Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini tepat pada waktunya.

Adapun judul laporan ini adalah “Stomata” yang merupakan salah satu syarat

untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Botani Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga berterimakasih kepada Ir.Meiriani,MP, Dr.Ir.Lisa Mawarni,MP,

Ir. Hot Setiado,Ms, Ir.Ratna Rosanty Lahay,MP selaku dosen mata kuliah Botani

serta abang dan kakak asisten laboratorium Botani yang telah membantu dalam

menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga laporan ini bermanfaat

bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Desember 2019

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Praktikum

\ Kegunaan Penulisan

TINAJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Alat dan Bahan Praktikum

Prosedur Praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya.

Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut

sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Diantara sel-sel epidermis

terdapat derifatnya, antara lain stomata, trikoma, sel kipas, sel gabus, dan lain lain

(Hidayat, 2005)

Stomata merupakan modifikasi dari sel epidermis daun berupa sepasang sel

penjaga yang bisa menimbulkan celah sehingga uap air dan gas dapat dipertukarkan

antara bagian dalam dari stomata dengan lingkungan. Stomata biasanya ditemukan

pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan

rizoma. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun, tetapi ada beberapa

jenis tumbuhan, stomata dapat dijumpai pada permukaan atas dan bawah daun. Ada

pula tumbuhan yang hanya mempunyai stomata pada permukaan atas daun, yaitu

pada bunga lili air (Lakitan, 2013)

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis

khusus yang disebut sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sel yang

mengelilinginya yang disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup

sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga

turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel
penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara,

tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 2012)

Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas

transpirasi pada daun, yaitu letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas

tertentu, maka makin banyak porinya maka makin cepat penguapan. Kegiatan

transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor luar, seperti kecepatan angin,

kelembaban udara, suhu, dan tekanan udara. Dan juga beberapa faktor dalam, seperti

ketebalan daun, jumlah stomnata, kutikula, trikoma, dan letak stomata di

permukaannya (Suradinata, 2007)

Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata

dengan sel epidermis dan sel tetangga, terdapat beberapa tipe stomata. Klasifikasi ini

terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda

dapat terjadi pada satu familia yang sama atau dapat juga pada daun dari spesies yang

sama. Struktur apparatus stomata dapat digunakan dalam studi taksonomi

(Fahn, 2011)

Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya.

Sel penutup mengandung amilum dimana konsentrasinya lebih tinggi pada malam

hari daripada siang hari karena telah berubah menjadi glukosa. Adanya cahaya

membangkitkan klorofil sehingga kadar CO2 menurun. Terjadi kenaikan osmose

sehingga air masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya volume

menyebabkan turgor, sehingga terbukalah porus stomata (Dwidjoseputro, 2008)


Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap

cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan menutup

sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam

membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat (ABA). ABA merupakan

senyawa yang berperan sebagai sinyal adanya cekaman kekeringan sehingga stomata

segera menutup (Price, 2001)

Beberapa tanaman beradaptasi terhadap cekaman kekeringan dengan cara

mengurangi ukuran stomata dan jumlah stomata . Mekanisme membuka dan menutup

stomata pada tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif

sehingga jaringan tanaman dapat menghindari kehilangan air melalui penguapan.

Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata tergantung dari tekanan turgor sel

tanaman, atau karena perubahan konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya

dan hormon asam absisat (Poejiastuti, 2004)

Mekanisme toleransi pada tanaman sebagai respon adanya cekaman

kekeringan meliputi kemampuan tanaman tetap tumbuh pada kondisi kekurangan air

yaitu dengan menurunkan luas daun dan memperpendek siklus tumbuh, kemampuan

akar untuk menyerap air di lapisan tanah paling dalam, kemampuan untuk melindungi

meristem akar dari kekeringan dengan meningkatkan akumulasi senyawa tertentu

seperti glisin, betain, gula alkohol atau prolin untuk osmotic adjustment dan

mengoptimalkan peranan stomata untuk mencegah hilangnya air melalui daun.

Dengan adanya osmotic adjustment tersebut memungkinkan pertum-buhan tetap

berlangsung dan stomata tetap membuka (Nguyen, 2007).


Untuk mengamati struktur anatomi tipe stomata tumbuhan, dibutuhkan alat

bantu berupa mikroskop yang berfungsi untuk memperbesar ukuran objek yang

diamati dari ukuran yang sebenarnya. Setiap spesies tumbuhan memiliki struktur

anatomi yang sangat bervariasi baik jaringan pengangkut, jaringan pembuluh,

maupun tipe stomata yang dimiliki oleh setiap spesies tumbuhan (Retno, 2015)

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui tipe tipe

stomata pada daun mangga (Mangifera indica L.), daun paku sarang burung

(Asplenium nidus L.) daun kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq), daun nangka

(Arthocarpus integra L.) daun rumput jakut pahit (Paspalum conjugatum Berg), dan

daun teratai (Nymphea)

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat

mengikuti praktikum di Laboratorium Botani Program Studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang

membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA

Stomata atau biasa juga disebut sebagai mulut daun merupakan lubang lubang

kecil yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sebagai sel penutup

yang terdapat pada permukaan daun. Sel-sel penutup dapat membuka dan menutup

sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya. Stomata terdapat pada semua

bagian tumbuhan yang terdedah ke udara tetapi lebih banyak terdapat pada daun

(Gembong, 2008)

Stomata terdiri dari beberapa bagian, yaitu sel penutup/sel penjaga yang

terdiri dari sepasang sel dan memiliki kloroplas. Cerlah/porus yang terdapat diantara

kedua sel penutup. Sel tetangga yang merupakan sel yang berdampingan atau yang

berada di sekitar sel penutup. Ruang udara dalam yang merupakan suatu ruang

antarsel yang besar dan berfungsi dalam fotosintesis, transpirasi, dan respirasi

(Haryanti, 2010)

Stomata pada tanaman monokotil berbentuk halter (memanjang). Selain itu

bagian ujung-ujungnya membesar, lalu terdapat dinding sel pada ujung-ujung yang

membsar tersebut yang relatif tipis daripada dinding sel bagian bawah, arah

membukanya sel penutup sejajar dengan permukaan epidermis, dan struktur stomata

pada tanaman monokotil relaltif teratur (Mulyani, 2006)

Stomata pada tanaman dikotil berbentuk ginjal. Pada tanaman dikotil terdapat

porus, sel penutup, dan sel tetangga. Dinding perut dan dinding punggung relatif tipis,
dinding luar dan dinding dalam menebal, arah membukanya sel penutup sejajar

dengan permukaan dalam (Loveless, 2007)

Adapun faktor yang mempengaruhi stomata yaitu jumlah dan ukuran stomata,

yaitu dipemgaruhi oleh genotipe dan lingkungan juga mempunyai pengaruh yang

lebih sedikit terhadap transpirasi total daripada pembukaan dan penutupan stomata.

Adapun faktor utama adalah intensitas cahaya dan kelembaban. Dan beberapa faktor

mikro lain, seperti CO2, suhu, potensial air daun, kelembaban, angin, dan laju

fotosintesis (Ady, 2014)

Tipe stomata pada dikotil berdasarkan sususnan sel epidermis yang

berdekatan dengan sel tetangga adalah anomositik, anisositik, parasitic, diasitik, dan

aktinositik. Modifikasi tipe-tipe tersebut dan tipe tambahan lainnya dapat terjadi pada

spesies dari berbagai familia. Lebih dari satu tipe stomata terkadang terjadi bersama-

sama pada organ yang sama (Rahayu, 2008)

Stomata pada tumbuhan secara umum terdapat pada daun, baik disisi atas

maupun sisi bawah daun. Pada tumbuhan tertentu stomata terdapat pada cabang

maupun pada batang. Pada dasarnya tipe stomata yang terdapat pada tumbuhan antara

satu tumbuhan dengan tumbuhan yang lain memiliki tipe stomata yang bervariasi,

tergantung spesies tumbuhannya. Bahkan pada famili yang sama biasanya juga

memiliki tipe stomata yang berbeda antara satu spesies tumbuhan dengan spesies

lainnya. Begitupula pada beberapa tipe stomata tumbuhan yang tergolong dalam

spesies yang sama namun memiliki tipe stomata yang berbeda (Sutrian, 2011)
Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas

transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak

tertentu.Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan.

Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu

akan menghambat penguapan lubang dekatnya. Hal ini karena jalan yang ditempuh

molekul-molekul air yang lewat lubang itu tidak lurus melainkan membelok akibat

pengaruh sudut-sudut sel-sel penutup (Ningsih, 2011)

Letak satu sama lain diperantarai jarak tertentu mempengaruhi intensitas

penguapan.Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan mengeluarkan air daripada

bentuk bundar. Deretan molekul-molekul air yang lewat lebih banyak jika keliling

perimeter stomata lebih panjang. Pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak

antara stomata-stomata tersebut 20 kali diameternya (Sumenda, 2011)

Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya.

Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih tinggi pada malam

hari dari pada siang karena telah berubah menjadi glukosa. Adanya cahaya

membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2dalam sel tersebut

menurun (mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH lingkungan memacu posporilase

mengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat. Terjadi kenaikan osmose sehingga air

masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya volume menyebabkanturgor,

sehingga terbukalah porus stomata (Sirait, 2008)


BAHAN DAN MENTODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 25 November 2019 pada

oukul 13.00 sampai dengan selesai di Laboratorium Botani Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada ketinggian 32

mdpl

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya

untuk mengamati stomata pada daun, preparat sebagai tempat untuk meletakkan

objek, deck glass untuk menutupi objek di preparat, pinset untuk melepaskan kuteks

dari daun, lampu sebagai sumber cahaya pada saat mengamati objek, cok sambung

untuk mengalirkan listrik, dan kamera HP untuk mengambil gambar.

Adapun bahan yang digunakan adalahj beberapa jenis daun seperti daun

mangga (Mangifera indica L.), daun paku sarang burung (Asplenium nidus L.), daun

kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq), daun nangka (Arthocarpus integra L.), daun

rumput jakut pahit (Paspalum conjugatum Berg), dan daun teratai (Nymphea) sebagai

objek yang akan diamati, aquadest, dan kertas A4 untuk menulis data

Prosedur praktikum

Adapun prosedur pada praktikum ini adalah:

1. Diambil daun tanaman


2. Dibersihkan bagian bawah daun

3. Diberi kuteks pada bagian daun yang telah dibersihkan tersebut dan dibiarkan

hingga mengering

4. Diambil dan dilepaskan kuteks dari bagian daun dengan menggunakan pinset

setelah kering

5. Diletakkan bagain tersebut diatas preparat lalu ditutup dengan deck glass

6. Diamati dibawah mikroskop

7. Diperhatikan bentuk stomata lalu digambarkan


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis

khusus yang disebut sel penutup. Hal ini sesuai dengan literatur Gembong (2008)

yang menyatakan bahwa stomata atau biasa disebut juga sebagai mulut daqun

merupakan lubang-lubang kecil yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang

disebut sel penutup yang terdapat pada permukaan daun dan dapat membuka dan

menutup sesuai kebutuhan tanaman akan transpirasinya

Tipe-tipe stomata terbagi menjadi 5 yaitu anomositik, anisositik, parasitic,

diasitik, dan aktinositik. Hal ini sesuai dengan literatur Rahayu (2008) yang

menyatakan bahwa tipe tipe stomata pada dikotil didasarkan pada susunan sel

epidermis yang terdiri dari anomositik, anisositik, parasitic, diasitik, dan aktinositik

Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya.

Hal ini sesuai dengan literatur Sirait (2008) yang menyatakan bahwa adanya cahaya

membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2 dalam sel menurun.

Kenaikan pH lingkungan memacu posporilase mengubah amilum. Terjadi kenaikan

osmose sehingga air masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya turgor,

sehingga terbukalah porus stomata.

Stomata pada tanmaman monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, baik

secara bentuk, letak persebaran, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan literatur

Mulyani (2006) yang menyatakan bahwa pada tanaman monokotil, stomata berbentuk
halter (memanjang) dan pada dikotil stomata berbentuk ginjal. Selain itu, monokotil

memiliki struktur stomata yang relatif teratur dan pada dikotil terletak menyebar.

Adapun faktor yang mempengaruhi jumlah stomata adalah dapat dipengaruhi

oleh genotipe dan faktor lingkungan, intensitas cahaya, kelembaban, dan beberapa

faktor mikro lainnya. Hal ini sesuai dengan literature Ady (2014) yang menyatakan

bahwa faktor yang me,pengaruhi jumlah stomata yaitu jumlah dan ukuran stomata

yang merupakan faktor genotipe dan juga pengaruh lingkungan. Selain itu terdapat

faktor utama yaitu intensitas cahaya dan kelembaban. Dan juga didukung oleh

beberapa faktor mikro lainnya, seperti CO2, suhu, potensial air daun, kelembaban,

angin, dan laju fotosintesis.


DAFTAR PUSTAKA

Ady, R. 2014. Stomata Daun. Diakses tanggal 20 Desember 2016

Dwidjoseputroi, D. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia

Fahn, A. 2011. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Gembong, T. 2008. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia

Haryanti. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada DaunBeberapa Spesies Tanaman

Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII

Hidayat, E. 2005. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB

Lakitan, B. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Loveless, A. 2007. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Ningsih, R. 2011. Karakter Anatomi Daun Kultur Purwoceng Pascakonservasi IN

Vitro. Plasma Nutfah, 17

Nguyen, H. 2007. Breeding for Drought Resistance in Rice Physiology and

Molecular Genetic Considerative. Crop Science

Pandey, B. 2012. Plant Anatomy. S Chand and Company. New Delhi


Price, A, 2011. Mapping QTLs Associated with Drought Resistance in Rice; Progress

Problem and Prospect. Los Banos: International Rice Research Institute.

Poejiastuti, E. 2004. Studi Komparatif Anatomi Daun beberapa Genotipe Kedelai

(Glycine max L. ) yang Peka dan Toleran terhadap Cekaman

Kekeringan. [Skripsi]. Bogor: Jurusan Biologi FMIPA Institut

Pertanian Bogor

Rahayu, S. 2008. Perbedaan Anatomi Jaringan Stomata Berbagai Daun Genus

Allamanda. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2015. Malang

Retno, S. 2015. Identifikasi Tipe Stomata pada Daun Tumbuhan Xerofit, Hidrofit,

dan Mesofit. Florea Volume 2 No.2, November 2015

Suradinata, T. 2007. Struktur Tumbuhan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam ITB

Sirait MP, 2008. Luas Daun, Kandungan Klorofil dan Laju Pertumbuhan Rumput dan

Naungan Pemupukan yang Berbeda.

Sumenda L, Rampe FR, Mantiri, 2011. Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga

(Mangifera indica L.) pada Tingkat Perkembangan Daun yang berbeda.

Jurnal Bioslogos.

Sutrian, Y. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai