PENDAHULUAN
melaksanakan
proses
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran,
melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dalam konteks demikian sebenarnya guru
dituntut untuk berperan sebagai sutradara, aktor sekaligus penonton kritis atas apa yang dia
kerjakan. Sebagai sutradara ia dituntut untuk membuat skenario pembelajaran (rencana
pembelajaran) yang akan dilaksanakan bersama-sama. Sebagai aktor ia bersama siswa harus
menjalankan peran sebagaimana yang dituntut dalam skenario yang telah ia buat dan sebagai
1
penonton kritis ia dituntut untuk selalu mengamati proses pembelajaran yang terjadi sebagai
bahan refleksi untuk menentukan keberhasilan atau ketidakberhasilan program pembelajaran
yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program pendidikan.
Tidak hanya berupa materi, tetapi strategi ataupun model yang akan digunakan agar materi
ataupun tujuan pembelajaran IPS di SD dapat tercapai secara maksimal. Kemudian
karakteristik IPS lainnya adalah bahwa masalah-masalah sosial kemasyarakatan sebagai
objek kajian IPS selalu berkembang terus menerus, maka sebagai guru mata pelajaran IPS
dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan itu agar apa yang diajarkannya selalu up to
date (masalah-masalah terkini).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IPS
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri,
sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomen klatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu
sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence
Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS
sebagai Social Science Education dan Social Studies. Dengan kata lain, IPS mengikuti
cara pandang yang bersifatterpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi,
ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Dalam
bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut meliputi : Ilmu Sosial (Social
Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penjelasannya
sebagai berikut.
a.
sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan
bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.
c. Pengetahuan Sosial (IPS)
Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli
IPS di Amerika Serikat adalah Social Studies. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan
sebagai nama sebuah komite yaitu Committee of Social Studies yang didirikan pada tahun
1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang
berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial
yang mempunyai minat sama. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu
Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa
IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti:
geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
Pada hakikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi suatu mata pelajaran yang menjadi
wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, antara lain:
1. Siapa diri saya ?
2. Pada masyarakat apa saya berada ?
4
3. Persyaratan - persyaratan apa yang diperlukan diri saya untuk menjadi anggota suatu
kelompok masyarakat dan bangsa ?
4. Apa artinya menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia ?
5. Bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke waktu ?
Pertanyaan - pertanyaan tersebut harus dijawab oleh setiap siswa, dan jawabannya telah
dirancang dalam Pengetahuan sosial secara sistematis dan komprehensip. Dengan demikian,
Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa dalam kehidupan di masyarakat dan
proses menuju kedewasaan. Pembelajaran IPS SD dilakukan untuk menjadikan peserta didik
aktif, kritis, beradab, dan berkesadaran sebagai warga negara yang dapat berperan dalam
kehidupan masyarakat multikultur pada lingkungan lokal, nasional, dan global.
Dimensi yang ketiga dalam pembelajaran IPS adalah mengembangkan tanggung jawab
dan partisipasi sosial yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga
negara yang baik, ialah warga negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bermasyarakat.
Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini
dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
a. Materi IPS
Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
1. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.
2. Kegiatan manusia. Misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,
komunikasi, transportasi.
3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
4. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai
dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan
kejadian-kejadian yang besar.
5. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu
tradisi,
yaitu
materi
disusun
dalam
urutan:
anak
(diri
sendiri),
keluarga,
masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Sebutan Masa Sekolah Dasar,
merupakan periode keserasian bersekolah, artinya anak sudah matang untuk bersekolah.
Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.
1. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak
boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.
2. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian
dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut.
7
dirinya
e. Suka meremehkan orang lain
Mata pelajaran IPS di kelas I sampai III ditiadakan, tetapi muatan IPS tetap ada dan
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn dan Matematika.
Kompetensi yang diharapkan adalah:
Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan waktu, manusia, dan
lingkungannya.
Menunjukkan perilaku sosial di lingkungan setempat.
Mengenal diri dan keluarga/ orang-orang di tempat tinggalnya, peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada diri sendiri dan keluarga, teknologi produksi, komunikasi,
Ruang lingkup materi IPS di Sekolah Dasar, diawali dari pengenalan lingkungan dan
masyarakat terdekat, mulai kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Antara satu
wilayah dengan wilayah lainnya memiliki koneksi. Lingkungan internasional di lingkup SD
dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN. Pengembangan Mata Pelajaran IPS untuk SD
secara terintegrasi tematik (integrated), tidak semata-mata transfer kognisi, melainkan juga
membangun sikap dan keterampilan sosial sederhana, seperti mampu melakukan pengamatan
dan mengomunikasikan karakteristik dan konektifitas lingkungan dan masyarakat terdekat
kepada pihak lain secara santun melalui kerjasama dengan menggunakan teknologi.
Pada dasarnya GBPP merupakan pedoman mengajar bagi guru yang berisikan materi
minimal yang perlu dipelajari oleh semua siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Karena
itu untuk siswa tertentu yang mempunyai kemampuan lebih dapat diberikan suatu materi
pengayaan.
Materi pengayaan dimaksudkan sebagai tambahan materi untuk siswa atau kelompok
siswa yang berminat dalam mata pelajaran tertentu dan lebih cepat dalam belajar pelajaran
tersebut. Sedangkan siswa yang lambat dalam menerima pelajaran, diberikan pengajaran
perbaikan. Dalam rambu-rambu GBPP pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru
hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif belajar, baik
secara mental fisik, maupun sosial.
Kelas I, Semester 1
Kompetensi Dasar
1. Memahami identitas diri dan
keluarga, serta sikap saling
menghormati dalam kemajemukan
keluarga
o
o
o
o
Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi identitas diri, keluarga,
dan kerabat
Menceriterakan pengalaman diri
Menceriterakan kasih sayang antar
anggota keluarga
Menunjukkan sikap hidup rukun dalam
kemajemukan keluarga
Kelas I, Semester 2
Kompetensi Dasar
2. Mendeskripsikan lingkungan rumah
Materi Pembelajaran
o Menceritakan kembali peristiwa penting
yang dialami sendiri di lingkungan
10
keluarga
o Mendeskripsikan letak rumah
o Menjelaskan lingkungan rumah sehat
dan perilaku dalam menjaga kebersihan
rumah
Materi Pembelajaran
o Memelihara dokumen dan koleksi benda
berharga miliknya
o Memanfaatkan dokumen dan benda
penting keluarga sebagai sumber cerita
o Menceritakan peristiwa penting dalam
keluarga secara kronologis
Materi Pembelajaran
o Mendeskripsikan kedudukan dan peran
anggota keluarga
o Menceritakan pengalamannya dalam
melaksanakan peran dalam
anggota keluarga
o Memberi contoh bentuk-bentuk
kerjasama di lingkungan tetangga
o
o
o
o
11
Materi Pembelajaran
Menceritakan lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah dan sekolah
Memelihara lingkungan alam dan buatan
di sekitar rumah
Membuat denah dan peta lingkungan
rumah dan sekolah
Melakukan kerjasama di lingkungan
rumah, sekolah, dan kelurahan/desa
o
o
o
o
o
Materi Pembelajaran
Mengenal jenis-jenis pekerjaan
Memahami pentingnya semangat kerja
Memahami kegiatan jual beli di
lingkungan rumah dan sekolah
Mengenal sejarah uang
Mengenal penggunaan uang sesuai
dengan kebutuhan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
IPS merupakan bidang studi baru, karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975.
Dikatakan baru karena cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi.
Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian
yang sama yaitu manusia. Kemudian pada pebelajaran IPS pada kelas rendah yaitu Mata
pelajaran IPS di kelas I sampai III ditiadakan, tetapi muatan IPS tetap ada dan diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn dan Matematika. Garis-garis Besar Progam
Pembelajaran (GBPP) adalah pokok-pokok pembelajaran yang disusun secara sistematik dan
mencakup deskripsi materi, tujuan, pokok bahasan, metode dan media, serta sumber bahan.
12
3.2 Saran
13