Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN MUSA

Tugas Kelompok II

1. Wempy Lilipoly 02125102


2. Ita Astri 02125109
3. Yanti Nainggolan 02225102
4. Fransiskus Pance Linus 02225112

Dosen Pengampu:
DR. Ellyazar Pada, M.TH
1. Latar Belakang

2. Panggilan Tuhan Kepada Musa

3. Karakter Musa

4. Visi dan Misi Musa

5. Analisa SWOT Kepemimpinan Musa

6. Kesimpulan
1. Latar Belakang
1. Musa lahir di Mesir dari keluarga Lewi dan memiliki dua orang saudara yaitu Harun dan Miryam.
(Bil. 26:59). Selama orang Israel tinggal di Mesir, seorang anak laki-laki yang lahir harus dibunuh,
ini merupakan perintah raja Firaun. Hal ini dilatar belakangi oleh bertambah banyaknya jumlah
orang Israel. (Kel. 1:7-12).
2. Ketika Musa lahir, ia pun disembunyikan oleh kedua orangtuanya selama tiga bulan. Setelah itu
orangtuanya meletakannya didalam peti pandan dan membuang Musa di sungai Nil, berharap
ada orang Mesir yang akan merawatnya. (Kel. 2:3) Kemudian Musa ditemukan oleh Putri Firaun.
Kemudian ibunya sendiri yang menyusukan dan merawat Musa dan mendapat upah. Setelah
Musa disapih sekitar umur 3 tahun Putri Firaun mengangkatnya menjadi anaknya dan
menamakannya Musa yanga artinya “karena aku telah menariknya keluar (Kel. 2:7-10).
3. Dalam Keluaran 2:11-15, Ia secara tidak sengaja membunuh orang Mesir yang sedang memukul
orang Ibrani dan perbuatannya diketahui oleh Firaun dan Ia melarikan diri ke Midian. Di Midian,
Musa menikah dengan Zipora, anak Yitro, dan mempunyai seorang anak, yang dinamakan Gersom
(Kel. 2:16-22).
2. Panggilan Tuhan Kepada Musa
1. Musa menerima panggilan Tuhan pada usia 80 tahun
2. Pemanggilan Musa, dilatar belakangi oleh keadaan bangsa Israel
yang mengalami perbudakkan dan sangat menderita karena kerja
paksa dan tindakan kekejaman yang dilakukan raja Mesir kepada
mereka. Karena perbudakan itu mereka berseru-seru, mereka
minta tolong kepada Allah. (Kel. 2:23-25).
3. Teriakan minta tolong bangsa Israel karena kesengsaraan itu
sampai kepada Allah dan Allah mendengar seruan mereka dan
Allah menaruh perhatian yang sungguh kepada bangsa Israel (Kel.
3:7).
4. Dengan penderitaan itu Allah mau membebaskan Israel dari
tempat perbudakan di Mesir, sehingga Allah memanggil Musa
untuk melaksanakan tujuan Allah tersebut.
2. Panggilan Tuhan Kepada Musa (lanjutan)
Respon Musa Terhadap Panggilan Allah
1. Musa mempertanyakan identitas dirinya sendiri (Kel 3:11) Siapakah aku? Musa merasa tidak
layak untuk menjalankan tugas tersebut. Namun tanggapan Allah adalah bahwa Ia akan
menyertai Musa (Kel. 3:12).
2. Musa menjawab kepada Allah; “Namun, apabila aku mendatangi orang Israel dan berkata
kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya
kepadaku: Siapa nama-Nya? Apakah yang harus aku jawab kepada mereka? (Kel 3:13). Firman
Allah kepada Musa, AKU adalah AKU. Lagi firman-Nya, beginilah kau katakan kepada orang Israel
itu, AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu (Kel. 13:14).
3. Musa menyadari bahwa bangsa yang akan dipimpinya, dan yang akan dihadapinya bukanlah
bangsa yang kecil. Oleh sebab itu ia harus memiliki otoritas yang lebih tinggi. Dengan menyebut
diri “AKU ADALAH AKU”, Allah menyatakan identitasnya sebagai Allah yang abadi yang selalu ada
bagi umat-Nya.
2. Panggilan Tuhan Kepada Musa (lanjutan)

Respon Musa Terhadap Panggilan Allah (lanjutan)


4. Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku (Kel. 4:1)? Allah menguatkan Musa dengan
berbagai mujizat supaya bangsa Israel percaya bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka,
telah menampakan diri kepada Musa (Kel. 4:1-9)
5. Musa merasa dirinya tidak memenuhi syarat untuk memimpin pembebasan bangsa Israel karena
ia tidak pandai bicara (Kel. 4:10). Namun, Allah menolong Musa dengan menugaskan Harun
kakak dari Musa yang akan berbicara bagi Musa kepada bangsa Israel (Kel. 4:13-17).
3. Karakter Musa
1. Percaya pada Allah
Setelah melakukan proses tawar-menawar dengan Allah, pada
akhirnya Musa tetap melaksanakan tugasnya itu, karna rasa
percaya kepada Allah yang akan menyertainya. Musa juga
selalu menyerahkan segala permasalahnya kepada Allah.
2. Setia
Allah menyatakan bahwa Musa adalah seorang yang setia
dalam segenap rumah-Nya (Bilangan 12: 7). Kesetiaan Musa
terlihat jelas saat ia senantiasa tunduk terhadap otoritas Allah
ketika memimpin bangsa Israel di padang gurun.
3. Rendah Hati
Musa menunjukkan kerendahan hati, ia tidak bermegah atau
merasa diri penting karna Allah sendiri secara
langsungmengutusnya untuk memimpin umat Israel.
3. Karakter Musa (lanjutan)
4. Pemazmur
Mazmur 90, adalah mazmur yang dituliskan oleh Musa.
5. Kharismatik
Dalam Keluaran 11: 3 dikatakan bahwa Musa merupakan orang yang sangat terpandang di tanah
Mesir. Hal tersebut menegaskan kharisma yang dimiliki Musa,bukan hanya bagi umat Israel, tapi
juga bagi bangsa lain.
6. Lemah lembut
Ia menghadapi bangsa Israel yang bersungut-sungut dan berkeluh kesah kepadanya dengan sabar,
dan kemudian meminta penyelesaian masalah yang dihadapinya kepada Allah. Dalam peristiwa di
Mara dan Meriba (Keluaran 17) Musa mau mendengarkan keluhan orangIsrael, kemudian berseru
kepada Tuhan, dan kemudian Tuhan pun menyediakan air dari gunung batu yang dipukul oleh
tongkat Musa. Allah sendiri juga yang mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang lembut
hatinya (Bilangan 12: 3). Sikap lemah lembut Musalah yang membuat ia mampu memimpin
bangsa Israel yang tegar tengkuk dan gemar bersungut-sungut.
3. Karakter Musa (lanjutan)
7. Administratif
Dalam Keluaran 18 diceritakan bahwa Yitro, imam di Midian, mertua Musa dating mengunjungi
Musa. Pada saat itu, Yitro melihat baha Musa seorang diri saja mengadili di antara bangsa Israel
yang sangat besar. Yitro kemudian menasihati Musa untuk mengajari ketetapan-ketetapan Allah
kepada bangsa Israel. Kemudian memilih dan mengangkat diantara bangsa Israel pemimpin seribu
orang, seratus orang, lima puluh orang, dan sepuluh orang. Dengan begitu segala perkara kecil
dapat diselesaikan dapat diadili mereka sendiri, dan hanya perkara besar yang diadili oleh Musa.
Dengan demikian Musa maupun bangsa Israel tidak menjadi terlalu lelah. Musa pun dapat lebih
fokus melakukan tugas lain yang lebih penting.
8. Kebapaan
Musa memiliki jiwa kebapaan, yang membuatnya bersedia mengayomi orang-orang yang berada
dibawahnya. Ia mau mendengarkan keluh kesah umat Israel, mengadili perselisihan diantara
mereka, mengajar dan memimpin bangsa Israel.
9. Rela berkorban.
Dalam peristiwa Anak lembu emas, Musa rela namanya dihapuskan dari kitab kehidupan demi
membela umat Israel agar mendapatkan pengampunan dari Allah (Kel 32:32-33)
4. Visi dan Misi Musa
 Visi Musa adalah “Umat Israel yang bebas dan
sejahtera sebagai bangsa pilihan Allah
 Misi Musa yaitu: Misi Musa adalah “Membawa
bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan
mengalami sejahtera di negeri Kanaan
5. Analisa SWOT Kepemimpinan Musa
STRENGHT
1. Musa memiliki karakter positif : 3. Musa pribadi yang bertanggung-jawab.
• Percaya pada Allah 4. Musa seorang pendoa syafaat (Ketika bangsa
• Setia melakukan perintah Allah Israel melawan bangsa Amalek (Kel. 17:8-16))

• Rendah hati 5. Musa mempunyai kemampuan mengajar,


dimana dia mengajarkan firman Tuhan kepada
• Kharismatik bangsa Israel termasuk hukum-hukum dan
• Lemah lembut ketetapan-ketetapan Allah.
• Administratif 6. Musa mempunyai pendelegasian kewenangan
(Bil. 11)
• Kebapaan
7. Kemampuan menangani konflik (Kel. 17:1-7)
• Rela berkorban

2. Musa memiliki hubungan yang intim dengan


Tuhan (Pemazmur)
5. Analisa SWOT Kepemimpinan Musa (lanjutan)
WEAKNESS
1. Musa didapati tidak percaya dan tidak menghormati Allah (Bil. 20:7-12)
2. Berubah setia (Ul. 32:51)
3. Menikah dengan perempuan Kush (Perempuan kafir) Bil. 12:1.
4. Tidak percaya diri
5. Mempunyai sikap ragu-ragu
6. Sombong (Bil. 20:10)
7. Bertindak dengan pengertian sendiri. Tuhan meminta Musa bicara kepada batu, tapi Musa
memukul batu (Bil. 20:7)
5. Analisa SWOT Kepemimpinan Musa (lanjutan)
OPPORTUNITY
1. Allah menunjuk Musa untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir
2. Allah meneguhkan kepemimpinan Musa dengan berbagai mujizat
3. Allah memberikan kesempatan dan kemampuan kepada Musa untuk mengajarkan firman
Tuhan, hukum dan ketetapan Allah kepada bangsa Israel.
4. Bangsa Israel percaya kepada Musa.
5. Bangsa Israel dapat menerima pendelegasian kewenangan dari Musa
5. Analisa SWOT Kepemimpinan Musa (lanjutan)
THREATS
1. Miryam dan Harun iri dengan kepemimpinan Musa (Bil.12:2)
2. Bangsa Israel tidak mudah melepaskan mental budak (430 Tahun)
3. Bangsa Israel mempunyai sifat tegar tengkuk/keras kepala.
4. Bangsa Israel percaya kepada illah-illah lain.
5. Berhadapan dengan Firaun (pemimpin besar bangsa Mesir) beserta pasukannya.
6. Kesimpulan
1. Jika Allah sudah memilih seseorang menjadi pemimpin dalam sebuah kelompok atau
organisasi, Allah akan menyertai setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
2. Sebagai pemimpin yang baik kita harus mampu mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain
untuk membantu kita
3. Kunci keberhasilan kepemimpinan Kristen adalah Ketaatan.
4. Seorang pemimpin Kristen harus mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan supaya apa
yang menjadi kehendak Tuhan dalam kepemimpinan tersebut dilakukan persis seperti apa yang
Tuhan mau.
5. Seorang pemimpin Kristen tidak boleh memiliki sikap bersungut-sungut atas setiap keadaan
yang dihadapi.
6. Seorang pemimpin Kristen harus bisa memuridkan atau mempersiapkan calon pengganti atau
harus menjadi pemimpin yang siap digantikan jika waktu kepemimpinan sudah selesai.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai