G011 19 1121
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
G011 19 1121
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
ii
iii
iv
v
RINGKASAN
vi
KATA PENGANTAR
Sebagai Kawasan Yang Mendukung Interaksi Sosial.” Tak lupa Shalawat serta
membuat karya tulis ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi perkembangan
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari hambatan dan
sedikit, namun berkat rahmat dan izin-Nya serta dukungan dan bantuan segala
pihak dalam bentuk apapun sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan
baik. Untuk itu, penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan
Alimuddin Hasyam, SKM.,M.Kes dan Hj. Rosni, S.St, yang telah memberikan
dorongan dan motivasi agar skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,
dan tak luput pula segala cinta dan kasihnya dicurahkan kepada penyusun dengan
Penyusun pada kesempatan ini, juga menyampaikan rasa terima kasih dan
vii
penghargaan yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. Hari Iswoyo, S.P., M.A selaku dosen penasehat akademik penyusun
dan juga Ketua Departemen Budidaya Pertanian sekaligus juga sebagai dosen
pembimbing utama dan Ibu Dr. Nurfaida, SP.,M.Si sebagai dosen pembimbing
pendamping atas petunjuk, arahan dan bimbingan serta dengan penuh pengertian
2. Ibu. Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, MP., Ibu Dr. Tigin Dariati, SP.,MES. dan Ibu
Dr. Ir. Katriani Mantja, MP., selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu
dan pikirannya atas semua saran dan kritiknya serta pengetahuan demi
3. Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada saudari Ar Rukiya Ramadhani
Alqifari Muhammad, Nur Fadil Saputra, Heni Julianti Rasyid, Widya Iswara
Kusuma, Isty Anggraeni, Muh. Idham Addin, Moh. Ersyad Shaikh, Muh. Ilman
Kabupaten Luwu, terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan
5. Semua pihak yang tak sempat penyusun sebutkan satu persatu atas segala bentuk
viii
Demikianlah, semoga segala pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu penyusun diberikan kebahagiaan dan rahmat oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala.
Penyusun
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL...................................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
3.3.2 Inventarisasi.............................................................................................18
3.3.3 Analisis....................................................................................................19
3.3.4 Sintesis.....................................................................................................20
3.3.5 Perencanaan.............................................................................................20
x
4.1.3 Iklim.........................................................................................................23
4.1.4 Hidrologi..................................................................................................24
4.1.7 Vegetasi...................................................................................................30
6.1.7 Foodcourt.................................................................................................59
6.1.8 Masjid......................................................................................................59
xi
6.1.10 Gedung Serbaguna.................................................................................60
6.1.12 Gazebo...................................................................................................60
6.1.14 Pergola...................................................................................................61
7.1 Kesimpulan...............................................................................................73
7.2 Saran.........................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................74
LAMPIRAN..............................................................................................................................76
xii
DAFTAR TABEL
1. Jenis data, cara perolehan data, sumber data, dan bentuk data…………………...19
2. Daftar vegetasi tanaman penambah estetika yang terdapat pada tapak……….….31
3. Analisis dan sintesis tapak perencanaan Perumahan Lavanya…………………...36
4. Jenis tanaman yang dapat digunakan pada tapak perencanaan………...…………64
5. Daftar Pertanyaan Pengelola Perumahan Lavanya ……………………..……......76
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi dialami oleh kota-kota besar di Indonesia, salah satunya terjadi di Kota
akhirnya terlampaui. Lahan di suatu wilayah tidak mampu lagi mendukung jumlah
tidak sehat dan tidak layak, ruang terbuka menjadi sangat terbatas dan sempit,
jumlah dan keragaman vegetasi semakin berkurang, iklim mikro semakin tidak
nyaman, banjir pada musim hujan, dan kurang terencananya jaringan pelayanan dan
wilayah sekitar Kota Makassar, salah satunya di Kabupaten Gowa, yang merupakan
Makassar.
manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya penghuni suatu komplek
diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) baik publik maupun privat.
1
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas
menentukan bahwa proporsi RTH kota minimal 30 % dari luas wilayah. Hal ini
juga dapat diberlakukan dalam suatu wilayah perumahan dimana pada wilayah
perumahan tersebut dapat menyediakan 30% dari areal perumahan untuk ruang
terbuka hijau.
yang aman untuk beristirahat, serta tempat beraktivitas dan berkomunikasi sesama
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pengembang baik swasta maupun
khususnya di antara penduduk kota adalah hubungan sosial yang rapuh karena kota
yang relatif besar, permukiman padat dan permanen dihuni oleh orang-orang dari
status sosial yang heterogen. Selain hubungan sosial yang tidak begitu erat,
komprehensif yang tidak hanya mencakup pembangunan fisik rumah, tetapi juga
berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan
kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan
terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, kota dan permukiman yang
3
Perencanaan Perumahan Lavanya akan dikembangkan dengan
yang berada dalam lingkup perusahaan Ciputra yaitu Perumahan Citraland Celebes
dan Perumahan Citra Garden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja
dari perusahaan properti ternama yaitu Ciputra Grup yang mengusung konsep
memerhatikan kesibukan pekerjaan sehingga masih ada waktu yang dimiliki untuk
melakukan interaksi sosial dengan masyarakat yang ada disekitarnya. Oleh karena
itu, pentingnya suatu taman lingkungan yang berfungsi sebagai tempat berkumpul
di lapangan luas yang teduh, tempat bermain anak, sarana olahraga ataupun RTH
pada suatu lingkungan perumahan dijadikan sebagai sarana untuk berkumpul dan
tersebut.
Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan masukan bagi pihak
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lanskap penunjang. Elemen lanskap utama adalah elemen lanskap dominan yang
tidak dapat diubah, seperti bentukan - bentukan gunung, sungai, pantai, dan lain-
lain sedangkan elemen lanskap penunjang adalah elemen lanskap yang dapat
diubah seperti bukit-bukit, semak- semak, dan sungai kecil (Simonds, 2006).
permukiman dan fasilitas pelayanan umum, tetapi juga pembinaan fasilitas usaha.
kurang lebih 30 hektar yang menjadi bagian dari Ciputra Grup dan terletak di Desa
Perumahan ini mulai dibangun sejak tahun 2015 dan sudah beroperasi sampai
sekarang dengan jumlah hunian di kisaran 25 rumah. Rata-rata penduduk yang ada
di perumahan ini berasal dari Kota Makassar dan Kabupaten Gowa serta beberapa
juga ada yang berasal dari daerah di luar Sulawesi Selatan seperti Jawa, Kalimantan
dan Papua. Beberapa fasilitas yang sudah tersedia di Perumahan Lavanya, antara
lain, yakni taman bermain anak, taman keluarga, jogging track, dan lapangan
perumahan dengan lingkungan yang asri dan produk berkualitas dengan harga yang
5
terjangkau, serta promo menarik sehingga konsumen mempunyai alasan kuat
Kabupaten Gowa.
tapak dan potensi dampak perubahan fisik. Tujuan dari perencanaan tapak adalah
dan lingkungan sosial sekitarnya serta menciptakan ruang atau tapak sebagai wadah
aktivitas manusia agar tercapai ruang yang nyaman, aman, sehat dan estetis
(Hakim, 2012).
lingkungan yang baik untuk kehidupan manusia “a better environment, a better way
lahan bisa tekontrol pemanfaatannya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan
perencanaan lanskap terdiri atas tahap inventarisasi dan dilanjut dengan analisis
lahan saat ini dan berujung pada master plan yang sesuai dengan karakter
6
Perencanaan lanskap adalah salah satu bentuk produk utama dalam
kegiatan penataan yang berbasis lahan (land based planning) melalui kegiatan
keputusan berjangka panjang guna mendapatkan suatu model lanskap atau bentang
alam yang fungsional estetik dan lestari yang mendukung berbagai kebutuhan dan
suatu proses pemikiran dari suatu ide, gagasan atau konsep kearah suatu bentuk
kesinambungan daya dukung alam kepada manusia, baik masa kini maupun masa
gambaran keberhasilan adaptasi antara manusia dan alam setempat (Agus et al.,
2015).
Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan area yang luas baik dalam bentuk
kawasan ataupun jalur yang berisi tumbuhan dan tanaman yang memiliki berbagai
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja
antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang bermanfaat bagi kepentingan
kota. Selain itu, kawasan RTH juga sebagai tempat interaksi sosial bagi
masyarakat yang dapat mengurangi stres (Arifin, 2014). RTH pada umumnya
bertujuan untuk penghijauan sebagai salah satu elemen kota yang ditentukan
oleh faktor kenyamanan dan estetika suatu ruang kota. Kenyamanan dapat berupa
RTH dibutuhkan tidak hanya di kawasan perkotaan, tetapi juga pinggiran kota
dan pedesaan. RTH juga diperlukan di ruang penggunaan lahan tertentu, seperti
ruang permukiman dan ruang pendidikan. Hal ini dikarenakan RTH dapat
membuat lingkungan menjadi lebih asri, sejuk, serta dapat menjadi suatu media
Kebutuhan akan ruang terbuka dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat
Kebutuhan dasar ini harus dipenuhi terlebih dahulu agar manusia dapat bertahan
adalah kebutuhan seseorang akan oksigen, air, makanan, suhu tubuh normal, tidur,
8
homeostasis, kebutuhan seksual, dll. Kebutuhan dasar lainnya adalah kebutuhan
pertama. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi rasa aman baik secara fisik
maupun secara mental. Perlu menjadi perhatian bahwa kebutuhan tingkat ini lebih
cocok untuk kelompok usia anak-anak. Hal ini dikarenakan tingkat vitalitas anak
yang masih rendah sehingga masih dibutuhkan bimbingan dari orang tua
(Maslow, 1995).
ada di masyarakat, seperti kebutuhan untuk merasakan cinta, kasih sayang, dan
memiliki hak kepemilikan terhadap suatu hal. Dalam tingkat ini, Abraham
mencari cinta. Latar belakang dari aspek tersebut karena didasari oleh kesepian,
dimaksud dalam tingkat kebutuhan ini tidaklah selalu penghargaan berupa piala
atau hadiah. Maksud dari kata penghargaan disini adalah harga diri. Setiap
individu berhak mendapatkan harga diri mereka. Harga diri dapat berasal dari diri
sendiri maupun orang lain. Ketika kebutuhan pada tingkat ini dapat terpenuhi,
diri. Kebutuhan ini dapat tercapai apabila seorang individu berhasil memenuhi
yang diberikan oleh Abraham Maslow, aktualisasi diri ini berperan sebagai
(Gambar 1).
fisik suatu kawasan perkotaan, RTH tersebut merupakan RTH yang terletak di
kawasan perkotaan, terukur dan dengan bentuk tertentu, misalnya RTH yang
dan habitat alam. Ruang terbuka hijau yang ditujukan untuk tujuan lain meliputi
Ruang publik seperti RTH yang dapat digunakan masyarakat dalam melakukan
aktivitas di luar ruangan pada saat ini mengalami penurunan karena berbagai
10
tinggi, dimana lahan untuk kebutuhan ruang terbuka hijau dipandang kurang
penting dan diabaikan. Ruang terbuka hijau publik merupakan tempat aktivitas
merupakan peran serta atau keikutsertaan seseorang baik berupa tenaga, pemikiran
2019).
karena pada dasarnya manusia saling membutuhkan satu sama lain. Sebagai contoh,
makanan sehari-hari yang merupakan hasil dari kerja keras petani, atau saat
manusia mengalami kesusahan, dengan senang hati pasti tetangga akan ikut
individu lain dapat tercipta melalui adanya hubungan interaksi sosial. Kemampuan
interaksi sosial antara individu satu dengan yang lainnya. Kemampuan seseorang
antara kelompok dengan kelompok. Jika tidak ada interaksi sosial, maka di dunia
ini tidak ada kehidupan bersama. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi
timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang saling mempengaruhi antara
manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini berlangsung seumur hidup di
menyangkut hubungan antara orang perorang, antara orang dengan kelompok atau
hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial adalah kunci dari
semua kehidupan sosial, maka dari itu jika interaksi sosial tidak terjalin
kemungkinan untuk terjadi kehidupan bersama yang selaras memiliki nilai yang
kecil.
kelompok dalam memecahkan suatu masalah dan mencakup usaha untuk mencapai
individu satu dengan individu lainnya dimana indvidu yang satu dapat
Ciri-ciri interaksi sosial yaitu jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih,
adanya tujuan-tujuan tertentu yang terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang
12
diperkirakan oleh para pengamat (Roem, 2019). Jenis dan contoh interaksi sosial
individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi
teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika
yaitu ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa
yang dibutuhkan, mengajak bermain sepeda bersama orang lain, serta guru
antara satu orang dengan kelompok yang biasanya terdiri dari tiga orang atau lebih.
Interaksi individu dengan kelompok ini biasanya saling memberikan informasi baik
itu berupa promosi, seminar, maupun hal-hal lainnya. Selain itu, biasanya interaksi
sosial ini disampaikan oleh beberapa orang saja yang kemudian informasi yang
disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang atau kelompok. Contohnya yaitu
promosi kepada komunitas, dan kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid
sewaktu upacara.
hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan
seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya. Contohnya yaitu para pemuda
menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun
ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa
yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Misalnya,
empat, yaitu :
a. Kerjasama
selalu memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar,
b. Akomodasi
bermasyarakat baik individu maupun berkelompok. Dalam hal ini seperti saling
tolong menolong antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar
golongan.
d. Akulturasi
menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang
Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Islam dan Hindu, dan
gaya hidup seseorang yang mengikuti tren baik dari berpakaian, model rambut
dan lain-lain.
e. Asimilasi
ciri khas kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan
dalam keseharian. Contohnya yaitu Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di
Benua Asia membentuk ras baru, pernikahan beda ras dan etnis, serta corak rumah
Eropa.
sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar individu dengan indvidu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang di dalam proses terjadinya
15
interaksi sosial itu sangat mempengaruhi bagaimana sikap seseorang dalam
Interaksi sosial ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dimanapun berada,
tujuannya untuk menjalin hubungan baik pertemanan bahkan bisnis untuk mencari
keuntungan. Interaksi sosial merupakan suatu kemampuan yang bisa diasah. Dengan
kata lain, setiap orang bisa memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan baik
selama orang tersebut selalu terus mengasah kemampuan interaksi sosialnya. Selain
itu, kerja sama atau kolaborasi dengan individu bahkan kelompok akan
mengembangkan pemikiran atau ide-ide yang sebelumnya tidak ada dalam pikiran
kita. Dengan kerja sama atau kolaborasi, suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk
diselesaikan dengan optimal. Maka dari itu, menjaga interaksi sosial yang baik adalah
16
BAB III
METODOLOGI
merupakan bagian dari area terbuka dengan luas sebesar 30 Hektar. Penelitian
Gambar 2. Peta lokasi penelitian (Sumber: Google dan Google Earth Pro, 2022)
Alat yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi alat lapang dan studio.
Alat-alat lapang yang digunakan adalah kamera digital dan alat tulis menulis. Alat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui
observasi lapang dan survei. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer yang
diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara di lapang serta data sekunder yang
diperoleh melalui studi pustaka dan sumber-sumber lain seperti dokumen dari
3.3.1 Persiapan
serta pengumpulan informasi dasar tentang lokasi penelitian. Selain itu, dilakukan
pula penyiapan sumber daya, bahan dan alat untuk keperluan lapang (field)
maupun di ruang kerja atau studio (desk). Kegiatan yang dilakukan dalam proses
3.3.2 Inventarisasi
tapak di Perumahan Lavanya. Data yang dibutuhkan berupa data fisik, biofisik,
18
dan sosial. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data
langsung. Data sekunder adalah data berupa data tambahan yang diperoleh melalui
studi pustaka dari berbagai sumber informasi, seperti buku, jurnal atau data yang
Tabel 1. Jenis data, cara perolehan data, sumber data, dan bentuk data
Cara Pengambilan
Jenis Data Sumber Data
Data
Fisik dan Biofisik
Survei Lapang
Letak, Luas dan Batas Tapak Lokasi Tapak
Kondisi Lahan dan Topografi BPS Kab. Gowa Studi Pustaka
Hidrologi dan Drainase Lokasi Tapak Survei Lapang
Iklim BMKG Studi Pustaka
Fasilitas dan Utilitas Lokasi Tapak Survei Lapang
Aksesibilitas dan Sirkulasi Lokasi Tapak Survei Lapang
Vegetasi Lokasi Tapak Survei Lapang
View/Pemandangan Lokasi Tapak Survei Lapang
Sosial
Pengguna dan Aktivitas Pengelola Wawancara
Tapak Lokasi Tapak Survei Lapang
3.3.3 Analisis
dan potensi serta kemungkinan pengembangan lain dari tapak berdasarkan data
sasaran dan fungsi yang diperoleh dari data secara kualitas deskriptif yang
fasilitas-fasilitas) tapak, dan danger signals (tanda bahaya) tapak. Selain itu,
terdapat juga data secara kuantitatif, yang digunakan dalam penentuan batas
diambil dari salah satu alternatif yang ada atau kombinasi dari beberapa
alternatif sehingga bisa menjadi acuan konsep dasar. Konsep dasar perencanaan
pengembangan berupa konsep tata ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi,
3.3.5 Perencanaan
pengembangan pada tapak yang mengacu pada tujuan serta fungsi yang telah
ditetapkan. Hasil dari tahap ini berupa rencana tapak atau site plan. Konsep
20
BAB IV
Perumahan Lavanya merupakan suatu bagian lahan dari Citra Grand Galesong
harga yang sangat terjangkau sehingga dapat menarik konsumen dengan tingkat
ekonomi menengah ke bawah. Luas dari tapak perencanaan ini adalah seluas 30
beberapa unit rumah pada dua cluster Verdhana dan Aditi dengan beberapa
kedepannya. Dengan luas tapak yang cukup besar akan banyak ruang untuk
estetikanya. Analisis potensi pada aspek letak, luas dan batas tapak ini yaitu
letak yang strategis di Kecamatan Pattallassang karena letak tapak yang berada
di jalan poros Makassar – Malino. Pemanfaatan potensi tapak yang luas dan
dengan pembagian zona dan ruang yang sesuai untuk mendukung interaksi
sosial.
21
Batas-batas lokasi perencanaan Perumahan Lavanya yaitu pada sebelah
utara berbatasan dengan lahan pertanian dan Pesantren Alam, sebelah timur dan
barat berbatasan dengan lahan pertanian warga, dan pada sebelah selatan
berbatasan dengan permukiman warga dan jalan poros Malino (Gambar 4).
22
sungai besar. Tekstur beraneka mulai dari ukuran lempung, lanau, pasir,
tanah-tanah ini merupakan tanah pertanian yang baik dan dimanfaatkan untuk
tersebut.
Analisis potensi pada aspek tanah dan topografi yaitu jenis tanah
alluvial yang subur dan topografi yang relatif datar, berada pada 18-21 mdpl
dengan kemiringan 0-4%. Pemanfaatan potensi pada aspek ini yakni tanah yang
subur serta topografi yang datar sangat baik untuk pengembangan fasilitas dan
tanam.
4.1.3 Iklim
yang memiliki iklim atau cuaca yang ekstrim tentu tidak tepat dijadikan sebagai
lahan permukiman oleh pihak pengembang dari suatu perusahaan dan tentunya
pemilihan lokasi dengan iklim yang tepat juga akan berpengaruh terhadap nilai
jual dan target pasar untuk calon konsumen. Lokasi tapak yang berada di Desa
Gowa, iklim Kabupaten Gowa mempunyai iklim tropis basah dengan curah
23
hujan dan hari hujan yang menunjukkan bahwa untuk daerah dataran rendah
nisbi ±81%.
Suhu rata-rata pada daerah tropis merupakan potensi yang baik untuk
akan merasa lebih nyaman jika banyak pohon di sekitar tapak agar udara
Pengaturan tanaman juga penting dalam mengatasi genangan air atau aliran air
permukaan pada bulan dengan curah hujan tinggi. Hal ini harus direncanakan
dengan baik untuk menghindari masalah genangan pada musim hujan dan
Analisis potensi dan kendala pada aspek iklim yaitu memiliki iklim
tropis dengan rata-rata suhu 22ºC - 33ºC dengan kendala curah hujan relatif
tinggi tiap tahunnya dan terdapat pula kemarau panjang serta pada siang hari
suhu cukup tinggi sehingga kurang nyaman bagi warga perumahan. Adapun
pemanfaatan potensi pada aspek ini yakni iklim tropis menguntungkan bagi
tanaman sehingga dapat tumbuh dengan baik serta dapat dikembangkan sarana
4.1.4 Hidrologi
tumbuhan. Sumber air pada tapak tersebut berasal dari aliran air sungai
24
Pattallassang dan juga dari PDAM. Air sungai digunakan untuk penyiraman
ditandai hutan dengan kerapatan tinggi dengan vegetasi yang bervariasi, mulai
dari rumput, semak, sampai pepohonan. Debit air sungai juga mengalami
fluktuasi, pada musim kemarau debit air sungai kecil, tetapi pada musim
penghujan debit air mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tapak juga
terdapat pompa air PDAM yang menjadi sumber air utama oleh masyarakat
Pasokan air sangat penting dan utama dalam perencanaan ini karena
sebagian besar lahan tentu akan ditanami secara berkelanjutan. Selain sumber
25
air yang telah ada di lokasi, perlu adanya sumber lain sebagai cadangan.
Penampungan air hujan merupakan salah satu solusi mengingat beberapa bulan
Analisis potensi dan kendala pada aspek hidrologi yakni pasokan air
yang berasal dari sungai dan PDAM dengan kendala pasokan air kadang
pembuatan lubang bipori sebagai resapan air yang akan bermanfaat Ketika tiba
musim kemarau. Pemanfaatan potensi pada aspek ini yakni air sungai yang
mendukung fungsi ruang dan sebagai salah satu faktor penentu terciptanya
fasilitas yang terdapat pada tapak yaitu gedung pengelola, area perumahan,
sosial antar masyarakat. Utilitas yang terdapat pada kawasan ini yaitu jaringan
listrik, internet, dan jaringan air bersih, namun jaringan-jaringan ini pun masih
barat Perumahan Lavanya terdapat aliran anak Sungai Pattallassang yang cukup
26
perumahan. Hal tersebut dapat menjadi potensi yang kuat untuk dijadikan
sebagai wahana outbound seperti wisata arung jeram. Dengan adanya beberapa
lahan yang kosong di sekitar sungai tersebut maka sangat cocok apabila
fasilitas dan utilitas harus didasarkan pada fungsi ruang dan aktivitas pengguna
lingkungan tapak. Fasilitas dan utilitas yang berada di area yang tidak tepat
akan tidak terpakai oleh pengguna tapak. Oleh karena itu, dibutuhkan
Analisis kendala pada aspek fasilitas dan utilitas yaitu fasilitas dan
utilitas yang masih belum terlalu memadai untuk mendukung interaksi sosial
mudah dari Kabupaten Gowa, Selain itu dapat juga diakses dari Kota Makassar
27
Gambar 7. Aksesbilitas pada lokasi perencanaan (Sumber : Google Earth 2019)
yang dapat diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses bagi
sepeda motor maupun mobil umum yang ingin ke arah Malino dan Sinjai
lokasi tapak terdapat jalan aspal yang lebar dengan beberapa jalanan di
lahan pertanian warga. Hal ini karena belum ada pembatas yang jelas dan nyata
untuk menutup areal tapak sebagai areal dari Perumahan Lavanya (Gambar
8).
28
Gambar 8. Kondisi jalan pada lokasi perencanaan
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Kondisi jalur sirkulasi saat ini dari segi fisik dan aksesibilitas ke setiap
area perumahan sudah cukup bagus, hanya terdapat beberapa kekurangan pada
lainnya serta membuat pagar pembatas yang jelas pada tapak. Jalanan yang
masih terbuat dari tanah ketika turun hujan pasti akaan menimbulkan genangan
air dan menyebabkan jalan menjadi becek dan licin. Hal ini karena
dulunya lahan tersebut dijadikan sebagai area lapangan tembak yang sampai
saat ini sudah terbengkalai dan tidak lagi berfungsi sehingga tidak indah lagi
untuk dipandang, dan rencananya pada area tersebut akan dibangun lagi
29
Berdasarkan dari hasil analisis permasalahan yang ada harus dilakukan
4.1.7 Vegetasi
yang berfungsi sebagai tanaman peneduh dan juga tanaman produksi milik
(Alstonia scholaris). Selain itu, tanaman lain yaitu tanaman produksi milik
(Musa paradisiaca), dan singkong (Manihot esculenta). Ada pula tanaman lain
pada lokasi tapak perencanaan yaitu tanaman yang berfungsi sebagai tanaman
30
Tabel 2. Daftar vegetasi tanaman penambah estetika yang terdapat pada tapak
No. Nama Lokal Nama Latin Fungsi
1. Agave Agave americana. L Penambah Estetika
2. Sisal Agave sisalana Penambah Estetika
3. Ceri Laurel Portugis Prunus lusitanica Penambah Estetika
4. Kremah Althernathera sessilis Penambah Estetika
5. Kamboja Plumeria alba Penambah Estetika
6. Hanjuang Cordyline fruticosa Penambah Estetika
7. Bayam Ungu Althernathera brassiliana Penambah Estetika
8. Palm Merah Cyrtostachys renda Penambah Estetika
9. Puring Codiaeum variegatum Penambah Estetika
10. Heliconia Heliconia bihai Penambah Estetika
11. Pucuk Merah Syzigium myrtofilium Penambah Estetika
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 9. (a) Kihujan (Samanea saman), (b) Ketapang kencana
(Terminalia mantaly), (c) Mangga (Mangifera indica), (d ) Pohon pule
(Alstonia scholaris) (Sumber : Dokumentasi pribadi)
31
Beberapa jenis pohon lain yang tumbuh baik dengan tata letak yang tepat juga
sebaiknya dipertahankan agar lingkungan di lokasi ini tetap teduh dan menjadi
cukup serius yaitu bau tidak sedap yang dihasilkan dari tempat pembuangan
sampah yang berada di sekitar lokasi tapak. Hal ini dapat menjadi pertimbangan
agar bau tidak sedap tersebut dapat diminimalisir dan juga menimbulkan rasa
disenangi oleh calon konsumen. Selain itu, tujuan sebagai sarana hunian dengan
vegetasi tanaman dengan tujuan estetika dan beberapa fungsi yang lain untuk
menambah kesan santai dan nyaman sebagai perumahan yang asri juga perlu
32
oleh Ciputra Grup melalui proyek Citra Grand Galesong City, Gowa, Sulawesi
Selatan, yang awal Oktober 2020 merilis rumah tipe baru dengan harga
terjangkau, mulai dari Rp200 jutaan di Distrik Lavanya. Ada tiga varian
sekaligus yang dibuka, yaitu Viola 22/60 (luas bangunan/luas tanah), Violette
seluas 500 hektar. Proyek ini berlokasi tepat di jalan poros Makassar-Malino
yang merupakan jalur wisata utama di Makassar, serta sangat dekat dari rencana
lokasi ibu kota baru (pusat pemerintahan) Kabupaten Gowa dan Kawasan
Limanta, Project Manager Citra Grand Galesong City, bahwa sejak awal
terjangkau.
meningkat. Sementara itu, produk rumah yang pas untuk para calon konsumen
dari sisi daya beli dan lingkungan yang baik belum banyak dikembangkan. Oleh
karena itu, rumah tipe baru di Distrik Lavanya ini dibangun tidak hanya dengan
dibebaskan alias digratiskan dari biaya kredit pemilikan rumah (KPR) dan biaya
notaris, suku bunga KPR yang relatif rendah, dan tenor KPR panjang.
33
Penghuni Distrik Lavanya dapat dikatakan mendapatkan nilai yang
didapatkan tercermin dari lingkungan yang tertata rapi, jalan klaster dibeton,
fasilitas lintasan lari (jogging track), taman tematik, tempat bermain anak-anak,
manajemen estate yang profesional. Di saat kota banyak polusi udara, ditambah
minimarket dan fasilitas akses internet karena koneksi dengan internet menjadi
kebutuhan utama masyarakat. Saat ini sudah terbangun dua klaster di Perumahan
Lavanya dan sudah dihuni sekitar 50 kepala keluarga. Rumah tipe baru ini
sangat cocok untuk pelaku bisnis menengah, keluarga muda, kaum milenial, dan
aparatur sipil negara (ASN) yang ingin memiliki hunian asri yang sehat dengan
pekerja kantoran dan berternak. Selain itu, ada bagian dari lokasi ini yang
34
Sebagai lahan perumahan yang sudah aktif dan sudah memiliki
kebersihan dari areal tapak dan juga tempat pembuangan sampah didalamnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya perencanaan yang baik agar dapat
yang tetap mementingkan nilai keindahan dengan target calon konsumen pada
Hasil inventarisasi tapak yang dibuat dalam bentuk gambar dapat dilihat
pada Gambar 10. Hasil analisis sintesis kawasan Perumahan Lavanya dalam
35
Tabel 3. Analisis dan sintesis tapak perencanaan Perumahan Lavanya
Analisis Sintesis
Inventarisasi Potensi Kendala Pemanfaatan Potensi Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
Aspek Fisik
dan Biofisik
36
Tabel 3. Lanjutan.
Analisis Sintesis
Inventarisasi Potensi Kendala Pemanfaatan Potensi Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
3. Iklim Memiliki iklim tropis Curah hujan relatif Iklim tropis Pengaturan drainase
dengan rata-rata suhu tinggi tiap tahunnya, menguntungkan bagi dan tanaman untuk
22°C – 33oC dan terdapat pula tanaman sehingga mengatasi
genangan.
kemarau panjang dapat tumbuh dengan
Pengadaan
Pada saat siang hari baik penampungan air
,suhu cukup tinggi Dapat dikembangkan hujan untuk
sehingga kurang sarana yang menghindari
nyaman bagi warga kekurangan air pda
menunjang
perumahan musim kemarau
mobilisasi warga
tanpa harus Menciptakan iklim
mikro dengan
memikirkan kendala
pengaturan tanaman
iklim sebagai peneduh
4. Hidrologi Pasokan air berasal Pasokan air Air sungai dapat Pengaturan jalur-jalur
dari sungai dan kadang terputus dimanfaatkan sumber air dan irigasi
PDAM dan mengalami sebagai sumber air untuk pelayanan dan
kerusakan pada Teknis serta
untuk tanaman menghindari kerusakan
musim kemarau
yang berulang
5. Fasilitas dan Utilitas Terdapat anak sungai Fasilitas dan utilitas Dapat dijadikan Melakukan
Pattallassang yang yang masih belum sebagai wahana arung penambahan fasilitas
cukup deras dan terlalu memadai jeram dan tempat dan utilitas serta
masih banyaknya untuk mendukung untuk rekreasi penataan dengan baik
lahan kosong interaksi sosial bersama keluarga
37
Tabel 3. Lanjutan.
Analisis Sintesis
Inventarisasi Potensi Kendala Pemanfaatan Potensi Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
6. Aksesibilitas dan Aksesibilitas Kondisi jalur sirkulasi Memudahkan Melakukan
Sirkulasi terjangkau dengan ke salah satu area kepentingan teknis pembenahan pada
kendaraan roda empat masih kurang bagus pengelolaan maupun jalur sirkulasi jalan
maupun roda dua tersebut dengan
karena jalanan yang akses masyarakat
melakukan
terbuat dari tanah menjadi mudah pengaspalan atau
sehingga ketika turun jalan beton
hujan, air tergenang Diadakan pedestrian
dan menyebabkan untuk memudahkan
jalan menjadi licin akses menuju area
Sirkulasi pejalan kaki tertentu dan juga
dan untuk sarana jogging track dan
olahraga lari dan jalur sepeda
bersepeda masih
belum ada
7. Vegetasi Tanaman-tanaman Pada lahan yang Tetap menggunakan Dilakukan sanitasi
yang terdapat di kosong banyak yang tanaman yang ada dan pengelolaan
dalam tapak ditumbuhi gulma dalam tapak sebagai serta pemeliharaan
berkembang biak Terdapat bau tidak tanaman
tanaman peneduh
dengan baik sedap yang Penanaman dan
mencemari udara dan tanaman penataan vegetasi
estetika untuk mendapatkan
fungsi yang
maksimal
38
Tabel 3. Lanjutan
Analisis Sintesis
Inventarisasi Potensi Kendala Pemanfaatan Potensi Pemecahan Masalah
1 2 3 4 5
Aspek Sosial
39
Gambar 10. Inventarisasi
40
BAB V
KONSEP PERENCANAAN
dengan lingkungan yang asri yang dapat mendukung terciptanya interaksi sosial.
Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2015), bahwa manusia sebagai makhluk
sosial tidak lepas dari yang namanya interaksi antara yang satu dengan yang lain
dengan kelompok. Namun, ketika interaksi itu tidak berjalan dengan lancar maka
bertujuan agar setiap masyarakat yang berada di dalam perumahan dapat saling
memahami dan menjalin hubungan dengan baik. Dengan perencanaan ini, ruang
dari konsep dasar yang berguna untuk mempermudah dalam pembuatan suatu
dengan perumahan sederhana yang berada dalam lingkup perusahaan Ciputra yaitu
41
Perumahan Citraland Celebes dan Perumahan Citra Garden. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apa saja perbedaan yang ada pada kedua tipe perumahan
Konsep yang ditawarkan dari perumahan Citraland Celebes yaitu “The Art
of Green Living” yang menghadirkan gaya hidup urban modern yang eksklusif,
desain arsitektur mewah di tengah atmosfer yang hijau dan embrace green concept
teknologi yang ramah lingkungan serta fasilitas yang mengakomodasi gaya hidup
menghadirkan keseimbangan antara lingkungan yang hijau dan gaya hidup yang
sehat. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas taman backyard di beberapa tipe
rumah tertentu dan terdapat taman untuk berkumpul dan memperindah suasana
perumahan serta fasilitas fitcentrum pada perumahan ini yang didalamnya terdapat
kolam renang, mini water park, gym, children playground, outdoor restaurant,
plaza water geyser, dan wedding chapel. Selain itu, terdapat juga area bussines
park di bagian depan perumahan dengan bentuk susunan gedung berbentuk ruko
yang sesuai dengan konsep yang diusung serta dapat berinteraksi dengan penghuni
lainnya.
Konsep yang ditawarkan dari perumahan Citra Garden yaitu “The Flavour
of Life” dengan menciptakan ruang dan tempat yang ideal untuk mengakomodasi
kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap keluarga yang hidup di perumahan
42
Citra Garden. Pihak pengembang dari perumahan memiliki prioritas
body, spirit, and soul untuk menciptakan kebahagiaan hidup dengan lingkungan
yang hijau, nyaman, dan aman. Fasilitas yang terdapat di perumahan Citra Garden
terdapat lapangan futsal, kolam renang, dan children playground, terdapat pula
mini jogging track, serta di sepanjang jalan di dalam klaster terdapat fasilitas gym
perumahan.
Perumahan Lavanya sebagian besar akan diadopsi dari kedua konsep perumahan
tersebut. Konsep pengembangan ini meliputi konsep tata ruang, konsep sirkulasi,
konsep tata hijau, konsep fasilitas dan utilitas, serta konsep aktivitas. Dari
43
5.2.1 Konsep Tata Ruang
inklusif. Pembagian ruang pada tapak ini bertujuan untuk menyediakan ruang yang
tersebut terdiri dari ruang penerimaan, ruang bisnis, ruang rumah warga, ruang
a. Ruang Penerimaan
ini terdapat welcome area dengan dua gedung pengelola di sebelah kiri dan
kanan sebagai pintu gerbang utama tapak, landmark tapak, pos sekuriti,
patung khas dari perumahan lavanya dan juga papan informasi mengenai
b. Ruang Bisnis
welcome area. Ruang ini difungsikan sebagai salah satu tempat yang akan
mendukung terjadinya interaksi sosial secara massif dan tentunya akan lebih
dalam klaster tersebut akan disiapkan beberapa taman dan sarana untuk
berkumpul dan juga melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya.
Luas ruang hunian warga adalah sebesar 12,7 hektare atau 127.675 m2.
istirahat dan berkumpul yang dapat dinikmati oleh pengguna tapak dan
pengunjung. Luas ruang pelayanan dan rekreasi adalah sebesar 4,47 hektare
e. Ruang Olahraga
45
46
Gambar 11. Konsep tata ruang
47
5.2.2 Konsep Sirkulasi
fasilitas penunjang pada lokasi tapak. Konsep sirkulasi pada tapak ini ditujukan
untuk memudahkan pengguna tapak dalam mengakses ruang pada tapak dan juga
konsep yang menunjang konsep integrasi antar ruang. Konsep sirkulasi pada
perencanaan ini terbagi dua, yaitu sirkulasi utama dan sirkulasi penunjang (Gambar
12). Hal ini sejalan oleh pendapat Hakim (2012) bahwa hubungan jalur sirkulasi
dengan ruang dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain: (1) Sirkulasi utama
yakni sirkulasi yang dapat dilalui oleh kendaraan baik roda empat maupun roda
dua, dan (2) Sirkulasi pendukung yang dapat berupa pedestrian atau trotoar yang
membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang
perlu dipertimbangkan adalah lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, dan
lampu jalan.
perkerasan paving blok selebar 8 m yang membentang membelah tapak dari depan
ruang penerimaan hingga ke ujung tapak. Sirkulasi utama ini diperuntukkan untuk
kendaraan roda empat maupun roda dua dan akan menjadi sirkulasi penghubung
antar ruang serta akses ke beberapa ruang yang telah direncanakan. Sirkulasi
penunjang yaitu berupa jalan dengan bahan paving block maupun perkerasan semen
menghubungkan antara jalan utama dengan jalanan kecil yang ada di beberapa
klaster.
47
Gambar 12. Konsep sirkulasi
48
5.2.3 Konsep Tata Hijau
area dalam tapak yang dimaksud untuk memberikan kesan estetika dan
fungsional. Fungsi tanaman pada perencanaan ini yaitu fungsi penyambut, fungsi
peneduh, fungsi pembatas fisik, fungsi estetika, dan fungsi pengharum udara.
menambah kesan santai sebagai perumahan dengan lingkungan yang asri juga
perlu dipertimbangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hakim dan Utomo
perancanganya tanpa melupakan fungsi dari pada tanaman yang dipilih. Tanaman
tidak hanya memiliki nilai estetika saja, tetapi juga berfungsi untuk
meningkatkan kualitas lingkungan. Fungsi tanaman dapat dilihat dari dua sudut
a. Fungsi Penyambut
b. Fungsi Peneduh
tertentu untuk memberikan naungan dan menciptakan kesan sejuk pada tapak.
Vegetasi ini dapat juga berfungsi sebagai pengendali suhu untuk kenyamanan
c. Fungsi Pembatas
Fungsi dari vegetasi ini yaitu untuk memberikan kesan sebagai pembatas
antar ruang dan pengendali gerak pengguna sehingga tidak menginjak atau
Sepanjang jalan utama untuk kendaraan bermotor maupun untuk pejalan kaki
juga dibatasi dengan tanaman agar masyarakat dapat menikmati suasana privasi
pada perumahan dengan lebih santai dan nyaman. Selain itu, untuk membingkai
buruk agar tidak terlihat oleh pengunjung dan penghuni yang berada pada areal
tapak. Fungsi pembatas juga dapat digunakan untuk memberikan kesan dinamis
pada bagian tapak yang terlihat kaku atau monoton. Tanaman yang biasa
digunakan biasanya tanaman yang memiliki massa daun yang padat dan rapat.
d. Fungsi Estetika
keindahan pada bentuk tajuk, batang, daun maupun bunga. Fungsi estetika
pada vegetasi juga dapat dimunculkan melalui komposisi dan kombinasi yang
sesuai dari warna, bentuk, tekstur serta tinggi yang diseusiakan dengan vegetasi
lain. Hal ini bermaksud untuk memberikan variasi pada tapak sehingga tidak
bentuk serta pengaturan tata letak merupakan ciri-ciri dari fungsi tersebut.
50
Tanaman fungsi estetika ini terdapat hampir di sepanjang jalan dan semua area
perencanaan, utamanya pada area rekreasi, hunian warga serta zona fasilitas dan
berbagai jenis tanaman. Adapun jenis tanaman yang akan digunakan pada
perencanaan ini mulai dari jenis pohon, perdu, semak hingga tanaman jenis
penutup tanah.
Konsep ini berfungsi untuk menghasilkan aroma yang harum hingga pada
jarak tertentu dari tempat tumbuhnya. Fungsi ini juga berfungsi untuk
mengalihkan bau yang tidak sedap yang berasal dari tempat pembuangan sampah.
Selain itu, pemilihan tanaman fungsi pengharum udara juga mengikuti fungsi
51
Gambar 13. Konsep Tata Hijau
52
5.2.4 Konsep Fasilitas dan Utilitas
utilitas harus dengan perencanaan yang matang. Hal yang perlu diperhatikan
yang dapat ditambahkan di lokasi tapak adalah yang dapat berguna untuk
kenyamanan dan pelayanan masyarakat. Adapun utilitas adalah sumber listrik dan
ini.
serta letaknya. Fasilitas dan utilitas yang direncanakan berupa gerbang utama,
gedung pengelola, papan informasi, area parkir, gedung ruko bisnis, pos
setiap klaster, gazebo, children playground, pergola, meja taman, bangku taman,
tempat sampah, sarana olahraga (jogging track, lapangan mini soccer, lapangan
basket, lapangan tenis, lapangan tembak dan memanah, serta fasilitas olahraga fisik
lainnya), fasilitas outbound yang meliputi (flying fox, jembatan tali, jembatan
gantung, spider net dan juga arung jeram). Adapun utilitas yang akan ditempatkan
pada tapak yaitu lampu jalan, lampu taman, dan tangki penampungan air (Gambar
14).
53
Gambar 14. Konsep Fasilitas dan Utilitas
54
5.2.5 Konsep Aktivitas
yang dapat dilakukan di Perumahan Lavanya berupa aktivitas aktif yang meliputi
berkumpul di gedung serbaguna dan beberapa taman yang ada, berwisata kuliner
di area foodcourt dan area bisnis, melakukan aktivitas olahraga seperti bermain
sepakbola, bermain bola basket, bermain tenis, latihan fisik dan kalistenik, melatih
kebutuhan dan aktivitas yang mungkin dilakukan pada area tersebut, baik kegiatan
55
Gambar 15. Konsep Aktivitas
56
BAB VI
PERENCANAAN LANSKAP
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa ini terdiri dari rencana hard material dan
rencana soft material serta rencana aktivitas wisata. Dari seluruh perencanaan yang
telah dilakukan, maka diperoleh hasil dalam site plan. Site plan merupakan gambaran
ruang agar dapat berfungsi sebagai penunjang kegiatan interaksi sosial dapat
tercapai. Komponen hard material yang ditambahkan dalam tapak adalah gerbang
utama, gedung pengelola, papan informasi, gedung ruko bisnis, pos pengamanan,
gazebo, children playground, pergola, meja taman, bangku taman, tempat sampah,
sarana olahraga (jogging track, lapangan mini soccer, lapangan basket, lapangan
tenis, lapangan tembak dan memanah, serta fasilitas olahraga fisik lainnya), fasilitas
outbound yang meliputi (flying fox, jembatan tali, jembatan gantung, spider net dan
perumahan yang terbuat dari terali besi maupun bangunan yang berdiri dan biasanya
berupa bukaan sederhana pada sebuah pagar, maupun dekoratif dan bahkan
kegiatan dalam perumahan lavanya diatur dan dikelola dalam gedung tersebut.
Gedung pengelola terdapat dua bangunan yakni bangunan gedung sebelah barat
merupakan gedung kantor pemasaran dan gedung bagian timur merupakan area
khusus untuk pengelola. Dalam gedung terdapat ruang kepala pengelola, ruang
pegawai, ruang rapat, ruang aula, toilet dan gudang alat. Ukuran gedung pengelola
adalah 16 m x 9 m.
Fasilitas ini merupakan salah satu fasilitas yang direncanakan dalam tapak
dimana papan informasi ini terdapat di sebelah gedung pengelola. Papan informasi
berisi tentang letak, fungsi dan arah menuju area-area dalam tapak. Hal ini bertujuan
untuk agar pengunjung di luar dari masyarakat perumahan dapat lebih mudah
mengenali lokasi pada tapak. Papan infromasi tersebut terbuat dari bahan besi
sebagai rangka dengan panjang 10 meter dengan tambahan lampu neon box
didalamnya.
Gedung ruko bisnis ruko merupakan tempat yang berfungsi sebagai tempat
usaha yang dinilai dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha, karena
biasanya ruko bisnis dibangun di lokasi strategis dan dijadikan rujukan bagi
58
6.1.5 Pos Pengamanan
Pos pengamanan yang diisi oleh satuan pengamanan (satpam) bertujuan untuk
perumahan maupun masyarakat yang ingin mengunjungi area bisnis dan foodcourt
pada perumahan lavanya. Area ini dapat menampung kendaraan mobil, motor dan
sepeda. Area parkir juga dilengkapi dengan rambu penanda area parkir. Permukaan
lantai menggunakan sistem perkerasan paving block. Sistem perkerasan paving block
dipilih karena memiliki kemampuan yang baik dalam menyerapkan air ke dalam
6.1.7 Foodcourt
dengan luas sekitar 25m x 30 m ini tersedia makanan olahan buah dan sayur yang
6.1.8 Masjid
59
kepada umat muslim yang berada di perumahan lavanya . Masjid dengan luasan
kenyamanan penggunaannya.
Toilet umum merupakan fasilitas umum yang wajib ada dalam setiap area
publik. Pada perencanaan ini, Terdapat tiga toilet umum yang terletak di berbagai
integrasi fisik maupun fungsi dari komponen sosial masyarakat sehingga dapat saling
Dengan begitu gedung serbaguna yang akan direncanakan pada tapak ini akan
memberikan banyak manfaat dalam menunjang interaksi sosial, seperti acara rapat,
pertemuan, kegiatan kesenian dan kegiatan umum lainnya. Adapun ukuran dari
Taman kecil di setiap klaster menjadi salah satu pertimbangan yang cukup
penting bagi para calon konsumen user pada perumahan. Terutama jika area
perumahan tersebut tidak bisa saling berinteraksi. Maka dari itu kehadiran taman di
setiap klaster tentunya dapat menunjang aktivitas sosial untuk para penghuninya.
6.1.12 Gazebo
Gazebo merupakan salah satu fasilitas yang berada di dalam tapak. Gazebo
fasilitas beristirahat setelah berkeliling tapak. Gazebo pada tapak dengan ukuran 4 m
60
x 4 m dan memiliki atap sebagai peneduh.
6.1.14 Pergola
tempat tumbuh merambatnya tanaman merambat yang memberikan kesan estetik dan
mengeluarkan aroma harum. Pergola yang digunakan berbahan dasar kayu dengan
Meja taman pada desain ini merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada
area yang teduh. Meja taman berfungi sebagai tempat peristirahatan dan tempat untuk
berkumpul serta melakukan interaksi sosial. Meja taman ini ditempatkan di bawah
pohon peneduh. Meja taman ini berbahan dasar semen yang memiliki ukuran dengan
diameter 3 m dan tinggi 0,85 m dan bangku dengan lebar 0,72 m dan tinggi 0,40 m
Bangku taman pada tapak merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di ruang
pelayanan dan rekreasi. Bangku taman berfungsi sebagai tempat istirahat pengunjung
dan masyarakat. Bangku taman pada tapak berbahan dasar kayu yang ditempatkan di
bawah pohon peneduh yang berukuran 0,7 m x 1,5 m x 1 m. Adapun bangku taman
61
berbahan dasar semen yang berada di taman teduh dan ditempatkan di bawah pohon
ruang yang lain dengan posisi letak yang mudah untuk dijangkau oleh seluruh
adalah jenis Krisbow berbahan dasar plastik dan memiliki roda dengan daya tampung
yang begitu sibuk dan padat tentunya akan merasakan manfaat dengan adanya
fasilitas olahraga di kawasan tempat tinggal. Beberapa sarana olahraga yang akan
direncanakan pada tapak ini yaitu jogging track, lapangan mini soccer, lapangan
basket, lapangan tenis, lapangan tembak dan memanah, serta fasilitas olahraga fisik
lainnya.
dalam tapak akan ditempatkan dalam kawasan terbuka hijau yang juga dapat
dijadikan sebagai area perkemahan mini. Selain itu, masyarakat dan pengunjung juga
dapat menikmati wahana bermain yang terdiri dari beberapa jenis seperti flying fox,
jembatan tali, jembatan gantung, spider net dan juga arung jeram.
62
6.2 Rencana Soft Material
Rencana soft material merupakan elemen tanaman yang terdapat pada tapak.
Keberadaan tanaman akan memberikan keindahan visual pada setiap bagian taman,
mulai dari bentuk, ukuran, warna, maupun tekstur tanaman. Tanaman yang digunakan
penyambut, fungsi estetika, fungsi peneduh, fungsi pembatas fisik, dan fungsi
pengharum udara. Tanaman yang dipilih disesuaikan berdasarkan kondisi tapak dan
Fungsi ini terletak dijalan utama atau dekat dengan gerbang utama. Hal
yang diciptakan berdasarkan adanya kombinasi bentuk, warna, dan ukuran antar
tanaman.
naungan untuk kenyamanan aktivitas dalam tapak perencanaan ini. Oleh karena
fungsinya sebagai naungan, maka tanaman yang digunakan memiliki tajuk lebar dan
padat serta memiliki tinggi yang menunjang dan aman untuk kegiatan di
sekitarnya.
63
6.2.4 Fungsi Pembatas Fisik
Fungsi ini merupakan fungsi pembatas antar ruang yang ada dalam tapak
dan pandangan untuk menghindari kesan keras dan kaku dari pembatas pagar atau
tembok beton. Penggunaan tanaman pembatas ini secara berderet dengan jarak tanam
yang rapat sehingga dapat menutupi pandangan yang tidak ingin ditonjolkan. Namun
pembatas ruang yang tidak perlu batasan pandangan yang cukup dengan
menggunakan tanaman perdu yang tidak terlalu tinggi namun tetap dapat
pengendali bau menyengat maupun tidak sedap pada suatu daerah. Tanaman
dengan fungsi pengharum udara memiliki manfaat lain yaitu dapat menyerap gas
dan bahan kimia beracun yang berbahaya serta dapat mengganggu pernapasan.
64
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
dalam keluarga seperti aktivitas wisata kuliner, pemandangan alam, berolahraga, dan
wisata hiburan yang sesuai dengan kondisi tapak pada Perumahan Lavanya.
Aktivitas wisata kuliner pada tapak berupa kegiatan kunjungan ke area foodcourt
maupun area bisnis untuk menikmati beraneka ragam makanan dan minuman yang
dijual pada area tersebut. Aktivitas wisata pemandangan alam yaitu menikmati
pemandangan alam yang ada di Perumahan Lavanya dengan cara duduk di suatu
taman dengan metode feel of the land pada tapak yang disediakan. Aktivitas olahraga
pada tapak berupa kegiatan olahraga pada umumnya yang dilakukan oleh masyarakat
dengan sarana olahraga yang telah disediakan di dalam tapak. Aktivitas wahana
hiburan pada tapak berupa wahana arung jeram, flying fox, jembatan tali, jembatan
plan yang merupakan penggabungan dari beberapa konsep yang telah direncanakan
yakni konsep tata ruang, sirkulasi, tata hijau, fasilitas dan utilitas, serta konsep
65
Gambar 16. Site Plan
66
67
Gambar 17. Ruang Penerimaan
68
Gambar 18. Ruang Bisnis
69
Gambar 19. Ruang Olahraga
70
71
Gambar 20. Ruang Rekreasi
72
Gambar 21. Klaster A dan B
73
Gambar 22. Klaster C dan D
74
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
untuk mendukung interaksi sosial yaitu taman pada setiap klaster, children
Serta penambahan beberapa jenis vegetasi yang dapat menunjang estetika dan
ketapang kencana, glodokan tiang, asoka, agave, dan lili paris. Pentingnya interaksi
dalam penelitian ini agar setiap masyarakat yang berada di dalam perumahan dapat
7.2 Saran
baik.
75
DAFTAR PUSTAKA
Alyusi, S.D. 2016. Media Sosial :Interaksi, Identitas, dan Modal Sosial. Jakarta :
Kencana
Arifin, S. 2014. Analisis kebutuhan ruang terbuka hijau Kecamatan Kota Tengah Kota
Gorontalo. Jurnal Radial STITEK Bina Taruna Gorontalo, 1(1): 1-8.
Carpenter, P. L., T. D. Walker, dan F O Lanphear 1975. Plants In The Landscape. San
Fransisco : WH Freeman and Co.
Eckbo, G. 1964. Urban Landscape Design .New York: McGraw- Hill Book
Company.
Fitri, A., Invanni, 1. & Amal, A. The Level of Needs Green Open Space. LA
GEOGRAFIA, 18(2) 90-98
Lestarina, Rizky P. 2010. Perancangan Plaza Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI
Yograyakarta [Skripsi]. Departemen Arsitektur Lanskap. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
76
Mulyanie, E, 2019, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Berbasis
Masyarakat di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Jurnal Meta edukasi,
Volume 1 No. 2
Nasution 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar .Jakarta:
Bumi Aksara
Putri, Winda Destiana. 2016 Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Masih Minim.
Koran Online, Bandung: Republika.co.id.
Rismunandar. 1993. Tanah dan Seluk Beluknya Bagi Pertanian. Bandung : Sinar
Baru Algensindo.
Setyabudi, M.N.P dkk. 2021. Harmoni Dalam Keragaman : Jejak Budaya Toleransi
di Manado, Bali, dan Bekasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Wright, T.W.D. 1982. Large Garden and Parks: Maintenance Management and
Design. London: Granada Publishing Ltd.
77
LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN
PIHAK PENGELOLA PERUMAHAN LAVANYA
1. Perusahaan Ciputra Group meliputi perumahan apa saja yang ada di lingkup kota
2. Apakah Perumahan Tallasa City yang terdapat pada jalanan masuk tol juga
6. Berapa persen dari luasan perumahan yang akan dibangun untuk hunian warga dan
berapa persen fasilitas yang akan dibangun untuk menunjang aktivitas warga di
Perumahan Lavanya ?
10. Apakah fasilitas yang ada sudah memadai untuk menunjang interaksi sosial pada
masyarakat perumahan ?
11. Bagaimana sistem pengelolaan sampah di dalam perumahan ? Apakah ada truk
sampah yang datang mengambil ataukah hanya dibuang di suatu tempat yang terdapat
lahan kosong ?
12. Bagaimana sistem pengelolaan pengairan di perumahan jika terjadi musim kemarau
13. Apakah ada tandon tempat penampungan yang besar yang dimiliki perumahan
78
14. Fasilitas lapangan tembak yang ada sekarang bagaimana pengelolaannya ? Apakah
masih aktif digunakan dan akankah di area lapangan tembak tersebut akan dijadikan
15. Pada konsep Perumahan Lavanya dari pihak developer, konsep ramah lingkungan
16. Apakah anda setuju jika saya melakukan penelitian dengan menawarkan konsep
perencanaan Kawasan Perumahan Lavanya yang mendukung interaksi sosial ?
17. Apakah ada saran dari anda selaku pihak pengelola kepada saya selaku mahasiswa
yang ingin melakukan penelitian di perumahan ini ?
79
RIWAYAT HIDUP
Nama saya Muh. Yasril Hidayat Al-Hasni (G011191121), saya adalah mahasiswa
Lanskap, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin angkatan tahun masuk 2019. Saat ini
Kantor Gubernur Blok K9 No. 1, Jl. Paccerakkang, Daya. Saya merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara, ayah saya H. Alimuddin Hasyam, SKM.,M.Kes dan ibu Hj. Rosni, S.St
dengan pekerjaan masing-masing sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kedua adik saya berjenis
kelamin perempuan dengan nama Athira Dwi Salsabila dan Afiya Khaira Azzahra. Saya
dilahirkan di Kota Bau-bau, Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 9 Februari 2001 dan
dibesarkan disana hingga bersekolah di TK Setia Bau-Bau dan duduk di bangku kelas 1 SD.
Kabupaten Luwu pada tahun 2008. Dilanjutkan dengan pendidikan menengah pertama di
SMPN 3 Belopa pada tahun 2013 dan kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 01
Unggulan Kamanre pada tahun 2016 hingga tamat di tahun 2019 dan setelah itu saya masuk
di Universitas Hasanuddin.
Beberapa organisasi yang pernah saya ikuti diantaranya adalah Ketua 2 Osis SMAN
01 Unggulan Kamanre tahun 2018, Gudep Ambalan Batara Guru 09.001, Wakil Menteri
Koordinator Bidang Esternal Ikatan Alumni SMAN 01 Unggulan Kamanre, UKM Bolatani,
Kemendikbudristek Tahun 2020, Ketua Unit Drum Corps Gerakan Pramuka Universitas
Hasanuddin Tahun 2021, Pelatih Marching Band SD dan SMP Plus Al-Ashri Makassar, dan
saya juga pernah merintis usaha minuman es kopi dalgona pada tahun 2021. Adapun
Instagram : yasrilhdyt.
80