Di susun oleh :
Nama : Wahyu Handayani
Ita Suryani
Sharah Thursina
Intan Rizkia
Siti Windi Masyitah
Fantona Gunawan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan
sekaligus di gunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di
sekolah.
kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa,
akan di arahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan,
semua itu ditentukan dan di gambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kurikulum
5. Prinsip kontiunitas
Kurikulum di susun secara berkesinambungan, artinya bagian bagian, aspek
aspek, materi dan bahan kajian di susun secara beruruta, tidak terlepas lepas,
melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai
dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan
siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan di dalam kurikulum
tersebut sehingga mempermudah guru dan sisa melaksanakn proses pembelajaran.
6. Prinsip mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu, yang berarti
bahwa pelaksanaan pembelajaran yang bermutu di tentukan oleh derajat mutu guru,
kegiatan belajar mengajar,peralatan atau media yang bermutu.
Fungsi kurikulum
Menurut Hendyat soetopo wasty soemanto kurikulum memiliki fungsi sebagai
berikut:
1.Sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Berfungsi bagi perkembangan siswa karna kurikulum berperan organisasi belajar.
3. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar
siswa.
4. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan
siswa dalam menyerap sejumlah ilmu pengetahuan.
1.Fungsi penyesuaian
2. Fungsi diferensiasi
4. Fungsi persiapan
5. Fungsi pemilihan
6. Fungsi diagnostik
sebuah rancangan atau sebuah sistem yang tersusun secara beratur dari
sebuah pembelajaran dengan mempertimbangkn segala hal yang baik dari proses
pembelajaran serta mengenai perkembangn individu.sesuatu yang direncanakan
(secara beralur)dipelajari oleh siswa yang memuat rencana untuk peserta didik.
Semua pengalaman yang telah di rancang oleh pihak sekolah untuk menolong
para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik
6. B Ragan
7. Nasution
Suatu rencana yang di susun untuk melancarkan proses belajar mengajar di
bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajarannya.
8. Harsono (2005)
9. Romine
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut rencana
pelajaran teruarai 1952. Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru
mengajar satu mata pelajaran. Pendidikan dasar lebih ke pengetahuan dan fungsional
praktis. Seperti kecerdasan,ketrampilan,moral.
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan , agar pendidikan lebih efesien dan
efektif. Kurikulum 1975 banyak di kritik. Guru di bikin sibuk menulis rincian apa
yang akan di capai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Awal 2006 uji coba KBK dihentikan. Muncullah kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Pelajaran KTSP masih tersendat, tinjauan dari segi isi dan proses
pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah
banayak perbedaan dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol dari
kurikulum KTSP 2006 yaitu guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah
berada.
Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang di susun secara sistematis
dan logis, diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Yaitu tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, umpamanya
MTs, SD, SMP,SMA dan sebagainya. Artinya apa yang harus dimiliki anak didik
setelah menamatkan lembaga tersebut. Rumusan tujuan institusional harus
merupakan penjabaran dan tujuan umum (rasional), harus memiliki kesinambungan
antara satu jenjang pendidikan tinggi dengan jenjang lainnya. Tujuan institusional
juga harus memperhatikan fungsi dan karakter dari lembaga pendidikannya, seperti
lembaga pendidikan umum, pendidikan guru dan sebagainya.
Dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan yang langsung
dihadapkan kepada anak didik sebab harus dicapai oleh mereka setelah menempuh
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, tujuan instruksional dirumuskan sebagai
kemampuan yang di harapkan dapat di miliki oleh anak didik setelah mereka
menyelesaikan proses belajar mengajar.
Ada dua jenis tujuan instruksional:
Kurikulum memiliki prinsip prinsip dan juga tujuan, serta memiliki hubungan
dengan pembelajaran. Seiring berjalannya waktu kurikulum mengalami perubahan
sesuai dengan perubahan zaman dari masa ke masa, sehingga menghasilkan macam
macam kurikulum.
SARAN