Anda di halaman 1dari 12

A.

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk hidup


Tumbuhan atau hewan-hewan tersebut semula kecil. Setelah beberapa lama tumbuh
menjadi besar. Peristiwa bertambahnya ukuran makhluk hidup itulah yang disebut dengan
pertumbuhan. Ketika mengalami pertambahan ukuran (tumbuh) tersebut, makhluk hidup
juga mengalami berbagai perubahan. Perubahan-perubahan pada makhluk hidup yang
mengiringi pertumbuhan disebut dengan perkembangan.
Pertumbuhan
tingginya batang.

pada

tumbuhan

Sedangkan

perubahanperubahan pada

dapat

dilihat

perkembangannya

bentuk

batang,

daun,

dari

dapat
akar,

bertambah
dilihat

besar

dengan

munculnya

dan

adanya

bunga,

dan

terbentuknya buah. Adapun pertumbuhan pada hewan dapat dilihat dari semakin
besarnya badan

hewan

tersebut,

sedangkan

perkembangannya

dapat

disaksikan

dari perubahan pada tubuh dan kelakuan hewan tersebut. Misalnya, burung kecil setelah
menetas belum dapat terbang, namun setelah besar dia akan belajar terbang dan mencari
makan sendiri.
Begitu pula pada manusia, pertumbuhan pada manusia dapat dilihat dari bertambah
besar dan tingginya tubuh. Sedangkan perkembangan pada manusia dapat dilihat baik
secara fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya, terjadi perubahan bentuk tubuh dari anakanak menuju dewasa. Suara anak-anak juga berbeda dari suara orang dewasa. Secara psikis
anak-anak biasanya sangat manja dan membutuhkan perlindungan dari orang dewasa,
setelah menginjak usia remaja dan dewasa maka manusia akan menjadi lebih mandiri.
Perubahan makhluk hidup dari muda menjadi tua juga merupakan salah satu
bentuk perkembangan.

B. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup


1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat kembali seperti
semula (irreversible). Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang,
volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari
perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran

panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut.


a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan jumlah sel.
c. Terdapat penambahan kuantitatif individu
d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
Pertumbuhan

dapat

terjadi

karena tubuh makhluk hidup


tersusun

atas sel-sel.

Sel-sel

tersebut dapat membelah diri


menjadi

jumlah

Bertambahnya
menyebabkan

kelipatannya.
jumlah

sel

penambahan

ukuran tubuh makhluk hidup.


Pada usia dewasa, pembelahan
dan pembentukan sel-sel baru hanya berfungsi untuk memperbaharui sel-sel yang rusak.
Pada usia tua, kemampuan membelah diri sel generatif semakin menurun, sehingga sel-sel
yang tua dan rusak sudah tidak bisa cukup tergantikan oleh sel-sel yang baru dan akhirnya
sel-sel baru tidak terbentuk lagi.
2. Perkembangan
Selama

pertumbuhan,

perkembangan. Perkembangan
bersifat spesifik.

Perubahan

makhluk

merupakan
struktur

dan

hidup

perubahan
fungsi

juga

struktur

tersebut

dan

mengalami
fungsi

menyebabkan

yang
bagian-

bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciriciri perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
b. Adanya proses kedewasaan.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus
terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.

Peristiwa perkembangan selalu penyertai pertumbuhan. Ketika terjadi proses


pertumbuhan, terbentuk organ dengan fungsi-fungsi khusus. Organ tubuh yang terbentuk
berfungsi sesuai dengan tujuan dibentuknya organ tubuh tersebut. Perubahan bentuk fisik
dan sifat individu sering dipengaruhi oleh berfungsinya organ.

C. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


dan Manusia
Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya.
Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh hewan semakin besar atau
semakin panjang. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada hewan dan manusia
dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal).
a. Faktor internal
Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan antara lain sebagai berikut.
1) Gen
Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari induknya. Sifat-sifat yang
diturunkan dalam gen setiap jenis hewan berbeda.
2) Hormon
Hormon memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan
hewan dan manusia disebut hormon somatotrof.
b. Faktor eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar. Faktor dari
luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia adalah
sebagai berikut.
1) Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga dan zat pembangun
tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, sedangkan sumber pembangun
tubuh adalah protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan menjadikan hewan atau
manusia tumbuh optimal.
2) Sinar matahari

Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin D


membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.
3) Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan dapat memperbesar ukuran otot dan
tulang.
4) Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun manusia.

D. Faktor

yang

Memengaruhi

Pertumbuhan

dan

Perkembangan Tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor dalam dan faktor
luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara
lain sebagai berikut.
a. Hormon
Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara lain
sebagai berikut.
1. Auksin

: merangsang pemanjangan batang, pertumbuhan akar, gerak fototropisme

dan geotropisme. Diproduksi pada jaringan meristem batang dan pucuk daun.
2. Giberelin

: membantu pembentukan tunas, menghambat perkecambahan dan

pembentukan biji. Disintesis dalam meristem batang, meristem akar, pucuk daun dan tunas
embrio.
3. Sitokinin

: merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel, pertumbuhan akar dan

batang, mengatur pertumbuhan daun, bunga dan buah. Disintesis pada akar
4. Gas etilen

: mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi

tebal. Disintesis pada jaringan buah yang telah masak (di ruas batang), dan di daun tua
5. Asam absiat f : mengurangi kecepatan pertumbuhan sel. Disintesis pada daun, batang,
buah dan biji

6. Kalin

: memacu pertumbuhan organ pada tumbuhan

7. Asam traumalin (kambium luka) : Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai
mekanisme untuk menutupi luka.
b. Genetik
Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis, transpirasi, dan reproduksi.
b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Namun, pada saat proses
perkecambahan, cahaya justru menghambat pertumbuhan kecambah. Kecambah yang
ditumbuhkan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang
terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.
c. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi) serta penyerapan
makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat
sehingga memacu tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu
pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen.
Oksigen ini dimanfaatkan tumbuhan untuk respirasi.
e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk pembentukan berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada
saat perkecambahan biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel

dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat masuk ke dalam
sel akar secara difusi.

E. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Perkecambahan

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam


biji.

Plumula (bakal calon batang) akan mengalami perkembangan ke atas untuk


membentuk batang dan daun, radikula (bakal calon akar) akan berkembang menjadi
akar tanaman yang menyokong dan menyuplai bahan makanan.

Tahapan proses perkecambahan : imbibisi (penyerapan air oleh biji) pembelahan


sel diferensiasi sel (perkembangan fungsi sel) organogenesis (pembentukan
organ) morfogenesis (perkembangan struktur dan fungsi organ) terbentuk daun
(memperoleh energi dari hasil fotosintesis).

Perkecambahan dibedakan menjadi dua macam yaitu:


1. Hipogeal, epikotil muncul di atas permukaan tanah sedangkan hipokotil dan
kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Contohnya kecambah kacang
merah dan kacang kapri.

2. Epigeal, epikotil, hipokotil dan kotiledonnya muncul di atas permukaan


tanah. Contohnya kecambah kacang hijau dan kacang tanah.

Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat
membuat makanan sendiri.

Embrio mengambil makanan dari endosperma atau putih lembaga.

Tumbuhan polong-polongan, contohnya kacang tanah tidak memiliki endosperm


sehingga embrio mengambil makanannya dari kotiledon.

Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu dan cahaya.

Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi.

Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang
tinggi dapat merusak enzim.

Perkecambahan membutuhkan hormon auksin yang mudah rusak bila terkena


intensitas cahaya yang tinggi. Oleh karena itu, kecambah tumbuh lebih panjang di
tempat gelap daripada di tempat terang.

B. Pertumbuhan Primer

Di ujung batang dan ujung akar terdapat sel-sel meristem.


Aktivitas sel-sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang.
Proses pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.
Pertumbuhan primer batang diukur secara kuantitatif, misalnya dengan alat yang
dinamakan auksanometer.

Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar menurut aktivitasnya dapat
dibedakan menjadi tiga daerah:
-

Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung. Selnya aktif untuk membelah, dan

bersifat meristemastis.
-

Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Selnya aktif

untuk membesar dan memanjang.


-

Daerah diferensiasi. Selnya berdiferensiasi menjadi sel dengan struktur dan fungsi

yang khusus.
C. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder tumbuhan terjadi akibat aktivitas kambium.


Sel kambium membelah ke arah luar membentuk floem dan membelah ke dalam
membentuk xilem.

Pertambahan jumlah sel floem dan xilem menyebabkan diameter batang

bertambah besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem ini merupakan

pertumbuhan sekunder.
Aktivitas pembentukan floem dan xilem dipengaruhi oleh musim.
Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk lebih tipis dari pada pada saat
musim penghujan. Perbedaan pertumbuhan ini membuat formasi lingkaran yang
disebut sebagai lingkaran tahun.

b. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

Hewan bersel satu (Protozoa) tidak memiliki proses perkembangan yang kompleks.

Perkembangan hewan bersel banyak dimulai dari zigot.

Zigot berkembang menjadi embrio.

Tahapan

perkembangannya

yaitu

pembelahan

(cleavage),

gastrulasi

dan

organogenesis.
A. Pembelahan (Cleavage)

Zigot berupa satu sel yang memiliki satu inti.

Zigot mengalami pembelahan mitosis dari satu menjadi dua sel, kemudian empat
sel, delapan sel, enambelas sel dan seterusnya.

Pembelahan zigot berlanjut memberbentuk morula. Selanjutnya dari morula


membentuk blastula.

2. Gastrulasi

Blastula berkembang membentuk gastrula.

Pada tahap gastrulasi terjadi pengaturan sel-sel blastula menjadi tiga lapisan yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm.

3. Organogenesis

Setelah gastrulasi selesai, lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm, mengalami


diferensiasi menjadi jaringan-jaringan khusus yang akan berkembang membentuk
berbagai organ.

Lapisan ektoderm berkembang menjadi

saraf,

- otak,

sumsum tulang belakang,

- kulit luar,

bola mata,

- lensa mata,

hidung,

- telinga,

rambut,

- kuku,

medula kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas ginjal).

Lapisan mesoderm berkembang menjadi:

lapisan kulit dalam,

- otot,

tulang,

- pembuluh darah,

ginjal,

- ureter,

testis,

- ovarium,

oviduk,

- uterus

sistem limfa.

Lapisan endoderm berkembang menjadi:

faring,

- esofagus,

lambung,

- usus,

hati,

- pankreas,

trakea,

- bronkus

paru-paru.

F. Pertumbuhan dan perkembangan hewan pada fase pascaembrionik

Regenerasi : pembentukan jaringan baru ketika terdapat bagian tubuh yang


mengalami luka atau kerusakan.

Metamorfosis : perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian pada tubuh hewan.


Umumnya terjadi pada serangga dan katak.
Contoh :
o Metamorfosis katak, yaitu : telur berudu (kecebong) katak kecil katak
dewasa

o Metamorfosis sempurna kupu-kupu, yaitu : telur larva (ulat) pupa


(kepompong) dewasa

Metamorfosis tidak sempurna kumbang, yaitu : telur larva/nimva semi dewasa

Anda mungkin juga menyukai