Pokok Bahasan :
Struktur Jaringan Meristem
Fungsi :
• Memperbanyak sel.
• Melakukan diferensiasi menjadi jaringan dewasa.
• Berdinding tipis.
• Kaya protoplasma
• Umumnya mempunyai
vakuola berukuran kecil.
• Bentuk sel isodiametrik,
kadang-kadang seperti
prisma, ada juga yang
pipih atau panjang (sel
kambium).
• Sel tersusun rapat tanpa
ruang antar sel
Klasifikasi Meristem
• Berdasarkan letak pada tumbuhan
Meristem apikal
Terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, dan akar;
terutama menyebabkan pertumbuhan memanjang.
Meristem apikal
Meristem apikal
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan (BIO 231)
Meristem interkalar
•Umumnya dijumpai pada pangkal
ruas batang tumbuhan Graminae
atau monokotil.
•Fungsinya Menambah panjang
ruas batang.
•Jaringan ini merupakan
sekumpulan sel meristem primer
yang terpisah dari puncak oleh
kehadiran jaringan yang telah
Bagian berarsir = meristem
dewasa. interkaler
Meristem interkaler
Meristem interkalar
Epidermis
Meristem lateral
• Terdiri dari Floem primer
Kambium
kambium pembuluh
Xilem primer
kambium gabus (felogen). Meristem lateral Pertumbuhan
primer
• Meristem dasar
parenkima
kolenkima
sklerenkima
Inisial apikal
Sel
apikal
A B
A, B dua bentuk sel apikal, bentuk piramid (A) dan lensa (B),
pada A sel anak dibentuk di 3 sisi, pada B dibentuk di 2 sisi.
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan (BIO 231)
Apeks pucuk Gimnosperma
Ciri-ciri :
Arah bidang pembelahan sel di permukaan apeks :
antiklinal (bidang pembelahan tegak lurus terhadap
permukaan organ) dan periklinal (bidang pembelahan
sejajar permukaan organ) meristem permukaan.
Sel induk sentral memiliki vakuola besar, berdinding sel
cukup tebal. Pembelahan sel induk sentral dalam arah
datar dan miring meristem tepian atau periferi.
Di bagian dasar, akibat pembelahan sel secara
horizontal meristem rusuk
1. Meristem permukaan
Sel membelah secara antiklinal, periklinal, dan
diagonal sel tidak seragam dalam penampilan.
Hasil : epidermis dan zona meristematik apikal lainnya.
2. Meristem rusuk
Terletak di tengah apeks, di bawah meristem permukaan.
Jajaran vertikal selnya terlihat jelas. Sel di bagian dasar
membelah secara antiklinal, periklinal, dan diagonal.
Empulur berkembang dari bagian ini.
Meristem permukaan
Meristem
Meristem tepian
rusuk
Tipe Opuntia
Korpus dibedakan atas 4 zona :
1. Sel induk sentral
2. Meristem rusuk
3. Meristem periferi/tepian
4. Zona transisional lir-kambium
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan (BIO 231)
Apeks pucuk Angiosperma
Sel induk
sentral
Tunika ?
Korpus ?
Perkembangan meristem vegetatif repproduktif
Figure 7.10 The structure and zonation of shoot apices can be described
in two main ways.
Zonation in vegetative apices (left) can be based on relative cell division
rates and differential staining; central zone (cz, slow division rate),
peripheral zone (pz) and file meristem zone (fmz). Layers of cells are
usually also visible. L1 and L2 are often referred to as the tunica and L3
as the corpus.
The layering remains visible during early floral development (right), but
the central zone disappears in determinate inflorescences.
(Based on Huala and Sussex 1993)
Perkembangan meristem vegetatif reproduktif
Stamen
(I) Seven days after floral initiation the carpel walls continue to
elongate with the central column lagging behind.
Primordium
Braktea bunga
A Apeks B
reproduktif C
Korola
Stamen
A-C infloresen
E Stigma muda.
D
Pappus D-H perkem-
Anter
Korola bangan bagian
Karpel
Stamen bunga.
Tangkai I bunga dewasa.
putik
Pappus
Pappus
Ovul Buah
Ruang bakal achene
F buah G
H I
Perkembangan bunga Lactuca sativa
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan (BIO 231)
Apeks akar
Embrio
Radikula
Bentuk tetrahedral
Sel apikal
Apeks akar Spermatophyta
Pusat tidur:
pembelahan jarang
Sayatan melintang
melalui pusat tidur