Pembelajaran Teks Anekdot dengan Mengubah Menjadi Komik Strip Siswa Kelas
X di SMK Bina Patria 1 Sukoharjo
Article History Abstract: Pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk
Received: March 27th, 2023 mengikuti setiap kegiatan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
Revised: April 18th, 2023 menjelaskan media pembelajaran, model pembelajaran dan membuat teks
Accepted: May 20th, 2023 anekdot dengan mengubah menjadi komik strip. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskripif. Mendeskripsikan media pembelajaran dengan media youtube,
model pembelajaran dengan berbasis proyek (PJBL), serta membuat teks anekdot
dengan mengubah menjadi komik strip. Sumber data penelitian ini yaitu kegiatan
pembelajaran antara guru dan siswa dalam pembelajaran teks anekdot dengan
mengubah menjadi komik strip di SMK Bina Patria 1 Sukoharjo dipilih karena
dalam pembelajaran guru kurang inovatif dalam memilih media dan model
pembelajaran.
1218
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
untuk memberikan sarana alternatif media teks anekdot dengan aplikasi tersebut agar
pembelajaran yang dapat digunakan pada tercipta sebuah media pembelajaran yang praktis
kegiatan belajar mengajar agar penyampaian dan efektif (Octora, 2020).
materi pembelajaran dapat lebih mudah dipahami Pengembangan media pembelajaran
(Junaidi, 2019). Proses belajar siswa akan youtube bertujuan memberikan inovasi baru
mencapai hasil yang maksimal karena dengan dalam pembuatan media pembelajaran di SMK
adanya media pembelajaran yang praktis, Bina Patria 1 Sukoharjo khususnya pada materi
menarik, dan interaktif akan mempengaruhi teks anekdot. peserta didik agar memahami
proses belajar siswa. Media pembelajaran materi yang diajarkan. Banyak materi maupun
diharapkan dapat membuat siswa terangsang contoh teks anekdot yang bisa kita akses melalui
pikiran, perasaan, dan perhatiannya sehingga media youtube, sehingga materi yang
materi pembelajaran yang disampaikan lebih disampaikan dapat lebih mudah dipahami siswa
mudah tersampaikan (Rohdiana, 2022). kelas X dan di akhir pembelajaran siswa dapat
Media merupakan sebuah alternatif menulis teks anekdot dan mengubahnya menjadi
penyampaian informasi dari sumber itu sendiri ke info grafis komik strip.
penerima informasi tersebut, sehingga dapat Kegiatan menulis digunakan untuk
merangsang pikiran, jiwa menjadi semangat, menyampaikan pesan yang akan mempengaruhi
perhatian menjadi tinggi, dan kemauan peserta pembacanya untuk menemukan sebuah pesan
didik untuk belajar menjadi meningkat. Sehingga yang terkandung dalam teks anekdot tesebut.
peserta didik mampu memperoleh pengetahuan Penelitian dan pengembangan ini merupakan
dan keterampilan pada informasi yang bentuk upaya untuk menghasilkan sebuah media
disampaikan. Media dapat digunakan untuk dan model pembelajaran yang menarik, praktis,
menghubungkan maksud penyampain guru dan efektif. Upaya tersebut dilakukan untuk
dalam menyajikan suatu materi untuk diberikan mengatasi permasalahan yang terdapat di sekolah
kepada siswa. Dengan demikian media mengenai kurangnya media pembelajaran yang
merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan digunakan. Hal tersebut mengakibatkan siswa
sebuah informasi baik dalam dunia pendidikan tidak dapat memahami materi secara
maupun non pendidikan. Sedangkan model menyeluruh. Di SMK Bina Patria 1 Sukoharjo
pembelajaran mengacu pada pendekatan pada pembelajaran teks anekdot permasalahan
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di yang didapatkan juga mengenai media
dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap pembelajaran sehingga peneliti mengatasi
dalam kegiatan pengajaran. Jadi model masalah tersebut dengan membuat media
pembelajaran adalah prosedur atau pola pembelajaran yang praktis, efektif, dan interaktif
sistematis yang digunakan sebagai pedoman agar peserta didik dapat memahami materi yang
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Octavia, disampaikan oleh guru melalui media youtube.
2020). Diharapkan hasil belajar pada materi teks
Komik merupakan suatu ilustrasi yang anekdot mencapai yang maksimal, sehingga
lengkap dengan sebuah tokoh. Biasanya komik siswa dapat menulis sebuah teks anekdot lengkap
dibuat dalam bentuk media cetak seperti buku dengan strukturnya.
atau gambar. Komik juga menyimpan pesan
secara tidak langsung beserta makna di dalamnya METODE
(Pramesti et al., 2020). Sehingga karakteristik
komik relevan dengan materi teks anekdot. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Materi teks anekdot mengarah pada rangsangan adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu prosedur
siswa untuk mengetahui pesan dan makna tersirat penelitian yang menghasilkan data deskriptif
yang ada di dalam teks tersebut. Peneliti berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
mengembangkan media pembelajaran angka, dari orang-orang atau perilaku yang
menggunakan media youtube untuk diamati. Dengan demikian laporan penelitian
memanfaatkan teknologi sebagai media akan berisi kutipan-kutipan untuk memberi
pembelajaran dan dengan model pembelajaran gambaran penyajian laporan tersebut. Data
berbasis proyek untuk meningkatkan kreatifitas berasal dari wawancara, catatan lapangan,
siswa dengan membuat suatu karya anekdot yang dokumen pribadi, catatan atau memo, dan
menarik. Berdasarkan hal tersebut peneliti dokumen resmi lainnya. Dengan metode ini
memaksimalkan pembuatan media pembelajaran diperoleh data berupa tingkah laku, ucapan,
1219
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
kegiatan dan perbuatan lainnya yang berlangsung kreatifitasnya dengan mengubah menjadi komik
dalam suatu penerapan metode saat proses strip atau komik potangan.
pembelajaran berlangsung (Fadli, 2021). Selama tahap pendahuluan berlangsung,
Penelitian ini dilakukan satu bulan di bulan pembelajaran sudah terlaksana dengan optimal.
Mei 2023. Dalam penelitian ini dimaksudkan Para siswa responsif saat guru mengajukan setiap
agar dapat menggambarkan dengan rinci pertanyaan, meskipun kadang-kadang mereka
kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa masih dibantu dalam menjawab dan
dengan mengamati media pembelajaran yang mengemukakan pendapat. Dalam
digunakan, model pembelajaran yang digunakan mengungkapkan pendapat, siswa sudah memiliki
serta cara membuat teks anekdot dengan keyakinan pada kemapuan sendiri sehingga
mengubah menjadi komik strip siswa kelas X di memunculkan kepercayaan diri pada diri siswa.
SMK Bina Patria 1 Sukoharjo. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
siswa selalu terlibat dalam aktivitas, seperti
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanya jawab, merespon dengan mengangkat
tangan (Kristiyanto, 2020).
Proses Pelaksanaan Pembelajaran Teks Anekdot Hal ini tidak terlepas dari peran guru
Dengan Mengubah Menjadi Komik yang selalu memfasilitasi dan memberi
Menggunakan Media Youtube dan Model kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung
Pembelajaran Berbasis Proyek dalam setiap kegiatan pembelajaran. Selama
Tahapan 1 Pembelajaran (Pendahuluan) proses pembelajaran suasana kelas terlihat lebih
Pada kegiatan pendahuluan, jumlah serius. Dikarenakan kelas tersebut termasuk kelas
peserta didik ada 36 orang, kegiatan diawali yang baik dalam proses pembelajaran. Selama
dengan ketua kelas menyiapkan seluruh siswa guru menjelaskan, para siswa sudah terlihat
sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya, menyimak dengan sungguh-sungguh. Peserta
seluruh siswa mengucapkan salam kepada guru. didik cepat tanggap ketika menerima instruksi
Para siswa memperhatikan saat guru mengecek apapun oleh guru.
kehadiran siswa.
Seluruh siswa terlihat menyimak dan Tahapan 2 Pembelajaran (Kegiatan Inti)
mendengarkan saat guru memberikan motivasi Kegiatan inti ini memuat langkah-
sebelum pembelajaran. Setelah guru langkah dari model pembelajaran Project Based
menyampaikan motivasi, para siswa terlihat Learning (PjBL). Kegiatan inti pada model
menyimak guru menyampaikan materi pembelajaran PjBL terdiri dari 6 tahapan: 1)
pembelajaran yang akan dipelajari hari ini. Guru Penentuan pertanyaan mendasar, 2) Mendesain
bertanya mengenai pembelajaran sebelumnya. perencanaan, 3) Menyusun jadwal, 4) Memonitor
Materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa dan kemajuan proyek, 5) Menilai hasil, dan
merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya 6) Mengevaluasi pengalaman (Ismayani et al.,
yaitu pembahasan mengenai pengertian, kaidah 2019).
dan kebahasaan teks anekdot. Sebelum a. Penentuan Pertanyaan Mendasar
melanjutkan pembelajaran guru meminta para Tahap penentuan pertanyaan mendasar
siswa untuk mengulang materi sebelumnya. atau dapat disebut penentuan proyek adalah
Siswa dan guru melakukan tanya jawab langkah awal dalam proses pelaksanaan model
mengenai materi minggu lalu sebelum Project Based Learning (PjBL). Langkah ini
melanjutkan pembelajaran. Setelah kegiatan dilakukan setelah guru menerangkan materi teks
tanya jawab guru dan siswa seputar materi pada anekdot di pertemuan sebelumnya (Candra et al.,
pertemuan sebelumnya (Pratiwi & Ariesta, 2019). Penentuan proyek meliputi guru bersama
2018). siswa menentukan topik atau tema proyek yang
Dalam pembelajaran kali ini guru sesuai dengan KD pembelajaran yang sedang
menggunakan media youtube untuk dipelajari. Sebelum menentukan tema apa yang
melaksanakan proses pembelajaran. Youtube akan dipilih, sebelumnya guru mengulang
nantinya akan menjadi referensi siswa dalam kembali beberapa contoh teks anekdot, yang
membuat teks anekdot dengan menonton video bertujuan agar peserta didik masih mengingat dan
potongan stand up comedy Indonesia. Setelah benar-benar dapat membuat teks anekdot sesuai
mendapat referensi dan siswa membuat teks dengan kaidah dan kebahasaan teks anekdot yang
anekdot nantinya para siswa dituntut benar.
1220
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
Setelah guru memberikan beberapa dirancang. Guru memberikan batasan jadwal agar
contoh teks anekdot, guru memberikan tema atau proyek selesai di waktu yang tepat, sehingga
topik yang ada dalam contoh potongan standup proses pembelajaran pun berjalan dengan baik.
comedy di youtube. Sebelum lanjut pada tahap Pada tahap ini peserta didik juga diperbolehkan
selanjutnya beberapa siswa tidak paham dengan untuk bertanya kepada guru tentang hal yang
contoh yang ada di youtube (Laun, 2023). belum dipahami. Siswa juga boleh meminta
Dikarenakan ciri teks anekdot tidak sesuai bantuan kepada guru dalam proses menyusun
dengan apa yang dimaksud. Selanjutnya guru jadwal pelaksanaan proyek.
menjelaskan contoh yang berkenaan dengan
cerita lucu lainnya yang dapat dijadikan sebuah d. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan
teks anekdot yang menarik. Setelah siswa monitoring guru
mengerti bagaimana referensi yang ada di Selanjutnya langkah keempat yakni
youtube dengan ciri kebahsaan teks anekdot, penyelesaian proyek dilakukan di dua pertemuan
kemudian guru dapat melanjutkan tahapan dari kedepan, siswa diminta untuk menyelesaikan
model pembelajaran Project Based Learning proyek dengan fasilitas dan monitoring guru
(PJBL). dalam melaksanakan rancangan proyek yang
telah dibuat. Masing-masing kelompok mencari
b. Perencangan langkah-langkah penyelesaian ide agar proyek yang mereka kerjakan
proyek mendapatkan hasil yang baik. Guru juga
Merancang langkah-langkah penyelesaian memperbolehkan peserta didik mencari referensi
proyek dilakukan secara berkelompok seperti di internet (Habibah & Laila, 2022).
identiknya model pembelajaran tersebut yang
bersifat proyek, namun tidak menutup e. Publikasi dan penilaian hasil
kemungkinan bahwa model ini juga dapat Penyusunan laporan dan publikasi teks
dilakukan secara individu disebabkan proses anekdot dan diubah menjadi komik strip adalah
pembelajaran online seperti saat pandemik waktu langkah selanjutnya pada pelaksanaan model,
lalu. Langkah-langkah penyelesaian proyek pada langkah ini dilakukan di dua pertemuan kedepan
langkah kedua yang dapat dilihat dari (Fuadin & San Fauziya, 2022). Guru
pengamatan pelaksanaan guru dalam memfasilitasi peserta didik mempresentasikan
menerapkan model Project Based Learning dan mempublikasikan hasil karya teks anekdot
yakni: (a) Guru membagi beberapa kelompok, (b) yang diubah menjadi komik strip.
Kemudian memberikan topik/tema dan (c) Guru
membebaskan peserta didik untuk menuangkan f. Evaluasi proses dan hasil proyek
ide sekreatif mungkin (Alwi et al., 2021). Evaluasi proses dan hasil proyek adalah
Saat diskusi kelompok, terlihat seluruh langkah akhir pada pelaksanaan model. Langkah
anggota kelompok saling bertukar pendapat ini dilakukan di pertemuan keempat. Guru dan
dalam mendiskusikan tugas mengenai teks siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
anekdot dengan tema bebas. Saat mengerjakan hasil tugas proyek (Nirmayani & Dewi, 2021).
tugas kelompok, seluruh siswa terlihat berusaha Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mengerjakan tugas semaksimal mungkin. Pada mempresentasikan hasil kerja kelompok.
tahap ini peserta didik juga diperbolehkan untuk Selanjutnya kelompok 3 menjadi kelompok
bertanya tentang hal yang belum dimengerti. terakhir yang melakukan presentasi. Setiap
kelompok beranggotakan enam orang. Selama
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek presentasi, seluruh siswa tampak memperhatikan
Selanjutnya langkah ketiga yakni kelompok yang maju.
penyusunan jadwal pelaksanaan proyek yang Dari pengamatan di kelas X TKJ 2,
dilakukan di pertemuan ketiga. Penyusunan langkah-langkah penerapan model pembelajaran
jadwal pelaksanaan proyek adalah langkah Project Based Learning (PjBL) berjalan secara
selanjutnya pada pelaksanaan model (Azizah & sistematis atau berurutan. Penerapan dilakukan
Widjajanti, 2019). Para siswa menyusun jadwal sesuai dengan langkah-langkah model
pelaksanaan proyek di kelompoknya masing- pembelajaran Project Based Learning (PJBL).
masing. Guru memberikan pendampingan Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model
kepada peserta didik dalam melakukan Project Based Learning (PJBL), kegiatan inti
penjadwalan semua kegiatan yang telah yang dimulai dengan tahap penentuan pertanyaan
1221
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
mendasar atau dapat disebut penentuan proyek dikarena proses pembelajaran bersifat diskusi
adalah langkah awal dalam proses pelaksanaan kelompok. Dengan sifat belajar diskusi kelompok
model Project Based Learning (PJBL). Siswa peserta didik dibagi secara acak, anggota
bersama guru menentukan tema atau topik untuk kelompok beranggotakan siswa yang pintar,
langkah awal membuat teks anekdot, guru cukup pintar dan kurang pintar, sehingga para
menentukan tema bebas dengan referensi video siswa dapat saling melengkapi satu sama lain
standup comedy di youtube (Rahmasari & Dedi dalam menuangkan ide-idenya. Sehingga
Futra, 2022), hal ini diharapkan agar siswa dapat nantinya hasil karya peserta didik menjadi lebih
mengungkapkan kritik sosial sekaligus dapat bervariasi.
berkomentar tentang keadaan atau fenomena
yang terjadi di Indonesia melalui teks anekdot. Tahapan 3 Pembelajaran (Kegiatan Penutup)
Kemudian langkah selanjutnya Sebelum menutup pembelajaran, guru
penyusunan jadwal penyelesaian proyek. Dapat menyampaikan hasil dari pekerjaan mereka.
disimpulkan peserta didik diberi waktu satu Seluruh siswa menyimak guru saat menyebutkan
minggu untuk menyelesaikan proyek atau proyek kelompok yang mendapatkan nilai yang paling
di evaluasi dan di presentasikan di pertemuan bagus. Pada kegiatan penutup, peserta didik
keempat. Waktu pembuatan terbilang cepat diminta untuk menyimpulkan pembelajaran
dikarenakan pembagian kelompok dengan dibantu oleh guru. Dua siswa diminta untuk
anggota yang cukup banyak sehingga tema bebas menyimpulkan, satu siswa perempuan dan satu
dipilih dengan waktu yang sedikit. Hal ini siswa laki-laki. Kemudian siswa lain menyusul
diharapkan peserta didik dapat berpikir kritis dan mengumpulkan jawaban, seluruh peserta didik
saling bekerja sama dalam penyelesaian proyek. bersam-sama menyebutkan materi yang sudah
Setelah penyusunan jadwal peserta didik dipelajari. Kemudian pembelajaran di tutup
kemudian menyelesaikan proyek dengan fasilitas dengan mengucapkan salam kepada guru
dan monitoring guru. Guru tidak lepas tangan (Zuraida & Suryani, 2022).
dalam penyelesaian proyek. Guru menjadi Pada akhir pembelajaran guru
mentor dalam penyelesaian proyek, peserta didik memberikan evaluasi terkait pembelajaran. Guru
boleh bertanya atau meminta bantuan dalam meminta peserta didik untuk menyimpulkan
proses penyelesaian proyek kepada guru, hal ini pembelajaran dari awal hingga akhir. Sehingga
bertujuan agar karya yang dihasilkan nantinya dapat dilihat peserta didik masih ingat dan paham
dapat maksimal. Selanjutnya penyusunan dengan pembelajarn yang telah diajarkan.
laporan, siswa diminta untuk membuat laporan Evaluasi merupakan proses untuk menentukan
dari pembuatan proyek yang berlangsung tingkatan pencapaian hasil belajar peserta didik.
sehingga guru dapat melihat bagaimana para Pada evaluasi pembelajaran Project Based
siswa menyelesaikan proyeknya. Laporan inilah Learning (PJBL) pada teks anekdot ditemukan
nantinya juga dapat dijadikan guru sebagai bahwa adanya pengaruh dari pelaksanaan model
indikator apakah peserta didiknya telah paham pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
dalam penyusunan teks anekdot dengan sktruktur referensi dari video standup comedy youtube
dan kaidah kebahasaan yang benar. Kemudian pada pembelajaran menulis teks anekdot diubah
langkah terakhir evaluasi dan presentasi. Peserta menjadi komik terletak pada bagaimana siswa
didik diminta untuk mempresentasikan hasil mengerti dan paham dengan materi yang
karyanya di depan teman lainnya, agar peserta diajarkan (Amini & Damayanti, 2021). Pengaruh
didik yang lain dapat melihat sekaligus model tersebut terlihat dari hasil karya peserta
mengevaluasi karya temannya. Peserta didik juga didik setelah menggunakan model Project Based
boleh mengomentasi hasil karya peserta didik Learning (PJBL), ide dan isi dari teks anekdot
yang lain, yang bertujuan untuk mengevalusi lebih bervarisi karena peserta didik membuat teks
hasil karya yang telah dibuat. anekdot secara berkelompok sehingga ide-ide
Jadi, dapat disimpulkan pada kegiatan yang tertuang dapat bersama-sama di rancang
inti, guru bersama siswa telah melaksanaan menjadi hasil karya yang kreatif dan bervariasi.
proses pembelajaran dengan model Project Based Pada kegiatan inti, guru menerapkan
Learning (PJBL) dengan menggunakan media model pembelajaran Project Based Learning
youtube, sesuai dengan langkah-langkah model (PJBL) telah sesuai dengan enam langkah
Project Based Learning (PJBL). Dari penelitian penerapan model tersebut. Dalam proses
dapat dilihat bahwa siswa menjadi lebih aktif pembelajaran, guru mampu menciptakan suasana
1222
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
1223
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
sehingga diperoleh hasil yang lebih menyakinkan Inovasi Pendidikan Kimia, 13(2), 2437–
serta sebagai sumbangan bagi guru untuk 2446.
peningkatan mutu pendidikan https://doi.org/10.15294/jipk.v13i2.19562
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode
UCAPAN TERIMA KASIH penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–
54.
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
yang telah memberikan kesempatan untuk Fuadin, A., & San Fauziya, D. (2022).
menyelesaikan artikel ini. Terima kasih yang Implementasi model project based learning
sebesar-besarnya team penulis sampaikan kepada dalam mata kuliah wajib umum bahasa
semua pihak yang telah membantu terlaksananya Indonesia. Semantik, 11(1), 101–110.
penelitian ini sehingga berjalan lancar. Retrieved from http://www.e-
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/sem
REFERENSI antik/article/view/2938
Habibah, A., & Laila, R. R. (2022). Penerapan
Alwi, A., Rozak, A., & Wiradinata, R. (2021). Model Pembelajaran Project Based
Penguatan Aspek Kreativitas Melalui Learning dalam Meningkatkan Motivasi
Pembelajaran Menulis Teks Narasi Dengan Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTS
Model Berbasis Proyek. Jurnal Tuturan, Negeri 1 Balikpapan. Retrieved from
10(1). https://repository.uinsi.ac.id/handle/12345
http://dx.doi.org/10.33603/jt.v10i1.5227 6789/2941
Amini, A., & Damayanti, M. I. (2021). Ismail, N. (2018). Stand Up Comedy Sebagai
Pengembangan Media Komik Digital Media Kritik Sosial Terhadap Pemerintah
Untuk Meningkatkan Keterampilan (Analisis Wacana Video Stand Up Comedy
Mendongeng Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Arie Kriting). Universitas Siliwangi.
Jpgsd, 9(6), 2670–2684. Retrieved from Retrieved from
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurna http://repositori.unsil.ac.id/166/
l-penelitian-pgsd/article/view/40837 Ismayani, R. M., Sukawati, S., & Permana, A.
Aulia, G. A., & Umar, A. (2019). Hubungan (2019). Analisis Hasil Observasi Penerapan
Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Model Project Based Learning Dalam Mata
dengan Kemampuan Menulis Teks Kuliah Menulis Bahan Ajar. Jurnal Ilmiah
Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 4 P2M STKIP Siliwangi P2M STKIP
Medan. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Siliwangi, 6(2), 1–6.
Sastra Indonesia, 8(1), 104–115. Retrieved https://doi.org/10.22460/p2m.v6i2p%25p.1
from 421
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jp Junaidi, J. (2019). Peran Media Pembelajaran
bsi/article/view/24018 Dalam Proses Belajar Mengajar. Diklat
Azizah, I. N., & Widjajanti, D. B. (2019). Review : Jurnal Manajemen Pendidikan
Keefektifan pembelajaran berbasis proyek Dan Pelatihan, 3(1), 45–56.
ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan https://doi.org/10.35446/diklatreview.v3i1.
berpikir kritis, dan kepercayaan diri siswa. 349
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6(2), Kristiyanto, D. (2020). Peningkatan kemampuan
233–243. berpikir kritis dan hasil belajar matematika
http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v6i2.1592 dengan model Project Based Learning
7 (PJBL). Mimbar Ilmu, 25(1), 1–10.
Budiman, B. (2022). Pemanfaatan Media Sosial https://doi.org/10.23887/mi.v25i1.24468
sebagai Media Pembelajaran Bahasa Laun, E. A. (2023). ANALISIS REFERENSI
Indonesia. EUNOIA (Jurnal Pendidikan PERSONA PADA VIDEO YOUTUBE
Bahasa Indonesia), 2(2), 149. STAND UP COMEDY ABDUR ARSYAD:
https://doi.org/10.30821/eunoia.v2i2.2098 KAPAL TUA TANPA ARAH. Universitas
Candra, R. A., Prasetya, A. T., & Hartati, R. Timor. Retrieved from
(2019). Analisis kemampuan berpikir http://repository.unimor.ac.id/id/eprint/468
kreatif peserta didik melalui penerapan Masruroh, N. (2018). Kemampuan Menulis Teks
blended project based learning. Jurnal Anekdot Siswa Kelas X1Ma Miftahul Ulum
1224
Wijiyanto et al., (2023). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8 (2): 1218 – 1225
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1438
1225