PENDAHULUAN
I. TUJUAN
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori pemadaman
kebakaran
TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur APAR dan dapat
memadamkan kebakaran dengan APAR
II. TEORI
2.1.3 Teori Piramida bidang Empat (Tetrahedron of Fire)
Fenomena pada suatu bahan yang terbakar adalah terjadi perubahanbentuk d
an sifat-sifatnya yang semula menjadi zat baru , maka proses ini adalah
perubahan secara kimia . Proses pembakaran ditinjau dengan teori kimia adalah
reaksi satu unsur atau satu senyawa dengan oksigen yang disebut
Disebut oksidasi atau pembakaran. Produk yang terbentuk disebut oksida.
2.2 Kebakaran
2.2.1 Fenomena Kebakaran
Fenomena kebakaran atau gejala pada setiap tahapan mulai awalterjadinya
penyalaan sampai kebakaran padam, dapat diamati beberapa
fase tertentu seperti source energy, initiation,growth, flashover, full fire
dan bahaya bahaya spesifik pada peristiwa kebakaran seperti : back draft ,
penyebaran asap panas dan gas dll. Tahapan - tahapan tersebut antara lain:
a) Tidak diketahui kapan dan dimana awal terjadinya api/kebakaran,
tetapi
yang pasti ada sumber awal pencetusnya (source energy), yaitu
adanya potensi energi yang tidak terkendali.
b) Apabila energi yang tidak terkendali kontak dengan zat yang dapat
terbakar, maka akan terjadi penyalaan tahap awal (initiation)
bermula dari sumber api/nyala yang relatif kecil.
c) Apabila pada periode awal lebakaran tidak terdeteksi, maka nyala api
akan berkembang lebih besar sehingga api akan menjalar bila ada
media disekelilingnya.
d) Intensitas nyala api meningkat dan akan menyebarkan panas
kesemua arah secara konduksi, konveksi dan radiasi, hingga padasuat
u saat kurang lebih sekitar setelah 3-10 menit atau setelah
temperatur mencapai 300ºC 10 menit atau setelah temperatur
mencapai 300ºC akan terjadi penyalaan api serentak yg disebut
File : Flashover
Disusun : Disetujui Kode Revisi : Page :
APAR.doc Lukman Handoko, oleh : 3
S.KM,MT
Politeknik Automatic Fire Program Studi
Perkapalan Extingusher Laboratory
Negeri Teknik Keselamatan &
Praktek 6
Surabaya Kesehatan Kerja
Portable Fire Extinguisher
2.2.2 Pengertian Kebakaran
Definisi kebakaran menurut Depnaker yaitu suatu reaksi oksidasi
eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang
disertai dengan timbulnya api atau penyalaan. Definisi kebakaran
menurut pengertian asuransi secara umum yaitu sesuatu yang benar-
benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan dibuktikan dengan
adanya nyala api secara nyata, terjadi secara tidak sengaja, tiba-tiba serta
menimbulkan kecelakaan atau kerugian. Definisi umumnya adalah suatu
peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan
defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur
penyebab kebakaran. Unsur-unsur penyebab kebakaran ituadalah:
1. Bahan Padat : seperti kayu, kain, kertas, plastik dan lain
sebagainya dan jika terbakar umumnya
akan meninggalkan abu / bara.
2. Bahan Cair : seperti cat, alkohol dan berbagai jenis minyak
3. Bahan Gas : seperti propane, Butane, LNG dan lain
sebagainya
Pada peristiwa kebakaran dikenal adanya segitiga kebakaran. Segitiga kebakaran
yaitu tiga unsure yg membentuk rantai penyebab terjadinya api. Tiga unsur tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang mudah terbakar
2. Oksigen atau zat pengoksida, dan
3. Sumber panas yang cukup untuk menaikkan temperatur bahan bakar sampai titik
penyalaannya.
2.2.3 Sifat-sifat Kebakaran
Peristiwa kebakaran memiliki beberapa sifat, antara lain:
1. Terjadinya secara tidak terduga.
2. Tidak akan padam apabila tidak dipadamkan.
File : 3. Kebakaran
Disusun : akan padam dengan sendirinya
Disetujui apabila
Kode Revisi : Page :
APAR.doc konsentrasi keseimbangan
Lukman Handoko, hubungan
oleh : 3 unsur segitiga api tidak terpenuhi lagi.
4
S.KM,MT
Politeknik Automatic Fire Program Studi
Perkapalan Extingusher Laboratory
Negeri Teknik Keselamatan &
Praktek 6
Surabaya Kesehatan Kerja
Portable Fire Extinguisher
.
3. Kebakaran akan padam dengan sendirinya apabila
konsentrasi keseimbangan hubungan 3 unsur segitiga api
2.2.4 Klasifikasi Kebakaran
Klasifikasi kebakaran yang dimiliki di Indonesia mengacu pada standard
Nasional Fire Protection Association (NFPA Standard No. 10, for the
installation of portable fire extinguishers) yang telah dipakai oleh
PERMENAKERTRANS RI No. Per 04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Klasifikasi dari kebakaran adalah sebagai berikut:
Kelas Klasifikasi Kebakaran
Kebakaran pada benda pada mudah terbakar yangmenimbulkan arang/k
Kelas A arbon (contoh : Kayu, kertas,karton/kardus, kain, kulit, plastik)
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar (contoh: Bah
Kelas B an bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah, thinner)
Kebakaran pada logam mudah terbakar (contoh : Sodium, lithium,radiu
Kelas D m)
(Sumber : NFPA 10 Tahun 1998)
2.3 APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah suatu alat yang dikemas dalam
tabung untuk memadamkan api awal dengan kata lain APAR hanya dapat
memadamkan api yang masih kecil.
Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.) dan C
(Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.)
Alat Pemadam Api Otomatis yang berisi Clean Agent Halotron™ I. Alat
pemadam Api Ringan (APAR) Otomatis ini menggunakan gas pendorong
Argon, dan alat pengukur tekanan dipasang di Alat pemadam Api Ringan
(APAR) Otomatis. Kapasitas unit 2kg dan 5kg difungsikan otomatis oleh
sensitifitas panas dengan kepala sprinkler dan lengkap dengan tekanan. Alat
pemadam Api Ringan (APAR) Otomatis ini memerlukan pemeliharaan
minimum 1 tahun dan Thermatic Halotron™ I ini juga bergaransi 1 tahun.
Menjadi agent/media isi yang paling bersih, tidak meninggalkan residu setelah
digunakan. Aman jika terhirup manusia dan juga ramah lingkungan. Thermatic
Halotron™ I ini desain sebagai pengganti gas Halon dan tidak mengandung
CFC.
Cara Kerja Thermatic Halotron™ I integrasi fire alarm adalah sebagai berikut :
Keberadaan asap dalam ruangan dideteksi smoke detector yang mengcover
kebakaran ruangan yang diproteksi, sehingga alarm bell berbunyi.
Apabila ada kebakaran dan belum sempat dipadamkan dan suhu ruangan
mencapai panas 68OC, bulb sprinkler otomatis pecah dan gas Halotron™ I
menyemprot otomatis sehingga api dalam sekejap akan segera padam.
1. TABUNG (TUBE)
Tabung (Tube) yang kami pakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi
baja paduan. mereka banyak diterapkan dalam kimia, metalurgi,
mekanik. Sehingga tahan terhadap bahan kimia serta tahan terhadap
tekanan yang terukur. Tabung berbentuk seamless yaitu tabung yang
dibuat tanpa adanya las.
2. Valve
Spare part yang berfungsi untuk menutup dan membuka aliran media
(Isi) yang berada di dalam tabung.
4. Pressure
5. Hose
7. SABUK TABUNG
Spare part yang berfungsi sebagai dudukan selang pada tabung.
8. Pin Pengaman
9. BRACKET/ HANGER
Spare part yang berfungsi sebagai gantungan APAR.
5. Pegang selang APAR, jangan nozlenya, tekan tuas, sapukan ke api kiri dan
kanan secara berulang hingga api mati.
3) Foam
Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari
campuran air dan sabun dengan komposisi standar.
Prinsip pemadam api adalah merusak keseimbangan campuran antara faktor / unsur
penunjang terjadinya api. Pemadaman dapat dilakukan dengan :
Salah satu cara dengan menurunkan temperatur bahan bakar sampai tidak
menimbulkan uap / gas kebakaran. Air adalah salah satu bahan pemadam
yang baik dalam menyerap panas. Pendinginan biasanya tidak efektif pada
produk gas dan cairan mudah terbakar yang memiliki flash poin dibawah
suhu air. Oleh karena itu media air tidak dianjurkan. Membasahi bahan –
bahan yg mudah terbakar merupakan cara efektifdalam mencegah terjadinya
kebakaran pada bahan yg belum terbakar. Akan memerlukan waktu cukup
lama untuk bisa terbakar karena air harus diuapkan terlebih dahulu.
Dengan membatasi oksigen dalam proses kebakaran, api dapat padam. Proses
ini biasanya dengan menutup sumber api dengan karug goni basah (pemadaman
tradisional) ataupun dengan penyemprotan karbon dioksida yg dapat
mengurangi oksigen dalam kebakaran tersebut.
Ini cukup efektif tapi dalam prakteknya mungkin sulit. Sebagai contoh,
pemindahan bahan bakar yaitu dengan menutup / membuka kerangan,
memompa minyak ke tempat lain, memindahkan bahan yg mudah terbakar dll.
Cara lain dengan menyiram bahan bakar yang terbakar dengan air atau
membuat busa yg dapat menghentikan / memisahkan minyak dengan
pembakaran.
Pertama kali, para ahli menemukan bahwa reaki rantai bisa menghasilkan nyala
api. Pada beberapa zat kimia mempunyai sifat memecah sehingga terjadi reaksi
rantai oleh atom – atom yang dibutuhkan oleh nyala api untuk tetap terbakar.
Dengan tidak terjadinya reaksi atom – atom ini, maka nyala api lama kelamaan
padam.
Cara ini sama halnya dengan smothering, hanya saja pada cara ini seperti
mengurangi konsentrasi dari setiap unsur pembentuk api (Heat, fuel, oxygen)
dengan memadukan keempat teori diatas.
• Mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai, dan diambil serta dilengkapi tanda
pemasangan
• Tinggi tanda pemasangan 125 cm dr dasar lantai
• Jarak maksimal antar APAR 15 meter.
• Pemasangan antar APAR adalah 15 m. Sehingga radius perlindungan untuk
satu APAR adalah : π x r2 = 3.14 x 7.52 m = 176.625 m2
• Jumlah APAR = luas bangunan/ luas perlindungan APAR
• Tabung sebaiknya berwarna merah
• Tabung tidak berlubang – lubang atau cacat karat
• Ditempatkan menggantung dengan kuat atau diletakkan apada peti yang tidak
dikunci
• Pemasangan APAR harus sedemkian rupa hingga batas max atas APAR terletak
pada ketinggian 1,2 m kecuali karbon dioksida dan tetpung kering dapat lebih
rendah (min 15 cm dr permukaan lantai)
• Suhu ruangan pemasangan APAR dibawah 49’C dan diatas – 44’C
APAR pada tempat terbuka harus dilindungi dengan tutup pengaman
2) Foam Extinguisher
5) Halon Extinguisher
Luffy Arvionita
6512040026
K3 - 4A
TUGAS PENDAHULUAN
SOAL :
2.
Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) ialah suatu alat
pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya didorong keluar oleh gas
kering tanpa bahan kimia aktif/udara kering yang disimpan bersama dengan
tepung pemadamannya dalam keadaan bertekanan. Digunakan untuk APAR
dengan isi Busa, Air, DC.
Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type) ialah suatu alat pemadam
kebakaran yang bahan pemadamannya di dorong keluar oleh gas
bertekanan yang dilepas dari tabung gas. Digunakan untuk APAR
dengan isi Busa, Air, DC, CO2.