Anda di halaman 1dari 22

TRANSPIRASI

(Proses
Keluarnya Air
dari dalam
Tumbuhan)

Pertemuan ke 8
Pengertian dan konsep dasar
Transpirasi

Mekanisme Pembukaan dan


Penutupan Stomata.

Faktor yang Mempengaruhi Pembukaan


dan Penutupan Stomata

Pengukuran Pembukaan Stomata.

Pertukaran Gas Melalui Stomata.

Senyawa Antitranspirasi
TRANSPIRASI adalah fenomena fisiologi dimana air
dilepaskan melalui permukaan tertentu tubuh
tumbuhan dalam bentuk uap air (water vapors).

Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan


yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui :

Stomatal
Stomata transpiration

Cuticular
Kutikula transpiration

Lenticular
Lentisel transpiration
Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi
melalui daun disebut fotometer atau
transpirometer
Pelajari lagi
proses
pergerakan air
dalam tubuh
tumbuhan.

Tugas 1.
Buat ringkasan
mengenai
proses
pergerakan air
dalam
tumbuhan.
Tugas 2. Apa beda tumbuhan
Xerophytic dengan mesophytic ?
No. Transpirasi Evaporasi
1. Proses fisiologis atau fisika Proses fisika murni
yang termodifikasi
2. Diatur bukaan stomata Tidak diatur bukaan stomata
3. Diatur beberapa macam Tidak diatur oleh tekanan
tekanan.
4. Terjadi di jaringan hidup. Tidak terbatas pada jaringan
hidup
5. Permukaan sel basah. Permukaan yang menjalankannya
menjadi kering
Guttation is the process of
secreting water droplets from the
pores of some vascular plants like
grass. Guttation is often confused
with dew droplets that condense
from the atmosphere on to the
plants surface. The liquid of
guttation comprises a variety of
inorganic and organic compounds
which mainly include potassium
and sugars. Guttation process is
observed the most when
transpiration is suppressed and
relative humidity is maximum as
during the night.
No. Transpirasi Gutasi
1. Terjadi pada siang hari Terjadi pada malam hari

2. Air yang hilang berbentuk uap Air yang keluar berbentuk cair
air
3. Yang dilepaskan uap air Cairan mengandung solute,
murni seperti gula dan garam
4. Terjadi melewati stomata, Melewati hidatoda
lubang kutikula, dan lenti sel
5. Terkendali oleh bukaan Tidak terkendali
stomata
6. Menurunkan suhu permukaan Tidak menurunkan suhu permukaan
tanaman
Sebagian besar
peristiwa transpirasi
terjadi melalui daun,
stomata dan kutikula.
Stomata pada
umumnya terletak di
bawah permukaan
daun.

Sebuah lobang stomata


disebut STOMA yang
diselubungi oleh dua
sel penjaga (guard
cells).
jamak dari stoma
adalah STOMATA.
Mekanisme Pembukaan dan
Penutupan Stomata.
Pada umumnya stomata akan membuka ketika cahaya matahari
menerpa permukaan daun di siang hari dan menutup di malam
hari.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa peristiwa ini berkaitan
dengan perubahan turgor pada sel penjaga. Dinding bagian
dalamnya tebal dan elastis. Ketika turgor meningkat pada kedua
sel penjaga, maka sel sel tersebut akan mengapit stoma, bagian
luar selnya mengembang dan memaksa dinding bagian dalam
melentur menyebabkan lobang stoma membuka. Sebaliknya
ketika turgor pada kedua sel penjaga menurun, stoma akan
menutup.
Faktor yang Mempengaruhi Pembukaan
dan Penutupan Stomata.

Faktor eksternal

Faktor internal
1. Faktor eksternal : Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2
dan asam absisat (ABA). Cahaya matahari merangsang sel
penjaga menyerap ion K+ dan air, sehingga stoma membuka
pada pagi hari. Cahaya biru dilaporkan lebih berperan dari
cahaya merah dalam proses pembukaan stomata. Konsentrasi
CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stoma
membuka. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air.
Pada saat cekaman air, zat pengatur tumbuh ABA diproduksi di
dalam daun yang menyebabkan membran menjadi bocor
sehingga terjadi kehilangan ion K+ dari sel penjaga dan
menyebabkan sel penjaga mengkerut sehingga stomata
menutup. Finer analysis shows that blue light is more effective in
opening of the stomata than red light

2. Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis memicu serapan ion


pada pagi hari sehingga stomata membuka, sedangkan malam
hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stomata
menutup
Salibury & Ross (1995)
Pengukuran Pembukaan
Stomata.
Jumlah stomata yang dihitung per unit area tertentu disebut
frekuensi stomata. Jika jumlah total stomata dibandingkan
dengan total jumlah sel sel epidermis pada unit area tertentu
akan didapatkan sebuah korelasi yang dikenal sebagai
Indeks Stomata.
Rumus untuk mendapatkan Indeks Stomata :
I = S/E+Sx100

Dimana S= jumlah stomata, E= total jumlah sel sel


epidermis pada areal tertentu daun.

Contoh : Oats mempunyai 54,000 per setiap inci persegi


Mentimun mempunyai 428,000 setiap inci persegi.
Bahan lengkap tentang SD (stomatal density) dan SI
(stomatal Index) ada di lampiran pdf.
Bahan lain dapat dibaca pada tautan berikut:
https://doi.org/10.1016/S0034-6667(00)00074-9
Pertukaran Gas Melalui
Stomata.
Pertukaran gas melalui stomata berlangsung secara difusi. Pada siang
hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga
konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan
menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata.
Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena
digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk
melalui stomata.
Daun tumbuhan darat memperoleh karbondioksida dari udara sekitarnya
melalui difusi. Udara di sekitar tumbuhan mengandung karbondioksida
lebih banyak dibandingkan di dalam daun, sehingga gas karbondioksida
berdifusi ke dalam daun melalui stoma di epidermis daun. Pada stomata,
bila sel penutup menyerap air secara osmosis, maka sel-sel tersebut
mengembang atau membengkak.Bila stoma membuka, gas
karbondioksida dapat berdifusi ke dalam daun. Gas oksigen yang
dihasilkan dari proses fotosintesis dapat juga keluar dari daun melalui
stoma yang membuka. Bila sel penjaga kehilangan air secara osmosis,
maka sel-sel tersebut mengkerut. Bila stoma menutup, gas
karbondioksida dan oksigen tidak dapat masuk atau keluar dari daun.
Beberapa senyawa jika diaplikasikan
kepada daun tanaman dapat mengurangi
laju transpirasi. Senyawa ini disebut
antitranspirants.
Senyawa ini banyak digunakan pada
bunga potong, pohon Christmas, dan pada
tanaman yang baru dipindahkan.
Senyawa tersebut mengurangi pembukaan
stomata dan mengurangi laju transpirasi
tanpa mempengaruhi pengambilan
karbondioksida.
Senyawa Antitranspirasi dapat dibedakan atas:
metabolic inhibitor dan film-forming antitranspirants.

Contoh senyawa metabolic inhibitor: Phenylmecury


acetate (PMA), abscicic acid (ABA) dan aspirin.

Sedangkan Film-forming antitranspirants, contohnya:


silicon oil dan waxes.

Salah satu jurnal terkait antitranspirants ada di :


https://doi.org/10.1016/j.agwat.2018.10.014
Beberapa tautan yang bagus untuk dibaca sehubungan dengan
bahan ini:

http://plantcellbiology.masters.grkraj.org/html/Plant_Cellular_Physiology
8-Loss_Of_Water_II-Transpiration.htm

https://passel2.unl.edu/view/lesson/c242ac4fbaaf/
https://www.youtube.com/watch?v=vboLrO-o5O4

Anda mungkin juga menyukai