Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PEMANFAATAN LIMBAH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR

Oleh :

Zita Nurhana

3201606072

TEKNOLOGI PERTANIAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi ini. Tidak ada
satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air karena air merupakan unsur
kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya. Air bahkan menjadi elemen dasar yang penting dalam mata rantai kehidupan.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan
terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan
Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air.
Sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan air sumur sebagai sumber
air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, seperti mencuci, minum,
memasak dan MCK. Mereka lebih dominan menggunakan sumur tradisional dan
sumur bor. Saat ini tidak jarang masyarakat mengalami kesulitan air bersih, terutama
saat musim kemarau disaat air sumur mulai berubah warna atau berbau tapi kita harus
tetap optimis. Sekalipun air sumur atau sumber lainya yang kita miliki mulai menjadi
keruh, kotor maupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat
berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai.
Air yang berasal dari sumur belum tentu secara langsung dapat dimanfaatkan
karena, air yang kandung dalam tanah sudah banyak yang tercemar oleh limbah –
limbah seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan pestisida yang banyak
digunakan oleh petani saat ini. Terkadang ada air sumur yang berwarna kuning ini
disebabkan karena air tersebut mengandung zat besi (Fe). Besi dalam air berupa ion
Fe2+ kemudian besi di bak penampungan air tersebut ber interaksi dengan udara
bebas sehingga teroksidasi menjadi ion Fe3+ dan berwarna kuning. Besar kecilnya
kandungan besi di rumah anda dapat dilihat dari intensitas warna kuning yang
terbentuk. Tingginya kadar besi selain berbahaya untuk kesehatan juga warna kuning
yang terbentuk merusak nilai estetika.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan dengan membuat
penjernihan air sederhana. Bahan utama yang akan digunakan untuk menjernihkan air
adalah pasir laut, karena pasir laut memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasir
lainnya, pasir laut tidak lengket. Perlu diperhatikan, bahwa cara panyaringan air
secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut didalam
air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam.

Standar kualitas air murni :

Dalam pengolahan air limbah industri dikenal 3 parameter utama yaitu:

1. Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO)


2. Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) atau Biologycal Oxygen Demand (BOD)
dan
3. Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) atau Chemical Oxygen Demand (COD).
1. Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO). Oksigen merupakan
parameter yang sangat penting dalam air. Sebagian besar makhluk hidup dalam air
membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya, baik tanaman maupun
hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. Ikan merupakan makhluk air
dengan kebutuhan oksigen tertinggi, kemudian invertebrata, dan yang terkecil
kebutuhan oksigennya adalah bakteri. Keseimbangan oksigen terlarut (OT) dalam air
secara alamiah terjadi secara bekesinambungan. Mikoorganisme sebagai makhluk
terkecil dalam air , untuk pertumbuhannya membutuhkan sumber energi yaitu unsur
karbon (C) yang dapat diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman,
ganggang yang mati, maupun oksigen dari udara. Bahan organik tersebut oleh
mikroorganisme akan duraikan menadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). CO2
selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses fotosintesis
membentuk oksigen, dan seterusnya.
Oksigen yang dimanfaatkan untuk proses penguraian bahan organik tersebut
akan diganti oleh oksigen yang masuk dari udara maupun dari sumber lainnya secepat
habisnya oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen
yang diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara
maupun dari hasil fotosintesa tanaman air. Apabila pada suatu saat bahan organik
dalam air menjadi berlebih sebagai akibat masuknya limbah aktivitas manusia (seperti
limbah organik dari industri), yang berarti suplai karbon (C) melimpah, menyebabkan
kecepatan pertumbuhan mikroorganisme akan berlipat ganda, yang berati juga
meningkatnya kebutuhan oksigen, sementara suplai oksigen dari udara jumlahnya
tetap. Pada kondisi seperti ini, kesetimbangan antara oksigen yang masuk ke air
dengan yang dimanfaatkan oleh biota air tidak setimbang, akibatnya terjadi defisit
oksigen terlarut dalam air . Bila penurunan oksigen terlarut tetap berlanjut hingga nol,
biota air yang membutuhkan oksigen (aerobik) akan mati, dan digantikan dengan
tumbuhnya mikroba yang tidak membutuhkan oksigen atau mikroba anerobik. Sama
halnya dengan mikroba aerobik, mikroba anaerobik juga akan memanfatkan karbon
dari bahan organik. Dari respirasi anaerobik ini terbentuk gas metana (CH4)
disamping terbentuk gas asam sulfida (H2S) yang berbau busuk.
2. BOD dan COD
Untuk menentukan tingkat penurunan kualitas air dapat dilihat dari penurunan
kadar oksigen terlatut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar,
umumnya digunakan uji BOD dan atau COD. Biological Oxygen Demand (BOD)
atau kebutuhan oksigen biologis (KOB) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan
organik dalam air. Oleh karena itu, nilai BOD bukanlah merupakan nilai yang
menujukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air, tetapi mengukur secara
relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi
atau menguraikan bahan-bahan organik tersebut. BOD tinggi menunjukkan bahwa
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan
organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen.
Banyaknya mikroorganisme yang tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan
yang tersedia (bahan organik), oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu
dikaitkan dengan kadar bahan organik dalam air.
BOD5 merupakan penentuan kadar BOD baku yaitu pengukuran jumlah
oksigen yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai secara
aerobic dalam suatu volume air pada suhu 20 derajat Celcius. BOD5 500mg/liter (atau
ppm) berarti 500 mgram oksigen akan dihabiskan oleh mikroorganisme dalam satu
liter contoh air selama waktu lima hari pada suhu 20 derajat Celcius.Beberapa dasar
yang sering digunakan untuk menentukan kualitas air dilihat dari kadar BOD adalah:
Erat kaitannya dengan BOD adalah COD. Dalam bahan buangan, tidak semua bahan
kimia organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara cepat.

Bahan organik dalam air bersifat:

1. Dapat diuraikan oleh bakteri (biodegradasi) dalam waktu lima hari


2. Bahan organik yang tidak teruraikan oleh bakteri dalam waktu lima hari
3. Bahan organik yang tidak mengalami biodegradasi
Uji COD ini meliputi semua bahan organik di atas, baik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu hasil uji COD
akan lebih tinggi dari hasil uji BOD.

Dari segi kualitas air minum harus memenuhi :

1. Syarat fisik seperti :


a) Tidak boleh berwarna, berasa dan berbau
b) Suhu air hendaknya pada suhu sejuk kurang dari 25oC
c) Harus jernih
2. Syarat kimia : air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau
zat- zat kimia tertentu dalam jumlah yang melampaui batas yang telah
ditentukan.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah antara lain :
a. Bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam penjernihan air?
b. Bagaimana proses penjernihan air secara sederhana?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui standar kualitas air murni.
b. Untuk mengetahui bahan-bahan apasaja yang digunakan dalam penjernihan
air.
c. Untuk mengetahui cara mendapatkan air bersih dengan cara yang lebih
mudah.
d. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
a. Dapat mengetahui penyebab sulitnya masyarakat memperoleh air bersih
b. Dapat mengetahui proses pengolahan air kotor menjadi air bersih
c. Dapat mengetahui hasil penjernihan air bersih
d. Meningkatkan standard layak konsumsi air
e. Memberikan sumbangan pemikiran pada masyarkat cara memperoleh air
bersih secara sederhana.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Air
Air yang berasal dari hujan merupakan induk dari sumber-sumber air yang
ada. Hujan merupakan sumber air alami yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa untuk
dijadikan kebutuhan pokok hidupnya. Hujan turun hanya disaat-saat tertentu. Air dari
hujan terlihat bersih, namun sebenarnya air tersebut belum tentu bersih. Air dari hujan
juga belum dapat langsung digunakan. Karena air tersebut masih alami dan belum
mendapat campur tangan dari manusia. Air hujan yang akan digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari perlu disterilkan dan dimasak terlebih dahulu agar bakteri dan
kotoran yang terkandung dalam air bisa dibasmi.
Air yang diperoleh dari sumur berasal dari dalam tanah. Semakin dalam air
dari dalam tanah, air relative lebih bersih. Namun, air tersebut juga masih
mengandung kotoran dari dalam tanah dan air tersebut juga belum begitu bersih. Pada
umumnya, di Pedesaan air diperoleh dari sumber sumur. Air yang baru didapat dari
sumur, masih diperlukan beberapa proses untuk dapat digunakan sebagai keperluan
sehari-hari. Air sumur yang akan digunakan untuk air minum disaring terlebih dahulu
agar kotorannya berkurang. Agar air bisa diminum, air perlu dimasak supaya bakteri
yang terkandung dalam air tersebut bisa hilang.
Waduk digunakan sebagai sumber PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air). PLTA
merupakan sumber air bersih untuk disalurkan ke daerah-daerah untuk digunakan
sebagai kebutuhan sehari-hari. Namun, untuk mendapatkan sumber air dari PLTA
perlu membayar. Menggunakan PLTA sebenarnya lebih mudah dan lebih menghemat
tenaga untuk keperluan seperti air minum.
Sumber Mata air dapat ditemukan dan diperoleh didaerah pegunungan.
Sumber mata air pada umumya merupakan air yang alami dan lebih bersih. Air dari
mata air dipercaya masyarakat jika air tersebut sudah benar-benar bersih. Air tersebut
bisa digunakan untuk air minum setelah dimasak. Air yang bisa digunakan untuk
keperluan sehari-hari adalah air yang sudah terjamin bersih, steril, dan terbebas dari
bakteri-bakteri sumber penyakit.
Dalam hal ini penulis memilih pasir laut sebagai bahan utama penjernihan air.
Pasir laut mempunyai struktur yang halus dan jarak antara partikel yang satu dengan
yang lain tidak terlalu berdekatan. Berbeda dengan pasir sungai yang memiliki
struktur lengket kerena pasir bercampur dengan tanah. Pasir sungai mempunyai
kandungan besi dan mangan yang cukup tinggi. Pasir laut tentu lebih besih dengan
pasir sungai yang telah bercampur dengan kerikil. Daya serap yang tinggi dimiliki
pasir laut juga menambah beberapa kelebihan pasir laut untuk menjadi bahan utama
penjernihan air dan masih banyak lagi bahan-bahan yang digunakan sebagai media
dalam proses penjernihan air keruh menjadi air bersih/jernih.
Pada penggunaan sumber air minum dari hasil survey dari 10 provinsi di
Indonesia tahun 1972 ternyata ada 45% penduduk yang menggunakan sumur gali,
26% menggunakan mata air, 15% yang menggunakan sungai dan sisanya 12% yang
menggunakan air kran.
Oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan didapatkan 59% penduduk
yang menggunakan sumur gali 33% yang menggunakan sungai,4% yang
menggunakan mata air dan sisanya 4% yang menggunakan air kran.
Hasil survey Sulawesi Selatan yang telah dilaksanakan secara complet survey
tahun 1975/1976 dan tahun 1976/1977 yang meliputi 1.092 desa dengan jumlah
penduduk 4.729.513 jiwa menunjukan 5,84 % menggunakan air yang terlindung (
protected ) dan 94,16% menggunakan air yang tidak terlindung ( non protected ).
Hasil survey Universitas Hassanudin dan Departemen Dalam Negeri tahun
1976 pada beberapa desa pantai di Sulawesi Selatan tentang kesehatan lingkungan
didapatkan sumber penyediaan air minum berasal dari sumur ( 79,05 % ),
sungai/danau ( 11,46 5% ), tadah hujan ( 5,24 % ), mata air ( 5,29 % ) dan lain –lain
ada1,33 %.
Keadaan air minum pedesaaan sampai tahun 1980 dimana target dunia
dibanding dengan negara-negara sedang berkembang misalnya
Bangladesh,Birma,India,Srilangka, dan Thailand ternyata Indonesia menduduki
tempat terbawah dalam hal penyediaan air minum terlindung yaitu baru 7%
sedangkan target dunia 25% berarti ketinggalan 18 %.
Percobaan dan penelitian yang dilakukan di Amerika Latin dengan maksud
untuk mendapatkan sistem yang lebih murah dan mudah suetu pengolahan air dalam
Investasi dan pembangunan maupun dalam operasi dan pemeliharaanya. Meneliti
pengguna daripada system declining rate filtration dan pencucian dengan
menggunakan hydraulicbhaed saja.Filter – filter yang terdapat di Bahia Blance
Argentina dan Pella lowa U.S, di sini menggunakan system variable friction loss dan
variable hydraulic head.Instalasi di cochanamba (Bolivia), pengolahan air disini
terdiri dari hydraulic flocculation, tiga buah high rate settler, dengan asbestos cement
plates, enam filter unit dan chlorisasi. Sistem filter kontrolnya menggunakan tiga
buah type yaitu variable fricition loss, variable head dan unrestricted declining flow
rate.
System penyaringan yang terbanyak di Indonesia terutama instalasi di kota –
kota besar kebanyakan direncanakan oleh Degretment S A dari Perancis dengan
system “Aquazur filter” medianya terdiri dari suatu lapisan pasir silica (homogenous
sand) dan dipotong oleh false button (dasar palsu). Ada pula yang menggunakan
beberapa lapisan kerikil silica, filter bekerja dengan cara constant level.

Brdasarkan hasil penelitian oleh (GYPSONA GROUP UNHAS tahun 1983) :

Dengan penggunaan sistem penyaringanair minum secara sederhana dengan


filtering mass yang disusun sedemikian rupa, hasil yang dicapai pada perubahan
kondisi fisik air baku secara makroskopis diperoleh air yang bersih. Dari hasil
pemeriksaan contoh air sebelum dan sesudah penyaringan,yang dilakukan di Proyek
Air Minum Ujung Pandang maka perubahan fisik air yang diperoleh memenuhi syarat
standard air minum. Perubahan kekeruhan ( turbidity ) dan warna air adalah
merupakan syarat –syarat yang harus dipenuhi oleh setiap jenis air minum dimana
dilakukan penyaringan dalam pengolahan.

Sedangkan perubahan fisik lainya ( bau dan rasa) setelah lewat sistem
penyaringan diperoleh filtrate yang kondisi fisiknya tidak mengganggu. Dari hasil –
hasil tersebut diatas dengan system penyaringan air minum secara sederhana dari dua
sumber sebagai contoh telah menunjukan efektifitas dalam mengolah air baku
menjadi air minum yang memenuhi syarat standard air minum secara fisik.
BAB III

PEMBAHASAN

Air adalah sumber mineral utama bagi makhluk hidup di dunia ini, maka jika air yang
terkonsumsi makhluk hidup tersebut tidak memenuhi standard hal itu sangat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Secara biologis air yang baik yaitu air yang
tidak berwarna, berbau dan berasa. Air bisa didapat dari sumber-sumbernya. Sumber-sumber
air antara lain dari hujan,sumur,danau,waduk,sungai, dan sumber mata air.

A. Manfaat Air Bersih


1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengonsumsi air minum cukup dalam sehari akan memperlancar sistem
pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti
maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori akan berjalan efisien.
2. Air minum atau air bersih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat
penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air
bersihakan membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan Kecantikan
Bila Anda kurang minum air minum yang bersih, tubuh akan menyerap
kandunganair dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain
itu, air minumdapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembapkan dan
menyehatkan kulit.
Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar
diperhatikan, ditambah lagi minum air minum 8 – 10 gelas sehari. Sejak ratusan
tahun sebelum Masehi bangsa Rowawi sudah mengenal khasiat mandi, entah
mandi susu atau berendam di kolam air bersih yang dilengkapi pancuran dan
wewangian. Tujuannya agar tubuh bersih, sehat, dan wangi. Sekarang ada istilah
Spa. Perawatan tubuh yang tak sekadar berendam dengan air bersih, tapi juga
dipadu dengan perawatan kecantikan, kesehatan jasmani dan jiwa, serta
kebugaran. Agar efeknya lebih terasa, spa juga menggunakan bahan-bahan atau
cara alami seperti dengan aromaterapi, mandi rempah, body scrub, body wrap,
pengaturan gizi, yoga, meditasi. Asal tahu saja, konsep Spa itu diambil dari bahasa
Yunani sante par aqua, artinya kesehatan melalui terapi air bersih. Saat ini, cukup
banyak pengusaha yang membuka spa di pedesaan yang dekat dengan somber air
bersih yang mengandung mineral yang baik untuk kecantikan dan kesehatan
tubuh. Sebut saja di Ciater yang memiliki kandungan mineral dan sangat segar
untuk membersihkan tubuh,
4. Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen
pada wanita. Menurut hasil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di
London , Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran
darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin
akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan
kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin
di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta
hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual
pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat,
tak mudah retak.
5. Menyehatkan Jantung
Air bersih juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik,
kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.
Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altematif yang memanfaatkan
kemanjuranair bersih. Ada pula pengobatan dengan cara berendam dalam air yang
mengandung magnet, kadar garam tinggi, belerang atau zat kimia lain yang bisa
meningkatkan kesehatan.
Kawasan Ciater yang terletak 32 km di sebelah utara Bandung memiliki air
panas alami. Mereka meyakini, air panas alami di sang dapat membantu
mengobati penyakit. Menurut penelitian, air panas Ciater mengandung bahan
mineral aluminium cukup tinggi. Menurut klasifikasi balneologi (ilmu yang
mempelajari khasiat terapi mandi), air pangs Ciater termasuk daiam kategori
calcium magnesium chloride sulfate thermomineral hypertherma dengan
kandungan aluminium tinggi(38,5% ) serta pH sangat asam (2,45).
6. Sebagai obat stroke
Air panas kategori Ciater tak hanya digunakan untuk mengobati berbaai
penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke.
Sebab, airtersebut dapat mem- bantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen
serta memperlancar sistem peredaran darah dap sistem pernapasan. Efek
hidrostatik dap hidrodinamik air Ciater membantu menopang berat badan saat
latihan berjalan. Sedangkan efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah,
meningkatkan sirkulasi darah dap oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah
kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.
Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat
dalamair Ciater, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan
sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit. Maklum saja,
karena lingkungan yang sangat asam kuman-kuman akan mati.
7. Efek Relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh.
Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan
rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif
mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di
sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan
memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-
butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun,
memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion
negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel
dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan
mandi airhangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering
dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah,
jika Anda punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya,
shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.
8. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan
lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun,
minum air minumsebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan
satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air
minum tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik
adalah minum air minum pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu
dingin.
9. Sebagai terapi
Di negara maju terapi air bersih sudah banyak dilakukan. Dua pakar asal
Jerman, Vincenz Priesnitz dan Pastor Sebastian Kneipp, memanfaatkan air
bersih hangat dan dingin. Semula pasien dimasukkan ke dalam bak air hangat agar
berkeringat, kemudian dipindah ke bak air dingin, lalu diminta pula untuk
berjalan-jalan sebentar agar berkeringat lagi. Terakhir, pasien mandi lagi
dengan air dingin. Pertukaran suhu dari panas ke dingin inilah yang menjadi kunci
rahasia pengobatan ini. Manfaatnya untuk menstabilkan kerja jantung dan
peredaran darah.Terapi unik lainnya adalah gabungan antara terapi air dan bunyi.
Liquid sound, dipraktikkan di Klinik Bad Sulza, Rhuringen, Jerman. Caranya,
dengan kedua tangan disilangkan di belakang, tubuh pasien diapungkan di
permukaan air kolam dalam posisi telentang.
Tubuhnya bisa terapung seperti di Laut Mati karena air kolam tersebut
mengandung garam 3%.Dalam posisi seperti itu telinga pasien yang terendam di
dalam air bisa mendengar dengan jelas alunan musik yang mengalun lewat
beberapa pengeras suara, yang dipasang di dasar kolam. Biasanya dipilih musik
irama lembut agar lebih menenangkan. Konon sehabis berendam, badan terasa
enteng dan segar, Pikiran pun jadi jernih.
10. Tubuh Lebih bugar
Khasiat air minum tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai
zat yang sangat diperlukan tubuh. Anda mungkin lebih dapat bertahan kekurangan
makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar
dalam komposisi tubuh manusia.
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan
menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh
manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan
asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang
merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam
tubuh. air minum yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari.
Jumlah kebutuhan air minum ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti
dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu,
asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan
metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pasir laut dapat digunakan
untuk penyaringan air secara sederhana. Sehingga untuk mendapatkan air bersih
bukanlah merupakan suatu hambatan karena penyaringan sederhana
padaumumnya mudah diperoleh secara alamiah, praktis dalam pembuatan dan
pengolahannya serta ekonomis baik dalam hal jangkauan tingkat pendapatan
masyarakat pedesaan atau dalam hal pemeliharaan dari alat tersebut.
Mengingat juga sumber air bersih masyarakat pedesaan pada umumnya masih
banyak yang tidak memenuhi syarat standard terutama secara fisik. Perubahan
kondisi fisik tersebut mungkin disebabkan karena sarana yang tidak baik,
komposisi tanah sekitar, pencemaran air bersih. Maka dengan demikian percobaan
sistem penyaringan air keruh menjadi air bersih secara sederhana, merupakan
salah satu cara untuk mamperoleh air layak konsumsi di pedesaan.
B. Bahan-bahan yang Digunakan Dalam Sistem Penyaringan Air Keruh Menjadi Air
Bersih Secara Sederhana:
a. Lapisan Pasir
Sebaiknya pasir disusun dari ukuran yang halus pada bagian atas dan yang
ukuran kasar bagian bawah, pasir dilapisi kain kasa agar tidak bercampur dengan
bahan-.bahan lainnya. Berfungsi untuk membersihkan air dari partikel dan zat-zat
yang berbahaya yang terkandung dalam air dan untuk menahan endapan-endapan
lumpur dan arang halus yang akan mengalir.
b. Arang batok kelapa
Disusun sedemikian rupa seperti lapisan pasir.Berfungsi untuk menghilangkan
bau, rasa tidak enak dalam air dan juga menjernihkan.
c. Lapisan kerikil
Disusun sedemikian rupa seperti lapisan pasir. Berfungsi sebagai penyaring
dan berfungsi untuk menetralisir kecepatan air yang melewati pasir.
d. Lapisan ijuk
Berfungsi sebsgai penyaring partikel yang lolos dari lapisan diatasnya.
C. Proses Pengolahan Air Keruh Menjadi Air Bersih
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorbs. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen
dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas
(aluminium sulfat), pasir, korin atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif. Tawas
berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring.
Tawas juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna
atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air
yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon akiif.
Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporlt berfungsi sebagai
pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH
yaitu untuk menetralkan keasaman yanq terjadi karena penggunaan tawas. Sistem
pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan,
dengan skala atau standar air minum, memerlukan beberapa prosses. Mengenai
prosses yang perlu diterapkan tergantung dari kwalitas air baku tersebut.
Proses yang diterapkan dalam system pengolahan air bersih antara lain:
Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak
ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan
dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan. Proses
oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat
kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai. Proses pengendapan atau
koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan koagulan
(hipokPlorit/ PAC) dengan rumus kimia juga.
Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamella plate. Proses
filtrasi (karbon aktif), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang
masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air
yang dihasilakan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air. Proses
terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya
yang bertujuan mengurangi pathogen yang ada, proses ini menggunakan proses
klorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan :

Air merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup di dunia. Air merupakan
kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi ini. Tidak ada satupun makhluk hidup yang
tidak membutuhkan air karena air merupakan unsur kehidupan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Air bahkan menjadi elemen dasar
yang penting dalam mata rantai kehidupan. Dewasa ini keberadaan air bersih sangatlah
sedikit karena berbagai macam aktivitas manusia yang mengakibatkan air kotor atau
tercemar. Segala macam upaya untuk membuat air bersih dilakukan seperti penyaringan,
pengendapan dengan bahan-bahan atau media yang digunakan seperti pasir, arang dan lain-
lain sehingga dapat mengubah air keruh menjadi air jernih/bersih.
DAFTAR PISTAKA

http://erik-apriyanti.blogspot.com/2013/09/makalah-penjernihan-air-sederhana-
oleh.html

http://biografinanni.blogspot.com/2010/11/makalah-tentang-penjernihan-air.html

http://www.scribd.com/doc/38226281/Makalah-Penjernihan-Air

Anda mungkin juga menyukai