Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

A. Asal usul kapitalisme dan merkantilisme.............................2


1. Merkantilisme.......................................................................2
2. Kapitalisme............................................................................2
B. Merkantilisme.....................................................................3
1. Pengertian Merkantilisme.....................................................3
2. Latar Belakang Munculnya Merkantilisme...........................3
3. Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan
Ekonomi Merkantilisme.........................................................3
4. Perkembangan Merkantilisme Diberbagai Negara...............3
5. Tokoh-Tokoh Merkantilisme.................................................8
6. Jenis Merkantilisme...............................................................10
7. Dampak Merkantilisme Pada Sejarah Dunia.........................10
8. Runtuhnya Merkantilisme.....................................................11
C. Kapitalisme.........................................................................12
1. Pengertian Kapitalisme.........................................................12
2. Sejarah Munculnya Kapitalisme............................................12
3. Pelopor Kapitalisme..............................................................13
4. Sistem Ekonomi Kapitalisme.................................................13
5. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme.....................................14
6. Sistem liberal kapitalis...........................................................14
7. Prinsip Kapitalisme................................................................14
8. Perkembangan kapitalisme di indonesia..............................15
9. Dampak kapitalisme..............................................................17

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 1


A. Asal Usul Kapitalisme dan Merkantilisme
1. Merkantilisme
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa
pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana
kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk
pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya
yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan
akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong
terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme
Eropa akhirnya dimulai.
2. Kapitalisme
Sejarah kapitalisme dapat ditelusuri kembali ke bentuk awal pedagang
kapitalisme dipraktikkan di Eropa Barat selama Abad Pertengahan. Sejarah ini
mulai berkembang menjadi bentuk modern selama Awal periode modern pada
Protestan negara Eropa Utara-Barat,terutama Belanda dan Inggris.
Pedagang di Amsterdam dan London menciptakan sewaan saham
gabungan perusahaan yang menjalankan perniagaan dan perdagangan, dan ini
menjadi awal didirikannya lembaga bursa , perbankan dan asuransi.
Selama lima ratus tahun yang lalu, modal telah dikumpulkan dalam
berbagai metode yang berbeda, dalam berbagai skala, dan terkait dengan
banyak variasi pemusatan kekuatan ekonomi dan kekayaan.Sebagian besar
sejarawan dari lima ratus tahun terakhir prihatin dengan perkembangan
kapitalisme dalam berbagai bentuknya. Sejak tahun 2000 bidang keilmuan
"Sejarah Kapitalisme" telah muncul, pada programprogram studi di
departemen sejarah. Termasuk topik-topik seperti asuransi, perbankan dan
regulasi, dimensi politik, dan dampak pada kelas menengah, kaum miskin,
perempuan dan kaum minoritas.
Krisis abad ke-14 Menurut beberapa sejarawan, sistem kapitalis modern
berawal pada "krisis abad keempat belas," konflik antara aristokrasi pemilik
tanah dan produsen pertanian, budak. Berkenaan dengan tanah milik
bangsawan pengaturan menghambat perkembangan kapitalisme dengan
sejumlah cara. Karena budak dipaksa memproduksi untuk bangsawan, mereka
tidak tertarik dalam inovasi teknologi, karena budak ada untuk
mempertahankan keluarga mereka sendiri, mereka tidak tertarik bekerja sama
satu sama lain.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 2


B. Merkantilisme
1. Pengertian
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan
pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna
memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran
kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut.

2. Latar belakang munculnya Merkantilisme


 Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia,
dan Belanda)
 Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan
kesejahteraan rakyatnya.
 Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
 Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
 Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-
wilayah baru.

3.Kebijakan Pelaksanaan&Perencanaan Ekonomi merkantilisme


 Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
 Meningkatkan perdagangan luar negeri
 Mengembangkan industri berorientasi ekspor
 Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industry
 Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
 Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk
yang sangat tinggi.
 Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor
lebih dari Negara lain.

4. perkembangan merkantilisme diberbagai negara


Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya persekutuan-
persekutuan dagang masyarakat Eropa, seperti EIC (kongsi perdagangan Inggris
di India) dan VOC (kongsi perdagangan Belanda di Indonesia). Inggris bangkit
sejalan dengan zaman penjelajahan samudera untuk mencari daerah-daerah
baru yang kemudian dijadikan sebagai koloni. Begitu juga dengan masyarakat
Eropa lainnya, seperti Prancis, Belanda, dan Spanyol

Perkembangan Merkantilisme Di Berbagai Negara :

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 3


1. Jepang
Ekspansi yang dilakukan jepang selama periode awal “titik api” Perang
Dunia ke II hingga di bumi hanguskan-nya Hiroshima dan Nagasaki
mencerminkan betapa prinsip Merkantilis yang ada yaitu mencari daerah
jajahan / object pemasaran produk serta mencari bahan mentah dan rempah –
rempah yang murah / Cuma-Cuma yang jelas banyak terdapat di Bumi Asia
sekaligus menjadi komoditi terlaku di Eropa dan Amerika guna mencapai
ekonomi yang stabil, kekuasaaan tak terbatas serta kekuatan militer yang tak
terkalahkan melalui kekayaan yang besar yang didapat dengan kolonialisasi
atau penjajahan sesuai cita cita yaitu “Dai Nippon” atau “Jepang Raya”.
Setelah kekalahan besar Jepang di Perang Dunia II, system ekonomi
Jepang tidak lah degragasi walaupun dalam kondisi ricuh, korban perang
dimana mana, banyak warga kehilangan tempat tinggal nya. Sebaliknya bukan
degradasi yang terjadi melainkan evolusi perekonomian yang Merkantilis
menjadi Neo-merkantilis dengan ciri dan karakteristik yang defensive, buktinya
mulai dari tahun 1960-an Jepang mengeluarkan kebijakan – kebijakan ekonomi
yang jauh bertentangan dengan prinsip pasar bebas dan globalisasi.
Pemerintah Jepang ingin sector – sector kunci perekonomian untuk
berkembang dan memberikan perlindungan, proteksi dan subsidi kepada
sector – sector tersebut dari kompetisi dengan Negara lain.
Pemerintah tetap mempertahankan hak untuk mengintervensi dan
mengatur kurs mata uang asing, dengan ini dia dapat membatasi arus investasi
asing, hak untuk mengelola akusisi teknologi asing oleh perusahaan-
perusahaan domestic dan hak untuk mempengaruhi komposisi perdagangan
luar negri.Bank Ekspor Jepang dan Bank Pembangunan Jepang di-setup sebagai
mesin guna mengaliri dana kepada perusahaan – perusahaan yang dibina oleh
pemerintah.
Yang juga memiliki peran utama dan membuat Jepang “Take Off” dari
Negara berkembang menjadi Negara maju adalah ide dimana Kementrian
Industri dan perdangangan Internasional (MITI) yaitu sebuah departemen
setingkat kementrian di Jepang yang mengatur produksi dan distribusai barang
dan jasa. Badan ini mengembangkan :
1. Rencana dan rancangan terkait struktur industry jepang,
2. Mengendalikan perdagangan luar negeri Jepang
3. Menjamin aliran tetap barang- barang di dalam perekonomian Nasional
4. Mendorong perkembangan industry di bidang manufaktur, pertambangan
dan distribusi
5. Serta mengawasi usaha usaha untuk mendapatkan bahan mentah dan
sumberdaya energy yang dapat diandalkan

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 4


Oleh karena itu kemajuan dan kesuksesan ekonomi Jepang merupakan
langkah yang digerakkan secara terpusat dan dipantau oleh pemerintah, serta
pengalokasian sumber – sumber daya tidak dilepaskan begitu saja kepada
Pasar bebas. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa “Macan Asia” yang
menggenggam ekonomi dunia ini tidak mengikuti ajaran ortodhoks, tetapi
justru intervensi pemerintah-lah yang menggerakkan Jepang untuk menuju
kepada posisi dimana saat ini dia capai. Perekonomian “macan” secara prinsip
adalah perekonomian berbasis konsumen, dimana ekspo merupakan mesin
penggerak ekonomi. Tepat seperti prinsip dalam merkantilisme atau kini
evolusi nya yaitu neo-merkantilisme.

2. Indonesia
Merkantilisme dianut : Perancis, Belanda, Jerman. Paham bertujuan
mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dalam kas negara. Neraca
perdagangan aktif ciri-cirinya adalah:
1. Etatisme
2. Proteksionisme
3. Monopoli Perdagangan
4. Industri dalam negeri
5. Mencari daerah jajahan dengan kekayaan alam tinggi.

Pengaruh di Indonesia : Belanda yang menganut paham merkantilisme


juga menerapkan paham tersebut di negeri jajahannya termasuk di Indonesia.
Revolusi industri menyebabkan perubahan besar dalam memproduksi barang.
Yang melopori perubahan adalah Inggris

Tahap – tahap :
Revolusi industri I : Teknik kuno, (Kayu , batu bara) di Inggris
Revolusi industri II : Teknik baru, ( listrik, bensin) Di AS, Jerman
Revolusi Industri III : Biotehnik, (atom, nuklir) Di Amerika , Uni Soviet

Akibat :
1. Bidang Ekonomi :Harga barang murah dan upah buruh murah
2. Bidang social : Urbanisasi besar-besaran
3. Bidang politik : Berkembang imperialisme modern

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 5


3. Spanyol
Spanyol daerah Amerika (terutama Amerika Tengah dan Amerika
Selatan) menjadi sasaran untuk memperoleh logam mulia sebanyak-
banyaknya, sehingga Amerika mendapat julukan Eldorado (negeri emas dan
perak).
Perang Salib mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-
negara Eropa dengan negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur perhubungan
darat ke India (jalur Kafilah) sangat berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya
Vasco Da Gama dari Portugis menemukan jalur laut yang lebih murah dengan
berlayar mengelilingi Afrika.
Suatu perjalanan yang dilakukan oleh Columbus untuk mencari jalur
yang lebih pendek menuju India berhasil menemukan benua Amerika.
Ekspedisi Columbus tersebut dibiayai oleh Spanyol, sehingga membuat Spanyol
menjadi negara yang memenangkan perlombaan dalam persaingan untuk
mendapatkan barang dagangan berupa emas dan perak, juga daerah untuk
memasarkan produknya.

4. Perancis
Peletak dasar merkantilisme di Perancis adalah Raja Louis ke XI. Masa
kejayaan merkantilisme di Perancis terjadi di bawah menteri keuangan Jean
Colbert padan masa pemerintahan Raja Louis XIV, sehingga merkantilisme di
Perancis dikenal dengan sebutan Colbertisme dengan tujuan utama
memajukan industri.
Isi peraturan Colbertisme adalah:

A. Menghapus daerah bea cukai dalam negeri sehingga peredaran barang


menjadi lebih lancar dan harganya lebih murah.

B. Dilarang mengimpor barang yang dapat dihasilkan sendiri atau barang impor
tersebut dikenakan pajak yang tinggi.

C. Produksi dalam negeri yang diperlukan dilarang untuk di ekspor. Namun


barang dari luar negeri yang sangat diperlukan untuk mengembangkan
ekonomi diberikan keringan atau
dibebaskan dari pajak impor.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 6


5. Inggris
Peletak dasar merkantilisme di Inggris adalah Raja Henry VII dengan
jalan meningkatkan industri topi dan meningkatkan perpajakan untuk
memajukan pelayaran/perdagangan. Dari politik merkantilisme muncul
perserikatan dagang seperti "EAST INDIAN COMPANY" atau EIC.
EIC memperoleh hak istimewa yaitu hak monopoli dagang serta hak
merampas negeri di India, Kanada, dan Amerika Utara. Merkantilisme di Inggris
mengalami masa kejayaan pada masa perdana menteri Oliver Cromwell yang
mengeluarkan "ACT OF NAVIGATION" yaitu peraturan tentang pelayaran
dengan tujuan melindungi perdagangan di Inggris dari negaranegara
saingannya.
`Isi Act Of Navigation adalah :
A. Barang-barang dari daerah jajahan Inggris hanya boleh di angkut dengan
kapal-kapal Inggris.
B. Barang-barang dari negara Eropa hanya boleh di angkut dengan kapal dari
Inggris.
C. Pelayaran di pantai Inggris hanya untuk kapal Inggris

6. Jerman
Merkantilisme di Jerman dilaksanakan pada masa pemerintahan Kaisar
Frederick Wilhelm I dan di sebut "KAMERALISME" yang artinya adalah "kas dari
raja". Perekonomian digalakkan dengan cara menarik pajak setinggi-tingginya.

7. Belanda
Merkantilisme lebih ditekankan pada monopoli dagang, misalnya: Di
Indonesia dengan nama "Verenigde Oost Indische Compagnie" atau VOC
Merkantilisme berkembang ketika ekonomi eropa berada dalam masa transisi.
Pusat kekuasaan yang sebelumnya dipegang oleh para bangsawan digantikan
oleh negara nasional. Perubahan teknologi dalam hal perkapalan dan
pertumbuhan pusat-pusat urban mendorong meningkatnya perdagangan
internasional. Merkantilisme memusatkan perhatian pada bagaimana
perdagangan ini memberi keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara.
Perubahan penting lainnya adalah penemuan pencatatan ganda dan akuntansi
modern.
Accounting ini membuat aliran perdagangan masuk dan keluar tercatat
dengan jelas, memberi kontribusi pada pengawasan yang ketat terhadap
keseimbangan perdagangan. Tentu saja penemuan benua Amerika tak dapat
diabaikan. Pasar-pasar baru dan pertambangan-pertambangan baru
mendorong perdagangan internasional hingga ke tingkat yang tak dapat
dibayangkan sebelumnya. Pertambangan-pertambangan ini ini mendorong

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 7


pergerakan harga dan peningkatan dalam volume aktivitas perdagangan itu
sendiri.
Sebagian besar negara-negara eropa pada abad ke-16 sampai abad ke-
18 menganut sistem ekonomi merkantilisme ini, seperti Inggris yang pada saat
itu merupakan negara industri terbesar di dunia, Prancis, Belanda, dan negara-
negara lainnya. Merkantilisme menyulut terjadinya kekerasan di eropa antara
abad ke-17 hingga abad ke-18. Karena kekayaan dunia dipandang sebagai
tetap, maka satu-satunya cara untuk meningkatkan kekayaan negara adalah
dengan mengambilnya dari negara lain. Sejumlah perang, yang paling diingat
adalah perang Anglo-Dutch dan perang Franco-Dutch , dapat dihubungkan
secara langsung dengan teori merkantilisme ini. Peperangan yang tak ada
akhirnya dari periode ini juga membuat merkantilisme dilihat sebagai
komponen penting dari kesuksesan militer. Ia juga menyulut era imperialisme,
dimana negara berusaha mengumpulkan koloni yang dapat menjadi sumber-
sumber bahan mentah dan pasar-pasar eksklusif. Selama masa merkantilis,
kekuasaan eropa menyebar ke seluruh dunia.
Sebagaimana ekonomi domestik, ekspansi ini sering kali dilakukan di
bawah perlindungan dan dukungan perusahaan dengan monopoli yang dijamin
pemerintah di beberapa bagian tertentu di dunia, seperti Dutch East India
Company atau Hudson’s Bay Company.

5. Tokoh-tokoh Merkantilisme
 Jean Bodin (1530-1596)
adalah seorang ilmuwan berbangsa Perancis, yang dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang
dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan
luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu,
kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan
pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik tersebut,
biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu.

 Thomas mun (1571-1641)


Seorang saudagar kaya dari Inggris menulis tentang manfaat
perdagangan luar negeri.Dalam bukunya yang berjudul “England Treasure by
Foreign Trade” Thomas Mun menulis tentang manfaat perdagangan luar
negeri. Ia menjelaskan bahwa perdagangan luar negeri akan memperkaya
negara jika menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan perak.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 8


Keseimbangan perdagangan hanyalah perbedaan antara apa yang di ekspor
dan apa yang di impor. Ketika negara mengalami surplus perdagangan, ini
berarti ekspor lebih besar daripada impor.

 Jean Baptis Colbert (1619-1683)


J. B. Colber adalah seorang pejabat Negara Perancis dengan kedudukan
sebagai Menteri Utama di Bidang Ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan
Louis XIV. Tujuan yang dibuat olehnya lebih mengarah pada kekuasaan dan
kejayaan Negara daripada untuk meningkatkan kekayaan orang-perorang.
Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan
menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi
kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan
Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung
kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka
tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar
negeri di dorong masuk ke dalam Negara. J. B. Colbert menjamin hak monopoli
yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan guna mendorong timbulnya
perusahaan baru khususnya untuk perdagangan antar Negara.

 Sir William Petty (1623-1687)


Sebagai ahli akademisi yang mengajar di Oxford Universty, Sir William
banyak menuliskan tentang buku ekonomi politik. Selain itu, Petty juga dikenal
sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli usik, pelaut, dan wakil direktur di
suatu akademi.

 Sir Dudley North (1641-1691)


North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan
bebas tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui
perundang-undangan dan segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa
pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas keluar negeri selama emas
tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.

 David Hume (1711-1776)


Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan
beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap
warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang
diperolehnya.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 9


6. Jenis Merkantilisme
Pada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai kemakmuran
negara. Namun pada prakteknya ada dua jenis merkantilis yang bisa dibedakan
berdasarkan cara mencapai kemakmuran. Kedua jenis merkantilis tersebut
adalah
 Kelompok Bullionist
Kelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan kelompok
merkantilist murni, dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok ini mengaitkan
kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia. Semakin besar stok
logam mulia di dalam negeri, semakin makmur, megah dan berkuasa negara
tersebut.
Kebijakan kelompok ini adalah :
o mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia)
o melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia)
o surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia

 Merkantilist Murni
Merkantilist murni adalah aspek suku bunga. Suku bunga yang rendah
akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong
kegiatan ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka harga
barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang dapat terjadi
apabila jumlah uang beredar meningkat. Agar uang bertambah maka jalan
yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh karena
itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang
menguntungkan (favorable balance of trade).
Pendukung utama kelompok merkantilis murni adalah Thomas Mun
(Inggris), Colbert (Perancis), Von Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).

7. Dampak Merkantilisme Eropa pada Sejarah Dunia


Merkantilisme melahirkan kapitalisme. Kapitalisme melahirkan
imprealisme. Ekonomi Kerajaan Inggris semakin meningkat pada zaman Raja
Henry VII. Inggris memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar
negerinya. Kemudian, merkantilisme mendorong pemerintah untuk menguasai
daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai daerah monopoli
perdagangannya. Kesuksesan Inggris memanfaatkan daerah-daerah koloninya,
membuat Bangsa Eropa tergiur (Belanda, Perancis dan Spanyol). Tak heran
merkantilisme semakin memperluas peperangan antar-bangsa-eropa dalam
rangka memperebutkan daerah-daerah koloni di penjuru dunia. Politik
merkantilisme ini jugalah yang melahirkan terbentuknya persekutuan dagang
masyarakat Eropa, seperti EIC di India dan VOC di Indonesia.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 10


Dengan perkembangan teknologi, merkantilisme mampu mendukung
perubahan bentuk usaha domestic system berubah menjadi manufacture
system. Dengan demikian politik ekonomi merkantilisme mendukung
berlangsungnya revolusi industri yang berkembang di negara Inggris. Revolusi
industri ini juga kemudian mengantarkan kita pada perubahan signifikan dalam
sejarah manusia.
Dampak dari merkantilisme dalam sejarah:
1. Lahirnya kolonialisme imprealisme
2. Aktifnya perdagangan internasional.
3. Berkembangnya teknologi-teknologi baru, misalnya Act of Navigation yang
sangat membantu perkapalan Inggris, penemuan mesin uap dalam rangka
efisiensi produksi membawa Inggris pada revolusi industry

8. Runtuhnya merkantilisme
Runtuhnya sistem merkantilisme pada abad ke 18 pada masa revolusi
industri di Inggris berakibat dengan terciptanya produk baru secara massal,
yang pada akhirnya berpengaruh pada kebijakan merkantilisme.
Sistem ekonomi merkantilisme tumbang, dan digantikan oleh sistem
ekonomi yang dibawa oleh Adam Smith. Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang
notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 11


C. Kapitalisme

1. Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari kata capital yang bermakna modal dan isme
yang berarti faham. Dengan demikian, kapitalisme adalah suatu faham
ekonomi yang mengedepankan modal individu atau pihak swasta yang
memiliki modal besar.
Kapitalisme juga diartikan sebagai suatu sistem perekonomian dimana
alat-alat produksi seperti pabrik, ladang, tambang dan sebagainya dimiliki oleh
perorangan atau perusahaan dan dimana cara utama dalam pembagian
pendapatan ditentukan oleh persaingan pasar.
Adapun tujuan dari Kapitalisme adalah mencapai keuntungan sebesar-
besarnya dengan modal yang minim. Hal yang tidak kalah penting adalah
bahwa kaum kapitalisme tidak terikat akan nilai agama sebagai katup
pengamanan moralitas.

2. Sejarah Munculnya Kapitalisme


Pada abad ke-18, daratan Eropa dikuasai oleh tiga golongan besar, yaitu
raja, kaum Feodal, dan pihak gereja. Pihak gereja sangat berperan besar dalam
segala aspek kehidupan. Pihak geraja tidak hanya mempunyai hak untuk
menentukan berjalannya kegiatan ekonomi maupun politik, bahkan lebih dari
semua itu. Pihak gereja berhak untuk membatasi kebebasan setiap individu
dalam segala aspek kehidupan, seperti mengemukakan pendapat.
Secara garis besar pihak gereja sangat berkuasa dalam kehidupan di
abad 18 tersebut. Keadaan demikian, membuat rakyat merasa tersiksa. Hingga
akhirnya menimbulkan reaksi perlawanan dari raja-raja dan kaum feodal yang
tirani. Mereka menuntut Liberty, Fraternity, and Egality. Keadaan demikian,
melahirkan beberapa ideologi besar, yaitu Liberalisme di bidang politik,
Kapitalisme di bidang ekonomi, dan Hedonisme di bidang sosial-kebudayaan,
dan free value di bidang sains. Sedangkan gereja semakin dibatasi peranannya.
Pihak gereja hanya berhak mengurusi urusan yang berkaitan dengan
keagamaan.
Revolusi industri yang terjadi di Inggris, juga membawa semangat baru
berkaitan dengan semangat Kapitalisme. Sebagaimana yang telah disinggung di
atas, bahwa ideologi Kapitalisme muncul dalam ranah ekonomi. Ketika
terjadinya revolusi industri di Inggris, terjadi perubahan kegiatan ekonomi yang
semulanya berpola masyarakat pertanian, kini berubah menuju masyarakat
industri. hal tersebut juga menjadikan adanya perubahan dari alat-alat
produksi yang digunakan.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 12


Pada masa feodalisme, pola yang terjalin adalah interaksi antara pemilik
tanah (kaum feodal) dengan para petani. Namun ketika masa industri, pola
tersebut bergeser menjadi para pemilik modal (hubungan kapital) dengan
buruh pekerja di pabrik-pabrik. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya
pihak-pihak swasta yang ingin mencari keuntungan sebesarbesarnya melalui
kegiatan pasar bebas.
Ideologi yang muncul pada abad ini menyebabkan bangsa Barat
bergairah untuk melakukan “penjelajahan” kepada bangsa lainnya. Inilah yang
menjadi tolak ukur terjadinya imperialisme bangsa Barta terhadap bangsa-
bangsa lain.

3. Pelopor Kapitalisme
Adam Smith (1729-1790 M)
Adam Smith merupakan seorang tokoh Klasik. Nama lengkapnya adalah
Prof. Doktor John Adam Smith. Ia dilahirkan di Kirkaldy, Skotlandia pada 5 Juni
1723 M.
Pemikiran Invisible Hand (tangan-tangan tersembunyi) dan Pasar Bebas.
Merupakan produk dari pemikirannya yang berkaitan dengan kebebasan
alamiah bagi setiap individu untuk berproduksi, berusaha dan bersaing. Hal ini
berkaitan dengan konsep Smith mengenai keegoisan manusia. Smith
berpendapat bahwa sikap egoistik manusia tidak akan mendatangkan kerugian
dan merusak masyarakat sepanjang adanya persaingan bebas.
Dalam praktek pasar bebas, campur tangan pemerintah tidak begitu
berpengaruh. Hal tersebutlah yang kemudian akan menjadikan pihak-pihak
swasta sebagai aktor utama dalam menjalankan ekonomi.

4. Sistem Ekonomi Kapitalisme


Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan
barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil
bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur
dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalisme setiap warga dapat mengatur nasibnya
sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam
bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas
melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai
cara.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 13


5. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme
 Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
 Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
 Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingan (keuntungan) sendiri
 Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani
Kuno (disebut hedonisme)

6. Sistem liberal kapitalis


 Sistem liberal kapitalis awal/klasik.
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke
XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai
kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan
tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan
individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif
diantaranya eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa
sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.

 Sistem liberal kapitalis modern.


Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi
liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan
yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam
pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini
adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan
individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya
undang-undang anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai
diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi
hak asasi buruh sebagaimanusia.

7. Prinsip Kapitalisme
Mementingkan Individu .Memperlakukan pemikiran orang lain secara
sama.Percaya terhadap persamaan dasar semua manusia.Percaya pada Tuhan
sebagai pencipta.Negara adalah suatu alat yang menjamin kesejahteraan
masyarakatnya.5.PerkembanganKapitalismeKapitalisme yang masih muda
(Klasik). Konsep kapitalisme pada masa ini awalnya adalah Laissez-Faire .
Konsep tersebut mengakibatkan pembatasan terhadap campur tangan
pemerintah atas perjalanan ekonomi. Namun konsep ini tidak dapat
berkembang dengan lama.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 14


Pada akhir abad ke-19, di Inggris konsep ini telah tergeser, dikarenakan
banyak campur tangan dari pemerintah.Kapitalisme Lanjut, yang ditandai
dengan PD I. fase ini ditandai dengan tiga momentum besar, yaitu pergeseran
modal dari Eropa ke Amerika, adanya perlawanan dari bangsa-bangsa Asia dan
Afrika, dan Revolusi Bolshevik.Kapitalisme masa kini, pemerintah telah
berperan lebih aktif dalam laju ekonomi.

8. Perkembangan kapitalisme di indonesia


Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam
beberapa hal tak sama dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam
negerinya sendiri, yakni Eropa dan Amerika Utara. Indonesia yang saat ini
menganut Demokrasi Pancasila, tak urung dari sistem kapitalisme yang terus
berkembang.
Kapitalisme erat hubungannya dengan proses-proses ekonomi dan
pengindustrian. Sistem kapitalisme di Indonesia tidak tumbuh begitu saja,
melainkan melalui perjalanan sejarah yang panjang. Seiring dengan
perkembangan kapitalisme, rakyat Indonesia pun dapat menilai bagaimana
kapitalisme menguntungkan maupun merugikan bangsa ini.
Menurut Tan Malaka , sistem kapitalisme di Indonesia masih muda atau
masih prematur karena negara Indonesia baru menggunakan mesin untuk
proses industri seperempat abad belakangan ini. Susunan kapital Indonesia
yang prematur ini dikarenakan penjajah yang terlalu lama mengeksploitasi
sumber daya alam Indonesia, sehingga orang Indonesia belum dapat
menggunakan sumber daya alamnya dengan maksimal.
Terdapat beberapa faktor internal yang juga memengaruhi prematurnya
sistem kapitalisme di Indonesia. Faktor perbedaan bentang alam Indonesia,
misalnya Pulau Jawa memiliki lebih banyak lahan pertanian dan Pulau
Sumatera memiliki lebih banyak lahan yang mengandung sumber daya alam,
seperti besi dan minyak tanah. Dengan demikian, mesin perindustrian modern
yang kini lebih berkembang di Pulau Jawa, lebih tepat jika digunakan untuk
mengembangkan Pulau Sumatera.
Selain itu, sistem kapitalis menyebabkan perpindahan penduduk.
Penduduk yang tadinya berada di desa berpindah ke kota karena tingginya
tingkat kebutuhan tenaga kerja di kotakota besar. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan kapitalisme di Indonesia tidak merata. Susunan kapitalisme
Indonesia selanjutnya terus berkembang, namun tidak secara alami.
Berbeda dengan Amerika Utara dan Eropa yang kapitalismenya muncul
dan berkembang secara alami, perkembangan kapitalisme di Indonesia
disebabkan oleh pengaruh penjajah asing yang mengeksploitasi kekayaan
Indonesia untuk memuaskan kepentingan pihak asing tersebut.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 15


Hal ini menghasilkan kemajuan ekonomi Indonesia yang tidak teratur
seperti semestinya. Sampai saat ini, Indonesia belum dapat menghasilkan
barang-barang untuk penduduknya sendiri maupun untuk perdagangan luar
negeri.
Mesinmesin pertanian, keperluan rumah tangga, serta bahan-bahan
produksi yang dipakai oleh rakyat Indonesia mayoritas tidak dibuat oleh tangan
sendiri.
Kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia tak lantas membuat
kapitalisme di Indonesia hilang. Pada masa kemerdekaan dan pada masa Orde
Lama, ekonomi Indonesia lemah. Oleh sebab itu, pada masa Orde Baru,
Presiden Soeharto dengan rezimnya menerapkan kebijakan-kebijakan yang
ditujukan untuk pembangunan nasional dan kesejahteraan ekonomi. Dalam
praktiknya, rezim Soeharto membuat kapitalisme di Indonesia semakin kuat.
Pembangunan besar-besaran membuat para investor asing tertarik untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Tatanan Orde Baru di bawah pimpinan
Presiden Soeharto mencerminkan suatu bentuk pemerintahan oligarki yang
menempatkan golongangolongan dengan power yang kuat atau penguasa
sebagai pengambil keuntungan untuk memenuhi kepentingannya. Dalam KTT
APEC di Bogor tahun 1994, Presiden Soeharto menyatakan bahwa siap atau
tidak siap, Indonesia akan memasuki perdagangan bebas.
Momentum inilah yang menjadi cikal bakal perdagangan bebas di
Indonesia hingga kini. Para investor asing yang membanjiri pasar usaha
Indonesia semakin mendesak para investor pribumi. Persaingan serta sistem
pemerintahan oligarki menjadi sebab terjadinya krisis ekonomi dan inflasi di
tahun 1997-1998, hingga akhirnya Presiden Soeharto mundur dari jabatannya
(Pusat Penelitian Politik, 2009), meninggalkan jejak-jejak kapitalisme di
Indonesia.
Sampai saat ini, kapitalisme masih terus berkembang di Indonesia.
Kekayaan sumber daya Indonesia masih dieksploitasi oleh negara-negara lain.
Selain itu, terdapat banyak fenomena yang menggambarkan bahwa
kapitalisme masih eksis di Indonesia, di antaranya banyak pemilik modal yang
mengeruk kekayaan untuk kepentingannya sendiri sehingga menyebabkan
kesenjangan yang semakin besar antara kelas-kelas sosial yang ada.
Salah satu faktor yang memengaruhi berkembangnya pemikiran dan
praktik kapitalisme adalah ‘contoh’ yang dapat kita lihat pada masa penjajahan
Belanda. Menurut penulis, perkembangan kapitalisme pada zaman modern ini
juga terjadi karena pengaruh neoliberalisme yang semakin kuat. Gencarnya
pasar bebas dan masalah Freeport adalah beberapa contoh semakin
berkuasanya modal asing di Indonesia.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 16


9. Dampak kapitalisme
Dampak Positif dari Sistem Kapitalis :
 Mendorong aktifitas ekonomi secara signifikan. Kebebasan berusaha
bagi tiap individu akan mendorong kreativitas dan aktivitas ekonomi
yang mengarah pada produktivitas masyarakat.

 Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar


dan rasional. Persaingan bebas antar pelaku ekonomi akan mendorong
kegiatan produksi pada tahap yang rasional. Keuntungan dan tingkat
harga akan tercapai pada tingkat yang wajar.

 Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik.


Dorongan motivasi untuk meraih keuntungan akan memacu semangat
untuk melakukan inovasi pada berbagai kegiatan ekonomi sehingga
kegiatan ekonomi akan semakain efisien.

Dampak Negatif dari Sistem Kapitalis :


 Akan terjadi penumpukan Harta. Persaingan bebas yang tak terbatas
menimbulkan gangguan dalam tatanan ekonomi antara lain
penumpukan harta, distribusi kekayaan tidak merata dan lain
sebagainya.

 Akan Menimbulkan Sifat Individualisme yang berlebihan. Kepentingan


individu untuk memperoleh keuntungan akan menimbulkan perpecahan
ditengah-tengah masyarakat.

 Lunturnya Sifat kerjasama. Timbulnya distorsi pada nilai-nilai moral yaitu


sikap saling kerjasama, gotong royong, kasih saying dan lain sebagainya.

 Menimbulkan pertentangan social antar kelas dalam masyarakat.


Timbulnya pertentangan social seperti antaramajikan dan karyawan,
antara pemilik lahan pertanian dan penggarap, dan lain sebagainya.
Karena masing-masing berdiri atas dasar kepentingan individu yang
saling bertentangan dengan yang lain.

 Akan melahirkan sikap hidup yang tidak memperhatikan nilai-nilai moral


social dan agama.Akan adanya budaya potong kompas, korupsi, kolusi
menjadi bagian dari kegiatan bisnisnya.

Merkantilisme dan Kapitalisme Page 17

Anda mungkin juga menyukai