Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANALISIS JURNAL KEPERAWTAN KELUARGA

STRESS DAN KOPING KELUARGA

Dosen Penganpu

Sopian Halid Ners,M.Kep

Di Susun oleh

Andiansyah (004STYC20)

kelas : A1 Semester IV

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK
MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
penyusunan Analisis Jurnal degan judul “KEPERAWTAN KELUARGA STRESS DAN
KOPING KELUARGA‘’ tepat pada waktunya.Penyusunan Analisi Jurnal ini sudah saya lakukan
semaksimal mungkin dengan dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam
penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak
yang sudah membantu kami dalam rangka menyelesaikan Penelitian ini.Tetapi tidak lepas dari
semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.

Maka dari itu, dengan lapang dada saya membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan Penelitian ini.Akhirnya
penyusun sangat berharap semoga dari Penelitian yang sederhana ini bisa bermanfaat dan juga
besar keinginan saya bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat berbagai permasalah
lainnya yang masih berhubungan pada Penelitian-Penelitian berikutnya.

Mataram, 13 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
MASALAH KELINIS........................................................................................................................................1
A. Merumuskan Dengan Konsep PICOT..............................................................................................1
B. Komponen PICOT...........................................................................................................................4
JUDUL “Coping strategies used by families in Indonesia when caring for patients with mental disorders
post-pasung, based on a case study approach”...........................................................................................4
C. Bukti Ilmiah.....................................................................................................................................5
D. Intervensi yang digunakan...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8

ii
BAB I

MASALAH KELINIS

A. Merumuskan Dengan Konsep PICOT


1. Pengertian Analisis PICOT
PICOT adalah suatu Metode yang di gunakan Seseorang Untuk mencari Informasi
dalam praktik ilmu kesehatan yang berbasis bukti ilmiah Meliputi Dan ada yang
mengatakan bahwa analisis PICOT Ini adalah penelitian Literatur Review yakni
penelitian untuk mencari artikel-artikel, dengan metode mengkaji gagasan, uraian teori,
dan pengetahuan dari artikel dan juga temuan yang menjadi landasan untuk menjadi
acuan dari penelitian, yang berisikan rangkuman, ulasan dan pemikiran penulis
berdasarkan beberapa sumber pustaka seperti buku, informasi dari internet dan artikel
yang berkesinambungan dan mutakhir, bersifat analisis deksriptif yaitu menguraikan
data secara teratur dari data yang diperoleh, kemudian diberikan penjelasan dan
pemahaman supaya dapat dipahami oleh pembaca. Peneliti menggunakan PICOT untuk
pencarian artikel yaitu strategi pencarian informasi/ mencari suatu jurnal yang sesuai
untuk menentukan topic atau kata kunci. Contoh pelaksanaan PICOT :
a. Populasi : Populasi yang akan dipakai untuk literatur review yang sesuai dengan
topic pembahasan.
b. Intervensi : Tindakan yang akan diberikan kepada populasi sesuai dengan topik
c. Comparison : Tindakan pembanding dalam melakukan literatur review.
d. Outcome : Hasil dari literatur yang sesuai dengan topic
e. Time : Waktu terbit suatu artikel yang akan digunakan dalam literatur revie

2. Masalah Aktual
Penanganan pasien gangguan jiwa pasca pasung menjadi masalah baru di Indonesia
dalam upaya membebaskan negara dari program physical restraint. Masalah muncul
ketika pasien kembali ke keluarga dan masyarakat pada umumnya, dan keluarga yang
menolak untuk mengizinkan pasien kembali ke rumah berisiko kemungkinan pasien
pada akhirnya menjadi gelandangan psikotik.
Pasien gangguan jiwa pasca pasung akan beresiko terhadap kegiatan pasung ulang
oleh keluarganya. Hal ini karena pasien yang telah keluar dari perawatan medis di

1
rumah sakit jiwa sering mengalami kekambuhan karena jarang mengkonsumsi obat atau
karena mengkonsumsi banyak obat dalam satu waktu. Keluarga menganggap bahwa
mengirim pasien gangguan jiwa ke fasilitas kesehatan atau layanan kesehatan alternatif
mahal, menghabiskan terlalu banyak energi, dan tidak mengarah pada peningkatan
kesehatan mental pasien yang signifikan. Kondisi pasien biasanya akan bertahan
selamanya dan menjadi beban atau stressor bagi keluarga.
Riset Kesehatan Nasional tahun 2013 menunjukkan jumlah kasus gangguan jiwa
berat mencapai 1,7 per juta jiwa. Proporsi pasien yang pernah dipasung oleh
keluarganya sebesar 14,3% dan persentase terbesar berasal dari penduduk pedesaan
(18,2%) dengan interval indeks kepemilikan terendah (19,5%). Pada Desember 2016,
terdapat 741 kasus keluarga dengan pasien gangguan jiwa pascapasung di Provinsi Jawa
Timur yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
3. Urgensi Penanganan Masalah
Adapun penanganan masalah yang di tawarkan di dalam jurnal stress dan koping
keluarga ini tentu harus memperhatikan terlebih dahulu tantang masalah yang dihadapi
oleh pasien dan keluarga. Masalah pertama yang dapat muncul pertama adalah tahap
situasi awal, yang memiliki bagian ketidaksadaran. Keluarga tidak pernah curiga atau
mengira anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa. Sebaliknya, mereka
memikirkan keadaan lain (terutama kejadian mistis). Fase kedua mencari penyembuhan
dari non-profesional (yaitu, dukun). Karena pihak keluarga menilai anggota keluarganya
pernah mengalami hal mistis, maka mereka kemudian masuk tahap kedua mencari
kesembuhan dari pengobatan non medis; oleh karena itu, proses pengobatan tidak
relevan.
Tahap ketiga adalah berada di titik terendah dalam hidup mereka, yang berarti tidak
memiliki cukup dana untuk berobat. Keadaan itu terjadi karena tahap sebelumnya:
mengunjungi dukun berkali-kali di berbagai tempat, tetapi tidak membuahkan hasil,
sehingga kemudian kehabisan uang. Fase terakhir adalah bertahan dari situasi. Pada
tahap ini, ada dua bagian. Bagian pertama adalah melewati situasi dan terus mencari
cara penyembuhan. Tahapan ini merupakan proses akhir mengantarkan keluarga pada
strategi dan mekanisme koping yang dipilih untuk merawat pasien gangguan jiwa
pascapasung dan menentukan respon koping keluarga. Sementara itu, terus mencari cara

2
penyembuhan tercermin dalam respon koping yang adaptif. Bagian ini menggambarkan
bahwa keluarga secara aktif mengupayakan upaya untuk menemukan cara untuk
meningkatkan kesehatan mental dan pemulihan pasien gangguan jiwa.
Solusi yang ditawarkan dari penelitian dari artikel tersebut, yeng pertama adalah
Sumber dukungan dari keluarga adalah sesuatu yang dapat memberikan dampak yang
cukup pada peristiwa stres dan tingkat stres keluarga. Dalam penelitian ini, dua sumber
koping diperoleh peserta dari dukungan intra-keluarga dan publik. Stuart juga
menyatakan bahwa sumber koping dapat ditemukan secara internal dan eksternal.
Dukungan yang diberikan berupa dukungan materi (uang) dan dukungan non materi
(jasa, pengobatan, dll).
Dukungan masyarakat merupakan coping support system keluarga dari lingkungan
eksternal keluarga. Dukungan masyarakat terhadap penelitian ini adalah pendukung,
masyarakat sekitar, dan lingkungan. Sumber dukungan sosial meliputi: jaringan spontan
dan informal, dukungan terorganisir dari tenaga non-kesehatan, dan dukungan
terorganisir dari tenaga kesehatan. Secara umum, dukungan publik digunakan sebagai
efek perlindungan terhadap stres dan mendorong pemulihan dari stres atau krisis.
Penelitian tersebut menghasilkan dua bentuk sumber dukungan koping keluarga,
termasuk dukungan publik—yaitu tetangga dan tokoh pemerintah/sosial.
4. Relevansi Masalah Peraktik yang Sudah terkait
Pedoman wawancara dikembangkan berdasarkan kuesioner standar cara koping
oleh Folkman dan Lazarus, 9 Coping Health Inventory for Parents (CHIP) oleh
McCubbin dan Patterson, 10 dan teori adaptasi stres oleh Stuart. Sebelum pengumpulan
data, peneliti dilakukan uji coba bimbingan wawancara pada dua partisipan untuk
memvalidasi pertanyaan.
Adapun Relevansi yang di dapatkan dalam Jurnal Ini adalah lebih mengetahui
bagaimana penanganan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa, dengan terwakili oleh
6 keluarga dengan berbagai upaya dilakukan ketika menghadapi keluarga yang
mengalami gangguan jiwa. Dengan masalah yang muncul dan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penanganan masalah yang dialami tentu harus diperhatikan oleh
berbagai pihak terkait. Factor utama untuk membantu pasien pada proses
penyembuhannya tentu keterlibatan keluarga bagian internal dan bagian eksternal

3
seperti tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, pemerintahan, dan pelayanan kesehatan.
Penelitian tersebut memperdulikan bagaimana keluarga memperhatikan pasien sehingga
penanganan dapat dilaksanakan dan menjadi referensi mahasiswa dalam penelitian dan
proses pembelajaran yang harus diperhatikan untuk cegah.

B. Komponen PICOT
JUDUL “Coping strategies used by families in Indonesia when caring for patients with
mental disorders post-pasung, based on a case study approach”
No PICOT Keterangan
Populasi penelitian terdiri dari keluarga yang masing-masing
memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa.
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling.
1 Populasi :
Kriteria inklusi adalah keluarga yang tinggal dengan pasien
gangguan jiwa pascapasung, dapat berkomunikasi dengan
baik, dan berusia >20 tahun.
Peran serta Puskesmas dalam memberikan beberapa
program pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, termasuk
konseling bagi mereka yang anggota keluarganya
2 Intervensi : mengalami gangguan jiwa atau pasien pascapasung dengan
gangguan jiwa. Program terapi okupasi, pemantauan dan
kunjungan rumah, serta konseling untuk keluarga dapat
memperkuat strategi koping keluarga.
3 Comparison Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran
koping keluarga saat merawat pasien gangguan kesehatan
jiwa paska pengasingan atau paska pasung. Metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus digunakan. Peneliti
mendekati partisipan dengan melakukan wawancara di
tempat yang telah dikonfirmasi. Proses wawancara
dilakukan hingga muncul tema baru yang belum
teridentifikasi. Peneliti menggunakan alat tulis dan perekam
sebagai alat pengumpulan data. Hasil wawancara ditulis
sebagai transkrip verbatim dan dibuat setelah masing-masing

4
peserta selesai diwawancarai.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
Colaizzi12, yang diawali dengan merekam wawancara
dalam bentuk tertulis (verbatim). Selanjutnya, semua
transkrip verbatim dibaca berulang-ulang untuk
mengidentifikasi makna kata atau kalimat tertentu dan
mendapatkan kode-kode berdasarkan persamaan dan
perbedaan makna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koping keluarga saat
merawat pasien gangguan jiwa pascapasung terdiri dari tujuh
4 Outcome
tema. Ketujuh tema tersebut dibentuk oleh empat kategori,
19 subtema dan 32 bagian.
Waktu penelitian : Januari hingga Juni 2017.
5 Time Waktu penerbitan : General Psychiatry 2020;33:e100035.
doi:10.1136/gpsych-2018-10003

C. Bukti Ilmiah
Table 1 Characteristics of participants and post-pasung patients with mental disorders
Relations
with patients Patients with
Age with mental mental disorders
Participants (Years) Sex Last education Ethnicity Occupation disorders pasung duration Pasung m
P1 62 Female Elementary Javanese Housewife Mother 7 years Lock
P2 50 Female No qualification Maduranese Rujak Seller Mother 1 week C
P3 62 Female Fourth grade Maduranese Grocery owner Mother 1 year Chained
Elementary
P4 62 Male Elementary Javanese Doormat Father 3 weeks Lock
craftsmen
P5 (three 65 Female Elementary Javanese Farmer Mother 10 years Lock
interviewees
) 52 Senior High Javanese Housewife Aunt 1
54 Senior High Javanese Housewife Aunt 2
P6 (three 37 Female Senior High Javanese Farmer Siblings 2 months Lock
interviewees
) 63 Female Elementary Javanese Farmer Mother
65 Male Elementary Javanese Farmer Father

5
© 2020. This work is published under
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/(the
“License”).

Notwithstanding the ProQuest Terms and Conditions, you may use


this content in accordance with the terms of the License.

6
D. Intervensi yang digunakan
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa puskesmas diharapkan dapat memberikan beberapa
program pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, termasuk konseling bagi mereka yang anggota
keluarganya mengalami gangguan jiwa atau pasien pascapasung dengan gangguan jiwa.
Terakhir, program terapi okupasi, pemantauan dan kunjungan rumah, serta konseling untuk
keluarga dapat memperkuat strategi koping keluarga.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.proquest.com/scholarly-journals/coping-strategies-used-families-indonesia-when/
docview/2412149769/se-2
Minas H, Diatri H. Pasung: physical restraint and confinement of the mentally ill in the
community. Int J Ment Health Syst 2008;2:8.
Halida N, Dewi EI, Rasni H. Pengalaman Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Perawatan
pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan Pasung di Kecamatan Ambulu
Kabupaten Jember. E Jurnal Pustaka Kesehatan 2016;4.
Mukhalladah DA. Pengalaman Keluarga Merawat Klien Gangguan Jiwa Pasca Pasung. Skripsi:
Universitas Airlangga Surabaya, 2016.
Wijayanti AP, Masykur AM. Lepas Untuk Kembali Dikungkung: Studi Kasus Pemasungan
Kembali Eks Pasien Gangguan Jiwa. Jurnal Empati 2016;5:786–98.
Indriani R. Mensos: Kasus Pemasungan Terbanyak Jatim, 2016. Available:
http://www.suara.com/news/2016/12/04/013100/mensos- kasus-pemasungan-
terbanyak-di-jatim [Accessed 15 Dec 2016].
Yusuf A, Putra ST, Probowati Y. Peningkatan coping Keluarga dalam Merawatn Pasien
Gangguan Jiwa Melalui Terapi spiritual direction, obedience, DAN acceptance
(DOA). Jurnal Ners 2012;7:196–202.
Wardhaningsih S, Rochmawati E, Sutarjo P. Gambaran Strategi Koping Keluarga dalam
Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Kecamatan Kasihan Bantul. Mutiara Medika
2010;10:55–61.
Wanti Y, Widianti E, Fitria N. Gambaran Strategi Koping Keluarga dalam Merawat Anggota
Keluarga Yang Menderita Ganggua Jiwa Berat. Jurnal Keperawatan Padjajaran
2016;4:89–97.
Folkman S, Lazarus RS. Way of coping questionnaire. Journal O Personality and Social
Psychology 1988;48.
Patterson McC. Coping health inventory for parents (CHIP), 1983.
Stuart GW. Principles & Practice of Psychiatric Nursing. 9th edn. Philadelphia: Elssevier
Mosby, 2013.
Streubert H, Carpenter D. Qualitative research in nursing: advancing the humanistic imperative.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2003.

8
Claker AL, Critchley C. Impact of choice of coping strategies and family functioning on
psychosocial function of young people with epilepsy. Journal of Epilepsy and
Behavior 2016:50–6.
Yusuf A, Yunitasari E. The increase of family’s health belief in mental disorder with spiritual
approach. J Appl Environ Biol 2015;5:345–50.
Yusuf A, Fitriasari PK, Nihayati HE, et al. Nursing competencies in taking care of patient with
mental health disorders. Journal Ners 2016;11.
Sari H. Pengaruh family Psychoeducation terhadap beban DAN kemampuan keluarga dalam
merawat klien pasung di Kabupaten Bireun. Depok: Universitas Indonesia, 2009.
Lazarus RS. Coping theory and research: past, present, and future.
Psychosom Med 1993;55:234–47.

Price SJ, Price CA, McKenry PC. Families coping with change: a conceptual overview, 2010.
Yusuf A, Tristiana RD, Purwo IG. Fenomena Pasung dan Dukungan Keluarga terhadap Pasien
Gangguan Jiwa Pasca Pasung. JKP 2017;5.
Ngadiran A. Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Tentang Beban DAN Sumber Dukungan
Keluarga dalam Merawat Klien Halusinasi. Depok: Universitas Indonesia, 2010.
Zefry M, Purnama W. Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Penderita Gagal Ginjal,
2016.
Hidayah R. Studi Fenomenologi: Strategi Koping Orang Tua dalam Merawat Anak dengan
autism Sprecrum disorder (ASD). Surabaya: Universitas Airlangga, 2015.

Anda mungkin juga menyukai