Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Retorika

Titik tolak retorika adaah berbicara. Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia.
Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik ( Kunst, gut zuraden atau Ars bene dicendi), yang dicapai
berdasarkan bakat alam (talenta) dan terampilan teknis ( ars, techne). Retorika modern mencakup
ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya
pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika Modern adalah gabungan yang serasi antara
pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.

Secara terminologi, retorika dikenal dengan istilah “The art of speaking” yang artinya “seni di dalam
berbicara atau bercakap”, sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa, pengertian retorika
ialah suatu bidang ilmu yang mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang
mempunyai daya tarik dan pesona, sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dan
tergugah perasaannya.

Istilah Retortika muncul bermula di Yunani sekitar pada abad ke-5 sebelum masehi. Pada saat itu Yunani
sebagai pusat kebudayaan barat dan para filsufnya saling berlomba untuk mencari apa yang mereka
anggap sebagai kebenaran. Pengaruh kebudayaan Yunani ini menyebar sampai ke dunia timur seperti
Mesir, India, Persia bahkan Indonesia. Retorika mulai berkembang pada zaman Socrates, Plato dan
Aristoteles, selanjutnya kemudian retorika berkembang menjadi ilmu pengetahuan dan dianggap
sebagai guru pertama dalam ilmu retorika ialah Georgias (480-370 SM).

Pengertian Retorika Menurut Para Ahli

 Menurut Richard E. Young cs

Retorika ialah ilmu yang mengajarkan bagaimana kita menggarap masalah wicara-tutur kata secara
heiristik, epistomologi untuk membina saling pengertian dan kerjasama.

 Menurut Socrates

Retorika ialah ilmu yang mempersoalkan tentang bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai
tekniknya, karena dialog kebenaran dapat timbul dengan sendirinya.

 Menurut Plato

Retorika ialah kemampuan di dalam mengaplikasikan bahasa lisan yang sempurna dan merupakan jalan
bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan sempurna.

Tujuan Retorika

Tujuan retorika ialah persuasi yang dimaksudkan dalam persuasi dalam hubungan ini ialah yakinnya
pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan pembicara. Artinya bahwa tujuan retorika
ialah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamian
dalam kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur.
Fungsi Retorika

Adapun fungsi retorika yang diantaranya yaitu:

 Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat.


 Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada umumnya
dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi.
 Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik.
 Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan
yang masuk akal.

Dari beberapa pengertian retorika diatas apapun definisi dan siapapun yang mengemukakannya semua
mengacu dan memberi penekanan kepada kemampuan menggunakan bahasa lisan (berbicara) yang
baik dengan memberikan sentuhan gaya (seni) di dalam penyampaiannya dengan tujuan untuk
mengikat/menggugah hati pendengarnya dan mengerti dan memahami pesan yang disampaikannya.

Pembagian Retorika

Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara ini mencakup :

1.Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog(seorang yang berbicara). Bentuknya
berupa pidato, kata sambutan, ceramah, dan deklamasi.

2. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau
mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuknya berupa diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan, dan debat.

3. Pembinaan Teknik Bicara

Efektivitas monologika dan dialogika tergantung pada teknik bicara. Teknik bicara merupakan bagian
yang penting dalam retorika.

Alasan Menpelajari Retorika

Dalam masyarakat umumnya dicar para pemimpin yang memiliki kepandain dalam hal berbicara. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang retorika akan membawa keuntungan bagi pribadi dalam bidang:
 Kemampuan Pribadi
 Rasa tertekan, tegang, takut, dan cemas di depan publuk dapat dikurangi.
 Rasa pasti terhadap diri dapat dipupuk dan tumbuh.
 Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri dapat semakin bertambah.
 Dia dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara.
 Artkulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas.
 Bahasanya dapat memiliki daya persuasi (bujukan/himbauan).
 Lewat komunikasi retoris kemampuan pedagogis dan psikologis dapat dibina.
 Kemampuan untuk berbicara secara spontan (improvisasi) dapat dikembangkan.
 Kemampuan untuk member motivasi dapat dipertinggi.
 Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan mempertahankan
pendapat atau ide.
 Dapat memperluas perbendaharaan kata.
 Dapatt mengkoordiasi dengan lebih mudah mimik dan gerak-gerik selama berbicara atau
berdialog.
 Kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan.
 Keterampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan.

 Keberhasilan Pribadi
 Mengalami kemudahan dalam proses berkomunikasi.
 Baginya terbuka kesempatan dan kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja.
 Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi.
 Lebih mudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain.
 Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh.
 Pengertian terhadap orang lain semakin terbina.
 Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan dunia sekitar, yang dapat
memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya.
 Kehidupan pada umumnya
 Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri.
 Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri
sendiri dan orang lain.
 Mengantar orang yang bersangkutan kedalam bdang interese yang baru.
 Mengaktifkan dan mengebangkan kesanggupan-kesanggupan laten.
 Lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap objektif dan toleran.
 Menjadi lebih lincah dalam pergaulan dan komunikasi antarmanusia.

Ciri-ciri kalimat retorik

Dilansir dari Literary Device, ada beberapa hal yang menjadi ciri dari kalimat retorik, yaitu:

1. Kalimat retorik diajukan hanya untuk efek atau hanya untuk memberikan penekanan pada
beberapa poin yang dibahas
2. Kalimat retorik tidak mengharapkan jawaban karena baik penanya atapun yang diberikan
pertanyaan sudah mengetahui jawabannya
3. Biasanya berupa pertanyaan yang jawabannya sudah sangat jelas dan sudah diketahui
4. Biasanya kalimat retorik mudah ditemukan dalam kalimat karena posisinya dalam kalimat terjadi
setelah komentar dibuat.

Contoh kalimat retorik

Kalimat dan pertanyaan retorik sangat lekat dalam budaya Indonesia yang berhubungan dengan soal
ramah-tamah. Kalimat retorik yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah kalimat
seperti:

1. “Baru pulang mas/mbak”


2. “Mau pergi kerja ya?”
3. “Wah rumahnya jauh ya”
4. “Kamu ke mana aja baru tau?”
5. “Wah cuacanya bagus ya”
6. “Apa bisa kita hidup tanpa makan dan minum?”
7. “Berapa banyak lagi korban yang harus berjatuhan hingga perang usai?”
8. “Apa kamu tidak lelah bekerja seharian?

Anda mungkin juga menyukai