Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
perbedaan muhkam dan mutasyabih
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang perbedaan muhkam dan
mutasybih ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan berbagai macam bentuk,
kekuatan, kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga ada beberapa amalan yang tidak mampu
dilakukan oleh seluruh orang, dan ada pula amalan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-
orang kuat tertentu saja. Begitu juga halnya dalam kemampuan berfikirpun ada hal-hal yang
dipahami oleh semua orang dan ada hal-hal yang hanya bisa dipahami oleh ulama tertentu.
Serta ada juga yang sama sekali tidak bisa dipahami oleh seluruh insan. Terkait itu pula Allah
jadikan didalam al-Qur’an hal-hal yang bisa dipahami secara menyeluruh, juga hal-hal yang
hanya dipahami oleh orang tertentu dan hal-hal yang hanya Allah sajalah yang memahami
maknanya. Hal yang semacam ini disebut oleh para ulama sebagai pembahasan al-Muhkam
dan al-Mutasyaabih yang in syaa Allah akan menjadi pembahasan makalah kita dalam
kesempatan ini.
B. Rumusan masalah
2. Macam-macam Mutasyabih
C.Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian muhkam dan mutasyabih
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kelompok ahlussunnah berpendapat bahwa ayat-ayat muhkam adalah ayat yang baik
melalui takwil (metafora) ataupun tidak, maksudnya dapat diketahui dengan gambling
Sementara itu, ayat-ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya hanya dapat diketahui
oleh Allah, seperti saat kedatangan hari kiamat, keluarnya Dajjal, dan huruf-huruf
muqaththa’a
4.Al-Mawardi mengemukakan bahwa ayat-ayat muhkam adalah ayat yang maknanya dapat
dipahami akal, seperti bilangan rakaat shalat, kekhususan bulan Ramadhan untuk pelaksanaan
puasa wajib, sedangkan ayat-ayat mutasyabih sebaliknya.
5. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang dapat berdiri sendiri (dalam pemaknaannya),
sedangkan ayat-ayat mutasyabih bergantung pada ayat lain.
6. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang tanpa pentakwilan, maksudnya segera dapat
diketahui, sedangkan ayat-ayat mutasyabih memerlukan pentakwilan untuk
mengetahui maksudnya.
7. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang berbicara tentang kefarduan, ancaman, dan
janji, sedangkan ayat-ayat mutasyabih berbicara tentang kisah-kisah dan
perumpamaan-perumpamaan.
Muhkam adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur‟an untuk menunjuk ayat yang
terang makna dan lafalnya yang diletakkan untuk suatu makna yang kuat dan mudah
dipahami. Sedangkan mutasyabih adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur‟an untuk
menunjuk ayat yang bersifat global (mujmal) yang membutuhkan ta‟wil
(mu‟awal) dan sukar dipahami (musykil), sebab ayat-ayat yang mujmal
membutuhkan rincian; ayat-ayat yang mu‟awal, baru dapat diketahui maknanya
setelah dita‟wilkan, dan ayat-ayat yang musykil samar maknanya dan sukar
dimengerti. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam adalah ayatayat
yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat
yang maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui
maksudnya.
B. Ayat-Ayat Muhkam
Menurut kebanyakan ulama, sebab adanya ayat-ayat muhkamat itu sudah jelas,
yakni seperti keterangan pada ayat 1 surah Hud yang artinya: “suatu kitab yang ayat-
ayatnya disusun dengan rapi.” Juga karena kebanyakan tertib dan susunan ayat-ayat
Al-Qur‟an itu rapi dan urut, maknanya juga mudah dicerna akal pikiran karena tidak
samar artinya sehingga dapat dipahami umat dengan mudah. Berikut adalah contoh
َ ق ُك ان ْى َّ َّ ُ ْكى ُك ِي ْى ٍْ َٔان
ُ ق ْث ِه َّ َعه ن ٌٕ َ َذ َّر
َٓق َ َ ٍَ ٚ َزت ِر َخه ُ أ ا ُس َ ِ٘ر ُ ُكى انُ اٚ اَٚ ُّ ا
َّ َّ ْعث ُ ٔدا
Artinya: “hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah berserta orangorang
Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (AlBaqarah:
275)
C. Ayat-Ayat Mutasyabihat
disebabkan oleh tiga hal yaitu: karena kesamaran pada lafal, pada makna, dan pada
a. Kesamaran pada lafal Sebab kesamaran pada lafal ini ada dua macam, sebagai
berikut:
1.Kesamaran dalam lafal mufrad Kesamaran dalam lafal mufrad (lafal yang
belum tersusun dalam kalimat) maksudnya yaitu terdapat lafal-lafal mufrad yang
artinya tidak jelas, baik disebabkan lafalnya yang gharib (asing), atau musytarak
Q.S. Abasa (80): 32 yang berbunyi: َا نَ ُ ْكى َٔأ َلƒƒƒ َرا ًعƒƒƒا ِيُ ْكى َْ َيƒƒƒ عTerjemahan: Untuk
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam adalah ayat-ayat yang
maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat yang
maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui
maksudnya. Al-Qur‟an berfungsi sebagai bayan (penjelas) dan hudan (petunjuk)
dimana didalamnya memuat ayat yang tersurat atau muhkam. Selain itu, al-Qur‟an
juga berfungsi sebagai mukjizat dan kitab sastra terbesar sepanjang sejarah manusia
dimana didalamnya memuat ayat yang tersirat atau mutasyabih yang tidak akan
habishabisnya untuk dikaji dan diteliti.
B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini . tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi , oleh karna itu
kami mohon maaf . penulis berharap kepada para pembaca memberikan saran dan
kritik yang membangun kepada kami ,demi sempurnanya makalah ini semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semuanya .
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Ulumul Qur’an, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Al-Qattan,
Manna‟ Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an; diterjemahkan dari bahasa Arab oleh
Mudzakir, Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2009. Anwar, Rosihon, Ulum