Disusun Oleh:
Kelompok 3
2021
KATA PENGANTAR
Shalawat dan salam tidak akan lupa untuk senantiasa kita haturkan kepada
junjungan Nabi Agung kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang merupakan
wujud teladan umat islam dalam seluruh sikap kesehariannya yang berorientasi
kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari sejarah kita bisa lihat bagaimana pentingnya retorika bagi kehidupan
manusia. Walaupun ilmu retorika baru berkembang sekitar abad ke-20 sebagai
cabang dari ilmu komunikasi, tetapi retorika sudah dipraktekkan orang sejak
zaman Yunani kuno (SM) sampai sekarang di era modern ini. Untuk
kelanjutannya dari zaman Romawi, Renaissance sampai zaman modern,
keberadaan retorika selalu mendapatkan tempat terhormat dalam sejarah
peradaban manusia karena berdampingan bukan hanya secara politik saja, tetapi
juga dengan penyebaran agama dan pemasaran produk industri atau perusahaan.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Retorika pada masa ini selalu berkaitan dengan kenegarawanan. Para ora-
tor umumnya terlibat dalam kegiatan politik. Ketika demokrasi Romawi men-
galami kemunduran dan kaisar demi kaisar memegang pemerintahan, “mem-
bicarakan” diganti dengan “menembak”. Retorika tersingkir ke belakang. Para
kaisar tidak senang mendengar orang pandai berbicara.
Abad pertengahan sering disebut abad kegelapan, begitupun buat retorika.
Ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah
karena dirumuskan oleh orang Yunani dan Romawi yang mereka dianggap
penyembah berhala. Dalam On Christian Doctrine (426), dijelaskan bahwa
pengkhotbah harus sanggup mengajar, menggembirakan, dan menggerakan –
yang oleh Cicero disebut sebagai kewajiban orator. Untuk mencapai tujuan Kris-
ten, yakni mengungkapkan kebenaran, maka harus mempelajari teknik menyam-
paikan pesan.
Satu abad kemudian, di Timur muncul peradaban baru. Seorang Nabi
menyampaikan firman Tuhan, “Berilah mereka nasihat dan berbicaralah kepada
mereka dengan pembicaraan yang menyentuh jiwa mereka” (QS. An-Nisa/4:63).
Ia sendiri seorang pembicara yang fasih dengan kata-kata singkat yang mengan-
dung makna yang padat. Para sahabatnya bercerita bahwa ucapannya sering
menyebabkan pendengar berguncang hatinya dan berlinang air mata. Ia sangat
memperhatikan orang-orang yang dihadapinya dan menyesuaikan pesannya den-
gan keadaan mereka. Salah seorang sahabatnya, Ali bin Abi Thalib, mewarisi il-
munya dalam berbicara. Khotbah-khotbahnya dikumpulkan oleh para pengikutnya
dan diberi judul Nahj al- Balaghah (Jalan Balaghah). Balaghah menjadi disiplin
ilmu yang menduduki status yang mulia dalam peradaban Islam. Kaum Muslimin
menggunakan balaghah sebagai pengganti retorika.1
1
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011),
hlm. 10-11.
3
B. Sejarah Retorika pada Abad Modern
2
Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 35.
4
Dan terdapat tiga aliran dalam retorika modern, Aliran pertama retorika
dalam masa modern ini, lebih menekankan proses psikologis, dikenal dengan ali-
ran epistemologis. Epistemologi membahas pengetahuan, asal-usul, sifat, metode,
dan batas-batas pengetahuan manusia. Para pemikir epistemologis berusaha
mengkaji retorika klasik sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang
membahas proses mental).
1. James A Winans
3
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, … p. 13
4
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, … p. 14
5
2. Charles Henry Woolbert
4. Alan H. Monroe
6
mulai meluas dan tersebar di antara kaum awam, dan masa sesudah Revolusi
Prancis adalah puncaknya.5
a. Masa kejayaan Ratu Elisabet (Dimasa ini ilmu retorika berkembang pesat
di Inggris berkat pengaruh Humanisme)
b. Selama Revolusi Puritanis
c. Masa jaya antara abad ke-17 dan ke-19
7
tokohnya ada Henry Fox (1705-1774), Edmund Burke (1729-1797), dan William
Gerard Hamilton (1729-1196).
Masa peralihan dari gaya bicara arstoraktis ke demokratis. Pada masa ini
ada pusat pembinaan ilmu retorika di universitas, seperti Oxford dan Cambridge.
Disini juga terbentuk “kelompok debat”.
2.a
Francis
Penulis buku tentang penilaian
Bacon mengenai ilmu retorika yang
berjudul Kemajuan dalam Belajar
(1561-1626)
(1905).
8
5.b Seorang penyair yang menguasai
ilmu seni berbicara dengan baik.
John
Dalam bukunya Das Verlorene
Milton Paradies, ia membuat sintesis
antara politik dan agama dengan
(1608-1674)
mempergunakan ilmu retorika.
Agama dan politik harus saling
melengkapi.
6.c Anak dari William Pit Senior pada
usia 24 tahun sudah menjadi PM
William Pit
Kerajaan Inggris dan tampil sebagai
Senior dan ahli pidato improvisasi brilian di
Junior hadapan DPR mengenai
penghapusan perdagangan budak
(1792).
7.e Seorang politikus dari Wales yang
David menampilkan ilmu retorika modern
yang bersifat populer. Ia berpidato
Llyod G
di depan massa untuk
(1863-1945) membangkitkan nasionalisme. Ia
juga menaklukkan lawan politiknya
melalui seni berbicara.
8.e Ia politikus Inggris yang ahli pidato
W. S terbesar dan penyambung lidah
Churchill rakyat Inggris. Pidato yang terkenal
berjudul “Darah, Keringat, dan Air
(1874-1965) mata”. Ia menggunakan kata-kata
sebagai senjata yang ampuh.
Terjadi masa suram yakni bergolaknya perang saudara. Masalah yang di-
hadapi yaitu penghapusan perdagangan budak di negara bagian selatan.
9
No. Gambar Nama Penjelasan
Patrick
Seorang gubernur yang menyeru
1.a Henry
tentang “Kebebasan dan
(1736-1799) Kematian”
Quincy
Presiden AS ke-6 yang merupakan
2.a Adams
seorang profesor retorika.
(1767-1848)
Thomas
Seorang pemikir terbesar
3.a Jeferson
menyusun dekrit kemerdekaan AS
(1743-1926) tahun 1776.
James
Presiden ke-5 yang mencetuskan
4.a Monroe
doktrin monroe yang disusun
(1758-1831) bersama John Q. A.
10
Seorang senator dan demagog
Daniel terbesar. Pada pidatonya
Webster (7/3/1850), ia mencoba untuk
7.b
meyakinkan rakyat Amerika, agar
(1182-1857)
tetap mempertahankan persatuan
bangsa.
Presiden AS ke-16. Pidato
terkenalnya ketika meresmikan
Abraham
Taman Pahlawan Gettysburg
8.b Lincoln
mengenai “pemerintahan dari
(1809-1865) rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat tidak akan lenyap dari muka
bumi ini”. (19/11/1863)
Presiden ke-26. Pidato terkenalnya
Theodore
ketika Terusan panama
9.c Roosevelt
dipermasalahkan. Ia juga seorang
(1858-1919) politikus yang memiliki taktik
besar dalam masalah luar negeri.
J. F
Seorang orator dan presiden ke-35.
11.c Kennedy
Berhasil mengalahkan nixom
(1917-1963) dalam debat calon presiden.
11
pesat. Selanjutnya, retorika dijadikan wadah untuk menanam pengaruh di antara
rakyat Jerman, khususnya kalangan generasi muda.
No
Gambar Nama Penjelasan
.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sangat menghimbau untuk para pembaca agar dapat memahami isi
makalah ini dengan baik, sehingga para pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan agar dapat mengamalkannya kepada orang lain dengan ilmu yang
sudah didapatkannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, G. (2013). Retorika Praktis: Teknik dan Seni Berpidato (1 ed.). 2003: PT
Rineke Cipta.
14