otak yang bekerja untuk menyerap aneka leksikon yang tidak pernah
Pada umumnya, proses hal tersebut terjadi sangat optimal pada anak yang
masih berusia dini. Dengan demikian, usia kita klasifikasikan menjadi salah satu
negeri), pemerolehan bahasa kedua mereka dipengaruhi oleh beberapa hal. Secara
peristiwa yang alamiah, pemerolehan bahasa itu terjadi secara klasikal. Adapun
1. Bersifat Klasikal
dengan kesadaran mempelajari bahasa kedua. Selain itu, situasi yang berlangsung
Dengan kata lain tidak belajar apa adanya, tidak asal-asalan, namun mengikuti
konsep-konsep yang telah dibuat pengajar. Akibatnya, para siswa BIPA kurang
terkonsep, maka pengetahuan dan wawasan tentang bahasa kedua akan didapatkan
Orang dari luar negeri yang hendak belajar bahasa Indonesia, mereka
Indonesia. Saat mereka belajar mengenai bahasa Indonesia, otomatis, mereka pun
mempelajari budaya negeri kita. Hal ini akan sangat berguna ketika
negeri kita. Begitu pun sebaliknya. Itu hanyalah sedikit gambaran mengenai
perbedaan setiap bangsa, akan menghindari adanya salah paham antara siswa
Kalimat di atas bermakna selamat pagi. Meski pun tengah jam sebelas
siang, bule mengucapkan hal tersebut, Sementara itu, di negeri kita, seharusnya
Sebuah penyesuaian tentu bukanlah hal yang gampang. Bagi siswa BIPA,
terkadang mereka mengalami sebuah gangguan psikologis, yanik rasa krisis dan
1. terasing
2. kesedihan
3. ragu-ragu
4. stres
5. kemarahan
8. perasaan sendiri
Untuk meminimalisir hal di ats, sudah seharusnya, guru BIPA yang baik pun
Dilihat berdasarkan sudut pandang usia, anak-anak usia dini lebih baik
Karena orang dewasa telah memahami ilmu-ilmu yang lebih banyak sebelumnya.
bertahap.
lebih cepat dalam pembelajar bahasa kedua ketika mereka secara langsung hadir
Otak orang dewasa lebih sempurna dibandingkan dengan otak mereka sewaktu
kecil.
Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
5) Waktunya terbatas.
yang dipelajari.
pembelajar
Keberhasilan pembelajaran bahasa kedua dipengaruhi oleh enam faktor
yaitu:
1. Faktor motivasi.
Belajar bahasa yang dilandasi oleh motivasi yang kuat, akan memperoleh
hasil yang lebih baik. Motivasi, dalam perspektif ini meliputi dorongan, hasrat,
kemauan, alasan, atau tujuan yang menggerakkan seseorang untuk belajar bahasa.
2. Faktor lingkungan.
formal adalah lingkungan sekolah yang dirancang sedemikian rupa, bagian dari
(Krashen, 2002). Lingkungan informal adalah lingkungan alami dan natural yang
3. Usia.
belajar bahasa. Mereka masih berada pada masa umur kritis berbahasa (Allan
&Paivio, 1981).
4. Kualitas pajanan.
bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Di lain pihak, paparan yang disajikan
secara formal membuat anak menguasai kaidah secara relatif cepat, meskipun
6. Faktor intelligensi.