“Oral prophylaxis”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Budiarti Rahmada 1912402001
Suci Destia Fitri 1912402008
Uswatun Hasanah 1912402012
Kamila Rania Fitri 1912402006
Sistia Defari 1912402004
Salma Diana Kumara 1912402013
Irham Mahari 1912402003
Alyvia Aprianatasya 1912402011
Alvina Indriani Putri S 1912402009
Umi kartika 1 1912402007
Tarisa Widya 1912402010
TINGKAT II
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Oral Prophylaxis” ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan judul “Oral Prophylaxis”.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..2
Daftar isi…………………………………………………………………………………………..3
BAB I…………………………………………………………………………………………….…4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………........................4
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………...6
BAB III…………………………………………………………………………………...………...10
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...………….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...............................................11
BAB I PENDAHULUAN
Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup.
Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit
gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang
membatasi dalam mengigit, menguyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial
(WHO, 2012). Salah satu kesehatan mulut adalah kesehatan gigi. Kesehatan gigi menjadi hal
yang penting, khususnya bagi perkembangan anak. Rampan gigi adalah salah satu gangguan
kesehatan gigi yang berdampak gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Hal ini
membuat gigi anak mengalami kehilangan daya kunyah, dan terganggunya pencernaan anak
yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013). Upaya kesehatan adalah
setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat (Kemenkes RI, 2014).
Hasil utama Riskesdas tahun 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan
yang mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan gigi sebesar 10,2%. Adapun proporsi
perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8% penduduk Indonesia berusia 3 tahun keatas.
Sedangkan untuk prevalensi karies 67,3% anak umur 5 (lima) tahun memiliki angka
pengalaman karies gigi lebih dari 6 (def-t) dan 17,4% untuk anak berusia 12 tahun yang memiliki
DMF-T lebih dari 3. Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit yang paling
banyak dijumpai di rongga mulut sehingga penyakit ini merupakan masalah utama kesehatan
gigi dan mulut. Faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya penyakit karies dan
periodontal adalah plak. Plak merupakan suatu deposit lunak berwarna keabu-abuan atau
kuning yang melekat erat pada permukaan gigi. Jika jumlah plak sedikit maka plak tidak dapat
terlihat, kecuali diwarnai dengan larutan disclosing. Masyarakat masih banyak yang tidak
berperilaku benar dalam menyikat gigi, hal ini akan menyebabkan pembersihan plak yang tidak
efektif pada permukaan gigi, sehingga akan mempengaruhi status oral hygiene yang dapat
menyebabkan karies dan penyakit mulut lainnya.
Plak gigi harus dibersihkan secara menyeluruh dan teratur untuk mencegah terjadinya karies
dan penyakit mulut lainnya (Magrifah, A., dkk, 2014). Masalah kesehatan gigi dapat dicegah,
tindakan yang dilakukan untuk membersihkan rongga mulut, baik dilakukan dirumah maupun
dilakukan di klinik oleh tenaga profesional (dokter gigi). adalah prosedur pembersihan dan
pemolesan untuk menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dalam pengobatan profilaksis
disebut dengan nama Oral Prophylaxis.
Oral Prophylaksis merupakan Tindakan yang termasuk kedalam DHE, namun berbeda dengan
DHE yang lebih kepada pendidikannya, sedangkan Oral Prophylaksis langsung kepada tindakan
pencegahannya.
Metode yang umum digunakan dalam membersihkan plak adalah menggosok gigi. Sikat gigi dapat
membersihkan plak pada permukaan bukal, lingual, dan oklusal, tetapi tidak dapat sepenuhnya
membersihkan bagian interproksimal. Pembersihan plak pada bagian interproksimal dianggap penting
untuk memelihara kesehatan gingiva, pencegahan karies dan penyakit periodontal, salah satu cara
untuk membersihkan bagian interproksimal gigi adalah dengan menggunakan alat yang dapat
menembus sela-sela gigi yang berdekatan.
Banyak produk yang dirancang untuk membantu dalam membersihkan bagian interproksimal gigi, salah
satunya adalah dental floss. Dental floss atau benang gigi adalah benang yang terbuat dari nilon filamin
atau plastik monofilamen tipis, berlilin maupun tidak berlilin yang digunakan untuk menghilangkan sisa
makanan dan plak di bagian interproksimal. Dental floss mulai direkomendasikan untuk pembersihan
bagian interproksimal pada akhir tahun 1960 (Magrifah, A., dkk, 2014).
2. Apa saja tindakan beserta alat yang digunakan dalam tindakan oral prophylaksis?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui jenis alat yang digunakan dalam tindakan oral prophylaksis
Profilaksis berasal dari bahasa yunani yang berarti untuk menjaga atau mencegah. Ukuran profilastik
terbagi antara profilaksis utama (untuk mencegah perkembangan penyakit) dan kedua (ketika penyakit
sudah berkembang dan pasien terlindungi melawan proses yang semakin memburuk). Oral Prophylaxis
adalah prosedur pembersihan dan pemolesan untuk menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dalam
pengobatan profilaksis disebut juga sesuatu yang mencegah atau melindungi. Oral Prophylaksis
merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan rongga mulut, baik dilakukan dirumah
maupun dilakukan di klinik oleh tenaga profesional (dokter gigi). Tindakan ini termasuk kedalam DHE,
namun berbeda dengan DHE yang lebih kepada pendidikannya, sedangkan Oral Prophylaksis langsung
kepada tindakannya
Oral Prophylaksis adalah perawatan gigi yang penting untuk menghentikan perkembangan
gingivitis dan penyakit periodontal dan jugasesuatu yang dilakukan untuk mencegah atau
melindungi.Oral Prophylaxis adalah tindakan yang dilakukan untuk membersihkanrongga
mulut, baik dilakukan dirumah maupun dilakukan di klinik oleh tenaga profesional (dokter gigi).
Oral Prophylaxis merupakan prosedur pembersihandan pemolesan untuk menghilangkan plak,
kalkulus, dan noda.
a.Menggosok gigi
Menggosok gigi merupakan metode yang umum digunakan dalammembersihkan plak pada
seluruh permukaan gigi, tetapi tidak dapatsepenuhnya membersihkan bagian interproksimal.
Pembersihan plak pada bagian interproksimal dianggap penting untuk memeliharakesehatan
gingiva, pencegahan karies dan penyakit periodontal (Sere, T.,2008).
b.Melakukan flossing
Penggunaan benang gigi (dental floss) merupakan salah satu cara untuk membersihkan bagian
interproksimal gigi, dengan menggunakan alatyang dapat menembus sela-sela gigi yang
berdekatan. Banyak produk yang dirancang untuk membantu dalam membersihkan
bagianinterproksimal gigi ini cukup baik digunakan untuk menghilangkan sisamakanan yan sulit
dibersihkan dengan sikat gigi (Magrifah, A., dkk,2014).
c.Obat kumur
merupakan suatu larutan air yang digunakan sebagai pembersih untuk meningkatkan
kesehatan rongga mulut, estetika, dan kesegaran nafas Power dan Sakaguchi, 2006).
Mouthwash dapat digunakan juga sebagaiagen anti-inflamasi dan analgesik topikal (Farah et al.,
2009).Fungsi obat kumur Obat kumur sama halnya seperti pasta gigimempunyai fungsi yang
dapat dikategorikan sebagai kosmetik,terapeutik, atau keduanya (Harris and Christen, 1987).
Obat kumur dapat digunakan untuk membunuh bakteri, sebagai penyegar,menghilangkan bau
tak sedap, dan memberikan efek terapetik denganmeringankan infeksi atau mencegah karies
(Combe, 1992). Keefektifanobat kumur yang lain adalah kemampuannya menjangkau tempat
yang paling sulit dibersihkan dengan sikat gigi dan dapat merusak pembentukan plak, tetapi
penggunaanya tidak bisa sebagai subtitusisikat gigi (Claffey, 2003).
a.Rotating InstrumenMenggunakan alat seperti mikromotor brush, rubber cup atau pumice
b.ScallingSkeling adalah pembersihan gigi di atas gusi untuk menghilangkan plak,calculus, dan
noda gigi, (Kamus Kesehatan) Indikasi Adanya kalkulus pada supra gingival pada permukaan gigi
Kontra indikasi Pada penderitadiabetes mellitus, gingivitis, kelainan pembekuan darah.
Pembersihankarang gigi dianjurkan tidak dilakukan, karena dapat menyebabkan pendarahan
pada jaringan mulut.
1.Sikat Gigi Manual-Kelembutan Sikat GigiPemilihan bulu sikat yang soft. Karena semakin keras
bulu sikat gigi,maka semakin besar pula kemungkinan sikat tersebut menyakiti gusi.-Ukuran
Kepala Sikat Gigi yang berukuran kecil lebih bagus, karena dapatmenjangkau seluruh bagian gigi
dengan baik termasuk yang paling sulitdijangkau yaitu gigi paling belakang.
Sikat gigi ionik bekerja berdasarkan prinsip polaritas bahwa setiap unsur dialam memiliki
muatan positif atau negatif. Sikat gigi energi negatif ion"Bisa terus melepaskan anion (charge),
sehingga rasa sakit dan bengkak dengan permukaan bermuatan positif dari terjadinya dan
respon dalamwaktu singkat, sampai permukaan kembali ke keadaan normal denganmuatan
negatif. "Sikat gigi energi ion negatif" dalam kondisi kerja, ionnegatif nakal yang terus-menerus
dapat memperbaiki ketegangan sistemsaraf simpatis, mengurangi permeabilitas kapiler limfatik
dan pelepasanspasme lokal yang efektif, untuk mencapai tujuan perdarahan nyeri anti-
inflamasi, dengan demikian mengangkat masalah penyakit periodontal.
3.Benang gigi
a.SuteraSejarahnya dulu benang gigi dibuat dari bahan sutera dengan lilin atautanpa lilin dan
membelitkannya dengan bebas untuk membersihkandaerah interproximal.
b. Nilon Benang nilon dengan atau tanpa lilin digunakan pada daerah gigi yangmelingkar
ataupun datar untuk membersihkan permukaan proksimal gigidari lapisan lunak.
c.Extended PTFE
Bersihkan permukaan gigi bagian luar dengan dengan gerakan dari gusi kemahkota gigi. Bagian
yang menghadap pipi biasa dengan gerakan memutar.Bersihkan seluruh permukaan kunyah gigi
pada lengkung gigi sebelahkanan dan kiri dengan gerakan maju mundur dan permukaan gigi
yangmenghadap ke lidah dan langit-langit dengan menggunakan teknik modifikasi Bass.
Untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan bersihkan
dengan cara memegang sikat gigisecara vertikal menghadap depan. Terakhir sikat pula lidah
untuk membersihkan bakteri yang berada di permukaan lidah (Rahmadhan , 2010)
d.Wajib menggantikan kepala sikat giginya saja ketika bulu sikat gigisudah berubah warna (beli
refilnya)3.Benang Flossa.Tanpa pegangan khususCara penggunaan dental floss :1)Potong dental
floss 5-10 cm, putar ujungnya pada jari tengah2)Lewatkan benang floss perlahan-lahan melaui
titik kontak (antaragigi) naik dan turun3)Jangan terlalu kuat menggesekkannya, karena dapat
mengakiatkanluka pada gusi
Keuntungan benang gigi dengan pegangan khusus adalah penggunaanya lebih praktis, karena dapat
langsung dimasukkan kedalam daerahinterproksimal melalui titik kontak serta pengunaanya yang lebih
mudah.Kelemahan benang gigi dengan pegangan khusus adalah tidak dapatdigunakan untuk berbagai
gerakan yang bervariasi dan untuk membersihkan untuk daerah rahang atas agak sukar dan hanya
digunakanuntuk sekali pakai (Yuswati,2005)
3.1 Kesimpulan
Oral Prophylaksis adalah prosedur pembersihan dan pemolesan untuk menghilangkan plak, kalkulus, da
n noda, dalam pengobatan profilaksis diseut jugasesuatu yang mencegah atau melindungi. Beberapa tin
dakan oral prophylaksis :
yang dapat dilakukan dirumah adalah menggunakan sikat gigi ionik,menggunakan dental
floss dan obat kumur.Sikat gigi ionik bekerja berdasarkan prinsip polaritas bahwa setiap unsur dialam m
emiliki muatan positif atau negatif. Sikat gigi energi negatif ion "Bisa terusmelepaskan anion (charge), se
hingga rasa sakit dan bengkak dengan permukaan bermuatan positif dari terjadinya
dan respon dalam waktu singkat,sampai
permukaan kembali ke keadaan normal dengan muatan negatif. "Sikat gigi energiion negatif" dalam kon
disi kerja, ion negatif nakal yang terus-menerus dapat memperbaiki ketegangan sistem saraf simpatis,
mengurangi permeabilitas kapiler limfatik dan pelepasan spasme lokal yang efektif, untuk
mencapai tujuan perdarahan nyeri anti-inflamasi, dengan
demikian mengangkat masalah penyakit periodontal.
DAFTAR PUSTAKA
Angela, A. 2005. Pencegahan Primer pada Anak yang berisiko Karies Tinggi.
. Jakarta. Hal. 1-2Magfirah, A, dkk. 2014. Efektivitas Menyikat Gigi Disertai Dental Floss
terhadapPenurunan Indeks Plak.
. cet.1 Bukune.Jakarta. Hal. 1-63. Sere, T. 2008. Perbedaan Efek Kecepatan Sikat Gigi Listrik terhadap
KebersihanPlak Gigi.
Jurnal PDGI.
Vol.58. No. 1.Sinaga A. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan perilaku Ibu dalamMencegah
Karies Gigi Anak Usia 1–5 Tahun di Puskesmas Babakan SariBandung. Jurnal Darma Agung. XXI: 1–10.