TEKNOLOGI FERMENTASI
PEMBUATAN STARTER NATA DARI NANAS
Nama Kelompok IV :
HENDRI IRWAN (04131911022)
FENTI FEBE D KAPITARAUW (04131711026)
DJUMRIA DAHLAN (04131911001)
URMILA LOSEN (04131911003)
FITRIA GORANTALO (04131911023)
ZULFITRA USMAN (04132011009)
Menyetujui,
Mengetahu,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
2.4.Buah nanas........................................................................................
2.5.Kandungan Gizi pada Nanas.............................................................
2.6.Limbah Nanas...................................................................................
2.7.Gula Sebagai Sumber Karbon...........................................................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1..............................................................................Waktu dan Tempat
3.2....................................................................................Alat dan Bahan
3.3............................................................................................Cara Kerja
BAB IV HASILDAN PEMBAHASAN
4.1.....................................................................................................Hasil
4.2.........................................................................................Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1..............................................................................................Simpulan
5.2....................................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
DATAR LAMPIRAN....................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Daging nanas.............................................................................
Gambar 2. Proses sterilisasi pada botol kaca............................................
Gambar 3. Penirisan daging nanas.............................................................
Gambar 5. Blender daging nanas...............................................................
Gambar 6. Penyaringan untuk memisahkan daging dan kadar air........
Gambar 7. Pencampuran gula dan air.....................................................................
Gambar 8. Setelah pencampuran lalu di taruh kedalam botol yang sudah disterilkan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman nanas merupakan salah satu jenis tanaman buahyang dapat tumbuh
baik di Indonesia. Oleh karena itu tanaman nanas dapat dijumpai hampir di
seluruh Indonesia. Sentra produksi nanas terutama ada di Jawa Barat, Jawa Timur,
Sumatera Selstsn, Jambi, Riau dan Sulawesi Selatan. Nanas tumbuh dengan baik
di daerah yang memiliki curah hujan tinggi tetapi tidak tahan hidup pada lahan
yang tergenang cukup lama.
Makanan yang kaya akan serat salah satunya adalah nata. Nata merupakan
makan pencuci mulut selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan
dalam membantu perncernaan. Nata adalah suatu bahan makanan hasil fermentasi
oleh bakteri (Acetobakteri xylinum) yang kaya akan selulosa bersifat kenyal,
transparan dan rasanya menyerupai kolang-kaling (Astuti, 2010).
Nata adalah sejenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum,
membentuk gel yang mengapung pada permukaan media atau tempat yang
mengapung gula dan asam yang yang berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, kenyal
an mirip kolang-kaling (Enggrid,2012).
Komponen yang cukup berperan sebagai media pertumbuahan nata adalah
sumber karbon dan sumber nitrogen karena sebagai nutrisi bagi pertumbuhan
bakteri Actobacter sylinum. Sumber karbon sebagai salah satu unsur pembentuk
nutrisi untuk medium fermentasi dapat berupa glukosa, fruktosa dan sukrosa.
Media yang diperlukan untuk pembentukan nata antara lain gula yang digunakan
sebagai sumber karbon yang berperan penting dalam pertumbuhan mikroba.
Bakteri Acetobacter xylinum mampu mensintesis nata dari gulosa, maltose
maupun gliserol. Macam dan kadar gula yang ditambahakan akan mempengaruhi
ketebalan dan sifat nata yang terbentuk. Sukrosa sering dignakan sebagai sumber
karbon, karena merupakan gola lokal harga nya murah dan menghasilkan nata
yang tebal dan keras. Kadar sukrosa 5-10% pada media fermentasi akan
menghasilkan nata yang tebal dan keras (Enggrid 2012).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Alphaproteobacteria
order : Rhodospirilles
family : Acetobacteracae
genus : Acetobacter
subsspecies : Xylinum
1. Morfologi
1. merupakan bakteri berbentuk batang pendek atau kokus,bersifat gram
negative karena mengandung substansi lipid yang lebih tinggi serta
dinding selnya lebih tipis, lebih rentan pada antibiotic.
2. bernafas secara aerob tetapi dalam kadar yang kecil. mempunyai panjang 2
mikron dan lebar 0,6 mikron dengan permukaan dinding yang berlendir.
3. Acetobacter Xylinumberwarna transparan atau tidak berpigmen.
4. bakteri ini biasanya membentuk rantai pendek dengan 6-8 sel.
5. pada kultur yang masih muda, individu sel sendiri - sendiri dan transparan
6. pada koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang
kokoh menutupi sel koloninya.
2. Fisiologi
1. bakteri Acetobacter Xylinumdapat membentuk asam dari glukosa, etil
alkohol dan propil alkohol serta mempunyai kemampuan mengoksidasi
asam asetat menjadi CO2dan H2O.
2. sifat yang paling menonjol karena Acetobacter Xylinum memiliki
kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa yang
berkembang membentuk matrik sehingga menjadi nata.
2.4.Buah nanas
1. Definisi nanas
Nanas merupakan tumbuhan tropis berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay.
Buah nanas tergolong dalam famili Bromeliaceace yang bersifat tumbuh di tanah
dengan menggunakan akarnya (Apriyanti 2009). Tanaman nanas yang berusia
satu sampai dua tahun, tingginya 50- 150 cm, mempunyai tunas yang merayap
pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar, dimana bagian
pangkalnya melebar menjadi pelepah. Daun berbentuk seperti pedang, tebal dan
liat, dengan panjang 80-120 cm dan lebar 2-6 cm, ujungnya lancip menyerupai
duri, berwarna hijau atau hijau kemerahan. Buahnya berbentuk bulat panjang,
berdaging, dan berwarna hijau, jika masak warnanya menjadi kuning, rasanya
asam sampai manis (Dalimartha, S, 2001).
Nanas merupakan tanaman herbal yang dapat hidup dalam berbagai musim.
Tanaman ini digolongkan dalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang
mempunyai rangkaian bunga yang terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas
dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabangcabang
vegetatif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah. Nanas merupakan tanaman
herba yang dapat hidup dalam berbagai musim. Tanaman ini digolongkan dalam
kelas monokotil yang bersifat tahunan yang mempunyai rangkaian bunga yang
terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas dengan menggunakan tunas samping
yang berkembang menjadi cabangcabang vegetafif, pada cabang tersebut kelak
dihasilkan buah (Setiawan, 2000).
Sebuah nanas hanya 53% bagian sajayang dapat dikonsumsi, sedangkan
sisanyadibuang sebagai limbah, sehingga limbah nanas semakin lama semakin
menumpuk dan umumnya hanya dibuang sebagai sampah (Rulianah 2002).Hal
tersebut membuka peluang dalam pemanfaatan limbah nanas berupa kulit dan
bonggol, menjadi produk yang Iebih bermanfaat.Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah melalui fermentasi dengan bakteri Acetobacterxylinum menjadi
produk nata sebagai bahan makanan.
Sebagai tanaman tropis buah nanas dengan mudah dapat dijumpai di berbagai
pelosok wilayah Indonesia, nanas berkerabat dengan palem kipas. Klasifikasi
nanas adalah sebagai berikut:
1. Kingdom : Plantae ( tumbuh-tumbuhan)
2. Devisi o : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
3. Classis : Angiospermae ( berbiji tertutup)
4. Ordo : Bromoliales
5. Family : Bromiliaceae
6. Genus : Ananas
7. Spesies : Ananas Comusus (L) Merr (Apriyanti, 2009)
Varietas Nanas Menurut Apriyanti Indah (2009) jenis verietas buah nanas
yang dibudidayakan di Indonesia bermacam-macam jenisnya. Secara garis besar
jenis varietas tersebut adalah :
Sari buah nanas juga dapat diolah menjadi alkohol dan asam sitrat. Selain itu,
sari buah nanas dapat digunakan sebagai medium fermentasi pembuatan nata.
Bagian buah nanas adalah daging buah, hati, dan kulit nanas (Hamad dkk., 2017).
2.6.Limbah Nanas
Nanas termasuk buah yang banyak digunakan pada beberapa industri olahan
pangan seperti sirup, sari buah, dan keripik nanas. Berbagai macam pengolahan
tersebut, akan membutuhkan buah nanas dalam jumlah yang cukup besar dan
selanjutnya tentu akan menghasilkan limbah dalam jumlah besar juga. Limbah
buah nanas tersebut terdiri dari : limbah kulit,limbah mata, dan limbah hati. Kulit
nanas di berbagai industri merupakan bagian yang paling melimpah dan tidak
mengalami pengolahan lebih lanjut dan seringkali dibuang sebagai limbah
(Rukmana, 1996). Sebenarnya peluang untuk dimanfaatkan lebihlanjut sangat
mungkin yaitu sebagai substrat untuk pembuatan starter.
2.7.Gula Sebagai Sumber Karbon
Gula adalahsuatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
dan pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan
sukrosa yaitu gula yang berasal dari bit, tebu atau palma. Sukrosa adalah gula
utama yang digunakan dalam industri pangan (Buckle, 2010). Sukrosa adalah
oligosakarida (disakarida) yang mempunyai peran penting dalam pengolahan
makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kelapa
kopyor.Acetobacter xylinum dapat mensintesa sebagian gula menjadi selulosa dan
sebagian lagi diurai menjadi asam asetat yang akan menurunkan pH medium.
Penurunan pH melewati pH optimum dapat menyebabkan terganggunya proses
fermentasi nata serta terurainya kembali selulosa menjadi glukosa yang dapat
teroksidasi lagi menjadi asam asetat. Penambahan sukrosa yang melewati kadar
optimum ke dalam media, menyebabkan lebih banyak gula yang diubah menjadi
asam (Suryani dkk, 2010).
Adanya gula sukrosa dalam air nanas akan dimanfaatkan oleh Acetobacter
xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk
senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk nata. Senyawa
peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan meningkatkan
pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan membantu
meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam sel Acetobacter
xylinum untuk menghasilkan selulosa (Misgiyarta, 2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4.1.Hasil
4.2.PEMBAHASAN
Hasil pada gambar 1. bahwa dapat diamati pada starter nanas selama proses
penyimpanan selama 2 minggu untuk pertumbuhan bakteri berbentuk seperti serat
yang berwarna putih. Tetapi dapat dilihat bahwa pada permukaan starter dari
limbah nanas tersebut tidak ada serat atau busa yang berwarna putih, serat atau
busa disebut dengan selulosa,Sifat yang paling menonjol dari bakteri ini adalah
memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa.
Selanjutnya, selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata.
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari hasil dan pembahasan melalui percobaan
yang telah kita lakukan adalah: