TUGAS AKHIR
OLEH :
NURAINI WULANDARI
320166113
2
LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
NURANI WULANDARI
3201606113
7, Februari 2019
Hari Kamis
Jam 10.45-11.00
Disetujui oleh :
Pembimbing
NIP. 1975122420022121002
3
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
NURAINI WULANDARI
3201606113
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknologi Pertanian
Ketua Program Studi
Nama, gelar.
4
Nama, gelar.
NIP.
NIP.
HALAMAN PERSEMBAHAN
5
LEMBAR PENGESAHAN
6
LEMBAR PERNYATAAN
7
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
8
KATA PENGANTAR
9
DAFTAR ISI
DAFTAR IS
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................................................................viii
KATA PENGANTAR........................................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xv
ABSTRAK......................................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.1. Rumusan dan Batasan Masalah......................................................................2
1.1.1. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.1.2. Batasan Masalah..........................................................................................2
1.2. Tujuan...............................................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................................3
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
1.1. Kue Kue sentiling.............................................................................................4
2.2 Bahan Baku......................................................................................................5
2.3. Bahan Pendamping...............................................................................................7
2.3.1. Nutrijell...........................................................................................................7
2.3.2. Gula Pasir.......................................................................................................8
10
2.3.3. Vanili................................................................................................................8
2.3.4. Garam.............................................................................................................8
2.3.5. Air....................................................................................................................9
2.4.1. Proses Pencampuran......................................................................................9
2.4.2. Proses Pencetakan..........................................................................................9
2.4.3. Proses Pengukusan.........................................................................................9
3.1.Alat dan Bahan Penelitian...................................................................................10
3.1.1. Alat....................................................................................................................10
3.1.2. Bahan............................................................................................................10
3.2. Prosedur Kerja....................................................................................................10
3.2.1. Proses Pembuatan Kue Sentiling.................................................................10
3.3. Parameter yang Diuji..........................................................................................13
3.3.1. Uji Skoring....................................................................................................13
3.3.2. Uji Hedonik...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26
11
DAFTAR GAMBAR
12
DAFTAR TABEL
13
DAFTAR LAMPIRAN
14
ABSTRAK
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia.
Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya
adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Tanaman ini memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong
adalah karbohidrat, lemak, protein, serat makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe,
F, Ca), dan zat non gizi, air, selain itu, umbi singkong mengandung senyawa non
gizi tanin.
merupakan makanan berupa gel yang dikemas dalam bentuk bubuk instan.
Nutrijell terbuat dari bahan alami bubuk konyaku dan karagenan berfungsi
sebagai penambah cita rasa. Bahan ini sangat baik untuk kesehatan pencernaan
karena mengandung banyak serat. Nutrijell hadir dengan pilihan rasa antara lain,
coklat, strawberry, melon, orange, grape, guava, lychee, mangga, plain. Produk
makanan ini kenyal, sehat dan nikmat. Nutrijell apabila dilarutkan dalam air panas
dan didinginkan nutrijell akan menjadi padatan lunak dan bertekstur kenyal.
singkong yang diparut secara halus yang kemudian diberi berbagai warna yang
dapat membuat tampilan menjadi lebih menarik. Nama kue sentiling singkong
sendiri sudah sangat terkenal di mana-mana. Kue ini banyak disukai banyak orang
karena pada kue sentiling singkong ini memiliki tekstur yang sangat kenyal.
Tampilan warna-warni yang terdapat pada kue ini membuat semua orang merasa
tertarik dan ingin mencobanya. Karna kue sentiling ini telah banyak di gandrungi
Kue sentiling adalah salah satu jajanan Khas semarang yang terbuat dari
singkong parut. Kue sentiling juga disukai oleh masyarakat atau semua kalangan,
Penelitian ini dilakukan menuju pada kualitas kue sentiling dari singkong
dengan variasi penambahan nutrijell dalam pembuatan kue sentiling sebesar 0%,
Skoring atau Uji Hedonik (tekstur, warna, rasa dan aroma) serta tingkat kesukaan
konsumen terhadap kue sentiling dari segi tekstur atau tingkat kekenyalan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristis fisik kue sentiling dari singkong dengan variasi
singkong yang diparut. Kue sentiling tersebut sudah sangat terkenal dimana-mana,
kue ini masih banyak dicari masyarakat lantarkuean rasanya yang enak, bertekstur
singkong adalah jajanan Khas semarang, selain dibentuk kotak, sentiling juga ada
yang ditusuk seperti sate. Kue sentiling memiliki kandungan karbohidrat yang
cukup tinggi dan baik dikonsumsi untuk kesehatan, mengingat bahan baku yang
digunakan adalah singkong, Berikut kue sentiling dari singkong dapat dilihat pada
Gamabar 1. (Indra,2000).
2.2.1. Singkong
seperti silinder yang ujungnya mengecil dengan diameter rata-rata 2-5 cm dan
berkulit. Umbinya memiliki kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu kulit luar dan
kulit dalam. Daging ubi berwarna putih atau kuning. Dibagian tengah daging
umbi terdapat satu jaringan yang tersusun atas serat. Singkong segar banyak
pengawetan.
Singkong (Manihot esculenta) disebut juga ubi kayu atau ketela pohon
beberapa ahli botani yang menyatakan bahwa tanaman singkong berasal dari
Singkong masuk ke Indonesia pada tahun 1852 melalui kebun raya Bogor,
Klasifikasi tanaman ketela pohon menurut pascal 2003 adalah sebagai berikut :
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Gambar 2. Singkong
Dari unsur penelitian bahwa kandungan unsur-unsur gizi dalam singkong relatif
tinggi. Oleh karena itu masyarakat harus tahu lebih banyak mengenai singkong
maupun komposisi.
7
2.3.1. Nutrijell
Nutrijell terbuat dari bahan alami bubuk konyaku dan karagen. Bahan ini
Nutrijell sangat tepat kapan saja dan dimana saja. Nutrijell hadir dengan pilihan
rasa antara lain, coklat, stawberry, melon. Produk makanan ini kenyal, sehat dan
Gambar 3. Nutrijell
8
menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau
hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai
sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Gula merupakan hal paling
Berbagai makanan dan minuman menggunakan bahan dari gula untuk pemanis
misalnya dari makanan kue. Karna kebutuhan gula semakin bertambah hampir
2.3.3. Vanili
Indonesia sebagai pengharum dan penguat cita rasa serta aroma makanan. Selain
memberikan cita rasa dan aroma yang mempengaruhi kelezatan makanan, vanili
diketahui sangat kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Pemanfaatan vanili dalam industri makanan dan minuman telah dikenal secara
(Belanger,2011).
2.3.4. Garam
2.3.5. Air
Air merupakan unsur penting dalam makanan. Adanya air dalam bahan
makanan dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur dan cita rasa makanan serta
Air yang digunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi
lebih komponen bahan yang berbeda hingga mencapai suatu keseragaman. Tujuan
2011).
kenampakan dan ukuran yang menarik. Cetakan dapat terbuat dari logam, plastik
dan loyang agar adonan menjadi teratur dan rapi (Turisyawati, 2011).
pemanasan menggunakan uap air dalam wadah tertutup. Alat pengukus dikenal
sebagai kukusan. Cara pengolaha ini merupakan salah satu cara terbaik untuk
mengolah bahan makanan karena menekan pengurangan nilai gizi dari pada
METODE PENELITIAN
3.1.1. Alat
berikut :
Pisau, pemarut, talenan, baskom, sendok, spatula, dandang, loyang, serbet, gelas,
3.1.2. Bahan
singkong yaitu :
Singkong, nutrijell, gula pasir, vanili, garam dan air bersih, pewarna makanan,
kelapa parut.
0%,0,02%, 0,04%, dan 0,06% gula 150 g, vanili ½ sendok teh, garam 1
sendok teh dan air 100 ml, masukkan sedikit demi sedikit. Kemudian aduk
selama 40 menit.
4. Analisi produk akhir uji Organoleptik yaitu : Uji Skoring atau Uji Hedonik
(warna, rasa, aroma dan tekstur). Dan karakteristik fisik tekstur atau
Adapun diagram alir proses pembuatan kue sentiling dari singkong dapat dilihat pada
diagram alir dibawah ini
Singkong 4kg
Kulit
Dikupas
singkong
Daging Singkong
Ditiriskan
Diparut
5
Nutrijell 0%,0,02%,0,04%,0,06% ,gula
Pencampuran adonan + homogen
150 gr,vanili ½ sendok teh,garam 1
sendok teh,air 100 ml.
Pada panelis dihadapkan pada 4 sampel yang sama dengan variasi nutrijell yang
terhadap sampel yang disajikan. Panelis memberikan nilai terhadap sampel yang
telah diberi kode dan penilaian berdasarkan rasa, warna, aroma dan tekstu.
Pada panelis dihadapkan pada 4 sampel yang sama dengan variasi nutrijell yang
terhadap sampel yang disajikan. Panelis memberikan nilai terhadap sampel yang
telah diberi kode berdasarkan nilai kesukaan panelis dan penilaian berdasarkan
Textur Analyzer adalah alat yang terkait dengan penilaian dari karakteristis
menentukan sifat fisik bahan yang ereka dengan daya tahan atau kekuatan suatu
bahan terhadap tekanan. Prinsip texture analyzer adalah mengukur suatu profil
tekstur dengan cara merekam gaya regangan dari gerakan bolak – balik suatu
mikrometer sekerup atau penggaris. Kemudian sampel diletakan pada meja objek
texture analyzer. Pilih probe yang sesuai dengan sampel. Untuk sampel yang pilih
padat probe yang a, sedangkan untuk sampel liquid atau semi padat pilih probe
14
plate. Pada komputer pilih program “textute analyzer”. Probe pada alat diturunkan
samapai menyentuh sampel. Angka pada alat dinolkan terlebih dahulu. Alat
instrumen dinyalakan dan kurva profil tekstur. Sifat tekstur yang didapat
karakteristis fisik dan sensoris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat kesukaan panelis dan sensoris pada kue sentiling. Penelitian
ini terdiri dari beberapa tahapan pemilihan bahan baku yang baik, proses
pengolahan produk kue sentiling dan penelitian terhadap uji organoleptik dan
adanya tekanan yang dilakukan pada bahan atau produk analisa. Rerata penilain
panelis terhadap uji skoring pada tingkat tekstur dapat dilihat pada tabel 2.
12,8357
16
Tidak Kenyal.
nyata terhadap tekstur kue sentiling yang dihasilkan. Pada perbandingan antar
sampel, sampel dengan 0% atau kontrol memiliki hasil 2,33 sampel 0.02%
memiliki hasil 2,76 memiliki hasil berbeda nyata dan sedikit kenyal. Sampel 0%
nutrijell memiliki hasil cukup kenyal 3,19 memberikan hasil berbeda nyata. Pada
dan 0,02% penambahan nutrijell hasil yang di dapat berbeda nyata hasilnya 4. Hal
kue sentiling menjadi semakin kenyal dan berpengaruh pada cita rasa kue
17
sentiling tersebut. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengukusan dimana
pada proses pengukusan dapat mengurangi kadar air pada bahan baku yaitu
singkong, dan menerapkan suhu tinggi dan penambahan air sehingga sangat
(Winarno 2004), dalam Dartini 2017). Rerata penilaian panelis terhadap uji
19,0165
18
memiliki hasil yang berbeda , bahwa sampel dengan penambahan 0% nutrijell dan
hasil yang berbeda nyata sedangkan pada perlakuan 0,04% penambahan nutrijell
cukup beraroma memiliki hasil 2,95 dan 0,06% memiliki hasil 3,80 yang artinya
dari kedua perlakuan tersebut memiliki hasil berbeda nyata. Hasil penelitian
penglihatan manusia terhadap bahan atau produk pangan. Warna bisa berarti
pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi pleh pigmen yang terdapat
dipermukaan bahan atau produk, warna juga dapat menjadi daya tarik konsumen.
3,5897
bahwa F.Hitung > F.Table 5% berbeda nyata beda halnya pada table 1% F.Hitung
< F.Table yang artinya tidak berbeda nyata, penambahan nutrijell memberikan
perbedaan warna pada table 5%. Perbandingan anatar sampel memiliki hasil tidak
kuning 2,95 sedangkan pada perlakuan ,020% dan 0,04% memiliki warna kuning
muda dengan hasil 2,33 – 2,19 berbeda nyata sampel dengan penambahan nutrijell
0,06% memiliki hasil berbeda nyata 1,85. Hal ini dikarenakan warna yang
pengkusan nutrijell menyatu dengan bahan utama yaitu singkong yang membuat
semakin besar nutrijell sehingga warna dari kue sentilig yang awalnya kuning
Rasa merupakan bentuk kerja sama dari lima macam indera manusia, rasa
merupakan sensasi yang didapat ketika mencicipi suatu bahan. Sensasi tersebut
> F.Table 5% dan 1% yang menunjukan hasil berbeda nyata berarti penambahan
nutrijell pada kue sentiling memberikan perbedaan rasa pada penilaian panelis.
nutrijel dengan 0.02% nutrijell memilki hasil berbeda nyata yaitu 2,09 – 2,23 dan
perbanding sampel dengan penambahan nutrijel 0,04% dan 0,06% memiliki hasil
yang sama berbeda nyata 2,57– 3,38. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
semakin banyak penambahan nutrijell maka rasa ubi dari kue sentiling akan
juga berpengaruh terhadap komposisi gizi yang terdapat dalam bahan makanan
akan mempengaruhi rasa dari kue entiling tersebut dari hasil penelitian tersebut
uji hedonik panelis mengemukakan tingkat kesukaannya, uji hedonik yang lebih
spesifik untuk satu jenis mutu tertentu. Dapat dilihat pada tabel 6.
Keterangan : 1. Sangat Suka 2. Suka 3. Agak Suka 4. Netral 5. Agak Tidak Suka
Perbandingan antar sampel 0% memilki hasil 1,85 tidak berbeda nyata agak tidak
suka sedangkan dengan penambahan nutrijell 0,02% memiliki hasil 2,19 netral,
0,04% hassilnya 2,57 agak suka dan 0,06% memilki hasil 2,95 suka dan
menunjukan hasil berbeda nyata. Hal ini disebabkan pada perlakuan 0% hasilnya
cukup beda mulai dari tekstur, warna, aroma, rasa. ini di sebabkan karena pada
konsentrasin 0% tidak terdapat nutrijell sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan
berbeda, bisa dilihat dari tingkat kesukaan bahwa penelis menyukai 3 macam
perlakuan kue sentiling dengan penambahan nutrijell 0,02%, 0,04% dan 0,06%.
Tekstur adalah salah satu sifat bahan yang dapat dirasakan melalui
sentuhan kulit atau pun alat yang berupa texture analyzer. Sedangkan dengan
suara atau bunyi dapat diperkirakan tekstur dari kerupuk (Demann, 1999). Dari
hasil pengujian texture analyzer yang telah dilakukan dapat dilihat dari hasil
pengukuran menggunakan alat texture analyzer pada kue sentiling pada table .
dengan dua kali pengulangan pengukuran, dapat dilihat pada tabel diatas. Pada
perlakuan 0% tanpa penambahan nutrijell nilai yang didapat dari rerata data
0,0245 kg. Pada perlakuan penamabhan nutrijell 0,02% o,0121 kg, perlakuan ke
24
Dari data tersebut dapat dilihat angkanya dapat dikatakan stabil karena
dari data tersebut memilki nilai yang turun dari nilai maksimal 0,0245 kg pada
perlakuan 0% yang bisa dikatakan tidak terlalu kenyal dan pada perlakuan 0,06%
bisa dikatakan lembut atau kenyal. Hal ini karena semakin banyak persentase
penambahan nutrijell maka semakin kecil nilai texture analyzer yang dihasilkan.
Mengapa bahan yang digunakan untuk variasi kue sentiling adalah nutrijell karena
nutrijell terbuat dari umbi kering dari tanaman konnyaku yang mengandungsekitar
0,04% glukomann dan polisakarida yang membuat jeli konyyaku sangat kenyal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adalah penilaian skoring warna diperoleh sedikit kuning untuk rasa cukup
berarona nutrijel untuk aroma cukup beraroma nutrijell dan tekstur sangat
kenyal.
2. Pada uji hedonik atau tingkat kesukaan panelis memberikan nilai 2,95
penambahan nutrijell.
5.2 Saran
2. Menambahkan parameter uji lain agar data yang dihasilkan lebih lengkap.
26
DAFTAR PUSTAKA