Anda di halaman 1dari 44

Biology Course (BIO100)

Kuliah XIII
POPULASI DAN KOMUNITAS

Education Program for General Competences


Bogor Agricultural University
2018
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
1
Source Material

PowerPoint® Lecture Presentations for Biology


8th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

10th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

Main content of the lecture is derived from the sources


above

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
2
Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa


dapat menjelaskan konsep ekologi :
populasi dan komunitas

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
3
POPULASI DAN KOMUNITAS

Overview:
- Struktur dan dinamika populasi
- Kelangsungan hidup
- Populasi manusia
- Komunitas

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 4
Struktur dan Dinamika Populasi

• Ahli ekologi mendefinisikan Populasi: kelompok spesies


yang sama, menggunakan sumberdaya yang sama, dan
dipengaruhi oleh faktor faktor lingkungan yang sama

• Peneliti harus menentukan populasi dengan batas-batas


geografis sesuai dengan batasan kajian

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
5
Kepadatan Populasi

• Kepadatan adalah jumlah individu per unit luas atau volume

• Kepadatan dapat dihitung dengan mencacah /menghitung secara


langsung, ataupun dengan teknik sampling yang dapat
menggambarkan ukuran populasi, di antaranya :
jumlah sarang, tempat persembunyian, jejak, dan feces

• Pada populasi liar di alam, pendugaan populasi dapat ditentukan


dengan metode mark-recapture

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
6
Kepadatan Populasi
Kepadatan populasi tidak bersifat statis karena dipengaruhi oleh individu yang
masuk atau keluar dari populasi

Kelahiran Kematian

faktor faktor
penambah...? pengurang...?

Imigrasi Emigrasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 7


Bogor Agricultural University
Pola penyebaran populasi
Pola penyebaran populasi menggambarkan posisi individu-individu
tersebar dalam suatu wilayah

Berkelompok Seragam

Acak
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 8
Bogor Agricultural University
Pertumbuhan Populasi

• Kajian pertumbuhan populasi dalam kondisi ideal akan


mudah memberikan gambaran kapasitas peningkatan
spesies dan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhannya.

• Jika imigrasi dan emigrasi diabaikan,


laju pertumbuhan populasi ( peningkatan per kapita) =
laju kelahiran – laju kematian

• Pertumbuhan populasi =0, terjadi


jika laju kelahiran = laju kematian

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
9
Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan populasi eksponensial: pertumbuhan populasi
dalam kondisi ideal
dN
dengan persamaan : = rmaks N
dt

2,000 dN
Population size (N)

dN
= 1.0 N = 0.5 N
dt dt
1,500

1,000

500

0
0 5 10 15

Jumlah generasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 10


Bogor Agricultural University
Pertumbuhan Eksponensial

8,000

6,000
Populasi Gajah

4,000

2,000

0
1900 1920 1940 1960 1980
Tahun

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 11
Pertumbuhan Populasi Logistik

• Pertumbuhan eksponensial tidak bisa terjadi dalam jangka waktu


yang panjang

• Pertumbuhan populasi secara nyata dibatasi oleh carrying capacity


(daya dukung lingkungan)

• Carrying capacity (K) adalah ukuran maksimum populasi yang


dapat ditampung oleh lingkungan

• Dalam pertumbuhan populasi logistik, laju peningkatan per kapita


akan menurun ketika kapasitas bawa sudah tercapai
dN (K - N)
= rmaks N
dt K

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 12
Model Pertumbuhan Logistik
Populasi Daphnia (kondisi laboratorium)

180
Jumlah Daphnia/50 mL

150
120
90
60
30
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Waktu(hari)

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
13
Perbandingan pertumbuhan Logistik Model: Realistik

Petumbuhan eksponensial
dN
2,000 =1.0N
Ukuran populasi (N) dt

1,500
K = 1,500
Pertumbuhan logistik
1,000
dN 1.0N 1,500 – N
=
dt 1,500
500

0
0 5 10 15
Jumlah generasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 14


Bogor Agricultural University
Model Pertumbuhan dan Sejarah Kehidupan

• Karakter sejarah kehidupan dipengaruhi oleh seleksi yang


alam yang bervariasi antar kepadatan populasi dan
lingkungan yang berbeda

• Seleksi K, atau density-dependent selection, adalah karakter


seleksi yang sangat dipengaruhi oleh kepadatan populasi

• Seleksi r, atau density-independent selection, karakter


seleksi yang memaksimalkan reproduksi (menghasilkan
banyak keturunan)

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 15


Bogor Agricultural University
Sejarah Kehidupan
Laju kelahiran Laju kelahiran
bergantung kepadatan bergantung
kepadatan Laju kematian
tidak begantung
Laju kelahiran

Laju kematian kepadatan


per kapita

Bergantung
kepadatan

Keseimbangan Keseimbangan

Kepadatan populasi Kepadatan populasi


(a) Laju kelahiran dan kematian bervariasi. (b) Laju kelahiran bervariasi;
Laju kematian konstan.
Laju kematian
Laju kelahiran Bergantung kepadatan
tidak bergantung
Laju kelahiran

kepadatan
per kapita

Keseimbangan
Kepadatan populasi
(c) Laju kematian bervariasi; laju kelahiran konstan.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 16


Bogor Agricultural University
Dinamika Populasi

• Studi dinamika populasi menitikberatkan pada interaksi antara


faktor biotik dan abiotik yang menyebabkan variasi di dalam
ukuran populasi

• Studi populasi dalam jangka waktu yang lama menentang


hipotesis bahwa populasi yang besar dari kelompok mamalia
relatif stabil dari waktu ke waktu

• Cuaca dapat mempengaruhi kestabilan populasi dari waktu ke


waktu

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 17


Bogor Agricultural University
Dinamika Populasi
Perubahan tekanan predasi dapat mendorong fluktuasi populasi

50 2,500
Rusa
Serigala

Populasi rusa
40 2,000
Populasi serigala

30 1,500

20 1,000

10 500

0 0
1955 1965 1975 1985 1995 2005
Tahun
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
18
Imigrasi, Emigrasi, Metapopulasi

• Meta Populasi adalah beberapa populasi (dari spesies yang


sama) yang dipisahkan oleh jarak tertentu namun masih
terdapat interaksi di dalamnya ( imigrasi dan emigrasi)

• Kombinasi tingkat imigrasi tinggi dengan daya hidup yang


tinggi akan menghasilkan kestabilan populasi yang tinggi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
19
Imigrasi, Emigrasi, Metapopulasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 20
Keberlangsungan hidup: Tabel dan Kurva kehidupan

• Tabel kehidupan menggambarkan ringkasan spesifik umur dari


pola keberlangsungan hidup populasi

• Tabel kehidupan : menggambarkan lama hidup, mortalitas,


dan harapan hidup pada interval umur tertentu

• Kurva kehidupan adalah grafik yang menggambarkan data di


dalam tabel kehidupan

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
21
Tabel Kehidupan
Life Table for Belding's Ground Squirrels (Spermophilus beldingi) at Tioga Pass,
in the Sierra Nevada of California*

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 22
Kurva Kehidupan
I
1,000
Jumlah yang bertahan ( log)

100 II

10

III
1
0 50 100
Persentase dari harapan hidup maksimum

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
23
Populasi Manusia
Populasi manusia meningkat relatif lambat hingga tahun 1650
dan kemudian terjadi pertumbuhan eksponensial

Populasi manusia (milyar)


6

The Plague 2

0
8000 4000 3000 2000 1000 1000 2000 0
B.C.E. B.C.E. B.C.E. B.C.E. B.C.E. C.E. C.E.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
24
Populasi Manusia
Tidak ada populasi yang tumbuh secara tak berbatas termasuk populasi
manusia
Persentase peningkatan tahunan 2.2
2.0
1.8
1.6
1.4 2005
1.2 Data proyeksi
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1950 1975 2000 2025 2050
Tahun

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 25


Bogor Agricultural University
Struktur Umur
Pertumbuhan cepat Pertumbuhan lambat Tidak ada pertumbuhan
Afghanistan Amerika Itali
Laki laki Wanita Umur Laki laki Wanita Umur Laki laki Wanita
85+ 85+
80–84 80–84
75–79 75–79
70–74 70–74
65–69 65–69
60–64 60–64
55–59 55–59
50–54 50–54
45–49 45–49
40–44 40–44
35–39 35–39
30–34 30–34
25–29 25–29
20–24 20–24
15–19 15–19
10–14 10–14
5–9 5–9
0–4 0–4
10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 8 6 4 2 0 2 4 6 8
Persen populasi Persen populasi Persen populasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 26
Faktor Pembatas Ukuran Populasi

• Jejak ekologi (ecological footprint) adalah konsep tentang


kesatuan wilayah (lahan dan perairan) yang diperlukan untuk
menjaga keberlangsungan hidup penduduk di suatu negara

• Konsep ini merupakan ukuran kedekatan kita (manusia) dengan


daya dukung lingkungan (bumi)

• Ukuran dan kapasitas jejak ekologi antar negara sangat


bervariasi, dibatasi oleh ketersediaan pangan, ruang/wilayah,
sumberdaya yang tidak bisa diperbaharui (nonrenewable), dan
jumlah limbah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 27
Komunitas

• Komunitas biologi adalah kumpulan populasi dari berbagai


jenis yang hidup bersama sama dan berinteraksi

• Interaksi antara spesies ini dinamakan interspecific


interactions (kompetisi, predasi, herbivori,dan simbiosis)
Simbioisis: parasitisme, mutualisme, dan komensalisme

• Kompetisi yang kuat memicu terjadi kompetisi eksklusif


(competitive exclusion), yang bersifat mengeleminir spesies
pesaing.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 28
Relung Ekologi/ Niche

• Relung ekologi adalah seluruh sumberdaya biotik dan abiotik


yang digunakan oleh satu spesies

• Relung ekologi juga menggambarkan peranan ekologis dari


spesies

• Pembagian sumberdaya merupakan diferensiasi niche


sehingga spesies yang sama hidup bersama sama dalam
sebuah komunitas.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 29


Bogor Agricultural University
Kompetisi
Kompetisi

intraspesifik interspesifik
Umumnya lebih kuat
(kesamaan kebutuhan sumber daya) Membagi sumberdaya -
contest competition scramble competition

Setaria faberi

Abutilon theoprastii

Polygonum pensylvanicum

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


30
Bogor Agricultural University
Kompetisi Interspesifik

Chthamalus Pasang
Balanus
Chthamalus
realized niche
Eksperimen
Balanus
realized niche

Surut
Pasang

Hasil
Chthamalus
fundamental niche

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 30
Pemangsaan
Seperti halnya predator yang beradaptasi terhadap mangsa, seleksi alam
juga menimbulkan bentuk pertahanan mangsa terhadap predator

a) Kriptik
Canyon tree frog
(Hyla arenicolor)

b) Aposematik
Poison dart frog
(Dendrobatidae)
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
31
Pemangsaan/Predasi
(c) Batesian mimicry
Hawkmoth larva
(Deilephila elpenor)

Green parrot snake


(Leptophis ahaetulla)

Cuckoo
bee

d) Müllerian mimicry
Yellow
Jacket wasp

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 32


Bogor Agricultural University
Simbiosis: Parasitisme
Di dalam parasitisme, terjadi interaksi (+/–) parasit memperoleh
keuntungan, inang dirugikan

Parasit yang menginfeksi kelinci (Myxoma virus) sengaja diintroduksi


untuk mengendalikan populasi kelinci

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 33
Simbiosis: Mutualisme
Di dalam simbiosis mutualisme terjadi interaksi interspesifik (+/+ ), yang
menguntungkan kedua spesies yang berinteraksi. Mutualisme dapat
bersifat obligat atau fakultatif.

(a) Acacia cornegera dan semut b) Area cleared by ants at the base
(genus Pseudomyrmex) of an acacia tree

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 34
Simbiosis: Komensalisma
• Dalam komensalisme terjadi interaksi (+/0 ), satu spesies
diuntungkan dan spesies yang lain tidak terpengaruh

• Di alam, interaksi komensalisme sulit untuk didokumentasikan


karena terjadi asosiasi yang sangat erat sehingga terlihat
menguntungkan keduanya.

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
35
Struktur Komunitas

• Dua konsep dasar terpenting di dalam struktur komunitas adalah


keragaman spesies dan hubungan makan-memakan

• Species diversity (keragaman spesies) adalah berbagai


organisme yang menyusun komunitas, yang terdiri atas dua
komponen yaitu kekayaan spesies) dan kelimpahan relatif
(relative abundance)

• Kekayaan spesies: jumlah total spesies berbeda di dalam


komunitas

• Kelimpahan relatif: proporsi setiap spesies yang digambarkan


dalam jumlah total individu spesies dalam komunitas tersebut

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University 36
Kekayaan Spesies dan Kelimpahan Relatif

A B C D

Komunitas 1 Komunitas 2
A: 25% B: 25% C: 25% D: 25% A: 80% B: 5% C: 5% D: 10%

Kekayaan spesies dalam masing-masing komunitas?

Kelimpahan relatif setiap spesies dalam masing-masing komunitas?

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences 37


Bogor Agricultural University
Hubungan Makan-memakan

• Struktur trofik: hubungan makan-memakan di antara


organisme di dalam komunitas

• Rantai makanan: jalur di dalam tingkatan trofik dari


produsen ke karnivor tertinggi (top carnivores)

• Jaring makanan adalah hubungan antar rantai makanan


pada beberapa tingkat trofik yang kompleks (komunitas)

• Spesies seringkali berperan tidak hanya pada satu tingkat


trofik

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
38
Rantai Makanan

Karnivor Konsumen
kuartener Karnivor

Konsumen
Karnivor tersier
Karnivor

Karnivor Konsumen
sekunder Karnivor

Herbivor Konsumen
primer Zooplankton

Tumbuhan Produsen Fitoplankton

Rantai makanan ekosistem terestrial Rantai makanan ekosistem laut

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
39
Jejaring Makanan

Humans

Baleen Smaller Sperm


whales toothed whales
whales

Crab-eater Leopard
seals Elephant
seals seals

Birds Fishes
Squids

Carnivorous
plankton

Euphausids Copepods
(krill)

Phyto-
plankton

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
40
Spesies Dominan dan Spesies Kunci

• Spesies dominan:
- dicirikan oleh kelimpahan
atau biomassa yang tinggi
- berperan mengontrol

Total impact of species


keberadaan dan distribusi
spesies yang lain

• Spesies kunci:
• - kelimpahan rendah
• - melakukan kontrol yang kuat
didalam komunitas melalui
peran ekologi atau niche-nya Relative biomass of species

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
41
Spesies Dominan dan Spesies Kunci
Komunitas di Rocky intertidal
- Predator: bintang laut (Pisaster ochraceus)
- Mangsa: Spesies dominan dan kompetitor kuat dari Mussels (Mytilus
californianus)

Percobaan: Hasil
1. Wilayah dengan Pisaster

Number of species
2. Wilayah tanpa Pisaster 20

present 15 With Pisaster (control)

10

5 Without Pisaster (experimental)

0
1963 ’64 ’65 ’66 ’67 ’68 ’69 ’70 ’71 ’72 ’73
Year
Pisaster ochraceus
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
42
Terima kasih

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University

Anda mungkin juga menyukai