PA ESTER
Kitab ESTER
Kitab Ester menceritakan tentang kisah seorang anak yatim piatu yang cantik, yang menjadi
ratu Persia, atas dorongan walinya, Mordekhai,.Kemudian mempertaruhkan nyawanya
untuk menghentikan persekongkolan di istana untuk membinasakan orang-orang Yahudi.
Kisah ini terjadi sekitar tahun 480 sebelum Masehi, satu generasi sebelum Nehemia, dan
terjadi di Susan, Istana Persia, di jaman Iran modern. Kitab Ester kemungkinan ditulis
beberapa dekade setelah kisah ini terjadi dan menjelaskan asal muasal hari raya
orangYahudi yang disebut Purim.,Hari Raya Purim yang merayakan peristiwa Allah
membalikkan rencana ‘membuang undi’ (yang disebut pur) untuk membinasakan orang
Yahudi.
RAJA AHASYWEROS
Pasal Est 1:1, raja Ahasyweros adalah raja yang memerintah 127 daerah, dari India sampai
Etiopia. Dia adalah salah satu raja yang terkenal pada zaman itu, namun dalam
pemerintahannya dia suka bertindak sewenang-wenang. Dalam perjamuan yang dinyatakan
pada awal Kitab Ester, tampaknya ia menyusun rencana untuk memerangi kerajaan Yunani,
yang akhirnya membawa kekalahan baginya.
Karena ia mendengarkan haman Dalam Ester 3:8-11 menceritakan Haman seorang yang
telah dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di
hadapan raja. Ia mengajukan kepada raja Ahasyweros untuk memusnahkan, membunuh
dan membinasakan semua orang Yahudi dari yang muda sampai kepada yang tua, bahkan
anak-anak dan perempuan-perempuan, serta merampas harta milik mereka. Hal itu menjadi
sebuah undang-undang dalam kerajaan Ahasyweros yang merupakan bangsa yang berkuasa
saat itu. Undang-undang yang telat diputuskan tersebut membuat Mordekhai sangat sedih
dan berkabung.
RATU WASTI
Ratu Wasti adalah orang yang dipecat oleh raja Ahasyweros, karena pada waktu raja
Ahasyweros menyuruh Wasti memperlihatkan kecantikannya pada pesta yang diadakannya,
ratu Wasti menolak. Hal ini bagi raja adalah satu penghinaan, maka raja memberikan
keputusan, bahwa ratu Wasti dipecat sebagai ratu dan akan dicari penggantinya.
1. Ratu Wasti sibuk dengan pesta yang ia adakan sendiri.Dalam alkitab tidak disebutkan
kenapa sang ratu menolak. Namun pandangan mengenai ratu lebih sibuk dengan pestanya
sendiri dipahami oleh beberapa orang karena dalam situasi tersebut bertepatan ketika ratu
juga sedang mengadakan perjamuan bagi kaum wanita di dalam istana raja Ahasyweros
(ester 1:9).
3. Ratu Wasti menolak karena tidak mau kehilangan martabatnya sebagai wanita
dengan dipamerkannya ditengah-tengah pria-pria yang tengah mabuk oleh anggur.
HAMAN
Haman adalah seorang yang menerima kebesaran dari raja Ahasyweros dengan kenaikan
pangkat dan kedudukan tertinggi di atas semua pembesar. Semua rakyat diperintahkan
menyembah Haman. Haman sangat memusuhi orang Yahudi karena Mordekhai tidak mau
menyembah dia. Haman diberi kuasa oleh raja untuk membunuh bangsa Yahudi.
Siapakah Haman? (Est 3:1,5-6).
Haman seorang yang telah dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua
pembesar yang ada di hadapan raja. Haman adalah salah seorang pembesar raja. Dia
membenci orang Yahudi. Haman menyuruh orang-orang Yahudi bersujud di hadapannya.
Mordekhai tidak mau bersujud. Haman marah. Kemudian Ia mengajukan kepada Raja
Ahasyweros untuk memusahkan, membunuh dan membinasakan semua orang Yahudi dari
yang muda sampai kepada yang tua, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, serta
merampas harta milik mereka. Hal itu menjadi sebuah undang-undang dalam kerajaan
Ahasyweros yang merupakan bangsa yang berkuasa saat itu. Undang-undang yang telat
diputuskan tersebut membuat Mordekhai sangat sedih dan berkabung (ayat 1). Bukan
hanya karena menimpa diri dan keluarganya tetapi menyangkut keselamatan satu bangsa,
yaitu bangsa Yahudi, bangsanya sendiri.
Ester memberitahukan kepada raja mengenai rencana Haman untuk membinasakan orang-
orang Yahudi. Dia mengatakan kepada raja dia adalah orang Yahudi. Raja marah. Dia
menghendaki agar Haman dibunuh. Haman menjatuhkan diri di hadapan Ester untuk
meminta ampun akan nyawanya. Hal ini membuat raja marah, dan memerintahkan agar
Haman dihukum mati di tiang sula yang didirikan Haman untuk Mordekhai. Walaupun
Haman berniat untuk membinasakan bangsa Yahudi, kisah ini berakhir dengan bangsa
Yahudi mengalahkan semua musuh yang akan menyerang mereka.
MORDEKHAI
Mordekhai adalah orang Yahudi yang menjadi pegawai istana raja. Dia mempunyai tugas
duduk di pintu gerbang istana raja (pasal Est 2:5,19,21). Dan ia adalah seorang yang tidak
menyembah kepada Haman, karena menurut keyakinan Mordekhai hanya Tuhanlah yang
patut disembah. Dalam pasal 4 (Est 4:1-17) dijelaskan Mordekhai berdukacita dan bersedih
bersama orang Yahudi karena adanya keputusan raja memberi kuasa kepada Haman, untuk
membunuh orang Yahudi.
Ester 3:2
“Dan semua pegawai raja yang dipintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada
Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut
dan tidak sujud.”
Mordekhai tidak mau berlutut dan tidak mau sujud kepada Haman.
Ester 3 :3-4
3:3 Maka para pegawai raja yang dipintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai:
”Mengapa engkau melanggar perintah raja?”
3:4 Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal
itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu
dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.
Haman membenci Mordekhai, karena yang membunuh leluhurnya Agag orang Amalek
adalah orang Israel.Dan keturunan Agag ini, adalah musuhnya Israel, musuhnya orang
Yahudi. Ketika Haman tahu bahwa Mordekhai orang Yahudi, dia membencinya. Mordekhai
disuruh tunduk dan berlutut kepada Haman.
Ester 3:5
3:5 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka
sangat panaslah hati Haman,
Hati Haman panas karena Mordekhai tidak mau berlutut dan sujud kepadanya.Iblis juga
panas dengan kita, kalau kita tidak mau mengikuti kemauannya dan jalannya. Iblis dan
Haman itu identik.
Malam itu Raja Ahasyweros tidak bisa tidur. Ia meminta agar dibacakan kitab catatan
sejarah kerajaan. Ternyata bagian yang dibacakan adalah kisah peristiwa Mordekhai
menyelamatkan nyawa raja dari persekongkolan pembunuhan. Raja bertanya tentang
kehormatan apa yang telah diberikan kepada Mordekhai. Karena ternyata tidak pernah ada
ganjaran atas kebaikan Mordekhai, raja itu ingin melakukan sesuatu. Kebetulan pada saat
itu, Haman masuk untuk minta supaya Mordekahi disulakan atas tiang yang dipersiapkan.
Sebelum dia sempat memintanya, Raja Asyweros melihat Haman dan menanyakan
kepadanya apa yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan untuk
menghormatinya. Haman berpikir bahwa pasti orang itu adalah dirinya sendiri. Maka,
dengan bangga dia meminta supaya orang itu diberi pakaian raja dan dinaikkan di atas kuda
raja yang dipermahkotakan dan dipimpin berjalan ke seluruh benteng Susan sambil
diproklamirkan “Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya.”
Terkejutlah Haman waktu disuruh melakukan hal itu untuk Mordekhai! Betapa marah dan
malunya dia!
ESTER
Ester adalah seorang anak yatim bangsa Yahudi. Dia adalah saudara sepupu dari Mordekhai.
Ketika ratu Wsti dipecat dari kedudukannya sebagai ratu, maka Ester diangkat menjadi ratu.
Pada waktu orang Yahudi akan dibunuh, Ester menerima permohonan dari Mordekhai untuk
menolong membebaskan orang Yahudi (pasal Est 4:14).
Ester anak yatim piatu. Tidak ada keterangan tentang orang tuanya yang menamai dia
Hadasa, kata Ibrani untuk ”mirtel”, tanaman semak yang bunganya putih dan cantik.
Sewaktu orang tua Ester meninggal, salah seorang kerabatnya, pria baik hati yang bernama
Mordekai, merasa kasihan terhadap anak itu. Mordekai adalah sepupunya, tetapi usianya
jauh lebih tua. Ia membawa Ester pulang dan mengasuhnya seperti putrinya sendiri.
Dan apakah kedudukan Ester dalam kerajaan?
Suatu hari, Syusyan dihebohkan dengan gosip tentang kekisruhan dalam rumah tangga raja.
Di suatu pesta besar, sewaktu Ahasweros menjamu para bangsawannya dengan makanan
mewah dan anggur, sang raja memanggil ratunya yang cantik, Wasti, yang sedang
mengadakan pesta tersendiri dengan para wanita. Tetapi, Wasti menolak datang. Karena
merasa terhina dan marah, sang raja menanyakan kepada para penasihatnya hukuman apa
yang patut diberikan kepada Wasti. Hasilnya? Ia dipecat dari kedudukannya sebagai ratu.
Hamba-hamba raja mulai menjelajahi seluruh negeri untuk mencari gadis-gadis muda yang
cantik, dan raja akan memilih salah satunya untuk dijadikan ratu yang baru.(Est. 1:1–2:4).
Para hamba raja melihat kecantikan Ester. Mereka mengumpulkannya bersama gadis-gadis
lain, mengambilnya dari Mordekai dan diboyong ke istana megah di seberang sungai. (Est.
2:8)
”Raja mengasihi Ester lebih daripada semua wanita lain, sehingga dia memperoleh lebih
banyak perkenan dan kebaikan hati yang penuh kasih di hadapannya daripada semua
perawan lain. Lalu raja menaruh tudung kepala kerajaan di atas kepalanya dan
menjadikannya ratu pengganti Wasti.” (Est. 2:17)
Ester tetap taat kepada ayah angkatnya, Mordekai. Ia tetap merahasiakan keterkaitannya
dengan orang Yahudi. Selain itu, sewaktu Mordekai mengetahui adanya persekongkolan
untuk membunuh Ahasweros, Ester dengan taat menyampaikan peringatan Mordekai
kepada raja, dan rencana jahat itu pun digagalkan. (Est. 2:20-23) Ester tetap
memperlihatkan iman akan Allah dengan bersikap rendah hati dan taat. Kita sangat
membutuhkan teladan Ester karena dewasa ini ketaatan sering dianggap sebagai kelemahan
dan ketidaktaatan serta pemberontakan dianggap normal. Tetapi, orang yang benar-benar
beriman menghargai ketaatan, seperti halnya Ester.
Kita dapat belajar dari kitab Ester bahwa Tuhan senantiasa berkuasa dan setia. Seluruh
peristiwa dalam Kitab ini membuktikan tentang pengendalian dan pemeliharaan Allah bagi
umatNya. Allah itu Mahakuasa, Maha tahu, dan Mahahadir. Dia akan melindungi umatNya
walaupun mereka mengalami penganiayaan dan serangan dari musuh. Kita juga belajar
bahwa kita membutuhkan orang-orang seperti Mordekhai dan Ester yang siap
memperjuangkan keselamatan manusia dari kehancuran yang direncanakan Iblis.
Hal berpuasa, termasuk doa, yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan, telah
membawa perlindungan bagi umat Allah. Melalui Mordekhai dan Ester, hamba- hambaNya,
Tuhan menggenapi rencanaNya bagi umatNya dan melindungi garis keturunan Mesias itu
(Ester 4:3-4,16-17).