Lahan terletak di kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Lowokwaru terletak di posisi barat daya kota Malang yang merupakan lokasi dataran tinggi, dimana ketinggiannya 460 m dari permukaan laut. Material dasar wilayah dataran tinggi batuannya terdiri dari alluvial kelabu bahan induk dari endapan batuan sedimen. Daerah dataran tinggi beriklim tropis, menurut klasifikasi Koppen digolongkan dalam tipe iklim tropis AW. Berdasarkan pada curah hujan rata-rata tahunan temperatur, musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai Pebruari sedangkan musim kemarau pada bulan Mei sampai September.Sedangkan curah hujan rata-rata di daerah dataran tinggi antara 1000 1500 mm/th dengan keadaan angin di dataran tinggi rata-rata arah angin pada bulan Oktober April bertiup dari arah barat laut dan bersifat basah/ penghujan. Dan untuk bulan April Oktober bertiup dari arah tenggara angin bersifat kering/kemarau. (Malangkota.go.id, 2017). Tanah aluvial sendiri menurut (Bappeda, 2017) Jenis tanah ini bersifat hidromorf dan berwarna kelabu, coklat dan hitam. Produktifitas tanah ini dari rendah sampai tinggi dan digunakan untuk pertambakan, pertanian padi dan palawija serta permukiman.
Bappeda.kendalkab.go.id. 2017. Jenis Tanah.
http://bappeda.kendalkab.go.id/lahan/content.php?query=jenis_tanah. Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 Malangkota.go.id. 2017. Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. http://keclowokwaru.malangkota.go.id/gambaran-umum/. Diakses pada tanggal 21 Mei 2017. Kondisi Umum Lahan Pada praktikum kali ini kondisi lahan padi dapat dilihat dari hasil pengamatan secara langsung menunjukkan bahwa pertumbuhan padi pada lahan tersebut cukup maksimal, selain itu kebutuhan air juga terpenuhi dengan menggunakan irigasi surface. Menurut Siswoputranto (2008), tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah pada kedalaman 18-22 cm dengan bertekstur liat berdebu serta memiliki pH antara 4-7 . Untuk kadar N menurut Patti (2013) bahan organik sangat berhubungan erat dengan N, jika N tinggi maka bahan organik pada tanah juga akan tinggi dan sebaliknya. Pada pernyataan Setyorini (2007) kadar karbon organik (C-organik) tanah rendah (< 2%) yang berimplikasi pada menurunnya kesuburan tanah dan efisiensi pemupukan. Menurut Prasetyo (2004) Kerapatan isi menunjukkan berat tanah kering persatuan volume tanah (termasuk pori- pori tanah). Bulk density biasamya dinyatakan dalam satuan g/cc. Bulk density dapat digunakan untuk menghitung ruang pori total (total porosity) tanah. Untuk %porositas tanah menurut Hasibuan (2009) Total ruang pori tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah 50% dari total volume tanah.
Siswoputranto.2008.komoditi eksport Indonesia. Jakarta. gamedia.
Patti, P. S. 2013. Analisis Status Nitrogen Tanah Dalam Kaitannya Dengan Serapan N Oleh Tanaman Padi Sawah Di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman Vol 2 No.1 hal: 51-58. Prasetyo, B.H. S. Adiningsih, K. Subagtono, dan Simanungkalit. 2004. Mineralogi, Kimia, Fisika dan Biologi Tanah Sawah. Buku : Tanah Sawah hal 35-100.
Setyorini, D., L. R. Widowati. S. Rochayati. 2007. Uji Tanah sebagai Dasar
Penyusunan Rekomendasi Pemupukan. Sumber Daya Tanah. Seri Monograf No. 2. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Hasibuan, B. A. 2009. Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.