Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang
terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi
dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan
Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf
merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya
pencerahan. Salah satu kontribusi terpenting Aristoteles dalam buku ini adalah ia
mengidentifikasi retorika sebagai salah satu dari tiga elemen kunci dalam filsafat,
bersanding dengan logika dan dialektika.
Aristoteles, melalui buku ini, memberikan dasar-dasar sistem retorika yang
berfungsi sebagai batu pijakan bagi perkembangan teori retorika dari zaman
kuno sampai zaman modern, sehingga buku ini dianggap sebagai karya tunggal
yang paling penting dalam seni persuasi. Gross dan Walzer, sebagaimana Alfred
North Whitehead, setuju bahwa semua filsafat Barat adalah catatan kakibagi
Plato dan semua teori retorika hanyalah serangkaian tanggapan terhadap isuisu
yang diangkat dalam Retorika.