Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zakya

Nim : 2110531034
Matkul : Bahasa Indonesia

Materi 1: SEJARAH PERKEMBANGAN,KEDUDUKAN,DAN FUNGSI BAHASA


INDONESIA
Sejarah indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928, diresmikan suatu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi mengalami
proses pertumbuhan secara perlahan dengan perjuangan yang sangat keras. 
Faktor yang memungkinkan Bahasa melayu diangkat menjadi Bahasa persatuan
menurut prof.Dr.slamet mulyana
1. Sejarah berperan dalam menyebarkan Bahasa melayu. Dengan bantuan para pedagang
Bahasa melayu disebarkan ke seluruh pantai nusantara terutama di kota-kota
Pelabuhan.
2. Bahasa malayu mempunyai system yang sederhana. Oleh karena itu,Bahasa melayu
mudah dipelajari.
3. Faktor psikologi, yaitu bahwa suku Jawa dan Sunda telah dengan sukarela menerima
bahasa Melayu sebagai bahasa nasional
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti luas.
Pertumbuhan Bahasa Indonesia sampai sekarang
a. Sebelum masa colonial
Bahasa melayu dipakai kerajaan sriwijaya abad VII
Bukti lain ditemukan prasasti di pulau jawa di kedu
b. masa colonial 
Ketika bangsa Portugis maupun bangsa Belanda mendirikan sekolah-sekolah, mereka
terbentur dalam soal bahasa pengantar. Demikian pengakuan Belanda Dancerta tahun
1631,usaha menjadikan Bahasa Portugal dan belanda gagal.
c. Masa Pergerakan Kebangsaan

Pada waktu timbulnya pergerakan kebangsaan terasa perlu adanya suatu bahasa
nasional,untuk mengikat bermacam-macam suku bangsa di Indonesia. Untuk
itu, mereka mencari bahasa yang dapat dipahami dan dipakai oleh semua orang. pada
tanggal 28 Oktober 1928, yaitu saat berlangsungnya Kongres Pemuda
Indonesia di Jakarta dihasilkan ikrar bersama, “Ikrar Sumpah Pemuda”.
d. Masa Jepang

Usaha Jepang untuk menggunakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda
tidak terlaksana. Bahasa Indonesia juga dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan dan untuk keperluan ilmu pengetahuan. 
e. E. Masa Kemerdekaan
f. tanggal 18 Agustus 1945 Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD 45) diundangkan. Salah satu dari pasal-pasal yang terdapat pada UUD
1945 tersebut, yakni Bab XV Pasal 36 berbunyi: Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia. Dengan demikian, berarti sejat saat itu bahasa Indonesia secara resmi,
secara yuridis, telah dinyatakan sebagai bahasa Negara atau bahasa Resmi.
Kedudukan Bahasa Indonesia
di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus mengenai kedudukan
bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan
demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. 
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional
§ Lambang kebanggaan kebangsaan
§ Lambang identitas nasional
§ Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
§ Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
Fungsi sebagai Bahasa negara
§ Lambang kebanggaan kebangsaan
§ Lambang identitas nasional
§ Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.
§ Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
Materi 2: RAGAM-RAGAM BAHASA INDONESIA
Penting atau tidaknya bahasa Indonesia
Dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut:
1. Dipandang dari jumlah penutur
Bahasa Indonesia sangat penting kedudukannya di masyarakat karena tidak sedikit
yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa kedua setelah Bahasa daerah.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
kedua.
2. Dipandang dari luas penyebarannya
Penyebaran Bahasa Indonesia terus meluas dari sabang sampai Merauke. Belum lagi
dari universitas mancanegara yang membuka jurusan bahasa Indonesia
3. Dipandang dari dipakainya sebagai sarana ilmu,budaya,dan dan sastra
Ketiga hal sarana ilmu pengetahuan ,budaya,dan suasastra telah dijalankan oleh
Bahasa Indonesia dengan sangat sederhana dan secara lisan.
Ragam lisan dan ragam tulis
Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis
a. Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara. Sedangkan ragam lisan tidak.
b. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam tulis. Fungsi-fungsi
gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan lawan bicara berada
didepan kita.
c. Ragam lisan terikat pada waktu,kondisi,situasi dan ruang. Sedangkan ragam lisan
tidak.
d. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada suara sedangkan ragam tulis
dilengkapi dengan tanda baca.
Perbandingan wujud Bahasa Indonesia ragam lisan dan ragam tulis
a. Penggunaan bentuk kata
Lisan:paman saya abis jual ternak dikampung
Tulis:paman saya sudah jual ternak dikampung.
b. Penggunaan kosakata
Lisan:saya sudah kasih tahu mereka soal hal itu
Tulis:saya sudah memberi tahu mereka soal hal itu
c. Penggunaan struktur kalimat
Lisan:rencana ini saya sudah sampaikan kepada atasan
Tulis:rencana ini sudah saya sampaikan kepada atasan
Ragam baku dan ragam tidak baku
ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh Sebagian besar warga dan
pemakaiannya sebagai Bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma Bahasa dalam
penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh
ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku tulis dan ragam baku lisan
Ragam baku tulis dipakai dalam buku-buku pelajaran dan buku-buku ilmiah lainnya. Ragam
baku lisan dapat dilihat dari seseorang berbicara dengan baik dan tidak terbawa logat bahasa
daerah.
Ragam sosial dan dan ragam fungsional
Ragam sosial yaitu ragam Bahasa yang Sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan Bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam fungsional adalah ragam Bahasa yang dikaitkan dengan profesi,Lembaga,lingkungan
kerja,atau kegiatan tertentu lainnya.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Kebakuan suatu kata sudah menunjukkan masalah benar kata tersebut. Walaupun.
Demikian,masalah “baik” tentu tidak sampai pada sifat kebakuan suatu kalimat,tetapi
keaktifan suatu kalimat.
Materi 3: PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA
Pemakaian huruf
A. Huruf abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf yaitu:
a,b,c,d,e,f,g,h,i,I,j,k,l,m,n,o,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y,z
B. Huruf vokal. Terdiri dari: a,i,u,e,o. Huruf konsonan. Yaitu huruf selain huruf vokal.
C. Huruf distong. Yaitu gabungan huruf vokal. Terdiri dari:ai,au,ei,oi
D. Gabungan huruf konsonan. Terdiri dari: kh,ng,ny,dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan
E. Huruf kapital.
 Huruf kapital dipakai sebagai awalan kalimat,awalan nama orang termasuk
julukan, agama,kitab suci,dan tuhan termasuk sebutan dan kata ganti untuk
tuhan.
 Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan
Bahasa,negara,Lembaga,badan,organisasi,dokumen,kecuali tugas.
 Huruf pertama nama nama tahun,bulan,hari,dan hari besar atau hari raya
 Sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah,nama geografi
 Sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat,atau sapaan
F. Huruf miring
Dipakai untuk menuliskan judul buku,nama majalah, atau nama surat kabar yang
dikutip dalam tulisan termasuk dalam daftar Pustaka,Menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat,Menuliskan
kata atau ungkapan dalam Bahasa daerah atau Bahasa asing
G. Huruf tebal
 Dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring
 Menegaskan bagian-bagian karangan,seperti judul bukku,bab,atau subbab
Penulisan kata
1. Kata dasar
Ditulis sebagai satu kesatuan missal: kantor pajak penuh sesak
2. Kata berimbuhan
 Imbuhan(awalan,sisipan,akhiran,serta gabungan awalan dan akhiran)
 Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
3. Bentuk ulang. Ditulis dengan menggunakan tanda hugung(-) di antara unsur-
unsurnya
4. Gabungan kata
 Kata majemuk,termasuk istilah khusus,ditulis terpisah
 Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya
 Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan dan akhiran,Gabungan yang mendapat awalan dan
akhiran sekaligus ditulis serangkai,Gabungan kata yang sudah padu ditulis
serangkai
5. Pemenggalan kata
Kata depan
Kata depan seperti di,ke,dan dari,ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Partikel
Partikel yang ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya:-lah,-kah,-tah
Partikel yang ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: pun,per,
Singkatan dan akronim
A. Singkatan nama orang,gelar,sapaan,jabatan,atau pangkat diikuti dengan tanda titik
pada setiap unsur singkatan itu
B. Singkatan yang terdiri dari 3 huruf ,Singkatan yang terdiri dari 2 huruf yang lazim
dipakai dalam surat menyurat diikuti tanda titik
C. Lambang kimia tidak diikuti titik
Kata ganti ku,kau,-ku,-mu dan -nya
Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. -ku,-mu,-nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Kata sandang si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
pemakaian tanda baca
tanda titik,koma,titik koma,titik dua,tanda hubung,tanda pisah,tanda tanya,tanda seru,tanda
ellipsis,tanda petik,tanda petik tunggal,tanda kurung,kurung siku,garis miring,penyingkat atau
apostrof
penulisan unsur serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai Bahasa, baik dari Bahasa daerah,seperti
Bahasa jawa,sunda,bali,maupun dari Bahasa asing.

Anda mungkin juga menyukai