1. Pendahuluan
Pernahkah ibu-ibu, bapak-bapak dan saudara-saudari berada dalam situasi sulit yang kritis,
bahkan seolah-olah tidak ada jalan keluar? Kita akan belajar dari Ester bagaimana menghadapi
situasi sulit dengan tabah. Terutama hari ini kita akan mempelajari tentang kisah Ester yang
mengubah jalannya sejarah dengan cara menyelamatkan bangsa Israel dari pembantaian. Kisah
ini menarik karena terjadi justru ketika bangsa Israel sedang berada dalam pembuangan,
sehingga rawan akan penganiayaan oleh bangsa lain.
Melalui kisah Ester saya juga hendak memperkenalkan sebuah gagasan teologi baru yang saya
sebut Teologi Gundukan Pasir, karena konsepnya berasal dari eksperimen seorang fisikawan
Denmark bernama Per Bak dengan gundukan pasir (sandpile). Gagasan ini terinspirasi dari
prinsip Mestakung yang dikemukakan oleh Prof. Yohanes Surya, PhD., dan sudah difilmkan
dengan judul yang sama. Untuk keterangan lebih lanjut tentang Mestakung, bisa dilihat di
www.yohanessurya.com.
Pada bagian lampiran, saya menyertakan kisah-kisah 10 wanita di gereja kami yang kalau
disimak memiliki pola yang sesuai dengan Teologi Gundukan Pasir ini, walaupun saat mereka
menulis kisah-kisah tersebut, mereka belum diberitahu tentang gagasan Mestakung. Jadi kisah-
kisah tersebut bukan suatu rekayasa atau dicocok-cocokkan dengan gagasan Mestakung ini,
melainkan merupakan kisah-kisah sebenarnya. Kiranya artikel ini bermanfaat untuk membangun
iman kita. Soli Deo Gloria.
2. Kisah Ester
Seperti kita tahu, Alkitab ditulis dengan nuansa budaya patriarkhi yang kuat, sehingga mayoritas
kisah-kisah dalam Alkitab bercerita tentang para pria. Bahkan sering pula tidak menyebut nama
perempuan kecuali jika mereka berperan penting dalam sejarah atau melahirkan orang-orang
penting, misalnya Debora dalam Hakim-hakim, Yokhebed ibu Musa, Sara istri Abraham dst.
Banyak istri nabi atau para tokoh yang tidak dikenal namanya.
Dalam konteks ini kita juga memperhatikan bahwa hampir semua kitab dalam Alkitab diberi
judul yang bernuansa maskulin, kecuali dua kitab saja yaitu Rut dan Ester. Jadi dua kitab ini
sangat menarik untuk dipelajari.
Ester adalah seorang ratu yang terpilih berdasarkan kontes kecantikan. Ia kemudian
menggantikan Ratu Wasti sebagai permaisuri.
Beberapa saat setelah ia menjadi ratu, Haman berikhtiar untuk membinasakan seluruh bangsa
Israel karena kesal dengan Mordekhai. Ia kemudian menyalahgunakan jabatannya untuk
membujuk raja mengeluarkan perintah keras untuk membunuh semua orang Israel.
Mordekhai kemudian mengingatkan Ester untuk tidak berdiam diri saja terhadap rencana busuk
1
http://www.sciprint.org, http://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto. Phone: (62) 341-
403205, atau (62) 878-59937095
1
Haman. Bahkan ia mengatakan dalam 4:14, "Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti
ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Kemudian Ester mulai tergerak untuk bertindak. Ia memberanikan diri untk menghadap raja
(meskipun dengan resiko dihukum mati) dan mengundang raja dan Haman untuk bersantap
malam di tempatnya. Hal ini diulangi lagi esoknya, dan baru pada hari kedua Ester menyatakan
pengaduannya atas perintah pembantaian orang Yahudi. Ternyata raja bersimpati kepada
permintaan Ester, bahkan Haman akhirnya dihukum mati (7:8-10).
Selanjutnya Ester dan Mordekhai diberikan wewenang untuk membuat perintah baru atas nama
raja yang mengijinkan bangsa Yahudi membela diri. Peristiwa itu diperingati dengan nama hari
raya Purim.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?
Ada dua pendapat tentang bagaimana menghadapi situasi sulit yang akan saya bahas, pertama
dari buku The Secret, lalu dalil Mestakung dari Prof. Yohanes Surya.
Menurut Prof. Yohanes Surya, ada 3 tahapan yang perlu dilalui, disingkat sebagai Krilangkun.
Artinya:
A. Dalam kondisi KRItis selalu ada jalan keluar;
B. Saat kita meLANGkah maju, maka akan tampak jalan keluar;
C. Terus melangkah maju dengan keteKUNan.
Tentu juga perlu diiringi doa, agar Tuhan memberikan jalan keluar terhadap situasi kritis
tersebut. Akhirnya alam semesta akan bekerja sama dan mendukung kita sedemikian sehingga
kondisi kritis tersebut akan terlampaui.
Perlu diingat bahwa kondisi kritis bisa diberikan oleh Tuhan (melalui panggilan-Nya), atau oleh
lingkungan, atau kita dapat juga menciptakan sendiri kondisi kritis itu dengan cara keluar dari
2
kondisi nyaman (comfort zone) dan membuat suatu target tertentu untuk dicapai. Untuk
menerapkan gagasan Mestakung ini guna menjelaskan berbagai peristiwa dalam Kitab Suci
(khususnya Perjanjian Lama), maka saya mengusulkan untuk menyebutnya sebagai Teologi
Gundukan Pasir (Sandpile Theology). Sejauh yang saya ketahui, Teologi Gundukan Pasir belum
pernah ada yang mengusulkan, jadi mungkin dapat dipelajari lagi lebih lanjut.
A. Abraham. Abraham muda dipanggil oleh Tuhan untuk keluar dari tanah Ur, dan
meninggalkan keluarganya. Di sini ia mengalami kondisi kritis. Namun ia berjalan terus dan
melangkah bersama Tuhan. Ternyata Tuhan tidak pernah meninggalkan dia, bahkan ketika dia
berada di tengah-tengah bangsa asing.
Abraham senior ketika sudah memiliki anak, ternyata Tuhan kembali menempatkan dia
dalam kondisi kritis, yaitu Tuhan ingin Abraham mempersembahkan anaknya sebagai korba.
Abraham melangkah dengan iman, dan tekun dalam pengharapan bahwa Tuhan berkuasa untuk
mengembalikan anaknya. Ia membawa anaknya ke puncak gunung untuk mempersembahkannya
sebagai korban, ternyata Tuhan telah menyediakan seekor domba pengganti. Itu sebabnya
Abraham mengatakan Tuhan yang menyediakan (Jehovah Jireh).
B. Yusuf. Yusuf dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, dan ia menjadi hamba di
rumah Potifar. Ternyata Yusuf terus melangkah dengan iman dan ketekunan, sampai ia dipercaya
menjadi kepala di rumah Potifar. Ternyata ia difitnah oleh istri Potifar, dan masuk penjara. Di
penjara, kembali ia terus melangkah dengan iman dan ketekunan, hingga akhirnya ia berhasil
menafsirkan mimpi Firaun dan kemudian dia diangkat sebagai penguasa atas seluruh tanah
Mesir.
C. Musa dipanggil Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dalam perbudakan. Tapi ia
sadar bahwa ia tidak pandai bicara (Kel. 4:10). Tapi Tuhan tetap mengutusnya, maka ia masuk
dalam kondisi kritis.
Selanjutnya Musa melangkah dengan kembali ke Mesir dan berbicara dengan para tua-tua Israel
3
dan juga dengan Firaun (Kel. 4:20, 5:1). Meskipun mendapat cemoohan dan perlawanan hebat,
Musa tekun dan maju terus. Akhirnya alam semesta dan Tuhan mendukung dan Israel bebas dari
perbudakan Mesir.
D. Gideon ragu-ragu ketika Tuhan berbicara dan memerintahkan dia untuk memimpin
perlawanan terhadap kaum Midian. Jadi ia berada dalam kondisi kritis.
Dua kali ia meminta petunjuk khusus dari Tuhan berupa guntingan bulu domba yang basah (Hak.
6:36-40). Selanjutnya ia melangkah maju dengan merobohkan patung Baal di rumah bapaknya.
Ia juga tekun melangkah dengan memilih tiga ratus orang saja untuk melawan suku Midian.
Akhirnya alam semesta dan Tuhan mendukung dia mencapai kemenangan.
Masih banyak kisah-kisah lain dalam Alkitab yang dapat diteliti menggunakan perspektif
Teologi Gundukan Pasir ini.Sebagai catatan, Teologi Gundukan Pasir ini tidak hanya berlaku
bagi umat Kristiani saja, tapi bisa juga diterapkan bagi umat beriman lainnya, khususnya yang
berasal dari latar belakang agama Samawi (Abrahamaik).
7. Penutup
Apakah Anda sedang berada dalam situasi kritis yang seolah tanpa harapan?
Jangan khawatir, teruslah melangkah dan berharap pada Tuhan, maka Ia akan menolong tepat
pada waktunya. Pada akhirnya alam semesta akan mendukung dan memberikan jalan keluar, jika
kita tekun melangkah.
Jika anda mau, anda juga bisa menjadi salah satu wanita yang ikut mempengaruhi jalannya
sejarah. Jadilah seperti Ester dan renungkanlah 2 Taw. 16:9 "karena mata Tuhan menjelajah
seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersingguh hati kepada
Dia". Ingatlah, orang-orang biasa dapat melakukan hal-hal yang luar biasa jika bersama Tuhan.
Bagi guru guru sekolah minggu, perlu kita bertanya pada diri sendiri: sudahkah kita mendidik
untuk mengembangkan anak-anak yang hebat?
Kiranya Tuhan menyertai langkah kita semua.
Amin.
Victor Christianto. Versi 1.0: 27 Mei 2014, Versi 1.1: 28 Mei 2014
Http://www.sciprint.org
Http://www.facebook.com/vchristianto
Http://www.twitter.com/christianto2013
Phone: (62) 341-403205
Papers and books can be found at: http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://independent.academia.edu/VictorChristianto
4
Http://vixra.org/author/victor_christianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
Http://id.linkedin.com/pub/victor-christianto/b/115/167
Http://www.academicroom.com/article/how-you-can-get-closer-jesus-christ
Http://barnesandnoble.com/s/victor-christianto
http://academic.research.microsoft.com/Author/18116142/vic-christianto
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://www.amazon.com/Jesus-Christ-Evangelism-Difficult-ebook/dp/B00AZDJCLA
http://www.scribd.com/victorchristianto
http://issuu.com/christianto2013/docs
Http://gospel.16mb.com
Http://www.slideshare.com/guidetorepent
Donate to our new energy initiative: http://www.gofundme.com/4rixkk
5
Lampiran: Pengalamanku bersama Yesus
Kisah-kisah 10 wanita Indonesia
0. Pendahuluan
Setiap orang Kristen tentu memiliki kisah unik tentang pengalamannya bersama Yesus
yang layak dibagikan kepada orang lain. Namun demikian kisah-kisah itu seringkali terpendam
dalam kesibukan sehari-hari. Dalam suatu kesempatan di bulan Mei 2014, 10 wanita Kristen
yang saya kenal saya minta menuliskan kisah-kisah mereka yang paling baik dan dapat dikenang,
dengan tujuan agar orang-orang lain pun dapat dikuatkan imannya. Meskipun kisah-kisah ini
mungkin tidak sangat luar biasa, namun penting untuk diingat bahwa semua kisah ini
mengungkapkan bahwa Tuhan berkarya secara nyata dalam hidup orang-orang biasa. Benang
merah dari kisah-kisah ini adalah bahwa Tuhan sering bekerja secara misterius. (God works in
mysterious ways.)
1. Santi
Pengalaman bersama Tuhan yang tidak akan saya lupakan. Karena itu adalah mujizat
Tuhan terindah, dan doa yang dijawab Tuhan.
Anak saya Naomi mulai dari kelas 1 SD sering sakit, hampir tiap bulan ke dokter.
Dan saya selalu berdoa kepada Tuhan. Tiap berdoa selalu saya bawa penyakit Naomi
yang gampang terserang flu dan kalau flu disertai batuk flu sampai sesak nafas.
Dan itu berlangsung sampai Naomi kelas 3 SD. Saat kelas 3 pertengahan tahun lalu
itu seperti ada yang membisiki kalau sakit tumpang tangan di dada saat sesak dan
berdoalah dengan sungguh-sungguh. Nah, saya peka dengan bisikan itu lalu saya
lakukan.
Puji Tuhan berangsur-angsur doa dan tumpang tangan yang saya lakukan, Tuhan
berkuasa menyembuhkan penyakit anak saya. Saat ini sudah kurang lebih 9 bulan
penyakit Naomi tidak pernah kambuh dan dia lebih ceria karena jarang sakit.
Terimakasih Tuhan. Amin.
2. N.N.
Saya menikah sudah 18 tahun. Tetapi awal saya menikah belum mempunyai rumah
kemudian kontrak 10 tahun. Dari awal menikah saya ingin punya rumah sendiri.
Meskipun kecil asal rumah sendiri. Tepat 10 tahun saya bisa mempunyai rumah dan
doa saya dijawab oleh Tuhan sesuai dengan permintaan saya: rumah yang kecil dan
mungil. Tapi secara manusia saya masih bersungut-sungut: rumah ini kok kecil
sekali. Saya berpikir: kalau ada teman-teman anak saya, mereka mau bermain di
mana? Saya berbicara kepada Tuhan: Oh Tuhan, rumahnya kok kecil sekali?
Tapi saya disadarkan oleh suami: Ingat kamu doanya minta rumah meskipun kecil
asal tidak ngontrak. Akhirnya saya sadar bahwa Tuhan itu luar biasa, Dia mendengar
dan menjawab doa kita sesuai dengan apa yang kita minta. Pada dasarnya bukan
6
rumah dunia yang diperlukan, tetapi kita harus berpikir bisakah kita mempunyai
tempat yang disediakan Tuhan di Langit baru dan Bumi baru?
Satu hal yang harus saya lakukan sekarang meskipun sulit yaitu menyukakan hati
Tuhan. Agar saya berkenan di hadapan Tuhan. Tapi kita harus berusaha, seperti
Paulus juga berusaha berkenan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
7
Dan sekarang, hati saya bersyukur kepada Tuhan yang sudah membuat suami saya
menjadi imam dalam keluarga yang takut Tuhan. Dan saya bangga kalau suami saya
ikut terlibat dalam pelayanan di gereja.
Tuhan sangat mengerti apa yang menjadi keluh kesah hati kita. Sebelum kita
memintapun, Tuhan sudah memberikan sesuai dengan waktu-Nya.
5. Ines Reswari
Nama saya Ines, saya terlahir bukan dalam keluarga yang kaya atau serba kecukupan.
Cerita ini terjadi ketika saya baru lulus dari bangku SMA, sekarang saya berumur 25
tahun sudah menikah dan mempunyai seorang putra berusia 3 tahun.
Saat itu saya baru saja lulus SMA dan berencana melanjutkan kuliah, akhirnya…
setelah orangtua saya berupaya mencarikan dana kesana kemari (karena uang tidak
cukup), akhirnya saya menjadi seorang mahasiswa di PTN ternama di kota Malang.
Di semester ke-2, bapak saya yang bekerja di perusahaan kontruksi baja tiba-tiba
tidak ada pekerjaan. Maksudnya tidak ada proyek. Beliau berkata, bahwa sudah tidak
sanggup lagi membiayai kuliah saya. (Matilah saya, saya pikir).
Akhirnya, di hari minggu pagi, saya duduk di gereja sebelum kebaktian dimulai. Saya
berkata kepada Tuhan: kalau memang saya boleh melanjutkan kuliah, pasti ada jalan
keluar. Jika tidak, saya pasrah.
Tiba-tiba dari belakang ada yang mencolek. Seorang ibu-ibu meminta saya untuk
mengajari anaknya bermain keyboard. Kebetulan, saya pelayan musik di gereja. PUJI
TUHAN!
Saya bisa melanjutkan kuliah. Meskipun tidak berhasil lulus, saya sangat bersyukur.
Saya sengaja meninggalkan kuliah saya, dan melanjutkan memperdalam ketrampilan
saya dalam bidang musik, karena saya merasa terberkati dengan jalan Tuhan itu.
Sampai sekarang, saya masih menjadi pelayan Tuhan. Dan sampai kapanpun saya
akan melayani Tuhan dengan bemusik. Karena menurut saya, Tuhan sudah
menunjukkan jalan ini kepada saya. Dengan bermusik, saya bisa bekerja menjadi
pelayan Tuhan dan memuji nama-Nya.
Terimakasih atas jalan-Mu yang begitu indah.
6. Bu Heru Endang
Dari kecil saya dibesarkan di tengah-tengah keluarga muslim yang kolot. Saya
kenal (pacaran) dengan orang Kristen dan menikah sampai sekarang
mempunyai 2 anak dan 1 cucu.
Saya menikah dengan cara nasrani (pemberkatan di gereja) meskipun keluarga
saya menentang keras sampai-sampai saya tidak mendapat bagian harta
warisan sama sekali. Bentuk harta warisan adalah sawah dan rumah yang
nilainya saat itu besar sekali.
Sebenarnya berat sekali tidak mendapatkan harta itu, setelah saya pikir-pikir
panjang: Harta tidak menjamin kebahagiaan dan kekayaan buat saya. Saya
tinggalkan semua itu.
Dan sekarang saya betul-betul menikmati hidup damai, tentram bersama
keluarga. Saya melihat sekarang ini saudara-saudara yang mendapatkan
warisan banyak hidupnya banyak masalah dan ekonomi tidak lebih baik
daripada saya.
8
Mengikut Tuhan Yesus awal-awal banyak liku-likunya tapi sekarang saya
betul-betul menikmati hidup damai, tenang, tentram bersama Yesus.
7. Bu Nana
Saya bukanlah orang Kristen yang sangat taat dalam arti rajin baca Kitab Suci
ataupun ke gereja, tapi saya merasakan kasih Tuhan bagiku nyata dalam hidup saya.
Suatu ketika anak sekolah minggu saya terjatuh saat bermain, dahinya sobek dan
banyak mengeluarkan darah. Lalu saya dekap anak itu, saya usap dahinya yang luka
sambil berseru kepada Tuhan Yesus: tolong tutup luka ini Tuhan dan hentikan
pendarahannya. Saya berdoa dalam nama Yesus dan sungguh ajaib luka itu langsung
berhenti pendarahannya dan anak tersebut juga berhenti menangis.
Saya menangis dalam hati terharu kenapa doa dari saya yang hanya membaca Kitab
Suci sekali seminggu ternyata tetap didengarkan dan dikabulkan Tuhan Yesus.
Sungguh kasih Tuhan dan karunia-Nya sangat besar dalam hidup saya.
8. Bu Tika
Pasa suatu ketika, ayah saya masuk RS yang kesekian kalinya dikarenakan tumor
batang otak. Saat itu kami tidak punya biaya (uang cash) untuk bayar biaya RS,
akhirnya kami sepakat untuk membayar menggunakan kartu kredit dan rencananya
kami akan mengangsur tagihan kartu kredit itu.
Kira-kira seminggu kemudian, saya dapat info dari perusahaan tempat saya bekerja
bahwa bonus telah keluar. Saya bersyukur karena itu.
Dan saya sangat-sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, setelah saya
cek bonus saya ternyata jumlah nominalnya sama persis dengan tagihan biaya RS
ayah saya.
9. Bu Ita
Kalau lihat Eryc sekarang tumbuh dengan sehat, jadi ingat bahwa pemeliharaan
Tuhan itu sempurna. Tepat usia Eryc 7 bulan, Eryc mengalami diare hebat di mana
saya sebagai mama tidak bisa menemani Eryc di saat dia sakit di rumah. Eryc
ditemani dan dijaga oleh ibu saya. Di saat yang sama pula kondisi keuangan keluarga
kami waktu itu lagi kolaps.
Sebetulnya Eryc harus sudah opname di hari pertama dia sakit, sebab 1 hari Eryc
yang usia 7 bulan bisa diare sampai 5 kali. Saya bekerja dan tidak dapat
meninggalkan pekerjaan begitu juga suami. Tiap malam hanya mohon sama Tuhan
biar Eryc Tuhan jaga dan segala kepercayaan bahwa Tuhan mampukan saya untuk
senantiasa menjaga Eryc dengan baik.
Eryc mengalami diare sampai hari ke-4. Saya dan suami sepanjang malam tak pernah
tidur. Hebatnya Eryc sama sekali tak menampakkan dia lunglai atau lemas. Sampai
akhirnya hari ke-4 malam hari, dalam 1 jam Eryc diare sampai dengan 4 kali. Saya
bingung.
Tapi tidak tahu, namun hari berikutnya saya percaya, Tuhanlah yang gerakkan tangan
saya untuk memencet nomor telepon rumah sakit. Akhirnya saya bawa Eryc ke RSA
dengan tanpa sepeser uangpun di dompet tepat jam 12 malam. Benar sesampai di
UGD, dokter jaga mengatakan jika 1 hari lagi terlambat, Eryc tidak akan tertolong.
Akhirnya Eryc diopname. Saya masih bingung. Sambil cari kamar, tetap mulut
9
menyebut “Tuhanku, tolong saya.” Malam tetap tidak bisa istirahat. Paginya saya
dikabari bahwa adik saya bersedia berikan pinjaman lunak untuk perawatan Eryc.
Wow. Luarbiasa. Tuhan baik.
Akhirnya tenang semua pikiran saya. Eryc opname dalam pemeliharaan Tuhan.
10