Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Kebersihan Gigi Dan Mulut


Pada Pasien Penderita Strok

Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Boni Vasius Carol
Frans
Mutya Endar Parwansyah
Vira zuarda

Dosen Pengampu : Nike Haryani, S.Si.T, MDSc

TINGKAT IIIA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya, kami (penyusun)
bisa menyelesaikan Makalah dengan judul ‘kebersihan gigi dan mulut penderita strok’.

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang
saya peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya
memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah
ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pontianak, 12 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................... ............................... .... i

DAFTAR ISI.............................................................................. ..................... .... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... ........................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Kebersihan Gigi Dan Mulut Penderita Strok Gigi Asli.................................. 2

B. Kebersihan Gigi Dan Mulut Penderita Strok Gigi Tiruan............................. 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................. .................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 5


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai
manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-
negara berkembang. World Health Organization (WHO) mendefinisikan stroke
sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal
(atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler (Junaidi, 2011). Penyakit stroke di Belanda menduduki peringkat ketiga
sebagai penyebab DALY’s Disability Adjusted Life Years = kehilangan bertahun-
tahun usia produktif) (Leoo, et.all., 2008). Punik (2011) mengutip dari WHO
(World Health Organization) memperkirakan bahwa pada tahun 2025, penderita
stroke 5,7 juta mengalami kematian di seluruh dunia, setara dengan 9,9% dari
seluruh kematian. Lebih lanjut dijelaskan bahwa lebih dari 85% dari kematian ini
terjadi pada penduduk yang hidup di negara-negara berpenghasilan rendah,
menengah dan sepertiganya pada penduduk yang berusia kurang dari 70 tahun.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perawatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Penderita Strok Gigi Asli
Pasien yang sedang menderita strok memiliki resiko kesehatan mulut yang
buruk karena pengaruh dari otot-otot wajah dan keterbatasan kemampuan
mengunyah dan menelan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan berkurangnya
asupan nutrisi, peningkatan risiko karies, peningkatan risiko penyakit periodontal
dan xerostomia. Berikut adalah petunjuk yang dapat dilakukan untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut pada pasien stroke yang masih mempunyai gigi asli,
antara lain (Mannen, 2012).

1. Kegiatan Sikat Gigi

Jika bagi orang sehat sikat gigi dapat dilakukan dengan normal sebagaimana
anjuran dokter gigi, untuk penderita stroke sikat gigi dilakukan dengan cara yang
berbeda dengan teknik yang tepat, teratur, serta pemilihan pasta gigi yang sesuai
yang harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani untuk
mencegah alergi akibat bahan perawatan gigi.

Sikat gigi pada penderita stroke tidak boleh dilakukan naik turun atau horisontal
sebab beresiko menimbulkan abrasi gigi dan resesi gingival yang memudahkan
terjadinya penyakit, bulu sikat gigi juga harus yang halus agar tidak melukai gusi,
dan sikat gigi diganti sebulan sekali. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride
untuk menurunkan angka karies.

Sikat gigi yang menjadi salah satu alternatif terbaik ialah sikat gigi elektrik atau
sikat gigi listrik yang telah dimodifikasi efisien untuk menghilangkan biofin plak.
Penggunaan sikat gigi manual juga diperbolehkan dengan bulu lembut khusus.
Penderita stroke dapat membantu menyikat gigi dengan berdii di belakang
pasien. Bibir pasien ditarik ke bawah dan menangkupkan dagunya saat sikat gigi
dilakukan.

Ketika membantu pasien stroke yang mungkin hanya bisa berbaring, sikat gigi
dapat dilakukan di tempat tidur, yakni tetap menggunakan pasta gigi dan gosok
gigi pasien dengan perlahan, ekmudian bersihkan dengan air, jika pasien tidak
mampu berkumur, bekas pasta gigi dapat diseka dengan kain kasa, seka hingga
seluruh bagian mulut bersih.

2. Berkumur dengan Antiseptik

Yang paling mudah ialah menggunakan air hangat yang dicampur garam,
berkumur diperlukan untuk mencegah penyakit. Berkumur saja memang tidak
terbukti mencegah karies gigi, juga bukan pengganti menyikat gigi, namun
berkumur sebagai penyempurna agar mulut pasien stroke terasa nyaman
walaupun dlaam keadaan tubuh yang sakit. Usahakan agar obat kumur yang
digunakan tidak mengandung alkohol agar mecegah mulut kering pada pasien,
konsultasikan dengan dokter gigi mengenai obat kumur yang terbaik.

Jika pasien tidak mampu berkumur, maka dapat dibantu dengan memberishkan
mulut pasien menggunakan kain yang bersih. Ketika tubuh terasa segar, tentunya
akan memberi dampak baik untuk mempercepat kesembuhan daripada tubuh
yang sepanjang hari terasa tidak nyaman karena kotor. Benar demikian ya sobat?

3. Flossing

Dental floss atau benang gigi cukup baik untuk membersihkan plak di sela sela
gigi, namun harus dilakukan dengan hati hati sebab dapat menimbulkan luka
pada gusi, sebab itu pasien harus dibantu yakni setidaknya dua orang, orang
pertama berdiir di belakang pasien, dan orang kedua membantu pasien membuka
mulut dan melakukan flossing dengan hati hati.

4. Penggunaan Pembersih Lidah

Pembersih lidah tentunya mudah ditemukan, hal ini baik untuk dilakukan agar
pasien stroke terhindar dari tumpukan bakteri yang tentunya dapat masuk ke
dalam sistem pencernaan dan menimbulkan masalah kesehatan baru, sebab itu
membersihkan lidah wajib pula untuk diterapkan pada pasien stroke setelah
menyikat gigi dan setelahnya diakhir dengan berkumur sehingga mulut pasien
stroke terasa segar dan bersih.
B. Perawatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Penderita Strok Gigi Tiruan
Hal-hal diatas merupakan petunjuk perawatan kesehatan gigi dan mulut untuk
pasien stroke yang masih mempunyai gigi asli, apabila pasien sudah menggunakan
gigi tiruan dapat dirawat sebagai berikut (British Society of Gerodontology, 2010):
1. Gigi tiruan dibersihkan minimal dua kali sehari untuk menghilangkan plak dan
sisa makanan yang menempel.
2. Gigi tiruan dibilas dengan air setelah makan.
3. Pembersihan gigi tiruan menggunakan air dingin dan sabun yang tidak
mengandung chlorhexidine.
4. Cek gigi tiruan secara teratur dari keretakan, ujung yang tajam, jika hal tersebut
terjadi segera konsultasikan ke dokter gigi.
5. Lepas gigi tiruan pada malam hari dan rendam pada cairan pembersih.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

sekarang sudah memahami cara terbaik untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan
mulut pasien stroke, tindakan pada tiap pasien memang berbeda sesuai dengan
kondisinya, misalnya pada pasien yang setengah badan bagian atasnya tidak
lumpuh atau hanya lumpuh di bagian bawah, mungkin masih bisa melakukan
sikat gigi mandiri namun tetap dengan pendampingan.

Sedangkan mislanya pada pasien stroke yang lumpuh total atau lumpuh sebagian
badan, misalnya kiri atau kanan, umumnya bagian mulut juga demikian sehingga
ketika sikat gigi harus dengan bantuan. Yang terpenting adalah tetap menjaga
kebersihan pada pasien stroke ya sobat, tentunya pasien stroke berhak
mendapat rasa nyaman, baik itu pada tubuh maupun pada area gigi dan
mulutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mannen, S., 2012, Dental Hygienist Play On Important Role In The Promotion and
Maintenance of Oral Health Patient Recovery From Stroke, Demensions of Dental
Hygiene, 10(7): 50-52.
British Society of Gerodontology., 2010, Guidelines for the Oral Healthcare of Stroke, hal
53.

Anda mungkin juga menyukai