Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model pengembangan atau dalam bahasa

inggris disebut dengan Research and Development (R&D). Penelitian

pengembangan ialah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiono,

2015:407). Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Model

ADDIE terdiri dari lima tahap diantaranya adalah Analisis (Analyze), Desain

(Design), Pengembangan (Development), Pelaksanaan (Implementation) dan

Evaluasi (Evaluation).

Pada penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan model

pengembangan ADDIE untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis youtube

video yang dirancang tahap-pertahap. Penelitian pengembangan media ini

dilakukan dengan langkah-langkah sesuai dengan langkah dalam model

pengembangan ADDIE. Materi dalam media yang akan didesain oleh peneliti

merupakan materi Tema 4 Subtema 3 pembelajaran 1 kelas IV di Sekolah Dasar.

Alasan peneliti memilih menggunakan metode pengembangan ADDIE

dikarenakan model pengembangan ini memiliki keunggulan pada tahapan

kerjanya yang sistematik. Setiap fase dilakukan evaluasi dan revisi dari tahapan

yang dilalui, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid. Selain

itu model ADDIE sangat sederhana tapi implementasinya sistematis. Model

ADDIE ialah model perancangan pembelajaran yang menyediakan

37
38

sebuah proses yang terorganisasi dalam pengembangan media pembelajaran agar

bisa digunakan baik untuk pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran online.

Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh

Raiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya yaitu sebagai pedoman dalam

membangun perangkat infrastruktur program pembelajaran yang lebih efektif,

dinamis dan mendukung dalam meningkatkan proses pembelajaran yang baik.

Model desain pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang

menggunakan 5 tahap/langkah sederhana dalam pengaplikasinnya. Sesuai dengan

namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/langkah dalam

pembelajarannya.

Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan

akronimnya yaitu 1). Analyze adalah menganalisis kebutuhan dalam proses

pembelajaran untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat serta menentukan

kompetensi peserta didik. 2). Design adalah menentukan kompetensi khusus,

metode, bahan ajar, dan pembelajaran.3). Development adalah memproduksi

program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran. 4).

Implementation adalah melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan

desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5). Evaluation adalah melakukan

evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model

ADDIE adalah rangkaian sederhana untuk merancang pembelajaran di mana

prosesnya dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang

umum. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah yang akan dilalui selalu
39

mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah melalui proses perbaikan atau

revisi sehingga dapat diperoleh produk media pembelajaran yang menarik yang

akan menciptakan pembelajaran yang efektif. Berikut gambar pengembangan

media dengan menggunakan model ADDIE :

3.1 Bagan Model Pengembangan ADDIE


Sumber : Cavas.isntructure.com

1.2. Prosedur Pengembangan

Untuk mengembangkan media pembelajaran yang baik dalam arti mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran, diperlukan suatu perencanaan dan

rancangan yang baik. Dalam menyusun rancangan pembelajaran, baik

menyangkut materi (content), pedagogik, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan

ingin dicapai dengan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran berupa

video pembelajaran yang akan dikembangkan menggunakan model ADDIE yang

terdiri dari 5 tahap yaitu:


40

3.2.1 Analisis (analysis)

1. Analisis Materi

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 2 menyebutkan bahwa

kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip difersifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik. Dari yang telah diurakan maka setiap sekolah dalam proses pelaksanaan

pembelajarannya menyesuaikan pada kondisi, potensi siswa. Artinya kurikulum

yang digunakan harus sesuai dengan keadaan satuan pendidikan dan keadaan

siswa. Hal ini harus sesuai dengan keadaan daerah, keadaan satuan pendidikan

dan peserta didik. Maka penerapan bahan ajar video berbasis youtube dianggap

lebih efektif saat ini untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar di rumah

untuk saat ini.

Maka dalam dalam pemilihan materi harus dilakukan identifikasi

kompetensi dasar kelas IV sekolah dasar pada Permendikbud nomor 24 tahun

2016. Materi pelajaran yang digunakan adalah Tema 4 Berbagai Pekerjaan

Subtema 3 Pekerjaan Orang Tuaku Pembelajaran 1, yang memuat pelajaran

Bahasa Indonesia, IPA, IPS yaitu:


41

3.1 Tabel identifikasi Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1


Indikator
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar
3.5 Menguraikan pendapat 3.5.1 Menilai kejadian
pribadi tentang isi buku yang terdapat
sastra (cerita, dongeng, dan dalam dongeng.
sebagainya). 4.5.1 Menampilkan isi
Bahasa 4.5 Mengomunikasikan dongeng secara lisan
Indonesia pendapat pribadi tentang isi dan tulisa
buku sastra yang dipilih dan
dibaca sendiri secara lisan
dan tulis yang didukung
oleh alasan.
3.8.1menguraikan dampak
3.8 Menjelaskan pentingnya
pemanfaatan sumber
upaya keseimbangan dan
daya alam yang tidak
pelestarian sumber daya
alam di lingkungan. terkontrol.
IPA 4.8.1 menunjukkan contoh
4.8 Melakukan kegiatan upaya
kegiatan
pelestarian sumber daya dan
pemanfaatan sumber
bersama orang-orang di
daya alam.
lingkungan.
3.3.1 menjelaskan hasil
identifikasi tentang
3.3 Mengidentifikasi kegiatan kegiatan ekonomi dan
ekonomi dan hubungannya berbagai pekerjaan
dengan berbagai bidang yang terkait dengan
pekerjaan, serta kehidupan kegiatan ekonomi
sosial dan budaya di tersebut di lingkungan
lingkungan sekitar sampai sekitar.
IPS provinsi. 4.3.1 menunjukkan hasil
4.3 Menyajikan hasil identifikasi tentang
identifikasi kegiatan kegiatan ekonomi dan
ekonomi dengan berbagai berbagai pekerjaan
bidang pekerjaan, sosial dan yang terkait dengan
budaya di lingkungan kegiatan ekonomi
sekitar sampai provinsi. tersebut di lingkungan
sekitar.

(Permendikbud Nomor 24, 2016)

2. Analisis kebutuhan peserta didik.

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai

ketersediaan bahan ajar dengan melakukan wawancara bersama guru SD N 31/IV

Kota Jambi Kelas IV, tujuannya untuk mendapatkan informasi mengenai sumber
42

ketersediaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik

dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara guru kelas IV SD N 31/IV Kota

Jambi, bersama Ibu Rosmawati, S.Pd. Didapatkan bahwa pembelajaran selama

pandemi covid-19 ini dilakukan dengan pemberian tugas-tugas melalui media

whatsAppGrup. Berharap ada media pembelajaran yang memiliki inovasi baru

agar dapat memudahkan guru dan siswa dalam menyampaikan dan memahami

materi pembelajaran selama proses belajar di rumah. Serta agar siswa tidak

mengalami kejenuhan dan bosan dalam proses belajar di rumah.

3. Analisis karakteristik peserta didik.

Tahapan ini menganalisis karakteristik peserta didik pada saat usia

Sekolah Dasar kalas IV. Karakteristik yang dimaksud adalah menyangkut

kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik

sesuai dengan perkembangan peserta didik baik secara psikologi dan emosional.

Selain itu, analisis kebutuhan peserta didik digunakan untuk melihat seberapa

dibutuhkan media pembelajaran video berbasis youtube dalam proses

pembelajaran jarak jauh.

Menurut Piaget anak usia 7 – 11 tahun mengalami tingkat perkembangan

Operasinal konkret. Ini berarti anak memiliki pikiran logis yang dapat

diterapkannya pada masalah-masalah yang konkret. Bila mengadapi suatu yang

berkaitan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode ini dapat memilih

keputusan logis dan bukan keputusan perseptual seperti anak praoperasional. Pada

zaman digital, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

semakin pesat anak usia sekolah dasar sudah bisa dan cakap mengoperasikan
43

barang-barang teknologi seperti ponsel, komputer, video game dan lain-lain.

Anak-anak dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online,

berinteraksi dengan media gadget, seperti telepon seluler, laptop dan Video

Games. Aktivitas yang bersentuhan dengan teknologi lebih mewarnai kehidupan

anak usia ini.

3.2.2 Desain (design)

Setelah tahap analisis dilakukan, langkah selanjutnya peneliti melakukan

tahap perencanaan (Design) mengenai video pembelajaran yang akan di buat.

Menyusun bahan-bahan dan membuat acuan bagian video pembelajaran yang

akan dibuat. Tahap ini berupa kerangka-kerangka sebelum melakukan

pengembangan produk, kerangka yang dimaksud adalah storyboard.

3.2.3 Pengembangan Bahan Ajar (Development)

Pada tahapan ini penulis melakukan pembuatan produk berupa video

pembelajaran dari materi Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1 kelas IV Sekolah

Dasar, dengan berbagai tahapan yang dilalui mulai dari analisis, desain dan

sampai pada pengembangan produk berupa video pembelajaran.

Dalam tahap pengembangan peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang

dapat mendukung dalam mengembangkan video pembelajaran. Setelah itu peneliti

memproduksi video pembelajaran dan dilakukannya validasi kepada para ahli

yaitu ahli materi, ahli media, ahli bahasa, serta respon guru. Kemudian video

pembelajaran di upload atau unggah ke aplikasi Youtube. Lalu link youtube di

bagikan kepada siswa untuk melihat respon siswa tentang kepraktisan video

pembelajaran.
44

3.2.4 Implementasi (Implementation)

Pada tahapan ini setelah produk dilakukan validasi oleh para ahli validasi

selanjutnya mengimplementasikan produk yang dikembangkan pada kelompok

kecil. Pada tahapan ini hanya dilakukan pengimplemntasian kelompok kecil saja

karena sesuai dengan keadaan saat ini yang tidak memungkinkan dengan adanya

pandemi covid-19.

3.2.5 Evaluasi

Pada tahapan ini evaluasi dilakukan dengan berjalannya pengembangan,

sehingga kekuragan-kekurangan selama proses pengembangan dapat

teridentifikasi dan terselesaikan.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada media pembelajaran video berbasis youtube yang telah

dikembangkan akan diujicobakan kepada siswa kelas IV/B SDN 31/IV Kota

Jambi. Uji coba pada penelitian ini hanya dilakukan pada tahap uji coba kelompok

kecil karena mengingat keadaan yang masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data deskriptif kualitatif dan

deskriptif kuantitatif. Sumber data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini

di peroleh dari hasil validasi produk oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa,

serta komentar dan masukan dari guru. Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket

validasi terhadap video pembelajaran berbasis youtube dan angket respon guru

serta respon siswa.


45

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam

melakukan sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

mendapatkan data (Sugiono, 2016:308). Instrument penelitian untuk mendapatkan

data dari penelitian yaitu dengan menggunakan angket. Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiono,2016:199).

Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup

merupakan angket penelitian yang item jawabannya sudah tersedia pada lembar

angket. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa:

1. Angket validasi dari validator materi

2. Angket validasi dari validator ahli media.

3. Angket validasi dari validator ahli bahasa

4. Angket tanggapan atau respon yang diberikan kepada guru.

5. Angket respon siswa.

Angket validasi bahan ajar ini terdiri dari validasi ahli materi, validasi ahli

media, dan validasi ahli bahasa yang diberikan kepada validator. Angket-angket

tersebut akan diberi kepada validator yang benar-benar ahli dalam bidang

pendidikan minimal S2. Validator dapat memberikan komentar ataupun saran

terhadap video pembelajaran yang dikembangkan guna untuk diperbaiki kembali

agar dapat digunakan sesuai ketentuan.


46

Berikut kisi-kisi angket penilaian validasi materi terhadap video

pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument ahli materi


Deskriptor
Aspek
1) Penampilan media pembelajaran video pembelajaran
tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

2) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3


pembelajaran 1 dengan KI dan KD
Ketepatan isi media dengan
3) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema
kompetensi yang ingin dicapai 3 pembelajaran 1 dengan indikator pencapaian belajar

4) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema


3 pembelajaran 1 dengan tujuan pembelajaran

5) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema


3 dengan dengan materi yang dibahas

6) Kelengkapan materi tema 4 subtema 3 pembelajaran 1


dengan kompetensi yang dicapai
Kelengkapan materi 7) Kelengkapan bagian-bagian video dengan materi yang
ingin dicapai

8) Keruntutan materi dari yang mudah ke sulit.


9) Penyajian materi dapat memberi bantuan belajar
Keruntutan materi
10) Penyajian materi dapat menjadi tambahan pengetahuan
bagi peserta didik

11) Penyajian materi dapat menarik minat peserta didik


12) Penyajian materi membuat peserta didik menyimak
Kualitas motivasi
dengan baik
13) Penyajian materi menumbuhkan rasa ingin tahu

Sumber : Wuryandani &Fathurrohman (2012)

Untuk mengukur kesesuaian antara materi dan media harus sesuai kisi-kisi

angket validasi media dapat dilihat sebagai berikut:


47

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument ahli media


INDIKATOR Deskriptor

Aspek Kualitas media

1) Kesesuaian video yang ditampilkan dengan materi yang


disampaikan
 Kualitas video yang 2) Kesesuaian ukuran video yang digunakan dengan ukuran
ditampilkan media pembelajaran
3) Video dapat membantu menjelaskan materi

4) Kesesuaian penggunaan efek atau backsound dengan


materi dan karakteristik peserta didik
 Kejelasan suara
5) Kejelasan suara/musik dalam video

6) Pemilihan warna teks dan background kontras sehingga


mudah terbaca.
7) Kesesuaian huruf dengan background
 Kejelasan teks /
8) Kejelasan bentuk huruf
keterbacaan
9) Ketepatan penggunaan huruf kapital dan tanda baca
10) Penggunaan teks dapat dibaca dengan jelas

Aspek PenggunaanBahasa

11) Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD


12) Ketepatan penggunaan dan penulisan bahasa asing
 Kualitas penggunaan 13) Kejelasan kata dan istilah kata yang digunakan
Bahasa 14) Penyajian menggunakan bahasa yang lugas dan mudah
dipahami.

15) Pengaturan jarak yang digunakan dalam setiap kalimat


 Kesesuaian 16) Kesesuaian bentuk dan ukuran huruf yang digunakan
penempatan kalimat 17) Kesesuaian penempatan kata/ kalimat dalam video

Aspek Layout media

18) Kualitas tampilan dalam setiap tampilan video


19) Kualitas perpaduan warna background dengan teks
 Penyajian video 20) Kualitas efek animasi dan transisi dalam setiap potongan
frame/video

21) Keserasian tata letak teks, gambar, animasi dengan video


22) Kejelasan tampilan judul dalam setiap pembehasan
 Tata letak
23) Kesesuaiam proporsi gambar dan tulisan dalam video

Sumber : Indriana (2011)

Berikut angket validasi ahli bahasa, tujuannya untuk melihat kelayakan

video pembelajaran dilihat dari segi bahasa yaitu:


48

3.4 Tabel Kisi-kisi instrument ahli bahasa


No item
Variabel Indikator
1
Ketepatan struktur kalimat
2
Keefektifan kalimat
3
Kebakuan istilah
Pemahaman terhadap pesan 4
atau informasi
Pengembangan bahan ajar Kemampuan memotivasi 5
Video berbasis youtube peserta didik
pada Tema 4 Subtema 3 di Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual 6
Kelas IV Sekolah Dasar
peserta didik.
Kesesuaian dengan tingkat
7
perkembangan emosional
peserta didik
8
Ketepatan tata bahasa
9
Ketepatan ejaan
(BSNP,2012)

Selanjutnya angket respon guru, angket ini digunakan untuk

mengetahui respon guru terhadap bahan ajar video pembelajaran yang

dikembangkan oleh peneliti. Kisi-kisi instrument respon guru dapat dilihat

sebagai berikut:

3.5 Tabel Kisi-kisi instrument kepraktisan guru


Deskriptor
Aspek
1) Penampilan media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran
1.
2) Kesesuaian antara ilustrasi/contoh/gambar pada media video
pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1.
Efektifitas
3) Kejelasan penampilan kegiatan media video pembelajaran tema 4
subtema 3 pembelajaran 1.
4) Kesesuaian urutan materi/kegiatan dalam media video pembelajaran
tema 4 subtema 3 pembelajaran 1.

5) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1


dengan KI dan KD
Relevansi
6) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1
dengan tujuan pembelajaran
7) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1
49

dengan materi yang dibahas

8) Penerapan/pengaplikasian media video pembelajaran tema 4 subtema 3


pembelajaran 1 membutuhkan fasilitas penunjang yang dikenal peserta
didik.
Efesien 9) Kegiatan dalam media video pembelajaran tema 4 subtema 3
pembelajaran 1 sesuai alokasi waktu yang tersedia, dan dapat
dilaksanakan di luar jam sekolah (digunakan di rumah)

10) Isi dan penyajian media video pembelajaran tema 4 subtema 3


pembelajaran 1 dapat menarik peserta didik untuk membaca dan
memahami materi
11) Bentuk kegiatan yang adapada media video pembelajaran tema 4
subtema 3 pembelajaran 1 dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
peserta didik dan mampu memberi petunjuk peserta didik untuk
Kegunaan
menemukan konsep secara mandiri
12) Media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 dapat
digunakan sebagai sumber belajar mandiri untuk menunjang proses
pembelajaran.
13) Media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 dapat
digunakan sesuai dengan kondisi peserta didik.

14) Bahasa yang digunakan dalam media video pembelajaran tema 4


subtema 3 pembelajaran 1 merupakan bahasa indonesia baku dan
mudah dipahami peserta didik
Kontekstual
15) media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 memiliki
tampilan yang dapat meningkatkan kemampuan proses dan berpikir
ilmiah peserta didik

Sumber : Rusman (2013)

Berikut tabel angket kisi-kisi respond an tanggapan siswa, bertujuan untuk


melihat kepraktisan media yang dikembangkan.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen tanggapan peserta didik

No Aspek Indikator

 Kemenarikan tampilan
1 Tampilan
 Kejelasan video, gambar, teks, dan suara

2 Pengoperasian  Kemudahan pengoperasian.

 Mempermudah pembelajaran mandiri peserta didik.


3 Pemanfaatan  Kejelasan kompetensi yang akan dicapai.
 Meningkatkan perhatian peserta didik.

Sumber : Kustandi(2013)
50

3.6 Teknik Analisi Data

Pada teknik analisis data ini akan diperoleh data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar validator yang

berbentuk deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran angket

menggunakan skala likert, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif,

selanjutnya mencari interval untuk menentukan produk yang dihasilkan layak atau

tidak layak.

1.6.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif ini berupa hasil validasi dari ahli materi, ahli

media, ahli bahasa dan juga respon guru serta respon siswa. Data yang diperoleh

dari hasil validasi dari ahli materi dan ahli media dan juga respon guru serta

respon siswa diperoleh dengan menggunakan skala likert. Berikut kategorisasi

penilaian pada setiap angket.

1. Analisis angket validasi ahli materi.

Table 3.7 Skala Penilaian Validasi Materi


No Interval Kriteria

1 54-65 Sangat Baik (sangat layak)

2 44-54, Baik (layak digunakan)

3 33-44 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 23-33 Tidak Baik (tidak layak)

5 13-22 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)


51

2. Analisi angket validasi ahli media.

Table 3.8 Skala Penilaian Validasi Media


No Interval Kriteria

1 96,7-115 Sangat Baik (sangat layak)

2 78,3-96,6 Baik (layak digunakan)

3 59,9-78,2 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 41,5-59,8 Tidak Baik (tidak layak)

5 23-41,4 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)

3. Analisi angket validasi ahli bahasa.

Table 3.9 Skala Penilaian Validasi Bahasa


No Interval Kriteria

1 37,9-45 Sangat Baik (sangat layak)

2 30,7-37,8 Baik (layak digunakan)

3 23,5-30,6 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 16,3-23,4 Tidak Baik (tidak layak)

5 9-16,2 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)

4. Analisis angket validasi respon guru.

3.10 Tabel kategori penilaian kepraktisan guru


No Rentang Kategori Validitas

1 64-75 Sangat Praktis

2 52-63 Praktis

3 40-51 Cukup

4 28-39 Tidak Praktis

5 15-27 Sangat Tidak Praktis

Riduwan (2013)
52

5. Analisis angket validasi respon siswa

3.11 tabel kategori penilaian respon siswa


No Rentang Kategori Validitas

1 25,3-30 Sangat Praktis

2 20,5-25,2 Praktis

3 15,7-20,4 Cukup

4 10,9-15,6 Tidak Praktis

5 6-10,8 Sangat Tidak Praktis

Riduwan (2013)

Anda mungkin juga menyukai