SMAN 2 Cirebon
Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.1 Cirebon
Dakwah Rasulullah SAW di Makkah
Selama berdakwah di Makkah, nabi menghadapi kesulitan yang luar biasa , terutama dalam
menghadapi tantangan kaum Quraisy. Nabi mengubah kebiasaan Masyarakat Arab Jahiliyah yang
memiliki tradisi suka berjudi, minum khamar, berzina, menyembah berhala, berperang antar suku, dan
mengabaikan hak-hak manusia.
Pada awalnya, ketiga agama samawi ini pada dasarnya adalah agama tauhid, yakni
agama yang memerintahkan pengikutnya menyembah kepada Allah swt. Yang Maha Esa.
Namun kandungan ajaran agama ini menjadi tidak sesuai aslinya setelah kitab sucinya
diubah oleh golongan pendeta agama tersebut.
Semua praktik agama dan kepercayaan yang menyesatkan tersebut diluruskan oleh Nabi
Muhammda saw. Melalui misi dakwahnya di Makkah. Berikut alas an mengapa Nabi
Muhammad saw. mengajak masyarakat untuk masuk Agama Islam.
a) Islam mengajarkan tauhid dengan menyembah hanya satu Tuhan, Allah swt.
b) Islam mengajarkan kewajiban manusia untuk beribadah kepada Allah swt.
c) Islam mengajarkan manusia tentang kehidupan setelah kematian, yakni Hari Kiamat
d) Islam melarang hidup dengan sombong
e) Islam menjamin keselamatan dunia dan akhirat
3. Menyampaikan persamaan hak derajat manusia
Islam sebagai ajaran agama yang diridhai oleh Allah memandang bahwa setiap manusia
memiliki hak dan derajat yang sama, yakni sama-sama hamba Allah swt. Yang membedakan
antara hamba Allah yang satu dengan yang lain adalah nilai ketaqwaan kepada Allah swt.
Standar persamaan hak dan kewajiban derajat manusia yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad saw. Dalam mengemban misi dakwah Islam di Makkah telah membuat
kelompok masyarakat dan tokoh-tokoh Quraisy marah. Kelompok bangsawan menolak dan
melakukan pemberontakan terhadap dakwah Nabi Muammad saw. Mereka menggunakan
berbagai cara dan upaya agar dakwah Nabi Muhammad saw. gagal.
Dakwah secara diam-diam dilakukan oleh Rasulullah selama 3 - 4 tahun. Materi yang
dijadikan prioritas dalam berdakwah secara diam-diam adalah mengesakan Allah,
menyucikan dan membersihkan hati atau jiwa, menguatkan barisan dan meleburkan
kepentingan pribadi ke dalam kepentingan jama’ah.
Cara yang dilakukan oleh Rasulullah adalah mengajak orang-orang yang berada di
lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya untuk masuk
Islam. Dari cara tersebut atas hidayah dan ridha Allah swt. beberapa sahabat masuk Islaam.
Orang-orang yang masuk Islam pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini disebut
Assabiqunal Awwalun atau pemeluk Islam generasi awal. Dakwah Islam di Mekah melalui
strategi diam-diam ini, Nabi Muhammad saw. menggunakan cara lemah-lembut dan selalu
menjauhkan dari sikap konfrontasi.
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah
turunnya wahyu yang berisi perintah Allah swt. agar Nabi melaksanakan dakwah secara
terang-terangan. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan oleh Rasulullah di Mekah
dilakukan dalam beberapa tahap dengan cara:
Misi dakwah Rasulullah di Mekah yaitu membentuk mental dan moral manusia yang
mengesakan Allah, menyucikan dan membersihkan jiwa serta hati, menguatkan barisan dan
meleburkan kepentingan pribadi untuk kepentingan jama’ah.
a) Pelaku dakwah
Pelaku pertama dan utama dalam mendakwahkan Islam, adalah Nabi
Muhammad saw. beliau adalah manusia terbaik di sisi Allah swt. sehingga semua
kepribadian dan perilaku beliau menjadi contoh teladan. Aisyah r.a. sebagai istri
Nabi mengatakan semua ahlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Artinya semua isi Al-
Qur’an tercermin dari perilakunya.
b) Tantangan dakwah
Mendakwahkan Islam merupakan hal yang sangat baik dan sangat mulia, serta
pasti ada tantangannya. Tantangan ini dalam berdakwah tidak boleh dijadikan
sebagai penghambat. Sebaliknya, setiap tantangan perlu diubah menjadi sebuah
kekuatan yang mampu mendorong semangat dalam berdakwah.
Ketika kita mendakwahkan Islam dan dihadang oleh hambatan, tantangan, dan
rintangan kemudian berhenti, maka misi berdakwah akan gagal dan berakhir.
Sebaliknya walaupun banyak ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan,
dakwah Islam harus tetap berjalan dan bagi pelakunya akan memperoleh banyak
manfaat dunia dan di akhirat.
c) Strategi dakwah
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan. Bagi seseorang yang
mendakwahkan islam wajib memiliki strategi, karena mendakwahkan ajaran islam
memiliki materi dan tujuan yang mulia. Tetapi yang menjadi persoalan adalah tidak
semua yang mulia itu mudah diterima dan berjalan mulus. Sebaiknya sesuatu yang
baik dan mulia, tidak sedikit tantangan dan rintangan yang menghadang keadaan
tersebut membutuhkan strategi yang tepat dan akurat sesuai dengan situasi dan
kondisi.
d) Tujuan dakwah
Tujuan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. adalah agar manusia masuk
Islam dan berperilaku sesuai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari secara
sempurna. Tujuan berdakwah di masa sekarang ini lebih diarahkan untuk
membebaskan umat Islam dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.
Karena ketiga hal tersebut merupakan musuh besar Islam, ketiga hal tersebut harus
diperangi bersama-sama.
Sebagai muslim, kita wajib mengikuti jejak Rasulullah, yaitu mendakwahkan
ajaran Islam dengan tangguh dan penuh semangat, tetapi tetap dengan cara yang
arif dan bijaksana. Artinya, tidak dibenarkan mendakwahkan ajaran Islam dengan
kekerasan
Dakwah Rasululllah saw. di Madinah
Keempat materi dakwah tersebut didasarkan pada kutipan khotbah yang pertama kali
disampaikan oleh Rasulullah saw. ketika di Madinah. Selanjutnya kalangan ahli sejarah
menyebut kan sebagai pernyataan proklamasi berdirinya daulah Islamiyyah, yaitu
pernyataan berdirinya negara yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Substansi materi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah saw. tersebut bertujuan
agar terbentuknya tata kelola kehidupan masyarakat yang islami, sehingga hukum yang
diterapkan di negeri itu juga hukum Islam. Begitu pula masalah perekonomian umat juga
disusun berdasarkan ekonomi Islam. Dalam hal tata kelola kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan sikap, tindakan, dan akhlak diwajibkan sesuai dengan ajaran Islam.
Strategi atau langkah-langkah dan tata cara berdakwah yang dilakukan Rasulullah saw.
dalam menyampaikan ajaran Islam di Madinah berbeda dengan tata cara yang dilakukan
Rasulullah saw. ketika berdakwah di Makkah. Hal tersebut disebabkan perbedaan situasi
dan kondisi masyarakat serta kesiapan menerima dakwah dan kehadiran Nabi Muhammad
saw. di tengah-tengah masyarakat.
Beberapa corak dan ragam strategi dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. antara
lain :
C. Menunjukkan Semangat Ukhuwah sebagai Implementasi dari Pemahaman Strategi Dakwah Nabi
di Madinah
Sesuai ajaran Islam, umat Islam wajib memiliki semangat ukhuwah dalam kehidupan
sehari-hari. Semangat ukhuwah ini didasarkan pada implementasi dari pemahaman terhadap
salah satu strategi dakwah Nabi di Madinah, yakni mempersaudarakan kaum Anshar dengan
kaum.
Sikap dan semangat kaum Anshar yang secara tulus dan ikhlas dalam memberikan
pertolongan dan pemenuhan hak kepada saudaranya dalam persaudaraan yang sejati, tidak
boleh berhenti pada masa Rasulullah saw. di Madinah saja. Sebaliknya model semangat
persaudaraan tersebut perlu dilakukan dengan penuh semangat oleh umat Islam sepanjang
zaman, terlebih zaman modern seperti ini, di mana kehidupan manusia cenderung bersifat
individualis, masa bodoh dan tidak lagi peka terhadap kesulitan orang lain.
Jiwa semangat bersaudara kaum Anshar yang perlu tetap untuk diwujudkan oleh umat
Islam terhadap saudara Muslim dalam kehidupan modern seperti sekarang ini adalah :
1. Saling berpelurus kasihan
2. Saling menguatkan
3. Saling menyelamatkan
4. Saling berlomba-lomba dalam ketaqwaan
5. Saling menghibur
6. Tidak saling merendahkan
7. Saling menghormati
8. Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua
9. Bersikap lemah lembut rendahkan hati terhadap saudara
10. Menetapkan saudara sebagai proporsional
11. Tidak boleh saling membenci, menghasut, apalagi memutus silaturahmi
12. Dilarang saling mendiamkan
13. Saling berjabat tangan sehingga diampuni dosa-dosanya