PENDAHULUAN
Menurut undang undang republik indonesia nomor 24 tahun 2009 pasal 25 bab
3 “bahasa indonesia dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam pasal 36 undang
undang dasar negara kesatuan republik indonesia tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa” 1.
Berdasarkan uu tersebut jelas bahwa bahasa indonesia adalah bahasa kesatuan
republik indonesia dan tentunya digunakan dalam kegiatan bertukar informasi baik
dalam percakapan langsung maupun bertukar informasi melalui tulisan.
1
Badanbahasa.kemdikbud.go.id, uu ri no. 24 tahun 2009- badan pengembangan dan
pembinaan bahasa (diakses pada 10 november pukul 21.02)
2
Peter Newmark, A Textbook Of Translation, ( New York: Prentice Hall, 1988), hal. 22
1
Menurut rumini dkk Kesulitan belajar adalah kondisi saat peserta didik mengalami
hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil yang
optimal3.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang dilakukan pada jumat 8
november melalui wawancara singkat kepada beberapa mahasiswa TBI unit B
menyatakan bahwa penerjemahan adalah proses yang tidak bisa dianggap remeh,
dari 6 mahasiswa yang dimintai keterangan, keenamnya merasa kesulitan dalam
penerjemahan baik karena tidak mengerti maksud dari text narasi maupun karena
kurangnya keterampilaan mengolah bahasa itu menjadi natural di bahasa
sumbernya. Ini menunjukkan bahwa Kegiatan penerjemahan bukanlah kegiatan
yang mudah. Seorang penerjemah harus dapat mengungkapkan ide atau gagasan
pengarang dari Bahasa sumber (SL) dengan baik kedalam bahasa sasaran (TL)
sehingga pembaca merasa bahwa bahasa yang di terjemahan itu natural dan tidak
kaku. Akan tetapi, pada praktiknya timbul banyak masalah dalam penerjemahan.
Kesulitan yang lumrah dihadapi penerjemah dalam menerjemahkan adalah
mencapai kesepadanan, bukan hanya itu yang muncul tentu saja essensi dari bahasa
yang tidak tersampaikan dengan benar, karena hanya diterjemahkan seenanya. Oleh
karena itu, peneliti mantap meneliti kesulitan mahasiswa dalam penerjemahan
bentuk tulisan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, terdapat dua masalah yang akan
dijawab dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
3
Rumini, psikologi pendidikan cet. 2 , (yogyakarta: upp ikip yogyakarta, 1991)
2
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi penelitian dan agar lebih terarah serta berjalan dengan baik,
maka perlu kiranya dibuat batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan
yang akan dibahas yaitu, penulis hanya menganalisis:
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat, baik secara teoretis maupun
secara praktis. Secara teoretis, pengetahuan mengenai penerjemahan dalam Bahasa
Inggris akan memberikan keuntungan sebagai berikut:
Sementara itu, penelitian ini juga memberikan manfaat praktis sebagai berikut:
3
1. Penelitian ini juga bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan mengenai
metode- metode menerjemah.
F. Definisi Operasional
Analisis, adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena)
sampai mampu menguraikan menjadi bagian bagain, sera mengenal kaitan kaitan
atar bagian tersebut dalam keseluruhan4. Analisis juga dapat di artikan sebagai
kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi
komponen komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
Teks, adalah suatu wacana yang difiksasikan dalam bentuk tulisan. Teks adalah
sebuah ungkapan yang memiliki isi, sintaksis, pragmatik dan itu semua menjadi
sebuah kesatuan yang menjadikan teksmemiliki makna yang menjadi sebuah
penjelasan akan sebuah hal (luxemburg)5.
Kesulitan, merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat beljar
dengan baik disebabkan karena adanya gangguan , baik secara faktor internal
maupun eksternal. Faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai
dengan kapasistasnya6.
Penerjemahan, adalah suatu keahlian yang meliputi usaha mengganti pesan atau
pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama
dalam bahasa lain7.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, ( Gramedia Pustaka Utama: Jakarta,
2008), Hal. 223
5. Anton Moeliono, Kajian Serba Linguistic, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000) Hal. 124
6. Sudharno Dwi Yuwono dan Asni, Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:
2017) Hal. 43
7. Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng Hariyanto. Translation: Bahasan Teori & Penuntun
Praktis Menerjemahkan, ( Yogyakarta: Kanisius, 2003) Hal. 46
4
Jadi yang akan dibahas oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah kesulitan
penerjemahan novel berbahasa inggris di prodi tadris bahsa inggris semester v.
5
BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Translation
1. Pengertian Translation
6
Word for word ini adalah adalah kita harus mempertahankan susunan
kalimat pada bahasa sumber. Oleh karena itu metode ini dapat
diterapkan dengan sempurna apabila struktur bahasa yang ingin
diterjemahkan sama dengan struktur bahasa terjemahan atau apabila
sumber teks berisi kata-kata tunggal. Metode ini biasanya digunakan
untuk menerjemahkan kata-kata sulit.
Contoh menerjemahkan dengan metode word for word: "There are
three boys and three girls in group A." (Ada tiga anak laki-laki dan 3
anak perempuan dalam kelompok A). Bisa kita lihat disini, karena
susunan kata pada kalimat sumber dan kalimat sasaran serupa, maka
metode Word for word bisa diterapkan. lain hal nya dengan contoh
berikut: "I know that little girl. " (Saya tahu itu anak perempuan. )
seharusnya terjemahan yang tepat adalah 'saya kenal anak perempuan
itu.' Dalam contoh ini susunan bahasa dalam kalimat sumber dan
kalimat sasaran tidak sama. Maka lebih kita menghindari metode Word
for word translation untuk menerjemahkan kalimat seperti ini.
7
terkesan kaku. Terjemahan ini bermanfaat sebagai proses awal tahap
pengalihan.
8
yang tinggi akan menghasilkan terjemahan yang alamiah, luwes dan tidak
kaku.
3. Keterbacaan ialah derajat mudah tidaknya suatu teks terjemahan dapat
dipahami. Teks terjemahan dikatakan memiliki tingkat keterbacaan yang
tinggi apabila teks tersebut mudah dipahami serta dimengerti oleh pembaca
teks bahasa sasaran. Di sini peran pembaca sangat diperlukan dalam
penentuan tingkat keterbacaan. Selain itu, tingkat keterbacaan suatu teks
terjemahan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain panjang rata-rata
kalimat, jumlah kata-kata baru, dan kompleksitas gramatika dari bahasa
yang digunakan.
Ketiganya—keakuratan, keberterimaan, keterbacaan—memiliki peranan
penting dalam menentukan kualitas terjemahan. Keakuratan memiliki bobot
tertinggi dilanjutkan keberterimaan dan keterbacaan. Maksudnya, kalaupun harus
sedikit mengorbankan salah satu aspek, seharusnya keakuratan tetap menjadi tujuan
utama suatu penerjemahan11.
9
B. Kesulitan belajar
1. Pengertian Belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi
pada individu yang mencakup perubahan perilaku yang dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, keterampilan, dan pemahamannya
terhadap sesuatu yang dilakukan secara sadar dan penuh usaha.
12. Irham, M. & Wiyani, N. Psikologi Pendidikan: Teori dan aplikasi dalam proses
pembelajaran (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013), hal. 96
13. Irham, M. & Wiyani, N. A. 2013. Psikologi Pendidikan: Teori dan aplikasi dalam ...,
hal. 124
10
hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar
secara optimal14. Kesulitan belajar adalah hal-hal atau gangguan yang
mengakibatkan kegagalan atau setidaknya menjadi gangguan yang dapat
menghambat kemajuan belajar15. Sejalan dengan pendapat diatas menurut Blassic
& Jones (Irham & Wiyani) kesulitan belajar yang dialami siswa menunjukkan
adanya kesenjangan atau jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan
prestasi akademik yang dicapai oleh siswa pada kenyataannya ( prestasi aktual )16.
14. Rumini, psikologi pendidikan cet. 2 , (yogyakarta: upp ikip yogyakarta, 1991) hal. 254
15. Hamalik, Umar. Metodologi Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Jakarta:
Depdikbud, 1983), hal. 11
16. Irham, M. & Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan aplikasi dalam proses
pembelajaran…, hal.176
11
Kesulitan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar akademik
saja yaitu tentang prestasi atau kemampuan akademik dimana dalam hal ini siswa
memiliki intelegensi tidak dibawah rata-rata namun mendapatkan prestasi belajar
rendah17.
17. Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta. 2003), hal. 231
12
b) Faktor-faktor sosial. Faktor-faktor sosial yang juga dapat
menyebabkan munculnya permasalahan pada siswa seperti
faktor keluarga, faktor sekolah, teman bermain, dan
lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Faktor sosial lainnya yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa
adalah faktor guru. Menurut Ahamadi dan Supriyono ondisi guru yang dapat
menjadi penyebab kesulitan belajar pada siswa adalah sebagai berikut:
3) kebijakan penilaian,
5) kurikulum sekolah19.
18. hmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka. Cipta 2013),
hal. 129
19. Dimyati & Mudjiono. Belajar & Pembelajaran. (Jakarta: Rineka. Cipta, 2013), hal. 47
13
Menurut Kirk dan Gallagher mengemukakan bahwa terdapat empat faktor
yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar yaitu :
20. Gallagher & Kirk. 1986. Educating Exceptional Chi1dren 5 th edition, (Boston :
Houghton Mifflin Company, 1985) hal. 165.
14
5. Gejala-gejala Kesulitan Belajar.
21. hmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar…, hal. 187
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitia n adanya instrumen penelitian adalah salah satu
syarat terbentuknya penelitian yang berkualitas.
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cetakan Ke-11 (Bandung:
Alfabeta, 2010), Hal. 124
16
1. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan di kelas E22 TBI unit B untuk mengetahui
bagaimana jalannya proses belajar Translation 1. Adapun alat yang
digunakan adalah pedoman observasi yang telah dibuat.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk instrumen penelitian kualitattif dimana
peneliti meminta data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan
dengan informan atau sumber data. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh data tentang apa apa saja yang menjadi kesulitan mahasiwa
dalam penerjemahan novel berbahasa inggris.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
arsip dan dokumen berbentuk buku seperti penilaian hasil ujian, teks yang
menjadi bahan penerjemahan dan silabus untuk materi pembelajaran.
Sumber data primer perupakan sumber data utama dan penting yang
memungkinkan untu mendapatkan sejumlah informasi yang di perlukan dan
berkaiatan dengan penelitian. Data primer adalah sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak
pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu
obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode
survei) atau penelitian benda (metode observasi).
17
Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan
dengan apa yang dilihat.dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur
kebohongan dari sumber yang fenomenal dapat dihindari. Adapun yang menjadi
sumber data primer adalah mahasiswa prodi bahasa inggris semester v (lima).
Teknik analisa data adalah sebuah langkah yang paling penting dalam sebuah
penelitan karena fungsi analisa data adalah menyimpulkan hasil penelitian.
Pengertian teknik analisa data adalah sebuah cara atau metode dalam mengolah
sebuah data menjadi informasi sehingga data tersebut dapat di mengerti dengan
mudah dan juga bermanfaat menemukan solusi dari permasalahan. Untuk
memberikan gambaran data tentang hasil penelitian, maka yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi data
18
pola dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan mengumpulan data selanjutnya dan mencarinya
bila diperlukan.
2. Penyajian data
3. Verifikasi
23
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cetakan Ke-11..., hal. 338
19
E. Teknik Keabsahan Data
Metode analisis data yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik dari
penelitian kualitatif, yaitu analisis data secara induktif. Uji keabsahan data diunakan
untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh Teknik-teknik yang
digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah:
20
DAFTAR KEPERPUSTAKAAN
21
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta. 2003
22