dapat member kondisi atau suasana memungkinkan bakat
tersebut terealisasi, termasuk intelegensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. Bakat
adalah suatu kapasitas adalah potensi kemampuan untuk berkembang.
Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik),
seperti logika bahasa dan sejenisnya.
Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu
yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru menciptakan teknologi
terbaru dan lainnya.
3. Bakat seni
Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat
dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan
sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya.
4. Bakat psikomotorik
Bakat psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepakbola, bulu tangkis, tenis, dan
keterampilan teknik.
5. Bakat sosial
Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, mahir
berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada dua jenis bakat yaitu :
2
1. Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) seperti pada bakat music, bakat menari, olah
raga dan lain – lain.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus
misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di
bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat
yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan
membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru
muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga
mungkin saja terjadi seseorang tidak mengeahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga
tetap merupakan yang latent.
Selain itu Raven (dalam pali, 1995) juga mengelompokkan bakat khusus seseorang sebagai
berikut :
a. Bakat pemahaman verbal
Bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
b. Kemampuan numerikal
Bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
c. Skolastik
Kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. Kemampuan dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat
rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram
computer.
e. Pemahaman mekanik
Bakat tentang prinsip-prinsip umum ipa, tata kerja mesin, perkakas dan alat-alat
lainnya.
g. Bakat bahasa
3
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistis,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, dan pramuniaga.
Istilah kemampuan tercakup berbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur oleh
tes Inteligensi, prestasi dan kemampuan mental primer, dan berpikir. Sebagai contoh
ialah penalaran verbal dan numerical, kemampuan spasial, kelancaran dalam
memberikan ide, dan orisinalitas. Kemampuan ini merupakan salah satu kelompok ciri
keberbakatan disamping kreativitas dan task-comitment.
2. kreativitas
Pengikat diri terhadap tugas merupakan bentuk motivasi yang internal yang mendorong
seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun mengalami macam-
macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, karena ia telah mengikatkan diri terhadap tugas tersebut atas kehendaknya
sendiri.
Seseorang yang berbakat adalah seseorang yang memiliki ketiga ciri tersebut. Kreativitas
sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya, adalah sama pentingnya.
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena kreativitas juga
merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat. Meskipun demikian, hubungan
antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Bakat yang
rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi bakat
4
seseorang, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Hal ini tergantung pada proses
perkembangan bakat yang harusnya disertai dengan proses perkembangan kreativitas.
5
· Tes bakat berpikir abstrak adalah tes yang dipergunakan untuk bakat seseorang dalam
memecahkan masalah meskipun tanpa petunjuk yang berupa kata-kata maupun angka-angka.
· Tes bakat klerikal adalah tes yang digunakan untuk mengukur bakat seseorang dalam
memecahkan hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas ketatausahaan, seberapa cepat dan teliti
seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas tulis menulis.
b. Motivasi, rendahnya motivasi akan menyebabkan bakat tidak akan berkembang atau tidak
menonjol. Motivasi berkaitan dengan “tujuan”. Jika kurang motivasi, sedikit saja ada halangan,
sudah cukup untuk menghilangkan semangat berlatih.
c.Value, yaitu bagaimana seseorang memberi arti terhadap pekerjaan itu. Misalnya bila
seseorang memberi arti negatif terhadap pekerjaan musi, kurang dihargai, maka bakat itu juga
terhambat berkembangnya.
d. Kepribadian, anak yang berkembang sesuai bakatnya akan memiliki kepribadian yang lebih
positif dibandingkan dengan anak yang tidak sesuai bakatnya. Keadaan ini disebabkan oleh
sukses-sukses yang dialaminya, serta enggunaan bakatnya mempengaruhi penyesuaian
emosionalnya.
e. Konsep diri, ada pengaruh timbal balik antara kepribadian dengan konsep diri.
6
6. Usaha-usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan bakat khusus
(Gabriel Rindu Gabe Pangihutan)
Bakat bersifat potensial dan memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan bakat ada
sejumlah hal yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru, antara lain :
1. Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman dan membangun motivasi belajar.
Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dibidang mana bakatnya.
2. Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak
mengarang ,anjurkan dia untuk menggambarkannya.
3. Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.
4. Berilah penghargaanatau pujian atas usaha yang dilakukan sekecilapapun usaha tersebut.
5. Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan anak.
Selain itu ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu
pengembangan bakat adalah :
a. Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
b. Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c. Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
d. Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di
lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda
lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu
dia untuk menjawabnya sendiri.
e. Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau
menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu
bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.
f. Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas
musik, museum atau galeri seni.
g. Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat
mereka.
7
B. KHASUS
8
C. PEMBAHASAN
Dilihat dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Abdi adalah seorang yang
berbakat dalam hal intelektual, karena dia merupakan seorang yang brilian dengan prestasi
akademik yang bagus. Ia sering mengharumkan nama sekolah dengan berbagai medali
olimpiade yang dimenangkannya. Mulai dari olimpiade Fisika, Kimia hingga Matematika.
Namun dalam kasus tersebut kemampuan intelektualnya justru berbanding terbalik
setelah ia duduk dibangku kuliah dengan jurusan teknik. Ia menjadi mahasiswa yang pemalas
dan tak ada semangat bahkan sampai terancam drop out. Dalam kehidupan sehari-hari
sebenarnya kasus Abdi ini sering terjadi dan banyak yang bertanya-tanya mengapa seorang
yang berbakat sekarang menjadi seperti demikian, apa penyebabnya ?
9
keluarga terlalu percaya dengan kemampuan Abdi dalam hal akademik karena prestasi-
prestasi yang telah diperoleh Abdi sebelumnya orang tua cenderung membiarkan dan cuek
terhadap kuliah Abdi. Padahal sebagai orang tua tetap harus memperhatikan kedalam anak
dan tetap mengarahkan untuk menjadi lebih baik tidak boleh hanya percaya dan cuek terhadap
kondisi sang anak. Saat sang anak mulai kehilangan arah, orang tua dapat memberi masukan
dan dorongan yang dapat memberi jalan keluar dengan baik untuk anaknya.
· Faktor Internal
Faktor internal Abdi adalah dia telah kehilangan semangat belajar dan telah memfonis bahwa
dirinya telah salah mengambil jurusan kuliah sehingga menyebabkan ia menjadi pemalas dan
tidak berminat dalam kuliah, yang secara tidak langsung membatasi dirinya untuk bisa,
bersemangat dan minat kuliah.
10
D. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud.
2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan
faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses
belajar, dan memiliki ciri khusus.
3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prstasi
tinggi dalam bidang itu, jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.
4. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana memungkinkan
bakat tersebut terealisasi, termasuk inteligensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus.
”bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu” arti kapasitas adalah potensi kemampuan
untuk berkembang.
kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, bakat dibedakan menjadi :
1. Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat menyanyi ataupun melukis.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk menyalurkan kemampuan khusus.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan sekelompok sifat yang
secara bertingkat membentuk bakat. Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian
sudah bisa tampak pada usia dini, sehingga orang tua harus selalu memperhatikan minat dan
bakat yang di miliki oleh anak tersebut, dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar
anak yang mendapat didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya
,kemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan kemampuan serta
minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa mengembangkan kapabilitas untuk
belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
B. Saran
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam
segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Diharapkan orang tua jeli dalam melihat
bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal
pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai
untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang
berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan
11
juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-
lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan
bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada
dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga
memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berprestasi, baik dalam tingkat
local maupun nasional.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anggota Kelompok 7:
1. Ajeng Ayu Ningrum
2. Erikson Simanihuruk
3. Gabby Chintya S
4. Gabriel Rindu Gabe Pangihutan
13