Anda di halaman 1dari 5

Perjuangan Hidup Nabi Musa AS 1.

Kelahiran Nabi Musa AS Nabi Musa adalah putra dari Imran bin Yasar, ibunya bernama Yukabad binti Dahat, keturunan dari bangsa Israil. Nabi Musa AS dilahirkan di Mesir pada masa pemerintahan Raja Firaun, raja yang amat zalim, takabur, dan sombong. Bahkan Raja Firaun mengaku dirinya sebagai Tuhan. Orang orang yang tidak patuh dan tidak mempercayai jika dirinya Tuhan, maka hukuman mati baginya. Pada suatu malam Raja Firaun bermimpi negeri Mesir terbakar habis. Firaun merasa sangat gelisah dengan mimpinya. Kemudian ia memanggil para ahli nujum untuk menafsirkan mimpinya itu. Menurut para ahli nujum, mimpi yan dialami oleh Firaun menandakan akan lahir seorang bayi laki-laki dari Bani Israil yang akan merampas kekuasaan Raja Firaun. Mendengar penafsiran dari para ahli nujum, saat itu juga Firaun memerintahkan seluruh pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Ditempat lain, lahirlah seorang bayi laki-laki dari kaum Bani Israil. Dialah yang kelak menjadi utusan Allah, yaitu Nabi Musa AS. Saat itu, Yukabad, ibu Nabi Musa sangat khawatir dengan keselamatan bayinya. Akhirnya dengan izin ilham dari allah SWT, ibunda Nabi Musa AS menghanyutkan bayinya di sungai Nil. Keesokan harinya, istri Firaun melihat peti yang terapung di sungai Nil yang secara kebetulan sungai itu terhubung dengan bangunan istana. Setelah di periksa ternyata peti itu berisi seorang bayi bayi laki-laki yang sangat lucu dan tampan. Istri Firaun pun berniat untuk memeliharanya. Kabar tentang bayi laki-laki yang di temukan oleh istri Firaun didengar oleh raja Firaun, maka ia pun berniat untuk membunuhnya. Akan tetapi istrinya sangat menyayangi bayi itu dan berniat memeliharanya, Firaun pun mengurungkan niat untuk membunuhnya dan mengijinkan istrinya untuk memelihara bayi itu di istana.

2.

Nabi Musa AS Dewasa Setelah dewasa, Nabi Musa AS diberi anugerah oleh Allah SWT berupa ilmu

pengetahuan dan hikmah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran Surah AlQasas ayat 14. Suatu hari Nabi Musa sedang berjalan-jalan keliling kota, beliau melihat dua orang yang sedang berkelahi. Nabi Musa AS berusaha mendamaikan meraka. Namun , salah seorang dari mereka tidak terima dan menantang Nabi Musa AS. Nabi Musa pun menampar orang tersebut hinhgga tersungkur dan akhirnya mati.

Nabi Musa AS sedih dan menyesali perbuatannya itu dan memohon ampun kepada Allah SWT bahwa sesungguhnya ia tidak bermaksud membunuh laki-laki itu. Dalam AlQuran disebutkan dalam Surah Al-Qashash ayat 16 Artinya: Musa berdoa ya Tuhanku , sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku . Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Dialah yang pengampun lagi Maha penyayang. (Q.S. Al-Qashash: 16). Merasa takut dimarahi oleh Firaun, Nabi Musa AS memutuskan untuk meninggalkan Mesir. Ia pergi ke Madyan. Dalam perjalanannya, Nabi Musa bertemu dengan seorang gadis yang sedang mengantri mengambil air dari sumur untuk gembala-gembalanya. Ternyata gadis yang ditolongnya itu adalah Safira, putri dari Nabi Syuaib AS. Nabi Musa AS akhirnya menikah dengan putri Nabi Syuaib. Nabi Musa AS Menghadapi Firaun Sepuluh tahun kemudian, Nabi Musa AS kembali ke Mesir. Ia berusaha mengajak Raja Firaun dan orang-orang Mesir untuk menyembah Allah, tetapi Firaun menolaknya. Ia sangat marah kepada Nabi Musa AS dan menantangnya untuk adu kemampuan. Setelah tiba harinya, Firaun mendatangkan para tukang sihir. Mereka mengeluarkan sihir dalam bentuk ular yang sangat banyak. Nabi Musa AS pun melemparkan tongkatnya dan berubahlah tongkat itu menjadi ular besar dan memakan semua ular yang mereka buat. Raja Firaun sangat dan memerintahkan pasukannya untuk membunuh Nabi Musa AS dan pengikutnya. Nabi Musa AS dan pengikutnya pun lari dari kejaran pasuka Firaun hingga sampai di tepi Laut merah. Nabi Musa AS berdoa meminta perlindungan Allah. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya ke laut. Atas izin Allah SWT, terbelahlah laut itu menjadi jalan darat yang dilalui Nabi Musa AS dan pengikutnya. Firaun dan pengikutnya menyusul di belakang, tetapi Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan pengikutnya. Sementara Firaun dan pasukannya tenggelam di laut Merah. Pada suatu hari Nabi Musa AS pergi ke Bukit Tursina, ia berniat akan menyempurnakan kerasulannya. Selama 40 malam Nabi Musa AS berada di Bukit Turisna. Di sana ia memperoleh wahyu dari Allah SWT, yaitu kitab suci Taurat. Kepergian Nabi Musa AS dari tengah-tengah umatnya selama 40 malam telah menyebabkan mereka menyimpang dari ajaran Allah SWT. Ada seorang yang bernama Samiri menghasut kaum Nabi Musa AS untuk menyembah patung. Karena umat Nabi Musa AS pada saat itu keimanannya masih

3.

sangat lemah, mereka termakan juga oleh hasutan Samiri dan mereka membuat patung anak sapi yang disembah sebagai Tuhan. Ketika Nabi Musa AS kembali dari Bukit Tuursina, ia merasa kaget, marah, dan sedih melihat umatnya telah menyimpang dari ajarannya. Sebenarnya selama kepergian Nabi Musa AS, ia telah menyerahkan umatnya kepada Nabi Harun untuk membimbingnya. Namun Nabi Harun AS tak berdaya menghadapi kaum Nabi Musa AS. Nabi Musa AS dengan sabar berusaha mengembalikan umatnya kejalan yang benar dan mengusir Samiri yang telah menyebabkan umatnya tersesat dari jalan Allah SWT. Nabi Musa AS memohonkan ampun untuk umatnya yang telah berbuat kemusyrikan. Nabi Musa AS pernah ditanya oleh salah satu umatnya, siapakah orang yang paling pandai. Nabi Musa AS menjawab bahwa dirinyalah yang paling pandai. Seketika itu Allah SWT menegur Nabi Musa AS dan memerintahkan kepada Nabi Musa AS untuk menemui seseorang yang lebih pandai dari dirinya, yaitu Nabi Khidir AS. Nabi Musa AS pun belajar kepada Nabi Khidir AS, dan ternyata didalam belajarnya diketahui bahwa Nabis Musa AS. Sejak saat itu, Nabi Musa AS menyadari bahwa ternyata Nabi Khidir lebih pandai dari dirinya.

No 1 2 3 4 5 6

Unsur cerita Judul Tema Tokoh Watak Tokoh Latar Alur

Jawab Perjuangan Hidup Nabi Musa AS Perjuangan Nabi Musa AS Nabi Musa AS, Raja Firaun Baik Di Negeri Mesir Nabi Musa AS adalah putra dari Imran bbin Yasar ibunya bernama Yukabad binti dahat keturunan dari bangsa Israil yang dilahirkan di Mesir dan Nabi Musa dihanyutkan oleh ibunya disungai Nil terdampar dipinggir sungai dan dipungut sama istrinya Firaun yang bernama Aisah dan diangkat menjadi anaknya dan dipelihara sampai besar. Suatu hari Nabi Musa menantang perintah Firaun dan ia dikejar dan pada saat itu Nabi Musa AS tidak dapat jalan dan terbentang laut merah dan Nabi Musa AS dapat bisikan dari Allah SWT untuk memukul tongkatnya dan laut merah itu terbelah menjadi jalan dan Naqbi Musa AS menyeberang dengan kaumnya dan Raja Firaun mengejar dan pada saat di tengah laut raja Firaun dengan pasukannya tenggelam.

Amanat

Bahwa kebenaran tetap benar

Perjalanan Hidup Nabi Isa AS Sifat sabar pada Diri Nabi Isa AS Nabi Isa AS adalah putra dari Maryam anak dari Imran seorang tokoh Bani Israil. Semenjak kematian ayahnya, Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria di lingkungan Baitul

Maqdis. Kegiatan sehari-hari Maryam diisi dengan ibadah kepada Allah dan tidak pernah berhubungan dengan kaum laki-laki. Maryam mendapatkan ujian, ia mengandung Isa AS dengan izin Allah SWT tanpa seorang suami. Allah meniupkan ruh langsung kedalam rahimnya. Maryam diejek dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari penduduk sekitar. Namun Maryam tetap sabar hingga Nabi Isa lahir kedunia. Setelah dewasa, Nabi Isa AS tidak berputus asa menyebarkan ajaran tauhid walaupun dengan sedikit pendukung. Nabi Isa AS tetap giat melaksanakan tugasnya sebagai utusan Allah SWT. Orang Yahudi menuduh Nabi Isa ingin memecah belah bangsa Yahudi. Penguasa negeri pun memutuskan untuk membunuh Nabi Isa AS. Perintah itu disebarkan kepelosok negeri dan mereka beramai-ramai mencari Isa untuk dibunuh. Mendengar kabar itu, Nabi Isa AS bersembunyi disuatu rumah yang sunyi. Namun, salah satu pengikutnya yang bernama Yudas Iskariot (Yahuza) berkhianat dan memberitahukan persembunyian Nabi Isa AS. Saat itulah Allah menunjukkan kekuasaannya. Allah menyerupakan wajah Yudas Iskariot seperti wajah Nabi Isa As. Mereka menangkap dan menyalipnya di Bolgota serta menyelamatkan Nabi Isa AS dengan mengangkatnya ke langit. Itulah kisah Nabi Isa AS yang penuh dengan hikmah. Keteladanannya yang dapat kita tiru adalah sebagai berikut. a. b. c. Sabar dalam menghadapi fitnah, seperti difitnah telah memecah belah kaum Yahudi. Teguh pendirian dalam menjalankan perintah Allah walaupun sedikit pengikutnya. Tidak putus asa apabila mengalami kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai