Anda di halaman 1dari 10

SPEAKING SKILL or SPEAKING ACTIVITY

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Speaking

Speaking activity dapat diartikan sebagai kegiatan berbicara, dimana kegiatan berbicara

yang dimaksud adalah berbicara dengan bahasa inggris. Jika dilihat dari asal katanya, kata

“speaking” berasal dari kata speak yaitu “speak is to express opinions; to say; to converse”.

Jadi speak disini adalah cara mengeluarkan atau mengekspresikan pendapat, perkataan yang

kita ingin utarakan. Itulah pengertian speaking secara sederhana dan asal kata dari speaking.

Tetapi dalam arti luas speaking memiliki cangkupan yang cukup besar dalam kehidupan kita.

Seharinya banyak orang di dunia ini yang mengeluarkan pendapatnya sehingga kita dapat

menyimak, menyimpulkan dan juga mengambil sikap dari apa yang mereka utarakan.

Ketika individu berbicara maka akan menghasilkan suatu vokal yang terdiri dari suara-suara.

Terdapat beberapa sistem utama ketika individu berbicara dan menghasilkan suara, yaitu

vokal, larynk, subglottal system, dimana terdiri dari paru-paru dan gabungan beberapa otot

untuk pernapasan dan pelepasan udara dan tenggorokan. Subglottal system terdiri dari udara

yang dibutuhkan untuk berbicara dimana dihasilkan ketika pernapasan keluar. Dan dari sini

pula dapat diambil pengertian bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan individu

untuk menghasilkan suara, dimana untuk menghasilkan suara ini dibutuhkan beberapa sistem

utama yang terdiri dari vokal, larynk, paru - paru gabungan beberapa otot

untukpernapasandan pelepasan udara dantenggorokan.

 Melalui aktivitas speaking atau berbicara kita bisa melakukan interaksi dengan masyarakat

dunia luas. Dalam speaking kita seolah-olah melakukan penerjemahan dalam melakukannya

yang secara tidak langsung membuat otak kita bekerja dua kali. Hal ini dapat digambarkan
seperti ketika anak diberikan pertanyaan lalu anda mempersiapkannya terlebih dahulu dalam

tahap persiapannya dalam brntuk bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu

memindahkannya atau mentranslatenya kedalam bahasa inggris yang tentu dalam pola yang

benar, dengan demikian otak kita akan bekerja dua kali. Tetapi berbeda bila kita langsung

memikirkan kalimat dalam bahasa inggris. 

Mungkin anak akan mengalami kesulitan dalam hal ini, karena dalam hal speaking atau

berbicara anak harus terampil dalam menggunakan kosakata dan tata cara menggunakannya.

Kesulitan speaking biasanya disebabkan:

a.       Sulit mengungkapkan ide secara lisan (speaking).

b.      Terbatasnya kosakata (vocabulary).

c.       Terbatasnya kemampuan tata bahasa ( grammar). Sehingga sulit berbicara

dengan aturan yang benar.

d.      Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata 

      yangdiucapkannya dengan benar.

e.       Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah

Selian itu, ada faktor yang dapat dijadikan dalam aspek kebahasan, yaitu :

a.       Ketepatan ucapan (pelafalan).

b.      Penekanan atau penempatan nada dan durasi yang sesuai.

c.       Pemilihan kata. 

d.   Ketepatan sasaran pembicaraan. 

Namun jika melihat dari unsur kebiasaan, setelah di amati ternyata banyak orang yang bisa

atau lancar dalam berbahasa inggris yang dikarenakan sudah terbiasa. Dan semakin

memperkuat anggapan dari para ahli bahwa “practice make it perfect” atau bisa karena

terbiasa. Bagi siswa yang memiliki motivasi tinggi, biasanya mereka ingin hasil cepat dan
bahkan setelah pelajaran pertama, siswa memiliki ingin menunjukkan pada temannya atau

anggota keluarga mereka bahwa mereka dapat berbicara bahasa Inggris. Sehingga mereka

perlu diberi kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris secepat dan sebanyak mungkin.

B.     Tujuan dan Manfaat Speaking Skill atau Speaking Activity

Pembelajaran speaking yang diterapkan disekolah tentu memiliki tujuan. Dan dalam

pembelajarannya bisa dimulai dengan membantu siswa memahami mengapa mereka belajar

bahasa Inggris? Adapun dari speaking activity ini, memiliki tujuan yang manfaat bagi siswa,

yaitu:

1.      Tujuan Kegiatan Speaking Activity

Tujuan berbicara secara umum yaitu untuk memberitahu, menghibur, melapor, membujuk,

dan menyakinkan seseorang. Dan secara umum tujuan latihan berbicara dalam bahasa Inggris

ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam bahasa inggris. Tujuan

pembelajaran speaking tidak boleh leapas dari pada tujuan pembelajaran bahasa Inggris.

Adapun tujuan pembelajaran bahasa inggris agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

a.       Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk

mencapai tingkat 

      literasi informational. Sehingga siswa mampu memberikan penilaian tentang suatu

karya, seni, produk, 

      buku atau yang lainnya.

b.      Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan

daya saing 

      bangsa dalam masyarakat global.


c.       Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan

budaya.

       Merujuk pada tujuan pembelajaran tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa semua

kegiatan  

       pembelajaran bahasa Inggris ini agar peserta didik mempunyai kompetensi komunikasi

aktif baik secara 

       lisan maupun tulisan. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan output mempunyai daya

saing dan ikut 

       berperan aktif dalam percaturan dunia yang pada ahirnya akan terbangun pemhaman

budaya global 

       karena kita adalah bagian dari masyarakat.

2.      Manfaat Speaking Activity

Manfaat melaui adanya speaking activities adalah adanya kepercayaan diri. Bagaimana

kepercayaan diri dari seorang siswa ditumbuhkan, karena dalam speaking siswa harus

memiliki banyak latihan agar bahasa inggris kita baik. Dan dalam speaking, siswa memiliki

kesempatan untuk berbicara didepan orang banyak dalam berbahasa inggris. Meski namun

begitu, manfaat dari speaking tidak hanya sebatas itu. Selain berdampak kepada kepercayaan

diri seseorang, lalu speaking sendiri dalam konteks bahasa inggris merupakan satu dari faktor

terpenting dalam pengembangan skill-skill bahasa inggris lainnya. Dalam speaking bisa

semua berujung pada speaking dan juga berdasar dari speaking. Misalnya ketika belajar

writing atau menguasai berbagai jenis tenses sehingga ketika anda berbicara, grammar anda

maupun pemilihan kosakata anda tidak salah. Lalu dalam listening ketika mengikuti kegiatan

menyimak atau sekedar mendengar bahasa inggris, maka setidaknya pendengar dapat
mengucapkannya kembali. Dan dalam reading, yaitu membaca teks bacaan tentu, maka akan

menjadi speaking juga. Demikian mengapa speaking bisa menjadi daya tarik.

C.    Contoh Penerapan Pembelajaran Speaking Activity untuk Anak SD

Kegiatan speaking didalam kelas ternyata mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni

antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik yang terlebih dahulu didasari oleh

kemampuan mendengarkan. mengucapkan dan penguasaan kosa kata. Dalam hal ini guru

dapat meminta siswa untuk memikirkan kata-kata yang mereka tahu, seperti humburger,

tennis, football, manggo, hotel dan lain-lain. Adapun dalam penerapannya, adalah sebagai

berikut:

1.      Strategi Pelaksanaan Kegiatan Speaking Activity

Berbicar atau speaking adalah bagian yang penting dari proses belajar bahasa. Guru yang

efektif akan membangun prsoses belajr menajar melalui berbagai

strategi pembelajaran, seperti :

a. Using minimal responses

Guru perlu mengetahui bahwa diantara siswa kita yang sedang belajar ada siswa yang

malu berbicara, kurang percaya diri untuk berpartisipasi dan ada yang sering

memposisikan diri sebagai pendengar. Untuk itu, salah satu jalan untuk memotovasi

mereka adalah untuk ambil bagian, dengan begitu memungkinkan mereka untuk membuat

stok minimal response yang dapat digunakan dalam pembicaraan. Minial response dapat

diprediksi dan sering digunakan, seperti pernyataan mengerti (agreement, doubt, dan

lainnya). Sehingga memungkinkan siswa sedidkit demi sedikit ambil bagian dalam

pembicaraan. 

b.      Recognizing scripts


Pada beberapa jenis komunikasi ineteraksinya ada yang dapat diprediksi, seperti

greetings, apologies, compliments dan invitations. Begitu juga percakapan transaksional,

semacam mencari informasi dan melakukan pembelian. Dalam scripts hubungan diantara dua

orang atau lebih aktifitas, pembicaraannya sering dapat diantisipasi dengan mudah. Dan guru

dapat membantu siswa dengan memberikan bekal pangetahuan bahwa scripts mempunyai

peran yang sangat penting dalam memprediksi apa yang ia akan dengar dan apa yang ia akan

berikan sebagai respon terhadap pembicaraan.

c.       Using language to talk about language

Kesalah pahaman (misunderstand) dalam pembicaraan yang memerlukan klarifikasi dapat

terjadi pada setiap pembicaraan, apapun tingkat kemampuan bahasa dari seseorang yang

diajak bicara. Dalam hal ini guru bisa memantu siswa dengan menyiapkan strategi dan phrase

yang digunakan untuk memperluas keilmuan tentang bahasa inggrisnya. Yaitu dengan

mendorong siswa untuk menggunakan frase-frase klarifikasi dalam kelas ketika ada

misunderstanding. Dan ini juga harus ditunjang oleh tercipanya situasi yang otentik dalam

kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuklah kepercayaan diri untuk berbahasa

inggris dalam kehidupa di luar kelas dalam kekhidupan sehari-harinya.

2.      Tahapan Awal Latihan Speaking Activity

Pada tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak

melalui tahap mendengarkan dan meniruka. Program pengajaran mengacu pada kosa kata

konsep dasar, seperti numbr, warna, dan sebagainya serta peran guru sangat penting.

Perhatian juga dapat difokuskan pada bagaimana kata-kata ini diucapkan dibandingkan

dengan bahasa mereka sendiri.

a.      Latihan Asosiasi dan Identifikasi


Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam

mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya. Bentuk latihannya

antara lain :

1)      Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata yang sama dengan kata tersebut. Contoh :

      Guru Siswa

     Green Green

2)    Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata

tersebut. Contoh

     Guru Siswa

     Head Hair

3)      Guru menyebut kata benda (noun), siswa menyebut kata sifat yang sesuai. Contoh :

Guru Siswa

     Student Dilligent

4)      Guru menyebut satu kata kerja (verb), siswa menyebut pelaku (subyek) yang sesuai.

Contoh :

      Guru Siswa

      Studi Student

5)      Guru menyebut satu subyek, siswa ke-1 menyebut kata kerja (verb) yang cocok, siswa

ke-2 

      melengkapi dengan sebuah frasa, dan siswa 3 mengucapkan kalimat dengan

menyusun kata yang telah 

     ada. Contoh :

     Guru Siswa 1 Siswa 2

     The Teacher Goes To school

     Siswa 3 : The Teacher Goes To school


b.      Latihan Percakapan

Banyak teknik dan model latihan percakapan yang telah dikembangkan oleh para

pengajar bahasa. Fokus pada pengajarannya pada pengenalan ucapan sederhana, misalnya

introduce self. Diantara model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut: Tanya Jawab.  

Menghafalkan Model Dialog. Percakapan Terpimpin. dan Percakapan Bebas.

3.      Contoh Aktivitas Pembelajaran Speaking Activity

a.      Aktivitas Pra Komunikatif

Aktivitas Pra Komunikatif menyajikan hafalan dialog. Menghafalkan kalimat dalam

sebuah dialog dan mendramatisasikannya.

1)      Dialog melalui gambar, yaitu Guru membawa gambar-gambar dan menunjukkan satu

persatu sambil 

      menanyakan. Misalnya : What is this ? this is a cat.

2)      Dialog terpimpin, yaitu Guru memberi latihan berbentuk tanya jawab. Misalnya: are

you going to ... 

        this  afternoon ?, kemudian siswa menjawab, yakni No, I am sleeping this

afternoon.

3)      Dramatis Tindakan, misalnya : What are you doing? I am sleeping.

4)      Teknik Tanya Jawab, yaitu hendaknya guru terlebih dahulu menentukan materi dasar

pelajaran yang 

       meliputi struktur dan kosa kata.


5)      Menjelaskan kalimat, paragraf atau cerita pendek, misalnya guru bercerita, “ my sister

likes going to 

         ....." lalu siswa melanjutkannya dengan jawaban yang sesuai.

b.      Aktifitas Komunikatif

Aktifitas komunikatif menyajikan beberapa hal, diantaranya :

1)      Percakapan kelompok

      Tekniknya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Para siswa

bergantian untuk mengatakan      sesuatu lalu disambung oleh

teman sekelompoknya sehingga menjadi satu cerita yang utuh.

2)      Bermain peran (Role Play)

      Pada aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus di lakukan

oleh siswa. Peran yang di 

      berikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa siswa dengan

diberikan kartu peran.                 Tujuannya untuk:

      a)      Praktik kelancaran speaking.

      b)      Memperpanjang penggunaan bahasa.

      c)      Mengembangkan keterampilan interaksi sosial.

3)      Praktek ungkapan sosial

       Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat

berkomunikasi yang diungkapkan     

       secara lisanya memberi hormat pujian, ucapan selamat, rutinitas, asking permision

dan lain-lain.

4)      Memory Games

      Permainan ini membutuhkan anak untuk mengulangi suatu struktur kalimat

atau kata tertentu, seperti 


      'saya pergi ke pasar dan membeli ...' dan siswa menjawab dengan jawaban yang

sesuai. Tujuannya:

       a) Untuk mengembangkan keterampilan memori


       b)      Melatih pronunciation.

       c)      Memberikan latihan pola yang tersembunyi

       d)     Meningkatkan konsentrasi keterampilan mendengarkan.

D.    Penilaian dalam Speaking Skill atau Speaking Activity

Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan oleh para

ahli adalah sebagai berikut :

a.       Aspek kebahasaan:  Pengucapan,   Penempatan tekanan,   Nada dan Irama,   Pilihan kata,  

Susunan 

                                     kalimat dan  Variasi.

b.      Aspek non kebahasaan : Kelancara,  Penguasaan topi,   Keterampilan,  Keberanian,dan 

Ketertiban.

Skala penilaian ini dapat digunakan untuk penilaian individual maupun kelompok.

Anda mungkin juga menyukai