Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Retorika dalam Berbicara

Sebagai makhluk sosial, adakalanya setiap hari kita pasti


melakukan hal yang namanya berkomunikasi.
Berkomunikasi disini adalah berintraksi untuk
s a l i n g  berhubungan dari satu individu ke indiviu lainnya melalui pembicaraan,
saling mengobrol atau hal lainnya. Komunikasi dalam hal berbicara memiliki
teknik tersendiri,a d a k a l a n y a berbicara adalah hal yang sulit
d i l a k u k a n u n t u k b e b e r a p a o r a n g , i t u l a h sebabnya komunikasi yang
kelihatanya sangat mudah dilakukan oleh seseorang, tetapimerupakan suatu
misteri bagi orang lain. Sehingga disini muncullah istilah
mengenaiseni berbicara atau yang disbut Retorika.D a p a t berbicara
dengan baik adalah kebutuhan bagi siapapun
u n t u k    berhubungan dengan orang lain. Dengan berbicara kita mampu
memecahkan masalah,m e n c i p t a k a n ide-ide baru, memperoleh
petunjuk baru, melepaskan diri dari rasaterpencil, rasa takut
atau rasa kesepian, membuat kita merasa lebih dihargai,
l e b i h  berguna atau lebih berarti dan disamping itu kita bisa memahami dan bisa
berinteraksidengan sesama. Namun, menjadi pertanyaan adalah berbicara
seperti apakah yang baik dan yang benar itu Dan apakah penting mempelajari
seni berbicara ituD a l a m s e j a r a h ! n d o n e s i a , ! n d o n s e s i a d i b a g u n
a t a s p i d a t o ! r . S o e k a r n o y a n g merupakan instrument utama untuk
mempengaruhi massa atau rakyat !ndonesia dalamm e m p e r t a h a n k a n !
ndonesia dari penjajahan. "aya berbahasa dan cara
b e r b i c a r a dipergunakan !r. Soekarno untuk mempengaruhi
orang lain. #al ini hanya m e n j a d i salahsatu contoh terhadap
berpengaruhnya berbicara, terutama cara berbicara
dalammempengaruhi la$an bicara. Bagaimana !r. Soekarno dengan
keahlian berbicaranya  bisa mempengaruhi khalayak yang mendengarkan
sehingga bisa membangkitkanmotivasi dan semangat bahkan emosi
pendengarnya, menjadi bukti bah$a ahli dalam  berbicara merupakan
sesuatu yang penting apalagi untuk berbicara pada khalayak umum.%pa yang
disebutkan diatas adalah salah satu contoh dari seni dalam
berbicaraa t a u lebih sering dikenal Retorika. Berbica
m e r u p a k a n s u a t u k e t e r a m p i l a n y a n g dimiliki setiap orang, akan
tetapi tidak semua orang menguasai atau tahu bagaimana  berbicara
dengan baik, sehingga apa yang disampaikan tidak dapat membuat pemahaman
dan pengertian kepada para khalayak. Berbicara retorika tidak lepas
denganm e m b i c a r a k a n gaya bahasa tubuh, karena bahasa
t u b u h p u l a y a n g m e n j a d i d a s a r   retorika, coba bayangkan saja apabila
ada orang yang sedang menyampaikan presentasi dengan muka datar dan
kaku, hanya seperti mulut saja yang terlihat bergerak, apakah akan
ada yang setia dan tetap mendengarkanKetidakmampuan berbicara, sehingga
tidak jelas mengungkapkan masalah atau pikiran akan memba$a dampak
negati& terhadap orang lain yang menjadi la$an bicarad a n juga diri
sendiri. 'leh karena itu, pengetahuan tentang cara berbicara
yang baik a k a n m e m b a $ a k e u n t u n g a n b a g i p r i b a d i y a n g
m e m i l i k i k e m a m p u a n p r i b a d i , keberhasilan pribadi, dan kehidupan
pada umumnya.Berbicara adalah hal mudah karena merupakan sebuah
kebiasaan yang sering dilakukan oleh setiap individu. %kan tetapi ketika
berbicara di depan umum tidak semuai n d i v i d u d a p a t m e l a k u k a n y a
dengan baik. Banyak orang beranggapan
b a h $ a  berbicara(berpidato adalah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. )etapi
ketikas e s e o r a n g d i h a d a p k a n p a d a s i t u a s i y a n g m e n d e s a k d a n
m e n u n u t k i t a u n t u k t a m p i l secara spontan di depan umum maka hal ini
bisa membuat kita tidak siap secara mental.Retorika sebagai alat
komunikasi bertitik tolak pada hal berbicara. Berbicara  berarti
mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang,
untuk m e n c a p a i suatu tujuan tertentu *misalnya
memberikan in&ormasi atau m e m b e r i motivasi+. Berbicara
adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. 'leh karena i t u
pembicaraan itu muncul, ketika manusia mengungkapkan dan
m e n y a m p a i k a n  pikirannya kepada manusia lain. De$asa ini retorika diartikan
sebagai kesenian untuk  berbicara, baik yang dipergunakan dalam proses
komunikasi antarmanusia.) e r k a d a n g kita sering tidak sadar
s e b e r a p a p e n t i n g k a h b e r b i c a r a d a l a m kehidupan kita. Banyak
orang berbicara semaunya, seenaknya tanpa memikirkan apa isid a r i
pembicaraan mereka tersebut. Sebenarnya
berbicara mempunyai a r t i a n mengucapkan kata atau
kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang,
u n t u k   mencapai tujuan tertentu, misalnya memberikan in&ormasi atau memberi
motivasi. )apisering kali kita mengalami kesulitan dalam
mengungkapakan maksud dan isi pikiran
 
kita kepada orang lain. Bahkan sering pula maksud yang kita
sampaikan b e r b e d a dengan yang ditangkap oleh khalayak atau la$an
bicara. 'leh karena itu Retorika dalam berbicara sangatlah penting karena hal
tersebutadalah alat untuk memudahkan saling mengerti diantara satu individu
terhadap individul a i n n y a . S e l a i n i t u k a r e n a b e r b i c a r a m e r u p a k a n
a l a t k o m u n i k a s i p a l i n g e & e k t i & d a n e&esien. Selain itu retorika sendiri
menjadi seni dalam membujuk secara persuasi untuk menghasilkan bujukan
dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen,dan
keterampilan teknis. Retorika sering juga disebut sebagai pidato,
karena retorikadapat meningkatkan kualitas eksistensi ditengah-
tengah orang lain. Retorika adalah  berbicara yang menarik, in&ormati&,
terkadang menghibur dan berpengaruh. Retorikaadalah seni berbicara. Seni
komunikasi yang membuat buanyak individu di dunia iniyang menjadi
luar biasa ketika mereka angkat bicara. Retorika juga la im
digunakanuntuk mematahkan argumen la$an berbicara.  o n t o h l a i n y a n g
bisa dilihat, yaitu saat idato /ohn 0. Kennedy di
d a l a m kerumunan orang kulit putih yang penuh emosi dan kebencian terhadap
para kaum kulith i t a m bisa membubarkan secara baik-baik
setelah mendengar pidatonya y a n g menyentuh nurani
mereka semua. !tu contoh dari kesuksesan seorang orator
a t a u  pembicara yang mampu membaca emosi dan perasaan audiensnya.
Singkatnya, pembicara hebat yang pernah kita kenal itu pasti pernah belajar ilmu
ini. Dari itu semua,kita tahu bah$a memanglah sangat penting untuk belajar apa
itu retorika. Berbagai cara dasar agar kita bisa mempelajarinya yaitu
kita bisa berlatih didepan cermin atau ruangan yang tidak
mengganggu orang lain secara terus menerus. Dan untuk mencoba
berbicara di depan khalayak, perlu kita perhatian bah$a kita
harusmempengaruhi audiens agar tertarik pada apa yang kita
sampaikan, dan pertahankandengan membangkitkan minat khalayak.
1ungkin kita bisa menyisipkan cerita lucu,  penggunaan bahasa yang baik
dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan tambahan perhatian. Bicara yang tepat
dan benar serta diterima audiens harus dimiliki oleh setiaporang yang ingin
presentasinya bisa diterima publik. Seorang pembicara harus
tahu bagaimana mengetahui kemauan audiens. 2mosi dan karakter audiens
juga pentingdiketahui terlebih a$al sebelum pembicara itu memulai menjelaskan
pemikirannya pada a u d i e n s y a n g d i h a d a p i . y a n g j u g a t a k k a l a h
penting gagasan pembicara. " a g a s a n pembicara sangat
mencerminkan kredibilitas yang disandangnya. Sebaiknya hindarigagasan-
gagasan atau pemikiran diluar kompetensi kita. Buatlah istilah-istilah
sulitu n t u k b i s a d i p a h a m i k h a l a y a k k a r e n a h a l i t u m a l a h a k a n
m e n i m b u l k a n k e b o s a n a n karena audiens tidak mengerti.

Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang
terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi
dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan
Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf
merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya
pencerahan. Salah satu kontribusi terpenting Aristoteles dalam buku ini adalah ia
mengidentifikasi retorika sebagai salah satu dari tiga elemen kunci dalam filsafat,
bersanding dengan logika dan dialektika.
 
Aristoteles, melalui buku ini, memberikan dasar-dasar sistem retorika yang
berfungsi sebagai batu pijakan bagi perkembangan teori retorika dari zaman
kuno sampai zaman modern, sehingga buku ini dianggap sebagai karya tunggal
yang paling penting dalam seni persuasi. Gross dan Walzer, sebagaimana Alfred
North Whitehead, setuju bahwa semua filsafat Barat adalah catatan kakibagi
Plato dan semua teori retorika hanyalah serangkaian tanggapan terhadap isuisu
yang diangkat dalam Retorika.

Anda mungkin juga menyukai