Anda di halaman 1dari 78

PENGANTAR BUKU AYUB

~ DARI TRAGEDI MENUJU KEMENANGAN ~

Ayub seorang yang sukses, dan satu keluarga terhormat di neged Uz, suatu tempat
yang kemungkinan "dekat padang pasir Syria atau di Arabia utara, yang tidak jauh
dari Edom." -- SDA BibleDictionary, hlm 1120. Henry M. Morris mengatakan:
"Kemungkinan besar buku Ayublah buku tertua di dalam Alkitab, di luar kesebelas
pasal pertama buku Kejadian. Tidak diragukan bahwa peristiwa ini terjadi pada periode
para bapa, tentunya sebelum zaman Musa dan kemungkinan sekali sebelum zaman
Abraham." -- The Remarkable Record of Job (Grand Rapids, Mich.: Baker, 1988), hlm.
12.
Morris berpendapat bahwa tradisi Yahudi kuno yang mengatakan bahwa Musalah
penulis buku Ayub ini perlu ditanggapi dengan serius. Sebagai bukti, ia menyebutkan
adanya kaitan buku Ayub yang menunjuk kepada kisah Penciptaan, kejatuhan
manusia ke dalam dosa, dan Air Bah.
Tema utama buku Ayub ialah pengendalian Allah atas peristiwa-peristiwa yang
terjadi di jagad raya dan khususnya peristiwa-peristiwa di bumi ini. Sekalipun
penderitaan umat yang saleh tidak dijelaskan sepenuhnya, "kisah Ayub telah
menunjukkan bahwa penderitaan itu didatangkan oleh Setan, namun Allah
mengendalikannya untuk menunjukkan kemurahan-Nya" -- Kerinduan Segala Zarnan,
Jld. 2, hlm. 103, 104.

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Ada lima pokok kebenaran yang menonjol dan ditekankan di dalam buku Ayub:
(1) Pengalaman Ayub menggambarkan bahwa orang benar pun mungkin saja
menderita.
(2) Perhatian Ayub yang terbesar ialah bagaimana menyelaraskan imannya akan
agungnya keadilan Allah sementara ia mengalami penderitaan yang tidak punya dasar.
Bagahmana mungkin Allah yang penuh kasih dan adil itu tega mengizinkan derita ini?
(3) Allah menyangkal pendapat bahwa orang benar selamanya diberkati dan
penderitaan selamanya adalah akibat dosa si penderita.
(4) Allah itu sungguh adil, meskipun dalam kehidupan sekarang ini orang jahat sering
belum menerima ganjarannya dan orang saleh sering menderita.
(5) Walau menderita, dengan dorongan kasih, manusia harus memasrahkan segenap
dirinya kepada Allah, karenaIalah Tuhan. Ayub berbakti kepada Allah karena ia
mengasihi-Nya, bukan karena ia makmur atau karena mendapatkan jabatan/
kehormatan yang tinggi.
Buku Ayub terbagi menjadi lima bagian :
I.
Pendahuluan Drama Dimulai (Ayub 1,2)
II.
Ayub mencari Pengertian, dan Ketiga Sahabatnya yang Tua itu Memberi
Tanggapan (Ayub 3-31)
III.
Elihu yang Muda Mencoba Memberi Jawaban Allah (Ayub 32-37)
IV.
Jawaban Allah Sendiri (Ayub 38-41)
V.
Kesimpulan Pemulihan Ayub (Ayub 42)

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

I. Bila Malapetaka Datang Menerpa


(Ayub 1:1-5, 13-22; 2:7-13)
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama
TUHAN!" (Ayb 1:21).
POKOK PIKIRAN: Bagaimana sepatutnya umat percaya Allah menghadapi masalah
penderitaan? Buku Ayub menolong kita menemukan jawaban Allah terhadap
pertanyaan universal ini.
PERTANYAAN YANG DITANYAKAN SEMUA ORANG. "Kami mempunyai menantu
perempuan dan dua orang cucu yang masih kecil dan sangat kami sayangi. Mereka
bertiga tewas akibat tornado [angin topan]," tulis seorang kakek yang kebingungan
kepada seorang pendeta berusia muda.
"Hal ini terus saya pikir-pikirkan. Bagaikan suatu mimpi. Saya.. . berusaha hidup
sebagai seorang Kristen; terus berdoa agar Allah menunjukkan kepada saya jawaban
yang sebenarnya atau apa sebabnya. Menurut Anda, adakah maksud Allah atau
alasan-Nya sehingga hal ini terjadi?" -- "Why Blame God?" These Times, Mei 1970.
Sebagian penderitaan dapat dimengerti. Jelas, kita harus "menuai" apa yang kita
"tabur" (Gal 6:7). Namun, banyak juga insiden lain seperti yang disebut di atas, yang
sukar dimengerti sebabnya. Pendalaman buku Ayub yang akan kita lakukan sepanjang
triwulan ini akan menolong kita mengerti tanggapan Alkitab terhadap penderitaan
manusia dan bagaimana kita menangani setiap kesusahan yang kita alami sendiri.
Siapakah Ayub, dan di manakah ia tinggal? Bagaimana tabiatnya dikenal
orang? Ayub 1:1; Yak 5:11.
Jelas, Yakobus memandang Ayub sebagai seorang tokoh sejarah yang pantas
ditiru umat Kristen karena ketekunannya menghadapi pencobaan yang mengerikan.
Kata ketahanan, keuletan dan ketekunan yang merupakan terjemahan kata Yunani
yang digunakan Yakobus lebih tepat daripada kata kesabaran.
"Berdasarkan latar belakang sosial, sejarah, dan kebudayaan yang terdapat di
dalam buku Ayub, jelas bahwa Ayub hidup pada zaman para bapa. Tanah Uz belum
dapat dipastikan di mans letaknya sekarang, tetapi dari berbagai rujukan Yang
terdapat pada buku Ayub dan data yang ditulis oleh Josefus ... dan Ptolemy,
menyatakan bahwa Uz itu terletak di sebelah timur wilayah Palestina pads
perbatasan Padang Pasir Arabia, di sebelab selatan Damsyik dan kemungkinan di
sekitar Edom." -- SDA Bible Dictionary, hlm. 579. Karena daerah mana pun di sebelah
timur kawasan Transjordan Israel boleh disebut "timur" (Ayb 1:3), sehingga sebagian
ahli-ahli lain berpendapat bahwa Uz itu terletak di sebelah timulaut Laut Galilea.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Apakah ada indikasl yang menyatakan bahwa penulis buku Ayub adalah
Musa?
"Kemungkinan besar buku Ayublah buku tertua di dalam Alkitab, di luar
kesebelas pasa pertama buku Kejadian. Tidak diragukan bahwa peristiwa ini terjadi
pada periode para bapa, tentunya sebelum zaman Musa dan kemungkinan sekali
sebelum zaman Abraham." Henry M. Morris, The Remarkable Record od Job
(Grand Rapids, Mich: baker 1988) hal 12.
Morris berpendapat bahwa tradisi Yahudi kuno yang mengatakan bahwa Musalah
penulis buku Ayub ini perlu ditanggapi dengan serius. Sebagai buku, ia
menyebutkan adanya kaitan buku Ayub yang menunjukkan kepada kisah
Penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan Air bah.
Bukti linguistik [Ilmu Bahasa] yang terdapat pada buku Ayub dan Pentateuch
[lima buku Musa] menunjukkan bahwa semua buku itu ditulis oleh satu orang.
"Jelas bahwa yang melatarbelakangi buku Ayub adalah kebudayaan Padang Pasir
Arabia. Memang mengherankan bahwa latar belakangnya bukan bersifat Israel.
Rupanya ada suku lain di luar keluarga Abraham yang berbakti kepada Allah. Latar
belakangnya bukan bersifat politik, militer atau gerejani. Tetapi Ayub muncul dari
latar belakang desa yang umum pada zamannya. la seorang tuan tanah yang kaya,
dihormati dan dicintai masyarakatnya. la tidak berasal dari satu dinasti atau
keluarga bangsawan. la menonjol di dalam sejarah bukan karena hubungannya
dengan zamannya atau juga bukan karena orang-orang sezamannya penting,
melainkan karena pengalaman pribadinya." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, hal.
494.
BERBAHAGIA DAN SUKSES (Ayb 1:1-5).
Walaupun tidak dapat dipastikan di mana Ayub tinggal, kisahnya memberi
indikasi bahwa ia seorang penghuni kota (baca Ayub 29:7) dan bukan seorang
pengembara yang berdiam di tenda seperti Abraham, Ishak dan Yakub (baca Ibr
11:9)
Bagaimanakah status ekonomi Ayub? Ayb 1:3. Apa yang dinyatakan
Ayub 31:24,25,28 mengenai sikap Ayub terhadap kekayaannya yang besar
itu ?
Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada kencana:
Engkaulah kepercayaanku; jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan
karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah; jikalau aku
pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan
indahnya, sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan
tangan kepadanya, maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh
hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari.
(Ayub 31: 24, 25, 28)

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Berapa besarkah keluarga Ayub? Ayb 1:2. Berapa mendalamkah


perhatian Ayub terhadap kesejahteraan rohani anak-anaknya? Ayb 1:5.
Ayub bukan hanya sukses dalam dunia usaha, keluarganya juga bahagia.
Kasihnya dan kasih istrinya bagi anak-anak mereka yang masih muda: itu nyata
dari sikap mereka yang saling mengasihi satu dengan yang lain (Ayb 1:4).
Pemeliharaan Ayub akan keluarganya berbeda dari kebiasaan zamannya. Hal ini
nyata karena ia bukan hanya membagi kekayaannya kepada setiap putranya tetapi
juga kepada setiap putrinya (Ayb 42:13-15):
"Hendaklah para orangtua mempelajari keuletan dan peribadatan dari orang Uz
ini. Ayub tidak melalaikan tanggungjawabnya terhadap orang di luar rumah
tagganya; ia seorang dermawan, manis budi, memperhatikan kepentingan, orang
lain; dan, pada waktu yang sama ia bekerja keras untuk keselamatan keluarganya
sendiri." -- Komentar Ellen G. White, SDA Bible Commentary, vol. 3, him. 1140.
Bagaimana slkap para penatua dan para pemlmpln muda kota itu kepada Ayub?
Ayub 29:7-10. Mengapa orang-orang miskin dan bahkan orang-orang asing
menghormatinya ? Ayb 29: 11-17; 31:32:
Apa cara-cara praktis yang dapat Anda lakukan sebagai umat Kristen supaya
mengikuti jejak Ayub dalam memperhatikan keluarganya dan berperan aktif dalam
mengurus kepentingan kotanya?
KERUGIAN DAN PENYAKIT MENGERIKAN YANG DATANG SEKONYONGKONYONG (Ayb 1:13-19; 2;7,8).
Ayub dan istrinya tidak menyadari apa perbincangan yang ada dalam musyawarah
surga yang ditulis dalam Ayub 1 dan 2. Kehidupan setiap anggota keluarganya
berada dalam keadaan normal, bersukacita di dalam Tuhan baik dengan sesama
anggota keluarga maupun dengan tetangganya. (Baca Ayub 1:13.)
Apa pengalaman tragis yang menimpa keluarga bahagia ini dalam sehari saja?
Ayb 1:13-19. Apa signiflkan/pengertian pengulangan Frase "sementara orang itu
berbicara"? Menurut Anda, musibah mana yang paling berat bagi Ayub dan istrinya?
Mengapa?
"Ayub tidak diberi kesempatan untuk memulihkan keseimbangan jiwanya karena
datangnya bertubi-tubi. Kepedihan tragedi itu semakin lama semakin. meningkat
kekejamannya. Hanya dalam beberapa menit saja keadaannya menjadi hancur." -SDA Bible Commentary; vol. 3, hlm. 501.
Harta bapa tersebut hilang lenyap. Bisa saja ia mengembalikan jumlah ternaknya
di kemudian hari, tetapi manusia selamanya lebih penting dari benda apa pun.
Sejauh menyangkut kehidupan di dunia ini, anak-anaknya telah lenyap dari
hadapannya untuk selama-lamanya Ayub dan istrinya tentu diam seribu bahasa
karena ditimpa kesedihan.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Penyakit ngeri apa yang datang kembali menimpa bapa yang berduka itu? Ayb
2:7, 8. Apa akibat penyakit itu terhadap dirinya? Ayb 2:12.

Kata lbrani yang diterjemahkan 'bisul" (KJV) atau "barah" (TB) dalam Ayub 2:7
sama dengan barah yang ditimpakan Tuhan di Mesir (Kel 9:9), den juga yang
berkaitan dengan kusta (Im 13:20) den penyakit Hizkia (2 Raj 20:"7). Jelas memang
bahwa bisul atau borok atau jenis penyakit kulit ini parah sekali. Dalam waktu
singkat saja orang kuat ini jadi menderita penyakit yang tidak diketahui apa.
Sebabnya.
Pernahkah Anda mengalaml sakit berat? Bagamana Anda menanggapi penderitaan
itu?
"Pikiranmu serng menjadi gelap karena rasa sakit. Janganlah Anda memikirmikirkannya Anda tahu bahwa Yesus mengasihimu. la, tahu kelemahamnu. Anda
dapat melakukan kehendak-Nya hanya dengan menyerahkan dirimu dipangkuanNya" -- The Ministry of Healing, hlm. 251. (Baca Mzm 119:110-112, 137-144.)
IMAN MEMANDANG KE ATAS (Ayb 1:20,21; 2:9,10).
Ketika kehidupan Ayub hancur, bagaimana respons/reaksi Ayub? Ayub 1:20,
21. Bagaimana reaksi Anda jika Anda mengalami seperti itu?
Kehidupan peribadatan Ayub sungguh mendalam. Hubungan pribadinya
dengan Penciptanya sangat akrab sehmgga ia tidak mempesalahkan Allah atas
semua peristiwa ngeri yang tidak dapat dimengertinya itu. Ayub telah menyadari
bahwa Allah tidak mendatangkannya, la hanya mengizinkannya. Pernyataan Ayub
berikut ini: "TUHAN yang mengambil" (Ayb 1:21), dan "Tetapi tidak mau menerima
yang buruk?" Ayb 2:10) haruslah diartikan dengan mengingat hal tadi [kalimat
bercetak miring di atas].
Walaupun Allah tidak pernah mendatangkan kejahatan, tetapi dengan
mengetahui kedaulatan-Nya yang mutlak atas seluruh dunia, Ayub memasrahkan
dirinya terhadap apa pun yang diizinkan TUHAN.
"Kuasa kebenaran seharusnya cukup untuk menopang dan menghibur kita
pada masa kesusahan. Nilai agama/ajaran Kristus terlihat dari kemampuan para
penganutnya untuk menang terhadap kesusahan. Agama tersebut menempatkan
selera, nafsu dan emosi di bawah pengendalian akal sehat den hati nurani serta
mendidik pikiran agar berjalan pada saluran yang sehat. Dan lidah kita tidak akan dibiarkannya mengucapkan kata-kata yang merupakan hinaan kepada Allah.
"Pantas bagi Khalik kita melakukan apa yang la rasa baik untuk ciptaan tanganNya la memiliki wewenang untuk memerintah menurut kehendak-Nya dan bukan
menurut kehendak manusia. Namun Ia bukanlah seorang hakim yang kejam, atau
seorang diktator yang kasar serta memaksakan kehendaknya. Sesungguhnya Dialah
sumber kasih dan pemberi berkat yang berlimpah-limpah." Testimonies, vol. 5, hlm.
314.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Apa reaksi istri Ayub yang membuat dukacita dan kebingungan pikiran Ayub
semakin menghancurkan mereka? Ayub 2:9. Dalam hal apa Setan menggunakannya
tanpa disadarinya? Ayb 2:4,5,9 (bandingkan dengan Ef 6:12)
Istri Ayub juga sangat tertekan, kematian kesepuluh anaknya sekaligus dan
penyakit suaminya sudah terlalu berat baginya. Namun sebaliknya dari berserah, ia
memilih untuk meninggalkan Tuhan. Dari kata-katanya terbukti bahwa imannya telah
pudar akibat kemalangan yang tragis itu.
Keputus-asaan istri Ayub yang terungkap itu, kini semakin menekan iman Ayub jauh
melebihi jumlah kerugiannya yang besar beserta penyakitnya. Namun orang malang
ini tetap mempunyai keyakinan yang kokoh kepada Allah.
Coba bayangkan kembali pengalaman menyakitkan dalam hidup Anda.
Bagaimana Anda memastikan bahwa Allah sungguh menyertai Anda waktu itu?
KEDATANGAN SAHABAT-SAHABAT "PENOLONG" (Ayb 2:11-13).
Siapa yang mendengar berita musibah Ayub? Apa kesepakatan yang akan
mereka lakukan? Mengapa? Ayub 2:11.
Dari negeri, jauh, sahabat-sahabat Ayub datang untuk memberi dukungan.
Ayub menyebut mereka kemudian "penghibur sialan" (Ayb 16:2), walaupun hal ini
tidak menyangkal keikhlasan mereka untuk mendukung sahabat lama mereka pada
saat dia sangat membutuhkannya
Bagaimana perasaan sahabat-sahabat Ayub terhadap penderitaannya? Ayub
2:12, 13. Dalam hal apa kadang-kadang orang yang menderita kemalangan merasa
kurang puas atas sikap kita? Mengapa?
"Ketika sahabat-sahabat Ayub ini memandangnya dari kejauhan, mereka
sangat terperanjat. Semua harta Ayub, yang dulu hampir meliputi seluruh daerah itu,
sekarang hancur, dan Ayub sendiri hampir tidak dikenal lagi, karena tubuhnya yang
sudah jauh berubah karena penyakitnya. Karena sangat sedih, mereka menangis
keras-keras sambil merobek pakaian mereka. Mereka menghamburkan abu ke udara
sebagai lambang penyakit dan kematian.. . . Hal ini menunjukkan dukacita mereka
yang dalam terhadap penderitaan Ayub yang mengerikan itu. Lalu mereka duduk
membisu selama tujuh hari tujuh malam. Ini menunjukkan dalamnya kedukaan
mereka, karena memang demikianlah lamanya masa berkabung bagi seorang
terhormat yang meninggal (bandingkan dengan Kej 50:10; 1 Sam 31:13).
"Ketujuh hari itu berfungsi sebagai titik batik keadaan dalam peristiwa tersebut.
Suasananya tegang. Semua bungkam. Tampak Ayub tidak lagi menahan rasa
sakitnya. Kemudian bagaikan geledek ratapan Ayub memecah keheningan itu." -John E.Hartley, The Book of Job, The New International Commentary on the Old
Testament, ed. R. K. Harrison (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Pub. Co.,
1988), hlm. 86,87.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Jika Anda rnelawat seorang sababat yang menderita, apakah Anda akan menangis
lama sambil duduk? Atau apakah Anda akan menguatkan hatinya dan memberi
penghiburan?
Percakapan berikutnya menyatakan pendapat sahabat-sahabatnya bahwa
penderitaan Ayub itu terjadi adalah karena dosanya. Mungkin inilah sebagian
penyebab mengapa mereka berdiam diri begitu lama. Mereka bukannya member!
jaminan kasih, pengampunan, dan kuasa Allah untuk memulihkan keadaannya, tetapi
para 'penghibur sialan' itu malah kian menekan perasaannya sehingga jiwanya
semakin menderita. Mereka mengutamakan pendapat mereka, dan bukan
kebutuhannya.
Bagaimana seharusnya sikap kita pada saat menghadapi penderitaan atau
pencobaan? Ul 8:5; Ams 3:11,12, 1 Ptr 1:7; 1 Ptr4:12,13

II. SETERU DI BALIK MALAPETAKA


(Ayb 1:6.12,21,22; 2:1-10.)
"Sadarlah dan berjaga jagalahl Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Ptr 5:8).
POKOK PIKIRAN: Hadirnya kejahatan dan malapetaka di dunia yang diciptakan oleh
Allah yang Maha Pengasih, adalah karena timbulnya seteru yaitu sumber segala
kejahatan.
KITA HARUS MELIHAT KE BALIK SEGALA PERISTIWA. Setan membenci Ayub
karena dia merupakan seorang contoh yang hidup bahwa berbakti kepada Allah itu
bukanlah suatu hal yang mustahil. Sepanjang sejarah, telah banyak orang berhasil
membuktikan kesalahan Setan dengan cara mengandalkan kebenaran Allah secara
mutlak. Pada akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali, akan ada
orang-orang yang hidupnya benar. (Why 14:1-5;15:2). Mereka juga akan
menimbulkan murka Setan, dan ia akan melakukan segala sesuatu untuk
membinasakan mereka.
Pelajaran ini menyatakan fakta kepada kita bahwa kesengsaraan umat
manusia bertalian dengan dengan kehadiran dosa di bumi ini. Allah pengasih itu
bukanlah sumber kemalangan. (Baca Mat 13:28.)
"Sifat tidak mementingkan diri yang merupakan prinsip kerajaan Allah sangat
dibenci oleh Setan; ia menolak sifatya. Sejak permulaan pertentangan yang besar itu
ia telah berusaha membuktikan prinsip tindakan Allah itu bersifat mementingkan diri,
dan dengan sikap yang sama juga ia memperlakukan semua orang yang melayani
Allah. Pembuktian ketidakbenaran tuntutan Setan tersebut merupakan tugas Kristus
dan setiap orang yang mengenakan nama-Nya." -- Pendidikan, hlm. 115.
Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

SUMBER KESENGSARAAN (Ayb 1:6,7).


Di dalam Alkitab kita dapat melihat apa yang tidak pemah dinyatakan Allah
kepada Ayub dan sahabat-sahabatnya. Dengan disingkapkannya tirai, ketahuanlah
bahwa yang menyebabkan penderitaan Ayub adalah Setan. Pada suatu pertemuan
yang dapat disebut sebagai Musyawarah Persatuan Bangsa bangsa Sejagad Raya,
Setan muncul sebagai pendakwa. la berpendapat jika Allah mengizinkannya untuk
membuktikan sesuatu, pemberontakannya akan nyata benar.
Apa.makna ayat-ayat berikut yang.menyatakan bahwa "anak-anak Allah"
bermusyawarah secara berkala dihadapan tahta Allah? Ayb 1:6, 2:1, 15:8; 38:7; 1
Raj 22:19; Yer 23: 18,22.
Siapa saja yang turut dalam permusyawarahan surga itu? "Di sana ada tahta, dan
di sekelilingnya ada pelangi perjanjian. Di situ juga ada kerubim dan serafim.
Panglima bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang
tidak jatuh, berhimpun bersama-sama. Majelis surga yang di hadapannya Lusifer
telah menuduh Allah dan Anak-Nya, wakil-wakil dan kerajaan-kerajaan yang tidak
berdosa yang atasnya setan bermaksud mendirikan kerajaannya-semuanya hadir di
sana." -- Kerinduan Segala Zaman,jld II, hlm. 466.
Suara tuduhan siapakah yang terdengar dl dalam musyawarah surga? Ayb 1:6; 2:1.
Apa dasarnya setan melakukan hal ini? 2 Kor 4:4, Yoh 14:30; Luk 4:5 6.
Sebelum Lusifer berdosa, ia meragukan hukum Allah - yang mencerminkan sifatsifat Allah- lalu ia melanggarnya (Baca 1 Yoh 3:8.) la tidak menyukai sifat tidak
mementingkan diri, tetapi ia justru ingin meninggikan diri dan mendapatkan
penyembahan dari seluruh mahluk surgawi (Baca Yes 14:13, 14.)
Maka terjadilah pemberontakan dari antara malaikat-malaikat itu. Sebagai akibat
pertikaian itu, Lusifer (Setan) dan semua malaikat yang memihak kepadanya diusir
dari surga (Why 12:7-9.) Selanjutnya ia berhasil merampas kuasa atas dunia ini dari
Adam dan Hawa, pada waktu mereka mamilih untuk tidak taat kepada Allah.
Meskipun dunia ini masih tetap milik Allah, tetapi selama pergolakan besar itu Yesus
mengakui bahwa Setanlah "penguasa dunia ini" (Yoh 14:30).
TANTANGAN SETERU (Ayb 1:8-11).
Ketika Tuhan menanyakan Setan apakah ia mengenai Ayub, apa sebutan-Nya
mengenal Ayub sebagai pernyataan persetujuan-Nya atau memuji Ayub? Ayb
1:8;2:3. Mengapa sebutan tersebut menjengkelkan Setan?
Ayub menjadi seorang pemenang karena ia mengandalkan kuasa Allah. Kasih dan
ketaatannya menyatakan kekeliruan tuduhan Setan sebelumnya terhadap kasih dan
keadilan Allah, terhadap pemerintahan dan hukum-hukum Allah.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Musuh itu tidak dapat mengalahkan seorang murid Kristus yang rendah hati,
seorang yang selalu berdoa kepada Tuhan. Kristus melindungi dan membentengi
umatNya dari serangan si jahat. Bila seteru melanda bagaikan air bah, maka Roh
Tuhan akan mengangkat panji untuk menentangnya." -- My Life Today hal 316.
Sebutkan beberapa gambaran tabiat "kebenaran" Ayub! Ayb 29:12-17
(bandingkan dengan 31:1, 5, 6, 9-12, 24, 25, 29-40).
Tekanan utama, buku Ayub. Kebenaran Ayub diperolehnya berdasarkan .
imannya terhadap anugerah Allah. Fakta ini merupakan satu dasar panting untuk
dapat mengerti salah satu dan aiaran utama buku Ayub: bahwa penderitaan
seseorag tidak selamanya sebagai akibat tabiat yang bereacat atau karena dosa
yang tersembunyi.
Ketika menunjukkan Ayub sebagai contoh dari antara manusia yang senang
berbakti kepada-Nya, apakah tuduhan Setan? Ayb 1:8-10. Berdasarkan usul Setan
apa implikasi yang dinyatakannya mengenai tabiat Ayub? Ayb 1:11.
Setan memberi implikasi bahwa Allah 'menyuap' Ayub dengan berkat-berkat materi
supaya ia setia kepada-Nya Tuduhan ini menjekkan tabiat Allah dan tabiat Ayub.
Seorang malaikat pengawal diutus di samping setiap pengikut Kristus. Pengawalpengawal dari surga ini melindungi orang-orang benar dari kuasa si jahat. Setan
sendiri mengakui penjagaan ini ketika dia berkata, ' Apakah dengan tidak mendapat
apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling
dia.
Renungkan : Dengan menyerahkan diri kepada Kristus berarti saya menjadi sasaran
serangan Setan, apa untungnya bagi saya sebagai seorang Kristen?
SUMBER DARI SEGALA MALAPETAKA AYUB (Ayb 1:12, 21,22).
Bagaimana Tuhan menanggapi tuduhan Setan itu? Ayb 1:12. Menurut Anda,
mengapa la mengizinkan Setan melaksanakan proposalnya?
Yang melatarbelakangi tantangan Setan dan tanggapan Allah adalah pertentangan besar di antara Allah dan malaikat pemberontak itu. Allah melihat Setan masih
perlu diizinkan hidup dan melaksanakan pemberontakannya sampai akhirnya tiba
waktu yang tepat untuk menyingkapkan sepenuhnya betapa bejatnya dosa itu di
hadapan alam semesta. Karena memang perlu, hal ini menimbulkan kesusahan dan
pencobaan yang kelihatannya tidak adil bagi mereka yang menghadapi pergumulan di
planet ini di mana drama dosa dan keselamatan sedang berlangsung.
Jika anda dapat menanyakan satu pertanyaan kepada Allah, apakah yang akan anda
tanyakan? Seorang anak kecil yang sedang mengikuti Sekolah Injil Liburan menjawab
pertanyaan tersebut demikian, "Mengapa harimau mau menggigit?" Mengapa Sang
Pencipta, yang menciptakan hewan dengan, sempurna, membiarkan harimau melukai
dan' membunuh makhluk-makhluk lain sekarang ini? Pertanyaan-pertanyaan seperti
itu sudah lama mengganggu orang-orang yang percaya bahwa Allah yang baik
menciptakan dunia yang sempunna.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

10

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Bila kanker dosa menggerogoti dunia yang sempurna, yang diciptakan Allah,
Dia melakukan segala sesuatu yang dapat dibuatNya untuk melawannya Tetapi la tidak
mau menggunakan kebebasan yang sewenang-wenang untuk melenyapkan kejahatan
itu pada saat ia timbul, karena dengan berbuat demikian, berarti Dia meniadakan
kebebasan memilih makhluk ciptaan-Nya.
Jika ada seorang yang Anda kenal menyangkal bahwa dosalah penyebab segala
kesusahan kita, tanyakan kepadanya mengapa binatang di kebun binatang itu harus
dikurung di dalam sangkar. Kalau orang tidak percaya akan adanya dosa mengapa
mereka selalu membawa kunci? Seorang bankir mungkin tidak mengetahui banyak
dari hal teologi, tetapi responsnya terhadap permintaan pinjaman menyatakan bahwa
ia menyadari akan adanya sifat jahat manusia.
Allah mengizinkan dosa melaksanakan pekerjaannya supaya alam semesta
menyadari betapa sangat merusaknya kejahatan itu. Tetapi di kayu salib Kalvari, Allah
telah membayar upah dosa supaya la dapat melenyapkan dosa dan segala
akibatnya dari alam semesta untuk selama-lamanya. (Kerinduan Segala Zaman, jld. II,
hlm. 261, 262.)
Bagaimana Ayub menyanggah tuduhan Setan bahwa ia berbakti kepada Allah
hanya karena mendapat berkat-berkat materi? Ayb 1:21,22.
Seperti Ayub, bagaimanakah Anda dapat mengatasi keputusasaan pada saat
menghadapi malapetaka dan penderitaan?
SETERU MENUNTUT LAGI (Ayb 2:1-5).
Pada waktu kedua kalinya menghadap Allah, mengapa Setan mengajukan
pencobaan yang baru bagi Ayub? Ayb 2:4, 5.
"Dengan berani. .. Setan memberi respons tanpa menerima penilaian Yahweh
bahwa hamba-Nya itu seorang terpercaya dan bahwa ujian itu tidak cocok.. . . Setan
berkeras dalam ketidakpercayaannya terhadap keteguhan iman Ayub. Ia menatakan
bahwa Ayub masih percaya sebab ia belum besar-benar diuji. Yahweh telah membuat
terlalu banyak pembatasan yang menghalangi ujian yang sesungguhnya; Dengan
congkaknya: . . Setan menyanggah penilaian positif Allah terhadap Ayub dengan
memetik dua pepatah pendek, dengan menekankan bahwa setiap manusia itu pada
umumnya mementingkan diri sendiri...
Setan berupaya mendesak Yahweh supaya memperberat ujian Ayub. Dengan
kejinya ia berkata, 'Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya' Karna
tulang-tulang dianggap sebagai pusat penyakit (misalnya Rat 1:13),". . . Setan telah
merencanakan penyakit yang pasti akan merongrong kesehatan dan mengancam
hidup Ayub sendiri. la berkeyakinan bahwa jika tubuh Ayub sangat tersiksa, pasti ia
akan langsung mengutuki Allah. Ayub akan memilih hidup sehat dari pada takut akan
Allah." -- John E. Hartley, The Book of Job, hlm. 80, 81.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

11

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Bagaimana prinsip Alkitab dalam hal mengorbankan diri karena kasih
melampaui keinginan menyelamatkan diri dalam kehidupan orang-orang yang
menerima Kristus sebagai Tuhan? Rm 5:7,8:1 Yoh 3:16; Mat 16:25.
Keinginan untuk memperoleh hidup kekal merupakan motif baik sekunder dari
melayani Tuhan. Yesus menganjurkan keinginan ini. (Baca Yoh 5:24.) Tetapi keinginan
untuk hidup bukanlah tujuan utama umat Kristen yang berserah kepada Tuhan. Baik
Musa maupun Paulus rela mengorbankan kehidupan kekal asal bangsanya yang
dikasihinya dapat selamat. (Baca Kel 32:32; Rm 9:3.). Kasih penyerahan diri Kristus
membangkitkan roh pengorbanan yang sama di dalam diri hamba-hamba-Nya yang
setia.
Maukah Anda mengorbankan hidup Anda jlka kesetiaan Anda menghadapi maut itu
akan menyadarkan orang lain akan kasih dan keadilan Allah? Apa alasan-alasan lain
yang dapat Anda terima untuk mengorbankan hidup Anda?
PENYEBAB PENYAKIT AYUB (Ayb 2:6,7, 10).
Apa sesungguhnya penyebab penderitaan Ayub?
(Ef 6:12, 1 Ptr 5:8; Why 12:10,12)
Menurut Ayub, apakah penyebab penderitaannya? Ayb 1:21; 2:10. Menurut
Anda, mengapa ia berkata demikian?
Bangasa Semit (keturunan Sem) memandang Allah sebagai penyebab pertama
segala sesuatu. Itulah sebabnya dikatakan Allah sendiri yang menyebabkan segalanya
itu kepada Ayub. (Baca Ayb 1:11; 2:5). Tetapi Musa menandaskan bahwa Setanlah
yang menghasut dan mendatangkan penderitaan Ayub. Dalam Alkitab sering dikatakan
Allah melakukan sesuatu yang sebenarnya hanya diizinkan-Nya atau tidak dicegahNya. Contoh-contoh lain dapat dilihat dalam Kejadian 45:4-8; Kel 4:21; 7:22; 8:15;
Yes 10:5-11.
Sejarah Ayub telah menunjukkan bahwa ada banyak penderitaan yang
merupakan perbuatan Setan, namun tetap dikendalikan oleh Allah karena kemurahanNya.
Bagaimanakah Allah membatasi atau mencegah kesanggupan Setan untuk
mendatangkan penderitaan? Ayb 1:12; 2:6. Mengapa Allah tidak bertindak
menghalangi Setan dalam perisitwa kematian rasul Paulus dan dalam kematian orangorang Kristen lain yang mati syahid?
Sekiranya Setan berkuasa penuh atas manusia, tentu ia sudah membinasakan
manusia dengan kejamnya. Tetapi Tuhan membatasi pekerjaan Setan dan ia tidak
berani melampaui seujung rambutpun dari yang telah diizinkan.
Apa janji-janji yang patut menguatkan hati umat Allah bila mereka menghadapi
pencobaan dan mengalami penderitaan? 1 Kor 10:13; Yes 43:7 (bandingkan Mzm
140:7,8; 144:1,2).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

12

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
PENDALAMAN: Apa hubungan Wahyu 12:7-9 dengan ayat-ayat lain dalam pasal
tersebut? Mengapa Yohanes menyajikan pengusiran Setan dari surga pada saat
memperbincangkan pekerjaan "naga" itu pada Era Kekristenan? Apa tindakan Setan
yang diizinkan terhadap umat Allah sepanjang zaman? Apakah Tuhan telah manbatasi
tindakannya? Apa persamaan dan perbedaan serangan Setan terhadap jemaat akhir
zaman dengan serangannya terhadap Ayub?
Sebagai seorang Kristen, bagaimana kita menanggapi keadaan berikut ini?
- Seorang mahasiswi dengan masa depan cerah, mengalami kecelakaan yang bukan
karena kesalahannya. Sementara ia kehilangan kedua kakinya, ia meratap "Mengapa
ini terjadi padaku?"
- Seorang hamba Tuhan mengalami serangan penyakit yang parah dan mematikan
setelah 25 tahun mengabdikan diri dengan setia di ladang Tuhan.
Bagaimana kita menyelaraskan penderitaan dengan kasih Allah bagi umat-Nya yang
berserah ? (Baca Roma 8:28-30)
Rangkuman bab II: Penderitaan Ayub khususnya dan penderitaan umat manusia pada
umumnya dapat dipahami hanya berdasarkan latar belakang adanya dosa dan
pertentangan di antara Allah dan Setan. Karena sifat alamiah kebenaran-Nya yang
sempurna, Allah belum melenyapkan semuanya itu dari alam semesta sampai setiap
isu moral yang timbul karena pemberontakan Setan akhirnya bebas dituntaskan.
Tetapi Allah senantiasa membatasi aktivitas Setan, serta mengendalikan setiap
kejahatannya supaya menjadi kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

III. PERBINCANGAN DENGAN ORANG


YANG MENDERITA
(Ayub 3-5)
"Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di
hadapan Penciptanya?" (Ayb 4:17).
POKOK PIKIRAN: Sementara kita masih menderita kesusahan dan tawar hati, berkata
pada diri sendiri bahwa kitalah yang menyebabkan kesusahan itu, adalah satu hal
yang tidak selamanya menolong kita. Kita perlu memastikan bahwa kita mengerti
dengan jelas cara Allah bertindak kepada umat manusia.
DIALOG DI ANTARA AYUB DENGAN SAHABAT-SAHABATNYA mempunyai tiga
siklus. Tiap-tiap siklus mempunyai enam pembicaraan, satu dari masing-masing ketiga
sahabat Ayub itu dan jawaban Ayub kepada masing-masing mereka: siklus pertama
(Ayb 4:1--14:22); siklus kedua (Ayb 15:1-21:34); siklus ketiga (Ayb 22:1--27:23).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

13

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Telah ada jarak waktu sejak Ayub mengungkapkan kepercayaannya yang teguh
kepada Allah sampai ia mengalami kesengsaraan ini. Berita tentang malapetaka itu
agak lama tiba kepada sahabat-sahabatnya, dan juga waktu yang mereka gunakan
untuk bersiap-siap hendak mengunjunginya. "Jarak waktu ini merupakan titik balik
perubahan sikap Ayub pada pasal 2:10 sampai ia menjadi tawar hati pada pasal 3.
Pada mulanya pengaruh tragedi itu kelihatannya tidak begitu merusak semangat Ayub
jika dibandingkan dengan minggu-minggu berikutnya yang penuh dengan
penderitaan." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm. 504.
Elifas memberikan pandangan umum mengenai sikap masyarakat terhadap
penderitaan. Banyak kebenaran yang dicampaur-baurkannya dengan kesalahan. Katakatanya mendemonstrasikan bahwa pengertian yang salah akan diri Allah dan jalanjalan-Nya sering membatasi belas kasihan kita.
KETAWARAN HATI AYUB (Ayb 3:1-19).
Kadangkala orang mempunyai ide yang salah dalam hal bahwa orang Kristen
haruslah selalu gembira. Namun pada saat tawar hati pun, iman yang teguh akan
membuat kita lebih dekat kepada Tuhan.
Apa kata-kata Ayub yang menunjukkan betapa besarnya ketawaran hatinya? Ayb
3:3-10.
Ayub menghendaki: jika sekiranya tanggal lahirnya tidak terdapat pada kalender.
Jika hari tersebut tidak ada, tentu Ayub pun tidak ada, dengan demikian ia tidak akan
mengalami pendentaan dan kesengsaraan. Ia ingin, "Kiranya hari kelahiranku tidak
terdapat di antara hari-hari sepanjang tahun; den janganlah ia termasuk di antara
salah satu bulan-bulannya" (Ayb 3:6, terjemahan Jewish Publication Society,
selanjutnya disingkat JPS). Ayub mengutuki hari kelahirannya "karena ia tidak
menutup pintu kandungan ibuku, dan tidak menyembunyikan kesusahan dari mataku"
(Ayb 3:10, JPS).
Dari antara tokoh-tokoh Alkitab, bukan hanya Ayub yang pernah bermuram durja .
Bandingkanlah reaksi Ayub dengan reaksi
Elia--1 Raj 19:4,14
Pemazmur--Mzm 6:2, 3, 6, 7
Yeremia--Yer 20:14,15,18
"Sementara pada umumnya kehidupan umat Kristen sepatutnya bahagia, hari-hari
kelam juga akan datang. Semua orang Kristen terkadang mengalami 'Saat Murung.'
Seperti pengalaman Ayub, mentari masih bersinar dan akhirnya akan melewati
kegelapan itu." -- Norval Pease, Saint Under Stress, (Mountain View, Cal.: Pacific Press
Publishing Assn., 1980), hlm. 29.
Mengapa Ayub ingin jika sekiranya ia tidak pernah dilahirkan (Ayb 3:11,12)? Ayb
3:13-19.
Sekiranya Ayub mati pada saat kelahirannya, kematiannya akan seperti kematian
raja-raja dan bangsawan (ay. 14, 15). Kekayaan mereka akan lenyap, tetapi juga
bersama kesusahannya. Pada hakikatnya, Ayub berkata, lebih baik baginya jika ia
tidak pernah dilahirkan.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

14

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Apakah kematian merupakan solusi terbaik terhadap masalah hidup ini? Apa solusi
terbaik yang disodorkan Allah? (Baca 1 Kor 15:51-57, Fil 4:13, Roma 8:18)
MENGAPA PENDERITAAN TERUS BERLANJUT? (Ayb 3:20-26)
Apa pertanyaan mendasar yang diajukan Ayub dari hal
berkelanjutan dari orang-orang yang ingin mati? Ayb 3:20-22.

penderitaan

yang

Jika kualitas kehidupan sudah sirna, seperti pengalaman Ayub, terkadang para
penderita lebih suka mati sampai kelak dibangkitkan pada pagi kebangkitan itu. Ayub
bertanya mengapa Allah membiarkan orang-orang yang menderita dan ingin mati itu
tetap hidup. Tentu ada beberapa alasan yang berada di luar jangkauan pikiran
manusia. Boleh jadi Tuhan membiarkan mereka
hidup karena la mengetahui bahwa
penyerahan mereka akan.lebih dalam kepada-Nya. Kemungkinan dilihatNya bahwa ada
beberapa kebiasaaan dan sikap mereka yang masih perlu diubah. Barangkali sahabatsahabat dan orang-orang yang dikasihi /dekat dengan mereka akan sangat terkesan
dengan ketabahan dan iman mereka sehingga akan datang pada Allah.
Memang berat rasanya menanggung segala kelemahan dan frustrasi yang
ditimbulkan oleh penyakit. Tetapi Tuhan memastikan bahwa segala penderitaan zaman
sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
kepada kita" (Rm 8:18).
Menurut pengamatan Ayub, dia telah terbentur kepada jalan buntu. Perasaan
seperti ini lumrah terjadi karena penderitaannya berkesinambungan dan tidak
mengetahui apa penyebabnya. "Setan mengaklaim bahwa Allah telah memagari Ayub
(pasal 1:10). Sekarang Ayub mengklaim bahwa Allah telah memagarinya dalam
penderitaan (ay. 23)." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, h1m. 508.
Bagaimana Ayub menggambarkan reaksinya terhadap kesusahan yang menimpa
dirinya? Ayb 3:24-26.
Ayub sungguh manusia biasa! Sebelum kemalangan dan penyakit datang
menerpanya, Ayub sudah merasa khawatir bahwa satu waktu kelak bisa saja
kemakmurannya tiba-tiba lenyap. Dan memang benar, itulah yang terjadi! Walaupun
langit runtuh, tetapi bagi orang yang setia, Tuhan selamanya siap sedia menahan
tangan si jahat.
Bagaimana Anda menanggapi pertanyaan yang diutarakan Ayub (3:23)? Dapatkah
Anda memkirkan alasan lain mengapa Allah mengizinkan orang terus menderita
walaupun mereka ingin mati? Karena "turut bekerja dalam segala sesuatu [yang baik
dan yang jahat] untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. ..
sesuai dengan rencana Allah" (Rm 8:28), dapatkah kita merasa lega dengan janji
bahwa Allah akan membawa berkat bagi kita dari penderitann kelihatannya tidak
perlu?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

15

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
DOKTRIN TRADISIONAL TENTANG PEMBALASAN (Ayb 4:1-11)
Kadang-kadang kita bersikap menghakimi seperti sahabat-sahabat Ayub.
Pernahkah kita berkata kepada seorang yang sedang menderita, "Barangkali Allah
hendak mengajarkan sesuatu kepada Anda," atau "Jika sekiranyanya gaya hidup
Anda berbeda. . ."? Memang Alkitab sependapat dengan ide bahwa Allah sering
memberi upah kepada orang baik dan mengganjar orang jahat dalam kehidupan ini.
Tetapi hal itu bukan berarti bahwa kita berhak atau sanggup menghakimi tabiat
orang melalui nasib malang atau dengan kemujuran mereka.
Perhatikanlah betapa berhati-hatinya Elifas memualai kata-katanya. Dalam hal
apa Ayub dipujinya? Ayb 4:3-5.
Elifas mengatakan bahwa karena musibah itu, Ayub tidak dapat lagi berkata
secara obyektif (ay, 5).
Emosi seseorang lumrah menjadi "kesal" dan "terkejut" (ay. 5) ketika menghadapi
sesuatu yang tidak dimengertinya. Tetapi membuat perasaan, "takutmu menjadi
sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu" (ay. 6) berarti
percaya pada diri sendiri ketimbang kepada Allah.
Apa yang benar dan yang salah dari pembicaraan Elifas dalam Ayub 4:7-11?
Kita tidak hidup pada masa penghakiman pembalasan. "Manusia lumrah
mengatakan bahwa besarnya musibah yang menimpa dirinya sesuai dengan
besarnya kejahatan dan dosa-dosanya; tetapi manusia sering salah menilai
seseorang dengan cara seperti itu. Kita tidak hidup pada masa penghakiman
pembalasan. Yang baik dan yang jahat tinggal bersama-sama, dan semua manusia
menderita musibah. Kadang-kadang manusia melewati batas perlindungan Allah,
sehingga Setan menggunakan kuasanya kepada orang itu dan
Allah tidak campur tangan. Ayub sudah sangat menderita tetapi sahabat-sahabatnya
tetap berupaya untuk menyakinkan dia bahwa penderitaanya itu adalah akibat
dosanya yang membuatnya merasa terhukum. Mereka menganggapnya sebagai
orang yang dosanya besar, tetapi Tuhan menegur mereka karena menghakimi
hamba-Nya yang setia itu.
Dapatkah Anda menyebutkan contoh-contoh lain tentang penyalah-gunaan
doktrin pembalasan? Bagaimana umat Kristen menyalahgunakannya sekarang ini?
ELIFAS MENGGAMBARKAN MIMPINYA (Ayb 4:12-21).
Jawablah pertanyaan berikut ini mengenai mimpi Ellfas. Ayb 4:12-16.
Siapa atau apa yang berbicara kepada EI[fas? ay. 12-16:.....................
Apa pertanyaannya? ay. 17: ...........................................................
Apa jawabannya? ay.18, 19: ........................................................

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

16

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Apa bukti yang diberikan? ay. 20,21: ...............................................
Elifas menganggap bahwa ia menerima penyataan Ilahi. Tetapi tidak
selamanya mimpi berasal dari Allah.
Ayub 4:17 menggunakan kata kerja bahasa Ibrani membenarkan. Ayat
tersebut dapat diterjemahkan: "Dapatkah seorang dibenarkan di hadapan Allah,
dapatkah seorang suci di hadapan Penciptanya?" Dalam hal ini Elifas benar:
seorang yang dibenarkan akan suci di hadapan Allah. Secara alami tidak ada
seorang yang fana, suci pada pemandangan Allah. (Bandingkan dengan Rm 3:918.) Satu-satunya cara hanyalah melalui pembenaran (disucikan) oleh Allah
setelah kita percaya, dan menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita.
(Baca Rm 3:21-31; 6:18.)
Ayub mengklaim dirinya tidak bersalah. Implikasinya ialah Allah menyiksa
orang yang tidak bersalah. Elifas menjawab Ayub bahwa secara alami, manusia
fana itu tidak benar dan tidak suci di hadapan Allah. Karena itu, tidak seorang pun
dapat mengatakan bahwa Allah bertindak tidak adil jika ia menghukum serta
membinasakan ciptaan-Nya yang tidak sempurna itu. Sedangkan malaikat pun
tidak dipercayai-Nya secara mutlak (Ayb 4:18), apalagi "orang-orang yang diam
dalam rumah tanah liat" (ay. 19, JPS).
Kesalahan argumen Elifas tidak terletak pada pernyataannya bahwa secara
lahiriah semua manusia fana tidak suci pada pemandangan Allah, melainkan pada
pernyataannya bahwa kesengsaraan Ayub adalah akibat keadaannya yang
berdosa. Pada hal Setanlah yang menyebabkan Ayub menderita dan tidak ada
keterangan dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Allah membiarkan Ayub menderita
karena keadaan alaminya yang telah jatuh ke dalam dosa.
Apakah Ayub seorang yang saleh sebelum la ditindas oleh Setan? Apa bukti
yang dapat Anda berikan bahwa seorang yang saleh bisa saja jadi sasaran penderitaan
dan kematian?
ELIFAS MENGUNGKAPKAN PENGERTIANNYA YANG PICIK AKAN ALLAH
(Ayb 5).
Memang benar bahwa "setiap sukacita atau penderitaan kita dapat ditelusuri
sebagai akibat ketaatan atau pelanggaran kita akan hukum semesta alam." Sedangkan
penderitaan Ayub merupakan akibat pelanggaran Setan terhadap hukum alam, bukan
karena pelanggaran Ayub sendiri. Elifas memberikan implikasi bahwa Ayub tergolong
kepada orang jahat dan bodoh (Ayb 5:1-7). "Elifas tidak menyadari bahwa
menyatakan sebab masalah tersebut tidak akan menghibur hati si penderita. Hati
manusia tidak akan terhibur dengan mengetabui bahwa kesusahan tidak terelakkan
sebagaimana dosa tidak akan diampuni karena mengetahui keuniversalan dosa itu." -SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm. 512.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

17

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Apa anjuran Elifas agar dilakukan oleh Ayub? Apa kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam pertimbangan Elifas yang mengatakan bahwa Ayub tidak pantas
mengeluh? Ayb 5:8-26.
Argumen rangkap tiga Elifas dicatat pada pasal 5, yaitu:
(1) Orang bodoh dan jahat menderita karena dosa-dosanya (ay. l-7);
(2) Ayub harus berbalik kepada Allah yang dapat memulihkan sepenuhnya kesehatan
dan hartanya (ay. 8-16);
( 3 ) Ayub harus bergembira mendapat teguran Allah, karena la bermaksud
menyelamatkannya dari penderitaan dan memberikan umur panjang serta kemakmuran kepadanya (ay. 17-26).
Kesalahan Agumen Elifas jelas, yaitu:
(1) Ayub tidak terbukti dihukum karena kebodoboan atau kejahatannya.
(2) Ayub tidak pemah mengabaikan Allah. Memang ia tidak dapat menerangkan
mengapa Allah mengizinkan musibah menimpa dirinya, tetapi ia tidak pemah
meninggalkan Allah.
(3) Ayub tidak mendapat bukti bahwa Allah akan memulihkan kesehatan dan
kekayaannya. Orang-orang yang berharap pada TUHAN tidak selamanya kebal
terhadap "keganasan ali-ali dan anak panah kemalangan."
Paulus memetik pernyataan Elifas (Ayb 5:13), yang didahului dengan kebenaran yang mengatakan bahwa "hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah
(1 Kor 3:19 NASB). Menurut pemikiran Elifas tidak ada dasar untuk memahami
sesuatu yang tak terjelaskan. Allah menetapkan hukum sebab dan akibat. Tetapi
dalam Ayub 1 dan 2, para pembaca tulisan Musa mendapat pengertian dari hal
apa yang tidak dilihat oleh Ayub dan Elifas. Setanlah penyebab kerugian dan
penderitaan Ayub.
Walau pengertiannya picik, bagaimana pendapat Elifas terhadap
pandangannya? Ayb 5:27. Apa pelajaran yang dapat kita petik setelah mengetahui
kesalahan pernyatannya itu ?
PENDALAMAN: Bacalah Ayub 3-5 dalam terjemahan modern. Apa yang Anda
ketahui mengenai Setan dari Za 3:1,2; 2 Kor 4:4; Why 12:10
Beberapa Pertanyaan Untuk Didiskusikan :
1. Jika argumen Elifas itu tidak benar, dan Allah tidak selamanya memulihkan
kesehatan dan kemakmuran orang-orang yang bersandar pada-Nya (Ayb 5:17-26).
Bagaimana Anda menerangkan penyerahan Anda pada pimpinan Allah kepada orang
yang belum percaya kepada Allah?
2. Kadangkala hidup orang-orang ateis makmur dan berumur panjang. Bagaimana
hubungan kenyataan ini dengan harapan Elifas bahwa orang-orang fasik selalu
sengsara ?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

18

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
3. Seorang kenalan Anda mendapat 1 milyar rupiah dari undian SDSB. Ia percaya
bahwa uang ini merupakan pemberian Allah. Apakah Anda sependapat dengan dia ?
Mengapa? Bagaimana respons Anda?
RANGKUMAN: Walaupun Elifas mengungkapkan sikap umum pada zamannya terhadap
penderitaan, tetapi pengertiannya akan Allah dan jalan jalan-Nya merupakan
percampuran antara yang benar dan yang salah. Pengertian yang
salah akan diri Allah dan segala jalan-Nya mempersempit kesanggupan kita
dalam menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang menderita.

IV. BINGUNG KARENA TRADISI


Ayub 68
"Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkou mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti
Allah, dan telah memahkotainya dengan kernullaan dan hormat" (Mzm 8:5, 6).
POKOK PIKIRAN: Bila terjadi sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, manusia akan
mempersalahkan seseorang atau sesuatu atau mencari maknanya. Tetapi boleh jadi
sumber informasi yang mereka gunakan diiragukan kebenarannya. Jika demikian
halnya, informasi yang diberikan itu akan membahayakan ketimbang menolong,
karena kebenaran itu tidak lengkap. Pada masa kesesakan kita perlu memastikan
bahwa kita mempunyai kontak dengan Allah melalui Firman yang dinyatakan-Nya
BILDAD TERJUN KE DALAM KANCAH PERDEBATAN.
Dalam siklus perbincangan pertama di antara Ayub dan sahabat-sababamya,
yang pertama menjawab Ayub adalah Elifas. Jawabannya disusul dengan
pembicaraan kedua dari Ayub. Lalu muncullah sahabatya yang lain, Bildad. Siapakah
Bildad? "Abraham mengambil pula seorang istri, namanya Ketura" (Kej 25:1). la.
melahirkan 6 orang anak termasuk Suah yang menjadi leluhur Suah. Bildad adalah
orang Suah. Abraham menyuruh anak-anak Ketura ke "sebelah timur, ke Tanah
Timur" (Kej 25:6). Orang Suah bermukim di "wilayah sekitar Efrat" (Merrill F. Unger,
Unger's Bible Dictionary, [Chicago: Moody Press, 1983], hlm. 1022). Karena
kesalahpahaman juga ada pada Bildad seperti pada teman-temannya, tentu ia juga
sulit menunjukkan sikap simpati kepada Ayub.
BERBAGAI KELUHAN DAN KEMARAHAN (Ayb 6:1-20).
Pasal 6 dan 7 menyatakan bahwa Ayub bukan hanya mengeluh karena
kesengsaraanya tetapi juga mengatakan kebenaran sesuai dengan keyakinannya:
Allah bersedia mendengarkan baik keluhan-keluhan kita maupun keterbatasan
pengertian kita akan kebenaran. la bersikap demikian agar kita tertolong untuk lebih
memahami dan mengalami tentang diri-Nya.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

19

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Ayub mengeluh karena beratnya kesengsaraannya (Ayb 6:1-13). Ayub
mengaku (Ayb 6: 17) bahwa kata-kata pembukaannya dari hal kemalangannya
"tergesa-gesa" (ay. 3) dan "ceroboh" (NIV), namun tetap saja iatidak mengerti
masalahnya. Entah mengapa ia percaya bahwa ia telah terpisah jauh dari janji
kebaikan Allah. Berdasarkan pengertian yang terdapat pada dua pasal pertama, kita
mengerti bahwa ia sedang menghadapi ujian.
Bagaimana Ayub menggambarkan kiasan "makanan" yang harus dimakannya? Ayb
6: 6,7. Menurut dia, apa yang diinginkannya dan mengapa? Ayb 6:8-13.
Baginya cobaan-cobaan yang dihadapinya terasa hambar dan tidak enak
karena ia tidak mengerti mengapa Allah mengizinkannya menimpa dirinya dan
bagaimana Allah menjadikan itu semua menjadi kebaikan baginya.
Apa pernyataan Ayub mengenai persahabatan, dan seperti jenis sungai mana
ia mengibaratkan sahabat-sahabatnya yang mengecewakan itu? Ayb 6 : 14-20.
Sahabat-sahabatnya itu "tidak dapat dipercaya" dan "curang" (Ayb 6:15, TLB,
RSV). Pada saat diperlukan, mereka "kering di tempatnya" ay. 17, RSV, NASB).
Semua tindakan ini dapat dipandang sebagai ketidak-jujuran. Yesus mengingatkan
kita bahwa "segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku
yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" (Mat 25:40). Bertindak
seperti seorang sahabat pada satu saat dan seperti lawan pada saat yang lain
merupakan satu hal yang membingungkan dan menyakitkan . Betapa berbedanya
dari persahabatan Yesus yang setia itu. (Baca Ams 18:24.)
Bagaimana sifat persahabatan yang Anda tunjukkan kepada orang-orang yang
menghadapi kesusahan? Apakah Anda menjauhi mereka karena Anda tidak mau
segolongan orang-orang yang menderita kemalangan? Misalnya, mereka berbeda
dari Ayub karena merekalah yang menyebabkan penderitaan mereka. Bagaimana
Anda memperlakukan mereka dalam keadaaan seperti itu?
KETIDAKBERDAYAAN ROHANI (Ayb 6:21-30).
"Ayub menggunakan sungai kering untuk menggambarkan sahabat-sahabatnya
yang mengecewakan itu. Ketika ia memedukan pertolongan, mereka tidak mampu
memberikan apa pun kecuali kecaman karena menganggap diri mareka sendiri
benar.
"Analogi [kiasan] sungai kering berlaku pada zaman kita ini seperti halnya pada
zaman Ayub.... Ingatlah orang-orang yang mempunyai masa depan cerah yang telah
kehilangan--atau menyimpang--imannya. Sangat disayangkan karena nampaknya
orang balk lebih cepat jemu berbuat balk daripada orang jahat jemu berbuat jahat.
Dengan kekuatan diri kita sendiri, kita cenderung menurun, berkurang dan
mengering. Satu-satunya pencegah yang efektif terhadap kecende rungan ini
hanyalah kuasa Allah yang terus memperbarui jiwa kita.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

20

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Kedua, 'sungai kering' mengecewakan ketika ia sangat dibutuhkan. Dalam dunia
fatamorgana ini, banyak orang mencari anak sungai di gurun pasir. Mereka berharap
kepada orang-orang yang mengaku umat Kristen dengan harapan bahwa mereka
benar-benar jujur, tidak bernoda, balk tanpa pamrih, teladan dalam kelakuan dan
iman yang limpah. Terlalu sering orang yang mengaku Kristen bagaikan 'sungai
kering.' Orang haus mengejarnya tapi mereka kecewa. .
"Sababat-sahabat Ayub itu bagaikan
mengalirkan kebenaran. Mereka salah baca
tradisi. Rasa simpati yang seharusnya
dikeringkan oleh panasnya angin tradisi
Stress, hlm. 33, 34.

"sungai kering' karena mereka tidak


terhadap pimpinan llahi dan salah karena
mereka tunjukkan kepada Ayub telah
mereka." - Norval Pease, Saint Under

Menurut Ayub, apa sebabnya sahabat-sahabatnya bersikap demikian? Ayb 6:21


Ayub "merasa dipermalukan di depan mereka [sahabat sahabatnya] bagaikan
seorang anggota pasukan berkuda yang kehausan di tepi anak sungai yang kering.
Temyata sahabat-sahabatnya tidak berguna baginya. . . . Mereka tidak dapat
memberi air segar kepadanya. Dengan melihat suatu kedahsyatan pada diri Ayub.. .
mereka gentar. Kegentaran telah melenyapkan kesetiaan mereka upaya mereka
untuk menghibumya." -- John E. Hartley, The Book of J ob,, hlm.138,139.
A yub tidak meminta bantuan duniawi dari sahabat-sahabatnya. Apa yang
diharapkannya dari mereka? Ayb 6:22-24. Apa pertanyaan men da la m y ang
b er s if at menyelidik yang diajukannya kemudian?Ayb 6:25-30.
Apa anjuran anda kepada sahabat-sahabat Ayub untuk menghidupkan kembali
kerohanian mereka yang kering itu?
INGIN MATI (Ayb 7: 1-11)
Menurut perkataanya, sudah berapa lama Ayub rnenderita hingga saat ini ?
Ayb 7 : 1-3
Setelah sahabat-sahabat Ayub mendengar musibah yang menimpanya, mereka
berunding bersama-sama untuk pergi menghibur dia. "Mereka melihat betapa
beratnya penderitaannya" (Ayb 2:13, JPS). Barangkali Ayub sedang atau telah
melewati tahap berbahaya dari penyakitnya. Dan sementara mereka berdialog
dengan Ayub mengenai penderitaannya, penyakitnya masih terus berlangsung
Kondisi penyakitnya menjadi kronis dengan timbulnya kembali gejala-gejala semula.
Jelas rasa sakitnya yang pedih "tidak kenal belas kasihan" d an "t ida k h ent ih entinya" (Ayb 6:10, NIV, NASB). Saat ini Ayub merasa hidupnya sudah "berapa
bulan sia-sia" (NIV) dan "hampa" (RSV).
Ayub menggambarkan gejala-gejala dan akibat penyakitnya terhadap penampllan fisiknya? Ayb 7:5. Bagaimana ia menilai masa depannya ? Ayb 7:6-10.
Karena penderitaannya yang begitu hebat itu, apa keputusan Ayub?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

21

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Ayub punya hak penuh mengutarakan penderitaannya yang menyedihkan itu
kepada Bapanya yang di surga. Perasaan Ayub terluka dan tidak sabar lagi.
Tampaknya ia merasa bahwa kesengsaraannya yang tidak pantas itu membenarkannya mengeluh kepada Allah.
Dengan jelas buku Ayub menyebutkan para pembicara dalam dialog
antara sahabat-sahabatnya dan juga sering menyebutkan kepada siapa hal itu
ditujukan. Namun jarang penulis Alkitab menyebutkan pembicaraan atau keluhan
yang ditujukan langsung kepada Allah.
Tetapi mulai Ayub 7:11, konteksnya jelas bahwa Ayub menujukan
keluhannya langsung kepada Penjaga surgawi itu, yaitu "Penjaga manusia" yang
disebut pada ayat 20. Kata yang diterjemahkan "pemelihara (KJV), ("penjaga") (NASB,
RSV, NIV, TLB) atau "penlaga penjara" (TEV), berarti menjaga dengan maksud balk
(melindungi) atau dalam arti negatif (mengurung). Ayub mengatakan bahwa Allah
mengurungnya dengan penyakit. "Mengapa Engkau membuat aku jadi sasaran-Mu,
beban bagi diriku sendiri?" (Ayb 7:20, JPS).
Dengan mengetahui maksud Setan menganiaya Ayub, dan maksud Allah
hendak mengujinya, apakah Anda sudah lebih sanggup menerangkan beberapa cobaan
yang pernah Anda hadapi?

AYUB MENGELUH LANGSUNG KEPADA ALLAH (Ayb 7:12-21)


Isilah baglan kosong berikut ini untuk memperjelas reaksi Ayub:
Ayat Perasaan Ayub
Ayat
Yang diinginkan Ayub
12
13
ketenangan waktu tidur
14
15
lebih balk mati daripada sakit
18
17-19 agar dibiarkan sendiri
20
21
agar diampuni
Perasaan Ayub dapat dipahami berdasarkan apa yang dia anggap terbaik baginya.
Tetapi bila segenap keinginan kita diserahkan kepada kehendak Allah kita akan
menerima apa pun yang diperintahkan-Nya atau diberikan-Nya pada kita.
Bandinglcan Ayub 7:17 dengan Mazmur 8:3-6. Apa perbedaan utama Anda lihat
dalam cara mereka mengerti ungkapan yang hampir bersamaan, yang mereka
katakan itu?
Allah menjanjikan kepada kita berkat-berkat yang dirindukan Ayub.
Ams 3:24 ..
Wah 2:10 ..
Yak 1:13 .
Mi 7:18 ..

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

22

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Sekiranya Ayub menghadapi cobaan-cobaan itu dengan tenang sekali, sekiranya ia
tidak pernah bicara dengan ceroboh, kita akan sulit menyamakan diri dengan dia
ketika segudang masalah menimpa diri kita. Saat ini kita bisa mengerti perasasannya
ketika ia menjerit: 'Sudahlah, saya menyerah; saya jemu hidup. Biarkan saya sendiri.
Hidup saya tak berarti.' Namun hati kita terhibur karena mengetahui bahwa Allah ada
di balik bayang-bayang dunia Ayub. Dan kita pun tidak ditinggalkan-Nya." -- Naval
Peace, Saint Under Stress, hlm. 35.
Bahaya rohani apa yang Anda lihat dalam cara Ayub bereaksi?
BILDAD IKUT BERBINCANG (Ayb 8:1-22).
Bildad mengikuti Elifas mencampur-adukkan kebenaran dan kesalahan. Pasal ini
berisi reaksinya terhadap semua keluhan Ayub.
Apa jawaban Anda terhadap pertanyaan Bildad kepada Ayub dari hal cara Allah
memperlakukan kita? Ayb 8:1-3.
"Bildad berusaha membela keadilan Allah. Penghargaannya akan keadilan Allah benar,
tetapi penerimaannva akan keadilan Allah salah. la yakin bahwa keadilan menuntut
hukuman tertentu alas dosa-dosa dalam hidup ini. la menganggap Ayub sebagai
sasaran keadilan tersebut." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm.520.
Apa penyebab kemadan anak-anak Ayub menunut pendapat Bildad? Apa
anjurannya yang salah? Ayb 8:4-7?
"Setelah
menyangkal
keluhan
Ayub
yang
mengatakan
bahwa
Allah
memperlakukannya dengan tidak adil, Bildad mengetengahkan kepada Ayub pastinya
pembalasan rangkap dua. Tidak ada yang terkecuali. Orang yang tidak bercela
selamanya diberkati Allah dan yang fasik selamanya dihukum. Jika ada situasi yang
berbeda dengan itu, itu hanya bersifat khayalan atau sementara. Hal ini dapat
dibuktikan berdasarkan ajaran para leluhur dan dari berbagai pola alam. Menurut
pendapat Bildad, Allah sama sekali tidak pernah memutarbalikkan keadilan.
Dengan demikian ia menyamakan keadilan dengan pembalasan berganda." -- John E.
Hartley, The Book of Job, hlm.164.
Terlepas dari argumentasi Bildad dalam Ayub 8:8-22, mengapa Anda menolak
paham tradisional, bahwa orang fasik itu selamanya menderita dan orang benar
selamanya makmur dalam hidup ini?
.
Dalam jangka pendek, tradisi dapat disebut pengalaman. Namun pengalaman
seperti itu kemungkinan tidak dapat dipercaya. Supaya tidak keliru pengalaman harus
didasarkan pada "eksperimen yang dilakukan secara cemat tanpa prasangka dan tidak
dikendahkan oleh berbagai opini dan kebiasaan yang sudah lama dianut." -Testimonies, vol. 3, hhn. 69. Orang-orang yang "tidak mengetahui apa-apa" (Ayb 8:9)
tidak dapat menilai tradisi atau mengerti pengalaman sejati.
Apa bukti yang dapat Anda berikan bahwa pada akhirnya, orang fasik akan
menderita dan orang benar akan menerima pahala?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

23

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

PENDALAMAN: Baca Ayub 6-8 Main terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).
Pada saat membaca Ayub 8, pikirkan dan bandingkanlah konsep keselamatan oleh
usaha sendiri dengan doktrin agung pembenaran oleh iman.
Kita tidak boleh bersikap keras terhadap sahabat-sahabat Ayub. "Pembaca-pembaca
yang tidak teliti kadang-kadang kaget melihat sikap ketiga sahabat Ayub itu. Meskipun
Ayub seorang yang takwa, dan Allah menyatakannya seorang yang saleh, ketiganya
tetap mempersalahkannya. Sikap mereka bisa menimbulkan pertentangan terhadap
diri mereka.
Reaksi seperti itu tidak tepat kepada mereka seperti reaksi mereka tidak tepat kepada
Ayub. Karrna mudah mengabaikan perbedaan yang memisahkan kepercayaan ketiga
sahabat itu dari kepercayaan pembaca sendiri.
"Memang benar
jahat dalam hidup
telah dibesarkan
kesimpulan seperti

Allah memberi pahala kepada orang baik dan menghukum orang


ini. Inilah aksioma di seluruh wilayah Kekristenan. Anda dan saya
dalam asumsi mendasar ini. Dan contoh untuk mendukung
itu banyak dalam Alkitab.. . .

"Namun, ini tidak berarti bahwa manusia dapat menghakimi tabiat sesamanya
berdasarkan kemujuran atau kemalangan yang dialaminya. Kegagalan menyadari hal
ini adalah kesalahan mendasar ketiga sahabat Ayub.
"Sebagaimana hikmat mengajarkan, Allah memberi upah kepada orang baik
dan menghukum orang jahat, demikian juga hikmat tidak mengajarkan, bahwa
pandangan manusia itu terlalu sempit untuk membedakan yang baik dengan yang
jahat. Yang tampaknya bagi manusia fana merupakan suatu bencana tetapi Alalh
dapat mengubahnya menjadi berkat. Dan apa yang dianggap hikmat sebagai tanda
tidak ketidak-berkenanan Allah boleh jadi merupakan merupakan suatu tanda
keyakinan Allah pada manusia" -- Paul T. Gibbs, Job and Mysteries of Wisdom,
hlm 82-85.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bagaimana A n da menentukan apakah suatu cobaan itu ganjaran atas dosa
Anda atau hanya menguji kesetiaan Anda kepada Allah?
2. Apa manfaatnya bagi Anda dengan menerima fakta bahwa Allah mengendalik a n malapetaka dan mengubahnya menjadi kebaikan bagi orang-orang yang
mengasihiNya (Rm 8:28)?
RANGKUMAN: Baik Ayub maupun sahabatnya bingung melihat cara Allah bertindak
kepada umat manusia. Kebingungan seperti itu tidak menolong kita menangani
masalah penderitaan dan pengaruh dosa di dunia ini. Namun, suatu persahabatan
sejati dengan Allah yang didasarkan pada penelitian yang cermat terhadap firman-Nya
akan menolong kita menemukan jawaban problema penderitaan.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

24

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

V. AYUB MEMINTA SEORANG PENGANTARA


Ayub 911
"Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan
Yang Mahakuasa?" (Ayb 11:7).
POKOK PIKIRAN: Karena tekanan penderitaan yang berat, Ayub mengatakan bahwa
Allah menghukum baik orang yang tidak bersalah maupun orang jahat.
Ia
berkesimpulan bahwa kepadanya tidak akan diberikan kesempatan berbicara dalam
pengadilan llahi. Zofar menjawabnya dengan mengulangi bahwa Ayub dihukum
karena kesalahannya. Jika Ayub bertobat, Allah akan memulihkan keadaannya. Baik
Ayub maupun Zofar sama-sama salah. Bagaimana Anda menjawab mereka?
UJILAH SETIAP PERNYATAAN DENGAN FIRMAN ALLAH.
Ayub 9 sampai 11 menyajikan satu catatan ilham yang menyatakan bagaimana
pikiran orang-orang yang takut akan Allah kadangkala mencoba menyelami berbagai
isu dan konsep yang tidak mereka alami dan di luar jangkauan mereka.
Buku Ayub tidak mengandung banyak lambang nubuatan. Ia tidak hanya
menyebutkan suatu kisah atau menyatakan kebenaran yang jelas. Di dalamnya
terkandung juga pikiran manusia dan Ilahi. Pendapat pendapat manusia mengenai
perihal kehidupan dan Allah, sering menuniukkan kesalah-pengeitian mereka tentang
bagaimana Allah bertindak.
Sementara mempelajari buku ini kita harus melihat perbedaan konsep-konsep
yang benar dari yang salah. Setiap pernyataan Ayub dan sababat-sababatnya perlu
diuji dengan ajaran seutuhnya Firman Allah. Tidak semua yang mereka katakan don
hal Allah benar. (Baca Ayb 40:8, 42:7.) Keterangan Ayub mengenai Allah lebih
mendekati kebenaran daripada keterangan sahabat-sahabatnya, tetapi karena
tekanan ketawaran hatinya ia mengatakan sesuatu yang menyalah-tafsirkan Allah.

AYUB MENGHENDAKI HUKUMAN YANG ADIL (Ayb 9-1-24).


Bahasa lbrani pertanyaan Ayub dapat diterjemahkan demikian: "Bagaimanakah
seorang manusia dapat benar di hadapan Allah?" (ay. 2). Pertanyaan-nya ialah,
"Masakan seorang manusia benar di hadapan Allah sehingga ia dibebaskan?
Mengapa Ayub merasa bahwa ia tidak akan didengar pada pengadilan Allah?
Ayb 9:1-16.
Karena ia merasa bahwa ia dihukum walau tidak bersalah, Ayub berkesimpulan bahwa ia tidak mungkin dapat membela dirinya di pengadilan surga.
"Sekiranya seorang mau berperkara dengan Dia [Allah], ia tidak akan sanggup
menjawab satu pun dari antara seribu pertanyaan" (Ayb 9:3, RSV). Jadi Ayub
Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

25

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
menerima kebenaran bahwa karena Allah itu begitu bijaksana dan berkuasa; maka
tidak seorang pun dapat berdebat dengan Dia.
Diakuinya bahwa Allah mengendalikan alam semesta, di mana kita hanya
merupakaan sebagian kecil dari padanya. Itulah sebabnya Ayub bertanya, Masakan
Allah mempedulikan pernyataan saya bahwa saya tidak bersalah?
Apa kesalahan pemikiran Ayub? Ia tidak mengerti bahwa maksud pengadilan
surgawi itu justru untuk membenarkan orang-orang yang berharap pada Allah. Pada
abad berikutnya, Daniel menjelaskan isu tersebut. Daniel menubuatkan saat mana
"Yang Lanjut Usianya itu datang dan melaksanakan penghakiman untuk membela
umat kudus Yang Mahatinggi" (Dan 7:22, Jewish Publication Society). (Baca juga Mat
10:32; Why 3:5.) Orang berdosa yang percaya dan bertobat mempunyai seorang
Pembela di pengadilan surgawi, yaitu "Seorang seperti Anak Manusia" (Dan 7:13,
RSV), Yesus Kristus, Pengantara dan Sahabat surgawi kita. (Bandingkan dengan 1
Yoh 2:1; 1 Tim 2:5.)
Berdasarkan Ayub 9:17-24 tulislah garis besar konsep yang salah mengenai Allah
yang dimiliki Ayub. Apa bukti yang dapat Anda berikan bahwa pendapat Ayub salah?
Ayat 17: Bukan Allah yang mencelakakan Ayub; Setanlah yang mencelakakannya.
Allah mengizinkan Ayub menderita untuk membuktikan bahwa Setan salah. Allah
tidak membinasakan orang yang tidak bersalab (baca ay. 22).
Ayat 18: Allah tidak pernah membiarkan orang benar jatuh. (Baca Mzm 55:23)
Ayat 20: Allah tidak punya hasrat membuktikan umat percaya yang tidak
berdosa itu salah. (Baca Kel 20:6.) Malah sebaliknya!

DI HADAPAN ALLAH, SEDIKITPUN TIDAK ADA KEBAIKAN KITA (Ayb 9:2535).


Apa kesimpulan Ayub mengenai kehidupannya? Ayb 9:25-28
Perhatikanlah tiga kiasan yang digunakan Ayub untuk menggambarkan
nasibnya yang akan segera terjadi itu (ayat 25, 26). Selama waktu yang berlalu
dengan cepat ini, ia tidak dapat melupakan penderitaannya.
Apa kesimpulan Ayub tentang kedudukannya dl hadapan Allah dan
kesempatannya untuk rnengerti dirl Allah? Ayb 9:28-31. Menurut perasaan Ayub,
apa kebutuhannya? Ayb 9:32-35.
Alkitab terjemahan JPS dalam Ayub 9:28, 29 demikian: "Aku tahu bahwa
Engkau tidak akan membebaskan aku. Akulah yang akan dinyatakan bersalah jadi,
mengapa aku besusah payah?" Ayub sungguh salah dalam hal ini! Sekiranya

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

26

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
sendiran saja ia berdiri di hadapan khaliknya, pastilah ia mendapati dirinya tidak
sempurna. Sebagai seorang berdosa ia memerlukan seorang Juruselamat dan
Pengantara. Sebenarnya Juruselamat telab dijanjikan (Kej 3:5) tetapi karena
tekanan kekecewaannya, Ayub jadi lupa akan janji itu.
Ayub 9:33 dalam terjemahan RSV berbunyi: "Tidak ada wasit di antara kami:"
Padahal, Allah telah menyediakan seorang Wasit. "Kristus adalah Pengantara, (wasit,
penengah) di antara Allah dan umat manusia, yang menengahi kedua belah pihak. ...
Dengan tangan kemanusiaan-Nya Yesus merangkul umat manusia sedang tangan
keilahian-Nya memegang Yang Mahalcuasa." -- Ellen G. White, The Signs of the
Times, Agustus 1891, him. 5.
"Walau seorang bapak tidak menyenangi pekerjaannya, ia tidak mungkin
menghentikannya, sebab ia memikirkan kelangsungan hidup keluarganya. Namun
setiap hari ia merasa bosan. Apa yang harus dilakukannya? Demikian juga seorang
yang lain, kerinduannya sangat besar untuk mengakui Kristus dan menghidupkan
keyakinan agamanya Tetapi ia khawatir jangan-jangan rumah tangganya hancur
serta kehilangan sahabat-sahabat dan karirnya.... la terjepit. Apa yang harus
dilakukannya? Seorang pemuda menyadari bahwa dirinya telah diperbudak oleh obat
bius. la tahu bahwa kebiasaannya itu akan menghancufkan hidupnya . . . tapi ia tak
berdaya melepaskan diri dari perangkap itu. Apa yang harus dilakukannya?
"Ayub pun merasa terperangkap. la sadar bahwa ia tidak mungkin menang
melawan Allah dalam pengadilan. Masalahnya tak teratasi, dan dia tidak.tahu
bagaimana ia bisa berhasil menghadap Allah dalam keadaan seperti itu." -Peace,
Saint Under Stress, hlnm. 36,37.
Menurut Anda, bagaimana cara melepaskan diri dari jerat-jerat tersebut ?

AYUB MENGELUH ATAS PERLAKUAN TERHADAP DIRINYA (Ayb 10:1-22).


Pasal 10 menunjukkan ketidaksanggupan Ayub menyelaraskan apa yang ia ketahui
mengenai Allah dengan apa yang ia alami. la merasa dirinya tidak bersalah dan tak
dapat mengerti tindakan Allah itu.
Bagaimana Anda rneringkaskan pertanyaan-pertanyaan Ayub yang terdapat dalam
Ayub 10:2-6?
Ayub menyelidiki segala penyebab masalah-masalabnya Pada saat itu ia
mempersalahkan Allah karena menghancurkan ciptaan tangan-Nya dan pada saat
yang sama "mendukung rancangan orang fasik" (Ayb 10:3). Ayub sudah lupa bahwa
pertolongan Ilahi tersedia dengan cuma-cuma pada saat kita berusaha mengerti
Allah dan menyesuaikan diri kita untuk mengikuti pimpinan-Nya.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

27

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Cara agar penyelidikan berhasil menemukan jawaban. Mintalah akal budi
den terimalah itu sebagai pemberian Allah. Sambutlah pertolongan Allah agar
"bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuban dan Juruselamat
kita Yesus Kristus" (2 Ptr 3:18). Ingatlah bahwa "tujuan diberikannya Alkitab adalah
untuk berbagai tujuan praktis". Bersyukurlah kepada Bapamu atas pengertian baru
itu dan hidupkanlah apa yang telah Anda pelajari.
Apa yang membingungkan Ayub, dan dalam hal apa ia merasa yakin? Ayub 10:813.
Dari pihak Allah, apakah jawaban terhadap segala peertanyaan Ayub itu?
Apakah Allah mencipta dengan maksud hendak merusak hasil ciptaan-Nya? Siapa
yang menimbukan dosa dan kematian di atas dunia kita ini? Apakah Allah akan
membangkitkan kembali orang-orang percaya yang telah mati? Akankah diberikanNya kekekalan dan kesempumaan jasmani, pikiran dan rohani kepada mereka?
(Baca 1 Kor 15:51-58; Fip 3:20,21.)
Ayub 10:14-22. Keluhan Ayub adalah permohonan untuk memperoleh
pengertian. Plkiran dan perasaan yang diungkapkannya menyatakan pengertiannya
tentang tindakan Allah atas dirinya. Sekah lagi ia menyatakan keinginannya dengan
ratapan jika sekiranya ia
tidak panah lahir atau mati saja. Pada ay 20-22
kelihatannya ia meminta sedikit keterangan sebelum ia mati.
Tanyakanlah diri Anda: Apakah saya mengerti bagaimana cara Allah bertindak
terhadap diri saya? Sebutkan segi mana dalam pengalaman hidup Anda di mana
Anda menginginkan jawaban dari Terang Hidup itu.
ZOFAR MENEGASKAN KESALAHAN AYUB (Ayb 11:1-12).
"Sebab Zofar memandang manusia hanya sebagai penyembah Allah yang
tulus ikhlas atau sebagai orang-orang berdosa yang keji, karena itu ia beranggapan
bahwa kecil kemungkinannya Ayub itu orang benar dan tidak bersalah sebab
banyak omongannya. Sikapnya dingin dan sama sekali tidak bersimpati terhadap
ratapan Ayub, karena ia berpendapat bahwa hukuman Ayub sekarang ini hanya
sebagian saja, karena masih dibatasi kasih karunia Allah yang limpah. Tetapi
kepada Ayub ia menawarkan janji bahwa jika Ayub menyesal dan berbalik kepada
Allah dengan segenap hati, ia akan menikmati kehidupan yang aman dan berlimpah
kembali." -- John E. Hartley, The Book of Job hlm. 193.
Bagaimana pandangan Zofar terhadap kata-kata Ayub? Apa yang diinginkan
Zofar agar dilakukan Allah? Ayb 11:1-6.
Zofar benar dengan mengatakan bahwa kebijaksanaan yang sehat itu
"memiliki banyak segi" (ayat 6, JPS). Pendapat dari satu sisi saja sering menjadi
sebab permasalahan kita. Dengan melihat kebenaran secara luas pengertian
sebelumnya menjadi terlalu sempit. Maksudnya, bukan berarti tidak ada kebenaran
mutlak, melainkan pengertian kita akan kebenaran itu tidak pernah mutlak. Selalu
masih ada lagi kebenaran yang lebih luas.
Mengapa pengertian kita akan Allah itu terbatas? Ayub 11:7-9.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

28

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Zofar menyatakan kebenaran yang kukuh. "Boleh jadi kita terus
menyelidik, terus mencari tahu, terus belajar, tetapi selalu masih ada saja hal-hal
yang di luar jangkauan kita." -- The Ministry of Healing, hlm. 431.
Bagaimana Anda menjawab semua pertanyaan Zofar dalam Ayub 11:1012?
Zofar mencampurbaurkan kebenaran dengan kesalahan. Walau tidak seorang
pun dapat menghalangi Allah (ayat 10), namun atas permohonan Musa, la
menangguhkan hukuman (Kei 32:31-33), dan la mempetpanjang siang untuk Yosua
(Yos 10:12-14). Dalam berbagai hal dosa telah menghalangi rencana Allah yang
besar untuk mengembangkan keserupaan dengan tabiat-Nya dalam diri anak-anakNya. Baik pertanyaan Zofar dan maupun pertanyaan Bildad, haruslah dijawab
dengan "memang" dan "tidak demikian".
Sependapatkah Anda dengan pernyataan Zofar kepada Ayub, "Ketahuilah
bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu"
(Ayb 11:6)? Mengapa benar atau mengapa tidak?
ZOFAR MENYARANKAN PERTOBATAN (Ayub 11:13-20).
Apa saran Zofar? Mengapa saran itu tidak cocok dengan kasus Ayub? Ayub
11:13.20.
Anjuran Zofar agar Ayub bertobat sama dengan permintaan Elifas dalam Ayub
5:17-27. Ia juga menduga Ayub bersalah. Perhatikan kontras Ayub 11:17 dengan
gambaran Ayub akan kegelapan akhir hidupnya (Ayub 10:21, 22). Namun Zofar
bersikeras meaganjurkan agar Ayub bertobta "Pembicaraan teman-teman Ayub
dapat dibandingkan dengan roda yang berputar pada sumbunya. Walaupun katakata mereka berbeda, namun berisi pendapat yang sama. -- SDA Bible Commentary,
vol. 3, hlm. 530.
Perhatikan beberapa kesalahan argumen Zofar dalam Ayub 11:13-20:
Ayat 13
: Kelihatannya Zofar memberi implikasi bahwa Ayub telah mengabaikan
Allah. Padabal Ayub senantiasa mencan Tuhan.
Ayat 14

: Pendapat yang mengatakan bahwa penderitaan Ayub adalah akibat


dosanya jelas salah. Allah sendiri menyebut Ayub sebagai orang benar.

Ayat 15,16: Iman tidaklah menghindari malapetaka. Namun, iman mengusir segala
ketakutan dalam menghadapi malapetaka, penderitaan, dan
kemalangan dalam kehidupan.
Ayat 17-19: Gambaran yang mengatakan bahwa kehidupan di dunia ini terus aman
tidaklah realistis. Kristen yang setiaa juga sering mengalami gangguan
serta pertentangan yang tidak adil. Namun kata-kata Zofar merupakan
"pekabaran harapan" jika dianggap sebagai nubuatan untuk kehidupan
yang akan datang. (Prophets and Kings, hal 163).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

29

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Sebagai sababat kita perlu bersama mereka pada saat kesalahan.
Pada saat Jenderal Grant menjabat presiden, seorang bersama Conkling telah
terjerumus ke dalam satu skandal di Senat. Jenderal tersebut berusaha dengan segala
cara untuk bersahabat dan melindungi tuan Conkling.
Ada orang lain yang mempertanyakan sikapnya, "Jenderal Grant, mengapa Anda
bersedia menemani dan membelanya? Apakah Anda yakin bahwa dia benar?"
"Tidak, saya tidak mengatakan dia benar:"
"Jadi, mengapa sekarang Anda memihak dia?"
Jawaban Grant in i merupakan jawaban klasik. "Kapankah kita menunjukkan sikap
bersahabat kalau bukan pada saat sahabat itu membuat kesalahan? Bukan saatnya
meninggalkan seseorang ketika ia sedang terjerumus ke dalam kesalahan besar."
Apakah Zofar merupakan sahabat sejati bagi Ayub? Sebutkan ciri seorang sahabat
sejati.
PENDALAMAN: Baca Ayub 9-11 dalam terjemahan lain. Bandingkan kata Ayub dengan
permohonan pemazmur kepada Allah ketika ia menghadapu "teman" pengkhianat yang
dicatat dalam Mannur 55. Bandingkan juga ucapan Ayub dengan ucapan pemazmur
dalam Mannur 71.
PERTANYAAN :
1. Menurut pendapat Anda, dapatkah kita menghibur pasien yang akan mengalami
kematian [terminal desease] dengan berkata "Yesus adalah Penyembuh yang besar; Dia
pasti akan menyembuhkanmu"?
2. Berdasarkan pelajaran dan pengalaman Ayub, apa nasihat anda kepada orang- orang
yang yakin bahwa penderitaan mereka merupakan aldbat dari dosa- dosa mereka
sendin?
RANGKUMAN: Ayub berusaha memecahkan kebingungan dan berusaha mengetahui
apa maksudnya (pasal 9 dan 10). Hal lain yang kita dapatkan dalam pelajaran ini ialah
bahwa ketidakpekaan terjadi karena kurangnya kesadaran akan perasaan dan
kebutuhan-kebutuhan orang lain. Persahabatan yang sejati adalah persababatan yang
sensitif dan responsif.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

30

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
VI. TETAP PERCAYA WALAUPUN
PENCOBAAN MENIMPA
Ayub 12-15
"Tetapi pada Allahlah hlkmat dan kekuatan, Dia yang mempunyai pertimbangan dan
pengertian" (Ayub 12:13).
POKOK PIKIRAN: Walau kita tidak sepenuhnya mengerti mengapa Allah mengizinkan
pencobaan, kita patut mengikuti teladan Ayub yang percaya bahwa Tuhan
mengetahui yang terbaik.
AYUB MENDAMBAKAN DUKUNGAN SOSIAL.
Ayub 12 sampai 14 memberi ringkasan terhadap sikap Ayub kepada sahabatsahabatnya maupun keyakinannya kepada Allah den hubungannya dengan Dia. Hati
Ayub terluka karena kesalahan diagnosa sahabat-sahabatnya akan masalahnya.
Dalam ketiga pasal ini kita, menemukan reaksinya terhadap segala tuduhan mereka
dan perasaannya yang tersinggung terhadap kekasaran mereka. la mendambakan
dukungan dan persahabatan.
"Pada saat seseorang menghadapi babagai masalah; pada saat kesedihan
keputusasaan menekan jiwa; kehadiran seorang sahabat yang memberikan
penghiburan dan kekuatan akan mengenyahkan lembing musuh yang dilemparkan
untuk membinasakan jiwa tersebut. Alangkah besarnya nilai seorang sahabat sejati
pada saat pencobaan dan krisis! Pada saat seperti itu, Setan mengutus agenagennya untuk menjatuhkan orang yang goyah itu; tetapi sahabat-sahabat sejati
akan memberi nasihat dan pengharapan yang menghidupkan jiwanya, iman yang
meneguhkan dan mengangkat jiwany. Betapa berharganya pertolongan seperti itu,
lebib berharga daripada mutiara yang mahal!" - EG. White Comments, SDA Bible
Commentary, vol. 3, h1m. 1163.
SINDIRAN DAN TEGURAN (Ayub 12:1-25).
Ayub menjawab Zofar. "Pada awalnya, kelihatan Ayub sungguh-sungguh
melontarkan cercaan kepada sahabat-sahabatnya itu. Padahal, sebenarnya hal itu
hanyalah merupakan maksud kedua. Tujuan utamanya adalah untuk membenarkan
keterangan sebelumnya bahwa: (1) seluruh peristiwa di atas bumi ini, apakah itu
baik atau jahat, pasti berasal dari Allah, dan (2) sehubungan dengan
penderitaannya, ia berhak meminta pertolongan dan keterangan Allah mengapa ia
dihukum begitu berat." -- SDA Bibk Conunentary, vol. 3, hlm. 530, 531.
Apa reaksi Anda atas tanggapan Ayub terhadap Zofar dan sahabatsahabatnya dalam Ayub 12:16?
Ayub menunjukkan perbedaan keadaannya dari orang-orang fasik yang kelihatan
makmur. Mereka "manghina orang yang celaka" Ayub 12:5).'Tetapi amanlah kemah

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

31

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
para perusak, dan tenteramlah mereka yang membangkitkan murka Allah" (ayat 6).
Sedangkan Ayub yang tak bercela itu tersiksa den ditertawakan.
Sependapatkah Anda dengan penilaian Ayub akan pekerjaan Allah di atas
bumi ini? Ayub 12:7-25.
Untuk mendukung pendapatnya bahwa orang fasik makmur, Ayub menunjukkan
dukungan alam. Hewan yang diperintah Allah pun, yang memperoleh kuasa tertinggi
adalah yang ganas. Argumen Ayub adalah bahwa Allah berdaulat di atas segala
peristiwa di bumf ini la membuat orang-orang fasik makmur, tetapi jika la
mengbendakinya, mereka juga dibuamya papa. la mendatangkan musim kemarau
dan banjir (ayat 15). "Diaiah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun
orang yang menyesatkan" (ayat 16). "Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh,
lalu membinasakannya" (ayat 23).
"Dengan demikian Ayub memberi implikasi bahwa penyebab segala kesusahannya
terletak
pada Allah, bukan pada driinya. Dengan demikian, ia menentang
pernyataan Zofar.... Manusia menjadi korban malapetaka apapun status sosial dan
moralnya. Karena itu, Ayub harus meayelesaikan keluhannya langsung dengan Allah
seperti ini, bukan dengan Allah para penghibur itu." - John E. Hartley, The Book of
Job, hal 212.
Apakah bagian Alkitab lainnya sependapat dengan Ayub? Apakah Allah penyebab
kejahatan? Diakah penyebab penderitaan Ayub?
Memang Allah berkuasa di dunia dan mengendalikan segala peristiwa yang
terjadi di atasnya. Apa pekabaran yang hendak disampaikan dalam Ayub pasal 1
dan 2?
BERDEBAT DENGAN ALLAH (Ayub 13:1-28).
Apa kesalahan yang ditemukan Ayub dalam upaya sahabat-sahabatnya untuk
membenarkan segala tindakan Allah terhadap manusia fana? Ayub 13:1-16.
Zofar telah mengungkapkan keinginannya agar kiranya Allah datang dan
berbicara kepada Ayub untuk menyelesaikan pikirannya yang salah itu. (baca Ayub
11:5.) Dalam ayat ini Ayub menunjukkan bahwa ia akan menyambut kesempatan
tersebut. Ayub menuduh sahabat-sababatnya membela Allah dengan alasan yang
salah. la menyebut mereka "dokter palsu yang tidak mengerti apa yang mereka
lakukan" (Ayub 13:4, TLB). Mereka adalah "dokter yang tidak dapat menyembuhkan"
karena mereka "menutup-nutupi ... kebodoban [mereka] dengan berbobong" (TEV).
Ayub berbicara mengenai dokter jiwa, orang yang mencoba menyembuhkan pelbagai
masalah kehidupan yang biasa. " penasihat-penasihat seperti itu menutupi kebodoban
mereka dengan berbagai teori dan ide yang salah.
Pernyataan Ayub pada ayat 10, bahwa Allah akan menegur sahabatnyasahabatnya atas ide-ide mereka yang salah tentang tindakan Allah, terbukti kemudian
benar. (Baca Ayub 42:7.)

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

32

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Dalam Alkitab bahasa Inggris, terjemahan Ayub 13:15 dan 16 berbeda-beda


bunyinya JPS menerjemahkan ayat 15 demikian "Boleh saja la membantai aku dan
tidak ada harapan bagiku; namun aku akan memperdebatkan kasusku di hadapanNya." (Bandingkan dengan RSV). Artinya, Ayub percaya bahwa Allah akan memberikan
pertimbangan yang adil baginya, walaupun Ia akan mencabut nyawanya. Terjemahan
lain sama dengan KIV. Misalnya terjemahan NIV "Walau la membantai aku, namun aku
tetap berharap pada-Nya; aku pasti membela segala jalanku di hadapan-Nya." Dalam
setiap terjemahan, keyakinan Ayub terlihat dengan jelas. "Dari kekecewaan yang
mendalam dan kehilangan semangat Ayub bangkit kepada puncak kepercayaan yang
lengkap di dalam rahmat dan kuasa Allah yang menyelamatkan. Dengan sorak
kemenangan ia berseru: 'Walau la hendak membunuh aku, namun aku tetap berharap
Pada Nya.," -- Para Nabi dan Raja, jld I, hlm. 189. Ayat 17 dan 18 membuktikan bahwa
Ayub berbicara dengan penuh keyakinan.
Apa yang diinginkan Ayub untuk diperbuat Allah baginya? Ayub 13:17
Jikalau saja Allah mengenyahkan kekuatiran Ayub, menunjukkan kepadanya
dosa yang telah menyebabkan penderitaamya, dan berbenti bertindak padanya seperti
kepada seorang seteru (ayat 24), maka Ayub akan merasa puas. Implikasinya di sini
ialah bahwa Ayub percaya Allahlah penyebab segala masaiahnya.
Bagaimana Anda mengatasi perasaan seperti yang dirniliki Ayub, bahwa Allah
memperlakukan Anda seperti seorang seteru ? Apa yang memulihkan iman Anda?
SINGKATNYA KEHIDUPAN DAN TIDUR DALAM KEMATIAN (Ayub 14:12).
Pada pasal 14 Ayub mengatakan bahwa hidup ini singkat dan ia ingin mati.
(Bandingkan dengan pasal 3.) Beberapa ahli Alkitab percaya babwa pasal 14 ini berisi
syair lbrani dalam bentuk paralelisme terbalik [kiasmusJ. Dalam struktur sastra seperti
ini, penulis mulai dengan buah pikiran A, kemudian disusul buah pikiran B. Kemudian
ia mengembangkan pemikiran B, dan akhirnya kembali ke pemikiran A. Jika pasal 14
dirancang sebagai paralelisme terbalik maka pembagiannya adalah seperti berikut ini:
A1 Ayat 1--Hidup manusia penuh dengan kesusahan.
B1 Ayat 2-9--Bagaikan bunga dan pohon yang akan segera dipotong. Tetapi ada
harapan bahwa tunasnya akan tumbuh kembaii.
B2 Ayat 10-21--Manusia mati, namun adas harapan bahwa mereka akan hidup
kembali.
A2 Ayat 22--Hidup manusia penuh dengan kesusahan.
Paralelisme seperti ini menyatukan ayat 1 dan 22, dan menerangkan bahwa
ayat 22 bukanlah mengenai perasaan sakit orang yang sudah mati. Keterangan ini
cocok dengan konteksnya yang dengan jelas menggambarkan kematian seperti tidur
tanpa kesadaran sampai pada kebangkitan.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

33

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Bagaimana Ayub 14:1-6 meneruskan keterangan mengenai ketidakberdayaan manusia yang dibicarakan Ayub dalam Ayub 13:28?

Manusia "seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan'


(Ayub14:2). "Hari-harinya sudah pasti" (ayat 5). Ayub mengantisipasi karena manusia
berdosa akan mati, bukan karena adanya dosa-dosa tertentu dalam hidupnya (Ayub
13:23).
Apa perbedaan di antara manusia dan sebatang pohon? Ayub 14:7-12
Tunggul sebatang pohon mungkin akan bertunas lagi (ayat 7-9), tetapi "manusia
mati, tidak bisa bangkit lagi" (ayat 12 ). Namun Ayub berharap bangkit apabila langit
hilang lenyap (baca ayat 12). Konsepnya mengenai kematian sesuai dengan Alldtab.
Kematian itu bagaikan tidur tanpa sadar 14:12, 21; bandingkan dengan Pkh 9:5, 6,
10; Yoh 11:11). Hanya Allah yang kekal dan tak dapat mati (1 Tim 6:16). Ia
mengaruniakan kekekalan kepada umat-Nya bila orang benar yang mati dibangkitkan
(1 Kor 15:51-55).
Apakah Anda takut mati? Mengapa takut atau mengapa tidak?
AYUB MENGULANGI KEINGINANNYA UNTUK MATI (Ayb 14: 17-22).
Mengapa Ayub Ingin mati? Ayb 14:13-17.
Pengharapan Ayub untuk hidup kembali setelah mati dipastikan oleh
kebangkitan Yesus. (Baca Yoh 14:19; 1 Kor 15:20-23; Why 1:18.) Semua yang telah
menjadi milik Kristus, yang menang karena kebenaran Kristus telah diperhitungkan
dan dikaruniakan kepada mereka, akan dibangkitkan seperti Ia telah bangkit. (Baca 1
Kor 1:30; Rm 5:1, 2; 6:5; 8:9,10; Why 3:54)
Masa "menunggu" yang disebutkan dalam Ayub 14:14, merujuk kepada saat
mana Ayub berada dalam keadaan tidak sadar di dalaw kubur. Ayat 15 menyatakan
iman Ayub bahwa Allah tidak akan melupakannya. Kepada setiap penderita yang
memegang teguh pengharapan kebangkitan, kematian membawa kelegaan yang
membahagiakan karena terlepas kesakitan. "Hai maut, di manakah sengatmu?" (1 Kor
15:55). Siapa lagi jika bukan Allah kita yang bijaksana dan penuh kasih itu yang dapat
mengubah kutuk seteru yang buruk menjadi bagian dari solusi penderitaan? Siapa lagi
jika bukan Dia dapat memberikan hidup kekal, di mana tidak terdapat lagi
penderitaan, dukacita dan kematian?
Ayat 17. Apa yang dimeteraikan atau ditutup? "Beberapa orang
menafsirkan ayat 16, dan 17 sebagai gambaran ... janji pengampunan [Allah],
sehingga menerjemahkan ayat-ayat tersebut demikian: 'Karena Engkau akan
menghitung segala langkahku, Engkau tidak akan mengamat-amati dosaku;
pelanggaranku akan dimeteraikan di dalam pundi-pundi, dan Engkau akan menutupi
kesalahanku.'" -- SDA Bible Commentary, vol. 3, h1m. 537.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

34

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Apa maksud digunakannya ilustrasi gunung pada Ayub 14:18-20?


Kesalahan Ayub tidak terletak pada pengertiannya akan kematian. Ia tahu
bahwa kematian itu suatu keadaan tidak sadar (Baca Ayub 14:12,21) sampai
kemudian ia dibangkitkan kembali. Kesalahan Ayub terletak pada pemikirannya bahwa
Allah akan mencabut nyawanya. Pada hal Allah melarang setan membunuh Ayub
(Ayub 2:6).
Tuhan membunuh Korah, Datan dan Abiram (Bil 16:30-34; TA 11:6). Allah
membunuh manusia yang hidup sebelum Air Bah dan penduduk kota Sodom dan
Gomora. Tetapi Ia tidak bertanggung-jawab atas pembunuhan Yakobus, Paulus, atau
Petrus. Apa yang diizinkan Allah tidak berarti harus la yang menyebabkannya! Inilah
yang tidak dipahami Ayub .
Bagaimana Anda menerangkan kematian menurut pandangan Alkitab kepada
penganut spiritisme dan penganut Gerakan Zaman Baru?

ELIFAS MENEGUR AYUB KARENA TIDAK SALEH (Ayub 15:1-35).


Terang yang salah. "Dengan berupaya membuat dia [Ayub] bersalah di hadapan
Allah, . . . mereka mendatangkan ujian besar kepadanya, dan menyatakan Allah dalam
terang pengertian yang salah." -- Komentar E G. White, SDA Bible Commentary, vol.
3, hlm. 1140. Setelah Ayub memberikan gambaran betapa singkatnya kehidupan
dalam pasal 14, Elifas mengucapkan kata-kata yang paling menyayat hati dalam buku
Ayub. Kita perlu memperhitungkan yang dikatakannya agar kita mempelajari apa yang
tidak boleh dikatakan atau dipikirkan dalam keadaan seperti itu.
Apa tuduhan kejam yang dilontarkan Elifas? Ayub 15:1-6.
Terlepas dari tuduhan Elifas, mustahil rasanya "melenyapkan kesalehan,
menyembunyikan pengabdian kepada Allah." (ayat 4, NIV). Ingat pengalaman Yusuf
dan Paulus. Orang boleh saja mempengaruhi kita untuk melakukan yang baik atau
yang jahat, tetapi kitalah yang menentukan pilihan kita. Mereka bertanggungjawab
untuk pengaruh mereka, tetapi kita bertanggungjawab atas tindakan dan reaksi kita
Perhatlkanlah pertanyaan-pertanyaan pedih dan sindiran-sindiran pedas yang
digunakan Elifas untuk mengejek Ayub dalam ayat 7-16. Elifas meneruskan dusta bapa
segala dusta itu; bahwa tidak mungkin memiliki tabiat seperti tabiat Allah dan Kristus.
Dalam tipu muslihat apa Anda pernah mendengar dusta ini?
Bagaimana Elifas melebih-lebihkan penderitaan orang fasik? Ayub 15: 20-30. Apa
yang dikatakan Elifas dari hal upah orang fasik dan dengan apa ia menggambarkan
mereka? Ayub 15:31-35. Bandingkan dengan Yak 3:11-14; 4:4.
Pengalaman membuktikan bahwa bisa saja orang-orang fasik menderita sengsara
seperti yang dikatakan Elifas tetapi bisa juga tidak. Kebenaran yang hanya setengah
benar berarti setengah salah haruslah dihindarkan. Dikatakan bahwa Mark Twain

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

35

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
pernah mengamati dan berkata " Anda tidak pernah benar-benar tahu jika setengah
dari yang Anda ketahui itu adalah salah!"
Tidak semua penderitaan yang kita alami terjadi karena dosa kita. Hanya Allah yang
menyayangkan hidup Ayub dan hanya Allah yang sanggup membuat kita "hidup,
bergerak dan ada" (Kis 17:28). "Kuasa setan atas umat manusia bertambah-tambah.
Jika Tuhan tidak segera datang untuk menghancurkan kuasa iblis, maka bumi ini akan
kehabisan penduduknya." - Testimonies, jld. 1, hlm. 301
Menurut Anda, mengapa Allah melindungl prang-prang fasik--ka kadang
menrbml mereka kernakmuran dan umur panjang?
PENDALAMAN: Jika Anda mempunyai Alkitab dalam beberapa terjemahan lain,
bacalah Ayub 12-15 dalam terjemahan-terjemahan tersebut untuk mempertajam
pengertian Anda mengenai apa yang sedang terjadi. Dalamilah ketakutan Daud dalam
Mazmur 69. Apa yang dapat Anda petik dari tanggapannya segala masalahnya yang
menolong Anda memahami pelajaran pekan ini?
RANGKUMAN: Walaupun Ayub menderita musibah dan kepadanya dilontarkan
berbagai tuduhan, namun kerohanian Ayub meningkat. la beralih dari kekuatiran untuk
mengerti penderitaan fisiknya kepada pengaruh sosial penyakitnya. Dengan berbuat
demikian, ia menyatakan keyakinannya bahwa ia masih dapat berharap pada Allah.
Ayub bereaksi melawan segala tuduhan sahabat-sahabatnya dengan mengungkapkan
perasaannya yang terluka karena sindiran tajam mereka. la mendambakan dukungan
sosial, tetapi sebaliknya, Elifas bahkan melancarkan sindiran yang lebih tajam.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

36

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
VII. PEMBELA KITA YANG DI SURGA
Ayub 16- 18
"Ketahuilah, sekarang pun juga, Saksiku ada di surga, Yang mennberi kesakslan
bagiku ada di tempat yang tinggi" (Ayb 16:19).
POKOK PIKIRAN: Walaupun kita tidak memahami segala keadaan kehidupan kita,
namun kepada kita diberi kepastian, bahwa pada saat kita mengalami pencobaan dan
keputusasaan, kita mempunyai seorang Pembela yang setia membela masalah kita di
pengadilan surgawi.
ALLAH PEMBELA KITA. Pada bagian Alkitab yang kita pelajari ini, Ayub
membandingkan pengaruh kata-kata para sahabatnya yang direncanakan secara balk
tetapi kejam itu dengan jaminan yang dimilikinya bahwa baik Saksinya di tempat yang
tinggi maupun orang-orang benar berada di pihaknya. Meskipun Ayub tidak dapat
mengesampingkan pemikiran bahwa Allahlah penyebab kesusahannya, tetapi ia yakin
bahwa di pengadilan surgawi Allah sendirilah pembelanya yang terhesar.
Bildad menggemakan kata-kata Elifas yang kejam itu. Tetapi keyakinan Ayub bahwa
orang benar "akan menjadi semakin kuat" (Ayb 17:9, NASB) akan menguatkan hati
kita menghadapi keadaan yang serupa. Ayub tidak punya Alkitab, seperti yang kita
miliki, yang memberi kesempatan kepadanya untuk membandingkan apa yang
didengarnya dengan kebenaran yang diilhamkan. la menerima kebenaran dari mulut
ke mulut dan dari bubungan pribadinya dengan Allah. Itulah yang digunakannya untuk
menilai kata-kata sahabat-sahabatnya yang tidak memahami dirinya itu. Jika Alkitab
diambil dari Anda pada masa kesukaran, kemudian Anda diasingkan dari sahabatsahabat yang mengerti diri Anda, sudah cukupkah pengetahuan yang Anda peroleh
selama ini dari Alkitab danm dari hubungan Anda dengan Allah untuk
mempertahankan iman Anda?

AYUB TETAP TIDAK MEMAHAMI PERANAN ALLAH (Ayb 16:1-11).


Perasaan Ayub semakin jengkel karena ia merasa cara Allah bertindak kepadanya
tidak tepat dan karena tidak mendapat dukungan dari "para penghibur sialan itu" (ay.
2).
Dari perkataan Ayub, apa beberapa pilihan yang mungkin kita ambil pada saat k1ta
hendak berbicara kepada orang yang menderita? Ayb 16:1-5.
Gampang sekali menghukum orang lain bila kita belum mengalami sendiri
pengalamannya. Salah satu berkat yang diperoleh dari kesukaran dan penderitaan
ialah bahwa kita lebih mampu menunjukkan rasa simpati dam menghibur orang-orang
lain yang mempunyai pengalaman yang sama dengan kita.
"Bagaimana dengan kata-kata yang kita ucapkan di rumah tangga kita? Apakah kita
mengeritik dam mempersalahkan orang lain seperti sahabat-sahabat Ayub itu?
Ataukah kita belajar memahami dan memelihara orang lain?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

37

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Bagaimana dengan kata-kata yang kita ucapkan di tempat kerja kita, di waktu
berjalan-jalan di kantor, di ruang kelas, di mimbar dan di ruang rapat? Apakah katakata itu bersifat membangun? Apakah kata-kata itu menguatkan hati para pendengar?
Ataukah menyatakan pergolakan dan perasaan tidak aman dalam jiwa kita?" -- Norval
Pease, Saint Under Stress, him. 45. (Bandingkan dengan Mat 12:34-37.)
"Ayat 7 menunjukkan suatu transisi. Ayub berhenti mengeluh karena para
penghiburnya lalu mulai menghitung-hitung segala penderitaannya." -- SDA Bible
Commentary, Ad. 3, hlm. 541.
Apa keluhan Ayub yang pertama? Ayb 16:7. Menurut pengertian Ayub, siapa lagi
yang turut bersekongkol menentang dia? Ayb 16:8-11.
"Semua penderitaan Ayub yang berasal dari perbuatan tangan manusia . . . semua
malapetaka ini menurut Ayub, berasal dari Allah Sendiri. Dengan mengatakan
demikian, ia melakukan kesalahan manusia yang umum--yaku mempersalahkan Allah
atas segala kejahatan sifat manusia yang digerakkan oleh Setan." -- SDA Bible
Commentary, .jld. 3, hlm. 542.
Ayub mengatakan, "Ya Allah, Engkau telah membuat aku lelah Engkau telah
menghancurkan seluruh penghuni rumah tanggaku. Engkau telah mengikat aku--dan
telah menjadi suatu saksi" (Ayb 16:7, 8 NIV) Allahkah yang melakukan semua ini?
Pernahkah Ia melakukan hal-hal ini? Jelaskanlah jawaban Anda.
AYUB MEMOHON BANTUAN PEMBELANYA (Ayb 16:12-21).
Ayub 16:12-14 memberi pengertian bahwa, tanpa mengenal belas kasi Allah
telah menghancurkan Ayub dan seisi rumah tangganya. Kesalahan Ayub ada dua hal:
Allah tidak pernah menindas orang yang tidak bersalah; sebaliknya Setan demikian.
Dan Allah tidak pernah menghajar orang berdosa semena-mena. Pembalasan sama
sekali tidak menyenangkan bagi Allah - walaupun keadilan-Nya menuntut hal itu.
(Baca Yes 28:21; Yeh 18:30; 2 Ptr 3:9,10.)
Apa argumen yang diberikan Ayub bahwa ia tidak pantas menderita seperti
yang dideritanya? Ayb 16:17. Menurut Anda, mengapa alasan itu tidak benar?
"Tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak" (Mzm 14:3). Paulus menggunakan
argumen ini untuk menunjukkan bahwa semua manusia dibenarkan oleh kasih
karunia Allah saja (Rm 3:10-20). Tetapi Ayub telah dibenarkan dan sedang dalam
keadaan benar ketika malapetaka menimpa diri-nya (Ayb 1:8; 2:3). Walaupun
demikian, keadaan kita yang benar itu bukan menjadi alasan untuk tidak menderita
Allah mengizinkan umat-Nya menderita meskipun mereka tidak bersalah. Di dalam
kerajaan-Nya kelak, la akan menyatakan alasan-alasan tersebut. Kita patut
mempercayai kebijakan-Nya.
Sekalipun Ayub merasa bahwa ia diserang dari segala sudut, apa yang
diandalkannya untuk membenarkan dirinya? Ayb 16:19-21. (Bandingkan dengan
Mzm 56:8-13.)

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

38

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

"Karena tidak ada pembela baginya di dunia ini, Ayub mengatakan bahwa
saksinya ada di surga. . . . Saksi surgawi ini adalah pembelanya. Siapa pembela
surgawi itu? . . . Dengan mengingat berbagai perikop yang menyatakan bahwa Ayub
akan menyelesaikan kasusnya di hadapan Allah, maka calon terbaik untuk jadi
pembelanya tidak lain daripada Allah Sendiri." -- John E. Hartley, The Book of Job.
hlm. 264.
Perkataan Ayub tepat sekali! Dalam setiap tahapan sejarah Tuhan kita yang
penuh kasih itu telah menghadapkan setiap kasus penderitaan umat-Nya di surga-entah mereka tidak bercela atau berdosa-tetapi sudah bertobat. Dan setelah
kenaikanNya ke surga, pelayanan pengantaraan-Nya memungkinkan umat percaya
menikmati setiap berkat dari perjanjian kekal itu. (Baca lbr 9:15.)
Apa yang dapat dilakukan Pembela kita itu untuk membuat catatan hidup
kita di surga sedemikian rupa sehingga kita ingin supaya semua orang melihatnya?
(Baca 1 Yoh 2:1, 2; Why 3:5.)
IMAN MENGATASI PENDERITAAN (Ayb 17:1-9)
"Kesusahan hati menghancurkan jiwa," dan "jiwa yang hancur mengeringkan
tulang-tulang" (Ams 15:13; 17:22). Ayub mencari seorang yang mengerti
keadaannya, bukan yang mengolok-oloknya. Pasal 17 menyatakan bahwa Ayub
tidak mendapat dukungan sosial.
Sahabat-sababatnya yang menyesatkan itu malah membuat dia ingin mati. (Baca
Ayub 17:1, 2.) Demikian juga sahabat-sahabat Daud dan Mesias itu, yang
dinubuatkan pemazmur: "Cela itu telah menaahkan hatiku; ... aku menyatakan
belas kasihan, tetapi sia-sia" (Mzm 69:21). Namun ada Seorang yang dapat
diharapkan untuk menyembuhkan "hati yang patah" (Mzm 147:3). Itulah yang
dijanjikan Allah kepada setiap orang yang datang kepada-Nya dengan "jiwa yang
hancur: hati yang patah dan remuk" (Mzm 51:19).
Apa yang diminta Ayub kepada Allah untuk dilakukan-Nya? Ayb 17:35.
Bandingkan dengan Mzm 56:1-6.
"Letakkanlah sekarang" (KJV) dapat diterjemahkan "jaminilah sekarang."
Istilah yang digunakan dalam ayat ini adalah istilah hukum. Ayub menghimbau
Allah agar turut menemaninya ke pengadilan untuk menyelesaikan masalahnya. '
'Jaminan' yang dimaksud di sini dapat dibandingkan dengan uang yang dituntut
pengadilan sebelum kasusnya diselidiki.. . . Tampaknya Ayub menghendaki agar
Allah memberi jaminan bahwa Ia mau menyelesaikan kasus tersebut dengan Ayub
dalam kedudukan yang sederajat:" --. SDA Bible Commentary, jld. 3, him. 543.
Bagaimana Ayub mengungkapkan tekadnya untuk tetap memihak kepada
Allah walaupun ia mendapat perlakuan yang tidak baik dari orang lain? Ayb 17:6-9.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

39

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Ayub memandang dirinya sebagai satu "sindiran" (ay 6) suatu contoh malapetaka
bagi teman-teman sezamannya. Tetapi "ketekunan Ayub" (Yak 5:11) telah menjadi pemeo.
"Orang yang benar" Ayb 17:9) adalah orang-orang percaya yang menerima kebenaran
Allah sebagai suatu karunia (Baca Yes 32:15-17; Rm 8:9, 10.) Walau menghadapi
pelbagai pergumulan, mereka dikuatkan untuk mempertahankan imannya. (Baca Rm
8:18, 28.) Penderitaan hanya meneguhkan tekad mereka untuk berbakti kepada
Kristus.
Bersediakah Anda menyaksikan kekuatan khusus yang diberikan Tuban kepada
Anda agar tahan menhadapi dukacita, kekecewaan, malapetaka, atau penderitaan?
Bagaimanakah keteguhan pertumbuhan kerohanian Anda pada saat menghadapi
kesukaran?
APA DASAR PENGHARAPAN KITA? (Ayb 17:10-16).
Menurut Anda, apa yang menyebabkan Ayub merasa bahwa ia tidak mendapatkan
"seorang yang mempunyai hlkmat" di antara sahabat-sahabatnya (Ayb 17:19-12)?
NIV menerjemahkan ayat 10 sebagai berikut ''Coba sekali lagi, semua kamu! Pasti
saya tidak akan menemukan seorang bijaksana dari antara kamu." Sababat-sahabat
Ayub mencoba mengubah kebodohan menjadi kebijaksanaan tanpa terang [iluminasi]
Ilahi. Pada waktu yang sama, "malam hendak mereka jadikan siang: terang segera
muncul dari gelap, kata mereka" (baca ay. 12), berarti mereka menonjolkan kegelapan.
Bagaimana Anda menjawab pertanyaan Ayub dalam Ayub 17:13-16?
Berdasarkan harapannya supaya ia segera mati, apa pengharapan yang hendak Anda
kemukakan kepadanya?
Di dalam buku tersebut, selanjutnya Ayub menjawab sendiri pertanyaannya (Ayb
19:25-27). Temyata, ia memerlukan waktu untuk menanamkan kebenaran mengenai
kebangkitan ke dalam batinnya. Daud mendambakan penghargaan ini: "Tetapi Allah
akan membebaskan aku dari cengkeraman dunia orang mati: sebab la akan menarik
aku" (Mzm 49:15). Dengan mata iman, Yesava memandang kepada pagi kebangkitan:
"Orang-orangmu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula.
Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai!
Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan mengeluarkan kembali orangorang mati' (Yes 26:19). [Ket: TB, melahirkan arwah kembali].
Yesus menubuatkan harinya pada saat Ia akan membangkitkan orang-orang mati
: "Sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan
mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit
untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk
dihukum. (Yoh 5:28, 29. NIV).
Rasul Paulus menggemakan hal tersebut : "Karena kami tahu, bahwa Ia, yang
telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama
dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

40

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
diri-Nya. ( 2 Kor 4: 14) " Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang
penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita
Yesus Kristus " (Titus 2: 13) Paulus memiliki pengharapan bahwa satu hari kelak ia akan
mengalami hidup kekal (I Kor 15: 51-54). Ia berharap akan memiliki tubuh dan pikiran
yang sempurna (Yes 33:24). Ia berharap akan hidup di dalam suatu dunia yang tidak
berdosa, di tengah-tengah mahluk yang tidak berdosa dan dalam hubungan yang paling
erat dengan Alllah sendiri (Why 7 : 14-17; 21 : 3-5).
Apakah 'Ayub-Ayub' di antara kita mempunyai alasan untuk berputus asa?
Menengadahlan ke atas dan pujilah TUHAN atas keselamatan-Nya sekarang.
BILDAD BERKERAS BAHWA MUSIBAH MENIMPA ORANG FASIK (Ayb 18: 1-21).
Bildad tidak memperhatikan dukacita, frustasi dan keputusasaan Ayub. Bildad
menegaskan bahwa orang fasiklah yang dilanda berbagai masalah. Tetapi sebelum akhir
itu tiba, dalam dunia yang penuh dosa ini, baik orang fasik maupun orang benar samasama mempunyai masalah yang berat. Kadang-kadang, justru hidup orang fasik itu
sangat makmur. Dalam pasal ini Bildad tidak terang-terangan menuduh Ayub orang
jahat, tetapi implikasi kata-katanya jelas demikian.
Menurut Bildad, kepada apakah sahabat-sahabat Ayub itu diumpakannya ? Ayb
18:1-4.
Ayub tidak menuduh sahabat-sahabatnya itu jahat. Karena marah, Bildad
menyalahtafsirkan kenyataan. Dalam ayat-ayat selanjutnya, Bildad jelas menggambarkan nasib orang-orang fasik.
Untuk menrabarni dengan jelas apa yang akan menimpa orang-orang fasik
menurut Bildad, jlka ada, bacalah Ayub 18:5-21 dalam terjemahan modern. Menurut
Anda, apa maksud ilustrasi berikut ini di dalam Ayub 18?
Ayat 5, 6--nyala api ........................................................................
Ayat 8jaring ................................................................................
Ayat 12-"bencana kelaparan" (KJV) ...................................................
Ayat 16--akar-akar dan ranting-rantingnya .........................................
Apa alasan-alasan Bildad mengatakan akibat-akibat ini? Ayb 18:8,14, 15,21.
Observasi Bildad ini tidak benar semuanya. Apa yang dikatakannya paralel
dengan nubuatan sebab dan akibat yang ada dalam Ulangan 29:18-28. Tetapi
hukum sebab dan akibat tidak berlaku ketika terjadi "kutuk tanpa alasan" (Ams
26:2) yang menimpa diri oprang yang tidak berdosa.
Dapatkah Anda tunjukkan ayat lain yang menyatakan bahwa pada akhirnya
ramalan-ramalan Bildad untuk orang-orang fasik itu benar? Mengapa pekabaran ini
tidak klop dengan kasus Ayub?
PENDALAMAN: Dalamilah Yakobus 3, dengan memperhatikan khususnya kedelapan
kata atau frase pada ayat 17, yaitu "ciri-ciri hikmat yang dari atas itu."

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

41

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Bagaimana kita seharusnya menanggapi orang yang menghina kita?"Dari segala


kepahitan yang menjadi bagian hidup manusia, tidak satu pun yang tidak dirasakan
oleh Knstus. Sebagian orang berusaha menghina Dia karena kelahiran-Nya yang
berbeda, bahkan pada masa kanak-kanak pun la, terpaksa menghadapi pandangan
yang menghina dan bisik-bisikan jahat dari mereka. Sekiranya Ia menjawab dengan
sepatah kata dan pandangan yang tidak sabar, sekiranya la menyerah kalah kepada
perlakuan-perlakuan tidak baik terhadap diri-Nya, tentu ia sudah gagal menjadi
suatu teladan yang sempurna. ... Tetapi terhadap setiap penggodaan jawab-Nya
hanya satu, 'Ada tertulis.'" -- Kerinduan Segala Zaman, Ad. I, him. 75.
Bagaimana mengubah orang yang menyusahkan klta rnenjadi sababat.
Dalam buku The Grace of Giving, Stephen Olford menceritakan seorang gembala
jemaat gereja Baptis bernama Peter Miller. Dia bermukim di Ephrata, Pennsylvania,
dan bersahabat dengan George Washington pada masa Revolusi Amenka. Michael
Wittman juga tinggal di Ephrata. la melakukan segala cara dan usaha untuk
menghina Miller.
Pada satu hari Michael Wittman ditangkap karena mengkhianat dan dijatuhi
hukuman mati. Peter Miller berjalan kaki sejauh 105 kilometer ke Philadelphia untuk
meminta agar pengkhianat itu jangan dihukum mati.
"Tidak, Peter," kata Jenderal Washington. "Saya tidak dapat mengabullcan
permohonanmu untuk menyelamatkan sahabatmu itu."
"Sahabat saya?!" kata pendeta tua itu. "Dialah orang yang paling memusuhi
saya"
"Apa?" teriak Washington. "Engkau telah berjalan kaki sejauh 105 kilometer
untuk menyelamatkan seorang yang memusuhimu? Luar biasa ini. Kalau begitu, saya
akan membebaskannya karena permohonanmu." Dan dia manbebaskannya. Peter
Miller membawa Michael Wittman pulang ke rumahnya di Ephrata-mereka menjadi
bersahabat. (Dipetik dari Stephen Offord, The Grace of Giving , Miami; Life
Publication Int., 1986, hlm. 53).
RANGKUMAN: Walaupun tujuan kita baik, tanpa kebenaran, kita hanya akan
melukai perasaan orang yang hendak kita hibur. Jika kita mau berusaha sungguhsungguh memahami tabiat Allah dan cara-Nya bertindak terhadap umat manusia,
betapa kita akan menjadi satu berkat yang besar!

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

42

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

VIII. "PENEBUSKU HIDUP"


Ayub 19, 20

"Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu"
(Ayub 19:25).
POKOK PIKIRAN: Meski ia harus menunggu sampai hari kebangkitan, Ayub tahu
bahwa pada akhirnya ia akan dibenarkan. Kesehatan tubuhnya akan kembali
dipulihkan dan ia akan melihat Allah. Selama di dunia ini, mungkin kita tidak akan
lepas dari berbagai penderitaan dan kesalah-pengertian, tetapi Kristus akan datang
segera untuk memulihkan segala sesuatu.
PERNYATAAN AYUB TENTANG PENDERITAAN DAN PENGHARAPANNYA
BENAR.
Ayub yakin bahwa pada akhir zaman ia akan dibangkitkan untuk melihat Tuhannya
(baca Ayb 19:25). la mengakhiri pasal 19 dengan mengamarkan sahabat-sahabatnya
bahwa mereka akan menghadapi murka Ilahi karena mereka membawakan
kebenaran dengan salah. Sedangkan kata-kata Zofar menunjukkan bahwa ia tidak
serius menanggapi respons Ayub.
Salah satu sikap yang bermanfaat dalam pendalaman Alkitab adalah berusaha
sedapat mungkin untuk menyelami setiap perasaan tokoh-tokoh yang sedang Anda
baca. Pendekatan yang sama juga berlaku untuk kehidupan. "Dalam pergaulanmu
dengan orang-orang lain, tempatkanlah dirimu di tempat mereka. Selamilah setiap
perasaan mereka, kesukaran mereka, kekecewaan mereka, sukacita dan dukacita
mereka. Anggaplah dirimu sebagai diri mereka kemudian lakukanlah kepada mereka
apa yang engkau ingin mereka lakukan kepadamu jika sekiranya engkau menduduki
tempat mereka." -- Khotbah di Atas Bukit, hlm. 153,154.
AYUB BERONTAK KARENA DISALAH MENGERTI (Ayb 19:1-22).
"Ayub tidak sabar lagi. la bukan tidak merasakan serangan sahabat-sahabatnya. Sebaliknya kata-kata mereka menyengatnya, menyiksanya dan melukainya.
Yang paling kejam adalah serangan Bildad. Jawaban Ayub menunjukkan bahwa
jiwanya sangat tertekan adanya." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, .547.
Bacalah Ayub 19:1-6, dan anggaplah diri Anda sebagai Ayub yang yang
mengucapkan buah pikirannya. Sahabat-sababainya secara keji "menindas. . [Ayubj
dengan kata-katanya" (ayat 2, NIV). Ayat 4 dapat dinyatakan dengan ungkapan lain:
"Jika benar aku telah menyimpang, aku sendirilah yang memikirkan kesalahanku"
(NIV).
Dalam ayat ini, kata kerja bahasa Ibrani untuk kata melakukan kesalahan
"adalah kesalahan yang tidak disengaja, kesalahan yang dilakukan semua usia

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

43

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
karena kelemahan manusiawi.. . . Karena yakin bahwa ia tidak pernah melakukan
dosa yang pantas dihukum seperti yang dideritanya, Ayub tetap menyangkal bahwa
ia telah melakukan kesalahan yang lebih besar daripada yang tidak disengaja." -John E. Hartley, The Book of Job, hlm. 283.
Karena itu segala tuduhan sahabat-sahabatnya menunjukkan keinginan untuk
membesarkan diri terhadapnya (baca ayat 5). "Insaflah," kata Ayub, "Allah telah
mempersalahkan aku dengan menghukum aku walaupun aku tidak berdosa" (ayat 6)
Bagaimana perasaan Ayub terhadap tindakan Allah kepadanya? Ayb 7-12.
Adakah contoh-contoh lain dalam Alkitab yang Anda ketahui, di antara umat yang
mempersalahkan Allah atas cobaan-cobaan yang mereka hadapi? Betapa besamya
kesabaran Allah mendengar kita berulang-ulang mengomel atas tindakan-Nya
terhadap kita! Ketika Ayub menderita, matanya tertutup terhadap peranan Setan,
tetapi mata kita melihatnya. Buku Ayub dan ayat-ayat lain dalam Alkitab
menunjukkan hal itu kepada kita. Betapa besarnya ketidakadilan dan kebodohan kita
dengan mempersalahkan Tuhan kita yang penuh kasih itu, untuk perbuatan yang
dilakukan oleh sang musuh itu!
Menurut Ayub, siapa saja yang termasuk di antara orang-orang yang tidak
memberikan dukungan yang diperlukannya? Ayb 19:13-20.
Bila orang-orang yang Anda kasihi dan sahabat-sahabat Anda
mempersalahkan Anda atas sesuatu yang Anda tidak lakukan, tergodakah Anda
untuk mengatakan bahwa Allah tidak adil? Bagaimanakah Anda dapat menghadapi
pencobaan seperti itu tanpa jatuh ke dalam dosa?
AYUB MENYATAKAN IMANNYA TENTANG KEBANGKITAN (Ayb 19:23-27).
Mengapa kebenaran dari hal kebangkitan merupakan jawaban akhir
pertanyaan yang dilontarkan Ayub?
Pada mulanya iman Ayub teguh kepada Allah. Tetapi karena satu hal, Allah
mengizinkannya dicobai supaya imannya semakin lebih kuat lagi. Pada saat
kepedihan dan ketawaran hatinya, iman Ayub mengalami kegoncangan. Tetapi kita
juga semakin menyadari bahwa imannya bertambah.
Dalam pasal 19, Ayub menyerukan suatu nada kemenangan: "Aku tahu:
Penebusku hidup, dan akhirnya la akan bangkit di atas debu" (ayat 25). "Setelah
kulitku busuk, dengan dagingku sendiri aku akan melihat Allah; aku sendiri akan
melihatnya dengan mataku" (ayat 26, 27, NIV).
"Dari kekecewaan yang mendalam dan kehilangan semangat Ayub bangkit
kepada ketinggian kepercayaan yang mutlak dalam rahmat dan kuasa Allah yang
menyelamatkan.. . .
"Bagi orang yang putus asa terdapat obat yang pasti--iman, doa, usaha. Iman
dan usaha akan memberikan kepastian dan kepuasan yang akan terus bertambah

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

44

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
setiap hari. Apakah Anda tergoda untuk membuka pintu kepada perasaan-perasaan
cemas atau kehilangan semangat sama sekali? Pada hari-hari yang paling kelam,
ketika muncul hal-hal yang tampaknya paling menakutkan janganlah gentar.
Percayalah kepada Allah. la mengetahui segala kebutuhanmu. Segala kuasa ada
pada-Nya. Kasih dan kemurahan-Nya yang tidak terbatas itu tidak pernah menjadi
jemu. Jangan takut bahwa la tidak akan memenuhi janji-Nya," -- Para Nabi Dan Raja,
Jld.1, hlm. 189, 190.
Apa yang diinginkan Ayub terhadap pernyataan iman yang diungkapkannya
itu? Ayb 19:23,24.
"Ayub ingin agar perkataannya dipahat dalam-dalam pada gunung batu
kemudian diisi dengan timah hitam. Hal ini sudah biasa dilakukan pada zaman kuno,
misalnya, pada inskripsi Behistun." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm. 549. Katakata Ayub itu telah tertanam di dalam jiwa jutaan orang karena telah dicatat di
dalam Alkitab dan dalam lagu Messiah yang digubah oleh Handel.
Ulangi kembali beberapa ayat lain dalam Alkitab yang menekankan
pengharapan Ayub itu. Dan 12:2; Yoh 5:28,29; Kis 24:15; Flp 3-20,21; 1 Tes 4:1318.
Mengapa kebenaran mengenai kebangkitan merupakan jawaban akhir terhadap
pertanyaan yang dilontarkan Ayub?
JANGAN MENGHAKIMI (Ayb 19:28,29).
Ayub memperingatkan sahabat-sahabatnya tentang satu hal. Hal apa? Ayb
19:28,29.
The New International Version menerjemahkan
kalian berkata, 'Bagaimana kita mengikat dia, karena
dirinya sendiri.' Hendaklah kalian takut akan pedang;
mendatangkan hukuman pedang, barulah kalian tahu

ayat ini sebagai berikut: "Jika


akar masalahnya terletak pada
karena murka akan
bahwa ada hukuman".

Sahabat-sahabat Ayub telah membuatnya sangat jengkel karena mereka


percaya bahwa pmderitaannya merupakan akibat langsung dari dosanya. Ayub
berkeras menolak pernyataan mereka. Terlepas dari keberdosaannya sebagai
manusia fana, hubungannya dengan Allah senantiasa rukun dan ia tidak melakukan
dosa apapun yang merupakan penyebab malapetaka yang jatuh menimpa dia.
Dengan satu keyakinan yang baru, Ayub memperingatkan sahabat-sahabatnyabahwa mereka akan dihadapkan ke penghakiman karena kata-kata mereka.
Mengapa menghukum orang lain sangat berbahaya bagi kerohanian kita
sendiri? Mat 7:1-5; Rm 2:1-4, 17-24 (bandingkan dengan Rm 14:13; Yak 4:12).
Karena begitu cenderungnya kita berbuat dosa, maka dengan menghakimi
orang-orang lain, secara tidak sadar, kita telah menghukum diri sendiri. Sahabatsahabat Ayub menuduh dirinya merasa benar karena Ayub tidak mau mengaku
bahwa penderitaannya merupakan akibat dosanya sendiri. Tetapi dengan mengambil

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

45

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
kesimpulan seperti itu, mereka sendiri telah membenarkan diri mereka dengan cara
yang keterlaluan.
"Sistem yang ditentukan oleh manusia, dengan berbagai macam tuntutannya,
akan mendorong para penganutnya untuk menghakimi semua orang yang tidak
memenuhi standar yang telah diterapkan. Suasana mementingkan diri dan kritik
yang sempit akan mencekik perasaan mulia dan kemuraban hati, menyebabkan usia
menjadi hakim-hakim yang hanya memusatkan perhatiannya pada diri sendiri dan
menjadi mata-mata yang picik...
Kita tidak dapat membaca hati orang lain. Kita sendiri bersalah, dan tidak pantas
bertindak menghakimi orang-orang lain. Manusia fana hanya dapat menilai
berdasarkan penampilan luar saja. Hanya Dia, yang mengetabui rahasia dasar setiap
perbuatan dan yang beratindak dengan penuh kelemah-lembutan dan belas kasihan,
hanya Dialah yang layak memiliki wewenang untuk memutuskan kasus setiap orang."
-- Khotbah di Atas Bukit hlm. 141, 142.
Renungkan dan selidiki kembali apakah kita pernah mengkritik orang lain yang
mempengaruhl hubungan kita dengan Allah ?
ZOFAR MENGGAMBARKAN PENGERTIANNYA MENGENAI NASIB AKHIR
ORANG FASIK (Ayb 20:1-19).
Pasal-pasal yang mencatat segala kesalahpengertian sahabat-sahabat Ayub
mencerminkan berbagai percakapan dewasa ini. Dengan mendengar kata-kata
mereka kita belajar menghindarkan diri dari kata-kata dan pemikiran yang menyakiti
hati orang yang sedang menderita. Kita dapat belajar agar dalam memperlakukan
orang lain, tindakan kita semakin menyerupai tindakan Kristus.
Apa relevansi pembicaraan Zofar dengan masalah yang dihadapi Ayub? Perhatikan
khususnya Ayb 20:5-10,13-19.
Zofar menghendaki supaya Ayub berkesimpulan bahwa kefasikannyalah yang
menyebabkan penderitaannya. Bila hal itu ditafsirkan sebagai deskripsi terhadap
nasib akhir orang-orang fasik, pembicaraan Zofar itu tidak dapat dibantah. Tetapi
jika hal itu dilihat sebagai gambaran umum terhadap nasib orang-orang fasik di
dunia ini, pembicaraan tersebut bertentangan dengan realitas dalam kehidupan umat
manusia. Tinjaulah pembicaraan itu dari kedua perspektif tersebut.
Yang berlaku dart Ayub 20:1-19 dalam kehidupan sekarang ini :
Ayat 5

: Sebagian orang fasik di dunia ini bergembira ria selama


bertahun-tahun.

Ayat 10

: Anak-anak orang fasik tidak selamanya harus "meminta maaf


kepada orang-orang miskin" (NIV). Jarang ia diharuskan agar "
tangannya
sendiri
mengembalikan
kekayaannya"
(NIV).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

46

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Ayat 14, 15: "Makanannya" tidak selamanya harus berubah "menjadi asam di
dalam perutnya" (NIV). Kadang-kadang, orang-orang fasik yang
kaya, usianya panjang dan sehat-sehat.
Ayat 18

: Dalam hidup ini, orang-orang fasik sering "menikmati


keuntungan" (NIV) dari hasil perdagangannya.

Yang berlaku dari Ayub 20:1-19 kepada nasib akhir orang-orang fasik:
Ayat 5

: Karena hidup ini singkat saja, sukacita orang-orang fasik itu


pun "hanya sebentar saja" (NIV). Bandingkan dengan Mazmur
37:1, 2,10.

Ayat 7-9

: Sesungguhnya orang-orang fasik itu akan "binasa untuk


selama-lamanya." Bandingkan dengan Mal 4:1, 3
Ayat 12-18 : Kekayaan orang-orang fasik itu akan dihanguskan. Bandingkan
dengan Yak 5:1-9.
Bila dilihat darl kedua Interpretasi tersebut, pembicaraan Zofar tidak berlaku bagi
Ayub. Bagaimana reaksi Anda bila nasihat yang diberikan kepada Anda tidak relevan
dengan kebutuhan Anda?
KEBENARAN YANG MENYIMPANG DARI KONTEKSNYA
(Ayub 20:20-29).
Pikirkanlah kebenaran prediksi Zofar mengenai nasib orang-orang fasik.
Bandingkan Ayub 20:20-28 dengan :
Mat 25:46
2 Tes 1:7-9 ..
2 Ptr 3:7 ..
Why 6:14-16 .
Why 20:9,14,15 .
Zofar menggunakan kebenaran tentang kepunahan akhir orang-orang fasik untuk
menekankan kepalsuan. Menurut dia, Ayub adalah seorang dari antara orang-orang
jahat yang akan dipunahkan pada akhimya. Kebenaran janganlah digunakan sama
sekali sebagai palu untuk menghancurkan pengharapan yang hampir mati dari jiwajiwa yang sedang bergumul.
Menurut pendapat Zofar, mengapa orang-orang fasik harus mengalami nasib
seperti yang digambarkannya? Ayb 20:29.
Pembicaraan Zofar merupakan "wakil terbaik terhadap sikap sahabat-sahabat Ayub
yang berpikiran picik, legalis dan mencela itu. Tidak ada lagi tekanan yang lebih hebat
dan lebih jelas daripada yang diberikan Zofar, mengenai teori yang berpendapat
bahwa orang-orang fasik yang kaya yang dihukum Allah. Bagi Zofar, Ayub adaiah

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

47

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
orang fasik, yang sekarang ini sedang menderita aldbat segaia dosanya. la bersalah
karena mengejar laba yang keji, sehingga Allah menghaguskan segala harta
bendanya. Zofar berusaha hendak melumpuhkan kepercayaan baru yang telah
dinyatakan Ayub kepada Allah ." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, him. 552.
Apa dorongan yang sebenarnya dapat diberikan Zofar kepada Ayub? Amsal 11:30,
31;13:21; Yes 35:410.
Jika sekiranya Zofar menekankan segala upah yang indah bagi orang-orang yang
bersandar kepada Tuhan, tentu semangat Ayub akan dapat diteguhkan.
Apakah Anda membuat satu pelayanan khusus untuk orang-orang patah samangat?
Apa hasil positif yang telah Anda saksikan?
PENDALAMAN:
Jika ada, bacalah Ayub 19 dan 20 dalam terjemahan lain. Karena orang-orang yang
mencintai dusta akan sangat merasa terganggu dengan kekalnya kebenaran, itulah
sebabnya mereka tidak tahan menanggungnya. (Baca Why 21:8, 27; 22:14, 15.)
Ayat-ayat berikut ini akan menjelaskan jawaban terhadap patanyaan, Apa kebenaran
itu?
* UI 4:1, 2; 12:32; Ams 30:5, 6; Why 22:18, 19. *Iyoh 2:4,21;5:10; Yak3:14.
* 1 Tim 1:5-16.
"Satu fakta yang terlalu sering diabaikan, walaupun sebenarnya berbahaya,
bahwa kesalahan jarang tampak seperti keadaan yang sebenarnya. Dengan
dipadukannya kesalahan dan kebenaran, kesalahan menjadi dapat diterima ...
"hikmat untuk membedakan yang benar dan yang salah dapat kita miliki hanya melalui
ketergantungan pribadi pada Allah. Setiap orang harus belajar untuk dirinya sendiri
dari Dia melalui firman-Nya." -- Pendidikan, hlm. 177.
BEBERAPA PERTANYAAN UNTUK RENUNGAN/DISKUSI :
1. Adakah dari antara kepercayaan saya yang merupakan hasil campuran kebenaran dan tradisi? Bagaimana saya mengetahuinya? Jika temyata memang ada, apa
yang dapat saya lakukan untuk mengubahnya?
2. Mengapa kadang-kadang orang menunjukkan reaksi negatif setelah kita
menyajikan kebenaran Alkitab kepada mereka? Apakah kadang-kadang kita yang
salah? Apakah kadang-kadang kita menyajikan kebenaran itu dalam konteks yang
salah seperti yang dilakukan Zofar, atau barangkali menyalah-gunakannya?
RANGKUMAN: Walaupun kebenaran itu tajam dan dapat melukai, namun luka yang
dibuatnya tidak separah yang dibuat "kebenaran" yang hanya setengah-benar.
Sementara kita berada di dunia ini, bisa jadi kita tidak terlepas dari berbagai
penderitaan dan kesalahpengertian tetapi kita dapat memperoleh jaminan,seperti yang
dinyatakan Ayub. Tidak lama lagi Kristus akan datang untuk memulihkm segala
sesuatu.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

48

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

IX. "SEKILAS DARI HAL ALLAH


YANG TIDAK KELIHATAN"
Ayub 21-25
"Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia
bersemayam ... Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan
aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya" (Ayb 23:3,7).
POKOK PIKIRAN: Secara terang-terangan, Ayub menantang semua ide yang
salah dari sahabat-sahabatnya dan dengan tabah bertanya kepada Allah
tentang hal-hal yang belum diketahuinya. Kesabaran Allah menanggapi
keinginan Ayub untuk mencari pengertian memberanikan hati kita untuk
membawa segala problem dan kesalahpahaman kita kepada-Nya.
KEYAKINAN MENDORONG UNTUK PENYELIDIKAN.
Allah mengajak kita untuk "meminta ... mencari ... [dan] mengetuk. ...
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan" (Mat
7:7, 8). "Agar tidak memberikan kesempatan kepada sikap tidak percaya, salah
mengerti, atau salah tafsir terhadap kata-kata-Nya, Tuhan mengulangi janji
yang diberikan-Nya sebanyak tiga kali." -- Khotbah di Atas Bukit, hlm. 149.
Kebimbangan, ketidakpercayaan dan ketidakamanan menimbulkan kekacauan. Kepercayaan Ayub tetap teguh pada Tuhan. Hubungannya dengan
Tuhan memberanikan hatinya mengeluh dengan getir serta mengajukan
berbagai pertanyaan dari hal semua kemalangan hidupnya. Hanya dengan
keyakinan yang begitu besarlah Ayub atau siapa pun dari antara kita, yang
berani menghampiri Allah dengan cara seperti itu.
Pasal 22 merupakan awal dari kecaman terakhir yang diusahakan
sahabat-sahabat Ayub untuk meyakinkannya menerima teguran mereka.

AYUB MEMPERTAHANKAN BAHWA ORANG FASIK SERING MAKMUR (Ayb


21).
Ayub tidak mau diabaikan begitu saja. "Dengarkanlah perkataanku;
hanya itu penghiburan yang aku minta dari padamu" (ayat 2, TEV).
Kesempatan untuk didengar merupakan penghiburan. Adanya sepucuk surat,
menerima pembicaraan melalui telepon, atau lawatan secara pribadi yang
mengatakan, "Saya prihatin dengan apa yang terjadi pada diri Anda," sudah
merupakan penghiburan bagi kebanyakan kita.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

49

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Apa keluhan Ayub? Ayb 21:4. Apa pengamatan Ayub mengenai keadaan
sesungguhnya hidup orang fasik yang mengherankan sahabat-sahabatnya? Ayb
21:5-13 (bandingkan dengan Mzm 73:12-17).
Banyak orang fasik yang hidupnya makmur. "Jawaban akhir terhadap
pertanyaan yang timbul karena kemakmuran orang-orang fasik dan
kesengsaraan orang-orang saleh ialah memahami bahwa kehidupan kita
sekarang ini belum lengkap. Sesungguhnya kehidupan kita belum "berakhir "
dan buku kita baru akan tertutup saat sahabat-sahabat kita berkumpul
berkeliling di liang lahat kita." -- Norval Pease, Saint Under Stress, hlm. 51.
Apa kata Ayub mengenai sikap orang-orang fasik terhadap Allah? Apa
argumentasi yang diajukan Ayub untuk menentang pengertian sahabatsahabatnya tentang pembalasan? Ayb 21:14-26.
Orang-orang fasik yang makmur tidak menghormati Allah (ayat 14, 15).
Tetapi sering mereka belum dihukum dalam kehidupan sekarang ini (ayat 17,
18). Berkata, seperti sahabat-sahabat Ayub, bahwa orang-orang fasik selalu
menderita dalam kehidupan ini berarti menyangkal fakta-fakta yang kita lihat.
Ayub juga menandaskan bahwa tidak benar hukuman orang-orang fasik ditimpakan kepada anak-anaknya (ayat 19-21). Menurut prinsip Ilahi, anak tidak
dihukum karena dosa-dosa ayahnya (Yeh 18:17, 18, 20), walaupun mereka
menderita akibat dosa-dosa tersebut
Pada umumnya manusia pasti akan mengalami kematian (Ayb 21:2226). Hukuman atau upah menyusul kemudian (Why 22:12). "Para penghibur"
Ayub mengabaikan adanya orang-orang fasik yang hidup makmur (Ayb 21:2730). Mereka sering luput dari celaan dalam hidup ini (ayat 31), dan ketika
mati, mereka sering mendapat penghormatan dan pujian yang tinggi (ayat 32).
Bagaimana Anda menjelaskan kepada anak-anak Anda bahwa orangorang terkenal, yang pada masa hidupnya sering melakukan kejahatan dan
perbuatan tercela, namun pada waktu meninggal sering mendapat
penghormatan besar?

SEKALI LAGI ELIFAS MEMBUJUK AYUB SUPAYA BERTOBAT (Ayb 22).


Elifas menuduh Ayub melakukan dosa-dosa spesifik. "Dengan berupaya membuat
Ayub bersalah di hadapan Allah, sehingga pantas dihukum, sahabat-sahabatnya
melancarkan ujian yang sangat dahsyat kepadanya , dan salah menggambarkan Allah."
-- EG. White Comments, SDA Bible Commentary Jid. 3, hhn. 1140.
Apa maksud pertanyaan-pertanyaan Elifas dalam Ayub 22:1-4? Mana dari aspek
tabiat Allah yang diabaikannya?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

50

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Dalam pertentangan besar itu, kita berperan sebagai "tontonan kepada alam
semesta, kepada para malaikat dan juga kepada manusia" (1 Kor 4:9, NIV). Kebenaran
dan kesempurnaan kita merupakan hal yang sangat penting bagi Allah. (Baca Mat 5:20,
48; 1 Yoh 3:7.) Hal itu membuktikan apakah yang ada dalam hati kita adalah kasih
karunia Allah atau kuasa seteru itu. Pada akhirnya akan dikatakan, mengenai diri kita,
seperti halnya diri Ayub: "Mereka mengalahkannya [Setan] dengan darah Anak Domba
dan dengan perkataan kesaksian mereka" (Why 12:11, NIV).
Apa dosa-dosa Ayub menurut tuduhan Elifas? Ayb 22:5-11. Bagalmana Elifas
berusaha menyangkal pendapat Ayub bahwa kelihatannya orang fasik itu sering
makmur? Ayb 22:12-20.
Pada pasal 31, kembali Ayub menyanggah tuduhan-tuduhan Elifas. Tuhan sendiri
pun turut menyanggah mereka dengan menyebut Ayub itu "hamba-Nya," balk sebelum
maupun sesudah Ayub dituduh. (Baca Ayb 1:8; 2:3; 42:7, 8.) Seorang hamba
memenuhi tujuan pekerjaan yang disuruh tuannya kepadanya. "Berkat ketabahan dan
kesabarannya, ia [Ayub] menyatakan bahwa tabiatnya sendiri, dan juga tabiat Dia yang
diwakilinya, adalah besar." -- Pendidikan, hlm. 117.
Elifas menuduh Ayub mengatakan bahwa Allah tidak melihat kejahatan atau
kesetiaan umat manusia (Ayb 22:12-14). Elifas berkata bahwa orang-orang fasik itu
telah "direnggut sebelum waktunya" (ay 16, NIV; bandingkan dengan ayat 19,20).
Jika sekiranya Ayub bertobat, menurut Elifas, tentu Allah akan memulihkan
kemakmuran dan kesehatannya secara menyeluruh (ayat 21-30).
Dengan berusaha menyortir yang benar dari yang salah dalam pembicaran Elifas,
apa yang dapat Anda pelajari dari cara bertindak Allah kepada kia dewasa ini?
AYUB INGIN MENGHADAP ALLAH (Ayb 23).
Menurut Ayub, apa problemnya yang terbesar? Ayb 23:2-9.
Ayub menyampaikan kerinduannya, "Jika sekiranya aku tahu di mana Ia ... " (ayat 3,
NIV), menyatakan kemungkinan teguhnya hubungan iman antara seorang penderita
yang lemah dengan seorang Juruselamat yang berkuasa.
"Hati nurani Ayub menyaksikan kejujuran dan keikhlasannya. Ia merasa, jika
Allah mau mendengarnya, ia pasti dibenarkan satu kali untuk selama-lamanya. Keluhan
utamanya dalam ayat 1-7 ialah ia tidak mengetahui jalan untuk menemui Allah. la
merasa yakin bahwa Allah akan bersikap baik kepadanya, jika sekiranya ia sudah tiba di
hadirat-Nya." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm.
Sebenarnya Ia sangat dekat, menunggu kita membukakan pintu (Why 3:20);
den Ia juga mengundang kita ke hadirat-Nya (Mat 7:7;11:28). Di situ kita boleh
menyampaikan segala kesusahan kta dan menerima penghiburan dan jaminan-Nya
dengan rasa syukur (Yoh 14:16-18, 3; 16:12-15).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

51

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Melalui Roh Kudus dan Firman-Nya beberapa hal sekarang ini akan menjadi jelas,
tetapi nanti, bila Yesus datang segala sesuatu akan menjadi jelas.
Apa yang mulai dimengerti Ayub mengenai peristiwa yang menimpa dirinya? Ayb 23:10.
Apa pernyataannya yang memang benar? Ayb 23:11,
"Pernyataan Ayub persis seperti imannya. 'Seandainya Ia menguji aku,' katanya,
' aku akan timbul seperti emas.' Ayb 23:10. Memang demikianlah yang jadi kepadanya."
-- Pendidikan, hlm. 117.
Sekalipun Ayub yakin seperti perkataannya, namun apa yang terus menyusahkannya?
Ayb 23:13-17.
Ayub tidak sepenuhnya mengerti peristiwa yang terjadi; begitu juga dengan
orang-orang saleh lain yang menderita. Walau hatinya merasa tertekan dan gemetar
oleh yang tidak dapat dilihatnya, namun Ayub tidak "bungkam " (ayat 17, NIV), dan
demikian juga kita.
Bila sangat tertekan oleh seteru itu, apakah Anda mendapat damai melalui
permohonan yang sungguh-sungguh ke hadapan tahta kasih karunla Allah? Dapatkah
Anda menyaksikan kerelaan Allah menjawab permohonan Anda?
PENGHAKIMAN DAN PEMBENARAN SUDAH PASTI (Ayub 24).
Apa jawaban Anda terhadap pertanyaan Ayub dalam Ayub 24:1? Bandingkan
dengan ayat 12; 2 Ptr 3:8-10.
Pertanyaan Ayub mirip dengan pertanyaan yang mati syahid (Why 6:9-11).
Mereka berseru, "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, supaya
Engkau menghakimi dan membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
(Why 6:10, NIV). Kemudian kepada mereka masing-masing diberi jubah putih-mengibaratkan pembenaran mereka di pengadilan surgawi, karena sebagai umat
percaya, kehidupan mereka telah mengenakan jubah putih kebenaran Kristus.
(Bandingkan dengan Why 3:5.) Kepada mereka dikatakan "beristirahat sedikit waktu
lagi hingga jumlah sesama pelayan dan saudara-saudara mereka yang akan dibunuh
seperti mereka telah cukup" (Why 6:11, terjemahan harfiah).
Kenyataan bahwa mereka harus beristirahat "sedikit waktu lagi" memberikan
indikasi bahwa ini adalah pengadilan pra-kedatangan Kristus yang terjadi di surga.
(Bandingkan dengan Dan 7:9-14,22.) Saudara-saudara yang mati syahid dari orang
yang masih hidup diadili, dan jika didapati mengenakan jubah kebenaran Kristus (Why
19:7, 8), mereka dimeteraikan dengan meterai zaman akhir Allah (Why 7:1-3; 14:1-4).
Dengan demikian mereka "disempumakan" secara rohani dan siap bertemu dengan
Tuhan mereka.
Jawaban terhadap pertanyaan Ayub ialah bahwa Tuhan memang mempunyai
waktu tertentu untuk pengadilan. (Baca Kis 17:31; Pkh 12:14.) Walau murka Allah

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

52

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
sekarang ini "dinyatakan dari surga terhadap semua kedegilan dan kefasikan manusia"
(Rm 1:18, NIV), namun ada penghakiman di surga dimana semua catatan dibuka,
untuk menentukan hukuman dan nasib terakhir orang-orang yang mengaku umat
percaya. Konklusi Ayub salah bahwa "Allah tidak menuduh seorang pun berbuat salah"
(Ayb 24:12, NIV). Mereka yang namanya dihapus dari buku kehidupan(Why 3:5) akan
diadili pada masa millenium (Why 20:4) dan akan dibinasakan (ayat 7-9).
Perhatikanlah perbuatan-perbuatan kejam yang dilakukan orang fasik. Ayub
24:2-12. Apa perbuatan-perbuatan yang sama juga dilakukan dewasa ini?
Ayat 12-24 menekankan bahwa akan tiba saatnya bila mana orang-orang fasik akan
menerima upah atas perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Menurut pengamatan Anda, apa sebabnya penghakiman itu perlu diadakan?

MENURUT BILDAD, MANUSIA TAK DAPAT BENAR DI HADAPAN ALLAH


(Ayb 25).
Dalam ayat 4-6, jelas terlibat bahwa Pengertian Bildad akan kebenaran
picik adanya. Disesalkan, karena dia mempercayai bahwa manusia itu tidak
lebih daripada ulat! Yesus merendahkan diri-Nya dan menjadi "lebih rendah
dari pada malaikat-malaikat untuk seketika lamaya" (Ibr 2:9, NASB). Dengan
demikian Ia mengagungkan penciptaan manusia itu. Bagi kita merupakan
kesempatan yang mulia "untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Dia di dalam
semua hal (Ef 4:15), "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus" (ayat 13, NIV).
Bagaimana Anda menjawab pertanyaan Bildad: "Bagaimana mungkin
manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimana mungkin orang yang
dilahirkan perempuan itu bersih? (Ayb 25:4, NIV)?
Dalam bahasa Ibrani, pertanyaan Bildad itu secara harfiah berbunyi:
"Bagaimana mungkin manusia didamaikan dengan Allah? Atau bagaimana
mungkin seorang yang lahir dari perempuan dapat bersih?" Pengertian Bildad
benar bahwa tidak ada seorangpun yang benar dari dirinya sendiri, dan bahwa
seorang yang sudah didamaikan itu suci atau benar. Yang tidak ia pahami ialah
bahwa hal ini (pendamaian dan pembenaran) dapat dialami [dinikmati] oleh
orang-orang, yang dengan iman menerima kasih karunia Allah secara gratis.
Dalam Alkitab, umat-umat percaya sering dikatakan sebagai orang
benar. Habel benar (Ibr 11:4,); Nuh benar (Kej 7:1; lbr 11:7); Abraham benar
(Kej 15:6; 26:5; Rm 4:11). Tetapi bagaimana caranya? Mereka benar oleh
iman.
Dalam hal apa orang-orang yang percaya kepada Kristus itu benar?
Terjemahan harfiah bahasa Yunani 1 Yohanes 2:29 adalah: "Jika kamu tahu,
bahwa la adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang yang

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

53

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
berbuat kebenaran lahir dari pada-Nya." Jadi kesanggupan melakukan yang
benar adalah hasil pengalaman keliharan baru. "Barangsiapa melakukan
kebenaran [orang yang percaya kepada Kristus, yang sudah lahir kembali ]
adalah benar, sama seperti Ia [Kristus] adalah benar" (1 Yoh 3:7, RSV ). Roh
Kudus masuk ke dalam hati orang percaya dan membawa kebenaran Kristus
(Rm 8:9,10). Kebenaran di dalam hati ialah Kristus di dalam hati melalui
kehadiran Roh Kudus. Karena kehadiran-Nya, kebenaran Kristus diperhitungkan
kepada orang percaya itu.
Jika perkataan Bildad itu benar, adakah harapan bagi seseorang untuk
selamat? (Baca Mat 25:46; Ibr 12:14)
PENDALAMAN: Bacalah Ayub 21--25 dari versi [terjemahan] lain jika ada.
Juga dalami kembali Mazmur 22 dan kaitkan pekabarannya dengan berbagai isu
yang terdapat dalam buku Ayub.
"Agar menjadi calon-calon warga surga kita harus memenuhi tuntutan hukum:
. . . (Luk 10:27). Tuntutan ini dapat kita penuhi hanya bila dengan iman kita
menerima kebenaran Kristus. ..." -- Selected Messages, vol. 1, hlm. 395.
Pertanyaan Untuk Diskusi/ Renungan :
-Seseorang mengaku bahwa ia orang percaya yang sudah dibenarkan
tetapi terus-menerus memarahi istri dan anak-anaknya. Apakah Anda
sependapat bahwa ia sudah dibenarkan sesuai dengan pengakuannya?
Mengapa?
-Boleh saja Ayub menyerah kepada segala tuduhan sahabat-sahabatnya
dengan mengaku bahwa memang dosa-dosanyalah penyebab penderitaannya.
Lagi pula, ia memang sadar bahwa dirinya adalah berdosa. Menurut Anda,
apakah dengan cara tidak melawan itu merupakan cara terbaik baginya untuk
menghentikan omelan sahabat-sahabatnya? .
-Seorang wanita Kristen sejati di dalam gereja Anda begitu terkesan
dengan Ibrani 12:14: "Tanpa kesucian tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Tetapi ia resah karena, walaupun ia sudah melakukan segala upaya, ia tidak
merasa dirinya suci. Bagaimana cara Anda menolongnya?
RANGKUMAN: Pertanyaan-pertanyaan Ayub memberi indikasi bahwa Allah
menghendaki agar kita mengungkapkan perasaan kita, dan agar kita semakin
mengenal-Nya lebih baik. Dalam upaya Ayub untuk mencari jawaban segala
pertanyaannya, ia membuat kesimpulan yang benar, bahwa dalam hidup inipun orang fasik sering makmur, mereka mati sama seperti semua orang lain
dan pasti menerima hukuman akhir. Pertanyaan Ayub tentang pengadilan Allah
dijawab oleh Alkitab dalam ayat-ayat lain. Sesungguhnya, Allah telah
menetapkan saat penghakiman yang akan dijalankan dengan adil. Tetapi Ayub
tidak dapat menerima pendapat Bildad bahwa tidak seorang pun benar
(dibenarkan, bersih) di harapan Allah. "Barangsiapa melakukan kebenaran
adalah benar (1 Yoh 3:7).

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

54

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

X. "AKU BERPEGANG TEGUH"


~ Ayub 26-31~
"Aku sama sekali tidak membenarkan kamu! Sampai binasa aku tetap mempertahankan
bahwa aku tidak bersalah. Kebenaranku kupegang teguh dan tklak kulepaskan; hatiku
tidak rnencela sehari pun daripada umurku" (Ayb 27:5,6).
POKOK PIKIRAN: Alkitablah satu-satunya hikmat sejati. Kita harus senantiasa
mempelajari kebenaran yang dinyatakan Allah kepada kita di dalam Alkitab serta
melakukan penntah Allah yang dinyatakan di dalamnya. Kebenaran Allah akan bernilai
bagi kita hanya bila kita merasa memerlukannya dan percaya bahwa Allah
memberitakannya kepada kita.
ARGUMEN AYUB YANG TERAKHIR.
Ayub sependapat bahwa ujung jalan Allah di luar jangkauan pikiran kita (Ayb
26). Dalam pembicaraannya yang panjang ini (Ayb 27 dan 28), ia mengamati bahwa
nilai dan sumber hikmat tersembunyi bagi semua manusia kecuali bagi orang-orang
yang mengenal Allah (Ayb 28.20, 21, 23, 28). Ayub yakin akan kejujurannya,
kebinasaan akhir orang-orang fasik, dan bagaimana supaya bijaksana--dengan takut
akan Allah dan meninggalkan kejahatan.
Ayub 29-31 merangkum keadaan Ayub sesuai dengan konteks kepercayaan dan
kebiasaannya. Secara khusus ia berbicara mengenai Allah, mengenai dirinya, dan
mengenai manusia dalam berbagai kelompok usia dan pekerjaan Dalam seluruh
pembicaraan ini, Ayub mengingat produktivitasnya pada masa lampau, menangisi
nasibnya yang menyedihkan sekarang ini, dan memohon jawaban Allah.
AYUB MENGAKUI KUASA DAN KEBESARAN ALLAH (Ayub 26).
Bacalah jawaban Ayub kepada Bildad daiam Ayub 26:1-3. Menurut pandangan
Anda, apakah hal-hal ini sekadar pertanyaan saja atau sebagai laporan langsung? Apa
pertanyaan-pertanyaan Ayub yang menyelidik hati? Ayat. 4.
Pertanyaan Ayub pada ayat 2 sepertinya mengejek " "Alangkah baiknya
bantuanmu kepada yang tidak kuat, dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak
berdaya!" (KJV) atau terjemahan lain "Besar sekali pertolonganmu bagi orang-orang
lemah!" NASB).
Selebihnya pasal 26 menyatakan keperkasaan dan kebesaran Allah.
Bagan di bawah ini dibuat untuk lebih memahami perbedaan-perbedaan dalam pasal
tersebut:

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

55

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Ayat Satu Kebenaran

Ayat Kebenaran yang kontras

(5) Orang-orang mati yang


dikubur tidak dapat di
dilihat oleh manusia

(6) Namun kematian dan pembusukan dilihat oleh Allah

(7) Tidak ada kelihatan


tiang penyangga langit

(8 )Namun awan tidak mencurah


kan airnya

(9) Tahta Allah tidak


kelihatan kepada kita

(10) Namun kita dapat melihat


tepi langit

(11, 12) la menggoncang


laut dan langit

(13) Tetapi Ia juga meneduhkan


keduanya

(14 ) Inilah jejak-Nya pada (14) Namun siapa dapat


jalan-Nya
memahami kuasa-Nya
Ayub 26 merupakan hasil sastra yang tidak ada duanya dan sekaligus sebagai yang
menggembirakan dari hal kuasa cipta dan pemelibaraan Allah tampak pada tenaga
langit bumi dan secara alami.
Apa yang Anda amati dari alam rnengenai kuasa dan kebesaran Allah? "Orang
yang mempelajari rahasia alam secara mendalam akan menyadari sepenuhnya
kebodohan dan kelernahannya. la akan menyadari bahwa di hadapannya terdapat
kedalaman dan ketinggian yang tak dapat dicapainya, rahasia yang tak dapat ditembus,
dan ladang kebenaran yang begitu luas di hadapannya yang belum dijajaki."
Pendidikan, hlm. 98.
AYUB MEMPERTAHANKAN KEJUJURANNYA DAN KEJUJURAN ALLAH (Ayb 27).
Pasal 27 mempunyai tiga bagian. "Yang pertama (ay. 1-6), Ayub
mempertahankan kejujurannya dan tekadnya untuk tetap setia sampai kesudahan.
Kedua (ay. 7-12), ia mencela para seterunya. Ketiga (ay. 13-23), ia kembati kepada
perbincangan mengenai tindakan Allah terhadap orang-orang fasik, dan mengakui
hukuman dan kebinasaan mereka yang terakhir." -- SDA Bible Commentary, jld. 3, hlm.
568.
Bagaimana Ayub mengawalipembicaraannya kembali? Ayb 27:2-4.
Dalam ayat 5 dan 6, Ayub memberi indikasi bahwa pemulihan kerohanian dan
emosinya sudah tiba saatnya sehingga ia dapat menyatakan bahwa suara hatinya
bersih. la percaya bahwa Allah berada di pihaknya, sedangkan tuduhan para
pendakwanya salah.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

56

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Ayub, sebagaimana juga Yusuf, Daud, Daniel, Yeremia, Stefanus, Paulus dan
Yohanes, adalah "contoh orang-orang tabah yang memberi kesaksian terhadap
kesetiaan janji-janji Allah--hadirat-Nya yang senantiasa menyertai mereka dan
anugerah-Nya yang menopang. Mereka memberi kesaksian terhadap kuasa iman yang
menahan kuasa-kuasa dunia. Hanyalah oleh karena iman maka kita dapat berharap
kepada Allah pada saat-saat yang paling gelap, dan merasa, bahwa walaupun
menghadapi ujian berat dan terpaan badai, namun kita tetap percaya bahwa Bapa
kitalah yang memegang kemudi." - Kisah Para Rasul, hlm. 454, 455.
Menurut Ayub, kesempatan mengenal spa yang telah dImiliki sahabat-sahabatnya? Ayb
27:17-23.
Baik Ayub maupun Musa (baca Ul 28:20) mengatakan bahwa hukum sebab dan
akibat berlaku terhadap waktu. Ayub memetik pembicaraan sahabat-sahabatnya untuk
menandaskan kebenaran dalam hal apa yang akan terjadi kepada orang-orang fasik
pada akhirnya (baca Ayb 27:13). Di sini Ayub memperbandingkan kenyataan yang
menyedihkan dari orang-orang fasik pada akhirnya, dengan kerajinan meneliti hikmat
dari orang-orang yang takut akan Allah dan menghndarii kejahatan; yang disarikan
pada pasal 28.
Apablla Anda diindoktrinasi supaya mengaku bersalah pada saat Anda tidak
bersalah, bagahnanakah Anda dapat melawan pencobaan itu agar terhindar dari
penderitaan selanjutnya?

SEBUAH SYAIR PUJIAN TERHADAP SUMBER HIKMAT (Ayb 28).


Hikmat sejati bukan sesuatu yang baru. Hikmat digambarkan menyampaikan
kesaksian, "Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala" (Ams 8:22). Kita harus tetap
menyelidiki Alkitab (Baca Kis 17:10,11), dengan mengizinkan Roh Kudus menuntun kita
(Yoh 16:13).
Mengapa Ayub menyebutkan hasil-hasil keterampilan manusia dalam bidang
pertambangan dan pertanian pada saat ia merenungkan hikmat (Ayub 28:1-19)?
Pencarian kekayaan alam menggambarkan pencarian kekayaan supematural.
Tetapi walaupun kita telah mendapat kekayaan alam kita belum menemukan hikmat.
Betapa suatu kesempatan yang indah sekali untuk memiliki dan mempelajari Alkitab!
"Kita harus mengerahkan segenap kekuatan pikiran kita untuk mempelajari Alkitab dan
mendorong pengertian kita untuk memahami perkara-perkara yang dalam mengenai
Allah sejauh yang dapat dipahami oleh manusia fana; namun kita tidak boleh melupakan
bahwa sikap dan roh yang benar dari seorang pelajar haruslah mudah dididik seperti
kepatuhan seorang anak . . . . Kita tidak boleh bergantung kepada diri sendiri ketilka
mengadakan penyelidikan Alkitab seperti yang dilakukan orang-orang pada bidangbidang ilmu pengetahuan, tetapi harus bergantung kepada Allah melalui doa dan suatu
kerinduan yang ikhlas untuk mempelajari kehendak-Nya" -- Kemenangan Akhir, hlm.
566.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

57

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

Siapa atau apa yang tidak mengenal sumber hikmat? Ayb 28:211-22
Menurut Allah, di mana kita dapat menemukan hikmat itu? Ayb 28:23-28.
Kita menemukan hikmat "dengan menerima penyataan yang diberikan-Nya
kepada kita dengan kerendahan hati dan dengan menyesuaikan kehidupan kita dengan
kehendak-Nya"--The Ministry of Healing, hlm. 431.
Pandangan yang berpasangan dengan Ayub 28 adalah Amsal 1-9. Pasal-pasal ini
mengulangi kebenaran dasar bahwa hikmat ditemukan dalam takut akan Allah dan
meninggalkan kejahatan. Memperoleh hikmat akan menghasilkan kehidupan yang jujur.
Bagaimana pengalaman Ayub melukiskan bahwa hikmat itu lebih dari pada sekedar
pengetahuan tentang fakta-fakta?
AYUB MENGENANG "KEBAHAGIAAN YANG SILAM" (Ayub 29,30).
Pasal 29 dan 30 membandingkan masa SILAM Ayub dengan keadaannya
sekarang ini. Ketika makmur, ia dikasihi dan dihormati; kini, karena tersiksa, ia dinista
dan dibuang.
Apa pengalaman indah bersama Allah dan manusia yang ingin dialami Ayub kemball?
Ayb 29:1-11.
Pada masa mudanya, Ayub merasa diberkati Allah dengan limpahnya. Pada masa
lampau hidupnya "penuh dengan air susu" (ay. 6, RSV); melimpah dan kaya. Hal Ini
memberikan indikasi bahwa Ayub pernah mengalami kemakmuran (TLB). Perhatikan
bahwa, sementara mengalami kepedihan jiwa, yang terutama bagi Ayub adalah
keintiman hubungan sosial: "bersahabat intim dengan Allah" (ayat 4, NIV) dan anakanaknya di sekelilingnya (ayat 5).
Bacalah Ayub 29:12-17, dan perhatikan garis besar ciri-ciri seorang pemimpin
Kristen yang balk:
(1) Kepemimpinan yang baik diawali dengan hubungan yang mantap di antara diri
pemimpin itu sendiri dengan tindakannya
(2) Kepemimpinan pelayanan didasarkan pada penggunaan karunia-karunia Allah untuk
memenuhi keperluan-keperluan orang lain dan
(3) Kepemimpinan sejati berpusat pada keadaan dan kemurahan.
Allah menghendaki agar umat Nya jangan sekali-kali mengizinkan penindasan .
Orang-orang yang menyebabkan orang lain tersandung harus juga diperlakukan dengan
adil. Secara khusus ayat-ayat ini menyebutkan pelayanan masyarakat yang dilakukan
oleh Ayub, yang merupakan laporan misionarisnya menolong orang miskin, yatim piatu,
para janda, orang-orang buta, dan orang-orang cacat. Kita wajib meniru bahkan
melebihi Ayub.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

58

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Bila dibandingkan dengan masa yang silam, bagaimanakah Ayub diperlakukan
sekarang ini? Ayb 30:1-15. Sebutkan dua rasa sakit yang kelihatannya ia derita? Ayb
30:16-18:
Perhatikan bahwa yang menyebabkan kesusahan Ayub menurut perasaannya
Allah sendiri (Ayb 30:20-31). Depresi dan rasa sakit fisik yang diderita bagaikan kerah
kemeja yang ketat mencekiknya siang dan malam.
Sekalipun Ayub setia kepada Allah, namun ia merasa dirinya terkutuk. Apakah
pencobaan yang dialaminya itu suatu kutuk atau suatu berkat? Bagaimana Anda
mendukung jawaban anda tersebut dengan Alkitab? Bagaimanakah segala cobaan hidup
yang Anda alami memperbesar kapasitas anda untuk rnelayani orang-orang lain?
AYUB MEMBUKTIKAN KEMURNIANNYA (Ayb 31)
Pasal 31 dapat disebut sebagai pasal "Jika .... maka ... " Ayub
mempertimbangkan yang tidak mungkin, dan "jika" itu benar, "maka" ia bersedia
menerima hukuman ke atas dirinya sendiri. Ayub sedang menguji dirinya sendiri seperti
yang memang patut dilakukan orang Kristen dalam 1 Korintus 11:31, 32.
Pada pasal ini Ayub menggariskan prinsip-prinsip yang mengatur tindakannya.
Prinsip-prinsip ini dapat digariskan sebagai benkut:
(1) kasih (ayat '14),
(2) sungguh-sungguh dan tulus hati (ayat 5, 6),
(3) benar dan jujur (ayat 7,8),
(4) setia kepada sumpah pernikahannya (ayat 9-12),
(5) bersikap adil kepada para pembantunya [budaknya] (ayat 13-15),
(6) dermawan kepada orang yang berkekurangan (ayat 16-23),
(7) tidak berlaku tamak dan tidak menyembah berhala (ayat 24-28),
(8) berbuat baik kepada orang-orang yang membencinya ayaL 29, 30),
(9) ramah dan suka bertamu (ayat 31, 32),
(10) tidak mempunyai rahasia (ayat 33-37),
(11) jujur terhadap harta dan milik orang lain (ayat 38-40)....
Pasal ini adalah contoh yang tidak tertandingi dari idealisme yang tinggi -- SDA Bible
Commentary, vol. 3, hlm. 580.
Apa imbauan yang diulangi Ayub? Ayb 31:35-37.
Ketiga ayat ini memisahkan pembicaraan Ayub dari bagian lainnya. Tampaknya
ayat-ayat ini merupakan bagian sisipan. Sekali lagi Ayub meminta kesediaan Allah
sebagai Hakim. Ayat 35 boleh diterjemahkan: "Oh, sekiranya ada seseorang yang
mendengarkan aku; Oh, sekiranya Shaddai [Yang Mahakuasa] menjawab tantanganku,
atau penuduhku mempersiapkan tuduhan yang benar!" (JPS). Ayub telah siap untuk
membela diri. Kerinduannya yang terbesar ialah agar Allah mengumumkannya tidak
bersalah.
Bagaimana Ayub mengakhiri argumennya? Ayub 31:38-40.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

59

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Peristiwa tragis yang dialami Ayub bermula ketika si pembinasa menjamah
ternaknya, ladangnya, keluarganya, dan akhirnya dirinya sendiri. Kemudian malapetaka
itu berakhir dengan dipulihkannya segala sesuatu yang ada padanya oleh Allah, bahkan
lebih banyak dari kerugiaannya semula (Ayb 32:10,12). Ayub mengakhiri argumennya
dengan pengalaman yang biasa dialami petani: jika dia telah melakukan kesalahan dan
mengabaikan kebenaran, maka sebagaimana petani telah salah dalam bercocok tanam,
biarlah onak duri tumbuh untuk membuktikannya.
PENDALAMAN:
Baca Ayub 25-28 dalam versi [terjemahan] lain. Baca Ayub 29:7-25 dan Amsal 31:1031. Bandingkanlah kehidupan Ayub dengan sifat-sifat wanita bijaksana dalam Amsal.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN:
1. Pada bidang mana dalam kehidupan Anda di mana Anda harus menerima nasihat dan
hikmat Allah? Bagaimana Anda mengatur waktu supaya Anda dapat lebih banyak
mendengar-Nya?
2. Sahabat-sababat Ayub memojokkannya supaya ia membenahi cara hidupnya pada
masa lampau. Apa bahaya yang Anda lihat jika seseorang berusaha membenarkan
dirinya sendiri?
RANGKUMAN: Ketika menghadapi malapetaka, kita "dapat berpegang teguh" seperti
Ayub, bahwa kita tidak bersalah asal kehidupan kita tidak mencela kita. Sementara
tabiat kita semakin menyerupai tabiat Knstus, kita akan menyerupai bahkan
melebihinya, dalam hal mengasihi dan menolong orang yang kekurangan, bekerja
dengan berbagai cara yang praktis untuk meringankan penderitaan umat manusia.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

60

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

XI. YANG MAHA TAHU


Ayub 32- 37
"Tahukah engkau tentang melayangnya awan-awan, tentang keajaiban-keajaiban dari
Yang Mahatahu?" (Ayb 37:16).
POKOK PIKIRAN: Hanya Allah Yang Mahatahu. Itulah sebabnya hanya la yang
sanggup menentukan keadaan kita di hadapan-Nya. Manusia cenderung menilai yang
kelihatan dan mengecam orang-orang lain karena ada hal-hal yang paling tidak mereka
senangi dalam diri orang-orang tersebut. Kita perlu menyerahkan penghakiman itu
kepada Allah.
ELIHU BERUSAHA MEMBERIKAN JAWABAN.
Bagi Elihu yang masih muda itu, ketiga sahabat Ayub itu "sudah tua sekali" (Ayb
32:6). Kemarahannya semakin menjadi-jadi karena mereka gagal mengerti pokok
permasalahannya. Ketika mereka sudah putus kamus, ia tampil untuk membetulkan
mereka. Pertama-tama, Elihu menjelaskan mengapa ia merasa perlu mengatakan
sesuatu, dari apa yang diharapkannya dengan pembicaraan itu (pasal 32). Kemudian ia
mencoba untuk menghilangkan ketakutan Ayub (pasal 33) serta membenarkan Allah
(pasal 34-37).
Elihu beranggapan bahwa penderitaan merupakan alat bagi Allah untuk menghindarkan
manusia dari dosa dan kebinasaan. Elihu berpendapat bahwa Ayub telah terhindar dari
nasib yang paling buruk melalui malapetaka dan penyakit yang ditimpakan Allah
kepadanya.
Dari satu segi Elihu benar, tetapi dari segi yang lain dia salah. Memang kita tahu bahwa
Allah menguji Ayub, namun tidak disebutkan bahwa penderitaannya itu merupakan satu
pencegahan. Dan juga tidak disebutkan bahwa yang menyebabkan penderitaan Ayub
adalah Allah. Benar, Elihu lebih dekat kepada kebenaran daripada sahabat-sababatnya,
tetapi terlepas dari rasa percaya dirinya yang kuat itu, ia juga turut memberi nasihat
yang suram (Ayb 38:2).
ELIHU MENJELASKAN KEBUNGKAMANNYA DAN MENGEMUKAKAN FILSAFATNYA
(Ayb 32,33).
Elihu adalah anak Barakheel orang Bus. Orang Bus adalah keturunan Nahor
saudara Abraham. (Baca Kej 22:20, 21.)
Mengapa Elihu mendengar saja dan tidak berbicara? Apa yang mendorongnya sehingga
ia turut berdebat kemudian? Ayb 32:4-15.
Elihu mengatakan bahwa walaupun ia merasa bahwa Roh Allah telah memberikannya pengertian (Ayb 32:8,18), namun ia akan memberikan pendapatnya sendid
(Ayb 32:17). Seperti sahabat-sababat Ayub lainnya, Elihu juga mencampurbaurkan

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

61

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
kebenaran penyataan Ilahi dengan penerapannya secara pribadi kepada kasus Ayub
yang sangat diragukan kebenarannya. Ayub tidak berkata, "Aku bersih, dan kesalahan
tidak ada pada diriku" (Ayb 33:9, RSV). Yang ia katakan ialah bahwa kehidupannya
yang benar itu, setia kepada Allah, ternyata tidak mencegah Allah untuk menimpakan
malapetaka kepada dirinya.
Menurut Elihu, apa dua cara utama yang digunakan Allah sebagai alat untuk
menahan jiwa manusia "dari liang kubur" (Ayb 33:18)? Ayb 33:14-22.
Allah memperingatkan bahwa kebinasaan akan menjadi akhir hidup kita bila kita
tetap bercokol pada jalan yang jahat. Tuhan "tidak menghendaki seorang pun binasa" (2
Ptr 3:9). Baik Nebukadnezar (Dan 4) maupun Paulus (Kis 26), keduanya menyambut
amaran/peringatan, hukuman, dan undangan Allah. Keduanya mengubah jalan hidup
mereka. Elihu benar bahwa penderitaan mungkin sebagai disiplin, tetapi ia salah karena
berasumsi bahwa itulah yang terjadi kepada Ayub.
Perlunya seorang Pengantara surgawi. Elihu mengerti perlunya seorang
Penyelamat dan Pengantara (Ayb 33:23-28) Pemahaman akan kebenaran ini telah
berkembang selama berabad-abad Daniel melihat "seorang Seperti Anak Manusia" (Dan
7:13, RSV) membela umat manusia pada persidangan pemeriksaan di surga. Tetapi
barulah setelah kebangkitan Yesus, kebenaran ini berkembang sepenuhnya. (Baca lbr
7:25; 8;1, 2; 1 Yoh 2:1, 2; 1 Tim 2:5.)
Gambarkanlah pekerjaan Pengantara itu sepanjang sejarah dunla ini dan pada
persidangan pemeriksaan sebelum dunia ini berakhir. Apa yang dilakukan Pengantara
itu bagi Anda?

ELIHU BERUSAHA KERAS MEMBENARKAN ALLAH (Ayb 34).


Elihu bukan hanya muda; ia juga kejam. Namun sebagian nasihatnya perlu
diperhatikan. la menyarankan agar orang-orang yang mendengarnya menggunakan
pertimbangan rohani sehingga mereka sanggup melihat ketepatan pandangannya.
Tetapi Elihu salah memahami Ayub (ayat 5-9). Ia mengidentifikasikan Ayub sebagai
pelaku kejahatan dan bahkan menyerangnya atas hal-hal yang sebenarnya tidak
dikatakannyayaitu bahwa tidak ada gunanya melakukan yang benar. Betapa
seringnya kita salah memahami kata-kata dan tindakan orang lain lalu menyerang
mereka karena menganggap pendirian mereka salah.
Meskipun demikian, anda dapat menemukan beberapa kebenaran mengenai
Allah yang disebut Elihu dalam Ayub 34:10-15.
Beberapa prinsip Alkitab yang menerangkan pernyataan Elihu dalam Ayub
34:16-20 adalah Imamat 19:15; Kis 10:34; Gal 2:6.
Ayub 34:2-15 ia tujukan kepada "orang-orang bijaksana." Tetapi mulai dari
ayat 16, Elihu langsung berbicara kepada Ayub. Allah tidak mungkin membenci

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

62

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
kebenaran atau mengasihi kesalahan. Mulai dari ayat 21 Elihu "menggunakan
kemahatauan Allah sebagai jaminan bahwa la akan bertindak dengan adil. Allah
mengetahui kesanggupan, perilaku, keadaan dan cobaan setiap orang sehingga Ia
tidak akan melakukan kesalahan dengan memberikan hukuman yang tidak pantas
kepada manusia." -- SDA Bible Commentary, Jld. 3, hlm. 589.
Empat pernyataan apa yang disarankan Elihu sebagai reaksi yang ideal
terhadap penderitaan? Ayb 34:31, 32.
Elihu, seorang muda yang marah kepada orang-orang yang menghakimi tanpa
alasan (Ayb 32:3) dan yang kata-katanya "keluar dari ... hati[nya] yang jujur" (Ayb
33:3). Ia menjadi sangat kecewa. Kata-katanya yang kasar dalam Ayub 34:33-37
tentu sangat menyakiti hati. Kritiknya menolong kita mengerti mengapa "kekejaman
dan mencari-cari kesalahan harus ditegur sebagai pekerjaan Setan." -- Testimonies,
Jld. 5, hlm. 609. Rasul Paulus menulis bahwa "dalam hal apapun engkau menghakimi
orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, kerena engkau yang menghakimi
orang lain, juga melakukan hal-hal yang sama" (Rm 2:1, NIV). Apa yang dilihat Elihu
pada diri Ayub, kita lihat juga pada diri Elihu.
Pernahkah seseorang, dalam upayanya menolong Anda, telah membuat hati
Anda semakin parah lukanya dibanding dengan sebelumnya ? Bagaimana caranya
menghindarkan diri Anda agar jangan sampai melakukan hal seperti itu kepada
seseorang?
ELIHU MENANTANG PENDIRIAN AYUB (Ayb 35)
Sekali lagi Elihu menyalahtafsirkan kata-kata Ayub. Ayub 35:2 dapat
diterjemahkan: "Menurut engkau, apakah benar, bahwa engkau berkata, aku lebih
benar daripada Allah?" Kenyataannya Ayub tidak mengaku bahwa ia lebih benar
daripada Allah.
Elihu tidak sependapat dengan Ayub bahwa orang benar mungkin menderita
seperti orang berdosa. Tetapi dengan menyerang pendirian ini (ayat 3), ia memberi
implikasi bahwa Ayub mengatakan, orang benar tidak mempunyai kelebihan dari
orang-orang fasik. Ini merupakan penyalahtafsiran pendirian Ayub.
Bukan hanya pernyataan Ayub, hamba Allah ini, yang diputar-balikkan. Paulus
pun terus-menerus dituduh mempunyai pendirian yang sebenarnya tidak dimilikinya
(Misalnya: Kis 31:28.) Bahkan kata-kata Yesus sendiri pun diputar-balikkan oleh
para penuduh-Nya (Baca Mat 26:61.) Sejak Setan memutarbalikkan perkataan Allah
kepada Hawa di Taman Eden, taktik ini tetap menjadi favoritnya.
Dapatkah Anda mengingat satu contoh terbaru yang digunakan Setan melalui
para pengecam jemaat Allah dan para pemimpinnya untuk memutar-balikkan
pendirian mereka?
Tujuan pernyataan Elihu dalam ayat 5 "adalah untuk menunjukkan bahwa
Allah itu begitu agung sehingga Ia tidak dapat dipengaruhi oleh tingkah laku

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

63

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
manusia. Keagungan Allah dilukiskan dengan ketinggian dan kemegahan segala
langit dan awan-awan." -- SDA Bible Commentary, Jld. 3, hlm. 591.
Apa impllkasi pertanyaan-pertanyaan Elibu dalam Ayub 35:6-8?
"Karena begitu tingginya Allah itu, bagaimana mungkin manusia dapat melawan
Nya (bandingkan dengan 11:8; 22:12, 13)? Tidak seorang pun dapat mempengaruhi
Allah, bahkan dengan memperbanyak dosa-dosanya pun tidak.

. .

. Sebaliknya, kebenaran tabiat seseorang tidak dapat merupakan satu hadiah


untuk dipersembahkan kepada Allah. Bagaimanapun banyaknya pekerjaan baik
seseorang, semua itu tidak menguntungkan bagi Allah atau membuat Dia berutang
budi kepadanya (bandingkan dengan 22:2, 3)....
"Tetapi perbuatan baik atau jahat manusia mempengarubi masyarakat. ...
Argumen Elihu tidak menyatakan bahwa perbuatan-perbuatan moralitas tidak ada
arti rohani sama sekali, melaimkan tidak dapat digunakan untuk membujuk atau
memaksa Allah." -- John E. Hartley, The Book of Job, hal. 465,466. (Bandingkan
dengan Rm 3:20-26; Gal 2:16.)
Apa asumsi yang salah yang rnenyebabkan Elihu berkesimpulan bahwa Ayub tidak
punya alasan yang tepat untuk mengeluh? Ayb 35:9-16.
ELIHU MEMOHON KEADILAN ALLAH (Ayb 36).
Elihu mengaku memiliki pengetahuan yang sempurna (Ayb 36:1-4). Komentarnya yang begitu sederhana itu melukai hati Ayub karena mereka tidak memahami
posisi Ayub yang sesungguhnya. Elihu mencoba "berbicara demi Allah" (Ayb 36:2).
Sekalipun "Allah itu kasih" (1 Yoh 4:8), namun Elihu tidak menunjukkan kasih yang
benar.
Perbincangkanlah seberapa jauh kebenaran setiap pernyataan Ayub 36:5-15
berikut ini:
Ayat
6
Allah tidak memelihara kehidupan orang-orang fasik
7-10
Orang-orang benar ditimpa kesusahan agar mereka
mau belajar kepada Allah dan mendengar-Nya.
11,12
Kemakmuran kita bergantung kepada pertobatan dan
kepatuhan kita kepada Allah.
13,14
Orang fasik mati pada waktu usia muda.
15
Telinga yang sudah tuli terhadap suara Allah akan jadi
peka kembali oleh kesusahan.

Penyebab musibah yang menimpa diri kita boleh jadi di luar pengendalian
kita. Manusia bisa saja salah memperlakukan orang yang tidak bersalah (Baca 1br

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

64

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
11:35-40; 1 Ptr 3:13, 14; 4:15, 16). Ayub tidak pantas menderita kesusahan yang
menimpa
dirinya.
Teguran
Elihu
yang
dicatat.
dalam
Ayub
36:16-19
mendemonstrasikan lagi bahwa ia tidak menyadari penyebab yang sesungguhnya
dari penderitaan Ayub.
"Kepada kita Alkitab mengajarkan bahwa kepedihan jiwa bukanlah suatu
tragedi yang harus dihindari apa pun akibatnya. Kepada kita Alkitab menggambarkan
Seorang Pencipta yang mengajarkan kita bagaimaaa menghadapi penderitaan dan
sukacita. Alkitab tidak menjanjikan kebebasan dan segala penderitaan kepada kita,
sebaliknya ia berkata, 'Jangan takut terhadap segala sesuatu yang harus engkau
derita.' Wahyu 2:10.
"lnjil Kristus memberikan ketabahan, ketahanan, dan harapan kepada umat
percaya yang menyanggupkan dia menghadapi tragedi dan kesukaran hidup dengan
iman yang teguh. Walaupun Elihu benar dalam hal menggambarkan penderitaan
sebagai disiplin, tetapi ia tidak memahami penyebab penderitaan manusia." -- Norval
Pease, Saint Under Stress, hlm. 74.
Baca dan temukan apa nasihat yang diberikan Elihu, dan kebenarankebenaran apa yang dikemukakannya? Ayb 36:20-33.
KARYA ALLAH YANG SEMPURNA (Ayb.37).
Alam menunjukkan kuasa dan pengendalian Allah, bacalah dan temukan
kesimpulan yang ditarik Elihu mengenal sikap Ayub terhadap Allah. Ayb 37:6-23.
Komentar Elihu dari hal alam menekankan kuasa Allah tetapi tidak menekankan hubungan kasih-Nya dengan ciptaan-Nya. Salah satu perbedaan mencolok
di antara pembicaraan Tuhan dan Elihu ialah bahwa walaupun pengertian Elihu
mengenai kuasa dan kebesaran Allah benar, lebih jauh Tuhan mengajak kita untuk
memikirkan hubungan yang erat di dunia sekitar kita.
Namun pembicaraan Elihu "mempersiapkan Ayub" untuk melupakan
keadaannya yang tidak bersalah lalu memasrahkan dirinya kepada Allah selaku
Tuhannya. la mengajak Ayub menyadari bahwa sambutan manusia yang wajar
kepada penyataan kenegahan Allah ialah takut akan Allah (37:21-24)." -- John E.
Hartley, The Book of Job, hlm. 485.
Apa relevansi khusus pernyataan Elihu yang terdapat dalam Ayub 37:23,24?
"Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar kekuasaan dan
keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran la tidak menindasnya" (Ayb 37:23).
Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang dengan iman menerima Kristus
sebagai Juruselamat dan Tuhan. "Dapatkah engkau memahami hakikat Allah,
menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?" (Ayb 11:7). Tetapi Yesus
berkata. "Tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

65

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu"
(Luk 10:22).
Paulus menambahkan: "Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh" (1
Kor 2:10). Allah kita, yang kebenaran-Nya sempurna adanya, melalui Roh Kudus, la
menyerahkan diri-Nya dan tinggal di dalam hati orang yang menerima Kristus dengan
iman (Rm 8:9, 10).
JPS menerjemahkan Ayub 37:24 sebagai berikut: "Sebab itu, manusia takjub
akan Dia karena tidak seorang bijaksana pun dapat memahami-Nya" Nasihat Ilahi
tetap berkata "Janganlah menganggap atau "memandang" (NASB) dirimu pandai" (Rm
12:16). Komentar Tuhan mengenai orang yang "menggelapkan keputusan dengan
perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan" (Ayb 38:2) dapat dikenakan kepada
Elihu--dan kepada setiap orang yang hanya mamahami kebenaran yang tidak lengkap
[hanya sebagian] mengenai Allah.
Untuk diri Anda sendiri berikanlah rangkuman kebenaran-kebenaran besar yang
nampaknya tidak diketabul Elihu.
PENDALAMAN:
Bacalah sekaligus Ayub 32--37 dalam terjemahan lain dan coba rasakan dampak katakata Elihu. Baca juga cara William Miller belajar Alkitab pada bagian pertama pasal
yang berjudul "Seorang Reformis Berkebangsaan Amerika" dalam buku Kemenangan
Akhir, hlm. 296-320.
Beberapa Pertanyaan Untuk renungan:
1. Betapa dalam-kah pengetahuan saya tentang Allah dan segala jalan-Nya? Apakah
saya mempunyai hubungan kasih yang semakin mendalam dengan Kristus sehingga
saya semakin sanggup memahami penyataan Allah? Apakah saya senantiasa
meminta pengetahuan diari Tuhan dan terus-menerus mencari pengertian dari
pada-Nya?
2. Apa persamaan dan perbedaan yang Anda temukan pada jawaban Elihu kepada
Ayub, dengan jawaban ketiga sahabatnya yang lain?
3. Elihu berkata kepada Ayub: "Jagalah dirimu, janganlah kembali kepada kejahatan,
karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara" (Ayb 36:21, RSV). Apakah
itu adil? Benarkah demikian? Mengapa sifat menghakimi selalu berbahaya bagi
hidup kerohanian oran yang menghakimi? Mengapa roh seperti ini sangat
merongrong hubungan manusia?
RANGKUMAN: Karena pengetahuan manusia jauh dari sempurna atau lengkap, sebab
itu janganlah kita pemah meremehkan orang lain. Semua kita masih perlu banyak
belajar dari hal hikmat surga. Setiap hari, dalam kehidupan kita secara pribadi, kita
perlu menerapkan secara praktis apa yang kita pelajari. Hanya dengan cara itulah kita
dapat memperoleh manfaat dan yang kita pelajari dan sanggup membagikan
pengertian kita kepada orang-orang yang sedang menderita kesusahan.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

66

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

XII. "DI MANAKAH ENGKAU?"


Ayub 38- 41

"Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau
mempunyai pengertian" (Ayb 38:4).
POKOK PIKIRAN: Diciptakannya hubungan dengan Khalik menunjukkan adanya
pemeliharaan Allah. Sang Pencipta menghendaki agar kita memahami kedaulatanNya, asal mula kita, dan hubungan yang luas di antara sistem ciptaan-Nya, termasuk
kasih-Nya yang besar bagi kita.

TUHAN MENJAWAB AYUB.


Pembicaraan Allah menyatakan penilaian-Nya akan asal-usul dun hubunganhubungan yang diciptakan-Nya. Sebenarnya la mengatakan kepada Ayub: "Karena
Akulah Pencipta alam semesta, termasuk dunia beserta segala bentuk kehidupan
yang ada di dalamnya, dan karena Aku memerintah segala sesuatu serta mengontrol
hubungan di antara makhluk-makhluk hidup, mengapa engkau meragukan
kemampuan-Ku untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa hidupmu? Mengapa
engkau dengan keterbatasan padanganmu, mempertanyakan keadilan segala
tindakanKu?"
Penalaran manusia fana "tanpa bantuan [Roh Kudus] tidak akan dapat
menerangkan hal-hal yang tersembunyi apa pun dari Allah, dan ia pun tidak akan
dapat memahami pelajaran-pelajaran rohani yang ditempatkan Allah pada dunia
materi ini. Tetapi penalaran adalah karunia Allah, dan Roh-Nya akan menolong
orang-orang yang mau diajar. Dan sama seperti Ayub mau belajar, kita pun
hendaklah demikian. (Baca Ayub 42:5, 6).
BENDA-BENDA ALAM MENYATAKAN ALLAH (Ayb 38:1-38).
Ketika Tuhan menjawab Ayub, ia tidak lmgsung menjelaskan mengapa Ayub
harus menderita. la menghendaki agar Ayub memahami bahwa kebutuhannya yang
terbesar adalah kepercayaan yang lebih besar kepada-Nya. la menunjukkan buku
alam kepada Ayub sebagai sarana penyataan. Karena Ayub hidup sebelum buku
Kejadian ditulis, maka belum ada penyataan tertulis yang dapat ditunjukkan
kepadanya waktu itu.
Tuhan berbicara kepada Ayub "dari dalam badai" (Ayb 38:1; 40:6). "Bagi
Ayub, guntur dan halilintar penghakiman Allah sedang diarahkan kepadanya.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

67

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Hadirnya gambaan topan mendramatisasi kegentaran dan ketidaktentuan yang
menghantui kehidupan Ayub.
"Tetapi kini suara Allah terdengar di atas guntur yang menggelegar. Pada
akhimya, pikir Ayub, ia akan mendengar jawaban pertanyaannya. Dengan penuh
perhatian, ia menengadah ke langit." - Norval Pease, Saint Under Stress, hlm. 76.
Apa pertanyaan-pertanyaan pertama yang ditujukan Allah kepada Ayub yang
menunjukkan kefanaan orang-orang yang mempertanyakan karya penciptaan Allah?
Ayb 38:2-7.
Dalam krisis Ayub, Tuhan membawa pikirannya kepada permulaan segala
sesuatu, kepada kejadian segala sesuatu. Allah tidak mengawalinya dengan
memperbincangkan kondisi Ayub sekarang ini ataupun kebingungan yang
ditimbulkannya. Allah pun tidak memulai dari situ kepada kita. Namun berdasarkan
Penciptaan; kebenaran dan kepalsuan, benar dan salah, hikmat dan kebodohan, itu
dapat dibedakan. Allah menghendaki agar Ayub dan sahabat-sahabatnya menyadari
terbatasnya pengetahuan mereka mengenai Allah.
Apa dua aspek dari kuasa Allah yang dinyatakan laut dan langit? Ayub 38: 8-11;
bandingkan dengan Kej 1: 9, 10; Yer 11:9.
Allah bukan hanya menciptakan laut dan langit melainkan mengendalikannya
juga. "Sementara Setan terus-menerus merancang kejahatan, Tuhan Allah kita
mengendalikan segala sesuatu, agar semuanya itu jangan menghancurkan anakanak-Nya yang taat dan berharap kepada-Nya. Kuasa yang mengendalikan
gelora samudra yang mengamuk dapat juga mengendalikan segala kuasa
pemberontakan dan kejahatan. Allah berkata 'Sampai di sini engkau boleh datang,
jangan lewat-'" -- EG. White Comments, SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm. 1141.
Apa yang Anda rasa akan menambah iman Anda terhadap pengendallan Allah
atas ciptaan-Nya dan atas perlstiwa-peristiwa kehidupan Anda?
ALLAH MENGENDALIKAN ALAM DAN MANUSIA (Ayb 38:12-38).
Apa hubungan yang Anda lihat di antara terbitnya matahari dengan cara Allah
menyatakan diri-Nya kepada manusla? Ayb 38:12-15.
"Ketika fajar merekah, orang-orang jahat, yang suka kegelapan, berlari
menyembunyikan dirinya (bandingkan dengan 24:13-17). Matahari memudarkan
terang orang-orang jahat, yaitu menghilangkan kemujuran dan perlindungan yang
diberikan malam. Sinar matahari mencegah mereka melakukan rencana jahat
mereka. ...
"Ayat-ayat ini langsung menyentuh perhatian Ayub katena ia mengatakan
orang-orang jahat itu dibiarkan tetap hidup makmur tanpa rintangan (pasal 21, 24).
Allah menentang keberatan Ayub dengan mengatakan bahwa la memerintahkan

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

68

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
terang untuk membatasi pekerjaan orang-orang jahat.... Walaupun Allah
memberikan kebebasan tertentu kepada manusia, namun orang-orang jahat tidak
pernah lepas dari pengendalian-Nya" ---John E. Hartley, The Book of Job, hlm. 497.
Allah menantang Ayub untuk menyelidiki dan menerangkan unsur-unsur bumi. Pada zaman Air Bah, mata-mata air yang tidak kelihatan dan "dasar
samudera raya" (ayat 16) terkuak sehingga memancarlah air dan menyapu hasil
orang-orang jahat dari bumi ini. (Baca Kej 8:2.) Terbukanya "gerbang maut" tanpa
disangka-sangka (Ayb 38:17), timbulnya penyakit tanpa diketahui dan kemudian
disusul dengan kematian telah membuat para ilmuwan yang paling cerdas sekalipun
menjadi bingung.
Walaupun pengertian kita mengenai cuaca dewasa ini lebih balk daripada
pengertian orang pada zaman Ayub (Ayb 38:22-30), tetapi masih banyak juga yang
masih merupakan misteri dalam bidang ini.
Bacalab Ayub 38:31-38. "Ikatan bintang Kartika" (ayat 31, RSV) boleh
berarti "ikatan" gaya tarik yang mengikat gugusan tersebut. Sebagai kontrasnya,
bintang-bintang pada gugusan Orion bergerak pada arah yang berlainan dengan
kecepatan tinggi. Kata Ibrani mazzaroth (ayat 32) boleh berarti keduabelas gugusan
pada Zodiak. "Belantik" di sini mungkin berarti gugusan Ursa Mayor. Allah
menciptakan kuasa alam yang mengendalikan semua gugusan bintang-bintang ini.
Walaupun kelihatannya Setan meggunakan cuaca untuk mewujudkan
maksudnya untuk membinasakan, namun Tuhan, Raja Agung alam semesta
senantiasa mengendalikan segala sesuatu.
Walaupun semua peristiwa di alam semesta ini berada di bawah pengendalian
dan kuasa Allah, mengapa kita tidak bisa mengatakan bahwa segala sesuatu akan
selalu berjalan baik bagi umat-umat Allah?

PENCIPTAAN MARGASATWA MENYATAKAN ALLAH (Ayb 38:39-39:30).


Pada ayat-ayat selebihnya dari pasal 38 dan seluruh pasal 39, Allah
mengalihkan pertanyaan-pertanyaan-Nya dari dunia benda-benda mati kepada duma
makhluk hidup.
"Ayub 39 sampai 41 merupakan penyataan pemeliharaan Allah akan ciptaan-Nya yang sangat membuka pikiran. Dan sejak zaman Ayub, tidak ada penemuan
sains yang mengurangi gambaran indah tentang pemeliharaan Sang Pemberi Hidup
yang Agung itu akan ciptaan-Nya. Malahan, mukjizat pemeliharaan Ilahi seperti yang
terus-menerus disingkapkan ilmu pengetahuan terhadap kekompleksan hidup ini,
tampak semakin berkesan adanya." -- Norval Pease, Saint Under Stress, hlm. 79.
Sementara mempelajarl Ayub 39:1-3, apakah persamaan-persamaan yang
Anda lihat di antara singa dan burung gagak, anak-anaknya dan makanannya?

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

69

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Insting yang ditanamkan Ilahi dalam diri margasatwa akan menuntunnya
melakukan sesuatu yang sulit dilakukan manusia" - SDA Bible Commentary, vol. 3,
hlm. 601.
Bacalah Ayub 39:4-15. Tampaknya pada zaman Ayub, musim berjantan
margasatwa seperti kambing hutan belum diketahui. Dan masih banyak dari
kebiasaan satwa liar itu yang belum sepenuhnya dipahami dewasa ini. Kata "lembu
hutan" mungkin adalah banteng.
Bacalah Ayb 39:16-18 mengenai burung unta? Apakah keistimewaannya?
Setiap orang tua akan menjawab dengan baik pertanyaan ini: "Dengan riang
sayap-sayap burung unta dikepak-kepak; tetapi apakah kepak dan bulu itu menaruh
kasih sayang?" (ayat 16). Apa gunanya ia melompat untuk berlari-lari, namun tidak
memiliki kebijaksanaan dan "dan tidak memperoleh pengertian" (ayat 17,18) atau
pertimbangan yang baik?
Pelajaran-pelajaran apa yang diberikan Allah dari gambaran yang kontras di
antara kuda perang dengan burung elang? Ayb 39:22-33.
Bagi Anda, makna apa yang terdapat pada setiap gambaran yang dibuat
Tuhan tentang margasatwa terhadap hubungan manusia dengan sesamanya dan
dengan diri-Nya? Mengapa Allah begitu sering mengarahkan perhatian Ayub kepada
margasatwa ketika Ia menjawabnya? (Baca Mat 6:26.)
ALLAH BERDIALOG DENGAN AYUB (Ayb 39:34-40:9).
Ayat ayat ini merupakan "selingan singkat dalam pembicaraan Allah kepada
Ayub. Pada saat ini, kelihatannya Allah sedang memberikan kesempatan kepada
Ayub untuk memasrahkan dirinya. ... Ayub telah menyatakan keinginannya yang
begitu besar untuk membahas kasusnya dengan Allah.... Kini, setelah Allah
menyingkapkan penyataan baru akan kebijaksanaan-Nya, Ayub ditanya apakah ia
masih merasa dirinya pantas menentang Allah sehubungan dengan kasusnya" - SDA
Bible Commentary, vol. 3, hlm. 605.
Bagaimana pendapat Anda mengenai jawaban Ayub dalam Ayat 39:36-38?
"Walaupun Ayub marah karena harga dirinya telah di'turun'kan (bandingkan
dengan 19:9; 29:20), ia melupakan kehormatan dirinya, agar ia lebih menghormati
Allah. la mengaku bahwa ia tidak layak menjawab Allah....
"Sementara ia tidak lagi mengajukan argumen baru atau memulai masalah
lain, pendiriannya sekarang masih tetap sama seperti dulu, yang bahkan sudah dua
kali dinyatakannya (bandingkan dengan 33:14). Dia menyatakan pengakuannya,
bahwa ia tetap teguh dalam ketidak-bercacatannya. Namun, karena ia tidak lagi
memperpanjang kasusnya berarti ia telah telah merasakan dampak pembicaraannya
dengan Yahweh. Keyakinan dan harapannya untuk menang berdebat melawan
Yahweh, menjadi tipis sekali di hadapan kuasa kehadiran Allah.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

70

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Tetapi setelah mendapat jawaban Ayub ini, Yahweh masih perlu meneruskan
panbicaraan-Nya untuk meyakinkan Ayub supaya memasrahkan diri sepenuhnya ke
dalam kuasa-Nya." -- John E. Hartley, The Book of Job, hlm. 517, 518.
Bagaimana pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar tegas yang
selanjutnya disampaikan Tuhan kepada Ayub? Sekiranya Anda Ayub, apa jawaban
Anda? Ayb 40:1-9.
Allah memperingatkan Ayub bahwa adalah suatu hal yang bodoh baginya
untuk menegur Allah, karena ia tidak mungkin memahami apa yang dipahami Allah
atau melakukan apa yang dilakukan Allah. Karena jika Ayub menonjolkan
kemurniannya dan menekankan ketidakadilan Allah berarti ia menyombongkan
kebenaran dirinya (ayat 3). Sebelumnya, Ayub mengeluh karena orang-orang fasik
dibiarkan makmur tanpa hukuman. (Baca Ayb 21:30-33; 24:1-17.) Kini, Allah
menjawab Ayub sambil menantangnya supaya ia menunjukkan kekuasaannya dan
menghukum mereka (Ayb 40:4-9).
Apa resep yang diberikan Alkitab untuk mengobati penyakit membenarkan diri
sendiri?
KUDA NIL DAN BUAYA MENYATAKAN ALLAH (Ayb 40:10-41:25).
Kata bahasa Ibrani behemoth adalah bentuk jamak untuk binatang-binatang
berkaki empat dan ternak. Bentuk jamak tersebut membuatnya dapat berarti
"binatang besar, atau binatang yang sangat kekar." -- R. Laird Harris, ed.,
Theological Word book of the Old Testament (Chicago: Moody Press, 1980), hlm. 93.
Pada umumnya para komentator percaya bahwa binatang itu adalah kuda nil.
Apa yang dapat dilakukan Allah kepada kuda nil, tetapi tidak dapat dilakukan
manusia? Ayb 40:14.
"Hanya Penciptanya yang dapat menghunus pedang melawan die" (JPS).
Berbeda dengan pendapat dongeng, tidak perlu Allah membunuh kuda nil untuk
mengendalikan kekacauan. Allah sendiri yang menciptakannya dan la benar-benar
sanggup mengendalikannya Supaya Ayub berhasil mengalahkan Allah dalam
perdebatan, lebih dahulu ia harus menunjukkan kesanggupannya mengendalikan
kuda nil--satu kemustahilan.
Bagaimanakah "lewiatan [buaya]" menakut-nakuti manusia? Ayb 40:20-27.
"Buaya" dan makhluk-makhluk lain pada "lautan besar dan luas"'(Mzm 104:25,
26) harus "menantikan ... . [Allah], supaya diberi makan pada waktunya" (ayat 27).
Tetapi setelah dosa timbul, buaya yang dikenal pada zaman Ayub dan temantemannya tidak lagi binatang peliharaan. Gambaran ini membuat banyak komentator
mengatakan bahwa lewiatan ini adalah buaya.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

71

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Seperti halnya kuda nil [behemoth] demikian juga lewiatan [buaya]: "Segala
harapan untuk menaklukkannya adalah percuma" (Ayb 40:28 NIV). Amatilah
bagaimana buaya menimbulkan ketakutan (Ayb 41:6-25).
Ayat 1 merupakan inti dari segenap argumen itu. "Tak seorang pun, yang
begitu ganas berani membangunkannya. Kalau begitu siapakah yang sanggup
melawan Aku?" (NIV). Jika Ayub tidak sanggup melawan makhluk ciptaan tangan
Allah, bagaimana mungkin ia sanggup melawan Allah?
Karena Allah sanggup mengendalikan alam dan margasatwa, tentu la juga
benar-benar sanggup mengendalikan segala perisdwa hidup kita dan menahan segala
kuasa kejahatan yang berusaha hendak menyiksa kita.
PENDALAMAN: Bandingkaniah Ayub 38--41 dengan Mazmur 104. Juga evaluasilah teori
evolusi berdasarkan penyataan Allah pada pasal-pasal ini dan 2 Petrus 3:3-7.
Beberapa Pertanyaan :
1. Sebagian orang berpendapat bahwa ada dosa-dosanya yang tidak dapat dihapus
sama sekali. Bagaimanakah Allah menjawab pendapat itu sesuai dengan amanat
Nya kepada Ayub pada pasal 40 dan 41?
2. Ayub 40:14 memberi indikasi bahwa "tangan kananmu sendiri" tidak dapat
menyelamatkan Anda. Kalau demikian, apa yang menyelamatkan Anda? (Baca Ef
2:8-10.)
a. Ceritakanlah satu pengalaman yang menggambarkan ketidak-berdayaanmu
menyelamatkan dirimu sendiri.
b. Pikirkanlah situasi yang mungkin Anda hadapi pekan ini. Bagaimanakah Efesus
2:8-10 berlaku bagi kehidupanmu pekan ini?
c. Bagaimanakah Anda dapat membagikan kebenaran kepada seseorang pekan ini
bahwa hanya Knstuslah yang sanggup menyelamatkan kita?
RANGKUMAN: Allah bertanya kepada Ayub, seperti Ia bertanya kepada para pengolok
dewasa ini, dari hal asal mula benda-benda alam dan makhluk hidup dan bagaimana
semuanya itu menunjukkan kuasa dan kebesaran-Nya. Pengendalian dan tuntunan
Allah terhadap benda mati maupun pada makhluk hidup dan alam membuktikan
kesanggupan-Nya untuk mengendalikan dan menuntun kehidupan kita, dan
kesanggupan-Nya yang tidak ada tandingannya untuk mengusir kuasa-kuasa
kejahatan yang mengancam untuk merusak hubungan kita dengan Dia.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

72

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan

XIII. MATAKU SENDIRI MEMANDANG ENGKAU


Ayub 42
"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau" (Ayb 42:5).
POKOK PIKIRAN: Pertobatan sejati mendahului pembenaran dan pemulihan.
Pertobatan terjadi setelah Roh Kudus berhasil menyadarkan kita akan dosa dan
menyatakan siapa Allah itu dan bagaimana la bekerja.
DOA-DOA AYUB. Sebelum menjalani cobaannya yang berat itu, apakah doa-doa yang
disampaikan Ayub? Dari Ayub 1:5, kita mendapati bahwa ia mendoakan anak-anaknya
dengan sungguh-sungguh. Bagaimanakah jawaban terhadap doa-doanya? Semua
anak-anaknya tewas dilanda topan.
Tentu Ayub juga mengingat pertumbuhan kerohanian istrinya di dalam doadoanya. Tetapi ternyata Nyonya Ayub membujuk suaminya supaya mengutuki Allah
sebelum ia [Ayub] mati. Tidak diragukan bahwa Ayub pun mendoakan sahabatsahabatnya. Tetapi mereka mengecamnya habis-habisan sehingga istilah para
penghibur Ayub telah menjadi sebuah pemeo.
Ayub mendoakan dirirya sendiri. Namun, semakin ia berdoa, tampaknya
semakin buruk keadaannya. Tetapi Ayub tidak berhenti berdoa. Imannya yang luar
biasa itu tetap bersinar terus (Baca Ayb 13:15; 19:25.)
Konklusi kisah Ayub menunjukkan dua hal utama: (1) Ayub tetap berdoa
sekalipun kelihatannya segala doanya sia-sia. (2) Pada akhirnya, segala doanya
dijawab dengan berbagai berkat yang lebih besar daripada yang diharapkannya.
AYUB MENYERAHKAN DIRINYA KEPADA ALLAH (Ayb 42:1-5).
Setelah menerima penyataan yang luar biasa dari Allah, Ayub mengakui betapa
besarnya pemeliharaan Allah atas dirinya dan keagungan Allah telah mendorong dia
untuk menyatakan pengakuannya dalam ayat 2-6.
Apa pengakuan Ayub dalam ayat 2 sebelum ia mengulangi tantangan Allah
kepadanya dalam ayat 3 dan 4? Apa perbedaan hubungan Ayub dengan Allah sekarang
ini dibanding dengan hubungannya sebelum mengalami penderitaan yang berat itu?
Ayb 42:5.
Ayub telah menyadari bahwa sikapnya terhadap Allah adalah salah dan
pangertiannya akan kuasa Allah ternyata picik sekali. Dia mengulangi pertanyaanpertanyaan yang ditanyakan Allah kepadanya dalam pasal 38:2, 3. Sekarang ia sudah
siap menjawab tantangan Allah karena ia sudah lebih mengerti akan diri Allah.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

73

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
"Pelajaran terpenting dari buku Ayub terdapat dalam ayat ini [Ayb 42:5]. Dalam
pernyataan inilah terlihat adanya transisi pendirian Ayub dari pengalaman agama yang
dibentuk oleh audisi kepada pengalaman agama yang didasarkan pada hubungan
pribadinya dengan Allah. Menurut paham agama tradisi di mana ia dibesarkan, orangorang benar tidak akan mungkin menderita.
Sejak masa mudanya Ayub telah mendengar bahwa Allah akan melepaskan orangorang benar dari segala kejahatan dunia ini. Tetapi manakala ia mengalami
penderitaan ia terjerumus ke dalam kebingungan, karena bertentangan dengan yang
didengarnya selama ini tentang Allah. Kebingungannya semakin menjadi-jadi karena
sikap sahabat-sahabatnya.
Kini Ayub telah memandang Allah. Disadarinya bahwa Allah itu Mahakuasa dan
Mahamurah, juga disadarinya bahwa, sekalipun ia menderita, ia tetap anak Allah. Allah
tidak menerangkan kepadanya mengapa ia menderita, tetapi iasadar bahwa apa pun
alasannya, ia tidak perlu khawatir.
"Pengalaman tersebut menyadarkan makna iman kepada Ayub. Visinya akan Allah
menyanggupkannya memasrahkan diri kepada kehendak Ilahi. Komitmennya kepada
Allah sekarang tidak lagi dipengaruhi oleh keadaannya. la tidak lagi mengharapkan
berkat-berkat materi sebagai tanda perkenanan Surga. Dasar hubungannya dengan
Allah sekarang ini lebih teguh dan lebih andal daripada sebelumnya. Ayub menemukan
pemecahan segala permasalahannya ketika ditemukannya bahwa diri Allah tidak dapat
dibatasi oleh tradisi ciptaan manusia." -- SDA Bible Commentary, vol. 3, him. 610.
Bagaimana kita dapat mengembangkan kepercayaan kepada Allah meski
bagaimanapun keadaan hidup kita?
PERTOBATAN AYUB (Ayb 42:6).Bacalah, apa yang dapat dilakukan Ayub sekarang? Ayb 42:6.
"Kini Allah langsung menangani kasus Ayub. Kesabarannya [Ayub] sudah hampir
habis; tetapi ketika Allah berbicara, segala perasaannya yang picik itu berubah.
Pembenaran diri sendiri yang ia rasa perlu untuk menghadapi hukurnan sahabatsahabatnya, kini tidak perlu lagi ketika menghadap Allah. Pertimbangan Allah tidak
pernah meleset; la tidak pernah salah. Tuhan berkata kepada Ayub, 'Bersiaplah
engkau sebagai seorang laki-laki; dan segera setelah Ayub mendengar suara Ilahi itu
ia merendahkan hatinya dan merasakan keberdosaannya, lalu ia berkata di hadapan
Allah, 'Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk
dalam debu dan abu."' -- Testimonies, vol. 3, hlm. 509.
Bandingkanlah pertobatan Ayub dengan contoh-contoh lain dalam Alkitab. Yes
6:5; Mat 27:48; Luk 5:8.
Dalam pengalaman Yesaya dan Petrus "manifestasi Allah berhasil mencapai tujuan
di mana argumen yang didasarkan pada tradisi manusia tidak mempan sama sekali." -

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

74

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
- SDA Bible Commentary, vol. 3, hlm. 611. Tetapi Yesus "mengetahui bahwa Yudas
tidak bertobat; ia menyesali perbuatannya hanya karena dorongan paksaan jiwanya
yang penuh ketakutan menunggu hukuman, sedang jiwanya sendiri tidak merasakan
kesedihan yang dalam dan hancur karena telah menyerahkan Anak Allah yang tidak
bercacat itu." Keriduan Segala jaman, Jld 2, hal 353.
Apa yang tercakup dalam pertobatan sejati? 2 Taw 7:24; Yes 55:7; 2 Kor 7:9-11.
Pertobatan sejati adalah dukacita sejati karena dosa itu sendiri,. bukan karena
konsekwensi dosa itu. Dukacita yang benar atas dosa masa lalu berarti meninggalkan
sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan jahat masa lalu itu.
Ayub bertobat bukan karena sebelumnya ia telah berbuat jahat, tetapi karena ia
telah salah mengerti dan menduga yang tak benar terhadap PenciptaNya.
Ayub berdukacita karena pembenarannya akan dirinya sendiri yang memberikan
implikasi bahwa ia meragukan keadilan Allah. Pertobatan seperti itu merupakan
pemberian Allah kepada orang-orang yang mau menerima dan mempercayainya (Baca
Rm 2-4 2 Tim 2:25.)
Apakah Anda berdoa setiap hari agar menghami pertobatan sejati? Setelah
diampuni, kita tidak perlu lagi harus berdukacita terus-menerus atas dosa-dosa kita
pada masa silam itu. Tetapi kita harus senantiasa berpaling dari dosa dengan
mengizinkan Tuhan mengendalikap plkiran kita.
ALLAH MEMBENARKAN AYUB DI HADAPAN SAHABAT-SAHABATNYA (Ayb 42,79).
Kenyataan bahwa Tuhan berbicara kepada Elifas adalah karena ia merupakan
pemimpin kelompok tersebut.
Menurut Allah, bagaimana perbandingan kata-kata ketiga sahabat Ayub dengan
kata-kata Ayub? Ayb 42:7.
Sikap Ayub terhadap Allah memang salah, tetapi keyakinannya pada Allah benar.
Sedangkan sahabat-sahabatnya salah dalam keduanya. Mereka beranggapan bahwa
doktrin tradisi mengenait hukuman pembalasan adalah benar yaitu Allah selalu
memberikan kemakmuran kepada orang-orang benar dalam hidup ini dan menghukum
orang-orang fasik.
Nasihat mereka akan membuat Ayub berusaha [karena mementingkan diri] untuk
kembali meraih kemakmurannya dengan cara mengakui dan meninggalkan dosadosanya yang dianggap sebagai penyebab penderitaannya. Usaha seperti ini akan
memberi implikasi bahwa Allahlah penyebab penderitaan orang yang benar--yang
merupakan satu penindasan berat terhadap keadilan-Nya Baik Ayub maupun sahabatsahabatnya tidak menyadari peranan Setan dalam mendatangkan penderitaan
tersebut, tetapi Ayub tetap percaya akan mutlaknya keadilan Allah, walau ia tidak
memahami segala tindakan-Nya

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

75

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Untuk siapa dan oleh siapakah korban bakaran ini dipersembahkan? Ayb 42:8,9.
Allah menghendaki agar ketiga sahabat Ayub tersebut belajar tentang belas kasihan
dan kerendahan hati. Ayub harus menjadi pengantara bagi petobatan dan keselamatan
mereka.
Menurut pengarnatan Anda, apa perbedaan dl antara mengenal dan membeberkan
kepalsuan-kepalsuan, dengan menghukum orang-orang yang mangajarkannya?
Bagainuna kita dapat mengenal dan rnembeberkan kepalsuan tanpa menghulcum orangorang yang mengajarkannya?
HARTA AYUB DILIPATGANDAKAN (Ayb 42:10-17).
Aktivitas khusus apakah yang mengakhiri penderitaan Ayub? Ayb 42:10.
Segala doa Ayub sekarang telah didasarkan pada keyakinan dan pengertian yang
lebih nyata akan diri Allah. Kini ia berkesimpulan bahwa ia tidak dapat mempersalahkan
sahabat-sahabatnya karena reaksi mereka yang tidak adil dan tidak enak sementara
pengertian dan konsepnya sendiri mengenai diri Allah tidak luput dari kesalahan. Dengan
belas kasihan ia mendoakan mereka.
"Hendaklah kita hidup di dalam terang sama seperti Kristus hidup di dalam terang.
Tuhan memulihkan Ayub dari kesengsaraannya setelah ia mendoakan bukan hanya
untuk dirinya tetapi juga untuk mereka yang menentangnya. Ketika ia merindukan
pertolongan bagi orang-orang yang telah menekan jiwanya, i a sendiri jadi tertolong.
Marilah kita berdoa bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang yang
sudah menyakiti hati kita, dan yang akan terus menyakiti hati kita.
Berdoalah,
berdoalah khususnya di dalam pikiranmu. Jangan biarkan Allah berhenti; karena telingaNya terbuka mendengar segala doa yang tulus dan ikhlas, bila orang itu merendahkan
dirinya dihadapan-Nya" Komentar Ellen G. White, SDA Bible Commentary, vol 3,
him. 1141
Kaum kerabat Ayub menyambut dan mengunjunginya kembali (Ayb 42:11) "Kaum
keluarga Ayub telah melupakan, meninggalkan dan menentangnya (pasal 19:13, 14,
19). Kini setelah keadaannya dipulihkan, mereka datang memberikan penghiburan dan
upacara syukuran. Mereka tidak berani menanggung risiko dengan memberikan simpati
sebelum mereka yakin betul bahwa segala sesuatu sudah pulih kembali. Di sini mereka
mencerminkan suatu kekurangan yang biasa ada pada manusia," - SDA Bible
Comnentary, vol. 3, hlm. 611
Apa perbedaan yang dapat kita petik dari hal kasih dan pemeliharaan Allah yang nyata
dalam perubahan nasib Ayub setelah pengalamannya yang berat itu? Ayb 42:12-17.
Berkat kesabarannya bertahan Ayub membuktikan kebenaran tabiatnya sendiri, dan
juga tabiat Allah yang diwakilinya. . . . ' TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya
selanjutnya lebih daripada dalam hidupnya yang dahulu.

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

76

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
Dalam hal apakah penderitaan itu merupakan berkat? Adilkah mengalami penderitaan
di dunia ini karena kita tidak dapat rnemilih tempat lain selain di dunia yang berdosa ini?
PENDERITAAN AYUB MENOLONG KITA MEMAHAM PENDERITAAN ALLAH (Yes
52:13 - 53:12).
Ketika Allah mengijinkan Setan membuat Ayub menderita, Allah tahu
bahwa Ia pun akan turut menderita bersama Ayub. Allah merasakan kepedihan
hati setiap orang yang menderita. Ketika la mengizinkan dosa masuk ke dunia ini, Ia
rela menanggung risiko untuk menebus orang-orang berdosa.
Bagaimana besarkah penderitaan Mesias itu? Yes 52:14. Apa penyebab penderitaanNya? Yes 53:3-6.
Para murid Yesus "melihat wajah-Nya dibasahi keringat darah pergumulan, yang
mencekam hati mereka dengan kegentaran. Mereka tidak dapat membantu kekalutan
jiwa Nya. 'Begitu buruk rupanya, bukan seperti manusta lagi, dan tampaknya bukan
seperti anak manusia lagi.' Yes 52:14.
"Di atas Kristus sebagai jaminan dan pengganti kita telah ditanggungkan kejahatan
kita semuanya. Ia dikira sebagai searang pelanggar [hukum], agar la dapat menebus
kita dari tuntutan hukum Kesalahan setiap keturunan Adam yang menekan hati-Nya.
Murka Allah terbadap dosa, manifestasi yang mengerikan tentang sikap ketidaksenangan
Allah akan kejahatan, memenuhi jiwa Anak-Nya dengan kegemparan . . . Kesengsaraan yang hebat ini menusuk hati-Nya dengan suatu kesusahan yang tidak
pernah dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia.
"Di tengah-tengah kegelapan yang mengerikan itu, dan tampaknya sedang
ditinggallkan oleh Allah, Kristus menghabiskan tegukan terakhir akan cawan celaka
manusia." -- Kerinduan Segala Zaman, jld. 2, hlm. 389.
Kemenangan-Nya adalah kemenangan kita jika kita percaya kepada-Nya (Kis
16:31). KematianNya menjamin hidup kekal bagi umat percaya (Yoh 3:36). Ia
mengajak kita memikul salib-Nya, sambil mengalahkan dosas serta melayanl orangorang lain dengan pertolongan kuasa-Nya (Why 3:21; 2 Tim 2:12).
PENDALAMAN: Bacalah Ayub 42 dalam beberapa terjemahan lain jika ada. Agar lebih
menghargai besar penderitaan yang ditanggung Yesus bagi kita, bacalah sekaligus
Matius 26:36--27:50 dan Yohanes 18:1--19:30.
"Pada peristiwa ini [Mat 25:41-46] Yesus menyamakan diri-Nya dengan umat-Nya
yang menderita. Akulah yang lapar dan dahaga, Akulah orang asing, Akulah yang tidak
berpakaian, Akulah yang sakit, Akulah yang berada di dalam penjara. Sementara
engkau menikmati makanan yang berlimpah di atas mejamu, Aku kelaparan di dalam
gubuk atau di jalan yang tidak jauh dari rumahmu. Ketika engkau menutup pintu
rumahmu untuk-Ku, padahal kamar-kamar tidurmu yang mewah itu kosong, Aku tidak

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

77

AYUB
Dari Tragedi Menuju Kemenangan
punya bantal untuk meletakkan kepala-Ku. Lemari pakaianmu penuh stelan pakaian,
yang untuk itu engkau telah menghambu- hamburkan uangmu padahal engkau dapat
memberikannya kepada orang-orang yang melarat. Pakaian untuk menghangatkan
tubuh-Ku pun, Aku tak punya. Waktu engkau menikmati kehidupan yang sehat, Aku
sendiri menanggung sakit. Kemaiangan telah membuat Aku dijebloskan ke dalam
penjara dan terbelenggu, melemahkan semangat-Ku, membuat Aku tidak bebas dan
tidak berpengharapan, sementara engkau berjalan-jalan, bepergian bahkan berpesiar
dengan bebasnya. ... Perhatikanlah, hai orang Kristen yang mementingkan diri: setiap
kelalaian terhadap orang miskin yang melarat, yang hidup sebatang kara, yatim piatu,
merupakan kelalaian terhadap Yesus yang ada di dalam dirimu" - Testimonies, Jld. 2,
hlm. 25,26.
BEBERAPA PERTANYAAN:
1. Kebenaran-kebenaran baru apa atau kebenaran yang lebih lugas yang Anda peroleh
dari buku Ayub7 Apa yang Anda pahami tentang diri Allah yang belum Anda pahami
dengan jelas sebelum mendalami pelajaran ini?
2. Apa yang lebih jelas Anda pahami mengenai kasih karunia yang menyelamatkan itu
dari penderitaan yang Anda alami sendiri?
3. Kalau kita tahu segala sesuatu tidak akan selalu berjalan dengan baik dan mulus
dalam kehidupan ini, masihkah kita dapat berharap?
RANGKUMAN: Buku Ayub menyajikan teologi, biologi, psikologi don sosiologi yang
besar. Sebagai sejarah, drama, kisah, penyataan yang diilhamkan dalam buku Ayub
menyajikan pertentangan yang baik dan yang jahat secara luas dan mendalam. Hal itu
tidak akan terselami tanpa adanya jalinan hubungan yang penuh kepercayaan di
antara Allah yang sempurna dengan orang-orang yang berbakti kepada-Nya. Tetapi
sekali kita sudah meresapi kebenaran tentang Allah, dan melihat pekerjaan si penuduh
itu di balik layar; kita akan lebih mengerti makna penderitaan dan pencobaan dan
menanti dengan penuh kerinduan saat mana segala sesuatu yang salah akan
dibetulkan untuk selama-lamanya.

----00ooo00----

Sumber : Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa Triwulan II, AprilJuni 1993

78

Anda mungkin juga menyukai