“KROMATOGRAFI KERTAS”
DISUSUN OLEH:
NAMA : SHENDY CITRA OKTAVIANA DEWI
NIM : 195040200111152
KELAS :L
ASISTEN : ANTON MEILUS PUTRA
NILAI :…….
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan dan menentukan pigmen
warna dengan kromatografi kertas.Untuk memisahkan komponen berwarna yang
ada dalam ekstrak daun bayam dengan kromatografi kertas dan menemukan nilai
Rf-nya.
1.3 Manfaat
Praktikum ini memiliki manfaat yaitu praktikan memperoleh keterampilan
untuk melakukan percobaan dengan mengamati animasi, simulator, video, dll.
Praktikan memahami persyaratan dasar untuk melakukan kromatografi kertas
serta dapat mengidentifikasi komponen berdasarkan nilai Rfnya.
BAB II
METODOLOGI
2.1.2 Bahan
Bahan Fungsi
Bayam Sebagai spesimen yang diamati
Ether Acetone Solvent Sebagai pelarut untuk memisahkan warna
Sebagai pelarut spesimen untuk menghasilkan
Aseton
esktrak spesimen
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kromatografi antara lain adalah
kaca arloji, kertas saring, pensil, penggaris, gunting, spatula, pipa kapiler, mortar,
pistil, dan bejana kromatografi. Dalam praktikum, kaca arloji berfungsi sebagai
wadah ekstrak spesimen. Kemudian ada mortar dan pistil yang kita ketahui fungsi
pada umumnya, yaitu untuk mengahaluskan benda dalam hal ini adalah bayam.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Effendi, 2017) yang mengatakan bahwa
fungsi kaca arloji sebagai wadah untuk meletakkan benda dan fungsi dari mortar
dan pistil adalah untuk menghancurkan suatu bahan atau sampel. Lalu menurut
pendapat (Buana, 2018), alat lain seperti pensil berfungsi untuk menuliskan
sesuatu dan penggaris berfungsi untuk mengukur sesuatu, sama fungsinya dalam
praktikum ini yaitu pensil untuk memberi garis batas pada kertas saring dan
penggaris untuk mengukur panjang warna pada kertas saring serta memberi batas
lurus. Kemudian menurut (Kemristekdikti, 2020), pipa kapiler berfungsi untuk
menotolkan cairan pada kertas saring sehingga terbentuk noda yang bulat
sebagaimana dalam praktikum kromatografi. Spatula dalam praktikum berfungsi
untuk memindahkan esktrak spesimen daun bayam dari mortar ke kaca arloji,
yang sesuai dengan pendapat (Haribima, 2019) bahwa fungsi dari spatula adalah
untuk mengambil obyek. Kertas saring dalam praktikum kromatografi digunakan
untuk memisahkan warna dengan cara menyerap larutan karena kertas ini
memiliki pori-pori yang kecil sehingga dapat menyerap cairan, hal ini sesuai
dengan pendapat (Hari, 2019) yang mengatakan bahwa fungsi dari kertas saring
ini adalah untuk memisahkan cairan dengan suspensi atau untuk memisahkan zat
padat dengan zat pelarut. Dan hal yang tak kalah penting dalam praktikum
kromatografi ini adalah wadah kromatografi yang berupa bejana dan sering
disebut bejana kromatografi yang digunakan sebagai wadah Ether Acetone
Solvent dan juga kertas saring saat proses pemisahan warna, hal ini sesuai dengan
pendapat (Guntur, 2016) yang mengatakan bahwa bejana kromatografi digunakan
sebagai tempat untuk menggantung kertas saring pada kromatografi.
Sedangkan bahan yang dugunakan dalam praktikum kromatografi adalah
daun bayam segar, Ether Acetone Solvent (larutan eter aseton), dan aseton. Daun
bayam segar digunakan sebagai spesimen yang diamati karena menurut (Setiasari
& Nurchayati, 2009) daun bayam memiliki kandungan klorofil yang cukup tinggi
baik klorofil a maupun klorofil b. Bahan lain yang digunakan adalah Ether
Acetone Solvent (larutan eter aseton) sebagai pelarut untuk memisahkan warna,
menurut (Novitasari & Adawiyah, 2018) larutan eter aseton dapat memisahkan
warna dengan cara melarutkan klorofil pada daun. Begitu pula bahan yang
terakhir yaitu aseton yang dalam praktikum ini digunakan sebagai pelarut
spesimen untuk menghasilkan esktrak spesimen, hal ini sesuai dengan pendapat
(Novitasari & Adawiyah, 2018) yang menyatakan bahwa aseton dapat melarutkan,
memisahkan, bahkan mengelupas suatu bahan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kromatografi di atas
sesuai dengan pendapat (Amrita, 2013), alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kromatografi kertas yaitu sebagai berikut :
a. Bejana Kromatografi
b. Kertas Saring Whattman (20cm x 2cm)
c. Isopropyl Alcohol
d. Aquades
e. Ekstrak bayam
f. Pensil
g. Penggaris
3.1 Hasil
Pada praktikum ini dihasilkan 4 warna yang berbeda
seperti yang terlihat pada gambar, yaitu :
a. Warna oranye paling atas sesuai dengan karoten.
b. Warna kuning dibawahnya menandakan santofil.
c. Warna hijau gelap pada baris ketiga adalah klorofil a.
d. Warna hijau muda kekuningan adalah klorofil b.
a. Carotene
6,65 𝑐𝑚
Rf= 7 𝑐𝑚
= 0,95
b. Xanthophyll
5,25 𝑐𝑚
Rf = 7 𝑐𝑚
= 0,71
c. Chlorophyll a
4,55 𝑐𝑚
Rf = 7 𝑐𝑚
= 0,65
d. Chlorophyll b
3,15 𝑐𝑚
Rf = 7 𝑐𝑚
= 0,45
3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, didapatkan hasil bahwa bayam mengandung karoten
(carotene) yang ditunjukkan dari adanya warna oranye, santofil (xanthophyll)
yang ditandai dengan warna kuning, klorofil a (chlorophyll a) yang ditunjukkan
dengan warna hijau tua, dan klorofil b (chlorophyll b) yang ditandai dengan warna
hijau muda kekuningan.
Menurut (Kondorik, Martosupono, & Susanto, 2015), warna oranye
menunjukkan adanya karotenoid, warna hijuau kebiruan atau hijau tua
menandakan adanya klorofil a, warna hijau kekuning-kuningan menunjukkan
adanya klorofil b, warna kuning menunjukkan adanya santofil, dan warna abu-abu
menunjukkan adanya feofitin a.
Dari data hasil praktikum didapatkan bahwa nilai Rf Karoten sebesar 0,95,
nilai Rf santofil (xanthophyll) sebesar 0,71, nilai Rf klorofil a (chlorophyll a)
sebesar 0,65 dan nilai Rf klorofil b (chlorophyll b) sebesar 0,45. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai Rf yang terbesar yaitu carotene dan nilai Rf yang paling
kecil yaitu klorofil b.
Menurut (Rosang & Wagey, 2016), dalam pengamatannya, didapatkan
hasil 3 lapisan, yaitu lapisan pertama berwarna oranye dengan nilai Rf 0,93 yang
menunjukkan adanya karoten, lapisan kedua berwarna hijau tua dengan rata-rata
Rf 0,96 yang menandakan adanya klorofil a dan lapisan berwarna kelabu dengan
nilai Rf 0,97. Lapisan berwarna kelabu tersebut adalah pigmen feofitin a yang
merupakan pigmen klorofil bebas atom magnesium. Hasil ini juga didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh (Kondorik, Martosupono, & Susanto, 2015) dan
didapatkan hasil dari penelitiannya yaitu kisaran nilai Rf karoten (orange) 0,88-
0,97; santofil (kuning) 0,22-0,34; feofotin a 0,81; klorofil a 0,90-0,73; dan klorofil
b 0,61-0,38.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa bayam mengandung
beberapa senyawa, yaitu :
a) Karoten (carotene) yang ditunjukkan dengan warna oranye dan memiliki
Rf sebesar 0,95.
b) Santofil (xanthophyll) yang ditandai dengan warna kuning dan memiliki
nilai Rf sebesar 0,71.
c) Klorofil a (chlorophyll a ) ditunjukkan dengan warna hijau gelap dan
memiliki nilai Rf sebesar 0,65.
d) Klorofil b (chlorophyll b) yang ditandai dengan warna hijau muda
kekuningan dan memiliki nilai Rf sebesar 0,45.
4.2 Saran
Sebaiknya video yang digunakan tidak hanya bersumber dari satu video.
Alangkah lebih baik apabila video yang digunakan berbahasa Indonesia atau
menggunakan subtitle Indonesia agar praktikan mudah memahaminya. Sebelum
mengerjakan laporan praktikum, sebaiknya asisten praktikum memberikan materi
yang akan dipraktikumkan agar praktikan tidak kebingungan dan dapat
mengerjakan laporan praktikum dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA