Anda di halaman 1dari 25

SEJARAH PEMIKIRAN

EKONOMI
Daftar Pustaka
 Pressman, Steven. 2002. Lima Puluh
Pemikir Ekonomi Dunia, (terjemahan),
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
 Skousen, Mark. 2005. Sejarah Pemikiran
Ekonomi, Sang Maestro Teori-Teori
Ekonomi Modern, (terjemahan),
Prenada, Jakarta, Indonesia.
I. PENDAHULUAN
Kata Ekonomi berasal dari bahasa Yunani,
Oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah
tangga (house-hold), Nomos berarti aturan,
kaidah, atau pengelolaan (Xenophon, 440-
355 S.M).
Ekonomi berarti kaidah-kaidah, aturan-
aturan atau cara pengelolaan rumah tangga.
1.1. Ruang Lingkup
Sejarah pemikiran ekonomi merupakan
cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
perkembangan pemikiran ekonomi sejak
masa Merkantilisme, Klasik sampai
pemikiran ekonomi masa sekarang ini,
seperti Aliran Neo-Klasik, Keynesian, Ilmu
Ekonomi Aliran Utama Modern, dan Masa
Transisi Ilmu Ekonomi.
Physiocrats
Mercantilists

Quesnay, 17th and


1758 18th
Adam Centuries
Smith,
1776
Mazhab Klasik

David T.R.
Ricardo, Malthus,
1817 1798

Sosialisme
Ilmu Ekonomi Neoklasik
J.S. Mill,
1848 Walras,
Karl Marx, 1867
V. Lenin, 1917 Marshall, Fisher
J.M. 1880-1910
Keynes,
1936
U.S.S.R. dan
Eropa Timur

Aliran Ilmu Ekonomi


Masa Transisi Utama Modern
China
Ilmu Ekonomi
II. MERKANTILISME
 Merkantilisme berasal dari kata merchant
(pedagang).
 Setiap negara yang ingin maju harus
melakukan perdagangan dengan negara
lain. Sumber kekayaan negara diperoleh
melalui “surplus” perdagangan luar negeri
yang diterima dalam bentuk emas dan
perak.
2.1. Thomas Mun
Dalam buku “England’s Treasure by Foreign
Trade” (1664), Thomas Mun menulis, “The
ordinary means therefore to increase our
wealth and treasure is by foreign trade,
wherein we must ever observe this rule: to
sell more to strangers yearly than we
consume of theirs in value …”
Thomas Mun
“Cara-cara yang wajar … untuk
meningkatkan kemakmuran dan kekayaan
kita adalah dengan perdagangan luar negeri,
di mana kita harus memperhatikan aturan
berikut ini: menjual lebih banyak kepada
fihak asing daripada konsumsi kita terhadap
barang mereka…”
2.2. Manfaat Surplus Perdagangan
 Suatu negara mengalami surplus bila X>M
 Pada abad ke XVII jual beli barang
menggunakan logam mulia - emas dan
perak.
 Surplus perdagangan dapat menyebabkan
negara menjadi makmur dan kaya.
Manfaat Surplus Perdagangan
 Perdagangan domestik tidak bisa
membuat negara lebih makmur karena
perolehan logam mulia dari seorang warga
negara, sama dengan hilangnya logam
mulia dari warga negara yang lain.
Manfaat Surplus Perdagangan
 Untuk menghasilkan surplus,
 1. Negara harus lebih berswasembada
dan mengurangi kebutuhan akan barang-
barang luar negeri
 2. Negara harus lebih hemat sehingga
lebih banyak barang yang tersedia untuk
diekspor
Manfaat Surlus Perdagangan
Meningkatnya persediaan uang domestik
hasil dari surplus perdagangan dapat juga
menimbulkan bahaya. Di mana orang akan
terpancing untuk membeli lebih banyak
barang-barang mewah.
Manfaat Surplus Perdagangan
 Hal ini akan menyebabkan harga-harga
barang dalam negeri naik dan pada
akhirnya akan mengurangi ekspor karena
barang-barang yang diproduksi di dalam
negeri akan terlalu mahal bila dijual ke l.n.
 Konsekuensi-konsekuensi ini bisa
dihindari. Dengan cara, aliran uang dari
luar negeri harus diinvestasikan kembali
Manfaat Surplus Perdagangan
 Reinvestasi akan menciptakan lebih
banyak barang untuk diekspor .
 Mun mengakui pentingnya investasi
modal, dia memandang keseimbangan
perdagangan positif sebagai sebuah cara
untuk mengumpulkan modal produktif.
2.3. Cara Mendorong Surplus
1. Kebijakan Harga
 Ekspor dijual pada tingkat “harga yang
terbaik”; yaitu harga yang menghasilkan
pendapatan dan kekayaan yang paling
banyak.
 Ketika Negara memiliki monopoli, atau
mendekati monopoli di dunia perdagangan,
maka barang-barangnya harus dijual dengan
harga tinggi.
Cara Mendorong Surplus
 Ketika persaingan luar negeri sangat
ketat, harga barang-barang yang dihasil-
kan harus ditekan serendah mungkin. Hal
ini akan menghasilkan lebih banyak pen-
jualan dan membantu mengalahkan pe-
saing. Ketika pesaing asing lenyap, harga
dapat ditingkatkan kembali, tetapi tidak
sampai pada tingkat di mana pesaing ter-
tarik untuk kembali masuk ke dalam pasar.
Cara Mendorong Surplus
2.Kualitas barang yang lebih baik akan
menimbulkan permintaan yang lebih besar
di seluruh dunia dan juga akan meng-
hasilkan ekspor yang lebih besar bagi
negara.
 Pemerintah dapat meningkatkan kualitas
produk dengan cara mengatur para peng-
usaha pabrik dan membentuk dewan per-
dagangan.
Cara Mendorong Surplus
 Dewan perdagangan yang akan memberi
nasihat kepada pemerintah dalam persoal-
an-persoalan yang berkaitan dengan per-
aturan perdagangan dan kegiatan industri.
Paraturan-peraturan ini harus tegas agar
negara dapat memproduksi barang dgn
kualitas tinggi.
Cara Mendorong Surplus
3.Kebijakan Pajak Nasional
 (Bertentangan dengan kepentingan nasional)
beberapa perusahaan ingin mengimpor
barang-barang mewah. Kebijakan pemerintah
dapat menyeimbangkan kepentingan
nasional dan swasta, yaitu melalui kebijakan
pajak
Cara Mendorong Surplus
 Bea ekspor harus kecil karena ini akan di-
masukkan dalam biaya penjualan di luar
negeri. Bea impor harus rendah untuk brg
yang kemudian akan diekspor kembali,
dan harus tinggi pada barang2 yang
cenderung dikonsumsi oleh warga negara.
Neraca Perdagangan Indonesia
2018
 Ekspor Indonesia sebesar US$180,06 M
Nilai impor sebesar US$188,63 miliar.
 Defisit perdagangan US$8,57 miliar (BPS,
Januari 2019).
Cadangan Devisa
Tanggal Cadangan Devisa (dalam juta US$)
31 Januari 2019 120.075,00
28 Februari 2019 123.274,00
29 Maret 2019 124.539,00
30 April 2019 124.294,00
31 Mei 2019 120.347,00
30 Juni 2019 123.823,00
31 Juli 2019 125.900,00
2.4. William Petty
 William Petty terkenal karena usahanya men-
jadikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
kuantitatif dan statistikal melalui “arithmatika
politik”. Bukunya yang terkenal berjudul “ Political
Arithmatic”. (1671)
 Sumbangan penting Petty untuk ilmu ekonomi
adalah, dia ahli ekonomi pertama yang men-
jelaskan sewa tanah berdasarkan gagasan
surplus
2.5. Teori Sewa Tanah Petty
 Diasumsikan, sebuah ekonomi sederhana
yang hanya menanam jagung. Jagung
merupakan input proses produksi dan
sekaligus output ekonomi. Sebagai input,
jagung dipakai sebagai benih dan untuk
dimakan oleh pekerja. Sebagai output,
pada akhir tahun jagung akan dipanen dan
digunakan sebagai bahan pangan dan
bibit untuk tahun depan.
Teori Sewa Tanah
 Petty mendefinisikan surplus sebagai
selisih antara total output dari jagung (saat
panen tahunan) dan input dari jagung yg.
dibutuhkan untuk menghasilkan output ter-
sebut.
 Pemilik tanah menerima pembayaran
sewa yang sebanding dengan surplus
yang dihasilkan oleh lahan mereka

Anda mungkin juga menyukai