Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

KISAH NABI MUSA


MEMBELAH LAUT MERAH DAN
KEMENANGANNYA MEMBINASAKAN
FIRAUN

REIKALFANI ZAKY
KELAS 8.3
Nabi Musa merupakan salah satu utusan Allah SWT yang hidup di Mesir pada zaman
kekejaman raja Firaun. Salah satu mukjizat dari Allah SWT yang diberikan kepada Nabi
Musa ialah kemampuannya membelah lautan. Sehingga dengan mukjizat ini beliau dan
para pengikutnya dapat menghindari kejaran pasukan Firaun.
Kesabaran serta keteguhan hati Nabi Musa dalam menghadapi raja zalim ini
menjadikan beliau termasuk Nabi dan Rasul Ulul Azmi. Kata ulul azmi berasal dari dua
kata, yakni ulul dan azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki, sedangkan azmi
berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat.

Berikut ini kisah Nabi Musa saat membelah laut merah dan kemenangannya
membinasakan Firaun dan pengikutnya.

Kelahiran Nabi Musa

Pada zaman dahulu, Negeri Mesir dipimpin oleh seorang raja zalim bernama Firaun. Ia
merupakan raja yang sewenang-wenang menindas penduduknya. Firaun juga dikenal
sebagai raja sombong, suka memperbudak dan memecah belah penduduknya serta
mempekerjakan mereka dengan kerja paksa.

Suatu hari Firaun bermimpi ada api yang datang dari Baitul Maqdis yang membakar
Negeri Mesir kecuali rumah-rumah kaum Bani Israil. Merasa ada yang janggal dari
mimpinya, akhirnya Firaun mengumpulkan para peramal dan ahli sihir untuk
menanyakan arti mimpi tersebut.Mimpi itu ditakwil oleh ahli nujum bahwa akan lahir
bayi laki-laki dari kalangan bani israil yang kelak akan menjadi musuh dan
membinasakannya. Mengetahui hal itu ,ia memerintahkan seluruh rakyatnya agar
membunuh semua anak laki-laki yang lahir dari kalangan bani israil.

Ibunda Nabi Musa a.s yang mengetahui hal tersebut,meghanyutkan bayi Musa di
sungai Nil. Hal ini dijelaskan dalam Surah al-Qasas ayat 7 yang artinya:
“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan
janganlah (pula) bersedih hati, Karena Sesungguhnya kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.”(Q.S. al-Qasas [28]: 7)

Dengan kehendak Allah Swt.,bayi Musa ditemukan oleh istri Fir’aun yang bernama Siti
Asiah. Lalu, Asiah membawa Musa ke istana dan meminta izin kepada suaminya agar
bisa merawat bayi tersebut. Dengan berat hati, Fir’aun menuruti permintaan istri
tercintanya.

Hal menakjubkan terjadi ketika Asiah memanggil seluruh wanita untuk menyusui Nabi
Musa a.s.. Namun, Nabi Musa a.s . selalu menolak ketika disusui oleh para wanita
tersebut. Pada akhirnya, tiba giliran Yukabad yang merupakan ibu kandung Nabi Musa
as. Memberikan ASI kepada beliau. Bayi Musa pun mau meminum ASI dari Yukabad.

Kemenangan Nabi Musa Membinasakan Firaun

Setelah dewasa, Musa di utus oleh Allah SWT. menjadi Nabi, penduduk Mesir semakin
fanatik dengan penguasa mereka yaitu Firaun. Dengan sewenang-wenang Firaun
berhasil menekan penduduk agar mengingkari ajaran yang dibawa Nabi Musa. Hal ini
sebagaimana Allah berfirman dalam salah satu surah, yang artinya:

“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya
(Musa) dalam keadaan takut bahwa Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya akan
menyiksa mereka. Sesungguhnya Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi.
Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas.” (QS:Yunus
Ayat: 83).
Selama bertahun-tahun Nabi Musa dan para pengikutnya telah bersabar menghadapi
raja Firaun dan tentaranya yang dengan sewenang-wenang terus menindas. Tak hanya
itu, semakin hari Firaun juga semakin menentang dan memusuhi kebenaran. Pada
puncaknya Firaun dengan segala kesombongannya mengaku kalo dirinya adalah
Tuhan. Maka dari itu, Nabi Musa senantiasa berdoa kepada Allah sebagai berikut.

Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Firaun
dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia,
ya Tuhan Kami — akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya
Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka
mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih”. (QS:Yunus Ayat:
88).

Nabi Musa Membelah Lautan

Hingga akhirnya atas izin Allah SWT Nabi Musa dan para pengikutnya memutuskan
untuk keluar dari Mesir dan menuju Syam. Mendengar kabar ini kemarahan Firaun
semakin memuncak. Sehingga ia mempersiapkan tentaranya untuk mengejar Nabi
Musa dan para pengikutnya.

Pasukan Firaun terus mengejar Nabi Musa serta pengikutnya. Beberapa pengikut Nabi
Musa mengadu bahwa pasukan Firaun hampir menyusuli mereka. Pasalnya di hadapan
mereka jalan tertutup lautan, kemudian Nabi Musa berkata,

"Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan
memberi petunjuk kepadaku”. (QS:Asy-Syu’ara Ayat: 62).
Pada saat itu keadaan benar-benar genting dan terhimpit dialami Nabi Musa dan
pengikutnya. Namun dengan segala kekuatan iman yang dimiliki, Nabi Musa berusaha
menenangkan para pengikutnya. Setelah itu turunlah wahyu Allah SWT kepada Musa.

“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap
belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS:Asy-Syu’ara Ayat: 63).

Setelah lautan terbelah, Nabi Musa dan para pengikutnya bergegas melintasi jalan
tersebut. Kemudian disusul Firaun dan pasukannya yang mencoba untuk ikut melintasi
jalan tersebut, akan tetapi lautan telah Kembali seperti semula, akhirnya Firaun dan
pengikutnya tenggelam. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam salah satu surah,
yang artinya:

“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami
tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan
mereka tidak beriman.” (QS:Asy-Syu’araa Ayat: 65-67)

Anda mungkin juga menyukai