Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH ILMU KOMUNIKASI, PENGERTIAN ILMU DAN


PENGERTIAN ILMU KOMUNIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah


Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu:
Oktri Permata Lani, S.I.Kom., M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 1


WIRANDA WULANDARI 1830405016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yangk kita nanti-nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allahh SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran , sehingga penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas terstruktur di mata kuliah Ilmu
Komunikasi dengan judul “Sejarah Ilmu Komunikasi, Pengertian Ilmu dan
Pengertian Ilmu Komunikasi".

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Batusangkar, 5 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan Masalah............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Sejarah Ilmu Komunikasi.............................................................................3

B. Pengertian Ilmu..........................................................................................10

C. Pengertian Ilmu Komunikasi......................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. Simpulan....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu komunikasi dalam beberapa tahun terakhir mengalami
perkembangan semakin cangkih dalam beberapa aspek. Hal ini mendorong
berbagai kalangan di masyarakat untuk meningkatkan potensinya dalam
berbagai aspek. Persaingan merebak kemana-mana, mulai dari persaingan
sosial, usaha bahkan persaingan dalam perdagangan.
Sehingga dalam hal ini berkomunikasi menjadi salah satu factor yang
sangat diperlukan untuk mengembangkan itu semua. Dengan komunikasi
dapat menghubungan apapun yang dilakukan manusia terhadap manusia lain.
Komunikasi pada dasarnya dapat terjadi dalam berbagai konteks
kehidupan, peristiwa komunikasi dapat berlangsung di kehidupan manusia,
binatang, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Namun yang di bahas dalam
makalah ini di fokuskan kepada peristiwa komunikasi dalam konteks
hubungan antar manusia atau komunikasi antar manusia.
Peristiwa komunikasi yang diamati dalam ilmu komunikasi sangat luas
dan kompleks karena menyangkut berbagai aspek sosial, ekonomi dan politik
dari kehidupan manusia. Oleh karena itu ilmu komunikasi merupakan cabang
ilmu pengetahuan yang termasuk kedalam kelompok ilmu-ilmu sosial.
(Djuarsa Sendjaja: 1)
Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang berlangsung dari waktu
ke waktu, telah memberikan pengaruh terhadap cara-cara manusia
berkomunikasi. Komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya,
menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara
pemikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia lainnya, sehingga
komunikasi membuat cakrawalah seseorang menjadi luas.
Didalam makalah ini penulis akan membahas sejarah ilmu komunikasi,
mulai dari tradisi retorika sampai periode teknologi komunikasi, penulis juga
membahas pengertian ilmu dan pengertian ilmu komunikasi.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah ilmu komunikasi ?
2. Apa pengertian ilmu ?
3. Apa pengertian ilmu komunikasi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan sejarah Ilmu komunikasi
2. Untuk menjelaskan pengertian ilmu
3. Untuk menjelaskan pengertian ilmu komunikasi
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Sejarah Ilmu Komunikasi


Ilmu komunikasi merupakan salah satu ilmu yang termasuk kedalam
kelompok ilmu sosial. Secara umum sejarah ilmu komunikasi dibagi menjadi
empat tahapan, yaitu :
1. Periode Tradisi Retorika
Perkembangan lahirnya ilmu komunikasi dapat ditelusuri sejak
peradaban Yunani Kuno beberapa ratus tahun Sebelum Masehi. Sebutan
“komunikasi” dalam konteks arti yang berlaku sekarang ini memang
belum dikenal saat itu. Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah
“retorika”.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada
sebelum zaman Yunani (Golden, 1978; Fross, 1985; Forsdale, 1981).
Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada tokoh-
tokoh retorika seperti Kagemni dan PtahHotep. Namun demikian, tradisi
retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan terorganisasi baru
dilakukan di Zaman yunani Kuno dengan perintisnya Aristotle (Golden,
1987).
Pengertian “retorika” menurut Aristotle, menunjukkan kepada
segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut, Aristotle
menyatakan bahwa retorika mencakup tiga unsur, yakni:
a) ethos (kredibilitas sumber),
b) pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan
c) logos ( hal yang menyangkut fakta).

Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristotle, menuntut tiga


faktor, yakni kredibilitas dan pelaku komunikasi yang melakukan kegiatan
persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/perasaan dari pihak yang
menjadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang
mendukung (logika).
Pokok-pokok pikiran Aristotle ini kemudian dikembangkan lagi
oleh Cicero dan Quintilian. Mereka menyusun aturan retorika yang
meliputi lima (5) unsur:
a) invento (urutan argumentasi),
b) dispositio (pengaturan ide),
c) etoquito (gaya bahasa),
d) memoria (ingatan), serta
e) pronunciatio (cara penyampaian pesan).

Lima unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan faktor-


faktor penentu keberhasilan usaha persuasi yang dilakukan seseorang.
Tokoh-tokoh retorika lainnya yang dikenal pada zaman itu adalah Coraz,
Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan, studi retorika ini secara institusional
semakin mapan, khususnya di negara-negara Inggris, Perancis, dan
Jerman. Tokoh-tokoh yang terkemuka pada masa ini, antara lain Thomas
Wilson, Francis Bacon, Rene Descartes, Jhon Locke, Giambattista Vico,
dan David Hume.
Dalam akhir abad ke-18, pninsip-pninsip retorika yang
dikemukakan oleh Aristotle, Cicero dan Quantilian ini, kemudian menjadi
dasar bagi bidang kajian speech communication (komunikasi ujaran) dan
rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya
persuasi. Pengertian retorika sekarang ini menunjukkan pada “kemampuan
manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama
lainnya.” Tokoh-tokoh retorika yang terkenal pada saat ini antara lain: LA
Richards, Richard M. Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall
McLuhan, Michel Foucault, Jurgen Habermas, Emesto Grassi, dan Chaim
Perelman. (Djuarsa Sendjaja: 14-15)
2. Periode Pertumbuhan : 1900- Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial
barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke-19. Sedikitnya ada
tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Pertama, adalah
penentuan teknologi komunikasi seperti telepon, telegrap, radio, TV.
Kedua, proses industrialisasi dan modernisasi yang terjadi di negara-
negara Eropa Barat dan Amerika. Ketiga, pecahnya perang dunia I dan II.
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah pada bidang kajian ilmu
komunikasi yang terjadi di masa ini.
Secara umum, bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang
pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan
masalah-masalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam
kehidupan sosial, analisis psikologi sosial komunikasi, komunikasi dan
pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
Pada masa itu, bidang kajian komunikasi dan bidang kehidupan
sosial mulai berkembang sejalan dengan proses modernisasi yang terjadi.
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan kontribusi yang
nyata terhadap perubahan sosial. Penelitian-penelitian empiris dan
kuantitatif mulai banyak dilakukan dalam mengamati proses dan pengaruh
komunikasi.
Di bidang pengkajian komunikasi dan pendidikan misalnya, aspek-
aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam
pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi, serta
reading and listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi
komersial, dampak iklan terhadap khalayak serta aspek-aspek lainnya
yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan
tumbuhnya industri periklanan dan penyiaran (broadcasting). (Endri
Listiani, 2015: 4-5)
3. Periode Konsolidasi: Perang Dunia II – 1960-An
Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960-an disebut
sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987).
Karena pada masa ini konsolidasi pendekatan ilmu komunikasi sebagai
suatu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner (mencakup
berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh
tiga (3) hal, yaitu:
a) adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara
seragam.
b) munculnya buku-buku yang membahas tentang pengertian dan proses
komunikasi.
c) adanya konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses komunikasi.
Pendekatan komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas
disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya karena
disadari bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang
kompleks.
Sedikitnya ada tujuh tokoh yang punya andil besar dalam periode
ini. Mereka adalah Claude E, Shannon, Norbert Wiener, Harold Lasswell
(ahIi ilmu politik), Paul F. Lazarsfeld, dan Wilbur Schramm. Harold D.
Lasswell (ahli ilmu politik), Paul F. Lazarsfeld (ahli sosiologi), Kurt
Lewin dan Carl I. Hoviand (keduanya ahli psikologi sosial), disebut oleh
Wilbur Schramm sebagai the founding fathers (para pendiri dan perintis)
ilmu komunikasi. Disebut demikian karena pokok-pokok pikiran mereka
dipandang sebagai landasan bagi pengembangan teori-teori komunikasi.
Wilbur Schramm sendiri dipandang sebagai institutionalizer, yakni
yang merintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang
kajian akademis. Karena jasanyalah pengembangan bidang kajian
komunikasi menjadi suatu disiplin ilmu sosial yang mapan dan melembaga
menjadi terealisasi. Institute of Communication Research yang didirikan
Schramm di Illonis pada tahun 1947, merupakan lembaga pendidikan
tinggi ilmu komunikasi yang pertama di Amerika Serikat. Sementara itu,
dua tokoh lainnya, yakni Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut
sebagai “insinyur-insinyur komunikasi”.
lstilah Mass Communication (Komunikasi Massa) dan
Communication Research (Penelitian Komunikasi) mulai banyak
dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan
dibagi dalam beberapa bidang tataran, yaitu komunikasi intrapribadi,
komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan organisasi,
komunikasi macro-sosial serta komunikasi massa. Lebih lanjut, sejalan
dengan kegiatan pembangunan yang terjadi di seluruh negara, termasuk
negara-negara berkembang studi-studi khusus tentang peranan dan
kontribusi komunikasi dalam proses perubahan sosial, difusi inovasi, juga
mulai banyak dilakukan. (Djuarsa Sendjaja: 16-17)

4. Periode Teknologi Komunikasi : 1960-An Sampai Sekarang


Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks
dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan
studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai memasuki periode take
off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional, kepesatan
perkembangan ilmu komunikasi pada masa sekarang ini tercermin dalam
beberapa indikator, yaitu:
a) jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidikan
komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara
maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia,
Amerika Latin dan Afrika.
b) asosiasi-asosiasi profesional di bidang ilmu komunikasi juga semakin
banyak tidak saja dalam jumlah, tetapi juga cakupan keanggotaannya
yang regional dan internasional.
c) semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan pengembangan
komunikasi. Dalam bidang keilmuan, kemajuan disiplin ilmu
komunikasi ini juga tercermin dengan:
1) semakin banyak literatur komunikasi seperti buku-buku/jurnal-
jurnal, hasil-hasil penelitian ilmiah ataupun terapan, monografis,
dan bentuk-bentuk penerbitan lainnya.
2) semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi.
3) semakin banyaknya teori-teori dan model-model komunikasi yang
dihasilkan para ahli. Sebagai gambaran, hingga saat ini terdapat
126 definisi, sekitar 50 teori dan 28 model komunikasi
Periode masa sekarang juga disebut sebagai periode teknologi
komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor, yaitu:
1. kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer,
VCR, TV cable, Parabola, video home computers, satelit komunikasi,
teleprinter, videotext, laser vision, dan alat-alat komunikasi jarak jauh
lainnya
2. tumbuhnya industri media yang tidak hanya bersifat nasional, tetapi
juga regional dan global
3. ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik
global/internasional, khususnya dalam konteks center periphery (pusat
dan sekelilingnya/pinggirannya)
4. semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara,
serta
5. semakin meluasnya proses demokrasi (liberalisasi) ekonomi dan
politik.
Sebagai akibatnya, studi-studi komunikasi yang banyak dilakukan
(khususnya di negara-negara maju seperti AS) cenderung difokuskan pada
proses dan dampak sosial penggunaan teknologi media komunikasi, arus
penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global (misalnya
transborder data flow), aspek-aspek politik dan ekonomi informasi,
kompetisi antarmedia, dampak sosial dan teknologi interaktif sepérti
komputer, komunikasi manusia, mesin, dampak telekomunikasi terhadap
hubungan antarbudaya, serta aspek-aspek yang menyangkut manajemen
informasi. Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan karena disadari
bahwa informasi di masa sekarang ini merupakan komoditi yang
mempunyai nilai tambah. (Endri Listiani, 2015: 6-7)

Sejarah Ilmu Komunikasi Islam


Pada hakekatnya usia komunikasi berbanding lurus dengan usia
keberadaan manusia kali pertama diciptakan. Adam adalah manusia
pertama yang diciptakan Allah di muka bumi ini. Sejak awal kebe–
radaannya, Allah sudah menyiapkan untuk Adam perangkat-perangkat
yang memungkinkannya untuk berkomunikasi. Perangkat itu adalah lidah
dan segala pendukungnya, pendengaran, penglihatan dan hati. Dengan
perangkat komunikasi, Adam mendapatkan kesempatan terhormat untuk
berkomunikasi dengan Allah, Sang Pencipta.
Ini adalah bentuk komunikasi manusia dengan Penciptanya.
Manusia memerlukan teman untuk berkomunikasi, buat berbagi rasa dan
untuk mendapatkan ketenangan hidup. Untuk mewu–judkan tujuan
tersebut Allah menciptakan Hawwa. Komunikasi Adam dengan Hawwa
adalah bentuk komunikasi dengan sesama manusia. Komunikasi lain yang
terjadi pada manusia adalah komunikasi dalam diri yang dipengaruhi oleh
bisikan baik dari malaikat ataupun bisikan buruk yang berasal dari syetan.
Dengan bisikan itu manusia bisa baik dan bisa juga buruk. Informasi lain
yang juga dapat diserap oleh pembaca al-Quran di antaranya adalah
tentang jumlah kosa kata yang diajarkan oleh Allah kepada Adam.
Informasi ini menunjukkan bahwa kosa kata yang diajarkan Allah kepada
Adam sangat banyak, sehingga memungkinkannya untuk
mengomunikasikan semua hal yang beliau inginkan.

Sumber-Sumber Klasik Dan Modern Ilmu Komunikasi Islam


Sebagai sebuah ilmu, Komunikasi Islam memiliki sumber utama
yang sangat potensial untuk digali untuk membangun dan me–
ngembangkan Ilmu Komunikasi Islam. Sumber tersebut adalah al-Quran
dan Sunnah. Meskipun tidak terkumpul dalam satu tempat, tetapi bahan
baku Ilmu Komunikasi Islam yang terdapat di banyak tempat dalam al-
Quran dan Sunnah sangat memungkinkan untuk memformat Ilmu
Komunikasi Islam secara sistematis, sehingga menjadi ilmu yang mudah
dimanfaatkan oleh akademisi dan masyarakat secara umum.
Selain al-Quran dan Sunnah dengan ilmu-ilmu pendukung untuk
memahaminya, Beberapa kitab-kitab para ulama baik yang lama maupun
kontemporer juga banyak yang bisa menjadi bahan baku yang bisa diolah
untuk membangun Ilmu Komunikasi Islam.
Sumber lain yang tidak kalah pentingnya dalam memformat Ilmu
Komunikasi Islam adalah Ilmu Komunikasi yang telah berkembang cukup
lama dan sudah semakin menunjukkan kemapanannya. Ilmu Komunikasi
umum ini sangat membantu upaya untuk memformat Ilmu Komunikasi
Islam karena kaum muslimin diajarkan untuk terbuka menerima kebenaran
dari sumber manapun datangnya. (Harjani Hefni, 2014: 327)

B. Pengertian Ilmu
1. Pengertian Ilmu Secara Umum
Asal kata ilmu adalah dari bahasa Arab, „alama, arti dari kata ini
adalah pengetahuan. Dalam bahasa Indonesia, ilmu sering disamakan
dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science”
itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya
pengetahuan. “Science”dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti
“pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan
mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam
semesta.
Berdasarkan Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan sebagai aktivitas
intelektual dan praktis yang meliputi studi sistematis tentang struktur dan
perilaku dari dunia fisik dan alam melalui pengamatan dan percobaan”.
Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu
di bidang pengetahuan. (Ivan Eldes Defrita, 159)
Berdasarkan defenisi di atas dapat pemakalah simpulkan bahwa
ilmu adalah rangkuman dari sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori
yang telah di uji secara sistematis dengan menggunakan metode yang
diakui.

2. Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli


Beberapa para ahli mendefenisikan pengertian ilmu sebagai berikut :
a) Menurut Syed Naquib Al-Attas
Ilmu terbagi menjadi dua macam, meskipun keduanya
merupakan satu kesatuan yang sempurna. Pertama, ilmu yang
diberikan oleh Allah Swt sebagai karunia-Nya kepada insan. Kedua,
ilmu yang dicapai dan diperoleh manusia berdasarkan daya usaha
akliahnya sendiri berasal dari pengalaman hidup, indra jasmani, nazar-
akali, perhatian, penyelidikan dan pengajian. (Izzatur Rusali dan
Zakuil Fuady, 2015: 14)
b) Menurut Muhammad Hatta
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam suatu golongan masalah tabiat, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari
dalam.
c) Menurut Karl Person
Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang kompehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
(Rusmini, 2014, 87)
d) Menurut Ashley Montagu
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang
berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan
hakikat prinsip tentang hal yang dikaji. (Ivan Eldes Defrita, 161)
Dari beberapa definisi ilmu yang dijelaskan para ahli di atas dapat
pemakalah simpulkan bahwa ilmu merupakan karunia Allah Swt yang
diberikan kepada insan berupa pengetahuan yang rasional, sistematik,
komperehensif, konsisten dan bersifat umum tentang fakta dari
pengalaman yang telah dilakukan.

C. Pengertian Ilmu Komunikasi


1. Pengertian Ilmu Komunikasi Secara Umum
Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris
berasal dari kata Latin communis yang berarti sama communico,
communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common).
Istilah communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai
asal-usul kata komunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran,
suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, definisi-definisi yang
diberikan para ahli pun menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-
masing punya penekanan arti, cakupan, dan konteksnya yang berbeda satu
sama lainnya. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena tidak ada definisi
yang benar ataupun yang salah. Tetapi yang harus dilihat adalah
kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan
mengevaluasinya.
Jadi secara umum ilmu komunikasi adalah ilmu sosial yang
didalamnya mencakup komunikasi interpersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi
antar budaya, komunikasi masa dan lain-lain. (Endri Listiani, 2015: 8)
2. Pengertian Ilmu Komunikasi Menurut Para Ahli
Salah satu persoalan di dalm memberi pengertian komunikasi, yakni
banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang
ilmunya. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah
memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya,
psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, matematika, elektro, dll.
a) Carl I. Hovland dari Universitas Yale misalnya mempelajari
komunikasi dalam hubungannya dengan sikap manusia. Charles E.
Osgood di Universitas Illinois mempelajari studi empirik arti pesan.
b) Paul F. Lazarsfeld di Universitas Columbia mempelajari komunikasi
antarpribadi dalam kaitannya dengan komunikasi massa.
c) Leon Festinger, Elihu Katz, mempelajari teori ketidakcocokan
(dissonance theory) dan faktor-faktor lainnya yang erat hubungannya
dengan komunikasi, dll.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Ilmu komunikasi merupakan salah satu ilmu yang termasuk kedalam


kelompok ilmu sosial. Secara umum sejarah ilmu komunikasi dibagi menjadi
empat tahapan yaitu pertama, periode tradisi retorika dalam periode ini
manusia satu sama lain melakukan komunikasi menggunakan lambang-
lambang. Kedua, periode pertumbuhan: 1900-perang dunia II dalam periode
ini telah ditemukan teknologi komunikasi seperti, televise, radio, telegram,
telepon dan lain-lain. Ketiga, periode konsolidasi: perang dunia II- 1960 An
dalam periode ini ilmu komunikasi sebagai ilmu pegetahuan sossial yang telah
mencapu berbagai bidang ilmu telah terjadi. Sudah munculnya buku-buku
besar yang membahas tentang penegrtian dan cara atau proses komunikasi.
Keempat, periode teknologi komunikasi: 1960-sekarang dalam periode ini
perkembangan ilmu komunikasi semakin maju dan kompleks dan mengarah
para spesialisasi.
Pengertian ilmu adalah karunia Allah Swt yang diberikan kepada insan
berupa pengetahuan yang rasional, sistematik, komperehensif, konsisten dan
bersifat umum tentang fakta dari pengalaman yang telah dilakukan.
Sedangkan ilmu komunikasi adalah ilmu sosial yang didalamnya mencakup
komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok,
komunikasi organisasi, komunikasi antar budaya, komunikasi masa dan lain-
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Listiani, Endri. 2015. Sejarah Komunikasi Dan Ilmu Komunikasi . Jakarta:


Universitas Mercu Buana.

Fuadi, Zakiul dan Izzatur Rusuli. 2015. Jurnal Pencerahan, Vol. 9, No. 1, Ilmu
Pengetahuan Dari John Lock Eke Al-Attas. Aceh Tengah: STAIN Gajah
Putih.

Rusmini. 2014. Jurnal Edi-Bio, Vol. 5, Dasar Dan Jenis Ilmu Pengetahuan

Hefni, Harjani. 2014. Jurnal Komunikasi Islam, Vol. 4, No. 2, Perkembangan


Ilmu Komunikasi Islam. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Sendjajah, Djuarsa. Konsep Dan Sejarah Komunikasi.


Diansrimulyani.staff.gunadarma.ac.id. 5 Maret 2021 (20.00)

Anda mungkin juga menyukai