Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGALAMAN PRAKTIKUM IUT II

RAHMAT HIDAYAT

K1512047

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014

Pengalaman Saat Praktikum Ilmu Ukur Tanah II

Oleh : Rahmat Hidayat (K1512047)

Mata kuliah Ilmu Ukur Tanah ( IUT ) adalah salah satu mata kuliah yang
berbasis praktik langsung dilapangan. Mata kuliah ini berbobot 3 SKS, sehingga
sangat berdampak pada Perolehan Indeks Prestasi (IP)
Jika membahas IUT memang tidak ada bosannya, walaupun mata kuliah
IUT II ini lanjutan dari IUT I pada semester 3, namun tingkat kesulitannya sangat
berbeda, dari cara praktiknya hingga pembuatan laporannya.
Pada tulisan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman yang saya
dapat dari Praktikum IUT II saat di lapangan. Kelompok IUT saya terdiri dari 6
mahasiswa yaitu saya (Rahmat Hidayat), Achmad Fajar, Eva Yulianingsih, M
Taufiqqurohman, Maharani, dan Rizal Novita. Dengan mereka pula saya melalui
praktikum iur yang lumayan menyita waktu dan tenaga. Pembagian Job pada IUT
II ini diantaranya adalah
1. Reterasi
2. Repetisi
3. Poligon Tertutup
4. Poligon Terbuka
Untuk mengawali cerita pengalaman IUT II saya akan mulai dari awal
Reterasi, sebelum memulai praktik kelompok kami sudah di hadapkan pada
sebuah masalah, yaitu perpindahan jadwal praktik dari hari senin dengan
pembimbing pak Budi, kemudian kami harus di ganti pada hari abu dengan
pembimbing ibu Umi.

Kami memulai praktik agak siang sekitar jam 11.00 WIB dikarenakan harus
mendengarkan instruksi dari dosen pembimbing. Setelah bon alat kami mencari
lokasi untuk praktik. Saat mencari lokasipun kami banyak pendapat, dan akhirnya
kami memilih halaman parkir gedung baru, kami selalu di bimbing oleh bu umi
saat praktik repetisi sehingga tidak menemukan masalah yang berarti. Hal yang
susah dilupakan pada praktik Reterasi ini adalah kami hampir saja kehujanan saat
praktik, untungnya kami selesai mengembalikan alat 2 menit sebelum hujan lebat.
Minggu kedua praktik Repetisi. Seperti biasa kami memulai praktik jam
11.00 setelah mendengarkan pengarahan dari pembimbing. Dilanjutkan memilih
lokasi praktik dan kami memilih halaman antara lab PTB dan PTM atas saran
asdos. Cuaca yang sangat panas menjadi sebuah tantangan bagi kami, setelah 1
jam kami tidak dapat menyetel pesawat, akhirnya kami menukar pesawat. Pada
sesi praktik ini kami selesai pukul 14.15 namun setelah membongkar pesawat,
ternyata tinggi pesawat belum tercatat, sehingga kami langsung bergegas praktik
ulang hingga selesai pukul 15.45 WIB
Selesai 2 job seharusnya kami diwajibkan oleh bapak Sukatiman, S.T , M.
Si untuk mengerjakan laporan terlebih dahulu agar saat akhir semester tidak
terlalu sibuk. Namun karena sifat pemalas kami, akhirnya perintah dai bapak
koordinator pun kami kerjakan dengan tertunda-tunda.
Setelah

selesai

membuat

laporan

dan

mengkonsultasikannya

ke

pembimbing. Kami di beri penjelasan tentang Job selanjutnya yaitu poligon


terbuka. Mulai dari sini Lay setiap praktik yang kami lakukan selalu memberikan
kesan, baik yang membuat tertawa, senang, marah, merasa masa bodoh, dan lain
sebagainya.
Poligon tertutup. Sesuai undian yang diberikan , kelompok kami mendapat
lokasi praktik di Lab Batu belakang Lab PTB dan samping Lab kayu. Awalnya
kami hanya bilang Oke . Namun setelah kami sampai ditempat praktik kami
kaget karena mendapat tempat yang lumayan ekstrim dengan tanaman berduri dan
puing-puing bangunan yang tersebar hampir di seluruh tempat. Kami merasa

patah semangat karena mendapatkan Lokasi itu, bahkan kami langsung


memanggil pembimbing untuk mengchek tempat praktik kami seperti apa, dengan
perasaan yang sudah tidak semangat kami di beri saran oleh pembimbing untuk
mengcheck kembali apakah lokasi kami ini benar sesuai undian atau ada harapan
jam salah tempat.
Pada hari pertama kami belum bisa praktik seperti yang lain karena kami
harus membersihkan tempat dan menentukan titik-titik untuk membuat poligon
tertutup sesuai dengan Job kali ini. Mencari titik memang hal tak mudah. Kami
masih dibantu dengan adanya pembimbing yang selalu membantu kami. Setelah
mengikat bakal titik dengan titik ikat yang sudah disediakan oleh koordinator
patik hari pertama pun selesai
Praktik kedua, hal yang membuat jengkel pun mulai muncul yaitu dari
tanaman duri yang masih belum mati walaupun sudah dipotong hingga kebodohan
kami saat mendirikan pesawat diatas puing-puing yang bisa berhubungan dengan
titik setelahnya dengan melewati jebolan tembok yang ada di belakang lab batu.
Pada hari itu cuaca sangat panas. Kami pun merasa putus asa karena 1 hari hanya
dapat mendirikan 2 titik pesawat. Setelah praktik kami menuju lab dan meminta
laboratorium untuk membantu membersihakan tempat praktik kami dari tanamantanaman yang cukup mengganggu.
Praktik ketiga kami masih saja merasa kesal karena permintaan membantu
kami untuk membersihkan tempat praktik hanya di benatu dengan memotong
rumput yang sebenarnya masih belum mengganggu dibanding tanaman duri.
Setelah beberapa Minggu praktik Diana kami pun sudah cukup bisa
menerima keadaan tempat tersebut setelah kami mendapat beberapa motivasi dari
pembimbing kami melanjutkan praktik disana dengan perasaan bersemangat
untuk segera menyelesaikan job ini dan segera pindah dari tempat ini.
Disaat kami mulai bersemangat untuk segera menyelesaikan job ini
ternyata kami mendapat masalah baru yaitu harus memindahkan titik yang kami
tentukan dari awal. Sebagian dari kami sudah mulai berbeda pendapat dari yang

berpendapat A, B, C dan D. Mulai hari itu kelompok kami seakan-akan terbagi


menjadi 3 kubu, walaupun hanya tersirat namun ini cukup mengganggu kinerja
kelompok. Sehingga kelompok kami paling tertinggal dari kelompok yang lain.
Pelajaran yang dapat dipetik dari job poligon terbuka ini adalah kelompok
adalah perkumpulan ide yang jika dipadukan akan menciptakan jalan keluar,
bukan justru membuat kelompok itu semakin hancur. banyak pengalaman yang
saya dapat dari praktik poligon terbuka, dari ilmu IUT itu sendiri, kerja kelompok,
kerja saat dilapangan, memghargai pendapat, memahami keadaan dan banyak hal
yang dapat membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik secara tidak langsung.
Akhirnya kesan praktik yang sudah tidak baik dari awal menjadi indah pada akhir
praktik. Dan saya harus berterima kasih kepada koordinator yang memberikan
banyak pelajaran hidup saat praktik polio terbuka, yang kemungkinan tidak di
dapat oleh kelompok yang lain
Praktik pun dilanjutkan dengan job poligon terbuka. Seperti biasa sebelum
melakukan praktik kami mendapat pengarah oleh koordinator dan pembimbing
Poligon Terbuka. Pada job ini kelompok kami sebenernya masih bingung
dengan pembagian lokasi tiap-tiap kelompok, mengingat kami berlokasi di luar
lingkup kuliah. Setelah kami bertanya kepada dosen pembimbing, akhirnya kami
diberikan solusi untuk mencari asdos. Setelah berdiskusi dengan asdos ( Ikhtiyar
Bagus ) kami memilih tempat bersama. Setelah menemukan lokasi, kami
meminjam alat Total Stasion ( TS ) atas saran asdos agar praktik hari ini lebih
cepat mengingat saat itu cuaca mendung dan di khawatirkan akan segera hujan.
Setelah meminjam alat yang lumayan cukup banyak dan besar-besar kami segera
mendapatkan instruksi cara memakai dan mengiakan alat tersebut. Setalah 1 jam
di jelaskan kami langsung memulai praktik dengan pesawat TS yang kami anggap
lebih mudah dan simpel dibanding pesawat yang pernah kami pakai sebelumnya.
Kami mengakhiri praktik sekitar jam 2.40 WIB dikarenakan cuaca yang sudah
tidak bersahabat. Setelah kami beres-beres alat ternyata kelompok kami
kehilangan palu besi yang entah dimana bisa menghilang, ada kemungkinan bisa
di pindah tangan kan, kerena kami agak teledor saat sedang senang belajar alat

TS, sehingga melupakan beberapa barang yang luput dari pengawasan kami.
Akhirnya sedikit sindiran dari petugas laboratorium harus kami dengarkan dengan
penuh rasa bersalah. Ini menjadi sebuah pelajaran bagi saya untuk lebih waspada
dan berhati-hati
Minggu setelahnya kami memulia praktik dengan semangat yang abu,
berniat meminjam alat TS yang kemarin kami pakai guna mempermudah dan
mempercepat praktik poligon terbuka, kami 1 kelompok jurstu terkena ceramah
dari salah seorang dosen hingga 1 jam lebih waktu kami hanya untuk
mendengarkan curhatan beliau. Akhirnya kami pun mengurungkan diri untuk
meminjam alat TS untuk praktik dan kami memakai Sokia untuk praktik poligon
terbuka. Setelah kena cemara kami pun masih dihadapkan dengan suatu masalah
lagi karena tempat yang kami sebelumnya pakai itu telat dipakai kelompok yang
lain. Akhirnya kami menemukan tempat baru atas saran pembimbing. Pada hari
tersebut kami praktik hingga sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Seminggu setelah itu kami melanjutkan job hingga ke P3 yang kebetulan
kami tepat disposisi pertigaan sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak
untuk menyelesaikan job pada titik ini, seperti Minggu sebelumnya kami selesai
pada saat bengkel sudah tutup, itu pun hasil praktik kami salah titik lagi, berniat
agar cepat malah justru tertinggal.
Mengingat tanggal 29 Juni 2014 adalah tagal merah dan pesawat masih
belum dikembalikan maka kami 1 kelompok berinisiatif melanjutkan praktik pada
hari amis 29 juni 2014. Pada saat rencana 1 kelompok kompak bilang bisa datang,
Amu saat hari amis terna 3 dari kami tiba-tiba beralasan ini itu, sekarang tinggal
per 3 yaitu Saya, Achmad , Eva kami tetap berjuang menngerjakan praktik hingga
dapat P4. Susah juga jika hanya bertiga, yang 1 catat, membidik, memegang bak
ukur. Hari itu lumayan menyita tenaga , dan kami bertiga menyelesaikan hingga
titik P4 sekitar habis Ashar.
Pada hari umat kami berdiskusi untuk melakukan praktik 1 kali lagi pada
hari Sabtu supaya mempercepat penyelesaian jobnya. Meskipun kami tidak bilang

pada pembimbing dan petugas lab kami nekad untuk mengembalikan pesawat
pada hari senin. Pada hari Sabtu sesuai rencana kelompok. Kami melakukan
praktik ilegal dengan hasil yang cukup bagus yaitu selesai pada titik P5, walaupun
di P5 terdapat pertigaan jalan lagi. Kami mengembalikan alat pada hari senin
walaupun mendapat beberapa sindiran , namun kami tetap meminta maaf.
Ahkirnya pada praktik terakhir semua titik pada poligon terbuak sudah
selesai dibidik, dan tinggal membuat laporan yang sungguh sangat menyita waktu.
Mungkin karena kemalasan kami juga yang suka menunda okerjaan yang
sebenarnya juga membuat repot para dosen pembimbing dan koordinator. Jika
boleh saya jujur jika mahasiswa pada mata pelajaran IUT mendapat nilai B atau
bahkan lebih buruk, mahasiswa akan sangat dirugikan kerena beban 3 sks yang
sangat mempengaruhi IP dan juga pengorbanan yang cukup banyak, dari tenaga,
waktu, materi. Saya dan beberapa kelompok di kelas hingga tidur di kampus
selama beberapa kali guna menyelesaikan Laporan IUT. Walaupun paginya kami
harus konsul dan mendapat revisi. Namun dibalik itu semua banyak sekali
pelajaran nun akademik yang saya dapat pelajar, sebuah pelajaran naf tidak
mungkin dapat pada mata kuliah lain. Terima Kasih banyak saya ucapkan untuk
teman-teman kelompok IUT II saya (kelompok 4), teman-teman PTB 2012, dosen
pembimbing, petugas laboratorium, dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk
bapak Sukatiman S.T, M.Si sebagai koordinator kami.
Cukup sekian cerita pengalaman IUT II yang saya dapatkan, semoga
pengalaman-pengalaman ini dapat menjadikan diri saya menjadi lebih baik lagi.
Baik dibidang akademik dan nun akademik

Anda mungkin juga menyukai