I. TUJUAN
Salmonella Sp. Pertama kali ditemukan (diamati) pada penderita demam tifoid pada
tahun 1880 oleh Elberth dan dibenarkan oleh Robert Koch dalam budidaya bakteri pada
tahun 1881 (Todar, 2008). Salmonella Sp adalah bakteri berbentuk batang, pada pengecatan
berwarna merah (bakteri gram negatif, berukuran 2u-×0,6, memiliki flagel (kecuali S.
Gallinarum dan S pullorum), dan tidak berspora. Habitat salmonella Sp adalah pada saluran
pencernaan (usus halus) manusia dan hewan, suhu pertumbuhan salmonella Sp ialah 37oC
Salmonella Sp bersifat anaerob dan aerob fakultatif. Pada media BAP (Blood Agar
Plate) menyebabkan hemolisi, pada MC (Mac Conkey) tidak memfermentasi laktosa atau
disebut non lactose fermentasi. Salmonella Sp mempermentasi glukosa, manitol, dan maltose
disertai pembentukan asam dan gas kecuali salmonella Thyphi yang tidak menghasil gas.
GenusSalmonella dinamai oleh seorang ahli patologi hewanAmerika yang bernama Daniel
Penularan
Makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella
typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam. Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan
kebal terhadap typhus, untuk waktu cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi
A. ALAT
B. BAHAN
1. Sampel uji
2. Lactose Broth (LB)
3. Seletine Cystine Broth (SCB)
4. Tertrathionate Brilliant Green Broth (TTB)
5. Tryptone Broth (TB)
6. Nutrient Agar (NA)
7. Plate Count Agar (PCA)
8. Urea Agar
9. Methyl Red – Voges Proskauer (MR-VP) Medium
10. Simmons Citrate agar atau Koser Citrate agar
11. Reagen Covacs
12. -naftol dan KOH 40%
C. LANGKAH KERJA
1. Pra-pengayaan
a. Timbang 25 gram sampel uji, masukan kedalam blender atau plastic steril dan
tambahkan 225 ml LB. Homogenisasi selama ± 2 menit dengan kecepatan rendah.
b. Pindahkan suspensi ke Erlenmeyer atau wadah steril.
c. Inkubasi pada suhu 35C selama 24 jam ± 2 jam.
2. Pengkayaan
a. Aduk perlahan-lahan biakan pra pengkayaan dan ambil masing-masing 1 ml, pindahkan
kedalam 10 ml media TTB dan 10 l media SCB, sedangkan untuk media RV pindahkan
0,1 ml kedalam 10 ml media media RV.
b. Inkubasikan TTB dan SCB pada suhu 35C ± 2C selama 24 jam ± 2 jam, sedangkan
untuk media RV inkubasikan pada suhu 42C ± 0,2C selama 24 jam ± 2 jam.
3. Isolasi dan identifikasi
1. Ambil dari masing-masing media pengayaan yang telah diinkubasikan , 1 (satu) ose dan
diinokulasikan/digoreskan pada media H, XLD dan BSA. Inkubasikan pada suhu 35C
selama 24 jam ± 2 jam. Untuk BSA apabila bekum jelas dapat diinkubasikan lahi
selama 24 jam ± 2 jam.
2. Pembacaan koloni Salmonella sebagai berikut:
a. Pada media HE koloni berwarna hijau kebiruan dengan atau tanpa titik hitam (H2S).
b. Pada media XLD koloni terlihat merah muda (pink) dengan atau tanpa titik
meengkilat atau terlihat hamper seluruh koloni berwarna hitam.
c. Pada merdia BSA koloni terlihat keabu-abuan atau kehitaman, kadang metalik, media
disekitar koloni berwarna coklat dan semakin lama waktu inkubasi akan berubah
menjadi hitam.
3. Lakukan identifikasi ddengan mengambil koloni tersangak dari ketiga media diatas
denga ose dan inokulasikan ke TSIA dan LIA dengan cara menusuk ke dasar media
agar, selanjutnya digores pada media agar miring.
4. Inkubasikan TSIA dan LIA pada suhu 35C selama 24 jam ± 2 jam dengan
membiarkan tutup seddikit dikendurkan untuk menghindarkan produksi H2S berlebih.
Koloni spesifik akan memberikan reaksi seperti pada Tabel 3.
Table 3. koloni spesifik Salmonella
Agar Miring Agar Dasar
Media H2S Gas
( Slant) (Bult)
Alkalin/K
TSI Asam/A
(merah) + (hitam) -/+
(kuning)
Alkalin/K Alkalin/K
LIA + (hitam) -/+
(ungu) (ungu)
uji biokimia
inokulasikan dari TSIA tersangka dengan ose ke urea broth. Inkubasi pada suhu 35oC
selama 24 ± 2 jam.
Uji ini dilakukan hanya jika LIA meragukan, ambil 1 ose dari TSIA inokulasikan ke
LBD, inkubasi selama 48 jam ± 2 jam 35oC dan diamati selama 24 jam. Salmonella
memberikan reaksi alkalin ditandai dengan warna ungu pada seluruh media, reaksi negative
memberikan warna kuning. Jika hasil reaksi meragukan (bukan ungu atau kuning) tambahkan
beberapa tets 0,2% bromerasol purple dye dan amatai perubahan warnannya.
3. Uji indol
Inokulisi dengan ose biakan dari media TSIA pada TB dan diinokulasikan pada suhu
35oC selama 24 jam ± 2 jam. Tambahkan 0,2-0,3 ml regen kovacs, amati segera setelah
penetesan. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cicin merap pada permukaan, reaksi
negative terbentuk cincin kuning. Salmonella memberikan reaksi negative.
Inokulakukan dengan ose biakan dari media TSIA pada MR-VP dan ingkubasi pada
suhu 35oC selama 48 jam ± 2 jam. Tambahkan 5-6 tetes indicator methyl red baca hasil
segera. Hasil positif ditandai dengan terjadinya difusi warna merah dalam media. Hasil
negative ditandai dengan terjadinya warna kuning pada media.
Inokulasi dangan ose dari media TSIA pada MR_VP dan ingkubasikan pada suhu
35oC selama 48 jam ± 2 jam. Pindahkan 5 ml MR-VP broth kedalam tabung reaksi dan
tambahkan 0,6 ml larutan α-nafthol dan 0,2 ml larutan KOH 40%, kemudian digoyang-
goyang sampao tercampur dan didiamkan. Untuk mempercepat reaksi tambahkan sedikit
Kristal keratin, baca hasil selama 4 jam. Perubahan warna menjadi pink sampai merah delima
pada media adalah reaksi positif.
6. Uji Cirate
Inokulasi dengan ose biakan dari media TSIA pada SCA dengan menggores agar
miring dan menusuk pada agar dasar. Inokulasikan pada suhu 35oC selama 96 jam ± 2 jam.
Hasil positif ditandai dengan adanya pertumbuhan koloni yang diikuti perubahan warna dari
hijau menjadi biru. Hasil negative ditandai dengan tidak adanya atau sedikit sekali
pertumbuhan koloni dan tida terjadi perubahan warna.
IV. DATA PENGAMATAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan uji untuk mengidentifikasi adanya salmonella didalam
jeroan ikan.Metode yang digunakan yakni metode analisa secara kualitatif yakni bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya suatu bakteri salmonella dalam suatu makanan.
Pada pengujian identifikasi bakteri Salmonella metode yang digunakan adalah metode
analisa secara kualitatif. Pada metode analisa kualitatif ini memiliki tahapan – tahapan
tertentu dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu mikroorganisme dalam
makanan.
Prinsip pengujian deteksi Salmonella menurut Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM
1. Pra. Pengkayaan dalam media cair non selektif yang di inkubasi pada suhu 35C
2. Pengkayaan dalam media cair selektif yang diinkubasi pada 41,5 + 1° C selama 24 ±
3 jam dalam RVS cair dan 37±1° C selama 24±3 jam MKTTn cair.
3. Inokulasi & identifikasi dalam 2 media padat selektif, media selektif pertama
diinkubasi pada 37±1° C selama 24±3 jam dan dengan media yang digunakan.
b. Uji Salmonella
Pada pengujian salmonella ini dibuat juga kontrol positif yaitu sampel yang telah
diberi biakan kultur salmonella sebagai pembanding. Dari pengkayaan selektif, biakan dari
MKTTn dan RVS diinokulasikanpada media BGA dan XLD untuk tahap inokulasi dan
identifikasi. Pada tahap ini hanya biakan dari BGA yang berasal dari MKTTn yang
menunjukkan pertumbuhan koloni. Sedangkan pada media XLD tidak ada pertumbuhan
koloni. Selanjutnya koloni dari biakan BGA dilakukan uji identifikasi yaitu uji biokimia dan
uji serologi. Uji biokimia yang dilakukan antar lain sebgai berikut :
1. Uji TSIA
Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah karena bakteri bersifat basa
ini menandakan bahwa bakteri ini tidak memfermentasi laktosa dan sukrosa. Pada media
daerah butt media berubah berwarna kuning ini menandakan bakteri memfermentasi glukosa.
Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan CO2 dapat dilihat dari pecahnya dan
terangkatnya agar. Pembentukan H2S positif ditandai dengan adanya endapan berwarna
hitam. TSIA agar mengadung laktosa dan sukrosa dalam konsentrasi 1%, glukosa 0,1% dan
phenol red sebagai indikator yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi
kuning dalam suasana asam. TSIA juga mengandung natrium trisulfat, yaitu suatu substrat
untuk penghasil H2S, ferro sulfat menghasilkan FeS (precipitat), bewarna hitam untuk
2. Uji urease
Uji urease digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroba menghidrolisis urea
menjadi amonia. Enzim urease akan menguraikan urea menjadi amonia. Uji urease
menunjukkan hasil positif jika terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah keunguan.
Hasil uji urease negatif jika tidak terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah
keunguan.
medium digunakan untuk isolasi Salmonella danmemilah organisme lain dengan cara
memfermentasi xylose, dekarboksilasi lysine dan produksi H2S. Fermentasi xylose sangat
lazim bagi kebanyakan organisme enterik kecuali, Shigella, Providencia, Edwardsiella. Pada
media ini, Salmonella akan membentuk koloni merah dengan inti hitam,
sedang Pseudomonas dapat tumbuh dengan warna merah dan Eschericia berwarna kuning.
Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain Arizona, Proteus, Aerobacter,
Klebsiella, Citrobacter. Begitu banyak mikroba yang dapat tumbuh, sehingga media ini
kurang dapat memilah Salmonella pada tahap awal. Lebih baik digunakan untuk tahap
4. Uji Indol
Uji Indol bertujuan untuk menentukan kemampuan bakteri dalam memecah asam
amino triptofan. Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat. Hasil uji indol
yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada
permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber
karbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs. Asam amino triptofan
merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino
ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein.
5. Uji Voges Proskauer
membedakan bakteri Escherichia coli dengan Enterobacter aerogenes. Hasilnya uji ini
negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan á-napthol dan
KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol
(asetolin). Salmonella positif jika pada uji biokimia yang dilakukan hasilnya sebagai berikut:
a. TSIA : butt (+), slant (-), gas positif atau negatif dan H2S positif atau negatif.
Pada biakan contoh setelah dilakukan uji biokimia dan serologi didapatkan hasil sebagai
berikut:
a. TSIA : butt (-), slant (-), gas negatif dan H2S negatif.